3.handbook SOS & CC [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

SOS & CC



Plant People Development



-1-



SOS & CC



SOS – Schedule Oil Sampling SOS Services • • •



SOS Services adalah suatu proses yang didesain untuk mengubah data analisa cairan menjadi informasi yang berguna. Informasi ini digunakan untuk mengelola peralatan/unit, meningkatkan availability, serta menurunkan biaya operasi. Sebagai salah satu condition monitoring tool, SOS digunakan untuk memprediksi potensial problem lebih dini.



SOS sebagai salah satu bagian terpenting dari Equipment Management



Keuntungan SOS    



Membantu menentukan penyebab suatu keausan Memperbaiki kerusakan kecil sebelum menjadi besar Membantu menentukan perawatan yang diperlukan sedini mungkin Waktu perbaikan yang pendek, karena S.O.S memberikan petunjuk perbaikan yang diperlukan



Plant People Development



-2-



SOS & CC SOS Analysis Dapat mendeteksi • • • • • • •



Keausan Kebocoran air pendingin (coolant) Kontaminasi air Debu masuk Kontaminasi bahan bakar (solar) Kondisi oli Transfer oli



SOS Analysis Tidak Dapat Mendeteksi • • •



Catastrophic failure Brand or API classification Test transformer atau brake fluid



Flow Proses SOS



Plant People Development



-3-



SOS & CC SOS LAB Part Number Part Number untuk Analisa Oli Non-Engine



Part Number untuk Analisa Oli Engine



Plant People Development



-4-



SOS & CC Part Number untuk Analisa Coolant level 1



Part Number untuk Analisa Diesel Fuel



Plant People Development



-5-



SOS & CC Part Number untuk Analisa Filter-gram



Paket Analisa terbaru di SOS 1. Patch Test, ISO 4407 2. Foaming Test, ASTM D892



SOS Cycle Time SOS Cycle time : diukur dari tanggal sampel diterima di Lab sampai report dikirim ke Customer (Commitment 1 x 24 hours).



Plant People Development



-6-



SOS & CC SOS Lab Instrument 1. ICP Optima 5300V (ASTM D5185)  Mengukur Logam Keausan berukuran < 9  Satuan ppm (parts per million atau 1 / 1.000.000) Aluminum (Al) Chromium (Cr) Copper (Cu) Iron (Fe) Nickel (Ni) Lead (Pb) Tin (Sn) Magnesium (Mg) Molybdenum (Mo) Zinc (Zn) Boron (B) Calcium (Ca) Phosphors (P) Sodium (Na) Silicon (Si) Potassium (K)



o o o o o o o o o o o o o o o o



2. FTIR Oil Express V2   o o o o o o



Mengukur kondisi oli Satuan : % allowable Soot (Jelaga) Oxidation Nitration Sulfation Water Contamination (Abs/cm) Fuel Dilution (Abs/cm)



Plant People Development



-7-



SOS & CC 3. Rheotex Viscometers (ASTM D445)  



Mengukur kekentalan oli pada 40C atau 100C Satuan : cSt (centistokes)



o o o



Bila oksidasi & nitrasi tinggi oli lebih kental Bila tercampur bahan bakar oli bertambah encer Informasi kondisi fisik oli



4. Metrohm Titrator Total Base Number (TBN) (ASTM 4739)   o o



Mengukur aditif Alkali yang tersisa dalam oli Satuan : mg KOH / g sample Untuk mesin Caterpillar dianjurkan menggunakan oli Total Base Number (TBN) minimal 10.0 mg KOH/g



Plant People Development



-8-



SOS & CC 5. Hot Plate  o



Menguji adanya kontaminasi air Batas toleransi kontaminasi air adalah max 0.5%



6. Metrohm Karl Fisher (ASTM D4377-00) 



Mengukur kontaminasi air dalam oli dalam % weight.



Plant People Development



-9-



SOS & CC 7. Pengecekan Fuel (ASTM D93) 



Batas toleransi kontaminasi BBM (solar) adalah max 4%



8. Hyac Royco 8011  o



o



o



Mengukur besaran partikel Mengukur partikel seperti : debu / pasir, metal / non metals, gelembung udara, air. Partikel yang diukur sebanyak 8 size, dan dilaporkan dalam counts per milliliter pada 5 dan 15 mikron. Dikonversi menjadi kode kebersihan ISO 4406.



Plant People Development



- 10 -



SOS & CC 9. Particle Quantifier - Analex  Mengukur kandungan besi dalam oli



10. Foaming Test (ASTM D892)



Plant People Development



- 11 -



SOS & CC 11. Ferrograph Analysis – Analex Rpd



12. Microscope Analysis – Olympus



Plant People Development



- 12 -



SOS & CC 13. Coolant & Fuel



Plant People Development



- 13 -



SOS & CC Cara Pengambilan Sampel yang Benar 1. Gunakan alat yang direkomendasikan untuk mengambil sampel oli :



Valve Probe



Vacuum Pump



2. Gunakan Vacuum Pump berbeda untuk



Sample Oil



3. Melalui Klep Oli Pengambilan contoh oli dengan cara ini perlu alat brass Probe ( 8T9208 ) dan selang sepanjang 15 cm • Hidupkan motor penggerak pada low idle selama 15 menit, dan lepaskan tutup klep dari tangki yang akan diambil sampelnya. • Masukkan selang dalam klep alirkan kira2 100 ml ke cawan pembuangan lalu buang (proses ini untuk membersihkan klep, agar sampel yang diambil bersih). • Masukkan lagi selang ke dalam klep dan isikan ke botol SOS sebanyak 3/4nya jangan penuh agar tidak kemasukan kotoran



Plant People Development



Sample Coolant







Tarik selang dari klep dan tutup rapatrapat botol sampel, dan jangan lupa lampirkan data label yang sudah diisi lengkap, untuk dikirim ke SOS LAB.



- 14 -



SOS & CC 4. Menggunakan pompa penghisap Dengan metoda ini diperlukan pompa penghisap (1U5718) • Matikan mesin siapkan selang baru seukuran panjang dipstik, jika tidak ada dipstik ukur selang masukkan dalam tangki kira-kira 1/2 kedalaman tangki. • Masukkan selang melalui tutup pompa penghisap lalu kencangkan, selang yang masuk kira-kira 4 cm dari pangkal pompa penghisap. • Pasang botol sampel yang baru ke pompa penghisap masukkan ujung selang ke dalam tangki oli (tdk sampai dasar) • Tekan pegangan pompa agar menghisap, pegang pompa dari sisi atas supaya tidak tercemar, setelah oli masuk dibotol, Isi botol 3/4 saja, jangan sampai penuh. • Potong selang yg terendam oli, tarik selang dari tangki oli. Lepaskan botol dari pompa dan tutup rapat-rapat, jangan lupa lampirkan data label yang sudah di-isi lengkap, untuk dikirim ke SOSLAB.



Posisi Sample dengan sebuah Pump



Plant People Development



- 15 -



SOS & CC Pengambilan Sample Yang Salah 1. Jangan Mengambil Sampel dari  Tempat Saluran Pembuangan Oli  Bak Penampungan Oli  Filter Oli Bekas



2. Sampel yang bermasalah 1) Terkontaminasi:  Debu dari pembuangan  Debu dari selang sampel dan pompa penghisap,  Debu yang masuk/ terhisap ke dalam botol 2) Sampel yang tidak representative  Terdapat air  Terdapat gram-gram logam  Terdapat endapan  Botol sampel terlalu penuh di-isi



Pencegahannya    



Ambil sampel setelah dipanasi dan gunakan tekhnik yang baik Gunakan pompa penghisap yang bersih Jagalah botol tertutup rapat Yakinkan sampel menggunakan botol yang benar  Untuk tiap sampel gunakan selang pipa plastik baru



Plant People Development



- 16 -



SOS & CC Pengisian Label Sampel • •



Informasi pada label adalah pencerminan kondisi aktual unit di lapangan Media komunikasi dengan Lab



Label Oil Analysis – Non Engine



Plant People Development



- 17 -



SOS & CC



Label Oil Analysis - Engine



Plant People Development



- 18 -



SOS & CC Print Labels Menu di Oil Commander



Plant People Development



- 19 -



SOS & CC



Plant People Development



- 20 -



SOS & CC Masalah Umum pada Label & Botol      



Informasi data pada label tidak lengkap Salah data Machine atau Compartment Tidak ada jam pakai oli, jumlah penambahan oli, nilainya tidak benar Tidak ada merek oli dan informasi viskositasnya Label data tidak dilampirkan pada botol sampel Tidak dicantumkan keadaan pemeliharaan terakhir



 Dari pengambilan sampel yang baik dan informasi yang lengkap menghasilkan laporan yang akurat



Sampel Oli yang Baik      



Ambil sampel sesuai prosedur Lengkapi data pada label sampel Mengirimkan sampel secepatnya Jarak waktu sesuai Interval Pengambilan sampel yang teratur Sampel yang representative



Plant People Development



- 21 -



SOS & CC Iterpretasi Dasar 1. Informasi yang Diperlukan oleh Interpreter 1) 2) 3) 4) 5) 6) 7) 8) 9)



Jam Pemakaian Oli (Hours on Oil) Service Meter (Hours on Machine) Penambahan Oil (Oil add) Peningkatan wear elements (metals) Adanya kontaminasi Kondisi Oli dan Type Oli Product Problem History Aplikasi dan perawatan praktis di lapangan Feedback customer



2. Proses Interpretasi 1) Analisa hasil test dimulai dengan empat (4) pertanyaan. 1. 2. 3. 4.



Apakah Apakah Apakah Apakah



terjadi peningkatan laju keausan ? kondisi oli mengalami penurunan ? oli terkontaminasi ? oli yang digunakan sudah tepat ?



2) Analisa Hasil Test  Tabel di bawah digunakan untuk menjawab keempat pertanyaan.  Beberapa dari hasil test dapat digunakan untuk menjawab lebih dari satu pertanyaan.



Plant People Development



- 22 -



SOS & CC  Analisa terhadap hasil test dilakukan dengan dua metode : 1) Trend Analysis 2) SOS Services Guidelines



1. Trend Analysis  Analisa trending merupakan metode paling baik dan akurat dalam interpretasi data.  Trending dibuat berdasarkan histori hasil pengetesan sampel sebelumnya.



 Membutuhkan pengertian mengenai wear rate.  Wear rate adalah wear element dibagi dengan jam pakai oli (hours on oil).  Kenaikan yang signifikan dari wear rate mengindikasikan keausan abnormal.



Plant People Development



- 23 -



SOS & CC Trend Analysis  Selalu gunakan trending wear rate:  PPM/Hr, atau PPM/Ltr Fuel, atau PPM/Km, atau PPM per 250 hrs  Bukan Raw PPM  Adjust raw data untuk standard drain oli (ppm/hrs*std drain)  Contoh : Engine Std Drain 250 jam, Oil sampling di 185 jam.  Fe = 46 ppm @ 185 jam naik menjadi 62 ppm @250 jam  Lakukan adjustment raw data terhadap penambahan oli :  Faktor penambahan oli = (Sump Capacity + Add Oil/Sump Capacity) Contoh : Fe = 54 ppm @ 250 hrs  Sump Capacity : 50 Liters  Oil added 250 hrs : 25 liters  Factor = (50+25)/50 = 1.5  Fe = 54 x 1.5 = 81 ppm @ 250 hrs



2. SOS Service Guidelines  SOS Guideline hanya digunakan apabila histori data tidak tersedia untuk dilakukan trend analisis.  Wear Table dipakai sebagai general guideline, terutama untuk sampel yang baru pertamakali enrol SOS.  Wear Table dibuat berdasarkan analisa statistik untuk menentukan tingkat keausan yang normal, reportable, dan abnormal



Plant People Development



- 24 -



SOS & CC  Wear Tables Terdapat dua jenis SOS wear table: 1. Global Wear Table : Dibuat oleh Caterpillar untuk spesifik model yang beroperasi di lokasi berbeda di seluruh dunia. Table ini biasanya memiliki variasi yang cukup tinggi karena kondisi operasi dan siklus kerja equipment yang berbeda-beda mempengaruhi wear rate. 2. Local Tables : Dibuat oleh dealer untuk spesifik model pada lokasi yang spesifik juga. Table ini memiliki data yang lebih presisi karena kondisi operasi dan siklus kerjanya dibatasi pada lokasi tertentu.



 Analysis – Physical & Chemical Guidelines 















Analisa Infra-red menggunakan FTIR - Soot Level : 150% of allowable (tanpa diikuti kenaikan Fe & Viscositas) - Oxidation Level : 100% of allowable - Nitration Level : 100% of allowable - Sulfate Level : 100% of allowable Kontaminasi Cairan - Fuel ≥ 4% by weight - Water ≥ 0.5% by weight TBN and TAN - TBN : turun tidak lebih dari setengah nilai TBN oli baru - TAN : tidak lebih dari 3.0, atau naik 2.0 dari nilai TAN oil baru Physical Test - Viscositas oli : +/- 3 cSt dari oli baru - Particle Counts : berdasarkan trending



ISO 4406 Code Levels (Count Particles/mL) ISO Minimum Maximum ISO Minimum Maximum ISO Minimum Code (included) (excluded) Code (included) (excluded) Code (included) 1 0.01 0.02 11 10 20 21 10,000 2 0.02 0.04 12 20 40 22 20,000 3 0.04 0.08 13 40 80 23 40,000 4 0.08 0.16 14 80 160 24 80,000 5 0.16 0.32 15 160 320 25 160,000 6 0.32 0.64 16 320 640 26 320,000 7 0.64 1.3 17 640 1,300 27 640,000 8 1.3 2.5 18 1,300 2,500 28 1,300,000 9 10



2.5 5.0



5.0 10



19 20



2,500 5,000



Maximum (excluded) 20,000 40,000 80,000 160,000 320,000 640,000 1,300,000 2,500,000



5,000 10,000



CAT RECOMANDED OPERATING CLEANLINESS TARGETS  Hydraulic System (Implement & Steering) ………… ISO 18/15 or cleaner  Transmission System …………………………….…….… ISO 21/17 or cleaner Except for Specified Vehicles ……………………….… ISO 18/15 or cleaner  Fill Oils ……………………………………………………….… ISO 16/13 or cleaner



Plant People Development



- 25 -



SOS & CC  Wear Element



Plant People Development



- 26 -



SOS & CC



 Wear Classic



Plant People Development



- 27 -



SOS & CC  Tingkat Peringatan Hasil SOS  Normal (A): Laju keausan normal. Tidak ada kontaminasi, formulasi oli benar.  Reportable (B): Adanya peningkatan keausan secara bertahap. Indikasi kontaminasi tingkat rendah, atau perubahan formulasi oli. Inspeksi lebih lanjut diperlukan untuk mengetahui detail problem.  Abnormal (C) : Laju kenaikan keausan tinggi, hasil test mengindikasikan adanya problem. Corrective action diperlukan.  Critical (X) : Laju keausan meningkat drastis, hasil test mengindikasikan problem serius. Customer harus langsung melakukan pemeriksaan pada unit.



C



B



A



Case study – Differential Rear 777D



Report & Recomendation



Alert Level :



Questions : 1. Has the wear rate increased? (Apakah keausannya meningkat ?) 2. Has the oil deteriorated? (Apakah terjadi deteriorasi ?) 3. Is the oil contaminated? (Apakah terjadi kontaminasi ?) 4. Is this the correct oil? (Apakah penggunaan olinya benar ?)



Plant People Development



- 28 -



SOS & CC Case study – Engine 16H



Report & Recomendation



Alert Level :



Questions : 1. Has the wear rate increased? (Apakah keausannya meningkat ?) 2. Has the oil deteriorated? (Apakah terjadi deteriorasi ?) 3. Is the oil contaminated? (Apakah terjadi kontaminasi ?) 4. Is this the correct oil? (Apakah penggunaan olinya benar ?)



Plant People Development



- 29 -



SOS & CC Case study – Transmission 777D



Report & Recomendation



Alert Level :



Questions : 1. Has the wear rate increased? (Apakah keausannya meningkat ?) 2. Has the oil deteriorated? (Apakah terjadi deteriorasi ?) 3. Is the oil contaminated? (Apakah terjadi kontaminasi ?) 4. Is this the correct oil? (Apakah penggunaan olinya benar ?)



Plant People Development



- 30 -



SOS & CC How to Read S.O.S Report (Engine)



Plant People Development



- 31 -



SOS & CC How to Read S.O.S Report (Non Engine)



Plant People Development



- 32 -



SOS & CC Oil Commander Report Glossaries



Follow up Abnormal Report  SOS report dengan tingkat peringatan C (Abnormal) perlu ditindaklanjuti dengan inspeksi atau pengecekan unit di lapangan.  Hasil inspeksi diinformasikan ke SOS Lab sebagai feedback untuk mengukur keakuratan SOS report.  Feedback juga digunakan sebagai acuan dalam pembuatan interpretasi sampel selanjutnya.  Diagnostic Toolkit yang perlu diperhatikan saat inspeksi : • Inspection Routines • Operator Comments • Vibration Analysis • Onboard Monitoring Systems (CMS, VIMS) • Filter Cutting • Magnetic Plugs • Screens and breathers • Fluid addition record



Plant People Development



- 33 -



SOS & CC Mengoptimalkan Service S.O.S Sebagai salah satu condition monitoring tools, SOS akan berfungsi secara maksimal jika dua faktor di bawah ini tercapai: 1. Cycle Time Sample  Waktu yang dibutuhkan mulai sampel diterima di Cabang Trakindo terdekat sampai SOS report keluar dari Lab.  Target di bawah 5 hari 2. Keakuratan SOS Report  Dibutuhkan feedback dari customer untuk menganalisa keakuratan SOS report.  Komunikasi dua arah harus dibangun



 3 hari untuk S.O.S Lab Balikpapan dan Samarinda  1 hari dari pengambilan sample sampai dikirim ke Trakindo terdekat  1 hari perjalanan melalui kurir  1 hari proses di Lab



Cycle Time S.O.S Cycle Time report dikirim oleh SOS Lab ke customer atau branch setiap bulan.



Plant People Development



- 34 -



SOS & CC Abnormal Report Remainder  Form feedback abnormal report yang dikirim ke customer untuk ditindaklanjuti ke unit.  Feedback yang diterima oleh Lab digunakan untuk menganalisa akurasi SOS report.



Akurasi SOS Report  Semua SOS report, terutama report dengan Alert Level C (Abnormal), diharapkan hasilnya akurat.  Ketidakakuratan SOS report dapat disebabkan oleh faktor-faktor berikut : 1. Pengambilan Sampel 2. Pengetesan di Lab 3. Interpretasi SOS Report 4. Inspeksi di Lapangan 5. Lain-lain



Contoh – Ketidak-akuratan akibat kesalahan sampling



Plant People Development



- 35 -



SOS & CC Contoh - Sample terkontaminasi pada saat pengambilan



Resume  Untuk mengoptimalkan service SOS, Lab harus melaksanakan komitmen berikut:  Cycle Time Sampel  Melakukan pengetesan sampel dan mengirim SOS report ke customer atau cabang dalam waktu 1 x 24 jam.  Akurasi Abnormal Report  Mengetes sampel dengan benar dan akurat.  Memasukkan data sampel secara komplit dan benar.  Melakukan Interpretasi secara akurat sesuai data yang ada.  Untuk mendapatkan benefit yang maksimal dari SOS, Customer harusmelakukan hal-hal berikut:  Cycle Time Sampel  Setelah sampel diambil, kirim secepatnya ke cabang Trakindo terdekat.  Akurasi Abnormal Report  Lakukan cara pengambilan sampel dengan benar sesuai rekomendasi.  Lengkapi label sampel dengan komplit dan benar.  Menindaklanjuti report yang abnormal berdasarkan saran SOS.  Memberikan feedback ke SOS lab untuk report yang abnormal via Oil Commander system, phone atau email.



Plant People Development



- 36 -



SOS & CC CONTAMINATION CONTROL – CC CONTAMINATION / KONTAMINASI   



Adalah segala sesuatu yang masuk ke dalam sistem dan bukan merupakan bagian dari sistem itu sendiri. Ada dua jenis kontaminan yaitu; particulate/partikel dan chemical/kimia. Kontaminan kimia ini termasuk panas, air dan udara. Dan kombinasi dari kedua kontaminan ini merusakkan physical properties pada oli.



MENGAPA KONTAMINASI HARUS DIKONTROL (CC)?  Pabrik produksi alat berat kini semakin maju dengan menerapkan sistem electronically controlled hydraulic, sistem dengan pressure yang lebih tinggi dan tingkat presisi lebih tinggi.  Dengan diaplikasikannya sistem yang mutakhir ini, kontaminasi adalah hal yang tidak bisa ditoleransi. Sistem yang kita bicarakan ini adalah termasuk hydraulic, transmission, final drive, fuel sistem dan engine. FAKTA  Kontaminan ini memperpendek umur komponen dan pelumas yang pada akhirnya akan menurunkan efisiensi pada sistem dan produktivitas dari mesin.  Faktanya, efisiensi sistem dapat berkurang hingga 20% sebelum operator mengetahui adanya problem.  Hal ini dapat disamakan dengan lima hari kerja dengan hasil hanya empat hari produksi. Ketika dilakukan penelitian oleh para Engineer Caterpillar dengan menggunakan EL200B dalam operasi penggalian, mereka menaikkan kebocoran secara bertahap (dengan menurunkan efisiensi pompa) terhadap empat operator yang berbeda. Mereka mendapati lebih dari 15% volume hilang, dan kemudian 22-25% volume hilang. Dengan variasi respon dari empat operator berbeda, dapat dilihat kesenjangan/perbedaan dalam jawaban saat mereka ditanya apakah ada tanda-tanda perubahan pada performance mesin. Selain beberapa operator tidak yakin, ada salah satu berpikir bahwa sudah dilakukan perubahan pada unit. Produktivitas unit juga di monitor. Perhatikan apa yang terjadi bahwa siklusnya juga berkurang saat efisiensi pompa diturunkan.



Plant People Development



- 37 -



SOS & CC Efek Dari Kontaminasi       



Memperpendek interval perawatan (Redo Service, MTBF Rendah) Memperpendek umur pelumas Meningkatkan pemakaian fuel (Fuel boros, fuel usage tinggi) Steering liar/tidak terkontrol Menaikkan cycle time operasi unit Menurunkan control dari operator Cylinder drift tinggi



Jika penurunan efisiensi dan keluhan lain diabaikan, kontaminasi dapat menyebabkan situasi lain: kerusakan yang fatal. Kontaminasi menjadi topik yang populer di kalangan user yang menyebutnya sebagai salah satu musuh sistem hydraulic. Mereka menyatakan bahwa 75 – 85% kerusakan pada hydraulic sistem disebabkan adanya kontaminasi.



Jadi bagaimana kontaminan bisa masuk kedalam sistem? Ada empat cara; 1. Built in - mereka sudah ada didalam sistem (bawaan pabrik).  Lingkungan pabrik juga sangat berdebu dan biasanya penuh dengan partikel kontaminan. Komponen dan hose-hose dapat terpapar partikel-partikel metal, cat dan serpihan lain sehingga harus dilindungi.



Plant People Development



- 38 -



SOS & CC 2. New bulk oil/add oil - partikel dapat masuk melalui oli tambah baru.  Walaupun baru, oli hydraulic baru dapat berisi berjuta partikel mikroskopis. Bagaimana hal ini bisa terjadi?  Walaupun oil diolah dan dicampur dalam kondisi yang relatif bersih, setelah itu oli berkali-kali dipindahkan sebelum mencapai penampungan akhir. Dari masing-masing jaringan perpindahann memberikan kesempatan kontaminan untuk terbawa. Kemudian, seringkali tujuan akhirnya berupa drum atau tank kapasitas besar yang kotor.



3. Ingressed - partikel juga bisa masuk atau terbawa kedalam sistem.  Keausan seal dust pada cylinder, rod cylinder yang bopeng dan ventilasi pada tank merupakan jalan masuk.  Dan, setiap saat sistem terbuka (selama penggantian filter, penambahan oli atau selama perbaikan), kotoran dan partikel lain di udara juga terbawa masuk.  Semakin lama sistem terbuka, kesempatan partikel masuk juga semakin besar.



4. Generated internally - partikel dapat timbul dari dalam akibat dari keausan normal komponen.  Proses kerja dari setiap komponen yang seringkali dalam bentuk gesekan, benturan, tekanan, dsb akan menyebabkan gesekan dan panas yang menghasilkan kontaminan partikel dan kontaminan kimia.



Plant People Development



- 39 -



SOS & CC Lima jenis kerusakan akibat kontaminasi 1. Abrasive Wear/Abrasi  Particles diantara dua permukaan yg bergerak  Contoh Abrasive Wear Particles diantara 2 permukaan yg bergerak.  Akibat dari Abrasive Wear  Dimensi berubah  Leakage/bocor  Effisiensinya menurun  Generated Particles = More Wear



2. Erosive Wear/Erosi  Particles dan laju kecepatan fluida  Contoh Erosive Wear Particles dan laju kecepatan fluida



Plant People Development



- 40 -



SOS & CC 3. Adhesive Wear/Adhesi  Metal & metal bertemu (loss of fluid)  Contoh Adhesive Wear Metal dan Metal Contact



 Konsekuensi/akibat dari Adhesive Wear  Putaran rendah, beban berlebihan dan/atau penurunan viskositas pelumas dapat menurunkan ketebalan oil film. Hal ini berakibat kontak metal dengan metal, dan berakhir dengan adesi dan pengikisan.







Hydraulic Cylinder Wear  Konsekuensi/akibat dari keausan cylinder  Rod seal wear: External oil leakage  Bronze bushing wear: Loss of rod alignment  Piston seal wear: Loss of cylinder speed Loss of holding ability  Piston bearing wear: Loss of alignment



Plant People Development



- 41 -



SOS & CC 4. Fatigue Wear/Kelelahan  Particle damaged surfaces subjected to repeated stress 



Contoh Fatigue Wear  Partikel merusak permukaan yang dikenainya dengan tegangan yang diulang-ulang.



1. Partikel tersangkut



3. Keretakan menyebar dengan kejadian yang berulang



2. Permukaan penyok, mulai terjadi keretakan



4. Permukaan rusak, partikel terlepas (Spalling/pecah)



5. Corrosive Wear/Korosi  Air dan pengaruh kimiawi



Plant People Development



- 42 -



SOS & CC MENDETEKSI KONTAMINASI  



SOS adalah salah satu metode untuk mendeteksi dan mengukur kontaminasi hydraulic sistem. SOS menggunakan tiga metode yang saling melengkapi; 1. Wear metal analysis; menggunakan spectrographic analysis untuk identifikasi spesifikasi metal atau komposisi alloy dan jumlah kontaminan dalam oil. Batas ukurannya ialah 10 – 15 micron, sehingga partikel yang lebih besar yang seringkali menunjukkan kerusakan yang akan terjadi malah tidak terbaca. 2. Oil Condition Analysis; menggunakan teknologi infrared untuk menentukan kandungan kimia dari oli. Test ini dapat menunjukkan ketika panas, air dan udara berpengaruh terhadap kemampuan oli menjalankan fungsinya. 3. Oil Cleanliness Analysis; menggunakan Particle Count technology untuk mengukur kontaminasi partikel.



Particle Count hanya menghitung jumlah partikel dalam sample. Yang tidak bisa mengidentifikasi element spesifik dan bahkan tidak bisa membedakan antara metal dan non-metal. Kelebihan dari particle counting adalah range ukuran yang bisa ditangani – particle counting bisa mengidentifikasi ukuran partikel dari 1 micron hingga lebih dari 200 micron. Partikel counting melengkapi test SOS yang lain. Dalam grafik yang sebenarnya, tanpa menghitung partikel, costumer pada point ini (point yang dibaca setelah “blip/deviasi sesaat dari keseluruhan”) akan berpikir bahwa permasalahannya sudah teratasi. Tidak lama setelah itu, ia akan mengalami kerusakan berat, downtime yang tidak diharapkan dan kehilangan produksi.



Particle Count melaporkan Jumlah dan Ukuran Partikel (dalam Micron), dalam sejumlah volume cairan (Particles Per Mililitre).



Plant People Development



- 43 -



SOS & CC ISO Codes Apa makna ISO ?  Adalah singkatan dari America yang berarti International Standards Organization. Apa itu ISO Code ?  Identifikasi ringkas jumlah kontaminasi dalam oli menggunakan dua karakter/angka.  Untuk aplikasi semua pelumas selain oli engine.  Identifikasi terbaik untuk Tight-Clearance Hydraulic System.



Penjelasan ISO Code (ISO Code 18/15)



18 15



Angka di atas menunjukkan jumlah dari partikel yang sama atau lebih besar dari 5 micron Angka di bawah menunjukkan jumlah dari partikel yang sama atau lebih besar dari 15 micron



Mengapa ukuran ini dipilih? Ukuran yang lebih kecil (>5 micron) menunjukkan partikel keausan yang menyebakan tersumbat atau kebuntuan aliran oli.  Partikel >15 micron menunjukkan terjadinya keausan berulang dan potensi kerusakan dini. 



Latihan ! Dengan melihat table di samping kanan;  Berapa ISO Code jika range particle count >5 dan >15 mikron adalah;  2750 dan 449 :  2110 dan 74 :  299 dan 27 :  Untuk ISO Code 22/19, berapa range particle count >5 dan >15 mikron nya;



Plant People Development



- 44 -



SOS & CC Bagaiman ISO Code Menjelaskan Kebersihan Oli?



Plant People Development



- 45 -



SOS & CC Seberapa Banyak Kotoran yang kita bicarakan? 







SAE Fine Test Dust Gravimetric Levels membuat cara untuk mengkomparasi ISO Code ke berat aktual dari test material. Sehingga dengan menggunakan standar yang sudah dipublikasikan ini, kita dapat menghitung kotoran dalam oli sesuai level ISO Code. Mari kita coba perspektifkan kedalam angka. o o o







milligrams/liter for ISO 19/16 milligrams/liter for ISO 18/15 0.77 milligrams/liter for ISO 16/13



Setelah kita tahu bahwa untuk ISO 16/13 adalah setara dengan 0.77 miligram/liter oli, kita baru bisa menjawab pertanyaan berikut;  Berapa banyak kotoran yang masih diijinkan dalam satu drum oli agar oli tersebut masih sesuai dengan ISO 16/13 ? Jika, ISO 16/13 = 0.77 miligram/liter 1 Drum = 209 liter Agar sesuai dengan ISO 16/13, kotoran yang masih dijinkan dalam 1 drum oli adalah; 0.77 x 209 = 160.93 miligram 1 tablet aspirin = 325 miligram ½ tablet aspirin = 162.5 miligram Jadi kotoran yang diijinkan dalam 1 drum oli adalah setara dengan ½ tablet aspirin.



 



Sehingga jika kita bisa membersihkan oli kita dari ISO 21/17 menjadi ISO 16/13 tentu akan banyak membawa perubahan. Mengapa? Mari kita melihat kembali simulasi berikut; Jika; 32 GPM Pump (kapasitas pump, galon per menit) 8 Hours/Day (jam operasi/hari) 200 days (hari operasi/tahun) Maka jumlah kotoran yang mengalir melalui pompa sesuai ISO Code;



ISO Code 21/17 ISO Code 18/15 ISO Code 16/13



= 426.2 lbs/yr atau 193.32 kg/yr = 54.6 lbs/yr atau 24.77 kg/yr = 19.2 lbs/yr atau 8.71 kg/yr



( 1 lbs (pound) = 0.45 kilogram )



 So?, Jadi? 



Tugas dan tanggung jawab:  Kebersihan lingkungan sekitar  Penyimpanan dan penyaluran fluida  Penyimpanan komponen  Penyimpanan dan pemasangan hose  Perbaikan dan perakitan komponen  Kegiatan di lokasi kerja  Penghitung partikel (Particle Count)



Plant People Development



- 46 -



SOS & CC Aktivitas yang mendukung Pengendalian Kontaminasi



Plant People Development



- 47 -



SOS & CC



Plant People Development



- 48 -



SOS & CC



Plant People Development



- 49 -



SOS & CC



Plant People Development



- 50 -



SOS & CC



Plant People Development



- 51 -



SOS & CC



The property of PT. Bukit Makmur Mandiri Utama Plant People Development Plant Training Center - Cileungsi



Plant People Development



- 52 -