1.SOP Mengukur Tekanan Darah [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MENGUKUR TEKANAN DARAH SOP



No. Dokumen No. Revisi Tanggal Terbit Halaman



:456 /SOP/UKP /BBD/2018 : :06/03/2018 : 1/2



UPTD KESEHATAN/ PUSKESMAS BEBANDEM



drg. I Gusti Ayu Sukaningsih NIP : 19741111 200604 2 005



1. Pengertian



Merupakan tata cara pemeriksaan tekanan darah. Tekanan darah merupakan indicator untuk menilai sistem kardiovaskuler



2. Tujuan



Mengetahui nilai tekanan darah



3. Kebijakan 4. Referensi



5. Prosedur



6. LangkahLangkah



SK Kepala Puskesmas Nomor 49 Tahun 2017 Tentang pemberlakuan jenis pelayanan klinis Buku Pedoman Pengobatan Dasar di Puskesmas Tahun 2007 1. Alat : a. 1 set sphigmomanometer b. Stetoskop c. Alat tulis d. Rekam Medik e. Buku Register Kunjungan Pasien (BRKP) 2. Bahan : 1. Jelaskan prosedur pada pasien 2. Cuci tangan 3. Atur posisi pasien, letakkan lengan yang akan diukur pada posisi telentang,buka lengan baju 4. Pasang manset pada lengan yang sudah disiapkan, sekitar 3 cm diatas fossa cubiti (jangan terlalu ketat / terlalu longgar) 5. Tentukan denyut nadi arteri radialis dekstra / sinistra 6. Pompa balon udara manset sampai denyut nadi arteri radialias tidak teraba ( pompa terus sampai manometer setinggi 20 mm Hg lebih tinggi dari titik radialis tak teraba) 7. Letakkan diafragma stetoskop diatas nadi brachialis dan dengarkan (Kempeskan balon udara manset secara perlahan dan berkesinambungan dengan memutar skrup pada pompa udara berlawanan arah jarum jam) 8. Catat tinggi air raksa manometer pada saat pertama kali terdengar denyut (suara korotkoff I : menunjukkan besarnya tekanan sistolik secara auskultasi,dan suara korotkoff berikutnya menunjukkan besarnya tekanan diastolic secara auskultasi) 9. Cuci tangan 10. Catat hasil



Jelaskan prosedur



Cuci tangan



Letakkan diafragma stetoskop diatas nadi brachialis



ATur posisi pasien



Pompa balon udara manset



Pasang manset



Tentukan denyut nadi



7. Bagan Alir Catat tinggi air raksa ( sistolik dan diastolik



8. Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan



9. Unit Terkait



10. Dokumen Terkait



11. Rekaman Historis Perubahan



Cuci tangan



Catat hasil



Keadaan umum Pasien 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 1. 2.



Ruang Kesehatan umum Ruang Kesehatan khusus Ruang Kesehatan gigi dan mulut Ruang KIA / KB Ruang Tindakan Ruang kesehatan Anak Program Pusling Program UKS & UKGS Program PTM Pustu,Poskesdes, Polindes Register Rekam Medik



No



Yang Diubah



Isi Perubahan



Tanggal Mulai Diberlakukan



MENGUKUR TEKANAN DARAH No. Dokumen DAFTAR No. Revisi TILIK Tanggal Terbit Halaman



:SOP/ BBD /456/UKP/2018 : :06/03/2018 : 1/2



UPTD KESEHATAN/ PUSKESMAS BEBANDEM



drg. I Gusti Ayu Sukaningsih NIP : 19741111 200604 2 005



KEGIATAN



NO. 1. 2.



3.



4.



5.



6.



7.



8.



9. 10.



Jelaskan prosedur pada pasien Cuci tangan Atur posisi pasien, letakkan lengan yang akan diukur pada posisi telentang,buka lengan baju Pasang manset pada lengan yang sudah disiapkan, sekitar 3 cm diatas fossa cubiti (jangan terlalu ketat / terlalu longgar) Tentukan denyut nadi arteri radialis dekstra / sinistra Pompa balon udara manset samapi denyut nadi arteri radialias tidak teraba ( pompa terus sampai manometer setinggi 20 mm Hg lebih tinggi dari titik radialis tak teraba) Letakkan diafragma stetoskop diatas nadi brachialis dan dengarkan (Kempeskan balon udara manset secara perlahan dan berkesinambungan dengan memutar skrup pada pompa udara berlawanan arah jarum jam) Catat tinggi air raksa manometer pada saat pertama kali terdengar denyut (suara korotkoff I : menunjukkan besarnya tekanan sistolik secara auskultasi,dan suara korotkoff berikutnya menunjukkan besarnya tekanan diastolic secara auskultasi) Cuci tangan Catat hasil



YA



TIDAK



TIDAK BERLAKU



Jumlah Compliance rate (CR)



Ketentuan Format SOP Puskesmas Bebandem : 1. Menggunakan kertas dengan ukuran Folio (21,59 cm x33,02 cm) atau (8,5 inci x 13inci) 2. Oraintation  Potrait. 3. Margins  Kanan, Kiri, Atas dan Bawah 2,54 cm. 4. Jenis Tulisan Times New Roman. 5. Ukuran tulisan a.



Judul SOPDAN Daftar Tilik 



Ukuran Tulisan 12







Spasi 1,0



b. No. Dokumen Ukuran, No. Revisi, Tanggal Terbit, Halaman SOP dan Daftar Tilik 



Tulisan 11







Spasi 1,0



c. SOP dan Daftar tilik 



Ukuran tulisan 12







Spasi 1,0







Di BOLD



d. Nama Puskesmas 



Ukuran tulisan 11







Spasi 1,0







Di BOLD



e. Nama Kepala Puskesmas 



Ukuran tulisan 9







Spasi 1,0



f. Isi SOP : 



Pengertian, Tujuan, Kebijakan Refrensi, Prosedur, Langkah-langkah, Bagan Alir, Hal-Hal yang perlu diperhatikan, Unit terkait, Dokumen Terkait, Rekaman Historis Perubahan ukuran tulisan 11.







Spasi 1,15



g. Bagan Alir 



Ukuran tulisan 9







Spasi 1,0



6. Hirarki Penomeran di sesuaikan dengan Format 1.



.................... a. ..................... b. ........................ 1) ........ 2) .......... a) ........ b) ..........



h. Bagan Alir/ Diagram Alir (Flow Chart) formatnya sesuai dengan pedoman.



Ukuran line atau garis bagan ½ PT, dengan warna fill PUTIH Diagram Alir/ bagan alir (Flow Chart): Di dalam penyusunan prosedur maupun instruksi kerja sebaiknya dalam langkahlangkah kegiatan dilengkapi dengan diagram alir/ bagan alir untuk memudahkan dalam pemahaman langkah-langkahnya. Adapun bagan alir secara garis besar dibagi menjadi dua macam, yaitu diagram alir makro dan diagram alir mikro. a. Diagram alir makro, menunjukkan kegiatan-kegiatan secara garis besar dari proses yang ingin kita tngkatkan, hanya mengenal satu simbol, yaitu Simbol balok :



b.



Diagram alir mikro, menunjukkan rincian kegiatan-kegiatan dari tiap tahapan diagram makro, bentuk simbol sebagai berikut: 



Awal Kegiatan







Akhir Kegiatan







Simbol Keputusan YA



Tidak







Penghubung







Dokumen







Arsip