6 0 809 KB
Respon Organisme Terhadap Perubahan Suhu Sutriani1 dan Muh. Ramadhan2 1) Mahasiswa Jurusan BDP FPIK UHO 2) Asisten Praktikum Fisiologi Hewan Air FPIK UHO Jl. HEA Mokodompit Kampus Bumi Tridharma Anduonohu Kendari 93232, Telp/Fax: 082128988209 1. [email protected] 2. [email protected] Diterima : Mei 2020 ; disetujui : Mei 2020
Abstark Fisiologi hewan air adalah Ilmu yang mempelajari fungsi, mekanisme dan cara kerja dari organ, jaringan dan sel dari suatu organisme (ikan sebagai hewan air). Suhu merupakan salah satu faktor fisika yang sangat penting di dalam air karena bersama-sama dengan zat/unsur yang terkandung didalamnya akan menentukan massa jenis air, densitas air, kejenuhan air, mempercepat reaksi kimia air, dan memengaruhi jumlah oksigen terlarut di dalam air. Ikan nila (Oreochromis niloticus) adalah salah satu jenis ikan konsumsi air tawar yang telah lama dibudidayakan di Indonesia bahkan telah dikembangkan di lebih dari 85 negara sebagai komoditi ekspor. Ikan kembung merupakan salah satu ikan pelagis kecil yang sangat potensial dan ditemukan hampir di seluruh perairan Indonesia. Praktikum ini menggunakan metode pengamatan secara acak terhadap ikan air tawar menggunakan ikan nila (O. nilaticus) dan ikan air laut menggunakan ikan kembung (Rastrelligerkanagurta) yang dimasukkan ke dalam 4 buah toples berisikan air yang masing-masing memiliki konsentrasi suhu.Praktikum ini menggunakan metode pengamatan secara acak terhadap organisme percobaan yang dimasukkan ke dalam 4 buah toples berisikan air yang masing-masing memiliki konsentrasi suhu yang berbeda-beda yaitu
15°c, 25°c, 30°c, dan
35°c.Berdasarkan hasil pengamatan bahwa ikan nila dan ikan kembung setiap kenaikan suhu 5°c maka bukaan operculumnya akan semakin banyak. Hal tersebut karena respon terhadap perubuhan suhu yang membuat ikan mengalami stres sehingga berdampak pada metabolisme yang terganggu membuat konsumsi oksigen akan semakin meningkat.
Kata kunci : Suhu, Ikan nila (Oreochromis niloticus) Ikan Kembung( Rastereliger)
I. Pendahuluan
unsur
Fisiologi hewan air adalah Ilmu yang mempelajari fungsi, mekanisme dan cara kerja dari organ, jaringan dan sel dari suatu organisme
(ikan
sebagai
hewan
air).
Termasuk dalam Fisiologi Hewan Air adalah Penyesuaian
diri
terhadap
lingkungan
(adaptasi), Metabolisme, Peredaran darah, Respirasi,
Reproduksi
dan
Pengambilan
Suhu merupakan salah satu faktor fisika yang sangat penting di dalam air karena bersama-sama dengan zat/unsur yang terkandung didalamnya akan menentukan massa jenis air, densitas air, kejenuhan air, reaksi
kimia
air,
dan
memengaruhi jumlah oksigen terlarut di dalam air .Suhu tinggi yang masih dapat ditoleransi oleh ikan tidak selalu berakibat mematikan
pada
ikan
tetapi
dapat
menyebabkan gangguan status kesehatan untuk jangka panjang, misalnya stres yang menyebabkan tubuh lemah, kurus, dan tingkah
laku.
Hal
ini
sesuai
dengan
pernyataan Pardamean (2010) bahwa suhu yang terlalu tinggi dapat meningkatakn stress pada ikan. Perubahan iklim telah menyebabkan berbagai persoalan bagi lingkungan laut terutama tidak stabilnya suhu bumi seperti naiknya suhu air laut di seluruh belahan bumi dan Indonesia saat ini. Terjadinya perubahan iklim sangat berpengaruh terhadap semua
kehidupan
manusia
dan
sumberdaya hayati laut terutama ikan baik langsung maupun tidak langsung (Iha 2017) Ikan
nila
(Oreochromis
niloticus)
adalah salah satu jenis ikan konsumsi air tawar yang telah lama dibudidayakan di Indonesia bahkan telah dikembangkan di lebih dari 85 negara sebagai komoditi ekspor. Ikan ini berasal dari kawasan Sungai Nil dan danau-danau
makanan (nutrisi)
mempercepat
alamiah
sekitarnya
Pertumbuhan
ikan
nila
di
Afrika.
secara
umum
dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor internal
meliputi
genetik
dan
kondisi
fisiologis ikan serta faktor eksternal yang berhubungan dengan pakan dan lingkungan (Aliza 2013). Ikan kembung merupakan salah satu ikan pelagis kecil yang sangat potensial dan ditemukan
hampir
di
seluruh
perairan
Indonesia. Ikan kembung merupakan ikan yang memiliki nilai ekonomis penting. Hal ini disebabkan ikan tersebut paling banyak ditangkap untuk dikonsumsi oleh sebagian besar masyarakat Labuan bila dibandingkan dengan ikan pelagis lainnya. (`Prahardina 2015) Berdasarkan uaraian diatas maka perlu dilakuakan
praktikum
respon
organisme
terhadap perubahan suhu agar kita dapat mengetahui dan mengenal lebih jauh tentang Fisiologi hewan air. Adapun tujuan dan manfaat dari praktikum
respon
organisme
terhadap
perubahan suhu yaitu Tujuan dilakukannya
praktikum ini adalah untuk mengetahui memasukkan 2 toples yang berisi ikan pengaruh respon fisiologis organisme ikan kedalam mangkuk, kemudian menuangkan terhadap
perubahan
suhu
dilingkungan. air panas kedalam salah satu mangkuk (air
Sedangkan manfaat dari praktikum ini adalah panas jangan dmasukkan kedalam toples). agar praktikan mampu mengetahui respon Atur suhu pada air didalam toples hingga stabil pada suhu 350C, Pada mangkuk yang
organisme terhadap perubahan suhu.
lain, masukkan es batu kedalamnya (es II. Metode Praktikum Praktikum
jangan dimasukkan kedalam toples). Atur
Fisiologi
Hewan
Air suhu pada air didalam toples hingga stabil
dilaksanakan pada hari Sabtu 9 mei 2020 pada suhu 200C kemudian Catat banyaknya pada pukul 10:00 – 11:00 secara online. Alat
yang
digunakan
gerakan
membuka
dan
menutupnya
antara operculum dalam satu menit pada masing-
lain :toples sebagai wadah menyimpang air, masing
toples
yang
dimasukkan
pada
mangkuk besar digunakkan sebagai wadah, mangkuk yang berbeda. Lakukan hingga 4 thermometer digunakan untuk mengukur menit kedepan, Dengan mempertahankan suhu air. Sedangkan bahan yang digunakan suhu air pada toples, ganti ikan pada kedua dalam praktikum ini antara lain : air tawar toples
dengan
dan air laut sebagai media percobaan, es batu banyaknya
ikan
yang
aktivitas
baru.
Catat
menutup
dan
untuk menurunkan suhu air, ikan nila membukanya operculum ikan pada kedua (O.nilaticus)
ikan
air
tawar
dan
ikan suhu yang berbeda.Ulangi perlakuan yang
kembung (Rastrelligerkanagurta) ikan air sama pada ikan air laut. laut sebagai organisme percobaan. Adapun
metode
yang
digunakan
III. Hasil dan Pembahasan
Hasil dari praktikum respon organisme terhadap suhu dapat dilihat ada Prosedur kerja pada praktikum ini yaitu table berikut: pertama menyiapkan media/toples, kemudian Table 1. Hasil pengamatan respon organisme isikan air kedalam masing-masing toples, terhadap suhu memasukkan ikan air tawar kedalam toples Organis Perubahan Suhu (˚c) me 15(˚ 25(˚c) 30(˚ 35(˚c) yang berisi air masing-masing 1 ekor. Setelah c) c) 10 menit, menghitung banyaknya gerakan Ikan 95 102 199 190 Nila membuka dan menutup operculum ikan Ikan dalam satu menit. Lakukan hal ini hingga 4 Kembun 76 118 186 201 g menit kedepan, Lalau memasukkan hasil adalah metode pengamatan secara acak.
pengamatan
dalam
tabel
pengamatan,
Ikan merupakan hewan ektotermik perairan
akan
yang berarti tidak menghasilkan panas tubuh, oksigen
menyebabakan
terlarut.,
sehingga
penurunan kebutuhan
sehingga suhu tubuhnya tergantung atau organisme air terhadap oksigen semakin menyesuaikan
suhu
lingkungan bertambah dengan pergerakan operculum
sekelilingnya. Ikan yang hidup didalam air yang semakin cepat, penurunan suhu pada yang mempunyai suhu relatif tinggi akan suatu perairan dapat menyebabkan kelarutan mengalami kenaikan kecepatan respirasi. Hal oksigen
dalam
perairan
itu
meningkat
tersebut diamati dari perubahan gerakan sehingga kebutuhan organisme dalam air operculum
ikan.
Ikan
toleransi
terhadap
tertentu
yang
memiliki
derajat terhadap oksigen semakin berkurang, hal ini
dengan
kisarn menyebabkan jarangnya frekuensi membuka
suhu
sangat
berperan
bagi serta
menutupnya
operculum
padaikan
pertumbuhan, inkubasi telur, konversi pakan tersebut dan resistensi terhadap penyakit. Suhu tinggi
Ikan yang mengalami kekurangan
tidak selalu berakibat mematikan tetapi dapat oksigen
akan
mempercepat
pergerakan
menyebabkan gangguan status kesehatan operkulumnya disertai dengan pergerakan untuk jangka panjang.
mengambil udara di permukaan air dan
Berdasarkan hasil pengamatan yang pergerakan ikan menjadi pasif. diberikan dengan pemberian suhu yang berbeda respon yang diberikan pun juga berbeda. Pada ikan nilai saat di beikan suhu
IV. Simpulan Simpulan pada praktikum respon
15 ˚C diperoleh hasil yakni 95 buka tutu organisme terhadap suhu yaitu Ikan yang operculum, pada suhu 25˚C diperoleh hasil mengalami 102, suhu 30˚C diperoleh hasil 199, dan pada mempercepat
kekurangan pergerakan
oksigen
akan
operkulumnya
suhu 35˚C didapatakan hasil 190. Untuk ikan disertai dengan pergerakan mengambil udara kembung saat di berikan suhu 15˚C di eroleh di permukaan air dan pergerakan ikan bukaan operculum sebanyak 76, pada suhu menjadi pasif. 25˚C diperoleh hasil yakni 118, suhu 30˚C diperoleh hasil 186, dan pada suhu 35˚C diperoleh hasil yakni 201˚C. Kenaikan suhu pada suatu perairan menyebabkan kelarutan oksigen atau dissolve oxygen (DO) di peraiaran tersebut akan menurun. Hal ini sesuai dengan pernyataan Ismi (2017), bahwa naiknya suhu pada
Kenaikan suhu pada suatu perairan menyebabkan kelarutan oksigen atau dissolve oxygen (DO) di peraiaran tersebut akan menurun, sehingga kebutuhan organisme air terhadap oksigen semakin bertambah dengan pergerakan operculum yang semakin cepat, penurunan suhu pada suatu perairan dapat
menyebabkan
kelarutan
oksigen
dalam
perairan itu meningkat sehingga kebutuhan organisme
dalam
oksigen Ismi, Suko. 2017. Pengaruh pengantian oksigen pada transportasi benih semakin berkurang, hal ini menyebabkan kerapu dengan system tertutup. Jurnal jarangnya frekuensi membuka serta ilmu dan teknologi kelautan trois. menutupnya operculum pada ikan tersebut. Vol. 9, No. 1,. Hal. 385 – 391. Daftar Pustaka Aliza,
air
Terhadapkenaikan Suhu. Rise Sapa. Vol. 2(2): 45-53
terhadap
Pardamean, Armanto Simanjuntak & Rozeff, P.,ST, MT. 2010. Pengontrolan Suhu Air Pada Kolam Pendederan Embenihan Ikan Nila Berbasis Arduino. Jurnal Teknik Elektro. Hal. 1-9.
Dwinna., Winaruddin,. & Luky Wahyu S. 2013. Efek Peningkatan Suhu Air Terhadap Perubahan Perilaku, Patologi Anatomi, Dan Histopatologi Insang Ikan Nila (Oreochromis Niloticus). Jurnal Prahadina,Viska Donita., Mennofatria Boer & Achmad Fahrudin. 2015. Medika Veterinaria. Vol. 7 No. 2. Hal Sumberdaya Ikan Kembung 142 – 144. (Rastrelliger Kanagurta Cuvier 1817) Iha, Lisa., Muhammad Ramli., & La Ode Di Perairan Selat Sunda Yang Alirman A. 2017. Respon Ikan Didaratkan Di Ppp Labuan, Banten Plectroglyphidodon Lacrymatus Marine Fisheries.Vol. 6, No. 2. Hal: 169-175
LAMPIRAN