08.metode Pelaksanaan Konstruksi [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN AKHIR Detail Desain Shelter untuk Mitigasi Tsunami



BAB VIII METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI 8.1. PENDAHULUAN Pekerjaan Pembangunan Shelter untuk mitigasi tsunami merupakan pekerjaan dari Departemen Kelautan dan Perikanan yang dibiayai dana DIPA APBN DKP. Proyek ini berada di 2 lokasi, yaitu Lokasi I : SDN No. 03, 04, 13 dan 21 Purus, Kelurahan Purus, Kecamatan Padang Barat, dan Lokasi II : Parupuk Tabing ini terletak di Kelurahan Paripuk Tabing, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang dengan waktu penyelesaian pekerjaan diperkirakan masing-masing 180 (seratus delapan puluh ) hari kalender. Mengingat terbatasnya waktu pelaksanaan, maka koordinasi dan pemilihan metode pelaksanaan yang tepat sangat diperlukan agar proyek dapat berjalan tepat waktu dan memenuhi kualitas yang diharapkan. Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan pada saat pelaksanaan proyek ini berlangsung nantinya meliputi : 8.1.1.Kenyamanan Masyarakat Sekitar Kegiatan Pelaksanaan Pekerjaan berada di dalam komplek permukiman yang padat sehingga mempunyai potensi mengganggu aktivitas di daerah tersebut. Untuk itu koordinasi dengan Pemberi Tugas harus dilakukan, sehingga akhirnya pelaksanaan pekerjaan dan kenyamanan masyarakat dapat dioptimalkan. Selain itu, kebersihan lingkungan merupakan prioritas utama selama pelaksanaan proyek. 8.1.2.



Fasilitas Lapangan Agar mencapai hasil yang optimal diperlukan lingkungan dan fasilitas yang memadai. Untuk itu pengaturan fasilitas lapangan yang rapi, jelas dan bersih harus dilakukan. Peraturan-peraturan K3 dan standartnya harus menjadi pertimbangan dominan dalam merencanakan fasilitas lapangan. A. Pagar Kontraktor harus melakukan pemagaran lokasi pekerjaan sekeliling proyek untuk keamanan dan pembatasan aktivitas proyek dengan aktivitas sekitarnya. B. Jalan Kerja Jalan kerja harus dibuat sesuai kebutuhan di mana pada proyek ini akan digunakan jalan yang sudah ada. Rute lalulintas masuk dan keluar serta rambu-



PT. TATA GUNA PATRIA



VIII - 1



LAPORAN AKHIR Detail Desain Shelter untuk Mitigasi Tsunami



rambu petunjuk proyek akan dibuat gambar secara detail. Kororan-kotoran yang mungkin timbul sebagai akibat aktivitas pekerjaan, arus diperhatikan juga bahwa kondisi lalu-lintas tetap dalam keadaan normal. 8.1.3.



Bangunan Sementara Bangunan sementara yang dimaksud adalah bangunan yang dibuat guna menunjang kesuksesan pelaksanaan pekerjaan, setelah selesai pelaksanaan, bangunan tersebut akan dibongkar. A. Kantor Proyek Kantor proyek harus direncanakan mampu menampung semua karyawan dengan leluasa sesuai organisasi yang ditentukan, dilengkap pendingin ruangan, musholla dan system sanitari yang memadai. Penataan ruangan dan furniture direncanakan untuk kenyamanan bekerja dan kokoh. B. Gudang Gudang diperuntukkan untuk penyimpanan sementara bahan/stocking dan juga penyimpanan peralatan bantu. Untuk keamanan dan keselamatan gudang harus direncanakan tertutup rapat dengan jumlah pintu terbatas, terlindung dari cuaca langsung dan hujan. Keberadaan gudang harus didukung system pengamanan dan juga keselamatan kerja (pemadam kebakaran dan batasan-batasan lain) C. Workshop Workshop dipersiapkan untuk tempat fabrikasi material dan juga tempat perbaikan alat-alat bantu bila terjadi kerusakan. Bangunan workshop dibuat terbuka dengan memakai atap dan lantai dibuat rata, kokoh dan posisinya lebih tinggi dari jalan kerja yang ada sehingga terbebas dari genangan air bila ada hujan.



8.2. LINGKUP PEKERJAAN Uraian singkat lingkup pekerjaan proyek ini adalah : 1. PEKERJAAN PERSIAPAN 2. PEKERJAAN STRUKTUR DAN ATAP BETON BERTULANG : -



Pekerjaan Beton Bertulang Lt.1 s.d Lt.3



-



Pekerjaan Beton Bertulang Atap



3. PEKERJAAN FINISHING ARSITEKTUR



PT. TATA GUNA PATRIA



VIII - 2



LAPORAN AKHIR Detail Desain Shelter untuk Mitigasi Tsunami



-



Pekerjaan Pondasi Batu Belah



-



Pekerjaan Pasangan Bata, Plesteran, Kolom Praktis Pekerjaan Pasangan Kosen



-



Pekerjaan Plafon



-



Pekerjaan Pasangan Lantai dan Dinding



-



Pekerjaan Sanitair



-



Pekerjaan Cat-catan



4. PEKERJAAN LAIN-LAIN : -



Building sign, fire stop, lampu darurat, dIl



5. PEKERJAAN HALAMAN : -



Paving blok, saluran, R. Genset & R. Pompa, Ground Reservoir



6. PEKERJAAN MEKANIKAL & ELEKTRIKAL -



Pekerjaan Instalasi Plumbing



-



Pekerjaan Telepon PABX



-



Pekerjaan Instalasi Stop Kontak Komputer



-



Pekerjaan AC



-



Pekerjaan Instalasi Listrik



-



Pekerjaan Instalasi Penangkal Petir



-



Pekerjaan Deep Well



8.3. PERENCANAAN LAPANGAN ( SITE PLANNING ) Perencanaan lapangan kerja (site planning) dibuat untuk mengatur penempatan peralatan, stok material dan sarana penunjang lainnya yang akan digunakan dalam pelaksanaan pembangunan proyek, misalnya : kantor kontraktor, gudang, stok material dan lain-lain. Dalam menempatkan barang dan material kebutuhan pelaksanaan, baik di gudang maupun di halaman terbuka akan diatur sedemikian rupa sehingga : -



Tidak mengganggu kelancaran dan keamanan lingkungan sekitar.



-



Memudahkan pemeriksaan dan penelitian bahan-bahan oleh konsultan pengawas.



PT. TATA GUNA PATRIA



VIII - 3



LAPORAN AKHIR Detail Desain Shelter untuk Mitigasi Tsunami



-



Tidak menyumbat saluran air.



-



Keamanan terjamin.



-



Memudahkan pengambilan dan pelaksanaan .



-



Tidak menimbulkan masalah kesehatan dan keselamatan kerja.



-



Terjamin kebersihannya.



Untuk penerangan lokasi kerja bisa menggunakan sambungan listrik PLN sementara dan genset. Lalu lintas keluar masuk kendaraan proyek atau jalan kerja akan diproteksi / dibatasi dengan menggunakan pagar seng sehingga tertutup kemungkinan terhadap gangguan keamanan maupun terhadap aktivitas di lingkungan sekitar.



8.4. MANAJEMEN PROYEK Pengelolaan pelaksanaan pekerjaan di proyek ini harus ditangani oleh tenaga-tenaga terampil Kontraktor yang sudah berpengalaman dalam penanganan proyek-proyek sejenis, sehingga keberhasilan pelaksanaan pekerjaan akan benar-benar terjamin, sesuai dengan apa yang diharapkan oleh semua pihak. Disamping itu, tenaga-tenaga kerja yang akan diikutsertakan dalam pelaksanaan pekerjaan ini haruslah merupakan tenaga-tenaga



yang



telah



dibina



kemampuan



dan



produktivitasnya



dalam



pelaksanaan proyek-proyek serupa. 8.4.1.Struktur Organisasi Pelaksanaan proyek dikelola oleh suatu tim manajemen yang dipimpin Kepala Proyek, dibantu oleh beberapa tenaga staf dan tenaga Pelaksana Lapangan yang sesuai dengan bidang pekerjaannya beserta pembantu-pembantunya. Organisasi diperlukan agar target pekerjaan dapat dicapai secara efisien dan efektif yang jumlahnya harus nnemadai agar tugas-tugas pelaksanaan dapat dilakukan secara terkoordinir melalui tenaga terampil. 8.4.2.Koordinasi Kepala proyek memimpin semua kegiatan proyek, baik di bidang administrasi, teknik dan lain-lain. -



Untuk masalah teknik engineering dan quality control, Kepala Proyek dibantu oleh bagian teknik beserta stafnya. Urusan keuangan, administrasi umum dan personalia, dibantu oleh Bagian Personalia dan Keuangan beserta stafnya.



PT. TATA GUNA PATRIA



VIII - 4



LAPORAN AKHIR Detail Desain Shelter untuk Mitigasi Tsunami



-



Urusan logistik dan peralatan, dibantu oleh Bagian Logistik dan Peralatan.



Secara organisasi perusahaan, Kepala Proyek bertanggung jawab langsung kepada Pemilik Pekerjaan. Dengan sistim organisasi seperti tersebut, maka pelaksanaan proyek diharapkan akan berjalan dengan lancar, dan penyelesaian pekerjaan akan dapat tercapai dalam waktu yang ditentukan dan dengan mutu yang diharapkan.



8.5. METODE PENCAPAIAN SASARAN Untuk dapat mencapai sasaran yang diinginkan, Kontraktor harus memiliki Sistem Pengendalian dan Sistim Manajemen yang harus dijalankan secara konsisten. Sistem tersebut dalam pelaksanaannya ditunjang dengan saranasarana lain, berupa perangkat lunak (software) sebagai sarana pengendali, dan perangkat keras (hardware) yang berupa peralatan-peralatan sebagai sarana penunjang pelaksanaan pekerjaan. 8.5.1.



Sistem Pengendalian Proyek



Sarana pengendalian merupakan sesuatu yang sangat diperlukan untuk menjamin keberhasilan pelaksanaan pekerjaan. Sebelum pelaksanaan pekerjaan dimuiai, segala sesuatu yang ada hubungannya dengan pengendalian dipersiapkan dan dituangkan dalam bentuk daftar-daftar isian (formulir-formulir) pengendalian, yang mengacu pada jadwal pelaksanaan pekerjaan yang berupa barchart. Program utama yang telah dituangkan di dalam barchart tersebut, di lapangan dijabarkan lagi secara lebih terinci. Dibuat program mingguan, yang realisasinya dipantau dengan daftar-daftar isian (formulir-formulir) laporan kegiatan pekerjaan. Untuk memandu pelaksanaan pekerjaan di lapangan, dibuat metoda kerja yang rinciannya dilengkapi dengan gambar-gambar pelaksanaan (shop drawing) yang mudah dibaca dan dimengerti oleh setiap petugas yang terlibat didalam pelaksanaan pekerjaan. Dengan sarana-sarana tersebut, maka sasaran kerja akan dicapai seperti yang diharapkan. 8.5.2.



Pemilihan Alat



Pemilihan peralatan yang tepat baik dari segi jenis, jumlah maupun kapasitasnya serta sesuai dengan kondisi lapangan harus menjamin tercapainya sasaran pelaksanaan pekerjaan yakni tepat biaya, tepat mutu dan tepat waktu.



PT. TATA GUNA PATRIA



VIII - 5



LAPORAN AKHIR Detail Desain Shelter untuk Mitigasi Tsunami



8.5.3.



Bahan



Kebutuhan pokok bahan bangunan proyek ini adalah bata, keramik, beton readymix dan baja tulangan, serta bahan-bahan lainnya untuk Pekerjaan Luar Bangunan dan Mekanikal/Elektrikal. Bahan bangunan harus disediakan kontraktor dalam jumlah yang cukup dan kualitas yang baik. 8.5.4.



Tenaga kerja



Tenaga kerja yang digunakan dalam penanganan proyek ini terdiri atas; 1.



Tenaga pimpinan dan staf manajemen proyek.



2.



Tenaga operasional lapangan terdiri dari pelaksana, pengawas, mekanik dan operator.



3.



Pekerja (labour).



Tenaga inti yang digunakan, merupakan tenaga pilihan yang sering menangani proyek-proyek dan pekerjaan-pekerjaan yang sejenis. 8.5.5.



Pengamanan (security)



Untuk pengawasan dan pengamanan proyek, Kontraktor akan menyediakan tenaga keamanan sesuai dengan kebutuhan, yang bertugas dalam hal: 1.



Pengawasan terhadap para pekerja



2.



Pengawasan terhadap bahan-bahan dan peralatan untuk mencegah pencurian.



3.



Mencegah dan menghindari terjadinya kebakaran di proyek, dengan melarang para pekerja membuat api untuk keperluan apapun, dan menyediakan tabung pemadam kebakaran yang mudah dicapai, balk ditempat pekerjaan maupun dikantor lapangan.



4.



Melakukan pengawasan terhadap pemakaian alat-alat keselamatan kerja, seperti topi pengaman/helm, sabuk pengaman, sepatu, sarung tangan dan sebagainya.



5.



Melakukan pengawasan dan menyiapkan pagar-pagar pengaman di tempattempat yang berbahaya maupun yang sifatnya mengganggu pekerjaan.



6.



Mengawasi pemakaian peralatan untuk mencegah terjadinya kecelakaan.



7.



Menjaga keamanan para petugas proyek terhadap gangguan/ ancaman dari pihak luar, serta mencegah kemungkinan terjadinya perkelahian di dalam lingkungan proyek.



PT. TATA GUNA PATRIA



VIII - 6



LAPORAN AKHIR Detail Desain Shelter untuk Mitigasi Tsunami



8.



Menjaga kelancaran lalu lintas agar tidak terjadi kemacetan akibat pembangunan ini.



Sebagai sarana komunikasi di proyek, digunakan handy talky (HT) atau walky talky, balk oleh para petugas keamanan, para pelaksana (supervisor) dan petugas-petugas lain yang memerlukan. 8.5.6.



Sistem Manajemen K3LM (Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Lingkungan dan Mutu)



Untuk menjamin terlaksananya pekerjaan dengan hasil yang balk dan memuaskan, Kontraktor akan menerapkan Sistem Manajemen K3LM yang merupakan integrasi dari Sistem Manajemen K3, Lingkungan dan Mutu. Proses yang dilakukan dalam melaksanakan SM K3LM dengan PDCA (PlanDo-Check-Action) adalah: 1.



Membuat Rencana K3LM : Quality Plan, Safety Plan, & Environment Plan



2.



Membuat Organisasi Unit K3LM di Proyek



3.



Membuat Tugas dan wewenang para Key Personil dari organisasi Proyek



4.



Mengadakan Komunikasi dan Konsultasi



5.



Mengendalikan Dokumen dan Dokumentasi



6.



Mengendalikan Proses Produksi



7.



Mengantisipasi Kondisi Kesiagaan dan Tanggap Darurat



8.



Melakukan Pemantauan dan Pengukuran Kinerja



9.



Melakukan



tindakan



pencegahan



dan



Tindakan



Perbaikan



bila



ada



Kecelakaan, Insiden, Ketidaksesuaian 10.



Mengendalian Rekaman



11.



Melakukan Audit secara teratur



12.



Mengadakan Rapat Tinjauan Manajemen atau Rapat Koordinasi secara periodik.



Beberapa contoh kegiatan dalam penerapan SM-K3LM : 1.



Pemasang



2.



an rambu-rambu Larangan, Peringatan, Himbauan dan Petunjuk di tempattempat yang tepat.



3.



Sosialisasi ke Lingkungan mengenai akan adanya kegiatan di proyek.



PT. TATA GUNA PATRIA



VIII - 7



LAPORAN AKHIR Detail Desain Shelter untuk Mitigasi Tsunami



4.



Pengukuran Fisika dan kimia di area kerja maupun di luar area kerja.



5.



Pengendalian limbah dan tumpahan



6.



Pengadaan Klinik Kesehatan dengan tenaga paramedisnya yang akan bekerja sama dengan Puskesmas dan Rumah Sakit terdekat



7.



Pemakaian lnstruksi Kerja untuk setiap pekejaan yang beresiko tinggi



8.



Pemakaian ID Card untuk setiap pekerja, pegawai, tamu



9.



Pemakaian APD (Alat Pelindung Diri)



10.



Penerapan "Safety Morning Briefing" setiap hari



8.6. METODE KONSTRUKSI 8.6.1.Umum Secara umum bangunan shelter untuk mitigasi tsunami tidak berbeda dengan bangunan-bangunan lain sehingga metode pelaksanaannya dilakukan sesuai dengan standart-standart yang ada. Pekerjaan dimulai dari pekerjaan persiapan, pekerjaan pengukuran, pekerjaan struktur, arsitektur, dan pekerjaan ME. 8.6.2.Pekerjaan Persiapan Sebelum memulai pekerjaan pokok, perlu dilakukan beberapa pekerjaan persiapan terlebih dahulu. Pekerjaan ini meliputi : 1.



Pengukuran tapak kembali dan pembersihan lapangan. Lapangan terlebih dahulu harus dibersihkan/ diamankan dari bangunanbangunan, fasikas yang mengganggu. Sebelum pekerjaan lain dimulai, lapangan selalu dijaga tetap bersih dan rata. Diadakan pengukuran dan gambaran kembali. Lokasi pembangunan



dengan



dilengkapi



keterangan-keterangan



mengenai



peil



ketinggian tanah, letak batas-batas tanah dengan alat-alat yang sudah ditera kebenarannya. Ketidak cocokan yang mungkin terjadi antar gambar dan keadaan lapangan yang sebenarnya segera dilaporkan kepada Perencana/ Pengawas untuk diminta keputusannya. Penentuan titik ketinggian dan sudut-sudut hanya dilakukan dengan alatalat water pass/ theodolith yang ketepatannya dapat dipertanggung jawabkan. 2.



Pembuatan bouwplank



3.



Penyediaan direksi keet lengkap dengan AC, perabot dan toilet portabel



PT. TATA GUNA PATRIA



VIII - 8



LAPORAN AKHIR Detail Desain Shelter untuk Mitigasi Tsunami



4.



Penyediaan kantor lapangan kontraktor termasuk perabot, pembuatan los kerja, gudang dan tempat penimbunan material.



5.



Fasilitas-fasilitas tersebut ditempatkan pada lokasi yang telah disetujui oleh konsultan pengawas.



6.



Pembuatan pagar pengaman proyek



7.



Pekerjaan meliputi pemeliharaan pagar keliling site dari seng gelombang setinggi 180 cm, pintu gerbang keluar masuk dan gardu jaga. Pagar pengaman juga dipasang untuk membatasi area yang sedang dikerjakan dengan tempat ibadah.



8.



Penyediaan air kerja dan listrik kerja Air kerja akan menggunakan air dari sumur pompa atau instalasi air bersih yang ada di lokasi sedangkan listrik kerja menggunakan sumber daya PLN dan genset.



9.



Papan nama proyek Papan nama akan ditempatkan di lokasi yang ditentukan Pemberi Tugas/ MK. Papan nama mencantumkan nama Pemberi Tugas, Konsultan Perencana, Konsultan Manajemen Konstruksi dan Kontraktor.



10. Mobilisasi peralatan Mobilisasi peralatan meliputi pengiriman dan penempatan semua peralatan yang diperlukan di lapangan. 11. Pengujian material 12. Pembuatan shop drawing Pembuatan shop drawing dimulai setelah kontraktor memperoleh ijin dari Pemilik Proyek untuk memasuki lapangan. Setiap bagian pekerjaan yang akan dilaksanakan terlebih dahulu dibuatkan shop drawing yang memuat semua ukuran-ukuran, dimensi dan informasi secara detail dan disetujui dahulu oleh pengawas lapangan. Rincian singkat metode kerja pekerjaan Pengukuran, Pekerjaan Struktur, Arsitektur dan Mekanikal/ Elektrikal yang nanti akan dibuat oleh kontraktor paling tidak memuat dan tidak terbatas pada hal-hal berikut ini : 8.6.3.Pekerjaan Pengukuran Pekerjaan pengukuran memegang peranan yang sangat penting dan merupakan pekerjaan awal untuk pekerjaan gedung.



PT. TATA GUNA PATRIA



VIII - 9



LAPORAN AKHIR Detail Desain Shelter untuk Mitigasi Tsunami



Tahapan Pekerjaan Pengukuran : 1.



Penentuan Benchmark (BM) Sebagai Referensi . Untuk Titik acuan dapat menggunakan yang sudah ada di lapangan atau menurut petunjuk perencana.



2.



Setting Out Setting out dilakukan harus menggunakan alat Theodolit



3.



Marking Konstruksi ; terdiri dari marking elevasi slab dan as, marking bangunan secara vertikal.



4.



Pemindahan As Bangunan Pemindahan as bangunan harus menggunakan referensi pinjaman yang dibuat sebelumnya di lantai di bawahnya dengan menggunakan theodolit



5.



Pemindahan Elevasi dilakukan dengan menarik meteran dari marking lantai di bawahnya ke lantai diatasnya.



6.



Pengecekan. - Pengecekan vertikalitas kolom / dinding / bekesting - Pengecekan elevasi lantai dengan theodolit sebelum pengecoran



8.6.4.Metode Pekerjaan Struktur Bagian pertama Pekerjaan yang harus dikerjakan sesudah pekerjaan pengukuran. Tahapan Pekerjaan Struktur yang paling tidak dan tidak terbatas pada uraian berikut ini : 1.



Pekerjaan pondasi tiang pancang a.



Pekerjaan staking out Dilakukan untuk menentukan titik-titik tiang pancang, harus dilakukan dengan peralatan theodolit.



b.



Pekerjaan pemancangan Karena struktur bawah yang digunakan adalah pondasi tiang pancang maka pemencangan harus dilakukan dengan alat pemancang (driving pile machine) dengan kapasitas untuk diameter 40 cm.



PT. TATA GUNA PATRIA



VIII - 10



LAPORAN AKHIR Detail Desain Shelter untuk Mitigasi Tsunami



c.



Pekerjaan pile cap Dimulai dari pekerjaan galian pile cap, kemudian dilanjutkan dengan cut off kepala tiang dan bekisting serta pengecoran pile cap.



d.



Pekerjaan tie beam Dilaksanakan sesuai dengan spesifikasi yang disyaratkan dengan bekesting yang memungkinkan untuk dibongkar. Jika tidak harus digunakan bekisting yang tidak mudah lapuk seperti pasangan bata/ bataco.



2.



Pekerjaan lantai a.



Pekerjaan timbunan tanah di bawah lantai Timbunan harus dilakukan layer demi layer dan dipadatkan dengan menggunakan stamper/ baby roller dengan tingkat kepadatan sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan.



b.



Pekerjaan plat lantai Untuk pekerjaan lantai bawah tergantung dari rencana penggunaan ruang, apakah untuk pakir atau untuk ruangan. Pekerjaan ini dimulai dengan penhamparan dengan pasir dan disiram dengan air sampai jenuh kemudian dipadatkan. Setelah itu dicor lantai kerja setebal 5 cm dan jika telah kering dapat dilanjutkan dengan pengecoran plat lantai dengan tebal yang diinginkan.



3.



Pekerjaan struktur Atas a.



Pekerjaan kolom Urutan



pekerjaan



kolom



adalah



shop



drawing-pembesian-bekisting-



pengecekan dan persetujuan pengawas - cor- bongka-curing. b.



Pekerjaan balok dan plat lantai Urutan pekerjaan balok dan plat lantai adalah shop drawing-pembesianbekisting-pengecekan dan persetujuan pengawas - cor- bongka-curing.



c.



Pekerjaan bekisting harus menggunakan bahan yang menjamin terbentuknya beton sesuai dengan ukuran, dimensi, elevasi yang diinginkan. Untuk itu bahan yang digunakan harus sesuai dengan perhitungan untuk bekisting termasuk supportnya.



PT. TATA GUNA PATRIA



VIII - 11



LAPORAN AKHIR Detail Desain Shelter untuk Mitigasi Tsunami



8.6.5.Metode Pekerjaan Arsitektur Pekerjaan Arsitektur membutuhkan ketelitian yang tinggi karena merupakan pekerjaan akhir yang menentukan kualitas bangunan. Pekerjaan ini biasanya memakan waktu yang lama. Tahapan Pekerjaan Arsitektur : 1.



Pekerjaan Dinding a.



Pekerjaan pemasangan dinding Dinding yang digunakan adalan dinding bata dan partisi. Yang perlu diperhatikan adalah kelurusan dinding yang harus di chek dengan untingunting. Kolom praktis dipasang pada dinding seluas maksimal 6 m2.



b.



Pekerjaan plesteran dan Acian Pekerjaan plesteran dilakukan setelah pasangan dinding dibasahi dengan air hingga jenuh. Untuk mendapatkan hasil yang baik harus dibuat kepalaan yang dichek sudut/siku secara vertikal dan horisontal



2.



Pekerjaan plafond a.



Pekerjaan finishing plafon Pekerjaan finishing plafond dilaksanakan pada plat atap yang tidak diberi plafond. Pekerjaan ini hanya berupa acian semen dan air untuk meratakan plafond cor.



b.



Pekerjaan plafond gypsum DImulai dengan pemasangan rangka yang harus dichek elevasinya, kemudian gypsum board ukuran 1,2 X 2,4 m dipasang dengan menggunakan sekrup dilanjutkan dengan perapihan



3.



Pekerjaan Lantai a.



Pekerjaan keramik lantai Pelaksanaan harus memperhatikan marking line dari marking pinjaman yang di tempelkan di dinding. Untuk itu perlu dibuat kepalaan keramik. Sebelum dipasang keramik harus dibuat jenuh terlebih dahulu dengan cara direndam. Pengisian nat dilakukan apabila pasangan keramik telah benar-benar kering.



PT. TATA GUNA PATRIA



VIII - 12



LAPORAN AKHIR Detail Desain Shelter untuk Mitigasi Tsunami



b.



Pekerjaan floor hardener Bahan floor hardener dituangkan ke lokasi setelah pengecoran lantai selesai dan diratakan sesuai dengan bentuk yang telah ditentukan dalam shop drawing. Lokasi pekerjaan harus benar-benar kering.



4.



Pekerjaan Pengecatan Dinding Cat yang digunakan harus sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan dengan warna cat yang disetujui direksi. Urutan yang harus dilaksanakan :



5.



a.



Acian dinding sudah harus benar-benar kering



b.



Pemolesan alkali resistent primer



c.



pemolesan plamur dengan kape



d.



amplas dan bersihkan



e.



Pengecatan dasar 2 kali



f.



Pengecatan akhir Pekerjaan Pintu dan Jendela Aluminium



Jenis dan tebal Kosen yang digunakan harus sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan dengan warna yang disetujui direksi. Pemasangan harus dilakukan oleh penyedia jasa yang ahli dalam pekerjaan ini 6.



Pekerjaan Bangunan Pelengkap (sanitary) Bangunan pelengkap meliputi :pemasangan kloset, wastafel, dan aksesorie lainnya harus dilaksanakan sesuai dengan manula pemasangan dari pabrik yang bersangkutan



8.6.6.Metode Pekerjaan Mekanikal / Elektrikal Pekerjaan ME merupakan pekerjaan pelengkap yang sebagian diselesaikan bersamaan dengan pekerjaaan struktur/arsitektur dan sebagian lagi harus menunggu pekerjaan struktur /arsitektur selesai dilaksanakan. Pekerjaan Mekanikal dan Elektrikal meliputi: 1.



Pekerjaan Air Bersih dan Air Kotor



2.



Pekerjaan Tata Udara /AC



PT. TATA GUNA PATRIA



VIII - 13



LAPORAN AKHIR Detail Desain Shelter untuk Mitigasi Tsunami



3.



Pekerjaan Listrik a.



Pekerjaan Instalasi listrik



b.



Pekerjaan panel



8.6.7.



Safety Plan 1.



Pembuatan Safety Plan a.



Membentuk Organisasi K3 Proyek



b.



Daftar material yang memerlukan penanganan khusus



c.



Daftar peralatan yang memerlukan penanganan khusus



d.



Daftar tenaga kerja yang memerlukan keahlian tertentu



e.



Indentifikasi sumber bahaya dan pencengahanya



f.



Site plan K3



g.



Program kebersihan dan 5R (Ringkas, Resik, Rapi, Rajin, Rawat)



2.



3.



Menyiapkan peralatan, Sarana penunjang K3 dan Alat pelindung diri a.



Alat pemadam kebakaran



b.



Rambu-rambu K3



c.



Instruksi-instruksi keselamatan kerja



d.



Sarana penunjang : MCK, Urinuir sementara, Pompa air



e.



Helm, Safety belt, Sepatu kerja, Masker, Kotak P3K Kerjasama dengan Rumah sakit, Puskesmas terdekat serta mengasuransikan



Tenaga kerja ke Jamsostek



PT. TATA GUNA PATRIA



VIII - 14