Akuntansi Biaya Paper KLP4 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Akuntansi Biaya “Biaya Bahan Baku”



Oleh 1. 2. 3. 4.



Putu Ayu Netta Permata Yuardi Ni Putu Liana Pratiwi Ni Komang Nanda Denada Pande A.A Istri Myanda Krisna Wardhani



(1807531136) (1807531137) (1807531139) (1807531140)



Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana 2019



Soal 1



Bagian produksi menyerahkan 100.000 kg sisa bahan ke bagian gudang Sisa bahan tersebut ditaksir dapat dijual dengan harga Rp. 6.000/kg Sampai akhir periode akuntansi sisa bahan tersebut laku dijual sebanyak : 1. 50.000 kg harga @ Rp. 5.000 2. 50.000 kg harga @ Rp. 7.000 3. 100.000 kg harga @ Rp. 5.000 4. 100.000 kg harga @ Rp. 7.000 5. Ada tambahan sisa bahan tidak dapat dijual dengan biaya pemusnahan Rp. 3.000.000 Buatlah Jurnal yang diperlukan



Jawaban Soal 1 1. Jurnal untuk sisa bahan 50.000 kg @ Rp. 5.000 a.



b.



c.



d.



Persedian sisa bahan Hasil penjualan sisa bahan (100.000 x 6.000 = 600.000.000)



Rp. 600.000.000



Kas/Piutang dagang Persedian sisa bahan (50.000 x 5.000 = 250.000.000)



Rp. 250.000.000



Hasil penjualan sisa bahan Penghasilan yang belum direalisasikan (50.000 x 6.000 = 300.000.000)



Rp. 300.000.000



Hasil penjualan sisa bahan Persediaan sisa bahan (50.000 x 1.000 = 50.000.000)



Rp. 50.000.000



Rp. 600.000.000



Rp. 250.000.000



Rp. 300.000.000



Rp. 50.000.000



2. Jurnal untuk sisa bahan 50.000 kg @ Rp. 7.000 a.



b.



Persedian sisa bahan Hasil penjualan sisa bahan (100.000 x 6.000 = 600.000.000)



Rp. 600.000.000



Kas/Piutang dagang Persedian sisa bahan



Rp. 350.000.000



Rp. 600.000.000



Rp. 350.000.000



(50.000 x 7.000 = 350.000.000) c.



d.



Hasil penjualan sisa bahan Penghasilan yang belum direalisasikan (50.000 x 6.000 = 300.000.000)



Rp. 300.000.000



Persediaan sisa bahan Hasil penjualan sisa bahan (50.000 x 1.000 = 50.000.000)



Rp. 50.000.000



Rp. 300.000.000



Rp. 50.000.000



3. Jurnal untuk sisa bahan 100.000 kg @ Rp. 5.000 a.



b.



d.



Persedian sisa bahan Hasil penjualan sisa bahan (100.000 x 6.000 = 600.000.000)



Rp. 600.000.000



Kas/Piutang dagang Persedian sisa bahan (100.000 x 5.000 = 500.000.000)



Rp. 500.000.000



Hasil penjualan sisa bahan Persediaan sisa bahan (100.000 x 1.000 = 100.000.000)



Rp. 100.000.000



Rp. 600.000.000



Rp. 500.000.000



Rp. 100.000.000



4. Jurnal untuk sisa bahan 100.000 kg @ Rp. 7.000 a.



b.



d.



Persedian sisa bahan Hasil penjualan sisa bahan (100.000 x 6.000 = 600.000.000)



Rp. 600.000.000



Kas/Piutang dagang Persedian sisa bahan (100.000 x 5.000 = 700.000.000)



Rp. 700.000.000



Persedian sisa bahan Hasil penjualan sisa bahan (100.000 x 1.000 = 100.000.000)



Rp. 100.000.000



Rp. 600.000.000



Rp. 700.000.000



Rp. 100.000.000



5. Jurnal untuk sisa bahan yang tidak terjual dengan baiaya pemusnahan Rp. 3.000.000 a. b.



BDP-Biaya Bahan Baku Kas



Rp. 3.000.000



BOP sesungguhnya



Rp. 3.000.000



Rp. 3.000.000



Kas



Rp. 3.000.000



Soal 2 dan 3 Produk Rusak dan Produk Cacat PT Anik mendapat pesanan memproduksi produk “Y” sebanyak 250 unit. Biaya per unit diperkirakan adalah 75.000. Dalam proses pproduksi yang dilakukan ternyata terpaksa diproduksi samapai 250 unit. 50 unit merupakan produk rusak dan dapat dijual dengan harga @ 1.000, mka perlakuannya sbb jika proporsi masing masing baiaya 2:3:5 ? Asumsi : 1. 50 unit produk rusak yang dibebankan ke sebagian pesanan. 2. 50 unit produk rusak yang dibebankan ke seluruh produk. 3. 50 unit produk cacat dengan biaya pengerjaan kembali sebesar Rp. 40.000 terdiri dari biaya tenaga kerja langsung dan BOP dengan perbandingan 3:5 yang dibebankan ke sebagian pesanan. 4. 50 unit produk cacat dengan biaya pengerjaan kembali sebesar Rp. 40.000 terdiri dari biaya tenaga kerja langsung dan BOP dengan perbandingan 3:5 yang dibebankan ke seluruh produk.



Jawaban 2 dan 3 Produk Rusak dan Produk Cacat Diket : Produk Y = 250 unit Biaya / unit = 750.000 Bisa di produksi = 250 unit Rusak = 50 unit Dapat dijual = 1.000/unit Proporsi masing-masing biaya 2:3:5 = 10



1. Produk rusak yang dibebankan ke sebagian pesanan. Elemen harga pokok



Biaya produksi



produk



(1)



Biaya bahan baku Biaya tenaga kerja Biaya overhead pabrik Total



Biaya Persatuan (2) = (1): 250



produk rusak



(3) = (2) x 50 Rp. 600 Rp. 30.000 Rp.900 Rp. 45.000 Rp.1.500 Rp. 75.000 Rp.3.000 Rp. 150.000



2/10 x 750.000 = 150.000 3/10 x 750.000 = 225.000 5/10 x 750.000 = 375.000 Rp. 750.000



Nilai jual produk rusak



Harga pokok



50.000



 Harga pokok produk rusak = 150.000 = 0,33 % / 33%  Pembagian nilai jual produk rusak : Biaya bahan baku



= 33% x 30.000



= 9.900



Biatya tenaga kerja



= 33% x 45.000



= 14.850



Biaya overhead pabrik



= 33% x 75.000



= 24.750



Jumlah 



49.500



Jumlah seharusnya ialah sebesar Rp. 50.000. Selisih sebesar Rp. 500 karena adanya pembulatan



Jurnal untuk produk rusak yang dibebankan ke sebagian pesanan Jurnal untuk mencatat biaya produksi untuk mengelola 250 unit produk Y BDP – Biaya bahan baku Rp. 150.000 BDP- Biaya tenaga kerja L Rp. 225.000 BDP- BOP Rp. 375.000 Persediaan bahan baku Rp. 150.000 Gaji dan upah Rp. 225.000 Biaya overhead pabrik Rp. 375.000 Jurnal untuk mencatat nilai jual produk rusak Persediaan produk rusak (50 x 1.000) Rp. 50.000 BDP – Biaya bahan baku BDP- Biaya tenaga kerja L BDP- BOP



Rp. 9.900 Rp. 14.850 Rp. 24.750



Jurnal pencatatan produk jadi Persediaan produk jadi BDP – Biaya bahan baku BDP- Biaya tenaga kerja L BDP- BOP



Rp. 140.100 Rp. 210.150 Rp. 350.250



Rp. 700.000



2. Produk rusak yang dibebankan ke seluruh produk.



Elemen harga pokok



Biaya produksi



produk



(1)



Biaya bahan baku Biaya tenaga kerja Biaya overhead pabrik Total



Biaya Persatuan



Harga pokok produk rusak



50 x 1.000



= 50.000



50 x 3.000



= 150.000



Kerugian produk rusak



rusak



(3) = (1): 250



2/10 x 750.000 = 150.000 3/10 x 750.000 = 225.000 5/10 x 750.000 = 375.000 Rp. 750.000



 Nilai jual produk rusak



Harga pokok produk



(3) = (2) x 50 Rp. 600 Rp. 30.000 Rp.900 Rp. 45.000 Rp.1.500 Rp. 75.000 Rp.3.000 Rp. 150.000



100.000



Jurnal yang diperlukan untuk produk rusak yang dibebankan ke seluruh produk. Persediaan produk rusak BOP Sesungguhnya BDP – Biaya bahan baku (50 x Rp 600) BDP- Biaya tenaga kerja L (50 x Rp 900) BDP- BOP (50 x Rp 1.500) Jurnal persediaan produk jadi yang baik Persediaan produk jadi BDP – Biaya bahan baku (200 x Rp 600) BDP- Biaya tenaga kerja L (200 x Rp 900) BDP- BOP (200 x Rp 1.500)



Rp. 50.000 Rp. 100.000 Rp. 30.000 Rp. 45.000 Rp. 75.000 Rp. 600.000 Rp. 120.000 Rp. 180.000 Rp. 300.000



3. Produk cacat yang dibebankan ke sebagian pesanan Jurnal pencatatan biaya produksi 250 satuan produk Y adalah sebagai berikut : BDP- Biaya Bahan Baku Rp. 150.000 BDP- Biaya tng kerja langsung Rp. 225.000 BDP-Biaya overhead pabrik Rp. 375.000 Persediaan bahan baku Rp. 150.000 Gaji dan upah Rp. 225.000 Biaya overhead pabrik Rp. 375.000 Jurnal pencatatan biaya pengerjaan kembali produk cacat jika biaya tersebut dibebankan BDP-Biaya tenaga kerja Rp. 15.000 BDP-Biaya overhead pabrik Rp. 25.000 Gaji dan upah Rp. 15.000 Biaya overhead pabrik yang dibebankan Rp. 25.000 *3/8 x 40.000 = 15.000 *5/8 x 40.000 = 25.000



Jurnal pencatatan harga pokok produk selesai : Persediaan produk jadi Rp. 790.000 BDP-Biaya bahan baku BDP-Biaya tenaga kerja langsung BDP- Biaya overhead pabrik



Rp. 150.000 Rp. 240.000 Rp. 400.000



4. Produk cacat yang dibebankan keseluruh pesanan Jurnal pencatatan biaya produksi 250 satuan produk Y adalah sebagai berikut : BDP- Biaya Bahan Baku Rp. 150.000 BDP- Biaya tng kerja langsung Rp. 225.000 BDP-Biaya overhead pabrik Rp. 375.000 Persediaan bahan baku Rp. 150.000 Gaji dan upah Rp. 225.000 Biaya overhead pabrik Rp. 375.000 Jurnal pencatatan biaya pengerjaan kembali produk cacat jika biaya tersebut dibebankan Biaya overhead pabrik sesungguhnya Rp. 40.000 Gaji dan upah Rp. 15.000 Biaya overhead pabrik yang dibebankan Rp. 25.000 *3/8 x 40.000 = 15.000 *5/8 x 40.000 = 25.000 Jurnal pencatatan harga pokok produk selesai : Persediaan produk jadi Rp. 750.000 BDP-Biaya bahan baku BDP-Biaya tenaga kerja langsung BDP- Biaya overhead pabrik



Rp. 150.000 Rp. 225.000 Rp. 375.000



Soal 4 a. PT Eliona membeli 4 macam bahan baku seharga Rp. 8.200.000 dengan rincian kuantitas dan harga disajikan sebagai berikut : Jenis bahan baku Harga per berat (kg) kg Total harga A 500 Rp. 3.000 Rp. 1.500.000 B 600 Rp. 4.000 Rp. 2.400.000 C 650 Rp. 2.000 Rp. 1.300.000 D 750 Rp. 4.000 Rp. 3.000.000 Total 2.500 Rp. 8.200.000 Biaya angkut yang dibayar untuk ke 4 jenis bahan baku tersebut adalah RP. 1.640.000 Di minta : 1) Buatlah jurnal untuk mencatat harga pokok bahan baku yang dibeli tersebut.



2) Hitunglah harga pokok per kilogram tiap jenis bahan baku tersebut, jika biaya angkutan di alokasikan kepada tiap jenis bahan baku tersebut berdasarkan perbandingan kuatitas ! 3) Hitunglah harga pokok per kilogram tiap jenis bahan baku tersebut, jika biaya angkutan di alokasikan kepada tiap jenis bahan baku tersebut berdasarkan perbandingan harga belinya menurut faktur pembelian! b. PT Eliona merupakan perusahaan manufaktur. Data mutasi persediaan salah satu jenis bahan baku yang digunakannya adalah sebagai berikut : Persediaan bahan baku A pada tanggal 1 april 20X1 terdiri dari : 700 kg @ Rp. 2.000 = Rp. 1.400.000 300 kg @ Rp. 2.400 = Rp. 720.000 Transaksi pembelian dan pemakaian bahan baku selama bulan april 20X1 disajikan sebagai berikut : Tanggal 5/4 10/4 15/4 20/4



Transaksi Pemakaian Pembelian Pembelian Pemakaian Jumlah pembelian



Kuantitas (Kg) 600 1.500 1.000 1.200



Harga beli per kg Rp. 2.300 Rp. 2.500



Jumlah Rp. 3.450.000 Rp. 2.500.000 Rp. 5.950.000



Diminta : 1) Buatlah jurnal untuk mencatat pemakaian bahan baku tanggal 5 april 20X1, jika perusahaan menggunakan metode MPKP dan metode mutasi persediaan dalam pencatatan biaya bahan baku! 2) Hitunglah jumlah biaya bahan baku yang dipakai dalam produksi bulan april 20X1, jika perusahaan menggunakan metode MTKP dan metode persediaan fisik dalam pencatatan biaya bahan baku! 3) Hitunglah harga pokok persediaan bahan baku pada akhir bulan, jika perusahaan mengunakan metode rata-rata tertimbang dan metode persediaan fisik dalam pencatatan biaya bahan baku !



Jawaban Soal 4 bagian A 1. Jurnal untuk mencatat harga pokok bahan baku yang dibeli tersebut. Jurnal pembelian bahan baku Persediaan bahan baku Utang dagang



Rp. 8.200.000 Rp. 8.200.000



Jurnal pembelian biaya angkut atas dasar tarif Persediaan bahan baku Rp. 1.640.000 Biaya angkutan



Rp. 1.640.000



2. Biaya angkutan di alokasikan kepada tiap jenis bahan baku tersebut berdasarkan perbandingan kuatitas : Jenis bahan baku A B C D Total



Kg (1) 500 600 650 750



Alokasi biaya



Alokasi biaya



Harga per kg



Harga pokok



angkut



angkutan per



(5)



bahan baku per



(3) = (2) x



Kg



1.640.000 328.000 393.600 426.400 492.000 Rp. 1.640.000



(4)= (3) : (1) 656 656 656 656 Rp. 2.624



(1): 2.500 (2) % 20% 24% 26% 30%



2.500



Kg (6)= (5) + (4) 3.000 3.656 4.000 4.656 2.000 2.656 4.000 4.656 Rp. 13.000 Rp. 15. 624



3. Biaya angkutan di alokasikan kepada tiap jenis bahan baku tersebut berdasarkan perbandingan harga belinya menurut faktur pembelian : Jenis bahan baku A B C D Total 



Pembagian biaya Harga Faktur



angkut



(1)



(2) = (1) x



Rp. 1.500.000 Rp.2.400.000 Rp.1.300.000 Rp.3.000.000 Rp.8.200.000



1.640.000 Rp. 300.000 Rp. 480.000 Rp. 260.000 Rp. 600.000 Rp. 1.640.000



Harga Pokok Bahan Baku (3) = (1) + (2) Rp. 1.800.000 Rp. 2.880.000 Rp. 1.560.000 Rp. 3.600.000 Rp. 9.840.000



Perhitungan harga pokok bahan baku per Kg : Bahan baku A = 1.800.000 : 500 kg



= Rp. 3.600



Bahan baku B = 2.880.000 : 600 kg



= Rp. 4.800



Harga pokok bahan baku per Kg Rp. 3.600 Rp. 4.800 Rp. 2.400 Rp. 4.800 Rp. 15.600



Bahan baku C = 1.560.000 : 650 kg



= Rp. 2.400



Bahan baku D = 3.600.000 : 750 kg



= Rp. 4.800



Jawaban Soal 4 Bagian B 1. Jurnal untuk mencatat pemakaian bahan baku tanggal 5 april 20X1, jika perusahaan menggunakan metode MPKP dan metode mutasi persediaan dalam pencatatan biaya bahan baku : Pembelian H



TGL



Keterangan



1/4



Saldo awal



5/4



Pemakaian



10/4



Pembelian



1.500



2.300



3.450.000



15/4 20/4



Pembelian pemakaian



1.000



2.500



2.500.000



Jumlah







Q



2.500



J



5.950.000



Q



Pemakaian H J



600



2.000



1.200.000



100 300 800 1.800



2000 2.400 2.300



200.000 720.000 1.840.000 3.960.000



Q 700 300 100 300 100 300 1.500 100 300 1.500 1.000 700 1.000 1.700



Sisa H 2.000 2.400 2000 2.400 2000 2.400 2.300 2000 2.400 2.300 2.500 2.300 2.500



J 1.400.000 720.000 200.000 720.000 200.000 720.000 3.450.000 200.000 720.000 3.450.000 2.500.000 1.610.000 2.500.000 4.110.000



Jurnal Pemakaian Bahan Baku BDP- Biaya Bahan Baku



Rp. 3.950.000



Persediaan Bahan Baku



Rp. 3.950.000



2. Jumlah biaya bahan baku dengan metode MTKP (dalam Rupiah) TGL



Keterangan



1/4



Saldo awal



5/4



Pemakaian



Q



Pembelian H



J



Q



300 300



Pemakaian H J



2.400 2.000



720.000 600.00



Q 700 300



Sisa H J 2.000 1.400.000 2.400 720.000



400 400



2.000 2.000



800.000 800.000



10/4



Pembelian



1.500



2.300



3.450.000



15/4 20/4



Pembelian Pemakaian



1.000



2.500



2.500.000



Jumlah



2.500







5.950.000



1.000 200 1.800



2.500 2.300



2.500.000 460.000 4.280.000



1.500 400 1.500 1.000 400 1.300 1.700



2.300 2.000 2.300 2.500 2.000 2.300



3.450.000 800.000 3.450.00 2.500.000 800.000 2.990.000 3.790.000



Metode persediaan fisik dalam pencatatan biaya bahan baku Persediaan awal 1.000 kg



2.120.000



Pembelian 2.500 kg



5.950.000



Jumlah bahan baku tersedia untuk di jual



8.070.000



Persediaan akhir (dengan metode MTKP) 400 @ 2.000



800.000



1.300 @ 2.300



2.990.000



3.790.000



Biaya bahan baku bulan april



4.280.000



3. Jumlah biaya bahan baku dengan metode rata-rata tertimbang (dalam Rupiah) Pembelian H



TGL



Keterangan



1/4



Saldo awal



5/4



Pemakaian



10/4



Pembelian



1.500



2.300



3.450.000



15/4



Pembelian



1.000



2.500



2.500.000



20/4



Pemakaian Jumlah







Q



J



Q



600



2.500



5.950.000



1.200 1.800



Pemakaian H J



2.120



2.344



Q 700 300 1000



1.272.000



2.812.800 4.084.800



400 1.500 1.900 1.900 1.000 2.900 1.700 1.700



Metode persediaan fisik dalam pencatatan biaya bahan baku : Persediaan awal



1.000 kg



Sisa H J 2.000 1.400.000 2.400 720.000 2.120 2.120.000



2.120.000



2.120 2.300 2.262 2.262 2.500 2.344 2.344



848.000 3.450.000 4.298.000 4.298.000 2.500.000 6.798.000 3.984.800 3.984.800



Pembelian



2.500 kg



5.950.000



Persediaan bahan untuk diolah



3.500 kg



8.070.000



Persediaan akhir



1.700 kg @ 2.344



3.984.800



Biaya bahan baku bulan april



4.085.200