Amplatzer Duct Occluder [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Amplatzer duct occluder (ADO) merupakan alat yang saat ini secara luas digunakan untuk menutup DAP dan sudah mendapat rekomendasi dari Food and Drugs Administration (FDA) Amerika Serikat. ADO (AGA Medical Corporation, Golden Valley, MN) terbuat dari anyaman kawat nitinol dengan diameter 0,0004- 0,0005 inci, berbentuk seperti jamur. ADO terdiri dari lempeng berbentuk cakram yang datar dan badan utama yang berbentuk silinder serta di dalamnya terdapat lapisan dakron yang terbuat dari polyester (Gambar 2). Retention disc ukurannya 4 mm lebih besar dari badan utama, strukturnya mirip dengan kerucut. Untuk memasukkan alat ke lokasi DAP di dalam jantung, diperlukan delivery system yang terdiri dari delivery sheath (sheath Mullin panjang), loading catheter, cable yang terbuat dari kawat metal dengan sistem mur di ujungnya, plastic versa untuk melepas alat dari cable. Ukuran ADO yang akan dipasang biasanya dipilih berdasarkan diameter dari pulmonary end DAP (bagian DAP yang terkecil yang membentuk bagian atas kerucutnya) pada angiografi ditambah sekurang-kurangnya 2mm lebih besar dari diameter terkecil dari ukuran tersebut. Ukuran ADO dipakai menggunakan dua angka berdasarkan diameter aortic dan pulmonary pada alat tersebut. Ukuran standar ADO tersebut adalah 6/4, 8/6, 10/8, 12/10, 14/12, dan 16/14 mm, yaitu angka awal (pembilang) merupakan ukuran dari aortic end dan angka terakhir (penyebut) adalah ukuran dari pulmonary end pada alat yang berbentuk kerucut tersebut. Alat ini panjangnya 7 mm.



Gambar 2. Kiri. Amplatzer Duct Occluder setelah dikeluarkan dari bungkusnya. Alat ini berbentuk kerucut dengan pulmonary end pada dasar gambar. Terdapat female end pada screwsystem untuk melekatkan alat tersebut ke delivery cable pada bagian sisi pulmonary end alat tersebut. Tengah. Amplatzer Duct Occluder yang berada di antara jari operator (dokter ahli). Kanan. Terlihat bagian pulmonary end dari alat tersebut.



Prosedur pemasangan Amplatzer Duct Occluder 1. 2.



Pasien dibaringkan di meja kateterisasi, dan kamera X-Ray (mesin angiografi) akan digunakan selama prosedur berlangsung. Seorang asisten memonitor rekaman jantung melalui EKG. Selama pemasangan EKG, elektroda-elektroda ditempatkan di permukaan kulit di atas jantung dan di tempat lain pada ekstremitas atas dan bawah. Pemasangan EKG membantu mengevaluasi antara tekanan nadi, irama jantung per menit, dan aliran impuls listrik pada otot jantung. Prosedur ini berlangsung selama 1-



3.



2 jam. Pemasangan kateter ini membutuhkan anestesia umum ataupun lokal. Pada anak besar atau dewasa, pemasangan ADO dapat dilakukan dengan anestesi lokal.



Gambar 6. Tempat insisi pada pemasangan initial kateter pada Amplatzer Duct Occluder



4.



Akses vena atau arteri didapat dengan menggunakan abbocath nomor 22 dengan teknik Seldinger. Sheath dimasukkan masing-masing ke dalam vena dan arteri femoralis. Dokter akan memasukkan kateter melalui sheath ini untuk didorong sampai melewati DAP dan ujungnya berada di aorta desenden. Pilihan lain untuk memasukkan sheath adalah di lengan (arteri atau vena brakialis). Insisi kecil dibuat di lengan (Gambar 6). Dokter akan melakukan pemasangan Amplatzer duct occluder, dengan panduan angiografi untuk



5.



melihat duktus arteriosus persisten. Akan diukur tekanan dan kadar oksigen di semua serambi, bilik jantung dan pembuluh darah utama yang dapat dimasuki kateter. Kemudian berdasarkan tekanan dan kadar oksigen terebut akan dikalkulasi rasio aliran darah ke paru



6.



dan sistemik (Qp/Qs), mengukur resistensi paru. Dilakukan angiografi di aorta desendens untuk memvisualisasi dan mengukur



7.



diameter DAP. Ukuran Amplatzer duct occluder yang akan dipasang adalah 2 mm lebih besar



8.



dari diameter segmen terkecil DAP. ADO mula-mula dipasangkan pada ujung kabel pengirim (delivery cable), kemudian dimasukkan ke dalam loader catheter dan selanjutnya ke dalam delivery sheath (atau kateter Mullin panjang). Cable didorong terus sampai piringan (disk) proksimal ADO melewati DAP dan dikeluarkan/dikembangkan di aorta desendens (Gambar 6 dan 7).



Gambar 7. DAP occluder dimasukkan melewati DAP kemudian ditarik kembali.



28



9. 10.



Delivery sheath bersama cable ditarik secara bersama-sama sampai ada tahanan, berarti badan distal ADO sudah berada tepat di dalam ampula DAP. Bagian distal ADO dikembangkan dengan menarik delivery sheath (tanpa menarik cable), sehingga ADO mengembang sendiri di dalam DAP begitu



11.



ADO terlepas dari delivery sheath (Gambar 9). Setelah diyakini posisi ADO duduk baik di dalam ampula DAP pada visualisasi angiografi aorta desendens, maka ADO dilepaskan dari delivery



12.



cable. Saat tindakan di kamar kateterisasi diberikan antibiotika profilaksis injeksi intravena amoksilin 50 mg/kgBB dan saat di ruang perawatan 8 jam kemudian diberikan lagi 25 mg/kgBB.



Gambar 9. Diagram tempat ADO diletakkan



Setelah prosedur pemasangan Amplatzer duct occluder selesai, tekanan darah pasien diukur secara teratur dan fungsi jantung pasien dimonitor melalui EKG secara teratur. Perawat akan memeriksa Amplatzer duct occluder yang sudah dipasang dengan mengukur tekanan nadi pada tangan dan kaki. Setelah pulih dari pengaruh obat anestesi dan istirahat yang cukup, pasien harus mampu berdiri dan duduk seperti biasa. Pasien dipulangkan pada hari yang sama atau keesokan harinya dari rumah sakit. Sebelum



meninggalkan



rumah



sakit,



dilakukan



pemeriksaan



transthoracal



echocardiography untuk memastikan posisi Amplatzer duct occluder dalam keadaan stabil dan baik. Prosedur pemasangan Amplatzer duct occluder membutuhkan waktu pemulihan yang lebih cepat dibanding pembedahan jantung. Sebelum meninggalkan rumah sakit, dokter akan memberikan petunjuk kepada pasien apa yang harus dilakukan dan obat yang dibawa pulang. Aspirin tidak perlu diberikan. Antibiotik diberikan untuk mencegah endokarditis. Pasien dianjurkan tetap memeriksakan diri ke dokter secara teratur.