5 0 426 KB
PRAKTIKUM ALTERASI BATUAN LABORATORIUM PETROGRAFI RESERVOAR
Laporan Deskripsi Sayatan Pada Kedalaman 805 m
Disusunoleh: Reni Hastari 12012003
PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI FAKULTAS ILMU DAN TEKNOLOGI KEBUMIAN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2015
No sampel
: BC-005-01
Nama Batuan : Andesit (?)
Deskripsi sayatan tipis Mineral primer :
Mineral sekunder :
Kuarsa
: 5%
Kuarsa
: 10,33%
Piroksen
: 5%
Klorit
: 20%
Plagioklas
: 5%
Kalsit
: 33%
Hornblende
: 2%
Serisit
: 5%
Anhidrit
: 2,67%
Gypsum
: 2%
Mineral Opak : 10% Sub-total
: 17%
Sub-total
: 83%
Sayatan memperlihatkan tekstur holokistalin, porfiritik, terlihat fenokris mineral primer berupa plagioklas, kuarsa, piroksen, dan hornblend, berbentuk sunhedral-euhedral, plagioklas dicirikan dengan kembaran albit dan carlsbad, berukuran 0,05 -2,0 mm, kuarsa berukuran 0,5- 3mm terdapat struktur embayment oleh minera sekunder, dan sebagian fenokris lainnya terlihat tergantikan oleh mineral sekunder. Sayatan menunjukkan batuan teralterasi kuat (>75%), terdapat masa dasar mineral sekunder berupa mineral opak, kuarsa, klorit, serisit, kalsit, dan gypsum. Fenokris juga terlihat digantikan sebagian ataupun keseluruhan oleh mineral anhydrit, serisit, kalsit, klorit, mineral opak, dan gypsum. Terdapat urat yang diisi kalsit, gypsum, dan serisit. Sayatan masih menunjukkan batuan asli berupa fenokris mineral primer yang sebagian telah terubah.
Foto Sayatan serisit
serisit
anhydrit
kalsit Kuars a
Kuars a
kalsit
Min Op
gypsum
gypsum anhydrit
Klorit
Klorit
1 mm
Pengamatan Parallel
Pengamatan X Nicol
Foto sayatan memperlihatkan fenokris mineral primer berukuran 1mm yang digantikan seluruhnya oleh klorit dan mineral opak (spoted). Terdapat juga fenokris pseudomorf yang digantikan seluruhnya oleh mineral sekunder serisit dan anhydrit. Masa dasar pada batuan berupa mineral sekunder berukuran mikrokristalin terdiri dari kuarsa, mineral opak, klorit, kalsit, serisit. Terdapat urat yang diisi oleh kalsit dan gypsum yang memotong anhydrit dan sebagian klorit. Mineral opak hadir menyebar (diseminated) Paragenesa Mineral Sayatan secara umum bewarna colerless- kecoklatan, terjadi 2 tahap alterasi filik dan propilitik, mengandung mineral primer berupa fenokris piroksen, hornblend, kuarsa, plagioklas, mineral ubahan berupa klorit, kalsit, serisit, min opak, anhydrit, gypsum, dan kuarsa. Alterasi I : Filik, pada sayatan ditemukan kumpulan mineral serisit, kuarsa, dan sedikit anhydrit (Corbett dan Leach, 1996). Kemudian ditemukan juga mineral opak yang melimpah (disseminated). Selain itu ditemukan juga klorit sebagai mineral asesoris dalam alterasi ini. Alterasi ini terbentuk pada temperatur sedang-tinggi (230-400 0C) dengan fluida asam-netral. Alterasi II : Propilitik, dicirikan oleh hadirnya mineral kalsit dan klorit yang menggatikan mineral primer, dan mineral sekunder tahap I serta hadir mengisi rekahan. Kalsit hadir dalam urat yang memotong mineral sekunder tahap I yaitu klorit, serisit, dan anhydrit. Kemudian kalsit juga menyebar melalui celah rekahan dan hadir sebagai masa dasar. Terdapat juga gypsum sebagai mineral hasil ubahan anhydrit oleh sebab adanya penambahan H+ . Kemungkinan gypsum terbentuk saat pengambilan sampel yang mengalami
kontak dengan air permukaan sehingga terjadi penambahan H +. Alterasi propilitik ini memiliki PH hampir netral dengan suhu (