1.inovasi TB [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PROGRAM UKM PENGEMBANGAN KEGIATAN TUBERKULOSIS



TELUK BATANG SEHAT DENGAN PELAYANAN KHUSUS TUBERKULOSIS KUAT DAN ANDAL



1



Executive Summary Teluk Batang Sehat dengan Pelayanan Khusus Tuberkulosis (Kuat dan Andal) di UPT Puskesmas Teluk Batang, Kabupaten Kayong Utara “ KUAT DAN ANDAL“ adalah Pelayanan Kesehatan ialah setiap upaya yang diselengarakan sendiri atau secara bersama-sama dalam suatu organisasi untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan perorangan, keluarga, kelompok, ataupun masyarakat. Permasalahan dalam pelayanan kesehatan di Puskesmas Teluk Batang adalah sulitnya meminimalisir penularan masalah penyakit menular, spesifiknya penyakit yang penularannya melalui udara, contohnya Tuberkulosis. Tuberkulosis adalah penyakit adalah penyakit menular yang disebabkan oleh kuman bakteri Mycobacterium tuberculosis yang menyerang dan merusak jaringan tubuh manusia. Berdasarkan data tentang tuberkolosis di Kecamatan Teluk Batang diketahui bahwa sampai dengan akhir desember 2018 diketahui bahwa jumlah kasus TB di Kecamatan teluk batang berjumlah 42 kasus, meningkat dari tahun sebelumnya yang hanya 35 kasus. Puskesmas Teluk Batang mempunyai wewenang untuk menangani penyakit tersebut. Penanganan penyakit tersebut bisa dilakukan melalui Upaya Promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif. Tujuan dari proyek perubahan ini adalah menyelesaikan permasalahan utama dalam pelaksanaan tupoksi sebagai kepala UPTD Puskesmas Teluk Batang yaitu Rendahnya Cakupan Kunjungan Pelayanan Kesehatan Pasien Tuberkulosis. Perubahan-perubahan yang terjadi sebelum dan sesudah implementasi inovasi perubahan,antara lain : 1. Sebelumnya penderita tuberculosis (+) yang berobat dipuskesmas Teluk Batang adalah sebanyak 42 orang ( 37,38 % ) sedangkan sesudah inovasi menjadi 54 0rang (48,06% ) pasien yang berkunjung untuk melakukan pelayanan kesehatan. 2. Milestnoe di jangka menengah yaitu monitoring dan evaluasi dari Dinkes KB KKU telah dilakukan pada saat pertemuan lintas sektoral yang di hadiri oleh kepala Dinas Kesehatan dan Keluarga berencana Kabupaten Kayong Utara 3. Milestone jangka pendek terdapat perubahan dengan adanya kegiatan pencanangan kader Jumantuk ( Juru pemantau batuk ). Target akhir yang ingin dicapai dalam jangka pendek ( sekitar dua bulan ) ini terbentuknya ruangan khusus dan Pelayanan khusu untuk penanganan penderita Tuberkulosis. Ruangan khusus ini melayani penderita Tuberkulosis dengan pendekatan Promotif, Kuratif dan Rehabilitatif bukan hanya pada pasien tetapi juga Pada Keluarga pasien Teluk Batang, Juli 2019 Pemegang proram



IRMA SURYANI



2



PERNYATAAN PENGESAHAN Dengan ini menyatakan bahwa kegiatan Inovasi “Teluk Batang Sehat Dengan Pelayanan Khusus Tuberkulosis “ yang telah diimplementasikan sudah dikonsultasikan dan disetujui oleh Kepala Puskesmas



Teluk Batang,



Kepala Puskesmas



Juli 2019



Pemegang Program



Ade Heryanto NIP. 19750625 199502 1 001



Irma Suryani Nip.



3



KATA PENGANTAR Puji syukur ke khadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayah dan inayah-Nya serta kesempatan dan kekuatan sehingga pelaksanaan Invasi kegiatan ini bisa selesai tepat waktu. Penyusunan laporan ini merupakan gambaran tentang bagaimana persiapan, pelaksanaan, dan hasil proyek perubahan yang dilaksanakan di Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Unit Puskesmas Teluk Batang Kabupaten Kayong Utara. Ucapan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya, kami sampaikan kepada berbagai pihak yang telah membantu penyusunan laporan ini, kepada : 1. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kayong Utara yang telah memberikan dukungan dan membantu kegiatan ini. 2. Kepala puskesmas Teluk Batang yang telah menyetujui,membimbing,mengarahkan dan memfasilitsi dalam kegiatan ini. 3. Kelarga besar UPT Dinas Kesehatan Unit Puskesmas Teluk Batang Kabupaten Kayong Utara yang telah member dukungan dan bantuan waktu, tenaga, dan pikiran sehingga kegiatan ini dapat terselesaikan; Akhirnya kepada semua pihak yang membantu kegiatan ini, kami berharap saran, kritik, dan dukungan agar Project Leader dalam melakukan inovasi lainnya ke depan dapat memberi manfaat untuk berbagai pihak.



Teluk Batang,



2019



Pemegang program



Irma Suryani



4



DAFTAR ISI URAIAN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 A B 1 2 3 4 5 6 C D E F G H I J K 11 A B 12 A B C 13



Halamam Judul Executive Summary Berita Acara Pernyataan Pengesahan Komitmen Tindak Lanjut Proyek Perubahan Kata Pengantar Daftar isi Daftar Tabel Daftar Gambar Bab.1 Rancangan Proyek Perubahan Identitas Proyek Rancangan Proyek Perubahan Latar Belakang ( Burning Platform ) Uraian Isu Strategis Bahan pendukung (dasar hukum / kajian teoritis) yang berkaitan langsung dengan proyek perubahan; Visi, misi, tujuan, sasaran, dan program Tupoksi; Analisis permasalahan utama dalam pelaksanaan tupoksi Penetapan permasalahan utama dalam tupoksi yang akan diselesaikan dengan proyek perubahan. Tujuan Manfaat Pentahapan utama dan Penjadwalan Output Kunci (Key Project Devilerlables) Tim Proyek Perubahan Anggaran Identifikasi Stakeholder Identifikasi potensi masalah dan solusi Factor pendukung keberhasilan Bab 2. Implementasi Proyek Perubahan Deskripsi Implementasi Proyek Perubahan Form Implementasi Proyek Perubahan Bab 3. Penutup Kesimpulan Rekomendasi Pengalaman Belajar Selama Memimpin Perubahan Daftar Pustaka



5



HAL. i ii iii iv v vi vii x xi 1 2 2 5 6 9 11 13 19 19 21 25 26 31 32 38 39 41 54



60 60 60 63



Lampiran 1. Biodata Peserta 2. Lembar Konsultasi dengan Mentor (minimal 1 kali untuk 1 milestone) 3. Lembar Konsultasi dengan Coach (minimal 1 kali untuk 1 milestone) 4. Surat Pernyataan Mentor 5. Kesepakatan Area Perubahan 6. Copy Undangan Seminar 7. Berita Acara Seminar Proyek Perubahan (Seminar Proposal) 8. Catatan hasil seminar Proposal Proyek Perubahan 9. Slide Presentasi pada saat seminar Rancangan Proyek Perubahan. 10. Slide Presentasi pada saat seminar Laboratorium Kepemimpinan 11. Capaian SPM tahun 2019



6



DAFTAR TABEL



HALAMAN



Tabel 1



Data Penderita Penyakit Menular Yang Belum Terjangkau



4



Tabel 2



Data capaian pelayanan tuberkulosis di Puskesmas Teluk Batang



4



Tabel 3



Tabel 3. Tujuan, Sasaran, Strategi Dan Kebijakan



8



Tabel 4



Analisis USG penentuan permasalahan utama dalam pelaksanaan



12



tupoksi yang akan diselesaikan dengan Proyek Perubahan Tabel 5



Analisis Tapisan Inovasi



16



Tabel 6



Urutan Rangking Rencana Kegiatan



18



Tabel 7



Pentahapan Utama Dan Penjadwalan Kegiatan



21



Tabel 8



Output Kunci



25



Tabel 9



Uraian Tugas Dan Peran Masing-Masing Tim Proyek Perubahan



26



Tabel 10



Rencana Anggaran untuk Proyek Perubahan



31



Tabel 11



Identifikasi Stakeholder yang Terkait Proyek Perubahan



32



Tabel 12



Upaya Komunikasi Stakeholder untuk Mendukung Proyek



34



Perubahan Tabel 13



Identifikasi Potensi Masalah dan Solusi



38



Tabel 14



Faktor Pendukung Keberhasilan Proyek Perubahan



39



Tabel 2.1



Perbandingan data cakupan pelayanan kesehatan penderita



41



Tuberculosis sesuai standart Puskesmas Teluk Batang sebelum dan sesudah Implementasi Proyek Perubahan



7



DAFTAR GAMBAR



Halaman Gambar 1



Bagan Alur piker proyek perubahan



15



Gambar 2



Bagan Struktur Tim Proyek Perubahan



26



Gambar 3



Diagram Peringkat Stakeholder



33



Gambar 4



Net Map Stakeholder



37



Gambar 2.1



Diagram Peringkat Stakeholder Sebelum Implementasi



42



Gambar 2.2



Diagram Peringkat Stakeholder Sebelum Implementasi



42



8



DAFTAR LAMPIRAN



Lampiran



1. Biodata Peserta



Lampiran



2. Lembar Konsultasi dengan Mentor (minimal 1 kali untuk 1 milestone)



Lampiran



3. Lembar Konsultasi dengan Coach (minimal 1 kali untuk 1 milestone)



Lampiran



4. Surat Pernyataan Mentor



Lampiran



5. Kesepakatan Area Perubahan



Lampiran



6. Copy Undangan Seminar



Lampiran



7. Berita Acara Seminar Proyek Perubahan (Seminar Proposal)



Lampiran



8. Catatan hasil seminar Proposal Proyek Perubahan



Lampiran



9. Slide Presentasi pada saat seminar Rancangan Proyek Perubahan.



Lampiran



10. Slide Presentasi pada saat seminar Laboratorium Kepemimpinan



Lampiran



11. Capaian SPM tahun 2019



9



DAFTAR TABEL



HALAMAN



Tabel 1



Data Penderita Penyakit Menular Yang Belum Terjangkau



4



Tabel 2



Data capaian pelayanan tuberkulosis di Puskesmas Teluk Batang



4



Tabel 3



Tabel 3. Tujuan, Sasaran, Strategi Dan Kebijakan



8



Tabel 4



Analisis USG penentuan permasalahan utama dalam pelaksanaan



12



tupoksi yang akan diselesaikan dengan Proyek Perubahan Tabel 5



Analisis Tapisan Inovasi



16



Tabel 6



Urutan Rangking Rencana Kegiatan



18



Tabel 7



Pentahapan Utama Dan Penjadwalan Kegiatan



21



Tabel 8



Output Kunci



25



Tabel 9



Uraian Tugas Dan Peran Masing-Masing Tim Proyek Perubahan



26



Tabel 10



Rencana Anggaran untuk Proyek Perubahan



31



Tabel 11



Identifikasi Stakeholder yang Terkait Proyek Perubahan



32



Tabel 12



Upaya Komunikasi Stakeholder untuk Mendukung Proyek



34



Perubahan Tabel 13



Identifikasi Potensi Masalah dan Solusi



38



Tabel 14



Faktor Pendukung Keberhasilan Proyek Perubahan



39



10



DAFTAR GAMBAR



HALAMAN Gambar 1



Bagan Alur Pikir Proyek Perubahan



15



Gambar 2



Bagan Struktur Tim Proyek Perubahan



26



Gambar 3



Diagram Peringkat Stakeholder



33



Gambar 4



Net Map Stakeholder



37



11



BAB I RANCANGAN INOVASI A. IDENTITAS INOVASI



1.



Nama



:



Teluk Batang Sehat dengan Pelayanan Khusus Tuberkulosis (Kuat dan Andal) di UPTD Puskesmas Teluk Batang, Kabupaten Kayong Utara



2.



Deskripsi Singkat



:



Pelayanan



Kesehatan



ialah



setiap



upaya



yang



diselengarakan sendiri atau secara bersama-sama dalam suatu organisasi untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan perorangan, keluarga, kelompok, ataupun masyarakat. Permasalahan dalam pelayanan kesehatan di Puskesmas Teluk Batang adalah sulitnya meminimalisir penularan masalah penyakit menular, spesifiknya penyakit yang penularannya melalui udara, contohnya Tuberkulosis. Tuberkulosis



adalah penyakit



adalah penyakit menular yang disebabkan oleh kuman bakteri Mycobacterium tuberculosis yang menyerang dan merusak jaringan tubuh manusia. Berdasarkan data tentang



tuberkolosis



di



Kecamatan



Teluk



Batang



diketahui bahwa sampai dengan akhir desember 2018 diketahui bahwa jumlah kasus TB di Kecamatan teluk batang berjumlah 42 kasus, meningkat dari tahun sebelumnya yang hanya 35 kasus. Puskesmas



Teluk



Batang mempunyai wewenang untuk menangani penyakit tersebut. Penanganan penyakit tersebut bisa dilakukan melalui



Upaya



Promotif,



preventif,



kuratif



dan



rehabilitatif. Untuk itu, puskesmas Teluk Batang akan melibatkan pihak-pihak seperti kecamatan, kepolisian, desa, tokoh.



12



A. LATAR BELAKANG (BURNING PLATFORM) 1. Uraian Isu Strategis Pembangunan



kesehatan



bertujuan



untuk



meningkatkan



kesadaran,



kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Untuk mendukung keberhasilan pembangunan kesehatan tersebut dibutuhkan adanya perencanaan pembangunan yang akurat sebagai proses pengambilan keputusan dalam rencana strategis, karena dengan perencanaan yang akurat keputusan yang dibuat juga menghasilkan dampak yang baik. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan menyatakan bahwa



pembangunan



kesehatan



diselenggarakan



dengan



berasaskan



perikemanusiaan, keseimbangan, manfaat, perlindungan, penghormatan terhadap hak dan kewajiban, keadilan, gender dan nondiskriminatif, serta norma-norma agama. Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomis. Pembangunan kesehatan dilaksanakan melalui peningkatan: 1) Upaya kesehatan, 2) Pembiayaan kesehatan, 3) Sumber daya manusia kesehatan, 4) Sediaan farmasi, alat kesehatan, dan makanan, 5) Manajemen dan informasi kesehatan, dan 6) Pemberdayaan masyarakat. Upaya tersebut dilakukan dengan memperhatikan dinamika kependudukan, epidemiologi penyakit, perubahan ekologi dan lingkungan, kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK), serta globalisasi dan demokratisasi dengan semangat kemitraan dan kerjasama lintas sektoral. Dalam



upaya



percepatan



pembangunan



nasional



demi



terwujudnya



TRISAKTI, yaitu Indonesia yang berdaulat di bidang politik, berdikari di bidang ekonomi, serta kepribadian dalam budaya maka kebijakan pembangunan nasional diarahkan pada 9 (sembilan) agenda prioritas yang disebut dengan nama “Nawa Cita”, yaitu : 1. Menghadirkan



kembali



negara



untuk



melindungi



danmemberikan rasa aman pada seluruh warga Negara



13



segenap



bangsa



2. Membuat



Pemerintah



selalu



hadir



dengan



membangun



tata



kelola



pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis, dan terpercaya 3. Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan 4. Memperkuat kehadiran negara dalam melakukan reformasi sistem dan penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat, dan terpercaya 5. Meningkatkan kualitas hidup manusia dan masyarakat Indonesia 6. Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional sehingga bangsa Indonesia bisa maju dan bangkit bersama bangsa-bangsa Asia lainnya 7. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestic 8. Melakukan revolusi karakter bangsa 9. Memperteguh Ke-Bhineka-an dan memperkuat restorasi sosial Indonesia



14



Dari ke-9 Nawa Cita di atas, point ke-5 yang berkaitan erat dibidang kesehatan “Meningkatkan kualitas hidup manusia dan masyarakat Indonesia”. Arah kebijakan dan strategi pembangunan kesehatan nasional 2015-2019 merupakan bagian bagian dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang bidang kesehatan (RPJPK) 2005-2025. Tujuan pembangunan kesehatan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya dapat terwujud, melalui terciptanya masyarakat, bangsa dan negara Indonesia yang ditandai oleh penduduknya yang hidup dengan perilaku dan dalam lingkungan sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu, secara adil dan merata, serta memiliki derajat kesehatan yang setinggi-tingginya di seluruh wilayah Republik lndonesia. Sasaran pembangunan kesehatan yang akan dicapai pada tahun 2025 adalah meningkatnya derajat kesehatan masyarakat yang ditunjukkan oleh meningkatnya Umur Harapan Hidup, menurunnya Angka Kematian Bayi, menurunnya Angka Kematian Ibu, menurunnya prevalensi gizi kurang pada balita. Untuk mencapai tujuan dan sasaran pembangunan kesehatan, maka strategi pembangunan kesehatan 2005-2025 adalah: 1) pembangunan nasional berwawasan kesehatan; 2) pemberdayaan masyarakat dan daerah; 3) pengembangan upaya dan pembiayaan kesehatan; 4) pengembangan dan pemberdayaan sumber daya manusia kesehatan; serta 5) penanggulangan keadaan darurat kesehatan. Berdasarkan laporan World Health Organitation (WHO, 2012) sepertiga populasi dunia yaitu sekitar dua milyar penduduk terinfeksi Mycobacterium Tuberculosis. Lebih dari 8 juta populasi terkena TB aktif setiap tahunnya dan sekitar 2 juta meninggal. Lebih dari 90% kasus TB dan kematian berasal dari negara berkembang salah satunya Indonesia (Depkes RI, 2012). Menurut World Health Organization sejak tahun 2010 hingga Maret 2011, di Indonesia tercatat 430.000 penderita TB paru dengan korban meninggal sejumlah 61.000. Jumlah ini lebih kecil dibandingkan kejadian tahun 2009 yang mencapai 528.063 penderita TB paru dengan 91.369 orang meninggal (WHO Tuberculosis Profile, 2012).



15



Di Indonesia, tuberculosis merupakan masalah utama kesehatan masyarakat dengan jumlah menempati urutan ke-3 terbanyak di dunia setelah Cina dan India, dengan jumlah sekitar 10% dari total jumlah pasien tuberculosis



di dunia.



Diperkirakan terdapat 539.000 kasus baru dan kematian 101.000 orang



setiap



tahunnya. Jumlah kejadian TB paru di Indonesia yang ditandai dengan adanya Basil Tahan Asam (BTA) positif pada pasien adalah 110 per 100.000 penduduk (Riskesdas, 2013). Berdasarkan Laporan seksi Pencegahan & Pengendalian Penyakit Menular Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat, tercatat jumlah kasus baru Tuberkulosis Bakteri Tahan Asam ( BTA + ) sebanyak 3.463 kasus dengan angka insidens 70,21 per 100.000 penduduk. Sedang untuk persentase kesembuhan penderita Tuberkulosis Paru dengan Bakteri Tahan Asam (BTA+) di Kalimantan Barat adalah sebesar 67,5%, dengan rincian dari 3.611 penderita yang diobati, sebanyak 2.436 penderita dinyatakan sembuh (Dinkes Provinsi Kalbar, 2018). Dikabupaten Kayong Utara pada tahun 2018



kasus baru dengan semua



Pengobatan (BTA +,TB Anak,Ronsen) sebanyak 141 orang jumlah keseluruhan kasus Tuberkulosis ,sedangkan kasus anak 0-14 Tahun yang menderita tuberculosis sebesar 14 orang,dan ronsen atau extra paru sebanyak 44 orang (Dinkes KB KKU, 2018). Tingginya sebaran penyakit Tuberkulosis di Kabupaten Kayong Utara merupakan salah satu sumbangsih dari berbagai kecamatan di Kabupaten Kayong Utara ,di antaranya Kecamatan Teluk Batang dimana kasus Semua Pengobatan selama tahun 2018 sebanyak 42 kasus yang telah diobati,dari 442 suspek,dan untuk target puskesmas teluk batang 86 orang



16



1. Telaah Visi Misi Program Bupati dan Wakil Bupati Kayong Utara dan Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Kayong Utara Tahun 2013 – 2018 Sasaran pembangunan kesehatan Kabupaten Kayong Utara pada akhir tahun 2018 adalah mangatasi masalah pokok kesehatan yaitu kematian ibu dan bayi, gizi, penyakit menular dan tidak menular, kesehatan lingkungan , imunisasi, perilaku hidup bersih dan sehat, jaminan asuransi kesehatan masyarakat serta peningkatan mutu dan akses pelayanan kesehatan melalui pencapaian indikator Standar Pelayanan Minimal (SPM ) kesehatan dan Millenium Developments Goal (MDGs) yang dapat diukur melalui indikator kesehatan sebagai berikut : 1.



Menurunnya angka kematian bayi dari 17,9 menjadi 7,5 per 1.000 kelahiran hidup



2.



Menurunnya angka kematian ibu melahirkan dari 320 menjadi 180 per 100.000 kelahiran hidup



3.



Menurunnya prevalensi gizi kurang pada anak balita dari 17,21 % menjadi 12 % pada akhir 2018.



4.



Meningkatkan angka penemuan kasus TBC dari 42,51% menjadi 70% pada tahun 2018.



5.



Meningkatkan mutu kesehatan lingkungan dengan menurunnya kasus penyakit akibat sanitasi yang buruk. 80%



6.



Tercapainya UCI desa 100% secara merata.



7.



Meningkatkan penemuan dan penanganan kasus HIV/AIDS dimasyarakat 100%



8.



Pengendalian dan penanganan penyakit malaria 100%.



9.



Pengendalian kejadian penyakit tidak menular dan menular lainnya 100%



10. Meningkatnya cakupan UKS dan PHBS di sekolah 100% 11. Memenuhi kebutuhan Sumber Daya Manusia sesuai dengan kompetensi sebesar 90 % pada tahun 2018 Pembangunan kesehatan memprioritaskan upaya promotif dan preventif yang dipadukan secara seimbang dengan upaya kuratif dan rehabilitatif. Perhatian khusus diberikan kepada pelayanan kesehatan bagi penduduk



miskin,



desa



tertinggal



memperhatikan kesetaraan gender. 17



serta



daerah



bencana



dengan



2. Isu-Isu Strategis Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana Kabupaten Kayong Utara Dengan memperhatikan analisa lingkungan internal dan eksternal, isu strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Kayong Utara dalam lima tahun (2013 – 2018) akan memperhatikan beberapa indikator strategis yaitu : 1. Masih tingginya angka kematian ibu dan gizi buruk. 2. Angka kesakitan dan kematian penyakit menular dan tidak menular masih tinggi 3. Kualitas lingkungan rendah 4. Penerapan perilaku hidup bersih dan sehat di masyarakat masih rendah 5. Sistem pembiayaan pemeliharaan kesehatan di masyarakat belum berkembang 6. Pemerataan dan keterejangkauan akses pelayanan kesehatan yang bermutu dan optimal 7. Kualitas Sumber Daya Kesehatan Masih kurang 8. Masih terbatasnya kemampuan manajemen dan informasi kesehatan 9. Pemberdayaan Masyarakat dalam pembangunan kesehatan belum dilakukan secara optimal



18



A. Keadaan Puskesmas 1. Letak Geografis dan Luas Wilayah Secara geografis, Puskesmas Teluk Batang terletak diwilayah Kecamatan Batang Kabupaten Kayong Utara terletak antara 00 54’ 10”LS 1003’ 24” LS dan 1090 43’35”BT-1090 53’49”BT. Secara administratif, batas Puskesmas Teluk Batang adalah sebagai berikut: - Sebelah utara



: Paket BI Desa Sei Sepeti Kecamatan Seponti



- Sebelah timur



:Kecamatan Simpang Hulu Kabupaten Ketapang



- Sebelah selatan



:Desa Padu Banjar Kecamatan Simpang Hilir



- Sebelah barat



: Kecamatan Pulau Maya Karimata



Peta Wilayah Luas



wilayah



Puskesmas Batang



Teluk



adalah



213



km2, terdiri dari satu (1)



kecamatan,



7



Desa, 29 Dusun dan 121 RT. Luas wilayah Puskesmas Teluk Batang tidak merata, Desa terluas adalah Desa Sungai Paduan yaitu 80,99 Km2 dan yang terkecil adalah Desa Teluk Batang Selatan 6,69 Km2., desa lainnya yaitu Desa Alur Bandung 10, 41 Km2, Desa Teluk Batang 14,56 Km2, Desa Teluk Batang Utara 19,86 Km2,, Massbangun 33,7 Km2 dan Desa Banyu Abang dengan luas 47, 79 Km2. Untuk luas wilayah Puskesmas Teluk Batang menurut Desa dapat dilihat pada gambar berikut ini:



LUAS WILAYAH KERJA PUSKESMAS TELUK BATANG 47.79



80.99



Sungai Paduan Alur Bandung



33.7 19.86 14.56



Teluk Batang Selatan 10.41 6.69



19



Teluk Batang



2. Kondisi Demografi Jumlah penduduk diwilayah kerja Puskesmas Teluk Batang sampai Desember tahun 2018 sebanyak 21.601 jiwa dengan jumlah penduduk laki-laki 10.463 jiwa dan perempuan 11.138 jiwa.Penduduk terpadat di Desa Teluk Batang Selatan yaitu sebesar 4.158 jiwa, sedangkan penduduk Paling sedikit terdapat di Desa Masbangun dengan jumlah penduduk 2.365 jiwa. Untuk mengetahui jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin di Kecamatan Teluk Batang dapat dilihat pada tabel 2.1 di bawah ini



No



Tabel 2.1 Jumlah Penduduk Per Desa di Wilayah kerja Puskesmas Teluk Batang Tahun 2018 Luas Jumlah Penduduk 2 Nama Desa (KM ) Laki-laki Perempuan



Total



1



Sungai Paduan



80,99



1.732



1.852



3.584



2



Alur Bandung



10,41



1.191



1.266



2.457



3



Teluk Batang Kota



6,69



1.985



2.173



4.158



4



Masbangun



14,56



1.811



1.854



3.665



5



Banyu Abang



19,86



1.362



1.394



2.756



6



Teluk Batang Utara



33,7



1.156



1.209



2.365



7



Teluk Batang Selatan



47,79



1.226



1.390



2.616



213,82



10.463



11.138



21.601



Jumlah



Sumber : BPS Kabupaten Kayong Utara, 2018 Program ini ditujukan untuk meningkatkan jumlah, pemerataan dan kualitas pelayanan kesehatan melalui puskesmas dan jaringannya meliputi puskesmas pembantu, puskesmas keliling , Pustu / Polindes dan bidan desa. Rencana kerja indikatif berupa kegiatan pokok dalam rangka pelaksanaan program ini antara lain : 1) Pelayanan kesehatan penduduk miskin di puskesmas dan jaringannya 2) Monitoring, evaluasi dan pelaporan 3) Peningkatan pelayanan Masyarakat Terpadu Lainnya 4) Peningkatan pelayanan pelayanan puskesmas 24 jam 5) Jasa Layanan Kapitasi Program JKN pada FKTP 20



6) Jasa Layanan Non Kapitasi Program JKN pada FKTP Salah satu permasalahan pelayanan yang ada di puskesmas Teluk Batang adalah masalah Program upaya kesehatan perorangan, Program upaya kesehatan masyarakat dan pemberikan petunjuk, bimbingan dan pengawasan dalam melaksanakan kegiatan. Itulah jenis-jenis pelayanan yang dapat diberikan puskesmas Teluk Batang,baik pelayanan dalam gedung maupun luar gedung. 2. Bahan Pendukung (Dasar Hukum/Kajian Teoritis) yang Berkait Langsung dengan Proyek Perubahan a) Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik; b) Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 116, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4431); c) Undang-Undang Nomor : 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5063); d) Peraturan Menteri Kesehatan nomor 13 Tahun 2013 tentang Pedoman manajemen terpadu pengendalian Tuberculosis resistan obat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 225); e) Perarturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Nomor 67 Tahun 2016 Tentang Penanggulangan Tuberkulosis (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 122, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 8737); f) Kementerian Kesehatan Nomer 43 Tahun 2016, tentang Standar Pelayanan Minimal bidang Kesehatan, setiap orang dengan Tuberkulosis mendapatkan pelayanan Tuberkulosis sesuai standar g) Peraturan Daerah Kabupaten Kayong Utara Nomor 5 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Kayong Utara Tahun 2008-2025;



3. Visi, Misi, Tujuan, Sasaran dan Program a. Visi “ Kayong Utara Maju Sebagai Kabupaten Unggulan dengan Sumber Daya Manusia yang Berahklak Mulia Sehat, Cerdas, dan Sejahtera. “



21



b. Misi Untuk mewujudkan Visi tersebut maka Pemerintah Kabupaten Kayong Utara menetapkan Misi yaitu: 1) Meningkatkan pemberdayaan, kemandirian dan kesadaran masyarakat tentang hidup bersih dan sehat 2) Meningkatkan aksesibilitas pelayanan kesehatan yang berkualitas secara prima, komprehensip, profesional dan menjangkau seluruh lapisan masyarakat. 3) Mengoptimalkan regulasi kebijakan dan manajemen pembangunan yang berwawasan kesehatan. 4) Meningkatkan kualitas dan kuantitas Sumber Daya Kesehatan c. Tujuan 1) Menjadikan Kabupaten Kayong Utara sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru pada sektor jasa dan industri. 2) Menciptakan masyarakat Kabupaten Kayong Utara yang berkualitas secara mental dan spiritual 3) Meningkatkan taraf ekonomi masyarakat KKU yangberkualitas, sejahtera dan berkeadilan; 4) Meningktakan kelestarian lingkungan hidup, keberlanjutan pembangunan serta pelayanan dan perlindungan sosial; 5) Mendorong penyelenggaraan Pemerintah yang profesional, bersih dan transparan



d. Sasaran 1) Menciptakan pertumbuhan ekonomi Kayong Utara yang memiliki daya saing dan keunggulan; 2) Menciptakan masyarakat KKU yang agamis, memiliki mental yang tangguh dan berakhlak mulia; a. Meningkatnya kualitas kesehatan baik fisik maupun mental; b. Menyediakan pendidikan bagi warga guna menciptakan SDM yang cerdas dan memiliki daya saing untuk kemajuan KKU; 3) Memperkuat sektor ekonomi unggulan yang berbasis pada sektor pertanian;



22



4) Meningkatkan daya dukung dan daya tampung lingkungan serta kualitas penanganan bencana; a. Meningkatkan pelayanan dan perlindungan sosial bagi seluruh lapisan masyarakat KKU 5) Meningkatnya penataan kelembagaan yang tepat ukuran dan kewenangan yang jelas dan tidak tumpang tindih; a. Meningkatnya



kapasitas



SDM



KKU



yang



sesuai



dengan



kompetensinya; b. Meningkatnya peran Pemerintah, masyarakat dan partai politik dalam pembangunan demokratis dan politis yang kondusif; c. Meningkatnya peran serta masyarakat dan pemangku kepentingan dalam proses pembangunan; d. Meningkatanya kualitas pelayanan publik kepada semua lapisan masyarakat; e. Memperpendek rentang kendali pelayanan kepada masyarakat dan dunia usaha yang berkualitas e.Program 1) PROGRAM UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT Rencana kerja indikatif berupa kegiatan pokok dalam rangka pelaksanaan program ini antara lain : a) Peningkatan pelayanan pelayanan puskesmas 24 jam 2) PROGRAM PROMOSI KESEHATAN Rencana kerja indikatif berupa kegiatan pokok dalam rangka pelaksanaan program ini antara lain : a) Pengembangan media promosi kesehatan dan informasi sadar hidup sehat b) Penyuluhan masyarakat pola hidup sehat c) Pembinaan Ke Desa Siaga d) Pengembangan



upaya



kesehatan



bersumberdaya



masyarakat



(posyandu dan posyandu lansia, polindes, UKK, Desa Siaga aktif, dan pengobat tradisional, Saka Bhakti Husada) dan generasi muda. e) Pembinaan Lomba Sekolah Sehat Tingkat Kecamatan 3) PROGRAM PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT



23



Rencana kerja indikatif berupa kegiatan pokok dalam rangka pelaksanaan program ini antara lain : a) Penyusunan peta informasi masyarakat kurang gizi b) Pemberian tambahan makanan dan vitamin c) Penanggulangan kurang energi protein (KEP), anemi gizi, gangguan akibat kurang yodium, kurang vitamin A dan kekurangan zat gizi mikro lain 4) PROGRAM PENGEMBANGAN LINGKUNGAN SEHAT Rencana kerja indikatif berupa kegiatan pokok dalam rangka pelaksanaan program ini antara lain : a) Pengawasan Sanitasi Tempat Pengolahan Makanan dan Minuman b) Penyuluhan menciptakan lingkungan sehat c) Pemberdayaan Masyarakat dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk d) Penyediaan dan pengawasan sarana air bersih dan sanitasi dasar e) Proses Pemicuan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) f) Pengawasan hygiene sanitasi tempat-tempat umum dan tempat pengelolaan makanan dan minuman 5) PROGRAM



PENCEGAHAN



DAN



PENANGGULANGAN



PENYAKIT MENULAR Rencana kerja indikatif berupa kegiatan pokok dalam rangka pelaksanaan program ini antara lain : a) Penyemprotan / fogging sarang nyamuk b) Pengadaan alat fogging dan bahan-bahan fogging c) Pengadaan vaksin penyakit menular d) Penanggulangan Kasus Kusta dan Frambusia e) Penanggulangan Kasus Malaria f)



Pelayanan pencegahan dan penanggulangan penyakit menular



g) Pemberantasan Filariasis h) Pembentukan Jejaring Deteksi Dini Penyakit Tidak Menular (PTM) i)



Peningkatan imunisasi



j)



Peningkatan surveilance epidemilogi dan penanggulangan wabah



k) Peningkatan komunikasi, informasi dan edukasi pencegahan dan pemberantasan penyakit l)



Penemuan dan Pengobatan TB Paru 24



m) Pelayanan Kesehatan Haji n) Penanggulanagn Penyakit Diare dan Kecacingan o) Peringatan Hari AIDS Sedunia p) Pengembangan Surveilance ILI dan Pneumonia q) Monitoring, evaluasi dan pelaporan 6) PROGRAM PENINGKATAN PELAYANAN KESEHATAN ANAK BALITA Program ini ditujukan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan anak balita. Rencana kerja indikatif berupa kegiatan pokok dalam rangka pelaksanaan program ini antara lain : a) Penyuluhan kesehatan anak balita b) Lomba Balita Sehat c) Monitoring, evaluasi dan pelaporan 7) PROGRAM PENINGKATAN PELAYANAN KESEHATAN LANSIA Program ini ditujukan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan lansia. Rencana kerja indikatif berupa kegiatan pokok dalam rangka pelaksanaan program ini antara lain : a) Pelayanan pemeliharaan kesehatan Lansia 8) PROGRAM PENINGKATAN KESELAMATAN IBU MELAHIRKAN DAN ANAK Program ini ditujukan untuk meningkatkan keselamatan ibu melahirkan dan anak. Rencana kerja indikatif berupa kegiatan pokok dalam rangka pelaksanaan program ini antara lain : a) Penyuluhan kesehatan bagi ibu hamil dan keluarga kurang mampu b) Sosialiasi Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) di Kecamatan. c) Peningkatan Manajemen program kesehatan ibu dan anak. d) Peningkatan Kualitas kesehatan ibu dan anak e) Monitoring, evaluasi dan pelaporan



4. Analisis Permasalahan Utama dalam Pelaksanaan Tupoksi Untuk



mendukung pemerintah



daerah



dalam



melayani



masyarakat,



dibutuhkan dukungan informasi yang diperlukan masyarakat dalam mengurus



25



layanan di puskesmas Teluk Batang terdapat beberapa ketugasan yang mengalami permasalahan sehingga perlu inventarisasi permasalahan seperti tabel di bawah ini :



Tabel 4 Analisis Permasalahan dalam Tupoksi No 1



2



3



4



Tupoksi



Keadaan saat ini



Keadaan yang di inginkan



Masalah



Pengelolaan kegiatan



Pengelolaan



Pengoptimalan



Belum efektifnya



upaya kesehatan



kegiatan upaya



pengelolaan



kegiatan upaya



perorangan



kesehatan



kegiatan upaya



kesehatan



perorangan belum



kesehatan



perorangan di



optimal



perorangan



puskesmas



Pengelolaan upaya



Pengelolaan



Pengoptimalan



Belum efektifnya



kesehatan masyarakat di



kegiatan upaya



pengelolaan



kegiatan upaya



puskesmas



kesehatan



kegiatan upaya



kesehatan



masyarakat belum



kesehatan



masyarakat di



optimal



masyarakat



puskesmas



Melaksanakan



Pelaksanakan



Pengoptimalan



Belum efektifnya



perencanaan dan



perencanaan dan



pelaksanakan



Pelaksanakan



pengembangan program



pengembangan



perencanaan dan



perencanaan dan



dan kegiatan



program dan



pengembangan



pengembangan



kegiatan belum



program dan



program dan



optimal



kegiatan



kegiatan



Melaksanakan



Pelaksanakan



Pengoptimalan



Belum efektifnya



hubungan kerja sama



hubungan kerja



pelaksanakan



pelaksanakan



lintas sektor dan



sama lintas sektor



hubungan kerja



hubungan kerja



kemitraan dengan unsur



dan kemitraan



sama lintas sektor



sama lintas sektor



terkait



dengan unsur terkait



dan kemitraan



dan kemitraan



belum optimal



dengan unsur terkait dengan unsur terkait



26



Selanjutnya ketugasan yang masih memiliki kendala-kendala dalam pelaksanaannya tersebut diolah dengan penentuan isu aktual prioritas untuk secepatnya



diatasi



dilakukan



dengan



menggunakan



skala



nilai



(Rensis



Likert) antara 1 – 4 dengan berpedoman pada 4 kriteria isu yakni Aktual, Problematik, Kekhalayakan, Layak (APKL). Dengan menggunakan



skala nilai



tersebut dapat ditentukan prioritas permasalahan yang akan dibuat proyek perubahannya. Ada 4 (empat) pertimbangan dalam metode APKL yaitu : 1. Nilai 4 adalah permasalahan pada tupoksi tersebut sangat tinggi nilai aktualitasnya, problematiknya, kekhalayakanya dan layaknya 2. Nilai 3 adalah permasalahan pada tupoksi tersebut tinggi nilai aktualitasnya, problematiknya, kekhalayakanya dan layaknya 3. Nilai 2 adalah permasalahan pada tupoksi tersebut cukup tinggi nilai aktualitasnya, problematiknya, kekhalayakanya dan layaknya 4. Nilai 1 adalah permasalahan pada tupoksi tersebut kurang nilai aktualitasnya, problematiknya, kekhalayakanya dan layaknya



Adapun identifikasi dan analisa masalah dengan metode APKL skala likert sebagai berikut : Tabel 5 Analisis APKL Nilai Kriteria No 1



Masalah Belum efektifnya



kegiatan upaya



kesehatan perorangan di puskesmas 2



Belum efektifnya



kegiatan upaya



kesehatan masyarakat di puskesmas 3



Belum



efektifnya



perencanaan



dan



Nilai



Rangking



A



P



K



L



Akhir



4



4



4



4



16



1



4



3



4



4



15



2



4



3



4



3



14



3



4



3



3



3



13



4



Pelaksanakan pengembangan



program dan kegiatan 4



Belum



efektifnya



pelaksanakan



hubungan kerja sama lintas sektor dan kemitraan dengan unsur terkait



27



Keterangan : A : Aktual P : Problematik K : Kekhalayakan L : Layak Dari hasil analisa APKL, permasalahan dalam ketugasan Pengelolaan kegiatan upaya kesehatan perorangan , yaitu Belum efektifnya kegiatan upaya kesehatan perorangan di puskesmas dengan mendapatkan rangking tertinggi untuk segera ditangani melalui proyek perubahan. 6. Penetapan Permasalahan Utama dalam Tupoksi yang akan Diselesaikan dengan Proyek Perubahan Dalam melaksanakan kegiatan sesuai tugas pokok dan fungsi pada Pelayanan Khusus Tuberkulosis (Kuat dan Andal) di UPTD Puskesmas Teluk Batang, Kabupaten Kayong Utara, perlu dilakukan identifikasi kondisi saat ini dan kondisi yang diharapkan sehingga didapatkan inovasi dalam mengatasi permasalahan yang dihadapi. Identifikasi ini diberi nama Bagan Alur Pikir Proyek Perubahan.



Gambar 3 Bagan Alur Pikir Proyek Perubahan



KONDISI SAAT INI



INOVASI



KONDISI YANG DIINGINKAN



Puskesmas belum memiliki metode yang fleksibel untuk penanganan pada pasien tuberkulosis



Pembuatan kartu khusus untuk



Puskesmas memiliki kartu khusus pasien untuk penanganan pada pasien tuberkulosis



Puskesmas belum memiliki ruangan khusus pengobatan untuk pasien tuberkulosis



Perbaikan ruangan yang ada utk dijadikan ruangan khusus untuk penanganan pada pasien tuberkulosis



pasien tuberkulosis



28



Terbuatnya ruangan khusus pengobatan untuk pasien tuberkulosis



Puskesmas belum memilik Standar Operasionak Prosedur (SOP) khusus untuk penanganan pasien tuberculosis di puskesmas



Pembuatan Standar Operasional Prosedur (SOP) perlakuan khusus untuk pasien tuberculosis berobat ke puskesmas



Puskesmas memilik Standar Operasional Prosedur (SOP) perlakuan khusus untuk penanganan pasien tuberculosis



Puskesmas memiliki wilayah yang luas dan jauhnya jangakauan serta petugas program Tuberkulosis terbatas



Pembentukan kader Pengawas Menelan Obat (PMO)



Terbentuknya kader pengawas Menelan Obat (PMO)



Puskesmas tidak ada anggaran untuk menghonor Pengawas Menelan Obat (PMO)



Koordinasi dengan kepala desa



1. Pembentukan komunitas penderita dan mantan penderita TB 2. Pemantauan petugas



Masih ada penderita tuberhukosis droup out makan obat ( DO )



Puskesmas memiliki kesulitan dalam eradikasi kasus ttuberkulosis



1. Koordinasi dengan lintas sector,camat,kapolsek dan Danramil 2. Menggerakan peran RT, RW, PKK Tokoh Masyarakat dan LPMK tentang bahaya penularan tuberculosis 3. Screening massal 4. Launching program Teluk Batang Eradikasi tuberculosis



1. Terwujudnya SK kader PMO dari desa 2. Terwujudnya honor untuk Pengawas Menelan Obat ( PMO )



Tidak terulang lagi kasus droupout makan obat (DO)



Terlaksananya program



Teluk Batang Sehat dengan Pelayanan Khusus Tuberkulosis (Kuat dan Andal) di UPT Puskesmas Teluk Batang, Kabupaten 29



Teluk Batang bebas tuberkulosis



Berdasarkan gambar analisis gap di atas maka dilakukan tapisan untuk menentukan prioritas tahap implemantasi inovasi. Analisis tapisan dilakukan dengan menggunakan kriteria sebagai berikut : 1. Biaya 2. Waktu 3. Resiko 4. Manfaat Untuk kriteria biaya, waktu dan resiko dipergunakan cara penilaian sebagai berikut : - Nilai 5 : menyatakan sangat rendah - Nilai 4 : menyatakan rendah - Nilai 3 : menyatakan cukup rendah - Nilai 2 : menyatakan tinggi - Nilai 1 : menyatakan sangat tinggi Sebaliknya untuk kriteria manfaat dipergunakan cara penilaian sebagai berikut : - Nilai 5 : menyatakan sangat tinggi - Nilai 4 : menyatakan tinggi - Nilai 3 : menyatakan cukup tinggi - Nilai 2 : menyatakan rendah - Nilai 1 : menyatakan sangat rendah



30



Tabel 6



Biaya



Waktu



Resiko



Manfaat



Jumlah



Prioritas



Analisis Tapisan Prioritas Implementasi Kegiatan Inovasi



4



5



5



5



19



1



3



5



3



5



16



4



3



Pembuatan Standar Operasional Prosedur ( SOP ) khusus untuk pasien tuberculosis berobat ke puskesmas



5



3



4



5



17



3



4



Pembentukan kader Pengawas Menelan Obat (PMO)



2



3



3



5



13



6



4



5



4



5



18



2



2



2



2



3



9



10



2



3



3



4



12



7



No



Kegiatan



1



Pembuatan kartu khusus untuk pasien tuberkulosis Perbaikan ruangan yang ada untuk dijadikan ruangan khusus penanganan pada pasien tuberkulosis



2



5 6



7



Pengkoordinasian dengan kepala desa Pembentukan komunitas penderita dan mantan penderita TB Pertemuan setiap bulan di puskesmas sambil bincang-bincang dan sharing pendapat



8



Pengkoordinasian dengan lintas sector,camat,kapolsek dan Danramil



3



4



3



4



14



5



9



Penggerakan peran RT, RW, PKK Tokoh Masyarakat dan LPMK tentang bahaya penularan tuberculosis



2



2



2



5



11



8



10



Pengscreeningan massal



1



2



1



3



7



12



1



2



2



5



10



9



1



1



1



5



8



11



11 12



Pelaksanaan launching program Teluk Batang Eradikasi tuberkulosis Pembuatan Program 1 hari tidak merokok (1 day no smoking)



31



B. TUJUAN Jangka Pendek (8 April s/d 26 Juni 2019) 1. Pembuatan kartu khusus untuk pasien tuberculosis 2. Koordinasi dengan kepala desa 3. Pembuatan Standar Operasional Prosedur (SOP) khusus untuk pasien 4. Perbaikan ruangan yang ada untuk dijadikan ruangan khusus penanganan pada pasien tuberculosis 7. Koordinasi dengan lintas sector,camat,kapolsek dan Danramil 8. Pembentukan kader Pengawas Menelan Obat (PMO) 9. Pertemuan setiap bulan di puskesmas sambil bincang-bincang dan sharing pendapat 10. Menggerakan peran RT, RW, PKK Tokoh Masyarakat dan LPMK tentang bahaya penularan tuberculosis Jangka Menengah (27 Juni 2019 s/d Juli 2020) 1. Pembentukan komunitas penderita dan mantan penderita TB 2. Screening massal 3. Program 1 hari tidak merokok (1 day no smoking) Jangka Panjang (tahun 2022) 1. Launching program Teluk Batang Eradikasi tuberculosis C.



MANFAAT Jangka Pendek (8 April s/d 26 Juni 2019) - Masyarakat di 1 ( satu ) desa sudah mendapatkan kartu khusus Jangka Menengah (27 Juni 2019 s/d Juli 2020) - Masyarakat di 7 (tujuh) desa sudah mendapatkan kartu khusus Jangka Panjang (Tahun 2022) a. Meningkatnya pelayanan akses pelayanan tuberculosis b. Semakin sadar masyarakat dalam pencegahan penyakit tuberculosis



32



D. PENTAHAPAN UTAMA DAN PENJADWALAN Waktu dimulai dan diakhiri



No.



Kegaiatan



Pihak yang melaksana kan



Target Waktu Penyel esaian



April 2019



Mei 2019



1 2 3 4 5 1 2 3 4



Juni 2019



5



Hasil yang diharapkan Juni 19 s/d Juli 2020



Rencana Monev



2022



1 2 3 4 5 6



Jangka Pendek 1.



Milestone 1 : Persiapan



bulan April, minggu ke 2



a.



Rapat penjelasan proyek perubahan dan persiapan pembentukan tim



project leader,dan staf



1 hari



b.



Konsultasi draft SK Tim Proyek Perubahan kepada Kepala Dinas dan KB (atasan langsung)



project leader



1 hari



c



Pengesahan SK Tim Proyek Perubahan



Kepala Dinas



1 hari



Terlaksananya rapat mengenai penjelasan proyek perubahan dan terbentuknya tim dengan staf puskesmas Terlaksananya konsultasi dengan Kepala Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana mengenai usulan nama-nama yang masuk dalam Tim Proyek Perubahan Terwujudnya pengesahan SK tim proyek perububahan oleh Kepala Dinas Kesehatan dan Keluarga



33



Berencana 2



bulan April minggu ke 3



Milestone 2 : Rapat Koordinasi Internal dengan Tim Proyek Perubahan a.



b



3



Rapat Koordinasi Internal dengan Tim Proyek Perubahan



Menyelenggarakan rapat dengan Tim proyek perubahan mengenai pelaksanaan implementasi dari rencana proyek perubahan Milestone 3 : Rapat Koordinasi seluruh stakeholder



a



4



a



dengan



Rapat koordinasi dengan stakeholder internal dan eksternal mengenai rencana proyek perubahan



Milestone 4 : Pembuatan SOP pelayanan Tuberkulosis Pembuatan SOP tentang Pelayanan Khusus Tuberkulosis ( Kuat dan Andal ) di UPTD Puskesmas Teluk



project leader dan Tim proyek perubahan project leader dan Tim proyek perubahan



1 hari



project leader dan Tim proyek perubahan



1 hari



project leader dan Tim proyek perubahan



1 hari



Terlaksananya koordinasi dengan tim proyek perubahan 1 hari



Terlaksananya koordinasi dengan Tim proyek perubahan mengenai pelaksanaan implementasi dari rencana proyek perubahan bulan April minggu ke 3



Terlaksananya koordinasi dengan stakeholder internal dan eksternal mengenai system pengobatan pengobatan tuberculosis dengan metode baru bulan April minggu ke 4



project leader dan Tim proyek



3 hari



Terbuatnya SOP tentang Pelayanan Khusus Tuberkulosis ( Kuat dan Andal ) di



34



5



a



6



a



7



perubahan



Milestone 5 : Pembuatan Ruang Tuberkulosis



project leader dan Tim proyek perubahan



Pembuatan Ruangan Tuberkulosis untuk perikas pasien TB



Khusus



Khusus tempat



Milestone 6 : Pembuatan Kartu Khusus Tuberkulosis Pembuatan kartu khusus tuberculosis Kuat dan Andal



Milestone 7 : Pembuatan Banner Pelayanan Tuberkulosis



a



8



Batng,Kabupaten Kayong Utara



Alur



Pembuatan Banner Alur Bagan pelayanan pasien tuberkulosis



Milestone 8 : Launching Pelayanan Khusus Tuberkulosis



project leader dan Tim proyek perubahan



UPTD Puskesmas Teluk Batang,Kabupaten kayong utara



1 mingg u



Terbuatnya ruangan khusus tuberculosis untuk tempat periksa pasien TB



bulan April minggu ke 5 project leader dan Tim proyek perubahan project leader dan Tim proyek perubahan project leader dan Tim proyek perubahan



1 mingg u



Terbuatnya kartu tuberkulosis ( Kuat dan Andal ) di UPTD Puskesmas Teluk Batang,Kabupaten Bulan Mei minggu ke 1



3 hari



Terbuatnya Banner Alur Bagan pelayanan untuk pasien tuberculosis di puskesmas Teluk Batang



project leader dan Tim



bulan Mei minggu ke 2



35



proyek perubahan a



9



Milestone 9 : Praktek Pelayanan Tuberkulosis



a



10



Pelaksanaan Launching pelayanan khusus pasien tuberculosis di puskesmas Teluk Batang



Praktek Pelayanan Tuberkulosis dimulai



Khusus



Khusus



Millstone ke 10: Monitoring dan Evaluasi Menyusun laporan kegiatan proyek perubahan



1 hari project leader dan Tim proyek perubahan Project leader dan tim Proyek perubahan Project leader dan tim Proyek perubahan



Terlaksananya launching pelayanan khusus tuberculosis di puskesmas Teluk Batang oleh kepala puskesmas Bulan Mei minggu ke 3



1 hari



Terlayaninya pemeriksaan pasien tuberkulosis diruangan khusus penderita tuberculosis setiap hari. Bulan Juni minggu ke 4



Project leader dan tim Proyek perubahan



1 hari



Tersusunnya laporan proyek perubahan mengenai Pelayanan Khusus Tuberkulosis ( Kuat dan Andal ) di UPTD Puskesmas Teluk Batang,Kabupaten kayong utara



Jangka Menengah Renovasi Ruang Tuberkulosis



Khusus



Terenovasinya ruang khusus Tuberkulosis di puskesmas Teluk Batang Terlaksanya praktek stiap hari pelayanan



Praktek Pelayanan Tuberkulosis dengan ruangan



36



Juni 2019 Juli 2020



tuberkulosis dengan ruangan yang telah direnovasi. Terlaksananya sinergisitas setiap hari antara dokter, perawat dengan petugas gizi dalam penanganan paien tuberculosis



Sinergi Pelayanan Khusus Tuberkulosis dengan Gizi



37



E. OUTPUT KUNCI (Key Project DELIVERABLES ) No



NAMA



DESKRIPSI



1



Jangka Pendek Terlaksananya 1 ( satu ) kali rapat mengenai penjelasan proyek perubahan dan terbentuknya tim dengan staf puskesmas.



Pelaksanaan rapat dengan staf puskesmas Teluk Batang menjelaskan rencana dan pembentukan tim proyek perubahan



2



Terlaksananya konsultasi dengan Kepala Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana 1 ( satu) kali mengenai usulan nama-nama yang masuk dalam Tim Proyek Perubahan



Penyampaian nama-nama yang di usulkan untuk menjadi tim proyek perubahan yang terdiri dari tim admin dan tim teknis.



3



Terlaksananya 1 (satu ) kali pengesahan SK tim proyek perububahan oleh Kepala Dinas Kesehatan dan Keluarga



Pengesahan nama-nama Tim proyek Perubahan puskesmas Teluk Batang akan ditandatangani oleh Kepala Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana kabupaten Kayong Utara.



4



Terlaksananya 1 ( satu ) kali rapat Koordinasi Internal dengan Tim Proyek Perubahan



Pelaksanaan koordinasi internal dengan Tim proyek perubahan dilaksanakan di puskesmas Teluk Batang



5



Terlaksananya 1 ( satu ) kali penyelenggarakan rapat dengan Tim proyek perubahan mengenai pelaksanaan implementasi dari rencana proyek perubahan



Penyelenggarakan rapat yang dihadiri Tim proyek perubahan mengenai pelaksanaan implementasi dari rencana proyek perubahan



6



Terlaksananya rapat koordinasi 1 ( satu ) dengan stakeholder internal dan eksternal mengenai rencana proyek perubahan



Pelaksanaan koordinasi dengan stakeholder internal dan eksternal mengenai rencana proyek perubahan dilaksanakan di puskesmas Teluk Batang



7



Tersusunya 1 (satu ) kali SOP tentang perlakuan khusus Tuberkulosis ( Kuat dan Andal ) di UPTD Puskesmas Teluk Batang,Kabupaten Kayong Utara



Pembuatan SOP tersebut menjelaskan tentang tahapan-tahapan dalam Pelayanan pasien Khusus Tuberkulosis di UPTD Puskesmas Teluk Batng



8



Tercetaknya 100 (seratus ) lembar Pencetakan kartu khusus tersebut hanya kartu khusus tuberculosis Kuat dan diperuntukan bagi mereka yang + (positif) Andal menderita tuberkulosis



38



9



Terbuatanya 2 (dua) Banner Alur Bagan pelayanan pasien tuberkulosis



Pemasangan Banner Alur Bagan pelayanan pasien tuberkulosis dipuskesmas Teluk Batang sebagai informasi bagi semua pengunjung.



10



Terlaksananya 1 ( satu ) kali Launching pelayanan khusus pasien tuberculosis di puskesmas Teluk Batang



Pelaksanaan Launching pelayanan khusus pasien tuberculosis di puskesmas Teluk Batang sebagai awal dimulainya kegiatan.



11



15



1



Pelaksanaan pelayanan pemeriksaan pasien tuberculosis dilakukan setiap hari diruangan khusus.



Terlayaninya pemeriksaan pasien tuberkulosis diruangan khusus penderita tuberculosis setiap hari. Tersusunnya 1 (satu) kali laporan proyek perubahan mengenai Pelayanan Khusus Tuberkulosis ( Kuat dan Andal ) di UPTD Puskesmas Teluk Batang, Kabupaten kayong utara



Penyusunan laporan kegiatan proyek perubahan menerangkan rangkaian kegiatan selama berlangsungnya kegiatan proyek perubahan di puskesmas Teluk Batang.



Jangka Menengah Terenovasinya 1 (satu) kali ruang khusus Tuberkulosis di puskesmas Teluk Batang



Perenovasian ruang khusus Tuberkulosis di puskesmas Teluk Batang dengan pengecatan, penerangan, penambahan mubeler,kursi dan perlengkapan pemeriksaan lainya.



2



Terlaksanya praktek stiap hari pelayanan tuberkulosis dengan ruangan yang telah direnovasi



Pelaksanaan Praktek Pelayanan pasien Tuberkulosis dengan ruangan yang telah direnovasi menjadi lebih efektif dan efisien.



3



Terlaksananya sinergisitas setiap hari antara dokter, perawat dengan petugas gizi dalam penanganan paien tuberculosis .



Pelaksanaan sinergisitas dengan petugas gizi dalam penanganan pasien tuberculosis bertujuan untuk mengetahui kebutuhan asupan gizi.



39



F. TIM INOVASI



Gambar 4 Tim Inovasi Kepala Puskesmas



Project Leader



Stakeholder



Tim Administrasi



Tim Teknis



Keterangan : _________ : Garis Komando



Diskripsi 1. Project Sponsor (Kepala Puskesmas ) a. Memberikan pengarahan dan dukungan terhadap keberhasilan proyek perubahan b. Memberikan advis terhadap pelaksanaan proyek perubahan c. Menyelesaikan permasalahan yang diluar kewenangan project leader



40



2. Project Leader (Pemegang Program) a. Merancang proyek perubahan b. Memimpin dan mengelola tim work c. Melakukan analisis terhadap kendala yang dihadapi d. Memastikan proyek perubahan berjalan sesuai dengan rencana 3. Tim Teknis a. Menyiapkan secara teknis untuk setiap tahapan kegiatan proyek perubahan b. Membantu mekanisme kerja proyek perubahan. 4. Tim Administrasi a. Tim Administrasi Menyelesaikan tugas-tugas administrasi selama proyek perubahan G. ANGGARAN Diskripsi



Jumlah



1. Rapat Koordinasi a. Rapat dalam Intern



2. 3. 4. 5. 6. 7.



2.500.000, 00



b. Rapat dengan Muspika / stakeholders



1.000.000, 00



c. Rapat dengan Kepala desa



2.100.000, 00



Belanja ATK Cetak kartu Cetak banner Design ruangan Renovasi ruangan Launching



500.000,00 1.000.000,00 1.000.000,00 500.000,00 5.000.000,00 5.000.000,00



Jumlah



19.200.000,00



H. IDENTIFIKASI STAKEHOLDER Stakeholder Internal : 1. Kepala Puskesmas 2. Kepala Tata Usaha Puskesms Teluk Batang 3. Dokter Puskesmas 4. Pemegang program TB paru 41



5. Gizi 6. Bagian Kesehatan Lingkunga Puskesmas Teluk Batang 7. Bagian Promosi kesehatan Puskesms Teluk Batang 8. Paramedis / Perawat 9. Bagian Apotek 10. Bagian Laboraturium 11. Petugas Pustu 12. Petugas Poskesdes Stakeholder Eksternal : 1. Camat Teluk Batang 2. Kepala Desa 3. Ketua Badan pemberdayaan Desa 4. Petugas Menelan Obat (PMO) 5. PKK Desa 6. Tokoh Agama 7. Tokoh Masyarakat



42



I. PERAN STAKEHOLDER



Tabel 7 Skoring Tingkat Pengaruh Stakeholder No



Stakeholder



Peran Stakeholder



Status



Tingkat



Tingkat



Stakeholder



Pengaruh



Kepentingan



Promoter



10



++



Defende



8



+



Promoter



8



+



Promoter



6



+/-



Promoter



6



+/-



Defende



7



+



Defende



7



+



Promoter



6



+



7



+



INTERNAL 1.



Kepala Puskesmas



2



Kepala Tata Usaha Puskesmas Teluk Batang



3



Dokter Puskesmas



4



Bagian Kesehatan Lingkunga Puskesmas Teluk Batang



5



Bagian Promosi kesehatan Puskesms Teluk Batang



6



Paramedis / Perawat



7



Gizi



8



Bagian Apotek



9



Bagian Laboraturium



Memberikan dukungan dengan memberikan anggaran untuk pelaksanaan kegiatan proyek perubahan Memberikan dukungan dengan membantu terlaksananya proyek perubahan Memberikan pengobatan Memberikan penyuluhan kesehatan maslah lingkungan Memberikan Penyuluhan Pola Hidup Bersih dan Sehat dilapangan Sebagai mitra dokter dalam memberikan pelayanan kesehatan Memberikan pelayanan tentang kebutuhan asupan gizi Memberikan pelayanan obatobatan dari resep dokter. Memeriksa Spesimen/sputum penderita yang diduga Tuberkulosis



43



Promoter



10



Petugas Pustu



Mengarahkan/meruju k pasien diduga Tuberkulosis ke Puskesmas



Aphatetic



5



+/-



11



Petugas Poskesdes



Mengarahkan/meruju k pasien diduga Tuberkulosis ke Puskesmas



Aphatetic



5



+/-



Latent



7



+/-



Promoter



8



+



EKSTERNAL 1



2



Camat Teluk Batang



Meng-Advokasi desa guna memberi dukungan dalam perancanaan dan penganggaran proyek perubahan.



Kepala Desa



1.Membantu pendanaan 2. Mengajak masyarakat untuk mendukung proyek perubahan



3



Ketua Badan pemberdayaan Desa



Memberikan dukungan kepada kepala desa dalam kebijakannya proyek perubahan.



Aphatetic



4



--



4



Petugas Menelan Obat (PMO)



Melaksanakan Tugas yang diamanahkan puskesmas dan desa



Promoter



7



+



5



PKK Desa



Meng-Advokasi ibuibu bagi keluarga penderita tuberculosis



Aphatetic



5



-



6



Tokoh Agama



Memberi dukungan Spritual bagi penderita tuberculosis



Aphatetic



5



-



7



Tokoh Masyarakat



Membantu kepala



Aphatetic



5



-



44



desa, PMO, petugas puskesmas dalam hal kelancaran program proyek perubahan



Keterangan : No



Tingkat Pengaruh



Keterangan



Tingkat Kepentingan



1 2 3 4 5



1-2 3-4 5-6 7-8 9-10



Sangat Rendah Rendah Netral Tinggi Sangat Tinggi



-+/+ ++



Dari identifikasi dan peran stakeholder maka dapat dilihat tingkat pengaruh dan kepentingan sebagai berikut : Latent (Pengaruh Besar Kepentingan Kecil)



      



 Camat







Defender (Pengaruh Kecil Kepentingan Besar)  Kepala Tata Usaha  Pemegang program TB Paru  Gizi  Perawat  Apotek



Apathetic (Pengaruh Kecil Kepentingan Kecil)      



Promoter (Pengaruh Besar Kepentingan Besar) Kepala Puskesma Dokter Bagian Laboratorium Bagian Apotek Petugas PMO Bagian Kesling Bagian Promkes Kepala desa



Ketua BPD Tokoh Agama Tokoh Masyarakat PKK desa petugas pustu Petugas Poskesdes



45



Keterangan :  Promoters memiliki pengaruh besar terhadap kegiatan dan kepentingan membantu berhasil tidaknya suatu kegiatan.  Defenders memiliki pengaruh kecil terhadap kegiatan tetapi kepentingan besar terhadap kegiatan  Latents memiliki pengaruh besar terhadap kegiatan kepentingan kecil terhadap kegiatan  Apathetics kurang memiliki pengaruh maupun kepentingan terhadap kegiatan



46



Tabel 7 Strategi komunikasi yang akan kami dilakukan terhadap setiap stakeholder adalah : Promoter : 1. Kepala Puskesmas



Strategi Komunikasi -



Memberikan dukungan moril dan material dalam pelaksan inovasi Memberikan bimbingan dan arahan Menyetujui proyek perubahan Mengkoordinasikan kegiatan dan membantu hambatan Menerima laporan terhadap perkembangan inovasi ini



2. Dokter



Melaksanakan pelayanan bidangnya masing-masing



3. Laboratorium



Membantu laboraturium



4. Petugas Pengawas Obat ( PMO )



dalam



sesuai



pemeriksaan



Menelan Membantu puskesmas dalam memantau makan obat bagi penderita tuberkulosis



5. Kesehatan Lingkungan



Memberikan dukungan dan saran kepada desa tentang proyek perubahan bidang kesehatan lingkungan



6. Promosi Kesehatan



Memberikan dukungan dan saran kepada desa tentang proyek perubahan bidang promosi kesehatan



47



Latent : 1.Camat



Memberikan dukungan dan saran kepada desa tentang proyek perubahan



2.Kepala Desa



-



Meng-advokasi masyarakat Membantu anggaran untuk petugas Pengawas Menelan Obat (PMO)



Defender : 1. Kepala Tata Usaha



Melaksanakan tugas administrasi seperti,membuat undangan, pembuatan Surat Keputusa (SK), Pembuatan tupoksi dan jadwal



2. Perawat



Membantu dalam proses penangnan di puskesmas



3. Pemegang Program tuberkulosis



Melaksanakan pemberian obat program dan mengawasi Pengawas Menelan Obat ( PMO )



Apathetic : 1. Tokoh Agama



Mendorong dan memberikan pencerahan kepada masyarakat melalui ceramah,pengajian dan takbligh



2.Petugas Pustu



Mengarahkan suspect tuberkulosis untuk datang ke puskesms



3.Petugas Poskesdes



Mengarahkan suspect tuberkulosis untuk datang ke puskesms



4.Ketua Badan Pemberdayaan Desa ( Membantu kepala desa dalam kebjakan BPD ) penanganan penderita tuberkulosis 5.Tokoh Masyarakat



Mendorong dan memberikan pencerahan kepada masyarakat



6.PKK desa



Membantu sebagian tugas kepala desa dalam memberikan penyuluhan kepada ibu-ibu



48



J.



IDENTIFIKASI POTENSI MASALAH DAN SOLUSI 1. Identifikasi Potensi Masalah : Permasalahan-permasalahan yang mungkin terjadi dalam implementasi proyek perubahan adalah : a. Stakeholder belum sepenuhnya memahami proyek perubahan yang dilaksanakan b. Penyesuaian jadwal dengan stakeholder (motivator/pimpinan ) c. Terbatasnya waktu dan melaksanakan Tupoksi sebagai Kepala Puskesmas selain menjadi Repormer Leader d. Terbatasnya anggaran 2. Solusi a. Berkoordinasi menjelaskan tujuan dan manfaat proyek perubahan bagi Organisasi melalui diskusi / tatap muka supaya mereka mendukung proyek perubahan b. Melakukan komunikasi dan merencanakan jadwal secara efektif dan efisien c. Penjadwalan yang efektif dan komunikasi non formal d. Membuat komitmen dengan seluruh anggota Tim



K. FAKTOR PENDUKUNG KEBERHASILAN Keberhasilan proyek perubahan ini tidak terlepas dari factor-faktor sebagai berikut: 1. Komitmen dan dukungan dari Kepala puskesmas 2. Dukungan dari Kepala Bidang beserta Kasi dan staf yang ada di lingkungan



Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana Kabupaten Kayong Utara 3. Adanya sarana prasarana yang akan mendukung proyek perubahan ini 4. Adanya dukungan dan kerja dari seluruh tim efektif proyek perubahan 5. Adanya dukungan dan komitmen dari seluruh stakeholder yang ada 6. Adanya komitmen yang kuat dan sungguh-sunguh dari semua pihak



berkepentingan terhadap seluruh proyek perubahan ini 7. Adanya komunikasi, koordinasi dan kerjasama serta sinkronisasi yang efektif



dan efesien dalam mewujudkan perubahan



49



BAB II IMPLENTASI INOVASI A.



Diskripsi Implementasi Proyek Perubahan Teluk Batang Sehat dengan Pelayanan Khusus Tuberkulosis ( Kuat dan Andal ) di UPT Puskesmas Teluk Batang, Kabupaten Kayong Utara ,adalah serangkaian kegiatan untuk memberkan pelayanan kepada penderita Tuberkulosis dimana sebelumnya setiap pasien tuberkulosis yang sudah positif (+) akan berobat dengan penyakit lainya maupun akan mengambil obat program,akan dilayani sama dengan pasien umum lainya,yaitu : antrian di Loket, di layani Poli umum dan meng-antri obat di apotek sehingga hal ini di khawatirkan akan menularkan penyakit tersebut kepada pengunjung lainya. Dengan adanya proyek perubahan ini,penderita tuberkulosis diperlakukan lebih istimewa karena tahapan seperti diatas tidak dilaluinya lagi.Pasien tuberkulosis datang langsung diantar ke ruangan khusus pelayanan tuberkulosis,Kartu Rekam Medis diambilkan oleh customer service,dokter diberitahukan akan datang ke ruangan khusus,obat di apotek diambilakan,selanjutnya pasien pulang. Tujuan dari proyek perubahan ini adalah : 1. Memperlakukan penderita tuberkulosis lebih istimewa 2. Menghidari kontak penularan dengan pengunjung yang lain 3. Memberikan rasa aman kepada pengunjung yang lain 4. Meningkatakan penemuan kasus TB Tabel 2.1. Perbandingan jumlah penderita TB sebelum dan sesudah proyek perubahan Sesudah Uraian Sebelum Jumlah penderita TB yang diobati



42



38,7 %



52



48,7 %



Perubahan lainya yang terjadi setelah implementasi proyek perubahan adalah pergeseran peringkat stakeholder,sebagaimana dijelaskan pada gambar berikut :



50



Milestone 1 PERSIAPAN Sebelum melaksanakan implementasi inovasi saya melakukan persiapan meliputi kegiatan: penjelasan proyek perubahan, penyusunan tim proyek perubahan dan penyerahan SK Tim, pertemuan stakeholder terkait. Untuk melakukan implementasi penjelasan inovasi kami mengadakan pertemuan internal untuk sosialisasi proyek perubahan, dengan tujuan semua karyawan karyawati UPTD unit Puskesmas Teluk Batang dapat memahami dan mendukung proyek perubahan yang akan saya implementasikan. Pada pertemuan pertama tersebut kendalanya adalah pemahaman dukungan karyawan terhadap proyek perubahan tidak serta merta terwujud dan saya mengupayakan untuk mengulang dan menyampaikan kembali tentang proyek perubahan yang saya rencanakan pada rapat Lokakarya bulanan Puskesmas sehingga semua karyawan/ karyawati terutama tim pelaksana yan terlibat. Selain itu kendala yang saya hadapi dalam sosialiasi ini seperti petugas masih kebingungan mengenai Tupoksi mereka dalam pelaksanaan proyek perubahan ini. saya berharap Implementasi proyek perubahan ini mendapat dukungan dalam melaksanakan kegiatan sesuai tahapan milestone. Persiapan selanjutnya saya mengumpulkan kembali Tim Efektif untuk menyusun tim pelaksana yang terdiri dari tim administrasi, Tim Dokter, Tim Konseling, tim laboratorium dan Tim Farmasi. Setelah mendapat arahan tentang uraian tugas masingmasing tim, maka Tim administrasi segera menindaklanjuti dengan pembuatan SK Tim dan diserahkan kepada tim pelaksana terkait. Selanjutnya kami melakukan pertemuan dengan stakeholder terkait untuk sosialisasi tentang proyek perubahan yang bertujuan semua jejaring dengan UPTD Unit Puskesmas dapat memahami dan mendukungnya. Pertemuan stakeholder dilakukan dengan berkoordinasi kepada kepala puskesmas dan Camat Teluk Batang selaku pemangku kebijakan dan dukungan pengaruh yang kuat terhadap proyek perubahan ini. agar melakukan identifikasi terhadap data Tuberculosis dan berkoordinasi dengan pemegang program TB untuk mengetahui kendala dan hambatan yang dihadapi dalam pelayanan Tuberculosis di Kecamatan Teluk Batang.



51



Milestone 2 RAPAT KOORDINASI INTERNAL DENGAN TIM PROYEK PERUBAHAN Setelah tim Proyek Perubahan dibentuk dan di SK kan saya melakukan rapat dengan tim internal yang telah dibentuk. Rapat ini dilakukan dalam rangka melakukan pendalaman dan komitmen dengan tim untuk mesukseskan kegiatan implementasi Proyek perubahan ini. Selain itu dalam rapat koordinasi ini saya lakukan pembagian tugas Tim dan pembahasan Teknis serta prosedur dalam pelayanan khusus tuberculosis. Dalam tahapan ini tidak ada kendala dalam pelaksanaannya, hanya saja ada 2 anggota Tim yang tidak dapat mengikuti kegiatan ini karena berhalangan ada kegiatan Dinas luar. Untuk petugas yang tidak hadir saya tetap melakukan pemanggilan agar mereka memahami tugas mereka dalam tim. Sehingga pelayanan yang diberikan dapat maksimal. Pada pembahasan prosedur pelayanan tuberculosis terjadi berbagai perdebatan yang dilakukan agar pelayanan ini dapat memberikan efek positif dan berbeda dari pelayanan pada umumnya. Awalnya dokter meminta agar pelayanan dilakukan di Ruang pemeriksaan umum, akan tetapi hal ini dibantah oleh pemegang Program TB (Irma suryani, A.Md.Kep) beranggapan bahwa jika digabungkan seperti itu akan menjadi masalah karena pasien akan dapat menularkan ke pasien lain. Untuk meminimalisir itu Irma mengusulkan agar alur pelayanannya langsung ke ruangannya saja, biar kita yang mendatangi pasien, agar kontaminasi penularanya dapat diminimalisir. Setelah melakukan perdebatan akhirnya pelayanannya disepakati langsung di ruang khusus dan pasien menunggu di ruang khusus.



52



Milestone 3 RAPAT KOORDINASI DENGAN STAKEHOLDER INTERNAL DAN EKSTERNAL MENGENAI RENCANA PROYEK PERUBAHAN Dalam rangka mengkoordinasikan rencana dari proyek perubahan ini tahapan selanjutnya saya melakukan pertemuan dengan stake holder untuk mensosialisasikan rencana proyek perubahan ini dan agar mendapat dukungan dari lintas sector. Selama proses kegiatan ini saya menjelaskan tentang dasar-dasar proyek perubahan dan latar belakang adanya proyek perubahan ini kepada lintas sector. Dalam pelaksanaan koordinasi dengan lintas sektor disampaikan hasil-hasil capaian kinerja, kendala dan masalah kesehatan yang dihadapi oleh puskesmas. Serta meningkatkan kembali rencana dan dukungan para lintas sektor. Selama proses koordinasi dan sosialisasi ini lintas sector sangat tertarik dan mendukung kegiatan ini, lintas sector banyak bertanya mengenai peran mereka dalam membantu terselenggaranya proyek perubahan ini. Bahkan beberapa anggota BPD juga meminta selain pelayanan di dalam gedung juga agar dikembangkan di luar gedung Puskesmas. Pelaksanaan kegiatan pertemuan dengan lintas sektoral ini dapat terlaksana dengan baik dan tidak ada kendala.



53



Milestone 4 PEMBUATAN SOP PELAYANAN TUBERCULOSIS Pada tahapan ini kami mendiskusikan dengan Tim proper untuk membuat SOP dari pelayanan ini. Setelah didiskusikan disepakati prosedur pelayanan tuberculosis sebagai berikut: 1 2 3 4 5 6 7 8 `



Pasien datang menuju Customer Service Customer Service menerima dan mengantarkan pasien ke ruang khusus penderita Tuberculosis Petugas Customer Service meminta Identitas (BPJS/KTP) Pasien Tuberculosis Petugas Customer Service mengambilkan no rekam medis dan memberitahukan kepada Tim Pelayanan khusus TB bahwa ada pasien TB yang berkunjung Dokter memeriksa Pasien, petugas lab melakukan pemeriksaan laboratorium dan Petugas Konseling memberikan Konseling kepada Pasien dan keluarga Dokter memberi resep kepada petugas untuk diambilkan ke Apotik Petugas mengambil obat pasien TB dan memberikan kepada pasien Customer Service Mengantar pasien ke pintu keluar dan pasien Pulang Dalam proses penyusunan alur ini dapat terlaksana dengan baik dan tidak ada



kendala, hanya saja ada 2 orang anggota yang tidak datang karena ada kegiatan Dinas Luar. Untuk mengatasi itu saya tetap memberikan alur ini kepada anggota tim yang tidak datang agar segala informasi dapat tersampaikan kepada Tim. Kegiatan pembuatan SOP pelayanan tuberculosis berjalan sesuai dengan rencana dan jadwal yang telah ditentukan.



54



Milestone 5 RUANGAN KHUSUS UNTUK TEMPAT PERIKSA PASIEN TUBERCULOSIS TELAH DI BUAT Pada tahapan ini merupakan tahapan lanjutan dalam rangka mengimplementasikan proper ini. Tahap awal saya meminta kepada tim agar dapat mencari tukang untuk membuat ruangan khusus kemudian dibuat ruangan tersebut. Dalam proses pembuatan ini tidak ada kendala yang berarti. Tukang menyelesaikan waktu sesuai dengan yang direncanakan. Ruangan khusus ini dibuat dalam rangka untuk memberikan pelayanan khusus kepada pasien tuberculosis dan salah satu upaya meminimalisir penularan tuberculosis yang terjadi di Puskesmas karena penularan yang terjadi akibat kontak pasien di ruang tunggu dan bergabung dengan ruangan umum. Dari pembuatan ruangan ini diharapkan dapat memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi pasien tuberculosis karena mendapatkan pelayanan special dari tim Proyek perubahan.



55



Milestone 6 PEMBUATAN KARTU KHUSUS TUBERCULOSIS Dalam rangka melakukan monitoring terhadap pengobatan pasien TB, kami mengeluarkan kartu control TB agar pasien yang berkunjung dapat di deteksi proses pengobatanya sampai sembuh. Dalam tahapan ini kami membuat desain dari kerangka kartu nya kemudian memesan kartu tersebut ke Percetakan. Pembuatan kartu khusus ini tidak terkendala karena percetakan menyelesaikan sesuai dengan waktu. Pembuatan kartu ini berjalan sesuai dengan rencana hanya saja waktu mencetaknya agak lama karena percetakan membutuhkan waktu. Diharapkan melalui kartu ini dapat membantu pasien dan keluarga dalam mengingat waktu control ke Puskesmas kembali.



56



Milestone 7 PEMBUATAN ALUR PELAYANAN TUBERCULOSIS Dalam rangka memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam mengetahui dan mengakses pelayanan khusus pasien tuberculosis, tahapan selanjutnya kami membuat alur pelayanan dalam penanganan khusus pasien tuberculosis, alur pelayanan ini diberikan agar setiap masyarakat dapat mengetahui tahapan dan proses pelayanan bagi pasien tuberculosis di Puskesmas teluk batang. Alur pelayanan ini dibuat atas kesepakatan tim proyek perubahan kemudian setelah disepakati alur pelayanan ini di cetak di Percetakan kemudian di Pasang di ruangan khusus pasien tuberculosis dan pintu masuk puskesmas. Alur pelayanan ini dibuat dalam bentuk ukuran standing banner. Diharapkan melalui pembuatan alur pelayanan ini dapat memberikan kemudahan bagi masyarakat dan pasien tuberculosis untuk mengetahui dan mendapatkan pelayanan bagi pasien tuberculosis.



57



Milestone 8 LAUNCHING PELAYANAN KHUSUS PASIEN TUBERCULOSIS Pada tahap awal sebelum pelaksanaan launching, Tim proper melakukan koordinasi dengan lintas sector dan saya berkoordinasi dengan kepala Dinas Kesehatan dan Keluarga berencana Kabupaten Kayong utara mengenai pelaksanaan dan penentuan jadwal launching, setelah agenda launching disepakati kemudian tim administrasi menyiapkan daftar undangan dan undangan kepada unsur yang telah ada di daftar undangan kegiatan launching Pelaksanaan launching merupakan agenda peresmian dari pelayanan khusus pasien tuberculosis yang dilakukan bersama kepala Dinas Kesehatan, dan lintas sector serta pasien TB. Dalam pelaksanaannya kegiatan berjalan dengan lancar. Kepala Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana Kabupaten Kayong Utara membuka dan meresmikan ruangan baru bagi pasien tuberculosis, kemudian pasien TB juga diberikan kartu dan buku panduan penanggulangan Tuberculosis. Pelaksanaan kegiatan ini menjadi salah satu upaya sosialisasi mengenai pelayanan khusus yang diberikan bagi penderita Tuberculosis kepada seluruh elemen yang ada di kecamatan Teluk Batang. Pelaksanaan kegiatan launching terlaksana dengan baik sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan, pada saat itu hadir kepala dinas kesehatan dan keluarga berencana kab.kayong utara serta camat diwakili oleh sekretaris camat dan lintas sector yang di undang. Dari launching ini diharapkan informasi mengenai pelayanan khusus pasien tuberculosis dapat disebarluaskan sehingga penemuan dan pengobatan pasien tuberculosis dapat dilakukan secara tuntas di Wilayah kerja Puskesmas Teluk Batang.



58



Milestone 9 PRAKTEK PELAYANAN KHUSUS PASIEN TUBERCULOSIS Pada tahapan praktek ini merupakan tahapan inti dari semua kegiatan ini karena aplikasi dari perencanaan yang telah dibuat dibuktikan melalui pelaksanaan praktek ini. Dalam pelaksanaan praktek ini pasien mengikuti dengan baik karena diarahkan oleh customer service. Awalnya pasien masih kebingungan dalam mendapatkan pelayanan karena beda dari biasanya. Akan tetapi peran dari customer service membantu dalam memudahkan pasien untuk mendapatkan pelayanan khusus. Dalam praktek ini pasien tuberculosis yang dating langsung disambut oleh customer service dan diantarkan ke ruangan khusus kemudian sambil menunggu dokter dating, pasien mendapatkan konseling dari petugas TB, kemudian ketika dokter dating dilakukan pemeriksaan dan Praktek pelayanan ini diharapkan dapat menjadi pemicu bagi pasien berikutnya untuk ikut memeriksakan diri ke Puskesmas teluk batang.



59



Milestone 10 MONITORING EVALUASI PROPER DAN PENYUSUNAN LAPORAN IMPLEMENTASI PROPER Pada tahap ini monitoring dan evaluasi dilaksanakan setiap tahap milestone untuk menilai keberhasilan kegiatan sesuai target atau tidak, untuk mencari solusi dari masalah dan kendala yang di hadapi. Monitoring dan evaluasi tiap tahap milestone dapat terlaksana sesuai target yang diharapkan walaupun ada kendala terkait waktu pelaksanaan, maju atau mundurnya. Kendala koordinasi dan komunikasi dengan pihak-pihak terkait ataupun kendala memenuhi sarana dan prasarana yang dibutuhkan. Dan kami dapat mengupayakan solusi pemecahan untuk menyelesaikan masalah-masalah tersebut. Pelaporan implementasi proper dapat terselesaikan atas dukungan dari semua tim pelaksana, sehingga pelaporan dapat tersusun sesuai dengan yang diharapkan dan kedepannya proper ini, mampu mengatasi permasalahan Tuberculosis di Puskesmas Teluk Batang, dapat menghasilkan output sesuai harapan



60



Form Implementasi Proyek Perubahan Nama Proyek Perubahan



Area Perubahan



Teluk Batang Sehat dengan Pelayanan Khusus Tuberkulosis (Kuat dan Andal) di UPTD Puskesmas Teluk Batang, Kabupaten Kayong Utara 2. Manajemen perubahan (Sistem, Pola Pikir dan Budaya Kerja) 3. Penataan Sumber daya manusia (meningkatkan professional SDM) Penataan Tata Laksana (Peningkatan efisiensi dan efektivitas system, proses dan prosedur kerja)



No



Tanggal



Program/Aksi kegiatan



Indikator keberhasilan



capaian



Prosentase capaian



Kendala dan upaya Penyelesaian



Bukti fisik



Kendala : Pemahaman dan dukungan tentang proyek perubahan butuh waktu yang tidak singkat



Daftar undangan, undangan, daftar hadir, notulen, dokumentasi



Milestone 1 : Persiapan 1



2



Senin, 8 1a. Penjelasan April 2019 Proyek Perubahan dan penyusunan tim proyek perubahan



Pemahaman Audiens dan dukungan terhadap proyek perubahan



Sosialisasi dilaksanakan sebanyak 1 kali di satu tempat



100%



Selasa, 9 1b. Konsultasi April 2019 draft SK Tim Proyek Perubahan



Terbentuknya tim



Tim terdiri dari 100% tim administrasi, tim dokter (Medis) dan tim



Upaya penyelesaian masalah: menyampaikan kembali pemahaman tentang proyek perubahan pada tahapan milestone berikutnya



61



Kendala : Kepala Dinas sedang tidak berada ditempat Upaya penyelesaian masalah:



Dokumentasi Draft SK



hal



kepada Kepala Dinas Kesehatan dan Keluarga berencana KKU



konseling (non medis)



62



melakukan penjadwalan ulang



No Tanggal



Program/Aksi kegiatan



Indikator keberhasilan



capaian



Prosentase Kendala dan upaya capaian Penyelesaian



Bukti fisik



hal



Milestone 1 : Persiapan 3



Senin, 15 April 2019



No Tanggal



1c. Pengesahan SK tim Proyek Perubahan



SK di Sahkan



Program/Aksi kegiatan



Indikator keberhasilan



SK di Tanda tangani



100%



Kendala : redaksi SK perlu diperbaik



Dokumentasi dan SK



Upaya penyelesaian masalah: dilakukan perbaikan pada saat itu juga capaian



Prosentase Kendala dan upaya capaian Penyelesaian



Bukti fisik



Milestone 2 : Koordinasi Internal Dengan Tim Proyek Perubahan 4



Selasa, 16 April 2019



2a. Rapat Tim memahami proyek Koordinasi perubahan dan uraian Internal Dengan tugas masing-masing Tim Proyek Perubahan



Komitmen tim dalam pelaksanaan proper ini



63



100%



Kendala : ada anggota tim yang tidak hadir Upaya penyelesaian masalah: anggota tersebut dipanggil dan diberikan informasi dan pemahaman tentang kegiatan sebelumnya



Daftar undangan, undangan, daftar hadir, notulen, dokumentasi



hal



5



Kamis, 18 2b. Rapat Project Leader dan Tim Proper di 100% Pelaksanaan April proyek Implementasikan Implementasi 2019 perubahan,melaksanakan Dari Rencana implementasiproyek Proyek perubahan Perubahan



64



Kendala : ada anggota tim yang tidak hadir Upaya penyelesaian masalah: anggota tersebut dipanggil dan diberikan informasi dan pemahaman tentang kegiatan sebelumnya



Daftar undangan, undangan, daftar hadir, notulen, dokumentasi



No Tanggal



Program/Aksi kegiatan



Indikator keberhasilan



capaian



Prosentase Kendala dan upaya capaian Penyelesaian



Bukti fisik



hal



Milestone 3 : Koordinasi Dengan Stakeholder Internal Dan Eksternal Mengenai Rencana Proyek Perubahan 6



Senin, 22 April 2019



No Tanggal



3a.



Rapat Pemahaman Audiens Koordinasi dan dukungan terhadap Dengan proyek perubahan Stakeholder Internal Dan Eksternal Mengenai Rencana Proyek Perubahan



Sosialisasi dilaksanakan sebanyak 1 kali di satu tempat



100%



Program/Aksi kegiatan



capaian



Prosentase Kendala dan upaya capaian Penyelesaian



Indikator keberhasilan



Kendala : Lintas sector bingung akan peran mereka Upaya penyelesaian masalah: diberikan penjelasan peran lintas sektor



Daftar undangan, undangan, daftar hadir, notulen, dokumentasi



Bukti fisik



Milestone 4 : Pembuatan SOP pelayanan khusus Pasien Tuberculosis 7



Selasa, 23 April 2019



4a. Pembuatan SOP dibuat SOP Alur Pelayanan Khusus pasien tuberculosis



Ada SOP



100%



Kendala : ada perbedaan pendapat tentang alur pelayanan Upaya penyelesaian masalah: diberikan pemahaman tujuan proper dan disepakati bersama SOP



65



SOP



hal



No Tanggal



Program/Aksi kegiatan



Indikator keberhasilan



capaian



Prosentase Kendala dan upaya capaian Penyelesaian



Bukti fisik



hal



Milestone 5 : Pembuatan Ruang khusus tuberculosis 9



Kamis, 25 5a. Pembuatan Ruangan dibuat Ruang Khusus April Pasien 2019



Ada ruang khusus pasien tuberculosis



100%



capaian



Prosentase Kendala dan upaya capaian Penyelesaian



Upaya penyelesaian masalah: -



Tuberculosis



No Tanggal



Program/Aksi kegiatan



Indikator keberhasilan



Kendala : tidak ada kendala



Dokumentasi ruangan sebelum dan sesudah dibuat Bukti fisik



Milestone 6 : Pembuatan kartu khusus tuberkulosis 10



Jum’at 26 April 2019



6a. Pembuatan Kartu TB dibuat kartu khusus tuberkulosis



Ada kartu khusus pasien TB



66



100%



Kendala : Percetakan lama Upaya penyelesaian masalah: mencari Percetakan lain



Kartu Khusus Pasien TB



hal



No Tanggal



Program/Aksi kegiatan



Indikator keberhasilan



capaian



Prosentase Kendala dan upaya capaian Penyelesaian



Bukti fisik



hal



Milestone 7: Pembuatan Banner alur pelayanan pasien tuberculosis 11



Sabtu, 26 April 2019



No Tanggal



7a.



Pembuatan Banner di Desain dan Banner alur dibuat pelayanan pasien tuberculosis



Ada Banner alur 100% pelayanan pasien TB



Program/Aksi kegiatan



capaian



Indikator keberhasilan



Kendala : tidak ada kendala Upaya penyelesaian masalah: -



Prosentase Kendala dan upaya capaian Penyelesaian



Banner alur Pelayanan Pasien Tuberculosis Bukti fisik



Milestone 8 : Launching pelayanan khusus pasien tuberculosis 12



Kamis, 20 8a. Launching Launching dilaksanakan Juni 2019 pelayanan khusus pasien tuberculosis



Sosialisasi dilaksanakan sebanyak 1 kali di satu tempat



67



100%



Kendala : Tidak ada kendala Upaya penyelesaian masalah: -



Daftar undangan, undangan, daftar hadir, notulen, dokumentasi



hal



No Tanggal



Program/Aksi kegiatan



Indikator keberhasilan



capaian



Prosentase Kendala dan upaya capaian Penyelesaian



Bukti fisik



hal



Milestone 9: Praktek Pelayanan Khusus pasien tuberculosis 13



Kamis, 20 9a. Praktek Terlayaninya Pelayanan Juni 2019 pemeriksaan pasien Khusus pasien tuberculosis di ruangan tuberculosis khusus pasien TB



No Tanggal



Program/Aksi kegiatan



Indikator keberhasilan



Uji coba pelayanan dilaksanakan



100%



Kendala : tidak ada kendala



capaian



Prosentase Kendala dan upaya capaian Penyelesaian



Upaya penyelesaian masalah: -



Video pelayanan foto Bukti fisik



Milestone 10 : Monitoring dan Evaluasi 14



Sabtu, 22 Juni 2019



10a. Monitoring Semua kegiatan dan Evaluasi terlaksana



Dilaksanakan monitoring dan evaluasi



100%



Kendala : Jarak Kayong Utara dan Yogyakarta jauh sehingga susah konsul Upaya penyelesaian masalah: konsultasi dengan coach lewat email dan Wa



68



Catatan konsultasi pembimbingan dengan mentor dan coach



hal



69



BAB III PENUTUP A. Kesimpulan: 1. Pelayanan Khusus pada pasien tuberculosis meningkatkan cakupan penemuan pasien tuberculosis dari 70% menjadi 90% 2. Pelayanan Khusus pada pasien tuberculosis mampu meminimalisir kontak antara pasien TB dan pasien umum di ruangan tunggu pasien dan ruang pemeriksaan umum 3. Pelayanan Khusus pada pasien tuberculosis memberikan kemudahan bagi pasien tuberculosis untuk mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar 4. Pelayanan Khusus pada pasien tuberculosis sebagai salah satu upaya dalam mengatasi masalah kesehatan khususnya penularan Tuberculosis di faskes 5. Dukungan sarpras sangat dibutuhkan untuk mewujudkan Puskesmas Teluk Batang sebagai rujukan pasien TB 6. Dukungan internal, lintas sektor dan rumah sakit rujukan sangat diperlukan dalam penanganan Tuberculosis secara tuntas. 7. Edukasi yang efektif sangat dibutuhkan untuk menggerakkan masyarakat menuju perilaku hidup sehat. B. Rekomendasi: 1. Staff administrasi mendukung dalam hal penyimpanan, pengolahan, dan penyajian data hasil kunjungan Pasien Tuberculosisi 2. Forum desa siaga mendukung dalam hal sosialisasi Pelayanan Khusus bagi pasien Tuberculosis, penyediaan sarana dan prasarana di Puskesmas 3. Polsek memberikan dukungan dalam hal sosialisasi Pelayanan Khusus pada pasien tuberculosis di lingkungan kerjanya dan masyarakat luas. 4. Koramil memberikan dukungan dalam hal sosialisasi Pelayanan Khusus pada pasien tuberculosis di lingkungan kerjanya dan masyarakat luas. 5. Sanitarian mendukung dalam hal mengubah perilaku masyarakat untuk pemicuan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat). 6. Nutrisionis mendukung dalam hal edukasi pola makan pasien tuberculosis 7. Asisten apoteker mendukung dalam hal penyediaan obat bagi pasien tuberculosis agar tercukupi. 8. Subbagian umum dan kepegawaian Puskesmas Teluk Batang memberikan dukungan dalam hal pengaturan jadwal jaga Ruang khusus pasien TB. 9. Analis laboratorium mendukung dalam hal Pemeriksaan penunjang pada pasien dan keluarga 10. Rumah sakit memberi dukungan dalam hal rujukan diagnosis, konsultatif dan terapeutik.



70



C. Pengalaman Pembelajaran dari Implementasi Proyek Perubahan Nama No Prestasi Jabatan Judul Proyek



NO 1.



: : : :



ADE HERYANTO 01/DIKLATPIM IV/III/2019 Kepala Puskesmas Teluk Batang Teluk Batang Sehat dengan Pelayanan Khusus Tuberkulosis (Kuat dan Andal) di UPTDD Puskesmas Teluk Batang, Kabupaten Kayong Utara



Kegiatan Inovasi Persiapan



Pengalaman yang diperoleh Dalam kegiatan ini meningkatkan pemahaman saya tentang perlunya persiapan yang matang mulai dari menjalin komunikasi efektif, pembentukan tim yang solid, kerjasama tim dan arahan kepada tim untuk satu visi mensukseskan proyek perubahan kedepan.



2



Rapat Koordinasi Internal Dalam kegiatan ini dengan



tim



proyek bagaimana



perubahan 3



memberikan pengalaman



berkoordinasi



dengan



tim



dan



membentuk kerjasama tim



Rapat Koordinasi Dengan Dalam kegiatan ini meningkatkan pemahaman saya Stakeholder Eksternal



Internal Dan tentang perlunya koordinasi dan komunikasi untuk Mengenai membangun kerjasama linsek yang baik agar



Rencana Proyek Perubahan



masalah yang timbul dapat ditangani bersama secara tuntas.



4



Pembuatan



SOP



dalam Dalam kegiatan ini



Pelayanan Tuberculosis



memberikan pengalaman



mengenai bagaimana mengerjakan sesuatu sesuai dengan alur dan prosedur yang benar



5



Ruangan Khusus Untuk Dalam kegiatan ini meningkatkan pemahaman saya Tempat Periksa Pasien tentang perlunya koordinasi yang baik antara Tuberculosis Telah Di Buat bendahara dan barang agar pemenuhan sarpras dapat sesuai dengan yang diharapkan. 71



6



Pembuatan kartu tuberculosis



khusus Dalam kegiatan ini



memberikan pengalaman



kepada saya tentang pentingnya monitoring dan follow up terhadap pelaksanaan kegiatan



7



Pembuatan Alur Pelayanan Dalam kegiatan ini memberikan pengalaman Tuberculosis kepada saya bahwa perlunya memberikan media untuk memudahkan masyarakat dalam mengakses kegiatan Puskesmas



8



Launching Tuberculosis



Pelayanan Dalam kegiatan ini meningkatkan kemampuan menggerakan tim dan stakeholder terkait untuk memberikan dukungan terhadap Pelayanan Khusus pasien tuberculosis agar berjalan sebagaimana rencana yang telah disusun



9



Praktek pelayanan khusus Dalam kegiatan ini meningkatkan kemampuan pasien tuberculosis mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dan komitmen tim untuk bekerjasama membangun Pelayanan khusus bagi pasien tuberculosis



10 Monitoring, Evaluasi proyek Dalam kegiatan ini meningkatkan pemahaman saya perubahan, dan Penyusunan tentang perlunya monitoring dan evaluasi pada Laporan



Implementasi setiap rangkaian kegiatan agar terpantau dan segera



Proyek Perubahan



diatasi apabila timbul suatu masalah sehingga menjadi



bahan



masukan



yang



melaksanakan kegiatan selanjutnya.



72



baik



untuk



DAFTAR PUSTAKA



1.



BPJS Kesehatan. Panduan Praktis PROLANIS (Program Pengelolaan Penyakit Kronis). Jakarta: BPJS Kesehatan, 2015



2.



Indonesia. Kementerian Kesehatan RI. Sekretariat Jendral. Pedoman Umum Program Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI., 2016



3.



Indonesia. Kementerian Kesehatan RI. Sekretariat Jendral. Petunjuk Teknis Aplikasi Keluarga Sehat. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI., 2017



4.



Modul Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan Tingkat IV. Berpikir Kreatif dan Inovatif. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia, 2016



5.



Modul Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan Tingkat IV. Diagnostik Reading. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia, 2016



6.



Modul Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan Tingkat IV. Koordinasi & Kaloborasi Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia, 2016



7.



Modul Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan Tingkat IV. Proyek Perubahan. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia, 2016



8.



MPKP. Buku Panduan Tatalaksana 20 Kasus Non-Spesialistik di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama. Jakarta: BPJS Kesehatan, 2017



9.



Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kebumen Tahun 2016-2021



10. Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Kebumen tahun 2016-2021



73



DAFTAR LAMPIRAN



Lampiran



1



Biodata Peserta



Lampiran



2



Lampiran



3



Lampiran



4



Lembar Konsultasi dengan Mentor (minimal 1 kali untuk 1 milestone) Lembar Konsultasi dengan Coach (minimal 1 kali untuk 1 milestone) Surat Pernyataan Mentor



Lampiran



5



Kesepakatan Area Perubahan



Lampiran



6



Copy Undangan Seminar



Lampiran



7



Berita Acara Seminar Proyek Perubahan (Seminar Proposal)



Lampiran



8



Catatan hasil Seminar Proposal Proyek Perubahan



Lampiran



9



Slide Presentasi pada saat seminar Rancangan Proyek Perubahan



Lampiran



10



Slide Presentasi pada saat seminar Laboratorium Kepemimpinan



Lampiran



11



Lampiran



12



Peraturan Daerah Kabupaten Kebumen No. 10 Tahun 2017 tentang Kawasan Tanpa Rokok On Progress Implementasi Perdes KTR



Lampiran



13



Capaian SPM tahun 2018



74



DATA INOVASI



Judul Proyek Perubahan



Teluk Batang Sehat dengan Pelayanan Khusus Tuberkulosis (Kuat dan Andal ) di UPTD Puskesmas Teluk Batang, Kabupaten Kayong Utara



Deskripsi singkat proyek perubahan



Milestone Proyek Perubahan



Pelayanan Kesehatan ialah setiap upaya yang diselengarakan sendiri atau secara bersama-sama dalam suatu organisasi untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan perorangan, keluarga, kelompok, ataupun masyarakat. Permasalahan dalam pelayanan kesehatan di Puskesmas Teluk Batang adalah sulitnya menangani masalah penyakit menular, spesifiknya penyakit yang penularannya melalui udara, contohnya Tuberkulosis. Tuberkulosis adalah penyakit adalah infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis yang menyerang dan merusak jarirangan tubuh manusia Berdasarkan data tentang tuberkolosisi di Teluk Batang. Puskesmas Teluk Batang mempunyai wewenang untuk menangani penyakit tersebut. Penanganan penyakit tsb bisa dilakukan melalui preventif, kuratif dan promotif. Untuk itu, puskesmas Teluk Batang akan melibatkan pihak-pihak seperti kecamatan,kepolisian,desa,tokoh agama,tokoh masyarakat.



Milestone 1



Persiapan a. Rapat penjelasan proyek perubahan dan persiapan pembentukan tim b. Konsultasi draft SK Tim Proyek Perubahan kepada Kepala Dinas dan KB (atasan langsung) c. Pengesahan SK Tim Proyek Perubahan



Milestone 2



Rapat Koordinasi Internal dengan Tim Proyek Perubahan



75



a. Rapat Koordinasi Internal dengan Tim Proyek Perubahan b. Menyelenggarakan rapat dengan Tim proyek perubahan mengenai pelaksanaan implementasi dari rencana proyek perubahan Milestone 3



Rapat Koordinasi dengan seluruh stakeholder a.



Milestone 4



Rapat koordinasi dengan stakeholder internal dan eksternal mengenai rencana proyek perubahan



Pembuatan SOP pelayanan Tuberkulosis



a. Pembuatan SOP tentang Pelayanan Khusus Tuberkulosis ( Kuat dan Andal ) di UPTD Puskesmas Teluk Batng,Kabupaten Kayong Milestone 5a. Pembuatan Utara Ruang Khusus Tuberkulosis b. a. Pembuatan Ruangan Khusus Tuberkulosis untuk tempat perikas pasien TB Milestone 6



Pembuatan Kartu Khusus Tuberkulosis a. Pembuatan kartu khusus tuberculosis Kuat dan Andal



Milestone 7



Pembuatan Banner Alur Pelayanan Tuberkulosis a. Pembuatan Banner Alur Bagan pelayanan pasien tuberkulosis



Milestone 8



Launching Pelayanan Khusus Tuberkulosis a. Pelaksanaan Launching pelayanan khusus pasien tuberculosis di puskesmas Teluk Batang



Milestone 9



Praktek Pelayanan Khusus Tuberkulosis a.



Milestone 10 Instansi Terkait



Praktek Pelayanan Khusus Tuberkulosis dimulai



Monitoring, Evaluasi Proyek Perubahan a. Menyusun laporan kegiatan proyek perubahan



Dinas SP3PMD,Kantor Camat,Pemerintahan desa 76



a.



PEMERINTAH KABUPATEN KAYONG UTARA DINAS KESEHATAN DAN KELUARGA BERENCANA



PUSKESMAS TELUK BATANG Jalan Ahmad yani Kec. Teluk Batang, Kab.Kayong Utara Kode Pos 78856



DOKUMEN KEGIATAN Hari,Tanggal Kegiatan Tempat Jam



: Senin, April 2019 : Konsultasi dengan Mentor : Ruang Kepala Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana : 08.00 WIB – 10,00 WIB



Gambar 1. Konsul dan bimbingan dengan Kepala Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana



Gambar 2. Nama Mentor adalah dr. Bambang Suberkah, M. Med.Ph



77



KESEPAKATAN KEGIATAN INOVASI A. Latar Belakang 1. Uraian Isu Strategis Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Untuk mendukung keberhasilan pembangunan kesehatan tersebut dibutuhkan adanya perencanaan pembangunan yang akurat sebagai proses pengambilan keputusan dalam rencana strategis, karena dengan perencanaan yang akurat keputusan yang dibuat juga menghasilkan dampak yang baik. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan menyatakan bahwa pembangunan



kesehatan



diselenggarakan



dengan



berasaskan



perikemanusiaan,



keseimbangan, manfaat, perlindungan, penghormatan terhadap hak dan kewajiban, keadilan, gender dan nondiskriminatif, serta norma-norma agama. Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomis. Pembangunan kesehatan dilaksanakan melalui peningkatan: 1) Upaya kesehatan, 2) Pembiayaan kesehatan, 3) Sumber daya manusia kesehatan, 4) Sediaan farmasi, alat kesehatan, dan makanan, 5) Manajemen dan informasi kesehatan, dan 6) Pemberdayaan masyarakat. Upaya tersebut dilakukan dengan memperhatikan dinamika kependudukan, epidemiologi penyakit, perubahan ekologi dan lingkungan, kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK), serta globalisasi dan demokratisasi dengan semangat kemitraan dan kerjasama lintas sektoral. Penekanan diberikan pada peningkatan perilaku dan kemandirian Nasionalharus



masyarakat berwawasan



serta



upaya



kesehatan,



promotif yaitu



dan



setiap



preventif.Pembangunan



kebijakan



publik



selalu



memperhatikan dampaknya terhadap kesehatan.



Berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah dan Undang-undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, menjadi kewajiban Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota untuk menyusun 78



Perencanaan Pembangunan Daerah sebagai salah satu kesatuan dalam Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional. Berdasarkan Perarturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia,Nomor 67 Tahun 2016,Tentang Penanggulangan Tuberkulosis,disebutkan bahwa :Pasal 2 “Penanggulangan Tuberkulosis diselengarakan secara terpadu,komprehensif dan berkesinambungan”Pasal 6 “Penanggulangan Tuberkulosis diselengarakan melalui : (a) Promosi kesehatan, (b) Surveilans Tuberkulosis (c) Pengendalian faktor risiko (d) Penemuan dan penganan kasus Tuberkulosis (e) Pemberian kekebalan ,dan (f) Pemberian obat pencegahan,” Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Kayong Utara tahun 2013 – 2018 menjadi dasar dalam penyusunan Rencana Kerja (RENJA) SKPD Dinas Kesehatan Kabupaten Kayong Utara untuk jangka waktu 1 (satu) tahun dan digunakan menjadi pedoman dalam penyusunan Rencana Anggaran Pembangunan Daerah (RAPBD). Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Kayong Utara disusun berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kayong Utara, yang telah disusun berdasarkan Perencanaan Jangka Panjang Daerah Kayong Utara dan memperhatikan Rencana Pembangunan Menengah (RPJM) Nasional. Dengan kata lain harus ada kesesuaian antara Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Kayong Utara dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) yang memiliki Visi “Kayong Utara Maju Sebagai Kabupaten Unggulan Dengan Sumber Daya Manusia yang Berakhlak Mulia, Sehat, Cerdas dan Sejahtera” serta harus mendukung program-program pemerintah pusat sehingga Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Kayong Utara tetap dalam kerangka Kabupaten Kayong Utara sebagai bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dengan telah ditetapkannya Peraturan Daerah Kabupaten Kayong Utara nomor 10 tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kabupaten Kayong Utara Tahun 2013 – 2018, maka Dinas Kesehatan Kabupaten Kayong Utara menyusun Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Kayong Utara tahun 2013 – 2018. Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Kayong Utara tahun 2013 – 2018 79



adalah dokumen perencanaan yang merupakan penjabaran lebih lanjut Rencana Pembangunan jangka Menengah Daerah Kabupaten Kayong Utara tahun 2013 – 2018 dalam bidang kesehatan yang bertujuan untuk mencapai target standar pelayanan minimal (SPM). Berdasarkan isu rakernas tahun 2018 tema yang diangkat adalah sinergisme pusat dan daerah dalam mewujudkan Universal health Coverage, percepatan elimuinasi tuberculosis, penurunan stunting, dan peningkatan cakupan dan mutu imunisasi. Terkait tuberculosis sesuai data World Heart Organization (WHO) global tuberculosis report 2016, Indonesia menempati posisi kedua dengan beban tuberculosis tertinggi di dunia tren insiden kasus Tuberkulosis di Indonesia tidak pernah menurun, masih banayak kasus yang belum terjangkau dan terdeteksi dan telah diobati tapi belum dilaporkan. Angka Tuberkulosis di indonesiua berdasarkan mikroskopik sebanyak 759 per 100.000 penduduk untuk usia 15 tahun keatas dan jumlah laki-laki lebih tinggi daripada perempuan dan jumlah di perkotaan lebih tinggi dari pedesaan. Solusi yang bisa ditawarkan berupa peningkatan deteksi dengan pendekatan keluarga, menyelesaikan under reporting pengobatan Tuberkulosis dengan penguatan Peningkatan Peran Masyarakat ( PPM ), meningkatkan kepatuhan pengobatan Tuberkulosis, perbaikan system deteksi Multy Druyg Resisten (MDR) Tuberkulosis, Akses terapi Multy Druyg Resisten (MDR) Tuberkulosis



(MDR), Edukasi



Tuberkulosis pada masyarakat, perbaikan perumahan, dan Peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM). Berdasarkan Laporan seksi Pencegahan & Pengendalian Penyakit Menular Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat, tercatat jumlah kasus baru Tuberkulosis Bakteri Tahan Asam ( BTA + ) sebanyak 3.463 kasus dengan angka insidens 70,21 per 100.000 penduduk. Sedang untuk persentase kesembuhan penderita Tuberkulosis Paru dengan Bakteri Tahan Asam



(BTA+) di Kalimantan Barat adalah sebesar 67,5%,



dengan rincian dari 3.611 penderita yang diobati, sebanyak 2.436 penderita dinyatakan sembuh (Dinkes Provinsi Kalbar, 2018).



80



Dikabupaten Kayong Utara pada tahun 2018



kasus baru dengan semua



Pengobatan (BTA +,TB Anak,Ronsen) sebanyak 141 orang jumlah keseluruhan kasus Tuberkulosis ,sedangkan kasus anak 0-14 Tahun yang menderita tuberculosis sebesar 14 orang,dan ronsen atau extra paru sebanyak 44 orang (Dinkes KB KKU, 2018). Tingginya sebaran penyakit Tuberkulosis di Kabupaten Kayong Utara merupakan salah satu sumbangsih dari berbagai kecamatan di Kabupaten Kayong Utara ,di antaranya Kecamatan Teluk Batang dimana kasus Semua Pengobatan



selama tahun 2018



sebanyak 42 kasus yang telah diobati,dari 442 suspek,dan untuk target puskesmas teluk batang 86 orang.. Dasar Hukum a. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 116, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4431); b. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4437) sebagaimana diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); c. Undang-Undang Nomor : 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan ( LembaranNegara Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5063); d. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan



Antara



Pemerintah,



Pemerintahan



Daerah



Provinsi



dan



Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 8737); e. Peraturan Menteri Kesehatan nomor 13 Tahun 2013 tentang Pedoman manajemen terpadu pengendalian Tuberculosis resistan obat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 225);



81



f. Perarturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia,Nomor 67 Tahun 2016,Tentang Penanggulangan Tuberkulosis (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 122, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 8737); g. Peraturan Daerah Kabupaten Kayong Utara Nomor 5 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Kayong Utara Tahun 2008-2025; 2. Visi,Misi,Tujuan,Sasaran dan Program a. Visi “Kayong Utara Maju Sebagai Kabupaten Unggulan dengan Sumberdaya Manusia yang Berahklak Mulia Sehat, Cerdas, dan Sejahtera” b. Misi Misi dari Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana Kabupaten Kayong Utara adalah : 1. Meningkatkan pemberdayaan, kemandirian dan kesadaran masyarakat tentang hidup bersih dan sehat 2. Meningkatkan aksesibilitas pelayanan kesehatanyang berkualitas secara prima, komprehensip, profesional dan menjangkau seluruh lapisan masyarakat. 3. Mengoptimalkan regulasi kebijakan dan manajemen pembangunan yang berwawasan kesehatan. 4. Meningkatkan kualitas dan kuantitas Sumber Daya Kesehatan. c. Sasaran Adapun sasaran dari Program Tuberkulosis dikecamatan Teluk Batang adalah : 1. Tingkat penemuan kasus Tuberkulosis Bakteri Tahan Asam (BTA +) sebesar 90 % 2. Angka kesembuhan penderita Tuberkulosis sebesar 90 % 3. Angka droup out ( DO ) pendertia Tuberkulosis kurang dari 5 %



82



d. Program Program yang akan dilaksanakan meliputi beberapa kegiatan,yaitu : 1. Penemuan suspect Tuberkulosis 2. Pengobatan penderita Tuberkulosisi 3. Pemantauan pengobatan Tuberkulosisi 4. Penyuluhan penderita Tuberkulosis 3. Tupoksi Bedasarkan Peraturan Bupati Kayong Utara Nomor 7 Tahun 2012,tentang Pembentukan Pusat Kesehatan Masyarakat,Tugas dan Fungsi Kepala Puskesmas, yaitu : 1) Kepala Unit Pelayanan Teknis ( UPTD ) mempunyai tugas membantu Kepala Dinas Kesehatan dalam penyelenggaraan pembangunan dan pelayanan kesehatan diwilayah kerjanya masingmasing 2) Pengendalian



dan



penyelenggaraan



semua



kegiatan



administrasi



dan



teknisdilingkungan Puskesmas dan jejaringnya (Pustu dan Poskesdes); 3) Memimpin dan mengkoordinasikan kegiatan upaya kesehatan perorangan dan upayakesehatan masyarakat di Puskesmas termasuk jejaringnya (Pustu danPoskesdes)dalam wilayah kerjanya, serta memberikan petunjuk, bimbingan danpengawasandalam melaksanakan kegiatan; 4) Melaksanakan



perencanaan



dan



pengembangan



program



dan



kegiatan



diwilayahkerjanya masing-masing; 5) Melaksanakan hubungan kerja sama lintas sektordan kemitraan dengan unsurterkait di wilayah kerjanya masing-masing.



83



4. Analisis Permasalahan Utama Dalam Pelaksanaan Tupoksi Salah satu tugas pokok dari seorang kepala puskesmas adalah memastikan program-program kesehatan diwilayah kerja puskesmas dapat berjalan sesuai dengan yang direncanakan. Tabel 1 Analisa Gap Permasalahan Tupoksi



Luasnya wilayah



Kondisi yang diinginkan Agar disetiap



Jangkauan



Memperbanyak



dan sulitnya



wilayah terdapat



Wilayah yang



Kader Pengawas



medan



kader Pengawas



Jauh dan medan



Minum Obat



jangkauan.



Minum Obat



nya yang susah



(PMO)



No



Kondisi saat ini



1.



Solusi



Permasalahan



(PMO) 2



3.



Minimnya



Adanya



Masih



Akan



petugas



penambahan



minimnya



mengikutsertakan



pemegang



pemegang



pelatihan khusus petugas yang lain



program



program



bagi



Tuberkulosis



Tuberculosis



Tuberculosis



yang terlatih



yang terlatih



petugas untuk



mengikuti



pelatihan Tuberkulosis



Masyarakat tidak Masyarakat



Tingkat



Intervensi



mengetahui



pengetahuan



kegiatan



masyarakat



Tuberculosis



terhadap



melalui



gejala



penyakit



penyuluhan



Tuberculosis dan



Tuberculosis



Masyarakat



memeriksakan



masih minim



secara gejala



dapat



mandiri mengetahui penyakit secara mandiri



Tuberculosis



diri secara mandiri ke Puskesmas terdekat



84



ke



4



Rendahnya



Adanya



partisipasi Desa dukungan



Peran Desa masih



Desa Pihak



Desa



belum menganggarkan



dalam



dalam



maksimal dalam bantuan



menanggulangi



penanggulangan



penanggulangan



penanggulangan



Tuberculosis



Tuberculosis



Tuberculosis



Tuberculosis melalui



untuk



dana



pemberdayaan Desa



Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa permasalahan terkait dengan tupoksi adalah luas wilayah dan sulitnya medan binaan karena berdasarkan Luas wilayah Puskesmas Teluk Batang memiliki luas sebesar 755 km2, terdiri dari satu (1) kecamatan, 7 Desa, 29 Dusun dan 121 RT dengan jumlah penduduk sebesar 21.835 jiwa terdiri dari penduduk laki-laki 11.124jiwa dan perempuan 10.712.Luas wilayah Puskesmas Teluk Batang tidak merata, Desa terluas adalah Desa Masbangun yaitu 395,00 Km2 dan yang terkecil adalah Desa Teluk Batang Selatan12,50 Km2., desa lainnya yaitu desa Sungai Paduan160,00 Km2 , Desa Alur Bandung 41 Km2, Desa Teluk Batang Kota 89,00 Km2, Desa Teluk Batang Utara 21,50 Km2,, dan Desa Banyu Abang dengan luas 36,00 Km2(Sumber: Kecamatan Teluk Batang Angka, 2018).



85



5. Penetapan permasalahan utama dalam tupoksi yang akan diselesaikan dengan proyek perubahan. Tabel 2 Analisa APKL Total No



Masalah



1.



Luasnya wilayah dan sulitnya medan Jangkauan



2.



Minimnya petugas pemegang program Tuberkulosis yang terlatih



3.



Masyarakat tidak mengetahui secara mandiri gejala penyakit Tuberculosis



4



Rendahnya partisipasi



Desa dalam



menanggulangi Tuberculosis



A



P



K



L



Nilai



5



5



5



5



20



5



5



3



2



15



4



4



4



2



16



3



5



2



2



12



Berdasarkan tabel di atas, maka isu aktual yang menjadi prioritas adalah ““Luasnya wilayah dan sulitnya medan jangkauan ,”



B. Kesepakatan Area Perubahan Permasalahan utama organisasi yang akan diselesaikan pada area perubahan reformasi biokrasi,adalah sebagai berikut : 1. Manajemen perubahan ( sistem ,pola pikir dan budaya kerja ) Setiap pimpinan dan pegawai yang terlibat dalam proses perubahan harus memahami dan menjalankan peran dan tanggungjawab secara bijak dan professional.Unit Pelayanan Teknis



(UPTD) Puskesmas Teluk Batang perlu



menetapkan tanggungjawab bagi pegawai berbeda dalam organisasi.Unit Pelayanan Teknis



( UPTD ) Puskesmas Teluk Batang



tanggungjawab bagi pegawai yang berbeda dalam organisasi.



86



perlu menetapkan



Diharapkan melalui pembelajaran maka Unit Pelayanan Teknis ( UPTD ) Puskesmas Teluk Batang akan mempunyaikemampuan secara fleksibel, adaptif, generatif, dan produktif dan tetap bertahanpada situasi yang cepat berubah. Melalui organisasi pembelajaran ini maka tidak akan hanya mampu bertahan saja (belajar adaptif) akantetapi tetap berkembang (belajar generatif).Dalam mengelola manajemen perubahan maka perlu dipertimbangkanfaktor yang mempengaruhi, baik secara internal dan eksternal, dan komunikasidari perubahan tersebut kepada para pegawai dilingkungan .Unit Pelayanan Teknis ( UPTD ) Puskesmas Teluk Batang sebagai pusat dari pada perubahan, para pegawai di lingkungan perlu di kembangkan dan diarahkan kepada tujuan dari pada perubahan.Tahapan perubahan yang perlu di lakukan bagi pegawai Unit Pelayanan Teknis ( UPTD ) Puskesmas Teluk Batang , adalah : a.



A w a r e n e s s



memberikan pemahaman dan membangkitkan kesadaran pegawai terhadap perubahan yang direncanakan



b.



Des i r



membuat pegawai merasa sudah mulai memiliki keinginan untuk berubah sesuai dengan rencana



c.



K n o w l e d g e



memahami tujuan dan pentingnya perubahan serta mengetahui bagaimana menjalankannya



d.



A b i l i t y



memiliki



kemampuan untuk menjalankan



perubahan dengan baik e.



R e i n f o r c e m e n



perubahan yang sudah dijalankan untuk tetap dipertahankan dan bahkan disempurnakan



87



2. Penatan Sumber Daya Manusia ( Meningkatkan profesionalisme Sumber Daya Manusia) Dalam penataan sumber daya manusia perlu dilakukan beberapa hal sebagai berikut : a. Pemetaan sumber daya manusia secara keseluruhan di puskesmas berdasarkan analisis jabatan, kompetensi dan beban kerja. b. Menetapkan penanggung jawab program Tuberculosis berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan sebagai berikut : 1) Tenaga Kesehatan Minimal D.III 2) Masa Kerja minimal 5 Tahun 3) Mempunyai sertifikat pelatihan pengelolaan Program Tuberculosis 4) Memiliki Surat Tanda Registrasi ( STR ) 5) Mempunyai Surat Izin Kerja di fasilitas pelayanan kesehatan 6) Mempunyai komitmen untuk meningkatkan pelayanan dalam pengelolaan programTtuberculosis. c. Meningkatkan kemampuan pengelola program tuberculosis dengan mengikutsertakan pada pelatihan yang berkaitan dengan program Tuberculosis. 3. Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik ( Pelayanan yang semakin cepat,lebih mudah dan berkualitas ) Setiap penderita positif Tuberculosis diberikan kartu penderita dimana kartu tersebut mendapat keistimewaan dalam mendapatkan pelayanan prioritas. Tuberculosis kerentanannya



merupakan



salah



satu



penyakit



menular



yang



tingkat



menulari masyarakat yang belum terkena sangat tinggi



sehingga apabila penderita yang terlalu lama menunggu pelayanan yang akan diberikan kepada penderita Tuberculosis maka akan semakin tinggi potensi penularan ke pada orang lain.



88



C. Tujuan Perubahan a. Jangka Pendek (kalimat positif) -



Penderita Tuberculosis ditemukan secara dini di Kecamatan Teluk Batang



-



Penderita Tuberculosis yang ditemukan dilakukan pengobatan secara menyuluruh



-



Tidak ada penularan Tuberculosis terhadap kontak serumah



-



Pengawas Minum Obat berperan aktif selama proses pengobatan pasien Tuberculosis



b. Jangka Menengah - Menggalang menemukan,



komitmen melaporkan



dengan



pemerintahan



masyarakat



yang



desa



dalam



dicurigai



upaya



menderita



Tuberculosis. - Menggalang komitmen dengan pemerintahan desa dalam upaya ikut mengawasi penderita Tuberculosis dalam mengkonsumsi obat. - Bersama pemerintahan desa mensosialisasikan penyakit Tuberculosis kepada masyarakat. c. Jangka Panjang -



Mencanangkan program / gerakan Kecamatan Teluk Batang bebas penyakit Tuberculosis.



-



Menjadikan Program Tuberculosis merupakan salah satu Program unggulan Puskesmas Teluk Batang.



D. Manfaat Perubahan a. Jangka Pendek (kalimat positif) -



Penderita Tuberculosis yang telah ditemukan dapat diobati dengan segera



-



Angka penderita kasus Tuberculosis dan penularan tuberculosis di Kecamatan Teluk Batang dapat diturunkan



-



Angka kesembuhan pasien Tuberculosis dapat meningkat dan kasus putus obat tidak terjadi lagi.



89



b. Jangka Menengah -



Semakin meningkatnya kualitas pelayanan Tuberculosis di Kecamatan Teluk Batang



c. Jangka Panjang -



Wilayah Kecamatan Teluk Batang dapat terbebas dari penyakit Tuberculosis



-



Menjadikan Puskesmas Teluk Batang menjadi Pusat penanggulangan permasalahan Tuberculosis



Teluk Batang,



2019



Disetujui Kepala Puskesmas



Pemegang program



Ade Heryanto Nip. 19750625 199502 1 001



Irma Surani



90



91



92



93



94



95



96