6072-P1-SPK-soal STUDI KASUS [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

DOKUMEN NEGARA



UJI KOMPETENSI KEAHLIAN TAHUN PELAJARAN 2018/2019 Satuan Pendidikan Kompetensi Keahlian Kode Alokasi Waktu Mata Uji Bentuk Soal



: : : : : :



Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Akuntansi 6072 30 menit STUDI KASUS Penugasan Perorangan



SOAL STUDI KASUS K3LH Ada 4 orang pekerja yang sedang lembur dan sedang mengerjakan suatu proyek pemasangan tiang sambungan telepon di jalan raya. Kecelakaan kerja yang terjadi akibat kelalaian dan kurang lengkapnya peralatan keselamatan kerja yang digunakan oleh 4 orang pekerja. Korban kecelakaan diduga kurang hati hati dan lalai pada saat pemasangan kabel listrik yang tidak terpasang lalu kabel listrik tersebut menyentuh tiang listrik yg sedang dipijak oleh para pekerja . Akibatnya 2 orang yang sedang berpijak di tiang listrik tersengat oleh arus listrik yg berasal dari salah satu kabel yang sedang diperbaiki kemudian kabel itu menyentuh tiang listrik yg sedang dipijak oleh pekerja tersebut , akibanya 2 orang tewas dan 2 orang lagi menderita luka bakar di telapak kakinya . Berdasarkan kasus tersebut, identifikasikan mengenai penyebab kecelakaan kerja dan berikan solusi pencegahan terjadinya kecelakaan kerja.



1



SOAL STUDI KASUS ETIKA PROFESI Jakarta, 19 April 2001 .Indonesia Corruption Watch (ICW) meminta pihak kepolisian mengusut sembilan Kantor Akuntan Publik, yang berdasarkan laporan Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP), diduga telah melakukan kolusi dengan pihak bank yang pernah diauditnya antara tahun 1995-1997. Koordinator ICW Teten Masduki kepada wartawan di Jakarta, Kamis, mengungkapkan, berdasarkan temuan BPKP, sembilan dari sepuluh KAP yang melakukan audit terhadap sekitar 36 bank bermasalah ternyata tidak melakukan pemeriksaan sesuai dengan standar audit. Hasil audit tersebut ternyata tidak sesuai dengan kenyataannya sehingga akibatnya mayoritas bankbank yang diaudit tersebut termasuk di antara bank-bank yang dibekukan kegiatan usahanya oleh pemerintah sekitar tahun 1999. Kesembilan KAP tersebut adalah AI & R, HT & M, H & R, JM & R, PU & R, RY, S & S, SD & R, dan RBT & R. “Dengan kata lain, kesembilan KAP itu telah menyalahi etika profesi. Kemungkinan ada kolusi antara kantor akuntan publik dengan bank yang diperiksa untuk memoles laporannya sehingga memberikan laporan palsu, ini jelas suatu kejahatan,” ujarnya. Karena itu, ICW dalam waktu dekat akan memberikan laporan kepada pihak kepolisian untuk melakukan pengusutan mengenai adanya tindak kriminal yang dilakukan kantor akuntan publik dengan pihak perbankan. ICW menduga, hasil laporan KAP itu bukan sekadar “human error” atau kesalahan dalam penulisan laporan keuangan yang tidak disengaja, tetapi kemungkinan ada berbagai penyimpangan dan pelanggaran yang dicoba ditutupi dengan melakukan rekayasa akuntansi. Teten juga menyayangkan Dirjen Lembaga Keuangan tidak melakukan tindakan administratif meskipun pihak BPKP telah menyampaikan laporannya, karena itu kemudian ICW mengambil inisiatif untuk mengekspos laporan BPKP ini karena kesalahan sembilan KAP itu tidak ringan. “Kami mencurigai, kesembilan KAP itu telah melanggar standar audit sehingga menghasilkan laporan yang menyesatkan masyarakat, misalnya mereka memberi laporan bank tersebut sehat ternyata dalam waktu singkat bangkrut. Ini merugikan masyarakat. Kita mengharapkan ada tindakan administratif dari Departemen Keuangan misalnya mencabut izin kantor akuntan publik itu,” tegasnya. Menurut Tetan, ICW juga sudah melaporkan tindakan dari kesembilan KAP tersebut kepada Majelis Kehormatan Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dan sekaligus meminta supaya dilakukan tindakan etis terhadap anggotanya yang melanggar kode etik profesi akuntan. Berikan pendapat saudara mengenai kasus tersebut.



2