Alat Kuretase [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Alat Kuretase 1. Busi Hegar Untuk merangsang pembukaan portio pada pasien abortus inkomplitus dan insipien 2. Speculum Slim Untuk membantu membukanya vagina saat pelaksanaan Kuret. 3. Cocor Bebek Untuk membuka Vagina sehingga bisa melihat keadaan portio dan Uterus 4. Sendok Kuret Untuk mengumpulkan hasil sisa jaringan konsepsi yang teringgal di rahim. 5. Sonde Untuk mengukur kedalam Uterus 6. Tenakulum Untuk menjepit portio pada saat pelaksanaan Kuret 7. Oval Klem Untuk menjepit dinding rahim



Pengertian Kuretase Kuretase adalah cara membersihkan hasil konsepsi memakai alat kuretase (sendok kerokan). Kuretase



adalah



jaringan uteri



serangkaian



yang



melekat



dengan



memanipulasi



proses



pada



melakukan



instrument



pelepasan



dinding



kavum



invasi



dan



(sendok



kuret)



ke



dalam kavum uteri. Kuretase konsepsi



adalah memakai



cara alat



membersihkan kuretase



hasil (sendok



kerokan).



Sebelum



penolong untuk



harus



melakukan



melakukan



menentukan



serviks



dan



mencegah



pemeriksaan



letak



besarnya



uterus,



uterus.



terjadinya



kuretase, dalam



keadaan



Gunanya



bahaya



untuk



kecelakaan



misalnya perforasi. Kuret



adalah



mengeluarkan



tidak



untuk



dari



dalam



rahim.



itu



sendiri



bisa



berupa



tumor,



rahim,



atau



berkembang



Dengan



medis



jaringan



Jaringan selaput



tindakan



alasan



janin



maupun



medis,



yang



dinyatakan



sudah



tidak



meninggal.



ada



cara



lain



jaringan semacam itu harus dikeluarkan. ( Dr. H. Taufik Jamaan, Sp.OG ) Sebuah dirancang atau



puing



kuret



adalah



untuk di



mengorek sebuah



alat



bedah



jaringan



biopsi,



yang



biologis



eksisi,



atau



prosedur pembersihan. (Michelson, 1988). 2. Tujuan Kuretase Menurut



ginekolog



dari



Morula



Fertility



Clinic, RS Bunda, Jakarta, tujuan kuret ada dua yaitu: b. Sebagai terapi pada kasus-kasus abortus. Intinya, kuret ditempuh oleh dokter untuk membersihkan rahim dan dinding rahim dari benda-benda



atau



jaringan



yang



tidak



diharapkan. c. Penegakan diagnosis. Semisal mencari tahu gangguan yang terdapat pada rahim, apakah sejenis



tumor



atau



gangguan



lain.



Meski



tujuannya berbeda, tindakan yang dilakukan pada



dasarnya



persiapan



sama



yang



saja.



harus



Begitu



dilakukan



juga pasien



sebelum menjalani kuret. Persiapan Sebelum Kuretase · Konseling pra tindakan : 1) Memberi informed consent 2) Menjelaskan pada klien tentang penyakit yang diderita 3)



Menerangkan



kepada



pasien



tentang



tindakan kuretase yang akan dilakukan: garis



besar



prosedur



tindakan,



tujuan



dan manfaat tindakan 4)



memeriksa



keadaan



umum



pasien,



bila



memungkinkan pasien dipuasakan. · Pemeriksaan sebelum curretage 1. USG (ultrasonografi) 2. Mengukur tensi dan Hb darah 3. Memeriksa sistim pernafasan 4. Mengatasi perdarahan 5. Memastikan pasien dalam kondisi sehat dan fit · Persiapan tindakan 1) menyiapkan pasien · mengosongkan kandung kemih · membersihkan genetalia eksterna



· membantu pasien naik ke meja ginek · Lakukanlah pemeriksaan umum : Tekanan Darah,



Nadi,



Keadaan



Jantung,



dan



Paru – paru dan sebagainya. ·



Pasanglah



infuse



cairan



sebagai



profilaksis ·



Pada



umumnya



diperlukan



anestesi



infiltrasi local atau umum secara IV dengan ketalar. ·



Sebelum



masuk



terlebih



ke



dahulu



ruang



operasi,



pasien



harus



dipersiapkan dari ruangan · Puasa: Saat akan menjalani kuretase, dilakukan puasa 4-6 jam sebelumnya. Tujuannya supaya perut dalam keadaan kosong sehingga kuret bisa dilakukan dengan maksimal. · Cek adanya perdarahan Dokter untuk



melakukan



mengetahui



mengalami tidak.



akan



apakah



gangguan



Jika



ada



cek



darah pasien



perdarahan indikasi



atau



gangguan



perdarahan, kuret akan ditunda sampai masalah



perdarahan



teratasi.



Namun



tak menutup kemungkinan kuret segera dilakukan Biasanya



untuk akan



kebaikan



dibentuk



pasien.



tim



dokter



sesuai dengan keahlian masing-masing, dokter



kandungan,



dokter



hematologi,



berkoordinasi.



dokter



bedah,



yang



saling



Koordinasi



ini



akan



dilakukan



saat



pelaksanaan



kuret,



pascakuret, dan sampai pasien sembuh. · Persiapan psikologis Setiap berbeda



ibu



memiliki



dalam



pengalaman



menjalani



kuret.



Ada



yang bilang kuret sangat menyakitkan sehingga ia kapok untuk mengalaminya lagi.



Tetapi



biasa



saja.



halnya



ada



pula



Sebenarnya,



persalinan



tidaknya Sebab,



kuret



segi



yang



biasaseperti



normal,



sangat



psikis



sakit



individual.



sangat



berperan



dalam menentukan hal ini. Bila ibu sudah



ketakutan



dulu



sebelum



rasa



sakit



bahkan



kuret,



sangat



syok



maka



lebih



munculnya



mungkin



terjadi.



Sebab rasa takut akan menambah kuat rasa sakit. Bila ketakutannya begitu luar



biasa,



diberikan secara bekerja



maka



bisa



psikis lebih



obat



tidak rasa



bius



mempan takutnya



dahulu.



yang karena sudah



Walhasil,



dokter akan menambah dosisnya. Sebaliknya,



bila



saat



akan



dilakukan kuret ibu bisa tenang dan bisa mengatasi rasa takut, biasanya rasa sakit bisa teratasi dengan baik. Meskipun



obat



bius



yang



diberikan



kecil sudah bisa bekerja dengan baik. Untuk itu sebaiknya sebelum menjalani kuret



ibu



harus



mempersiapkan



psikisnya dahulu supaya kuret dapat



berjalan



dengan



psikis



bisa



baik.



Persiapan



dengan



berusaha



menenangkan diri untuk mengatasi rasa takut, jalan



pahami yang



bahwa



terbaik



kuret



untuk



adalah



mengatasi



masalah yang ada. Sangat baik bila ibu



meminta



bantuan



terdekat



seperti



sahabat,



dan



diperlukan,



kepada



suami,



orang



orangtua,



lainnya.



gunakan



jasa



Bila psikolog



apabila ibu tak yakin dapat mengatasi masalah ini sendirian. ·



Mengganti



baju



pasien



dengan



baju



operasi · Memakaikan baju operasi kepada pasien dan gelang sebagai identitas · Pasien dibawa ke ruang operasi yang telah ditentukan · Mengatur posisi pasien sesuai dengan jenis tindakan yang akan dilakukan, kemudian



pasien



dibius



dengan



tertidur,



segera



anesthesi narkose ·



Setelah



pasien



pasang alat bantu napas dan monitor EKG · Bebaskan area yang akan dikuret 2) Persiapan petugas a)



mencuci



tangan



dengan



sabun



antiseptic b) baik dokter maupun perawat instrumen melakukan cuci tangan steril



c) memakai perlengkapan : baju operasi, masker dan handscoen steril d) Perawat instrumen memastikan kembali kelengkapan



alat-alat



yang



akan



digunakan dalamtindakan kuret e)



Alat



disusun



di



atas



meja



mayo



sesuai dengan urutan 3) Persiapan alat dan obat : a) Alat tenun, terdiri dari : · baju operasi · laken · doek kecil · sarung meja mayo b) Alat-alat kuretase hendaknya telah tersedia alam bak alat dalam keadaan aseptic berisi : · Speculum dua buah (Spekullum cocor bebek (1) dan



SIMS/L (2) ukuran



S/M/L) speculum 2 Buah. · Sonde (penduga) uterus: 1) untuk mengukur kedalaman rahim 2)



untuk



mengetahui



lebarnya



lubang vagina · Cunam muzeus atau Cunam porsio · Berbagai ukuran busi (dilatator) Hegar ·



Bermacam







macam



ukuran



sendok



kerokan (kuret 1 SET) · Cunam tampon (1 buah) · Pinset dan klem · Kain steril, dan sarung tangan dua pasang.



· Menyiapkan alat kuret AVM · Ranjang ginekologi dengan penopang kaki · Meja dorong / meja instrument ·



Wadah



instrumen



khusus



(



untuk



prosedur AVM ) ·



AVM



Kit



(tabung,



adaptor,



dan



kanula) · Tenakulum (1 buah) · Klem ovum/fenster (2 buah) · Mangkok logam · Dilagator/ busi hegar (1 set) · Lampu sorot · Kain atas bokong dan penutup perut bawah · Larutan anti septik (klorheksidin, povidon iodin, lkohol) · Tensimeter dan stetoskop · Sarung tangan DTT dan alas kaki · Set infus · Abocatt · Cairan infus · Wings · Kateter Karet 1 buah · Spuit 3 cc dan 5 cc 2. Obat-obatan : · Analgetik ( petidin 1-2 mg/Kg BB Indikasi Nyeri sedang sampai berat, nyeri pasca bedah Kontra indikasi



Depresi



pernafasan



akut,



alkoholisme



akut,



penyakit



perut



tekanan



otak



akut,



peningkatan



atau cedera kepala Efek samping Mual,



muntah,



konstipasi,



ketergantungan / adiksi pada over dosis menimbulkan Sediaan Petidin (generik) injeksi 50 mg/ml, tabl 50 mg · Ketamin HCL 0.5 ml/ Kg BB Ketamine



(Ketalar



or



Ketaject)



merupakan arylcyclohexylamine yang memiliki



struktur



mirip



dengan



phencyclidine. 11 Ketamin pertama kali disintesis tahun 1962, dimana awalnya obat ini disintesis untuk menggantikan lama



obat



anestetik



(phencyclidine)



yang



yang lebih



sering menyebabkan halusinasi dan kejang.



Obat



diberikan selama



ini



pada



perang



pertama



kali



tentara



amerika



Vietnam.



Ketamin



hidroklorida adalah golongan fenil sikloheksilamin, acting



non



merupakan



barbiturate



“rapid general



anesthesia”. Ketalar sebagai nama dagang



yang



diperkenalkan



pertama oleh



kali



Domino



dan



Carson tahun 1965 yang digunakan sebagai kurang



anestesi digemari



umum.



Ketamin



untuk



induksi



anastesia, menimbulkan ,



karena



sering



takikardi,



hipertensi



hipersalivasi



,



nyeri



kepala,



pasca anasthesi dapat menimbulkan muntah – muntah , pandangan kabur dan



mimpi



sering



buruk.



Ketamin



menebabkan



juga



terjadinya



disorientasi,



ilusi



sensoris



persepsi



mimpi



gembira



dan



mengikuti



anesthesia,



disebut



dan



dengan



dan yang



sering



emergence



phenomena. Mekanisme kerja Beberapa



kepustakaan



menyebutkan



bahwa blok terhadap reseptor opiat dalam yang



otak



dan



medulla



memberikan



sedangkan reseptor



spinalis



efek



analgesik,



interaksi



terhadap



metilaspartat



dapat



menyebakan anastesi umum dan juga efek analgesik. Efek farmakologis Efek pada susunan saraf pusat Apabila



diberikan



intravena



maka



dalam waktu 30 detik pasien akan mengalami



perubahan



tingkat



kesadaran yang disertai tanda khas pada



mata



terbuka



berupa



spontan



kelopak dan



mata



nistagmus.



Selain itu kadang-kadang dijumpai gerakan seperti



yang



tidak



gerakan



disadari, mengunyah,



menelan,



tremor



Apabila



dan



kejang.



diberikan



secara



intramuskular, efeknya akan tampak dalam



5-8



menit,



mengakibatkan



mimpi



sering



buruk



dan



halusinasi pada periode pemulihan sehingga pasien mengalami agitasi. Aliran



darah



menimbulkan



ke



otak



meningkat,



peningkatan



tekanan



darah intrakranial. Efek pada mata Menimbulkan



lakrimasi,



nistagmus



dan kelopak mata terbuka spontan, terjadi



peningkatan



intraokuler aliran



akibat



darah



tekanan peningkatan



pada



pleksus



koroidalis. Efek pada sistem kardiovaskular. Ketamin adalah obat anestesia yang bersifat bisa dan



simpatomimetik,



meningkatkan jantung.



darah



tekanan



Peningkatan



akibat



positif



sehingga



efek



dan



darah tekanan



inotropik



vasokonstriksi



pembuluh darah perifer. Efek pada sistem respirasi Pada dosis biasa, tidak mempunyai pengaruh



terhadap



respirasi.



dapat



dilatasi



bronkus



simpatomimetiknya,



sistem menimbulkan



karena



sifat



sehingga



merupakan obat pilihan pada pasien ashma. Dosis dan pemberian Ketamin merupakan obat yang dapat diberikan



secara



intramuskular



apabila akses pembuluh darah sulit didapat



contohnya



pada



anak







anak. Ketamin bersifat larut air sehingga



dapat



diberikan



secara



I.V atau I.M. dosis induksi adalah 1 – 2 mg/KgBB secara I.V atau 5 – 10



mg/Kgbb



sedatif



I.M



lebih



,



untuk



rendah



dosis



yaitu



0,2



mg/KgBB dan harus dititrasi untuk mendapatkan efek yang diinginkan. Untuk pemeliharaan dapat diberikan secara intermitten atau kontinyu. Emberian



secara



intermitten



diulang setiap 10 – 15 menitdengan dosis



setengah



dari



dosis



awal



sampai operasi selesai. Efek samping Dapat berupa



menyebabkan peningkatan



efek



samping



sekresi



air



liur pada mulut,selain itu dapat menimbulkan



agitasi



dan



perasaan



lelah , halusinasi dan mimpi buruk juga terjadi pasca operasi, pada otot



dapat



menimbulkan



efek



mioklonus pada otot rangka selain itu



ketamin



juga



dapat



meningkatkan tekanan intracranial.



Pada



mata



dapat



menyebabkan



terjadinya nistagmus dan diplopia. Kontra indikasi Mengingat yang



efek



relative



farmakodinamiknya kompleks



seperti



yang telah disebutkan diatas, maka penggunaannya terbatas pada pasien normal



saja.



menderita



Pada



pasien



penyakit



yang



sistemik



penggunaanya harus dipertimbangkan seperti tekanan intrakranial yang meningkat, kepala,



misalnya



tumor



intrakranial,



otak



pada



trauma



dan



operasi



tekanan



intraokuler



meningkat, misalnya pada penyakit glaukoma



dan



pada



operasi



intraokuler. Pasien yang menderita penyakit



sistemik



yang



sensitif



terhadap



obat







obat



simpatomimetik, hipertensi



seperti



;



tirotoksikosis,



Diabetes militus , PJK dll. · Tramadol 1-2 mg/ BB Indikasi Nyeri sedang sampai berat Kontra indikasi Depresi



pernafasan



akut,



alkoholisme



akut,



penyakit



perut



tekanan



otak



akut,



peningkatan



atau cedera kepala Efek samping



Mual,



muntah,



konstpasi,



ketergantungan / adiksi pada over dosis



menimbulkan



dapat



keracunan



menyebabkan



dan



kematian.



Sediaan Tramadol (generik) injeksi 50 mg/ml, tablet 50 mg · Sedativa ( diazepam 10 mg) Indikasi Pemakaian ansietas



jangka



pada



atau



putus



pendek



insomnia,



alkohol



pada



tambahan



akut,



status



epileptikus, kejang demam, spasme otot. Cara Pemberian Injeksi lambat



i.m :



atau



injeksi



(kedalam



vena



i.v besar



dengan kecepatan tidak lebih dari 5



mg/menit)untuk



ansietas



akut



berat, pengendalian serangan panik akut, penghentian alkohol akut, 10 mg, jika perlu



ulangi setelah



jam.Catatan



Rute



:



i.m



4



hanya



digunakan jika rute oral dan i.v tidak mungkin diberikan. Kontraindikasi Depresi pernafasan, gangguan hati berat,



miastenia



insufisiensi glaukoma serangan



sudut asma



gravis,



pulmoner



akut,



sempit akut,



akut,



trimester



pertama kehamilan, bayi prematur;



tidak



boleh



digunakan



sebagai



terapi tunggal pada depresi atau ansietas



yang



disertai



dengan



depresi. Efek Samping Efek



samping



pada



susunan



saraf



pusat : rasa lelah, ataksia, rasa malas,



vertigo,



sakit



kepala,



mimpi buruk dan efek amnesia. Efek lain



:



gangguan



pencernaan, makan



pada



konstipasi,



berubah,



penurunan badan,



saluran



atau



mulut



nafsu



anoreksia,



kenaikan kering,



berat



salivasi,



sekresi bronkial atau rasa pahit pada mulut. · Atropine sulfas 0.25- 0.50 mg/ml Indikasi Spasme/kejang pada kandung empedu, kandung kemih dan usus, keracunan fosfor organik. Kontraindikasi Glaukoma



sudut



tertutup,



obstruksi/sumbatan pencernaan



dan



atoni



(tidak



atau



kekuatan



pencernaan, asma,



saluran saluran



adanya



ketegangan



otot)



ileus



miastenia



gravis, hernia



penyakit



dan



serius.



saluran



paralitikum,



ulserativa, hati



kemih,



kolitis hiatal,



ginjal



yang



Dosis : 0.25- 0.50 mg/ml · Oksigen dan regulator Pemberian



oksigen



setelah



post



diberikan melalui



operasi



oksigen nasal



observasi



dilakukan



2



liter/menit



kanule



keadaan



pasien



dan



tetap



pasien



sampai



dipindahkan ke ruangan perawatan. 3. Perawatan Setelah Kuretase Perawatan usai kuretase pada umumnya sama dengan



operasi-operasi



lain.



Harus



menjaga



bekas operasinya dengan baik, tidak melakukan aktivitas yang terlalu berat, tidak melakukan hubungan sampai



intim



untuk



keluhannya



meminum



obat



diberikan



jangka



waktu



benar-benar



secara



biasanya



hilang,



dan



Obat



yang



teratur.



adalah



tertentu



antibiotik



dan



penghilang rasa sakit. Jika ternyata muncul keluhan, sakit yang terus berkepanjangan atau muncul diri



perdarahan, ke



dokter.



segeralah Mungkin



memeriksakan



perlu



dilakukan



tindakan kuret yang kedua karena bisa saja ada



sisa



jaringan



yang



tertinggal.



Jika



keluhan tak muncul, biasanya kuret berjalan dengan



baik



dan



pasien



tinggal



menunggu



kesembuhannya. Hal-hal yang perlu juga dilakukan: 1.



Setelah perawat terus



pasien



sudah



mengobservasi memastikan



dirapihkan,



keadaan



apakah



bernapas spontan atau belum



maka



pasien



pasien



dan



sudah



2. Setelah itu pasien dipindahkan ke recovery room 3.



Melakukan



observasi



keadaan



umum



pasien



hingga kesadaran pulih 4.



Pasien



diberikan



oksigen



2



liter/menit



melalui nasal kanule dan tetap observasi keadaan



pasien



sampai



dipindahkan



ke



ruangan perawatan. 5. Konseling pasca tindakan 6.



Melakukan



dekontaminasi



alat



dan



bahan



bekas operasi 4. Dampak Setelah Kuretase Terkadang



kuret



Meskipun



telah



kandungan



yang



tidak



berjalan



dilakukan sudah



lancar.



oleh



dibekali



dokter



ilmu



kuret



namun kekeliruan bisa saja terjadi. Bisa saja pada saat melakukannya dokter kurang teliti, terburu-buru, atau jaringan sudah kaku atau membatu seperti pada kasus abortus yang tidak ditangani



dengan



cepat.



Berikut



adalah



dampaknya: a. Perdarahan Bila saat kuret jaringan tidak diambil dengan



bersih,



perdarahan. diambil



dikhawatirkan



Untuk



dengan



itu



bersih



terjadi



jaringan dan



tidak



harus boleh



tersisa sedikit pun. Bila ada sisa kemudian terjadi perdarahan, maka kuret kedua harus segera dilakukan. Biasanya hal ini terjadi pada



kasus



Banyak



jaringan



dokter



yang



sudah



kesulitan



membatu. melakukan



pembersihan dalam sekali tindakan sehingga



ada jaringan yang tersisa. Namun biasanya bila dokter tidak yakin sudah bersih, dia akan



memberi



tahu



kepada



si



ibu,



“Jika



terjadi perdarahan maka segera datang lagi ke dokter.” b. Cerukan di Dinding Rahim Pengerokan



jaringan



pun



harus



tepat



sasaran, jangan sampai meninggalkan cerukan di dinding rahim. Jika menyisakan cerukan, dikhawatirkan



akan



mengganggu



kesehatan



rahim. c. Gangguan Haid Jika



pengerokan



yang



dilakukan



sampai



menyentuh selaput otot rahim, dikhawatirkan akan mengganggu kelancaran siklus haid. d. Infeksi Jika



jaringan



tersisa



muncul



luka,



cerukan,



memicu



terjadinya



senang



sekali



di



dalam



rahim,



dikhawatirkan



infeksi.



dengan



Sebab,



bisa kuman



daerah-daerah



yang



basah oleh cairan seperti darah. e. Kanker Sebenarnya



kecil



kemungkinan



terjadi



kanker, hanya sekitar 1%. Namun bila kuret tidak dilakukan dengan baik, ada sisa yang tertinggal penanganan



kemudian yang



tepat,



tidak bisa



mendapatkan saja



memicu



munculnya kanker. Disebut kanker trofoblast atau



kanker



yang



disebabkan



oleh



plasenta yang ada di dinding rahim.



sisa



Persiapan Alat dan Obat Kuretase a.



Pasien Cairan infus



b.



Kain alas untuk ibu (perlak)



c.



Selimut



d. ·



Medikamentosa Petidin 1 – 2 mg / kgBB



·



Oksitosin 10 IU IM / ergometrin 0,2 mg



·



Lidocain 1 – 2 % 5 cc



e.



·



Larutan antiseptik (povidon iodine 10 %)



Instrument Speculum Sim’s : 2



·



Cunam tampon / tampon tang : 1



·



Klem ovum (foerster / fenster klem) lurus atau lengkung : 2 Fenster klem lengkung



Fenster klem lurus



·



Dilatators



·



Tenakulum : 1



·



Soundge uteri : 1



·



Sendok kuret : 1 set



·



Abortus tang : 1 berbeda dengan korentang, abortus tang tidak memiliki gerigi di bagian bawah untuk menjepit sesuatu



·



Tabung 5 ml dan jarum suntik no. 23 sekali pakai (spuit) : 2



a. ·



·



Penolong PI (pencegahan infeksi) Penutup kepala



Kacamata



·



Masker



·



Apron/Barrascode



·



Sarung tangan DTT / steril : 4 pasang



b. ·



·



Instrument Lampu sorot



Mangkok logam (kom kecil) : 2



·



Penampung darah dan jaringannya (bengkok/nierbekken) : 1