Analisa Sintesa Tindakan Pemberian Obat IV [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

ANALISA SINTESA TINDAKAN KEPERAWATAN 1. TINDAKAN YANG DILAKUKAN Memberikan obat intravena 2. DASAR PEMIKIRAN (SECARA TEORI) Pemberian obat intravena adalah Memberikan obat melalui suntikan kedalam pembuluh darah vena yang dilakukan pada vena anggota gerak (DEPKES RI 1995 ). Tujuan dari pemberian obat itravena adalah mempercepat reaksi obat sehingga obat langsung masuk ke sistem sirkulasi darah (DEPKES RI 1995 ). Indikasi : 1. Obat obat yang di berikan harus berdasarkan program pengobatan . 2. Sebelum menyiapkan obat suntikan . Bacalah dengan teliti petunjuk pengobatan yang ada dalam catatan medik atau status pasien . Yaitu nama obat , dosis , waktu , dan cara pemberiannya . 3. Pada waktu menyiapkan obat ,bacalah dengan teliti label atau etiket obat dari tiap – tiap obat . Obat – obat yang kurang jelas etiketnya tidak boleh diberikan kepada pasien . 4. Perhatikan teknik septic dan aseptic . 5. Spuit dan jarum suntik tidak boleh dipergunakan untuk menyuntik pasien lain sebelum disterilkan . 6. Spuit yang retak atau bocor , dan jarum suntik yang sudah tumpul atau berkarat atau ujungnya bengkok , tidak bolah dipaki lagi . 7. Memotong ampul dengan gergaji ampul harus dilakukan secara hati – hati , agar tidak melukai tangan dan pecahnya tidak melukai tangan dan pecahnnya tidak masuk kedalam otot . 8. Pasien yang telah mendapat suntikan harus diawasi untuk beberaapa waktu , sebab ada kemungkinan timbul reaksi allergi dan lain – lain . 9. Bagi pasien yang berpenyakit menular malalui peredaran darah ( misalnya pasien hepatitis ) harus digunakan jarum dan spuit khusus . 10. Setiap selesai penyuntikan peralatan harus dimasukkan ke dalam larutan desinfektan , lalu disterilakan dan disimpan di dalam tempat khusus .(DEPKES RI 1995)



Kontraindikasi : 1. Pasien allergi terhadap obat (misalnya menggigil, urticaria, shock, collaps, dan lain-lain). 2. Pada bekas suntikan dapat terjadi abscess, nekrose atau hematoma. 3. Dapat menimbulkan kelumpuhan ( DEPKES RI 1995 ) Prinsip – prinsip tindakan a. Bersih b. Tindakan dilakukan secara tepat dan benar c. Tindakan dilakukan sesuai dengan indikasi/advis dokter Persiapan Alat 1.



Spuit dan jarum steril



2.



Obat yang diperlukan ( vial atau ampul )



3.



Bak spuit steril



4.



Kapas alkohol



5.



Kassa steril untuk membuka ampul ( bila perlu )



6.



Karet pembendung atau tourniquet



7.



Gergaji ampul ( bila perlu )



8.



2 bengkok ( satu berisi cairan desinfektan )



9.



Pengalas ( bila perlu )



10.



Sarung tangan steril



11.



Daftar / formulir pengobatan



Cara Kerja 1.



Cek instruksi / order pengobatan



2.



Perawat mencuci tangan



3.



Siapkan obat, masukkan obat dari vial atau ampul dengan cara yang benar



4.



Identifikasi klien (mengecek nama)



5.



Beritahu klien / keluarga tentang tindakan yang akan dilakukan serta tujuannya



6.



Bantu klien untuk posisi yang nyaman dan rileks / berbaring dengan tangan dalam keadaan lurus



7.



Membebaskan area yang akan disuntik dari pakaian



8.



Pilih area penyuntikan yang tepat (bebas dari edema, massa, nyeri tekan, jaringan parut, kemerahan / inflamasi, gatal)



9.



Tentukan dan cari vena yang akan di tusuk (vena basilika dan sefalika)



10.



Memakai sarung tangan



11.



Membersihkan tempat penyuntikan dengan mengusap kapas alkohol dari arah atas ke bawah menggunakan tangan yang tidak untuk menginjeksi



12.



Lakukan pembendungan di bagian atas area penyuntikan dan anjurkan klien mengepalkan tangan



13.



Siapkan spuit, lepaskan kap penutup secara tegak lurus sambil menunggu antiseptik kering dan keluarkan udara dari spuit



14.



Pegang spuit dengan salah satu tangan yang dominan antara ibu jari dan jari telunjuk dengan telapak tangan menghadap ke bawah



15.



Regangkan kulit dengan tangan non dominan untuk menahan vena, kemudian secara pelan tusukkan jarum dengan lubang menghadap ke atas kedalam vena dengan posisi jarum sejajar dengan vena



16.



Pegang pangkal jarum dengan tangan non dominan sebagai fiksasi



17.



Lakukan aspirasi dengan cara menarik plunger, bila terhisap darah lepaskan tourniquet kepalan tangan klienkemudian dorong obat pelan - pelan kedalam vena



18.



Setelah obat masuk semua, segera cabut spuit, bekas tusukan ditekan dengan kapas alkohol



19.



Buang spuit tanpa harus menutup jarum dengan kapnya (guna mencegah cidera pada perawat) pada tempat pembuangan secara benar



20.



Melepaskan sarung tangan dan merapihkan pasien



21.



Membereskan alat - alat



22.



Mencuci tangan



23.



Catat pemberian obat yang telah dilaksanakan (dosis, waktu, cara) pada lembar obat atau catatan perawat.



24.



Evaluasi respon klien terhadap obat (15 s.d 30 menit)



3. ANALISA TINDAKAN KEPERAWATAN Dilakukan pemberian obat melalui intravena untuk mempercepat reaksi obat sehingga obat langsung masuk ke sistem sirkulasi darah. 4. BAHAYA YANG MUNGKIN MUNCUL Nyeri pada daerah penusukan,resiko infeksi jika tindakan tidak bersih, plebitis, masuknya udara ke dalam pembuluh darah. 5. KEPUSTAKAAN ( SUMBER)



 Brunner& Suddarth, Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, edisi 8, 2008, EGC, Jakarta. ▪ Doenges E. Marlynn, Rencana Asuhan Keperawatan , 2007, EGC, Jakarta. ▪ Lewis, Sharon Mantik (2008). Medical Surgical Nursing: Assessment and Management of Clinical Problems . Fifth Edition.By Mosby Inc.



STASE KEPERAWATAN GAWAT DARURAT LAPORAN ANALISA SINTESA TINDAKAN KEPERAWATAN PEMBERIAN OBAT INTRAVENA DI INSTALASI GAWAT DARURAT (IGD) RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Praktek Profesi Ners Stase Keperawatan Gawat Darurat



Disusun oleh: I Made Budhi Mustika 3212014



PROGRAM STUDI PROFESI NERS SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA 2013



LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN ANALISA SINTESA TINDAKAN KEPERAWATAN PEMBERIAN OBAT INTRAVENA DI INSTALASI GAWAT DARURAT (IGD) RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Praktek Profesi Ners Stase Keperawatan Gawat Darurat Yang diajukan oleh: I Made Budhi Mustika NPM. 3212014



Telah disetujui Pada Hari Tanggal



: :



2013 Oleh:



Pembimbing Akademik Pembimbing Klinik LAPORAN PENDAHULUAN PADA PASIEN STROKE Mahasiswa DI BANGSAL FLAMBOYAN RSUD PANEMBAHAN SEN



(Fredy Erwanto S. Kep.,Ns.)



( Nurul Budi Santoso S.Kep.,Ns )



(I Made Budhi Mustika)