15 0 121 KB
DIAREA SOP
No. Dokumen : SOP/C/VII/BP/03 No. Revisi : 00 Tanggal Terbit :
UPTD KESEHATAN PUSKESMAS KANDANGAN KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN
Pengertian
Muhammad Pauzi, SKM NIP. 19750119 199703 1 004
Diare adalah buang air besar (BAB) dengan jumlah tinja lebih banyak dari biasanya (normal 100-200 ml per jam tinja), dengan tinja berbentuk cairan atau setengah cair (setengah padat), dapat pula disertai frekuensi defekasi yang meningkat. Menurut WHO (1980), diare adalah buang air besar encer atau cair lebih dari tiga kali sehari. Secara klinis diare karena infeksi akut terdiri dari dua golongan: 1) Koleriform yaitu diare yang hanya terdiri dari cairan saja 2) disentriform, pada diare didapatkan lendir kental dan kadang-kadang darah.
Tujuan
Agar petugas dapat memahami dan memberikan pengobatan yang tepat pada pasien diare.
Kebijakan
Surat Keputusan Kepala Puskesmas tentang Jenis-Jenis Pelayanan yang disediakan.
Referensi
Ruang Lingkup
Kapita Selekta Kedokteran, Jild 1 hal 500-504, Jild 2 hal 470-476 Pedoman pengobatan dasar di Puskesmas, Depkes RI ,dirjen pelayanan kefarmasian dan alat kesehatan 2002 Poli umum Puskesmas KANDANGAN
Prosedur/langkah-langkah a. Petugas memanggil pasies sesuai nomor urut b. Petugas menulis identitas pasien ke buku register c. Petugas melakukan anamnesa pada pasien d. Petugas menanyakan keluhan utama pasien, sejak kapan BAB cair, berapa kali BAB dalam sehari, apakah terdapat lendir, darah atau ampas dalam tinja, adakah orang lain yang terkena diare dan makanan atau minuman yang dikonsumsi sebelum diare. e. Petugas menanyakan keluhan penyerta diare, apakah pasien mengeluhkan demam, mual, muntah, nyeri perut sampai kejang perut. f. Petugas menanyakan adanya gejala dehidrasi seperti lemas, merasa haus, lidah dan kerongkongan kering, suara serak, pada bayi ubun-ubun cekung, air mata tidak keluar dan turgor kulit menurun. g. Petugas melakukan pemeriksaan tekanan darah
1 dari 2
h. Petugas mengukur suhu tubuh pasien i. Petugas mengukur nadi pasien j. Petugas melakukan pemeriksaan fisik pasien, apakah bising usus meningkat, nyeri tekan pada bagian perut, turgor kulit menurun, selaput lendir mulut dan bibir kering. k. Petugas
membuat
pengantar
rujukan
internal
untuk
pemeriksaan
laboratorium l. Petugas menerima hasil pemeriksaan laboratorium m.Petugas menegakan diagnose berdasarkan hasil pemeriksaan fisik, anamnesa dan laboratorium n. Petugas menuliskan resep untuk mengobati gejala dan penyebab diare: adsorben : kaolin pectin, attapulgit, norit anti muntah : antacid, B 6, domperidon Penyebab diare : 1) Kolera : Kotrimoksazol 2 x 3 tab (awal) dilanjutkan 2 x 2 tab / hari atau Tetrasiklin 4 x 500 mg 2) E. Coli : tidak memerlukan terapi 3) Salmonela : Ampisilin 4 x 1 g atau Kotrimoksazol 4 x 500 mg atau Siprofloksasin 2 x 500 mg 4) Shigella : Ampisilin 4 x 1 g atau Kloramfenikol 4 x 500 mg 5) Amebiasis : Metronidazol 4 x 500 mg atau Tetrasiklin 4 x 500 mg 6) Giardiasis : Klorokuin 3 x 100 mg atau Metronidazol 3 x 250 mg 7) Virus : Simtomatik & Suportif Terapi Suportif: Oralit, umur < 12 bulan : 400 ml/hari (2 bungkus); 1-4 tahun 600-800 ml/hari (3-4 bungkus); > 5 tahun : 800-1.000 ml/hari (45 bungkus); dewasa 1.200-2.800/hari o. Apabila ditemukan tanda-tanda dehidrasi, petugas merujuk pasien ke Rumah Sakit p. Petugas menulis hasil pemeriksaan, diagnose dan terapi pada rekam medic pasien Dokumen Terkait
Unit terkait
q. Petugas menulis hasil diagnose pada buku register. Rekam Medic, Register, Blanko Resep, Blanko Rujukan Internal Loket Obat Laboratorium
2 dari 2