2.3 Dasar-Dasar Teknik Pengelasan Dan Fabrikasi Logam MODUL 2 DPFL METROLOGI [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MODUL 2 METROLOGI (PENGUKURAN)



KODE MODUL : M.2.3_Ruben3_A.2.3_Ruben1



i



MODUL 2 METROLOGI (PENGUKURAN)



Judul Peruntukan Modul Program Keahlian Penulis Pengarah Materi Jumlah Jam



Modul 2 Metrologi (pengukuran) Kelas X SMK Teknik Pengelasan dan Fabrikasi Logam Ruben Bayu Kristiawan Ir. Sunoto Mudiantoro, M.T. 24 JP (1x pertemuan @6JP)



CAPAIAN PEMBELAJARAN Pada akhir fase E, peserta didik mampu menerapkan prosedur keselamatan dan kesehatan kerja dan lingkungan hidup dalam menggunakan alat ukur dan perkakas bengkel dalam menghasilkan produk kreatif baik dalam perancangan maupun pekerjaan.



TUJUAN PEMBELAJARAN Memahami penggunaan berbagai jenis pengukuran dan berbagai jenis alat ukur.



KATA KUNCI Pengukuran, Alat Ukur, Jangka Sorong, Mikrometer



PROFIL PELAJAR PANCASILA Mandiri: Modul ajar ini menekan pada kemandirian dalam belajar, sehingga pesertadidik memiliki prakarsa atas pengembangan dirinya yang tercermin dalam kemampuan untuk bertanggung jawab, memiliki rencana strategis, melakukan tindakan dan merefleksikan proses dan hasil pengalamannya. Bernalar Kritis: Modul ajar ini mengarahkan peserta didik untuk berpikir secara objektif, sistematik dan saintifik dengan mempertimbangkan berbagai aspek berdasarkan data dan fakta yang mendukung,sehingga dapat membuat keputusan yang tepat dan berkontribusi memecahkan masalah dalam kehidupan, sertaterbuka dengan penemuan baru. Kreatif : Modul ini mengarahkan peserta didik untuk mampu memodifikasi dan menghasilkan sesuatu yang orisinal, bermakna, bermanfaat dan berdampak bagilingkungan sekitar. Memiliki keluwesan berpikir dalam mencari alternatif solusi permasalahan



ii



MODUL 2 METROLOGI (PENGUKURAN)



SARANA DAN PRASARANA Sarana Pembelajaran : 1. Digital, berupa video pembelajaran dari internet, buku digital (e-book), PDF dan lainnya. 2. Non Digital, berupa buku ajar dasar Teknik Fabrikasi Logan, majalah, buku ajar yang relevan, surat kabar dan lainnya. Prasarana pembelajaran 1. Perangkat keras, berupa PC, laptop, ponsel, tablet dan headset 2. Perangkat lunak, berupa aplikasi tatap muka daring misalnya Zoom, Google Meet, Cicso Webex dll.



TARGET PESERTA DIDIK 1. Peserta didik regular/tipikal : umum, tidak ada kesulitan dalam mencerna dan memahami bahan ajar 2. Peserta didik dengan kesulitan belajar : memiliki gaya belajar yang terbatas pada satu gaya belajar, kurang percaya diri, kesulitan berkonsentrasi. 3. Peserta didik dengan pencapaian tinggi: mencerna dan memahami dengan cepat, dan mampu mencapai keterampilan berpikir tinggi/HOTS.



iii



MODUL 2 METROLOGI (PENGUKURAN)



DAFTAR ISI CAPAIAN PEMBELAJARAN …………………………………………………………….. ii DAFTAR ISI



……………………………………………………………………………. iv



DAFTAR GAMBAR ………………………………………………………………………... v PERTEMUAN 1 Pengenalan Pengukuran langsung dan tak langsung Tujuan Pembelajaran



……………………………………………………………………. 1



Pemahaman Bermakna



…………………………………………………………………… 2



Pertanyaan Pemantik



……………………………………………………………………… 2



Persiapan Pembelajaran ………………………………………………………………………2 Kegiatan Pembelajaran



…………………………………………………………………….. 3



Strategi Asesmen ……………………………………………………………………………. 3 Refleksi



……………………………………………………………………………………. 4



Daftar Pustaka



…………………………………………………………………………… 4



Remidial dan Pengayaan …………………………………………………………………… 4 Lampiran ……………………………………………………………………………………. 5 1. Materi Pembelajaran 2. Asesmen Tertulis 3. Rubrik Penilaian Individu PERTEMUAN 2 Pengertian ilmu bahan teknik Tujuan Pembelajaran



……………………………………………………………………. 9



Pemahaman Bermakna …………………………………………………………………… 10 Pertanyaan Pemantik ……………………………………………………………………… 10 Persiapan Pembelajaran



……………………………………………………………………10



Kegiatan Pembelajaran …………………………………………………………………….. 11 Strategi Asesmen ……………………………………………………………………………11 Refleksi ……………………………………………………………………………………. 12 Daftar Pustaka



…………………………………………………………………………… 12



Remidial dan Pengayaan …………………………………………………………………… 12 Lampiran …………………………………………………………………………………….13 1. Materi Pembelajaran 2. Asesmen Tertulis



iv



MODUL 2 METROLOGI (PENGUKURAN)



3. Rubrik Penilaian Individu PERTEMUAN 3 Alat Ukur Jangka Sorong Tujuan Pembelajaran



……………………………………………………………………. 17



Pemahaman Bermakna



…………………………………………………………………… 18



Pertanyaan Pemantik ……………………………………………………………………… 18 Persiapan Pembelajaran



……………………………………………………………………18



Kegiatan Pembelajaran …………………………………………………………………….. 19 Strategi Asesmen ……………………………………………………………………………19 Refleksi ……………………………………………………………………………………. 20 Daftar Pustaka



…………………………………………………………………………… 20



Remidial dan Pengayaan …………………………………………………………………… 20 Lampiran …………………………………………………………………………………….21 1. Materi Pembelajaran 2. Asesmen Tertulis 3. Rubrik Penilaian Individu PERTEMUAN 4 Alat Ukur Mikrometer Tujuan Pembelajaran



……………………………………………………………………. 29



Pemahaman Bermakna



…………………………………………………………………… 30



Pertanyaan Pemantik ……………………………………………………………………… 30 Persiapan Pembelajaran



……………………………………………………………………30



Kegiatan Pembelajaran …………………………………………………………………….. 31 Strategi Asesmen ……………………………………………………………………………31 Refleksi ……………………………………………………………………………………. 32 Daftar Pustaka



……………………………………………………………………………32



Remidial dan Pengayaan ……………………………………………………………………32 Lampiran ……………………………………………………………………………………33 1. Materi Pembelajaran 2. Asesmen Tertulis 3. Rubrik Penilaian Individu



v



MODUL 2 METROLOGI (PENGUKURAN)



DAFTAR GAMBAR



Gambar 1 Mistar Ukur ....................................................................................................... 13 Gambar 2 Mistar Lipat ....................................................................................................... 14 Gambar 3 Mistar Gulung .................................................................................................. 14 Gambar 4 Jangka Sorong ................................................................................................... 21 Gambar 5 Mikrometer ........................................................................................................ 33



vi



MODUL 2 MODUL 2 DASAR-DASAR TEKNIK PENGELASAN METROLOGI (PENGUKURAN)



DAN FABRIKASI LOGAM



PERTEMUAN 1 METROLOGI (PENGUKURAN)



1



MODUL 2 METROLOGI (PENGUKURAN)



ELEMEN 1 4X Pertemuan



@6JP



METROLOGI (PENGUKURAN) PERTEMUAN 1 (6JP) Tujuan Pembelajaran



Memahami definisi pegukuran serta pengukuran langsung dan tak langsung.



Pemahaman Bermakna



Pemahaman tentang pegukuran serta pengukuran langsung dan tak langsung merupakan dasar penerapan berbagai pengukuran.



Pertanyaan Pemantik



- Apa yang kalian ketahui tentang pengukuran? - Alat ukur apa saja yang pernah kalian temui di kehidupan sehari-hari ? - Pernahkan kalian menggunakan alat ukur langsung dan tak langsung?



Persiapan Pembelajaran



- Guru melakukan asesmen diagnostic (Non Kognitif dan Kognitif) - Guru menyusun Langkah-langkah pembelajaran



2



MODUL 2 METROLOGI (PENGUKURAN)



KEGIATAN PEMBELAJARAN PERTEMUAN 1 Pendahuluan



Kegiatan Inti



Penutup



Asesmen



1. Peserta didik dan Guru memulai dengan berdoa bersama. 2. Peserta didik disapa dan melakukan pemeriksaan kehadiran bersama dengan guru. 3. Peserta didik bersama dengan guru membahas tentang kesepakatan yang akan diterapkan dalam pembelajaran daring dan luring. 4. Peserta didik diberikan penjelasan kemampuan dasar seluruh jenis kegiatan pembelajaran di Teknik Fabrikasi Logam dan Manufaktur. 5. Peserta didik dan guru berdiskusi melalui pertanyaan pemantik: a. Apakah kamu pernah melakukan pengukuran? b. Alat ukur apa saja yag pernah digunakan ? c. Apa harapanmu saat kamu mempelajari tentang alat ukur langsung dan tak langsung ? 1. Stimulation (Pemberian Rangsangan) Peserta didik mendapatkan pemaparan secara umum tentang pengukuran Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok yang masing-masing beranggotakan 4 orang 2. Problem Statement (Identifikasi Masalah) Peserta didik diberikan pertanyaan untuk diskusi yaitu: Apa yang dimaksud dengan pengukuran ? 3. Data Collection (Pengumpulan Data) Peserta didik diberikan kesempatan untuk melakukan studi pustaka (browsing dan/atau mengunjungi perpustakaan) guna mengeksplorasi materi tentang alat ukur langsung dan tak langsung 4. Data Processing (Pengolahan Data) Peserta didik dalam kelompok mendiskusikan data berhubungan dengan alat ukur langsung dan tak langsung 5. Verification (Pemeriksaan Data) Peserta didik memeriksa data dalam bentuk diskusi hasil pengumpulan dan pengolahan informasi, tentang alat ukur langsung dan tak langsung 6. Generalisation (Penarikan Kesimpulan) Peserta didik diminta melaporkan hasil studinya dan kemudian bersama-sama dengan guru pembimbing. 1. Meminta umpan balik pada peserta didik tentang kegiatan pembelajaran yang telah berlangsung. 2. Mengevauasi kegiatan pembelajaran tentang alat ukur mekanik presisi. 3. Guru meminta siswa membersihkan bengkel setelah praktik. 4. Menginformasikan kegiatan pembelajaran selanjutnya. Diagnostik : menggunakan instrumen berupa kuesioner. Pre test : menggunakan instrumen untuk mengetahui kemampuan awal Post test : menggunakan instrumen untuk mengetahui kemampuan akhir Observasi : untuk menilai kemandirian dan gotong royong



3



MODUL 2 METROLOGI (PENGUKURAN)



Refleksi Peserta Didik & Guru Apakah ada kendala pada kegiatan pembelajaran? - Apakah semua peserta didik aktif dalam kegiatan pembelajaran? - Apa saja kesulitan peserta didik yang dapat diidentifikasi pada kegiatan pembelajaran? - Apakah peserta didik yang memiliki kesulitan ketika berkegiatan dapat teratasi dengan baik? - Apa level pencapaian rata-rata peserta didik dalam kegiatan pembelajaran ini? - Apakah seluruh peserta didik dapat dianggap tuntas dalam pelaksanaan pembelajaran? - Apa strategi agar seluruh siswa dapat menuntaskan kompetensi? DAFTAR PUSTAKA Rawung, Arie Eric.2013.Teknik Kerja Bengkel. Malang:Kementerian Pendidikan & Kebudayaan. Madsuha , Suha.1992.Metrologi Industri.Bandung : PPPG Teknologi Bandung.



Pengayaan dan Remidial - Pengayaan diberikan kepada peserta didik yang memiliki nilai diatas rata-rata untuk mendapatkan tambahan materi dan pengetahuan. - Remidial diberikan kepada peserta didik yang memiliki nilai dibawah rata-rata untuk mendapatkan ulang penjelasan terkait materi yang dibahas.



4



MODUL 2 METROLOGI (PENGUKURAN)



LAMPIRAN MATERI PENGUKURAN Definisi Pengukuran Pengukuran adalah kegiatan menentukan atau membandingkan suatu besaran, dimensi, atau kapasitas dengan suatu standar atau satuan ukur tertentu. Sedangkan hasil pengukuran merupakan uraian tentang kenyataan yang merepresentasikan derajat kualitas, kuantitas, dan eksistensi dari suatu keadaan yang diukur yang ditafsirkan dengan membandingkannya pada suatu standar atau kriteria tertentu. A. Pengukuran Langsung Pengukuran langsung adalah pengukuran yang hasil pengukurannya dapat langsung dibaca pada skala ukur dari alat ukur yang digunakan. Penguuran langsung menggunakan alat ukur yang mempunyai skala ukur yang telah dikalibrasikan dan hasil pengukuran dapat langsung dibaca pada skala tersebut. Dengan demikian alat ukur yang digunakan adalah alat ukur yang mempunyai skala yang bisa langsung dibaca skalanya, sebagai contoh antara lain jangka sorong dan micrometer. B. Pengukuran Tidak Langsung Pada pengukuran langsung hasil pengukurannya dapat dibaca langsung pada skala ukur alat ukur yang digunakan karena memang dari alat ukur tersebut memungkinkan untuk maksudmaksud di atas. Akan tetapi, kadang-kadang kita tidak bisa melakukan pengukuran langsung dikarenakan adanya pengukuran yang memerlukan kecermatan yang tinggi ataupun karena bentuk benda ukur yang tidak memungkinkan untuk diukur dengan alat ukur langsung. Untuk keadaan seperti di atas maka biasanya dilakukan pengukuran tak langsung. Seperti penjelasan di atas tadi, pengukuran tidak langsung adalah pengukuran dengan instrumen pembanding, maksudnya dengan membandingkan dimensi yang diperoleh dari hasil pengukuran kemudian membacanya dengan bantuan alat ukur langsung. Pada pengukuran ini, akan terjadi dua kali proses pengerjaan. Macam-macam alat ukur tidak langsung dibagi menjadi dua yaitu alat ukur standar dan alat ukur pembanding. Alat ukur standar yang termasuk dalam kategori alat ukur standar untuk pengukuran tak langsungadalah: blok ukur (gauge blok), kaliber induk tinggi (height master), jangka bengkok dan jangka kaki. 1. Blok Ukur (Gauge Blok) Blok ukur dikenal juga dengan berbagai nama 5



MODUL 2 METROLOGI (PENGUKURAN)



misalnya end gauge, slip gauge, jogauge (johanson gauge). Sebagai alat ukur standar, maka blok ukur ini dibuat sedemikian rupa sehingga fungsinya sesuai dengan namanya yaitu alat ukur standar. ASESMEN Soal individu 1. Jelaskan apa yang dimaksud pengukuran ! Jawab: ........................................................................................................................................................... .........................................................................................................................



2. Jelaskan tentang pengukuran langsung! Jawab: ........................................................................................................................................................... .........................................................................................................................



3. Jelaskan tentang pengukuran tak langsung! Jawab: ........................................................................................................................................................... .........................................................................................................................



4. Sebutkan contoh alat ukur langsung dan tak langsung! Jawab: ........................................................................................................................................................... .........................................................................................................................



5. Jelaskan contoh pengukuran tak langsung! Jawab: ........................................................................................................................................................... .........................................................................................................................



6



MODUL 2 METROLOGI (PENGUKURAN)



JAWABAN 1. Pengukuran adalah kegiatan menentukan atau membandingkan suatu besaran, dimensi, atau kapasitas dengan suatu standar atau satuan ukur tertentu. 2. Pengukuran langsung adalah pengukuran yang hasil pengukurannya dapat langsung dibaca pada skala ukur dari alat ukur yang digunakan. Penguuran langsung menggunakan alat ukur yang mempunyai skala ukur yang telah dikalibrasikan dan hasil pengukuran dapat langsung dibaca pada skala tersebut. 3. pengukuran tidak langsung adalah pengukuran dengan instrumen pembanding, maksudnya dengan membandingkan dimensi yang diperoleh dari hasil pengukuran kemudian membacanya dengan bantuan alat ukur langsung 4. Contoh alat ukur langsung dan tak langsung : Alat ukur langsung Alat ukur tak langsung



: jangka sorong dan micrometer. : blok ukur (gauge blok), kaliber induk tinggi (height master), jangka bengkok dan jangka kaki.



5. Contoh pengukuran tak langsung yaitu pengukuran yang memerlukan kecermatan yang tinggi ataupun karena bentuk benda ukur yang tidak memungkinkan untuk diukur dengan alat ukur langsung. Seperti pengukuran diameter dalam dengan menggunakan jangka bengkok kemudian hasil pengukuran tersebut dibandingkan dengan jangka sorong.



7



MODUL 2 METROLOGI (PENGUKURAN)



Soal diskusi 1. Buat kelompok beranggotakan 4 orang ! 2. Cermati dan diskusikan permasalahan tentang : a. Penerapan alat ukur langsung dan tak langsung. b. Presentasikan hasil diskusi kelompok ke teman sekelas ! Rubrik Penilaian Aspek yang dinilai Nama/ No. Kelompok



Kesesuaian alat pada bahan



Ketrampilan menggunakan alat



1



1



2



3



4



2



3



4



8



Skor



Ketepatan



Ketepatan hasil



waktu 1



2



3



4



1



2



3



Perolehan 4



MODUL 2 METROLOGI (PENGUKURAN)



MODUL 2



DASAR-DASAR TEKNIK PENGELASAN DAN FABRIKASI LOGAM



PERTEMUAN 2 METROLOGI (PENGUKURAN)



9



MODUL 2 METROLOGI (PENGUKURAN)



PERTEMUAN 2 (6JP) Tujuan Pembelajaran



Memahami alat ukur dasar yakni mistar ukur, mistar lipat, dan mistar gulung.



Pemahaman Bermakna



Pemahaman tentang alat ukur dasar yakni mistar ukur, mistar lipat, dan mistar gulung merupakan dasar penerapan berbagai pengukuran.



Pertanyaan Pemantik



- Apa yang kalian ketahui tentang pengukuran? - Alat ukur apa saja yang pernah kalian temui di kehidupan sehari-hari ? - Pernahkan kalian menggunakan mistar ukur, mistar lipat, dan mistar gulung?



Persiapan Pembelajaran



- Guru melakukan asesmen diagnostic (Non Kognitif dan Kognitif) - Guru menyusun Langkah-langkah pembelajaran



10



MODUL 2 METROLOGI (PENGUKURAN)



Pendahuluan



Kegiatan Inti



Penutup



Asesmen



1. Peserta didik dan Guru memulai dengan berdoa bersama. 2. Peserta didik disapa dan melakukan pemeriksaan kehadiran bersama dengan guru. 3. Peserta didik bersama dengan guru membahas tentang kesepakatan yang akan diterapkan dalam pembelajaran daring dan luring. 4. Peserta didik diberikan penjelasan kemampuan dasar seluruh jenis kegiatan pembelajaran di Teknik Fabrikasi Logam dan Manufaktur. 5. Peserta didik dan guru berdiskusi melalui pertanyaan pemantik: a. Apakah kamu pernah melakukan pengukuran? b. Alat ukur apa saja yag pernah digunakan ? c. Apa harapanmu saat kamu mempelajari tentang mistar ukur, mistar lipat, dan mistar gulung ? 1. Stimulation (Pemberian Rangsangan) Peserta didik mendapatkan pemaparan secara umum tentang pengukuran Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok yang masing-masing beranggotakan 4 orang 2. Problem Statement (Identifikasi Masalah) Peserta didik diberikan pertanyaan untuk diskusi yaitu: Apa yang dimaksud dengan pengukuran ? 3. Data Collection (Pengumpulan Data) Peserta didik diberikan kesempatan untuk melakukan studi pustaka (browsing dan/atau mengunjungi perpustakaan) guna mengeksplorasi materi tentang pengukuran, mistar ukur, mistar lipat, dan mistar gulung 4. Data Processing (Pengolahan Data) Peserta didik dalam kelompok mendiskusikan data berhubungan dengan mistar ukur, mistar lipat, dan mistar gulung 5. Verification (Pemeriksaan Data) Peserta didik memeriksa data dalam bentuk diskusi hasil pengumpulan dan pengolahan informasi, tentang mistar ukur, mistar lipat, dan mistar gulung. 6. Generalisation (Penarikan Kesimpulan) Peserta didik diminta melaporkan hasil studinya dan kemudian bersama-sama dengan guru pembimbing. 1. Meminta umpan balik pada peserta didik tentang kegiatan pembelajaran yang telah berlangsung. 2. Mengevauasi kegiatan pembelajaran tentang alat ukur mekanik presisi. 3. Guru meminta siswa membersihkan bengkel setelah praktik. 4. Menginformasikan kegiatan pembelajaran selanjutnya. Diagnostik : menggunakan instrumen berupa kuesioner. Pre test : menggunakan instrumen untuk mengetahui kemampuan awal Post test : menggunakan instrumen untuk mengetahui kemampuan akhir Observasi : untuk menilai kemandirian dan gotong royong KEGIATAN PEMBELAJARAN PERTEMUAN 2 11



MODUL 2 METROLOGI (PENGUKURAN)



Refleksi Peserta Didik & Guru Apakah ada kendala pada kegiatan pembelajaran? - Apakah semua peserta didik aktif dalam kegiatan pembelajaran? - Apa saja kesulitan peserta didik yang dapat diidentifikasi pada kegiatan pembelajaran? - Apakah peserta didik yang memiliki kesulitan ketika berkegiatan dapat teratasi dengan baik? - Apa level pencapaian rata-rata peserta didik dalam kegiatan pembelajaran ini? - Apakah seluruh peserta didik dapat dianggap tuntas dalam pelaksanaan pembelajaran? - Apa strategi agar seluruh siswa dapat menuntaskan kompetensi? DAFTAR PUSTAKA Rawung, Arie Eric.2013.Teknik Kerja Bengkel. Malang:Kementerian Pendidikan & Kebudayaan. Madsuha , Suha.1992.Metrologi Industri.Bandung : PPPG Teknologi Bandung.



Pengayaan dan Remidial - Pengayaan diberikan kepada peserta didik yang memiliki nilai diatas rata-rata untuk mendapatkan tambahan materi dan pengetahuan. - Remidial diberikan kepada peserta didik yang memiliki nilai dibawah rata-rata untuk mendapatkan ulang penjelasan terkait materi yang dibahas.



12



MODUL 2 METROLOGI (PENGUKURAN)



LAMPIRAN MATERI A. Mistar Ukur Mistar ukur adalah alat ukur untuk mengetahui nilai panjang, lebar, tinggi/ketebalan, dan kedalaman. Alat ini berbentuk pipih lurus dilengkapi dengan satuan ukuran metrik dan imperial. Mistar dengan satuan metrik berbasis pada satuan milimeter dan setengah milimeter, sedangkan mistar satuan imperial berbasis pada satuan inchi dengan pembagian 16, 32, atau 64 bagian. Jika dibagi dalam 16 bagian artinya harga satuan terkecil adalah 1/6", jika dibagi dalam 32 bagian maka satuan terkecil sama dengan 1/32" sedangkan jika dibagi dalam 64 bagian berarti satuan terkecil adalah 1/64". Mistar ukur terbuat dari logam (baja atau aluminium), plastik, formika, atau kayu. Untuk kerja bangku umumnya terbuat dari baja.Satu sisi mistar diberi satuan ukuran metrik dan sisi lain diberi satuan ukuran imperial, namun ada mistar yang hanya mencantumkan satu sistem ukuran pada salah satu sisinya, misalnya hanya metrik atau imperial. Panjang mistar antara 10 cm s.d. 1 meter, namun yang biasa digunakan di bengkel kerja bangku adalah mistar berskala ukur ganda dengan panjang 30 cm atau 12" (1foot). Bila diperlukan yang lebih panjang, tersedia pula mistar lipat dan mistar gulung (rol mistar).



Gambar 1 Mistar Ukur Model mistar baja berskala ganda (metrik dan imperial)



B. Mistar Lipat Alat ukur ini dapat dilipat karena dilengkapi dengan sambungan pada setiap panjang tertentu, lipatan ini dinamakan bilah ukur. Meteran dengan jarak lipatan 10 cm akan terdapat 10 bilah ukur, sedangkan jarak lipatan 20 cm akan terdapat 5 bilah ukur. Bahan meteran terbuat dari baja, aluminium, plastik, formika atau kayu.Sistem ukuran biasanya dipakai ke duanya (metrik dan imperial) tetapi tidak menutup kemungkinan hanya mencantumkan salah satu sistem ukuran. 13



MODUL 2 METROLOGI (PENGUKURAN)



Gambar 2 Mistar Lipat



C. Mistar Gulung (Rol Meter) Dalam perkembangannya, meteran dibuat lebih panjang dari satu meter, bahkan ada yang sampai 100 m. Meteran semacam ini terbuat dari bahan serat nylon, kain, kulit atau lembaran plat baja tipis sehingga dapat digulung pada sebuah selubung, oleh karena itu dinamakan mistar/meteran gulung. Panjang meteran gulung yang terbuat dari plat baja antara 2 s.d. 10 m, meteran ini mempunyai konstruksi khusus yang dapat menggulung kembali secara otomatis, sedangkan meteran gulung kain/kulit panjangnya bisa mencapai 100 m tetapi tidak dapat menggulung secara otomatis.



Gambar 3 Mistar Gulung



14



MODUL 2 METROLOGI (PENGUKURAN)



ASESMEN Soal individu 1. Jelaskan apa yang dimaksud pengukuran ! Jawab: ........................................................................................................................................................... ......................................................................................................................... 2. Jelaskan perbedaan masing-masing mistar sesuai dengan kegunaannya ! Jawab: ........................................................................................................................................................... ......................................................................................................................... 3. Jelaskan ciri-ciri mistar baja ! Jawab: ........................................................................................................................................................... .........................................................................................................................



JAWABAN 1. Pengukuran adalah kegiatan menentukan atau membandingkan suatu besaran, dimensi, atau kapasitas dengan suatu standar atau satuan ukur tertentu. 2. Mistar Ukur Baja



: alat ukur untuk mengetahui nilai panjang, lebar, tinggi/ketebalan,



dan kedalaman. Mistar Lipat



: Alat ukur ini dapat dilipat karena dilengkapi dengan sambungan



pada setiap panjang tertentu, lipatan ini dinamakan bilah ukur. Meteran dengan jarak lipatan 10 cm akan terdapat 10 bilah ukur, sedangkan jarak lipatan 20 cm akan terdapat 5 bilah ukur Mistar Gulung



: Meteran ini terbuat dari bahan serat nylon, kain, kulit atau lembaran



plat baja tipis sehingga dapat digulung pada sebuah selubung, oleh karena itu dinamakan mistar/meteran gulung. Panjang meteran gulung yang terbuat dari plat baja antara 2 s.d. 10 m.



3. Mistar ukur terbuat dari logam (baja atau aluminium), plastik, formika, atau kayu. Untuk kerja bangku umumnya terbuat dari baja.Satu sisi mistar diberi satuan ukuran metrik dan 15



MODUL 2 METROLOGI (PENGUKURAN)



sisi lain diberi satuan ukuran imperial, namun ada mistar yang hanya mencantumkan satu sistem ukuran pada salah satu sisinya, misalnya hanya metrik atau imperial. Panjang mistar antara 10 cm s.d. 1 meter Soal diskusi 1. Buat kelompok beranggotakan 4 orang ! 2. Cermati dan diskusikan permasalahan tentang : a. Penggunaan mistar baja, mistar lipat, dan mistar gulung. b. Presentasikan hasil diskusi kelompok ke teman sekelas !



Rubrik Penilaian Aspek yang dinilai Kesesuaian alat pada bahan



Nama/ No. Kelompok 1



2



3



Ketrampilan menggunakan alat 4



1



2



3



4



16



Skor



Ketepatan



Ketepatan hasil



waktu 1



2



3



4



1



2



3



Perolehan 4



MODUL 2 METROLOGI (PENGUKURAN)



MODUL 2



DASAR-DASAR TEKNIK PENGELASAN DAN FABRIKASI LOGAM



PERTEMUAN 3 METROLOGI (PENGUKURAN)



17



MODUL 2 METROLOGI (PENGUKURAN)



PERTEMUAN 3 (6JP) Tujuan Pembelajaran



Memahami fungsi dan penggunaan jangka sorong.



Pemahaman Bermakna



Pemahaman tentang fugsi dan penggunaan jangka sorong penting untuk mendukung dalam



kegiatan



fabrikasi



logam



dan



pengelasan. Pertanyaan Pemantik



- Apa yang kalian ketahui tentang jangka sorong? - Pernahkan kalian menggunakan alat ukur jangka sorong?



Persiapan Pembelajaran



- Guru melakukan asesmen diagnostic (Non Kognitif dan Kognitif) - Guru menyusun Langkah-langkah pembelajaran



18



MODUL 2 METROLOGI (PENGUKURAN)



KEGIATAN PEMBELAJARAN PERTEMUAN 3 Pendahuluan



Kegiatan Inti



Penutup



Asesmen



1. Peserta didik dan Guru memulai dengan berdoa bersama. 2. Peserta didik disapa dan melakukan pemeriksaan kehadiran bersama dengan guru. 3. Peserta didik bersama dengan guru membahas tentang kesepakatan yang akan diterapkan dalam pembelajaran daring dan luring. 4. Peserta didik diberikan penjelasan kemampuan dasar seluruh jenis kegiatan pembelajaran di Teknik Fabrikasi Logam dan Manufaktur. 5. Peserta didik dan guru berdiskusi melalui pertanyaan pemantik: a. Apakah kamu pernah melakukan pengukuran dengan jangka sorong? b. Apa harapanmu saat kamu mempelajari tentang jangka sorong ? 1. Stimulation (Pemberian Rangsangan) Peserta didik mendapatkan pemaparan secara umum tentang pengukuran Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok yang masing-masing beranggotakan 4 orang 2. Problem Statement (Identifikasi Masalah) Peserta didik diberikan pertanyaan untuk diskusi yaitu: Apa yang dimaksud dengan jangka sorong ? 3. Data Collection (Pengumpulan Data) Peserta didik diberikan kesempatan untuk melakukan studi pustaka (browsing dan/atau mengunjungi perpustakaan) guna mengeksplorasi materi tentang jangka sorong. 4. Data Processing (Pengolahan Data) Peserta didik dalam kelompok mendiskusikan data berhubungan dengan alat ukur jangka sorong. 5. Verification (Pemeriksaan Data) Peserta didik memeriksa data dalam bentuk diskusi hasil pengumpulan dan pengolahan informasi, tentang jangka sorong. 6. Generalisation (Penarikan Kesimpulan) Peserta didik diminta melaporkan hasil studinya dan kemudian bersama-sama dengan guru pembimbing. 1. Meminta umpan balik pada peserta didik tentang kegiatan pembelajaran yang telah berlangsung. 2. Mengevauasi kegiatan pembelajaran tentang alat ukur mekanik presisi. 3. Guru meminta siswa membersihkan bengkel setelah praktik. 4. Menginformasikan kegiatan pembelajaran selanjutnya. Diagnostik : menggunakan instrumen berupa kuesioner. Pre test : menggunakan instrumen untuk mengetahui kemampuan awal Post test : menggunakan instrumen untuk mengetahui kemampuan akhir Observasi : untuk menilai kemandirian dan gotong royong



19



MODUL 2 METROLOGI (PENGUKURAN)



Refleksi Peserta Didik & Guru Apakah ada kendala pada kegiatan pembelajaran? - Apakah semua peserta didik aktif dalam kegiatan pembelajaran? - Apa saja kesulitan peserta didik yang dapat diidentifikasi pada kegiatan pembelajaran? - Apakah peserta didik yang memiliki kesulitan ketika berkegiatan dapat teratasi dengan baik? - Apa level pencapaian rata-rata peserta didik dalam kegiatan pembelajaran ini? - Apakah seluruh peserta didik dapat dianggap tuntas dalam pelaksanaan pembelajaran? - Apa strategi agar seluruh siswa dapat menuntaskan kompetensi?



DAFTAR PUSTAKA Rawung, Arie Eric.2013.Teknik Kerja Bengkel. Malang:Kementerian Pendidikan & Kebudayaan. Madsuha , Suha.1992.Metrologi Industri.Bandung : PPPG Teknologi Bandung.



Pengayaan dan Remidial - Pengayaan diberikan kepada peserta didik yang memiliki nilai diatas rata-rata untuk mendapatkan tambahan materi dan pengetahuan. - Remidial diberikan kepada peserta didik yang memiliki nilai dibawah rata-rata untuk mendapatkan ulang penjelasan terkait materi yang dibahas.



20



MODUL 2 METROLOGI (PENGUKURAN)



LAMPIRAN MATERI JANGKA SORONG Cara Menggunakan dan Membaca Ukuran Jangka Sorong Alat ukur jangka sorong biasa digunakan untuk mengukur ketebalan benda‐benda yang tipis, mengukur diameter bagian dalam atau bagian luar pipa, dan untuk mengukur kedalaman suatu bejana yang sempit. Jangka sorong terdiri dari dua bagian utama, yaitu rahang tetap dan rahang sorong. Rahang tetap dilengkapi dengan skala nonius atau vernier, yang diambil dari nama penemu yang pertama kali menemukan jangka sorong, yakni Pine Vernier. Jangka sorong memiliki ketelitian pengukuran sampai dengan 0,1 mm. Pada perkebangan selanjutnya, ada jangka sorong yang memiliki ketelitian sampai dengan 0,05 mm, 0,02 mm, dan jangka sorong digital dengan ketelitian 0,01 mm. Bagian-bagian jangka sorong



Rahang dalam



Rahang luar



Gambar 4. Jangka Sorong Secara umum cara menggunakan jangka sorong adalah sebagai berikut:  Misalnya kita mengukur diameter luar sebuah pipa. Setelah pipa kita jepit, maka kita kunci dengan memutar sekrup pengunci.  Kemudian kita baca skala pada rahang tetap, yaitu garis skala di depan garis skala nonius yang tepat berimpit dengan garis skala rahang tetap. Hasil pembacaannya = skala tetap + skala nonius.



21



MODUL 2 METROLOGI (PENGUKURAN)



22



MODUL 2 METROLOGI (PENGUKURAN)



c) Mengukur kedalaman benda kerja



23



MODUL 2 METROLOGI (PENGUKURAN)



1. Putarlah pengunci ke kiri



24



MODUL 2 METROLOGI (PENGUKURAN)



Perhatikan posisi angka 0 “nol” terhadap skala utama



25



MODUL 2 METROLOGI (PENGUKURAN)



ASESMEN Soal individu 1. Jelaskan fungsi dari jangka sorong ! Jawab: ........................................................................................................................................................... .........................................................................................................................



2. Jelaskan bagian-bagian dari jangka sorong dibawah ini!



Jawab: ........................................................................................................................................................... ......................................................................................................................... 3. Sebutkan macam-macam jangka sorong berdasarkan cara pembacaan hasil pengukuran ! Jawab: ........................................................................................................................................................... .........................................................................................................................



4. Jelaskan cara menggunakan jangka sorong untuk pengukuran : a. Diameter dalam b. Diameter luar c. Kedalaman lubang Jawab: ........................................................................................................................................................... .........................................................................................................................



26



MODUL 2 METROLOGI (PENGUKURAN)



JAWABAN 1. Alat ukur jangka sorong biasa digunakan untuk mengukur ketebalan benda‐benda yang tipis, mengukur diameter bagian dalam atau bagian luar pipa, dan untuk mengukur kedalaman suatu bejana yang sempit 2. Bagian-bagian dari jangka sorong



Rahang Dalam



Rahang luar



3. Macam-macam jangka sorong berdasarkan cara pembacaan hasil pengukuran adalah jangka sorong biasa, jangka sorong jam ukur (dial) ,dan jangka sorong digital. 4. cara menggunakan jangka sorong untuk pengukuran :



27



MODUL 2 METROLOGI (PENGUKURAN)



c. Kedalaman lubang



28



MODUL 2 METROLOGI (PENGUKURAN)



Soal diskusi 1. Buat kelompok beranggotakan 4 orang ! 2. Cermati dan diskusikan permasalahan tentang : a. Penggunaan jangka sorong dalam proses pembuatan suatu produk. b. Presentasikan hasil diskusi kelompok ke teman sekelas ! Rubrik Penilaian Aspek yang dinilai Kesesuaian alat pada bahan



Nama/ No. Kelompok 1



2



3



Ketrampilan menggunakan alat 4



1



2



3



4



29



Skor



Ketepatan



Ketepatan hasil



waktu 1



2



3



4



1



2



3



Perolehan 4



MODUL 2 MODUL 2 DASAR-DASAR TEKNIK PENGELASAN METROLOGI (PENGUKURAN)



DAN FABRIKASI LOGAM



PERTEMUAN 4 METROLOGI (PENGUKURAN)



30



MODUL 2 METROLOGI (PENGUKURAN)



PERTEMUAN 4 (6JP) Tujuan Pembelajaran



Memahami memahami fungsi dan penggunaan micrometer.



Pemahaman Bermakna



Pemahaman tentang memahami fungsi dan penggunaan micrometer.



Pertanyaan Pemantik



- Apa yang kalian ketahui tentang pengukuran? - Alat ukur apa saja yang pernah kalian temui di kehidupan sehari-hari ? - Pernahkan kalian menggunakan alat ukur langsung dan tak langsung?



Persiapan Pembelajaran



- Guru melakukan asesmen diagnostic (Non Kognitif dan Kognitif) - Guru menyusun Langkah-langkah pembelajaran



31



MODUL 2 METROLOGI (PENGUKURAN)



KEGIATAN PEMBELAJARAN PERTEMUAN 4 Pendahuluan



Kegiatan Inti



Penutup



Asesmen



1. Peserta didik dan Guru memulai dengan berdoa bersama. 2. Peserta didik disapa dan melakukan pemeriksaan kehadiran bersama dengan guru. 3. Peserta didik bersama dengan guru membahas tentang kesepakatan yang akan diterapkan dalam pembelajaran daring dan luring. 4. Peserta didik diberikan penjelasan kemampuan dasar seluruh jenis kegiatan pembelajaran di Teknik Fabrikasi Logam dan Manufaktur. 5. Peserta didik dan guru berdiskusi melalui pertanyaan pemantik: a. Apakah kamu pernah melakukan pengukuran? b. Alat ukur apa saja yag pernah digunakan ? c. Apa harapanmu saat kamu mempelajari tentang mistar ukur dan mistar lipat? 1. Stimulation (Pemberian Rangsangan) Peserta didik mendapatkan pemaparan secara umum tentang pengukuran Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok yang masing-masing beranggotakan 4 orang 2. Problem Statement (Identifikasi Masalah) Peserta didik diberikan pertanyaan untuk diskusi yaitu: Apa yang dimaksud dengan pengukuran ? 3. Data Collection (Pengumpulan Data) Peserta didik diberikan kesempatan untuk melakukan studi pustaka (browsing dan/atau mengunjungi perpustakaan) guna mengeksplorasi materi tentang pengukuran, mistar ukur dan mistar lipat 4. Data Processing (Pengolahan Data) Peserta didik dalam kelompok mendiskusikan data berhubungan dengan alat ukur mekanik presisi 5. Verification (Pemeriksaan Data) Peserta didik memeriksa data dalam bentuk diskusi hasil pengumpulan dan pengolahan informasi, tentang pengukuran, mistar ukur dan mistar lipat 6. Generalisation (Penarikan Kesimpulan) Peserta didik diminta melaporkan hasil studinya dan kemudian bersama-sama dengan guru pembimbing. 1. Meminta umpan balik pada peserta didik tentang kegiatan pembelajaran yang telah berlangsung. 2. Mengevauasi kegiatan pembelajaran tentang alat ukur mekanik presisi. 3. Guru meminta siswa membersihkan bengkel setelah praktik. 4. Menginformasikan kegiatan pembelajaran selanjutnya. Diagnostik : menggunakan instrumen berupa kuesioner. Pre test : menggunakan instrumen untuk mengetahui kemampuan awal Post test : menggunakan instrumen untuk mengetahui kemampuan akhir Observasi : untuk menilai kemandirian dan gotong royong



32



MODUL 2 METROLOGI (PENGUKURAN)



Refleksi Peserta Didik & Guru Apakah ada kendala pada kegiatan pembelajaran? - Apakah semua peserta didik aktif dalam kegiatan pembelajaran? - Apa saja kesulitan peserta didik yang dapat diidentifikasi pada kegiatan pembelajaran? - Apakah peserta didik yang memiliki kesulitan ketika berkegiatan dapat teratasi dengan baik? - Apa level pencapaian rata-rata peserta didik dalam kegiatan pembelajaran ini? - Apakah seluruh peserta didik dapat dianggap tuntas dalam pelaksanaan pembelajaran? - Apa strategi agar seluruh siswa dapat menuntaskan kompetensi? DAFTAR PUSTAKA Rawung, Arie Eric.2013.Teknik Kerja Bengkel. Malang:Kementerian Pendidikan & Kebudayaan. Madsuha , Suha.1992.Metrologi Industri.Bandung : PPPG Teknologi Bandung.



Pengayaan dan Remidial - Pengayaan diberikan kepada peserta didik yang memiliki nilai diatas rata-rata untuk mendapatkan tambahan materi dan pengetahuan. - Remidial diberikan kepada peserta didik yang memiliki nilai dibawah rata-rata untuk mendapatkan ulang penjelasan terkait materi yang dibahas.



33



MODUL 2 METROLOGI (PENGUKURAN)



LAMPIRAN MATERI MIKROMETER Cara Menggunakan dan Membaca Ukuran Mikrometer Apabila kita ingin mengukur ketebalan suatu plat tipis dengan lebih teliti, maka kita dapat menggunakan alat mikrometer sekrup, karena ketelitiannya mencapai 0,01 mm. Mengapa demikian? Pada mikrometer sekrup terdapat dua macam skala, yaitu skala tetap dan skala putar. Skala tetap terbagi dalam satuan milimeter (mm), skala ini terdapat pada laras dan terbagi dua skala yakni skala atas dan skala bawah. Sedangkan skala putar, terdapat pada besi penutup laras yang dapat berbputar 360 derajat, dapat bergeser ke depan atau ke belakang. Skala putar terbagi menjadi 50 skala atau bagian yang sama. Satu kali putaran skala putar akan bergeser 0,5 mm ke depan atau ke belakang, maka setiap kita memutar satu skala menghasilkan = 0,5/50 x 1 mm = 0,01 mm.



Gambar 5. Mikrometer Cara menggunakan mikrometer sekrup adalah sebagai berikut:  Benda atau plat tipis yang akan diukur ketebalannya diletakkan di antara landasan dan sumbu. Kemudian gagang pemutar kita atur sehingga plat tersebut terjepit dengan kuat, baru kita tarik kunci ke arah kiri agar tidak terjadi pergeseran lagi (mengunci).  Untuk menentukan besarnya pengukuran maka pembacaan skala kita lakukan dengan membaca skala tetap terlebih dahulu, dengan satuan milimeter, yaitu garis skala tetap yang tepat berada di depan gagang pemutar.  Pada pembacaan skala putar akan kita peroleh suatu angka tertentu kemudian kita kalikan dengan 0,01. Jumlah pembacaan skala tetap dan skala putar inilah yang merupakan hasil pengukuran.



34



MODUL 2 METROLOGI (PENGUKURAN)



35



MODUL 2 METROLOGI (PENGUKURAN)



1



MODUL 2 METROLOGI (PENGUKURAN)



Soal individu 1. Jelaskan fungsi dari mikrometer ! Jawab: ......................................................................................................................................................... ...........................................................................................................................



2. Jelaskan bagian-bagian dari mikrometer dibawah ini!



Jawab: ......................................................................................................................................................... ........................................................................................................................... 3. Sebutkan macam-macam mikrometer berdasarkan fungsinya ! Jawab: ......................................................................................................................................................... ...........................................................................................................................



4. Jelaskan cara menggunakan/membaca hasil pengukuran dengan menggunakan mikrometer untuk gambar di bawah ini !



Jawab: ......................................................................................................................................................... ...........................................................................................................................



2



MODUL 2 METROLOGI (PENGUKURAN)



JAWABAN 1. Alat ukur mikrometer digunakan untuk mengukur ketebalan benda‐benda yang tipis, mengukur diameter bagian dalam atau bagian luar pipa, dan untuk mengukur kedalaman suatu bejana yang sempit.



2. Bagian-bagian dari mikrometer



Keterangan : 1. Frame



4. Pengunci



2. Anvil



5. Skala Utama



3. Spindle



6. Skala Nonius



7. Rachet



3. Macam-macam mikrometer berdasarkan fungsinya a. Mikrometer Luar b. Dalam c. Kedalaman 4. Hasil pengukuran dengan menggunakan mikrometer untuk gambar di bawah ini



Skala utama = 4,5 mm Skala Nonius = 0,3 mm Hasil pengukuran = 4,5 + 0,3 = 4,8 mm



3



MODUL 2 METROLOGI (PENGUKURAN)



Soal diskusi 1. Buat kelompok beranggotakan 4 orang ! 2. Cermati dan diskusikan permasalahan tentang : a. Penggunaan mikrometer dalam proses pembuatan suatu produk. b. Presentasikan hasil diskusi kelompok ke teman sekelas ! Rubrik Penilaian Aspek yang dinilai Kesesuaian alat pada bahan



Nama/ No. Kelompok 1



2



3



Ketrampilan menggunakan alat 4



1



2



3



4



2



Skor



Ketepatan



Ketepatan hasil



waktu 1



2



3



4



1



2



3



Perolehan 4