01 23 Realistic Fiction Sang Pemahat [PDF]

  • Author / Uploaded
  • Pintp
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

FALCON PENMAS FK UB 2021 Penulis sinopsis



: Ropinta Dame Pandiangan



Judul buku/ebook : Sang Pemahat Penulis



: Khairul Huda



Penerbit



: GANECA EXACT



Link Ebook



:-



Sinopsis : Vita merupakan seorang anak sekolah dasar yang tinggal di Dukuh Duagang. Dia adalah anak yang cerdas dan shaleh meskipun hanya ada ibu yang dapat menemani kesehariannya. Hingga suatu hari,ketika sore saat pulang mengaji, ia menemukan ibunya yang sakit-sakitan itu telah tiada. Kejadian tersebut begitu mengubah Vita, tak ada lagi semangat dan keceriaan yang terpancar dari dirinya. Vita yang tengah bersantai di dipan rumahnya, kemudian memilih untuk segera ‘nutur’ so atau melinjo, yaitu mencari rontokan so tua yang jatuh berserakan di bawah pohon agar dapat dijual. Ketika sedang duduk di bawah pohon sehabis nutur, ia melihat beberapa bongkahan tanah cadas yang kemudian dipungutnya untuk keperluan tugas sekolah. Vita memandangi bongkahan tanah tersebut sambil membuat goresan-goresan, tanpa disadari tanah itu malah membentuk patung figur perempuan. Hari pengumpulan tugas pun tiba, Vita memilih untuk mengumpulkan patung dengan judul “Tegar”. Ternyata hasil karyanya itu banyak menarik perhatian teman-teman sekelasnya. Namun, hal itu menimbulkan kecemburuan seorang teman yang bernama Doni. Doni kemudian merusak patung “Tegar” secara tidak langsung. Tentu saja Vita sangat sedih mendapati kenyataan itu, namun beberapa hari kemudian ia memutuskan untuk membawa patung lainnya bernama “Berduka” ke sekolah agar dapat diikutsertakan dalam pameran sekolah. Namun, Doni kembali berulah dan merusak patung “Berduka” dengan menggunakan benang. Hingga beberapa hari seterusnya, kejahatan Doni masih belum diketahui, namun pada suatu hari Doni dipanggil ke BK dan berhadapan dengan Pak Marsum hingga akhirnya semua kejahatannya dapat diketahui melalui penjelasan Nunung dan Danin.



Pak Marsum kemudian meminta Doni agar meminta maaf kepada Vita. Kasus yang menyedihkan tersebut akhirnya berlalu, berganti dengan kegiatan para siswa yang sibuk belajar menjelang UAS. Sesuai dengan kerja keras dan ketekunan Vita, dia dapat memperoleh ranking pertama pada saat penerimaan rapor. Vita yang pantang menyerah, akhirnya memutuskan untuk mengikutsertakan patung “Kasih Sayang” ke Kajen Ekspo di kabupaten Pekalongan. Seorang tentara yang melihat patung “Kasih Sayang” berniat membelinya. Namun, Vita menolak karena patung tersebut merupakan kenang-kenangan dengan mendiang ibunya, sehingga ia menawarkan tiga patung lainnya. Tentara yang bernama Pak Mohan tersebut dengan senang hati membelinya kemudian mulai bertanya-tanya tentang keberadaan ayahnya. Vita pun memberitahu informasi yang ia ketahui mengenai ayahnya, hingga akhirnya Pak Mohan menyadari bahwa Vita merupakan anaknya dan berniat membawanya keluar kota agar bisa memulai kehidupan baru dengan ibu dan adik-adiknya yang di kota. Niat baik tersebut ditolak oleh Vita karena ia lebih senang tinggal di desa ibunya. Pak Mohan akhirnya setuju dengan Vita dan berjanji akan sering menjenguk serta membayar biaya hidupnya. Setelah sekian lama berpisah dengan ayahnya, Vita akhirnya dapat menemukan ayah kandungnya dan merasa sangat senang akan hal tersebut. Buku ini sangat menarik dan dapat menggugah hati karena kisahnya yang terbilang menyedihkan, namun tetap dapat berakhir dengan bahagia.