42a50 Market Brief 2016 - Itpc Milan - Peluang Usaha Produk Arang Kayu (hs4402) Di Italia [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

2016 MARKET BRIEF PELUANG USAHA PRODUK ARANG KAYU (HS 4402) DI ITALIA



ITPC MILAN Via Vittor Pisani, 8 – 6° Piano 20124 Milan (MI), ITALY Tel. +39 02 3659 8182 Fax. +39 02 3659 8191 [email protected]



Halaman 0



DAFTAR ISI



DAFTAR ISI..........................................................................................................................1 DAFTAR GAMBAR ...............................................................................................................2 DAFTAR TABEL ...................................................................................................................2 KATA PENGANTAR..............................................................................................................3 ABSTRAKSI..........................................................................................................................4 BAB I PENDAHULUAN .........................................................................................................5 1.1 Pemilihan produk .....................................................................................................5 1.2 Profil Geografi Italia .................................................................................................7 BAB II Potensi Pasar Arang Kayu di Italia ............................................................................9 2.1 Kinerja Impor Arang Kayu di Italia ............................................................................9 2.2 Kinerja Ekspor Arang Kayu di Italia .........................................................................12 2.3 Regulasi Produk Arang Kayu di Italia ......................................................................13 2.4 Saluran Distribusi Produk Arang Kayu di Italia......................................................199 2.5. Hambatan dan Tantangan Lainnya ......................................................................221 BAB III Peluang Dan Strategi ..........................................................................................233 BAB IV INFORMASI PENTING ..........................................................................................277 4. 1 Alamat dan Website Penting ...............................................................................277



Halaman 1



DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Neraca Dagang Produk Arang Kayu di Italia .....................................................6 Gambar 2. Peta Negara Italia .............................................................................................7 Gambar 3. Profil Impor Arang Kayu di Italia.....................................................................10 Gambar 4. Profil Impor Produk Arang Kayu Italia-Indonesia ............................................10 Gambar 5. Nilai Impor Arang Kayu berdasarkan Importir ................................................11 Gambar 6. Kinerja Ekspor Arang Kayu Italia ...................................................................123 Gambar 7. Nilai Ekspor Arang Kayu Italia ke Indonesia. ...................................................13 Gambar 8. Skema Distribusi Wood Pellet ke Italia ...........................................................19 Gambar 9. Cara Pengiriman Wood Pellet ke Italia.............................................................20 Gambar 10. Bagan Sertifikasi Produsen Wood Pellet ......................................................26



DAFTAR TABEL Tabel 1. Trend dan change Ekspor dan Impor Produk arang kayu di Italia ........................6 Tabel 2. Trend dan change Ekspor dan Impor Produk arang kayu di Italia ....................101 Tabel 3. Negara Pengimpor Arang Kayu di Italia .............................................................10 Tabel 4. Nilai ekspor arang kayu dari Italia ke lima negara tujuan utama ......................134 Tabel 5. Properti pellet berdasarkan kelas .......................................................................15 Tabel 6. Jenis Kayu yang Diijinkan untuk Digunakan Sebagai Bahan Baku Wood Pellet...15 Tabel 7. Daftar Negara Pengimpor dengan Nilai Impor terdekat dengan Indonesia ......233



Halaman 2



KATA PENGANTAR Dalam upaya penyediaan informasi pasar produk 10 – 10 – 3 dan sesuai dengan keputusan Menteri Perdagangan RI No. 706/M-DAG/KEP/9/2011 tentang Pedoman Penyusunan dan Mekanisme Pelaporan Perwakilan Perdagangan di Luar Negeri, ITPC Milan, Italia telah melakukan penyusunan Market Brief yang didasarkan pada studi literatur (desk study). Informasi pasar ini diharapkan dapat berguna sebagai dasar pengambilan kebijakan oleh pimpinan dan atau sebagai bahan referensi pelaku usaha dibidangnya. Penulisan Market Brief merupakan rangkaian kajian yang terus dilakukan selama 1 tahun untuk memenuhi target yaitu menyiapkan 10 Market Brief. Pada topik ini dipilih produk arang kayu dengan kode HS 4402, termasuk juga di dalam nya arang yang terbuat dari bambu dan tempurung kelapa, sesuai data yang mengindikasikan bahwa Indonesia memiliki potensi dan peluang yang besar untuk memasarkan produk ini secara global juga khususnya di Italia. Di dalam Market Brief ini akan diinformasikan mengenai latar belakang pemilihan produk, profil Italia, potensi pasar di Italia, serta peluang dan strategi memasuki pasar di Italia. Untuk itu penyusunan laporan ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi yang berguna bagi pihak Pemerintah maupun Swasta di Indonesia, khususnya bagi kalangan eksportir dan pengusaha produk terkait dalam menyikapi peluang ekspor di italia. Disadari sepenuhnya bahwa penulisan laporan ini masih terdapat banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik yang membangun dari berbagai pihak demi kesempurnaan penulisan ini sangat kami harapkan. Semoga Laporan Market Brief ini dapat memberikan manfaat bagi pihak yang membutuhkan informasi tentang produk arang kayu, bambu, dan tempurung kelapa (HS 4402). Milan, November 2016 Kepala ITPC Milan Agung Pramudya FR.



Halaman 3



ABSTRAKSI Italia merupakan salah satu negara dengan pemakaian arang kayu untuk pemanas ruangan terbesar di Eropa. Setiap tahunnya, hampir 3 juta ton arang kayu digunakan sebagai bahan baku pembakaran untuk kebutuhan pemanas ruangan di seluruh Italia. Di sisi lain, Indonesia sebagai negara yang terletak di kawasan tropis memiliki sumber daya yang melimpah untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Selain kayu, Indonesia pun mampu untuk memasok bahan baku alternatif untuk arang kayu, seperti bambu dan tempurung kelapa, yang diklasifikasikan sama dalam kode produk HS 4402 Nilai impor arang kayu di Italia pada tahun 2015 mencapai 25 juta USD, sedangkan ekspor-nya di bawah 1 juta USD. Data ini menunjukkan bahwa pasar Italia memilki potensi yang cukup besar bagi komoditas arang kayu Indonesia. Tercatat dari 3 juta ton arang kayu kebutuhan dalam negeri, hanya 10% atau sekitar 300 ribu ton yang mampu dipenuhi oleh produsen Italia. Hal ini menunjukkan bahwa memang produksi dalam negeri Italia belum mampu untuk memenuhi kebutuhan domestik akan arang kayu. Saat ini nilai ekspor arang kayu Indonesia ke Italia cenderung menurun. Sebaliknya, negara-negara lain terutama dari kawasan Eropa terus menggencarkan nilai ekspor arang kayu mereka ke Italia. Hal ini dapat dijadikan peluang bagi Indonesia untuk menggencarkan strategi pemasaran sehingga dapat meningkatkan daya jual ke Italia secara khusus, dan Eropa secara umum, mengingat Indonesia seharusnya memiliki bahan baku yang lebih banyak dan bervariasi dari negara-negara di Eropa. Strategi yang perlu dilakukan oleh Indonesia dalam meningkatkan nilai ekspor ini antara lain dengan eksplorasi sumber daya lokal, menggunakan alternatif wood briquette, memastikan ketersediaan yang stabil dan fleksibel sehingga dapat memenuhi kebutuhan konsumen dengan harga yang bersaing, serta menggalakkan pentingnya sertifikasi. Diharapkan dengan penerapan strategi ini tidak hanya dapat meningkatkan kuantitas ekspor arang kayu ke Italia, tapi juga memberikan keuntungan yang maksimal bagi Indonesia secara umum.



Halaman 4



BAB I PENDAHULUAN Arang kayu (wood charcoal) merupakan salah satu bahan bakar yang lazim digunakan di negara-negara di kawasan Eropa dan Amerika. Namun berbeda dengan negara-negara di Asia yang pada umumnya menggunakan arang kayu sebagai bahan bakar untuk pembangkit listrik atau boiler industri, sejumlah negara di Eropa dan Amerika menggunakan arang kayu sebagai pemanas ruangan saat musim dingin sedang berlangsung. Jumlah penggunaan arang kayu untuk pemanas ruangan di kawasan tersebut pun tidak terlalu jauh berbeda dengan jumlah penggunaan arang kayu untuk pembangkit listrik dan boiler industri di negara-negara di Asia. Italia sebagai salah satu negara di Eropa juga merupakan salah satu konsumen arang kayu untuk digunakan sebagai bahan bakar pemanas ruangan. Bahkan Italia tercatat sebagai pengguna wood pellet terbesar untuk pemanas ruangan yakni mencapai 2,5 juta ton pada 2013 dengan proyeksi kenaikan 15% setiap tahunnya atau menurut ekspektasi heating market growth dan pernyataan National Renewable Energy Action Plan, penggunaan wood pellets mencapai 3,5 juta ton pada 2015 dan akan mencapai 5 juta ton pada 2020.



1.1 Pemilihan produk Menurut laporan USDA Foreign Agricultural Service’s Global Agricultural Information Network pada tahun 2015, hanya 20 persen dari 3,5 juta ton permintaan dalam negeri yang dapat dipenuhi oleh produksi domestik, sedangkan 80 persen sisanya harus dipenuhi dengan mengimpor dari luar negeri. Masih berdasarkan laporan tersebut, Austria merupakan negara yang paling banyak mengekspor arang kayu ke Italia, yakni mencapai 1,34 juta ton. Kanada berada di urutan kedua dengan jumlah ekspor ke Italia mencapai 229.435 ton, sedangkan Amerika Serikat di urutan ketiga dengan 179.965 ton. Italia sendiri mengekspor arang kayu pada tahun 2015 dalam jumlah yang jauh lebih sedikit, yakni 8.271 ton.1 Untuk lebih mengetahui peluang pasar arang kayu di Italia, dapat kita analisa melalui besarnya nilai impor produk arang kayu di Italia, seperti tertera pada Gambar 1.



1



http://biomassmagazine.com/articles/12685/report-illustrates-growing-pellet-market-in-italy



Halaman 5



NERACA DAGANG PRODUK ARANG KAYU DI ITALIA - HS 4402 2011 - 2015 (MILLION USD) NILAI (M USD)



Ekspor 40.00



Impor



28.77



26.85



27.83



28.89



25.82



0.73



1.36



1.30



1.04



0.79



2011



2012



2013



2014



2015



30.00 20.00 10.00 0.00



TAHUN



Gambar 1. Neraca Dagang Produk Arang Kayu Italia (sumber: Istat)



Pada Gambar 1 di atas, dapat kita lihat bahwa neraca dagang arang kayu Italia yang defisit menunjukkan bahwa kebutuhan pasar di Italia akan arang kayu tidak dapat dipenuhi oleh produksi dalam negeri Italia sendiri, sesuai dengan yang telah dipaparkan oleh USDA Foreign Agricultural Service’s Global Agricultural Information Network. Pada tahun 2015, defisit nilai perdagangan arang kayu di Italia mencapai 25,04 Juta USD. Hal ini tentunya dapat menjadi peluang bagi Indonesia untuk merambah pasaran di Italia. Indonesia sebagai salah satu negara tropis tentunya memiliki potensi yang besar untuk menjawab tantangan tersebut. Sangat banyak bahan baku spesifik yang menjadi potensi di dalam negeri, dari Sabang sampai Merauke. Hal ini tentunya menjadi nilai jual tinggi bagi Indonesia untuk bersaing dengan negara lain. Menurut data dari Kementerian Perindustrian Republik Indonesia, pada tahun 2014 nilai ekspor pelet kayu Indonesia mencapai 15,13 Juta USD.2 Sementara itu Tabel 1 berikut menyajikan persentase pergerakkan nilai impor dan ekspor produk arang kayu di Italia berupa trend dan change. Tabel 1. Trend dan change Ekspor dan Impor Produk Arang Kayu di Italia (2011-2015) Trend (%) Change (%) Deskripsi (2011-2015) (2014-2015) Ekspor -1,34 -24,59



Impor



-1,42



-10,61



Sumber: Istat



Selama periode 2011-2015 mengalami penurunan trend ekspor sebesar 1,34% dan perubahan tahun 2014-2015 turun sebesar 24,59%. Sementara pada periode yang sama trend impor menurun sebesar 1,42% dan perubahan menurun sebesar 10,61%



2



http://www.kemenperin.go.id/statistik/peran_kelompok.php?kel=1&ekspor=1



Halaman 6



1.2 Profil Geografi Italia Italia sebelah utara berbatasan langsung dengan empat negara Eropa yaitu Perancis, Swiss, Austria dan Slovenia. Memiliki posisi yang strategis yaitu berada di tengah-tengah antara Eropa dan Afrika, Italia meiliki keuntungan sebagai negara yang memberikan akses ke negara-negara Eropa Utara, negaranegara Mediterania dan negara-negara Eropa Timur. Wilayah Italia meliputi luas kedaulatan 301.340 km2 termasuk dua pulau utama yaitu pulau Sisilia dan pulau Sardinia, yang merupakan dua pulau utama di samping 38 Gambar 2.2.Peta Italia Gambar PetaNegara Negara Italia



pulau lainnya. Italia memiliki dua teritorial yang independen yaitu Kota Vatican dan Republik San Marino.



Kota perdagangan di Italia adalah Milan dengan GDP per kapita pada awal tahun 2014 mencapai € 35.137. Milan disebut-sebut sebagai salah satu kota utama untuk keuangan dan bisnis dimana GDP-nya merupakan ke-4 tertinggi di Eropa dan ke-26 tertinggi di dunia. Milan juga menduduki 20 besar sebagai kota dengan finansial terbaik. Berdasarkan estimasi sensus yang dilakukan oleh ISTAT pada Desember 2013, populasi di Italia mencapai 60.782.668 jiwa dengan dua wilayah berpenduduk terbesar di wilayah Italia-Utara sebanyak 27 % dari jumlah populasi dan wilayah Italia-Selatan sebanyak 23 % dari jumlah populasi Bahasa yang digunakan sehari-hari adalah bahasa Italia. Mayoritas penduduk Italia beragama Katolik dengan persentase sebesar 83%. Italia dikenal sebagai negara yang penuh dengan peninggalan sejarah dan jenius dalam kebudayaan. Saat ini Italia memiliki 400 buah museum, galeri dan situs arkeologi. Italia memiliki fasilitas transportasi yang sangat baik, dimana jaringan kereta api dikontrol oleh Trenitalia, Ferrovie dello Stato (Perusahaan Kereta Api Italia) yang ratarata mengangkut setidaknya 23,3 juta ton komoditas sejak tahun 2005 dan kecenderungan jumlah penumpang yang selalu meningkat. Jaringan jalan raya untuk pengangkutan kargo dan truk serta transportasi penumpang juga terus bertambah. Sementara komoditas minyak menggunakan pelayaran sebagai moda transportasi utama dengan jaringan pelabuhan antara lain di Genova, La Spezia, Napoli, Trieste, Livorno dan Venezia. Untuk moda penerbangan, Italia telah mengalami pertumbuhan yang signifikan sejak tahun 2005 dimana tercatat setidaknya terdapat 48,9 juta penumpang domestik dan 63,2 juta penumpang internasional. Italia telah Halaman 7



membangun dua bandara udara yang modern di Roma yaitu Fiumicino dan Ciampino serta dua di Milan yaitu Linate dan Malpensa yang mencatat 50% kedatangan dan penerbangan internasional dilakukan di Milan. Beberapa sektor yang turut mendukung kondisi ekonomi Italia diantaranya adalah sektor pos dan telekomunikasi. Italia telah mengalami reorganisasi yang dilakukan pada tahun 2004 dimana Italia berhasil menggabungkan 3.440 perusahaan skala kecil menjadi beberapa perusahaan skala besar. Beberapa perusahaan komunikasi yang berskala multinasonal antara lain: Vodavone, Telecom, Tele2, Wind, H3g serta memiliki pasar yang terus berkembang, dimana 70% populasi memiliki setidaknya satu telepon selular. Dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah Italia juga mulai memberikan insentif kepada perusahaan swasta. Italia juga memiliki sistem IT yang sangat baik pada kantorkantor administrasi lokalnya. Otoritas sektor perbankan Italia berada di bawah Bank of Italy yang berdasarkan hukum perbankan Eropa bertanggung jawab sebagai peninjau, pemeriksa serta menganalisa sistem perbankan di seluruh negeri.



Halaman 8



BAB II POTENSI PASAR ARANG KAYU DI ITALIA Seperti yang telah kita bahas sebelumnya, pertumbuhan penggunaan pellet kayu di Italia untuk pemanas ruangan terus meningkat dari tahun ke tahun. Fenomena ini pun nampaknya memang akan berlanjut selama beberapa tahun ke depan sebagai akibat program insentif unik dari pemerintah Italia tentang energi terbarukan, yakni Conto Termico (Feed-in-tarrifs for heating and cooling), yang dilakukan oleh Kementerian Pengembangan Ekonomi pada akhir 2012. Insentif Conto Termico tersebut didasarkan pada nominal power (kW), estimasi jam operasi (berdasar pada zone iklim), koefisien insentif, dan level emisinya. Insentif tersebut diberikan pada setiap 2 tahun untuk stove dan 5 tahun untuk boiler. Potongan pajak (tax deduction) juga diberikan dalam 10 tahun untuk 50% pengeluaran biaya pembelian dan pemasangan pellet stove.3 Saat ini sekitar 2 juta stove dan 200.000 p terpasang di rumah-rumah di Italia, dan pemasaran kedua produk tersebut cukup stabil dan kuat.4 Hal ini mencerminkan potensi pasar bagi komoditi pellet dan briket kayu.



2.1 Kinerja Impor Arang Kayu di Italia Kinerja impor untuk produk arang kayu dapat dilihat pada Gambar 3. Nilai impor ratarata senilai 27,63 Juta USD setiap tahunnya, dengan profil relatif stabil dari tahun ke tahun. Dengan melihat profil lima tahun terakhir (2011-2015), dapat dikatakan bahwa potensi pasar di Italia untuk arang kayu selalu ada dan cenderung stabil, walaupun dengan trend cenderung sedikit menurun, yakni -1,42% dalam 5 tahun terakhir.



Nilai (M USD)



Profil Impor Produk Arang Kayu di Italia 2011-2015 (Million USD) 29.50 29.00 28.50 28.00 27.50 27.00 26.50 26.00 25.50 25.00 24.50 24.00



28.89



28.77 27.83 26.85



25.82



2011



2012



2013



2014



2015



Tahun Gambar 3. Profil Impor Arang Kayu Kayu di Italia (sumber: Istat)



3 4



http://ec.europa.eu/energy/en/topics/renewable-energy/renewable-energy-directive http://biomassmagazine.com/articles/10908/pellet-heat-amore



Halaman 9



Profil Impor Produk Arang Kayu Italia-Indonesia 2011-2015 (Million USD) 0.70



Nilai (M USD)



0.60



0.56



0.60



0.47



0.50



0.44



0.44



0.40 0.30



0.20 0.10 0.00 2011



2012



2013



2014



2015



Tahun Gambar 4. Profil Impor Produk Arang Kayu Italia-Indonesia (sumber: Istat)



Profil dengan trend negatif dapat dicermati dari Gambar 4 di mana penurunan nilai impor dari Indonesia ke Italia terus menerus terjadi dari tahun ke tahun, walaupun sempat terjadi kenaikan pada 2013-2014. Persentase trend nilai impor 2011-2015 dan perubahan kinerja impor Italia-Indonesia dalam satu tahun terakhir (2014-2015) dapat dilihat dalam Tabel 2 berikut ini. Tabel 2. Trend dan change Ekspor dan Impor Produk Arang Kayu Italia-Indonesia (2011-2015) Trend (%) Change (%) Deskripsi (2011-2015) (2011-2015)



Ekspor



0



0



Impor



-2,45



-27,56



Sumber: Istat



Negara-negara yang berperan aktif dalam memasok arang kayu ke Italia didominasi oleh Amerika Latin dan Eropa. Tabel 3 memperlihatkan pergerakkan nilai impor masingmasing lima belas negara teratas dan negara pengimpor arang kayu di Italia, di mana Indonesia menduduki posisi ke sepuluh berdasarkan nilai impor tahun 2015. Tabel 3. Negara Importir Arang Kayu ke Pasaran Italia 2011-2015 (M USD) Peringkat



Nama Negara



2011



2012



2013



2014



2015



Trend (%)



Change (%)



2011-2015



2014/2015



1



Argentina



12,51



10,93



10,78



9,27



7,82



-10,46



-15,65



2



Kuba



4,72



4,47



3,23



6,08



4,30



1,24



-29,19



3



Kroasia



0,80



1,80



2,61



3,71



3,57



44,97



-3,75



4



Paraguay



3,18



2,92



3,84



2,28



2,65



-5,92



16,03



5



Bosnia



1,50



0,99



1,05



2,32



1,85



13,61



-20,01



&



Herzegovina



Halaman 10



6



Nigeria



0,92



0,52



1,07



0,81



1,05



7,29



29,74



7



Jerman



0,36



0,29



0,42



0,36



0,98



25,19



171,12



8



Mesir



1,50



1,23



1,74



1,12



0,80



-12,62



-28,69



9



Perancis



0,23



0,75



0,56



0,74



0,74



25,39



0,17



10



Indonesia



0,56



0,47



0,44



0,60



0,44



-2,45



-27,56



11



Polandia



0,07



0,00



0,03



0,20



0,26



91,47



29,04



12



Uruguay



0,48



0,25



0,03



0,00



0,25



-



-



13



Spanyol



0,20



0,17



0,08



0,22



0,15



-2,97



-30,99



14



Tiongkok



0,10



0,09



0,07



0,16



0,13



12,48



-17,79



15



Belanda



0,04



0,24



0,43



0,22



0,12



24,86



-47,09



Sumber: Istat



Dari Tabel 3, dapat dilihat bahwa Argentina merupakan pengimpor utama ke Italia, melebihi negara-negara lainnya dengan nilai impor 7,82 Juta USD. Sementara itu Indonesia berada pada peringkat 10 dengan pesaing utama Perancis di atas dan Polandia di bawah. Sementara itu, pesaing terdekat Indonesia dari Asia hanya lah Tiongkok di peringkat 14. Dapat dilihat pula dari Gambar 5 bahwa nilai impor Indonesia terus menurun, sesuai dengan data pada Tabel 3 di mana tren impor dari Indonesia menurun sebesar 2,45% dan perubahan dalam 1 tahun terakhir juga menunjukkan penurunan. Dilain pihak beberapa negara pengimpor dari Eropa terus mengalami kenaikkan nilai impor yang cukup signifikan, seperti Kroasia, Bosnia & Herzegovina, Jerman, dan Perancis. Bahkan Polandia mengalami tren kenaikan yang sangat tinggi hingga di atas 90 persen. Sementara itu sama seperti Indonesia, terlihat pula profil impor yang menurun oleh negara-negara Amerika Latin, seperti Argentina dan Paraguay.



Nilai Impor (M USD)



Profil Nilai Impor Arang Kayu di Italia berdasarkan Importir 2011-2015 (Million USD) Argentina



Cuba



Croatia



Egypt



France



Indonesia



14.00 12.00 10.00 8.00 6.00 4.00 2.00 0.00 2011



2012



2013



2014



2015



Tahun



Gambar 5. Nilai Impor Arang Kayu berdasarkan Importir



Halaman 11



(sumber: Istat)



2.2 Kinerja Ekspor Arang Kayu di Italia Produksi arang kayu di seluruh dunia telah meningkat pesat dimana pada tahun 1965 produksinya hanya sekitar 18 Juta ton, menjadi 47 Juta ton pada 2009. Afrika merupakan kawasan terbesar exportir arang kayu, yakni mencapai 63 persen. Namun untuk tiap negara, negara-negara dari Amerika Latin dan Asia mendominasi di peringkat teratas, yaitu Paraguay (12%), India (11%), Indonesia (11%), Argentina (11%), dan Somalia (5%).5 Sedangkan nilai ekspor arang kayu Italia tergolong masih sangat kecil. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada Gambar 6 berikut ini.



Profil Ekspor Produk Arang Kayu di Italia 2011-2015 (Million USD) 1.60



1.36



Nilai (M USD)



1.40



1.30



1.04



1.20 1.00 0.80



0.79



0.73



0.60 0.40 0.20 0.00 2011



2012



2013



2014



2015



Tahun Gambar 6. Kinerja Ekspor Arang Kayu Italia (sumber: Istat)



Seperti yang dapat kita lihat pada Gambar 6, kinerja ekspor arang kayu Italia cenderung sangat kecil, rata-rata hanya 1,05 Juta USD. Hal ini dapat dimengerti karena produksi arang kayu Italia belum mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri sehingga sulit untuk mengekspor ke luar negeri.



5



http://www.worldatlas.com/articles/top-wood-charcoal-exporting-and-importingcountries.html



Halaman 12



Nilai (M USD)



Profil Ekspor Produk Arang Kayu Italia-Indonesia 2011-2015 (Million USD) 1.00 0.90 0.80 0.70 0.60 0.50 0.40 0.30 0.20 0.10 0.00



0.00



0.00



0.00



0.00



0.00



2011



2012



2013



2014



2015



Tahun



Gambar 7. Nilai Ekspor Arang Kayu Italia ke Indonesia. (sumber: Istat)



Dengan kinerja ekspor arang kayu Italia yang sangat kecil, dapat kita lihat pula pada Gambar 7 bahwa tidak ada sama sekali arang kayu yang dapat diekspor Italia ke Indonesia dalam kurun waktu 2011-2015. Hal ini berarti neraca perdagangan arang kayu antara Italia dan Indonesia hanya berjalan 1 arah, dimana Indonesia sebagai produsen sedangkan Italia sebagai konsumen, yang menunjukkan bahwa peluang Indonesia untuk memperluas pasar di Italia semakin besar. Nilai ekspor arang kayu dari Italia ke lima negara tujuan utama serta posisi Indonesia dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4. Nilai ekspor arang kayu dari Italia ke lima negara tujuan utama



Peringka t



Negara



201 1



201 2



201 3



201 4



201 5



Trend (%) 11-15



Change (%) 15/14



1



Swiss



0,25



0,24



0,27



0,26



0,26



1,15



1,31



2



Rumania



0,00



0,33



0,39



0,18



0,09



378,09



-49,22



3



Malta



0,02



0,03



0,04



0,06



0,06



42,95



-3,60



4



Jerman



0,05



0,03



0,10



0,09



0,06



19,49



-31,22



5



Pakistan



0,05



0,04



0,05



0,09



0,05



10,77



-36,56



0,00



0,00



0,00



0,00



0,00



-



-



40



Indonesia (sumber: Istat)



2.3 Regulasi Produk Arang Kayu di Italia Regulasi Uni Eropa untuk produk-produk yang beredar di pasaran dapat diakses di http://eur-lex.europa.eu/browse/summaries.html. Dalam situs ini, legislasi mengenai berbagai topik termasuk didalamnya budaya, ekonomi, sosial, pertumbuhan, sustainabilitas dan lain sebagainya dijelaskan secara detail dan rinci. Halaman 13



Berkaitan dengan kegiatan impor, sebagai anggota dari Uni Eropa, Italia menerapkan kebijakan yang secara umum mengacu pada garis besar ketentuan impor yang telah ditetapkan oleh Uni Eropa. Kebijakan impor, regulasi ekspor, syarat dan ketentuan yang perlu dipenuhi dapat ditemukan pada portal “EU Help Desk” 6. Ketentuan impor produk yang ditetapkan oleh EU, termasuk di Italia, terdiri atas beberapa persyaratan mutu yang terdiri menjadi 2 bagian yaitu kebijakan (peraturan resmi) beserta additional requirement-nya dan persyaratan yang sifatnya tidak resmi. Persyaratan-persyaratan yang diatur dalam kebijakan resmi nasional dan additional requirement-nya dapat di akses di website http: //cbi.eu/marketinfo. Sedangkan yang dimaksud persyaratan yang sifatnya tidak resmi adalah persyaratan yang mendukung persyaratan mutu resmi yang telah dikeluarkan pemerintah, misalkan tentang persyaratan lingkungan, contohnya berupa eco text label (dapat dilihat di website http://www.eco-label.com). Selain persyaratan lingkungan juga ada persyaratan sosial, contohnya berupa produsen yang harus terstandardisasi sistem TQM seperti ISO standards, OHSAS, ILO, Ethical Trading, dll. Wood pellets di Eropa memiliki sertifikasi bernama ENplus, yang mengklasifikasikan pellet menjadi 3 kelas berdasarkan ISO 17225-2.  ENplus A1  ENplus A2  ENplus B Tabel 5. Properti pellet berdasarkan kelas



No



Property



Unit



1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14



Diameter Length Moisture Ash Mechanical Durability Fines (