Ahwalul Insan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Assalamu’alaikum Wr. Wb Kitab AHWALUL INSAN berasal dari kata “AHWAL” yang berarti “KEADAAN” dan “INSAN” yang berarti “MANUSIA”. Sesuai dengan maknanya, didalam kitab AHWALUL INSAN berisi tentang perjalanan manusia dari Awal hingga Akhir. Agar pembaca tidak bosan, maka K.H Muhammad selaku pengarang kitab ini melakukan sebuah inovasi baru, yaitu dengan “melagukan” isi kitab ini. Saya sarankan saudara-saudara sekalian, membaca kitab ini dengan “melagukannya”. Karena saya pribadi merasakan sebuah perbedaan ketika membaca kitab ini dengan “melagukannya” dibandingkan dengan membacanya seperti membaca koran. Insya ALLAH membaca kitab ini dengan “melagukannya” membuat makna perkata nya lebih meresap ke dalam hati. Seperti yang telah disebutkan, lagu yang populer dipakai adalah lagu SEPOHON KAYU. Tak ayal, kitab ini pun layak dijadikan sebagai “pupujian” sesudah adzan dan sebelum iqamat dalam shalat fardu. Didalam kitab AHWALUL INSAN terdapat 25 bab, yang tentunya saya sarankan untuk dibaca secara keseluruhan dan berurutan agar saudara-saudara sekalian dapat mengetahui inti perjalanan hidup kita yang sementara ini. Karena sebaik-baiknya ilmu yang harus dipelajari adalah ilmu Tauhid. Insya ALLAH, semoga kitab ini bermanfaat untuk tujuan hidup kita. AMIN.. Wassalamu’alaikum Wr.Wb



Al-Kitab AHWALUL INSAN “KEADAAN MANUSIA” – PENDAHULUAN (1) Alhamdulillah kami ucapkan :: Segala puji kepada tuhan Rahmat dan salam kami limpahkan :: Kepada nabi akhiri zaman Wahai anakku wahai saudara :: Disini aku angkat bicara Wajiblah engkau berlaku taat :: Baik ibadah maupun adat Hidup manusia dalam dunia :: Tak lepas dari reka perdaya Kesemuanya menempuh jalan :: Masing-masing mencapai tujuan Aman sejahtera berbahagia :: Itu puncak tumpuan manusia ALLAH Pengasih lagi Penyayang :: Pada makhluk-Nya tiada terbilang Kasih sayang-Nya tiada terbatas :: Makhluk dibawah atau diatas Baik manusia atau binatang :: Makhluk yang taat atau menentang Kesemuanya diberi nikmat :: Hidup dan rizqi, ilmu dan hikmah ALLAH menyuruh para utusan :: Untuk membawa semua insan Ke jalan Tuhan yang di ridhoi :: Bukan jalan setan di murkai Turun Al-Qur’an bawa cahaya :: Bagi manusia agar bahagia Al-qur’an membawa petunjuk ALLAH :: Jalan yang benar juga yang salah Agar manusia dapat memilih :: Maka diberi akal yang soleh Lengkap dengan anggota tubuh :: Buat melakukan amal yang nyata Jika jalan benar dipilihnya :: ALLAH menolong sampai puncaknya Pada dirinya akibat nanti :: Akan terlihat setelah mati Beramal baik mendapat Rohmat :: Beramal buruk mendapat Laknat



Al-Kitab AHWALUL INSAN “KEADAAN MANUSIA” – LAHIRNYA MANUSIA (2)



Hidup manusia mulai lahir :: Hingga meninggalkan alam dohir Melalui proses enam masa :: Bayi , anak-anak, remaja, dewasa Setengah baya dan masa tua :: Lalu mati tubuh tak bernyawa Lahirnya bayi tak berpakaian :: Tak bawa harta dan perhiasan Makan dan minumnya diladeni :: Sehat dan sakitnya dilayani Masa bayi umur dua tahun :: Naik kanak-kanak ke tiga tahun Masa anak sampai tujuh tahun :: Remaja sampai lima belas tahun Setelah itu masa dewasa :: Empat puluh tahun tak berasa Empat puluh sampai lima puluh :: Setengah baya dan kurang mampu Tubuh yang segar menjadi susut :: Kulit yang kencang jadi keriput Dari enam puluh dan seterusnya :: Masa orang tua sampai ajalnya Rambut yang hitam menjadi putih :: Giginya ompong asalnya rapih



Al-Kitab AHWALUL INSAN “KEADAAN MANUSIA” – MENDIDIK ANAK (3)



Yang belum baligh pahala amalnya :: Di tulis buat orang tuanya Semenjak kecil ajarlah anak :: Jangan pelihara seperti ternak Hanya di urus makan minumnya :: Tidak difikirkan rohaninya Dituruti apa kehendaknya :: Tidak ditolak “sayang” katanya Itu bukan nama sayang anak :: Tapi merugikan nasib anak



Al-Kitab AHWALUL INSAN “KEADAAN MANUSIA” – KEMATIAN (4)



Orang yang sudah datang ajalnya :: Mati tak dapat diundurkannya Sedang mati tak memberi kabar :: Sebelumnya walau sehat sadar Karena itu wajiblah kita :: Siap amal soleh jangan harta Jika mati dibawa ke makam :: Diikuti oleh tiga macam Keluarga, harta serta amal :: Yang dua kembali tinggal amal Tumbuhnya uban itu tandanya :: Mati mengirim peringatannya Di waktu dekat akan menjemput :: Malaikat maut akan menjemput Sakit-sakitan itu alamat :: Hidupnya akan segera tamat Tapi biasanya sifat insan :: Merasa masih muda tak bosan Bila waktunya insan kembali :: Walau menjerit tidak peduli Ada yang mati membawa iman :: Ada yang kafir tidak beriman Jika yang mati membawa iman :: Arwah melapor ke sumur zam-zam Bila yang kafir mati arwahnya :: Ke sumur barhut di laporkannya Suatu tempat yang selamanya :: Penuh gambaran api isinya Setelah orang nyata matinya :: Anak dan istri menangisinya Merasa pilu ditinggalkannya :: Tidak akan kembali slamanya Bela sungkawa sampai disitu :: Untuk nasib mayit tidak tahu Semua pakaian yang dipakai :: Dilepas sehingga tinggal bangkai Lalu mayit itu dimandikan :: Segala kotoran dibersihkan Dikucuri air sampai merata :: Kemudian gosok smua anggota Betapa sedih kalau dilihat :: Tubuh tak gerak mata tak lihat Sebelum mati punggul bergoyang :: Setelah mati diam wah sayang Sebelum mati langkah bergaya :: Sesudah mati tidak berdaya Tertawa riang mata melirik :: Setelah mati tinggal menjerit Wajah yang tampan menjadi pucat :: Wajah yang cantik menjadi cacat



Muka dipulas dan dihiasi :: Lalu begadang serta beraksi Setelah mati nempel ditanah :: Dari hidungnya keluar nanah Wahai saudara coba renungkan :: Tubuh kita pun tunggu giliran Setelah selesai dimandikan :: Lalu dibawa ke tempat kafan Seagala lubang ditutup kapas :: Serta tubuhnya kain dilepas Tangan menyilang bagai sembahyang :: Dan kain putih tiga terbilang Lalu dibungkus serta diikat :: Ujung pangkalnya supaya rapat Mayit menjerit “hai orang hidup” :: Jangan terburu aku ditutup Ingin melihat wajah anakku :: Serta istriku dan saudaraku Yang tak mendengar hanya manusia :: Serta jin karna banyak berdosa Selesai dibungkus kemudian :: Disembahyangkan empat takbiran Lalu dibacakan do’a tahlil :: Terus dimasukkan dalam katil Mayit menjerit waktu diangkat :: “Mau kemana kamu berangkat” “Karna disini itu rumahku” :: “Berkumpul dengan keluargaku” Kemudian jenazah dipikul :: Lalu semua orang berkumpul Untuk menyaksikan berangkatnya :: Menuju tempat dikuburkannya Adzan dan qomat didengungkannya :: Tandanya islam yang dipeluknya Jenazah dibawa dan diiring :: Mayit menjerit suara nyaring “Aduh janganlah aku dibawa” :: “Karna hartaku tidak terbawa”



Al-Kitab AHWALUL INSAN “KEADAAN MANUSIA” – KUBUR (5)



Jika mayit dibawa ke makam :: Diikuti oleh tiga macam Keluarga, harta serta amal :: Yang dua pulang tinggal amalnya Mayit diambil dari katilnya :: Dan dimasukan dalam kuburan Bumi berkata “waktu didunia :: Kamu hidupnya menganiaya” “Sekarang tiba waktu disiksa” :: “Pembalasan bagi yang berdosa” “Kamu tertawa diatas bumi” :: “Silahkan nangis didalam bumi” Di atas bumi aduh lengkangnya :: Di dalam bumi hancur tulangnya Di muka bumi banyak temannya :: Di perut bumi tiada kawan Di atas bumi terang dan lega :: Di perut bumi gelap celaka Jika kamu datang bawa iman :: “Ku sambut dengan ucapan salam” “Silahkan masuk beristirahat” :: “Karna di dunia tiada sempat” Kalau mayit tak membawa iman :: Kubur tak memberikan sambutan “Aku terpaksa menerimamu” :: “Sungguh tak sudi ditempatimu” Kubur di tutup di timbun tanah :: Hingga diratakan dengan tanah Belum bubar talqin dibacakan :: Agar mayit dapat meyakinkan Hadirin bubar tinggal pusara :: Mayit sendiri sedih sengsara



Al-Kitab AHWALUL INSAN “KEADAAN MANUSIA” – PERTANYAAN KUBUR (6)



Kubur di tutup di timbun tanah :: Hingga diratakan dengan tanah Belum bubar talqin dibacakan :: Agar mayit dapat meyakinkan Hadirin bubar tinggal pusara :: Mayit sendiri sedih sengsara Tak lama datang Munkar dan Nakir :: Menanyakan yang tak bisa mungkir Mayit bangun tengok kanan kiri :: “Kenapa aku ada disini?” Mayit beriman tenang adanya :: Munkar dan Nakir sopan datangnya Munkar dan Nakir lalu bertanya :: Siapa tuhan yang disembahnya? Jawab : Tuhanku ALLAH Yang Esa :: Yang aku sembah sepanjang masa Tidak beranak dan dilahirkan :: Yang Kuasa dan Yang Menciptakan Bertanya lagi siapa Nabimu? :: Yang kau ikuti slama hidupmu Nabi MUHAMMAD yang ku ikuti :: Nabi terakhir yang kuhormati Bertanya lagi apa kitabmu? :: Yang menjadi pedoman hidupmu Jawab AL-QUR’AN Kitab yang Suci :: Diturunkan ke Nabi yang suci Siapa Saudara yang teringat? :: Jawab Muslimin serta Muslimat Lalu berkata yang paling akhir :: Tidurlah sampai Yaumul Akhir Lalu mayit tidur dengan nikmat :: Bangunnya nanti hari kiamat Kuburnya terang penuh cahaya :: Luas bagai taman indah ria Lalu surga dibuka pintunya :: Masuklah angin harum baunya Lalu terlihat tempat tinggalnya :: Gedung yang indah penuh isinya Mayit yang kafir waktu ditanya :: Siapa Tuhan yang disembahnya Tak bisa jawab panik adanya :: Munkar dan Nakir seram rupanya Datang membentak sambil mengancam :: Memukul dengan palu yang tajam Palu yang besar api berkobar :: Mayit dipukul hancur terbakar Kuburan penuh kobaran api :: Siang dan malam tak pernah sepi Dinding kuburan banyak durinya :: Mayit digempit hancur tulangnya



Al-Kitab AHWALUL INSAN “KEADAAN MANUSIA” – SIKSA KUBUR (7)



Siksaan kubur banyak macamnya :: Berat dan ringan apa dosanya Ada yang gunting bibir dan lidah :: Tidak sesuai yang diucapkan Ada yang memukul kepalanya :: Setelah payah diusapinya Ini siksa sebagai balasan :: Bagi pemalas tanpa alasan Ada yang patah tangan kakinya :: Sebab tak rukun degan tangganya Ada juga yang besar perutnya :: Sebesar gunung sangat beratnya Balasan bagi yang makan riba :: Dan makan haram tanpa diraba Ada lagi wanita digantung :: Rambutnya sebab tak pakai kudung Ada yang memakan daging busuk :: Tinggal yang baik sambil ditusuk Balasan bagi yang rumah tangga :: Berbuat serong dengan tetangga Ada pula yang busuk parjinya :: Pria wanita sama siksanya Itu balasan bagi pelacur :: Tukang zinah dan tubuhnya hancur Siksaan kubur banyak sekali :: Jangan kau coba walau sekali



Al-Kitab AHWALUL INSAN “KEADAAN MANUSIA” – TANDA-TANDA KIAMAT (8)



Jika waktunya datang kiamat :: Akan terjadi banyak alamat Diantaranya banyak wanita :: Buka busana dipesta-pesta Banyak gadis hamil sebelumnya :: Kawin yang sah didalam hukumnya Tukang gembala rumahnya tingkat :: Orang yang bodoh meraih pangkat Orang-orang fasiq berkuasa :: Para ulama teraniaya Kemaksiatan makin meningkat :: Kejahatan memuncak dan gawat Orang yang benar ditertawakan :: Orang salah malah dimanjakan Dan banyak orang yang gila harta :: Gila wanita dan gila tahta Masjidnya megah isinya payah :: Qur’an dibaca tidak bertuah Banyak orang yang benci ulama :: Mereka menganggapnya orde lama Banyak orang yang membaca Qur’an :: Tapi tak pernah jadi tuntunan Dan seterusnya Dajjal keluar :: Itulah fitnah yang paling besar Dajjal mengaku menjadi tuhan :: Yang yang percaya dapat fitnahan Dajjal beraksi menjajah bumi :: Tunduk padanya seisi bumi Gunung dicipta menjadi emas :: Laut dan sungai dapat dihempas Yang ikut dajjal menjadi kaya :: Yang tidak ikut dalam bahaya Hingga muslimin jadi terdesak :: Seolah-olah nafas pun sesak Kemudian datang imam Mahdi :: Membawa umat untuk mengabdi Datangnya imam Mahdi Mujtahid :: Mutlaq membela ahli Tauhid Semua umat islam bersatu :: Bertaqwa pada Tuhan yang Satu Kemudian turun Nabi Isa :: Membawa Rohmat bagi Manusia Dajjal dikejar lalu dibunuh :: Matilah dajjal rohmat pun penuh Dimuka bumi subur dan makmur :: Sampai Nabi Isa tutup Umur Tak lama kemudian manusia :: Kembali gila dan aniaya Kemaksiatan tiada batasnya :: Kejahatan mencapai puncaknya



AL-QUR’AN hilang sehingga orang :: Tidak tahu mana yang dilarang Mana yang kuat itu yang menang :: Asal mereka hidupnya senang Lalu keluar “Dabbatul Ardi” :: Makhluk tuhan diutus ke bumi Membawa cincin nabi Sulaiman :: Dan Tongkat Musa untuk pengaman Jika dipukul dengan cincinnya :: Tertulis kafir pada dahinya Kalau dipukul dengan tongkatnya :: Tertulis Mu’min pada dahinya Lalu keluar banyak api :: dari Pelosok dan menyinari Lalu terjadi malam yang panjang :: Qodar tiga hari lebih panjang Keluar Ya’juj dan Ma’juj juga :: Dari utara tidak terjaga Ya’juj sebangsa Ma’juj sebangsa :: Mereka paling jahat manusia Jika keluar mereka itu :: Bumi di rusak setiap waktu Lautan kecil diminum habis :: Dibelakangnya masih berbaris Setiap muslim diperanginya :: Hingga terdesak kehidupannya Muslim yag dipimpin Nabi Isa :: Lari ke gunung tak berkuasa Lalu nabi Isa pun berdo’a :: Agar selamat dari bahaya Maka ALLAH menurunkan Ulat :: Namanya NAGAF Mulutnya kuat Setiap ekor bunuh seorang :: Hingga mereka mati diserang Dimuka bumi penuh bangkainya :: Ya’juj dan Ma’juj tinggal bangkainya ALLAH menyuruh burung pengangkut :: Membuang bangkai pergi ke laut Kemudian Allah menurunkan :: Hujan muka bumi dibersihkan Tinggal senjatanya yang bertumpuk :: Mu’min membakarnya dan bertepuk Tujuh tahun lamanya membakar :: Belum habis senjata dibakar Setelah itu keluar mata :: Hari dari barat tanda nyata Telah ditutup pintu bertaubat :: Setiap makhluk nanggung akibat



Al-Kitab AHWALUL INSAN “KEADAAN MANUSIA” – HARI KIAMAT (9)



ALLAH memerintah malaikat :: Isrofil agar trompet diangkat Lalu ditiup sekuat-kuat :: Keluar angin yang sangat dasyat Dunia goncang bumi berputar :: Gunungnya hancur alam bergetar Bulan dan bintangnya berjatuhan :: Matahari pecah berpisahan Gempa yang besar tak terhindarkan :: Seolah-olah yang ditimpakan Semua makhluk besar dan kecil :: Benda yang kumpul atau terpencil Dibumi dan di langit semua :: Mati dan hancur tidak bernyawa Kemudian bumi diputarkan :: Menjadi rata tanpa tanjakan Itulah tiupan yang pertama :: Makhluk terpendam bersama-sama Dan empat puluh tahun lamanya :: Di muka bumi suci adanya ALLAH bersabda kerajaan ini :: Punya siapa di hari ini Tiada yang jawab ALLAH sendiri :: Menjawab punya ALLAH sendiri



Al-Kitab AHWALUL INSAN “KEADAAN MANUSIA” – HARI KEBANGKITAN (10)



Lalu ALLAH menurunkan hujan :: Empat puluh hari terus hujan Airnya kental merendam bumi :: Seperti nutfah nyerap ke bumi Hujan berhenti bumi pun asat :: Lalu makhluk tumbuh dengan pesat Bagai bibit kacang kehujanan :: Tanah terdorong dan bermunculan Orang pertama yang dihidupkan :: Nabi MUHAMMAD yang dibangunkan ALLAH memberi bendera puji :: Orang beriman dibawah panji Kemudian ALLAH memerintah :: Isrofil meniup segala arwah Orang keluar terus mencari :: Jasadnya lalu masuk sendiri Lalu ruh masuk dari hidungnya :: Jenggelek bangun dari matinya Tanah yang nempel pada badannya :: Dibuang dan dikebutkannya Orang kafir dan orang berdosa :: Sadarkan diri baru merasa Berkata “aduh celaka aku” :: “siapa yang membangunkan aku” Dijawab ini yang dijanjikan :: Tuhan Pengasih yang Menciptakan Dan tanda bukti kebenarannya :: Para rasul yang menyampaikannya Mereka bingung dan ketakutan :: Tempat dan siksanya kelihatan Lalu menangis tersedu-sedu :: Sakit sesal sedihnya terpadu Namun sesal tiada artinya :: Karna akibat perbuatannya Orang bertuhan kepada batu :: Nanti bangkitnya seperti batu Orang bertuhan kepada bab :: Nanti bangkitnya seperti babi Orang bertuhan kepada ular :: Nanti bangkitnya seperti ular Dan seterusnya rupa mereka :: Ikut tuhannya dan ke neraka Kecuali yang bertuhan ALLAH :: Mendapat lindungan dari ALLAH Rupa elok dan bercahaya :: Dijaga dari marabahaya



Al-Kitab AHWALUL INSAN “KEADAAN MANUSIA” – PADANG MAHSYAR (11)



Lalu turun api yang berkobar :: Makhluk dikurung berdebar-debar Di mahsyar makhluk kumpul berdiri :: Dibawah teriknya matahari Satu mili matahari katanya :: Dan bumi dekat yang diinjaknya Berjejal-jejal bertumpuk-tumpuk :: Seribu tingkat orang bertumpuk Tidak duduk atau besenderan :: Jongkok berbaring dan bertiduran Panasnya matahari berlipat :: Sampai tujuh puluh kali lipat Orang takabur berbesar diri :: Paling bawah dan kecil sejari Lapar dan haus luar biasa :: Kecuali yang suka puasa Tiada makanan dan minuman :: Kecuali yang suka dermawan Karna laparnya dipadang mahsyar :: Menjadikan ambrol usus besar Karna hausnya tidak tertahan :: Lehernya putus dan berjatuhan Semua orang tak berpakaian :: Hanya yang suka infaq pakaian Di padang mahsyar tak ada tempa :: Buat berteduh walau sesaat Kecuali yang tujuh golongan :: Mereka pasti dapat naungan Dibawah Ars yang tujuh itu :: Imam yang adil yang nomor satu Kedua orang sejak kecilnya :: Patuh dan ta’at pada tuhan-Nya Ketiga orang yang rajin sholat :: Jama’ah di masjid tidak telat Ke empat orang yang bersahabat :: Karena ALLAH bagai kerabat Ke lima orang dapat rayuan :: Wanita cantik juga hartawan Dia menjawab serta ucapnya :: Maafkan nona aku bukannya Menolak cinta yang kau berikan :: Ku takut ALLAH yang menciptakan Ke enam orang mengeluarkan :: Sodaqoh serta disembunyikan Karna tangan yang sebelah kiri :: Tidak tahu yag kanan memberi Ke tujuh orang dzikir sembunyi :: Mata berlinang di tempat suci



Al-Kitab AHWALUL INSAN “KEADAAN MANUSIA” – KEADAAN KIAMAT (12)



Keringat keluar karna panasnya :: Sehingga banjir keadaannya Ada yang sampai mata kakinya :: Juga ada yang sampai lututnya Ada juga yang sampai perutnya :: Ada pula yang smpai dadanya Malahan banyak orang tenggelam :: Dalam keringat bagai di kolam Itulah sebagai balasannya :: Bagi amal yang dilakukannya Didalam hadis diceritakan :: Di padang mahsyar yang mengerikan Semua orang susah dan paya :: Tak ingat sama ibu dan ayah Tapi tiba-tiba kelihatan :: Banyak anak kecil berlarian Membawa air serta makanan :: Memandang ke kiri dan ke kanan Banyak orang meminta airny :: Tapi mereka tak memberinya Mereka berkata aku mencari :: Ayah dan ibu kandung sendiri Karna ayahku serta ibuku :: bersabar atas kematianku waktu aku kecil dibelanya :: disayang aku meninggalkannya sebab itu aku mencarinya :: minuman dan makanan untuknya



Al-Kitab AHWALUL INSAN “KEADAAN MANUSIA” – SYAFAAT ‘UDMA (13)



Orang di mahsyar menjadi susah :: Tidak diputus atau di pisah Ribuan tahun dipadang mahsyar :: Sehingga tidak ada yang sabar Akhirnya orang mu’min sepakat :: Untuk pergi mencari syafa’at Mereka teringat kita punya :: Ayah nabi adam lah namanya Mari kita pergi kepadanya :: Semoga memberi syafa’atnya Mereka pergi ke nabi Adam :: Seribu tahun lama berjalan Sampai disana lau mereka :: Berkata aduh ayah celaka Kami semuanya menderita :: Kenapa ayah tak ikut serta Karna itu kami semuanya :: Datang untuk mohon syafa’atnya Agar kami segera diputus :: Demi ayah nabi yang diutus Nabi adam jawab hai anakku :: Maaf jangan memaksa diriku Aku mengaku jadi ayahmu :: Tapi apa daya menolongmu Karna aku malu dan merasa :: Kepada tuhan pernah berdosa Ku dilarang makan buah khuldi :: Tapi dilanggar hingga terjadi Aku di usir dari surga-Nya :: Ke dunia yang gelap celaka Sabar-sabar hai anak cucu ku :: Sedang aku tak tahu nasibku Cobalah kalian pergi saja :: Kepada nabi nuh yang terpuja Karna beliau banyak sabarnya :: Sembilan ratus tahun lamanya Bertablig dan mengajak umatnya :: Delapan puluh orang banyaknya Yang ikut serta iman padanya :: Hingga dilanggar topan umatnya Coba kalian mohon syafa’at :: Kepadanya semoga selamat Lalu mereka berangkat maju :: Kepada nabi Nuh yang dituju Seribu tahun jalan lamanya :: Baru sampai menghadap padanya Mereka bertemu dan menyapa :: Hai nabi yang banyak sembahyangnya Tolonglah kami agar segera :: Dibubarkan payah tak terkira



Jawab nabi Nuh kedatangannya :: Ku sambut baik serta maksudnya Tapi sayangnya ada halangan :: Ku tak mampu beri pertolongan Karna aku malu pada tuhan :: Diriku tidak belas kasihan Waktu umatku tak mau ta’at :: Aku berdo’a agar dilaknat Hingga semuanya dimusnahkan :: Hanya yang iman diselamatkan Cobalah datang ke Nabi ALLAH :: Nabi Ibrahim kekasih ALLAH Mereka pergi dan mencarinya :: Seribu tahun jalan lamanya Samapi disana lalu di sambut :: Nabi IBRAHIM yang lemah lembut Lalu bertanya hai ada apa :: Kalian datang mencari apa Jawab mereka ya kholilallah :: Kami semua hambanya ALLAH Datang menghadap mohon syafaat :: Kami di Mahsyar sudah tak kuat Agar segera kami diputus :: Demi Tuan nabi yang diutus Jawab IBRAHIM aduh kasihan :: Aku tak mampu menghadap Tuhan Karena aku pernah berdosa :: Tiga kali bohong tak terasa Pertama aku diajak pesta :: Beramai-ramai nyembah berhala Aku tak mau alasan sakit :: Padahal tidak hati yang sakit Karena aku melihat umat :: Tak mau iman agar selamat Kedua waktu aku dituduh :: Rusak berhala banyak yang jatuh Yang paling besar aku katakan :: Yang merusaknya rebutan makan Ketika aku waktu ditanya :: Didalam peti ada apanya Aku menjawab didalam peti :: Adikku tapi didalam hati Aku katakan yang dimaksudkan :: Sodara dalam agama islam Siti saroh istri yang tercinta :: Agar tak dirampas dan disita Karena itu maafkan aku :: Tak bisa bantu karna tuhanku Belum memberi izin syafaat :: Sebelum dibuka pintu rohmat Cobalah pergi ke nabi Musa :: Sebab beliau gagah perkasa Dan juga beliau kalimulloh :: Dapat wahyu langsung dari ALLAH



Lalu mereka pergi bersama :: Ke nabi Musa dijalan lama Seribu tahun barulah sampai :: Dengan derita payah dan capai Lalu nabi Musa menyapanya :: Apakah maksud kedatangannya Jawab mereka tuan tolonglah :: Kami di mahsyar merasa lelah Ingin diputuskan segera :: Walau ke neraka yang membara Demi tuan nabi yang perkasa :: Kalimulloh Tuhan yang kuasa Cobalah tuan mohon syafaat :: Pada tuhanmu kami tak kuat Musa menjawab aduh sayangnya :: Ku tak berani memohonkannya Karna akupun pernah bersalah :: Membunuh orang tak diperintah Waktu isro’il sedang bertengkar :: Dengan seorang kibti yang ingkar Lalu ku pukul si kibti itu :: Sehingga mati ketika itu Karena itu coba pergilah :: Ke nabi Isa Nabi Ruhulloh Lalu mereka berlari-lari :: Pergi kesana untuk mencari Nabi Isa setelah ketemu :: Dia berkata apa maksudmu Datang kemari coba katakan :: Agar aku bisa memikirkan Umat menjawab wahai Ruhulloh :: Kami semua hambanya ALLAH Dipadang mahsyar sudah tak kuat :: Semoga tuan beri syafaat Isa menjawab hai umat-umat :: Aku tak bisa jamin selamat Isa tak menerangkan dosanya :: Hanya minta maafkan dirinya Lalu berkata coba pergilah :: Ke Nabi MUHAMMAD habibulloh Karna beliau Nabi Pungkasan :: Pintu syafaat nya diserahkan Pasti kamu akan mendapatkan :: Syafaatnya yang kamu harapkan Umat menyerbu kepada Nabi :: Untuk memohon syafaat Robbi Dari jauh nabi melihatnya :: Barisan umat mendekatinya Nabi berseru wahai umatku :: Ada apa mari kepadaku Umat berseru aduh tolonglah :: Kami semua susah dan lelah Mohon syafaat agar segera :: Bubar dari mahsyar yang sengsara



Nabi menjawab wahai umatku :: Baiklah itu kewajibanku Tunggu disini ku akan perg :: Menghadap tuhan Ilahi Robi Nabi naik burok dan berangkat :: Ke bawah Ars waktu yang singkat Sampai disana nabi bersujud :: Mohon pada tuhan yang maujud ALLAH bertanya hai kekasihku :: Bangunlah coba minta padaku Akan ku beri permintaanmu :: Sebagai tanda kasih padamu Nabi mohon ya ALLAH ya Robbi :: Ya Rohman Rohim Agung Terpuji Engkau tak pernah khianat janji :: Atas hambamu sungguh terpuji Hamba mohon Syafa’atul ‘Udma :: Bagi umatku yang telah lama Di padang mahsyar yang menderita :: Agar segera dapat berita Putusan ALLAH Robbul ‘Izzati :: Hukuman adil murni sejati ALLAH bersabda hai kekasihku :: Do’amu diterima olehku Pergilah kamu pada mereka :: Pintu syafa’at akan dibuka Nabi pun pulang naik buroknya :: Sampai di mahsyar pun disambutnya



Kitab AHWALUL INSAN “KEADAAN MANUSIA” – PUTUSAN ALLAH (14)



Tak lama datang angin menyapu :: Lalu menyebarkan buku-buku Buku amal bertebar mencari :: Yang punya amal itu sendiri Bagi mu’min yang beramal soleh :: Datang kitab tak usah menoleh Karna datang kitab dari depan :: Sebelah kanan dan kemerlapan Dengan cahaya berkilau-kilau :: Orang melihat menjadi silau Kitab diterima dan dibaca :: Diwaktu singkat rampung dibaca Karna isinya penuh pahala :: Balasan dari ALLAH ta’ala Hatinya puas riang gembira :: Wajah berseri penuh selera Hingga bertambah elok rupawan :: Bagai bulan purnama menawan Bagi yang kafir kitabnya datang :: Sebelah kiri arah belakang Yang menerima tangan kirinya :: Menembus dada sampai punggungnya Penuh dengan noda dan kutukan :: Segala dosa yang dilakukan Lalu menangis tersedu-sedu :: Menyesal malu kumpul terpadu ALLAH bersabda coba bacalah :: Buku yang itu jangan lah salah Cukup bagimu dihari ini :: Menjadi saksi hitungan ini Lalu mereka membaca lagi :: Tulisan merah ketemu lagi Lalu menangis karna menyesal :: Walaupun belum rampung sepasal Selesai nagis dibaca lagi :: Menangis lagi ditutup lagi Demikianlah keadaannya :: Tak kunjung selesai membacanya Oleh karena malu dan susah :: Tak kerasa keringat membasah Wajah berubah hitam rupanya :: Tubuhnya hangus karna panasnya



Kitab AHWALUL INSAN “KEADAAN MANUSIA” – HARI PEMBALASAN (15)



Setelah itu qisos mulai Semua makhluk mencurigai Kelompok ini pada yang itu Orang yang ini pada yang itu Hingga binatang pun merasakan Atas sakitnya yang dihinakan Arti qisos itu pembalasan Kepada yang punya kesalahan Baik sodara atau kerabat Jika bersalah pasti terlbat Suami dzolim pada istrinya Istri dzolim pada suaminya Anak dzolim pada orang tua Dan sebaliknya itu semua Akan saling menagih dzolimnya Dan membalas dendam sepuasnya Kambing perutul tidak bertanduk Membalas pada kambing bertanduk kuda balas pada majikannya karna waktu hidup menyiksanya yang punya hutang akan ditagih walau setalen orang yang sugih suami yang kurang nafaqahnya akan di tagih oleh isterinya istri yang kurang mentaatinya



maka suami pun menagihnya didalam hadits diterangkannya ada orang yang bawa amalnya sebesar gunung amal baiknya lalu bertemu dengan temannya temannya itu lalu berkata waktu dulu kita bersengketa sehingga kamu memukul aku sekarang kamu bayar padaku lalu tak lama bertemu lagi dan diserahkan pada temannya lalu tak lama bertemu lagi teman yang lain menagih lagi maka amal baiknya diminta bayar kerugian bersengketa dan seterusnya setiap orang yang menagih dibayar tak kurang akhirnya amal baiknyan habis tapi yang nagih masih berbaris tidak terbayar maka akhirnya dosa penagih dibebankannya setelah itu lalu digusur dilempar ke neraka tersungkur setelah itu ALLAH bersabda puaskah kamu ataukah tidak jika mereka menjawab puas cukuplah kini untuk membalas



wahai bangsa binatang semua jadilah kamu tanah semua maka semua bangsa binatang menjadi tanah tanpa menantang tinggal makhluk berakal yang masih tak menjadi tanah, mahsyar bersih kafir berkata aduh celaka kenapa aku mendapat duka aku ingin jadi tanah rata agar bebas dari menderita