Analisis E-Commerce JD - Id [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

ANALISIS E-COMMERCE JD.ID



Makalah diajukan untuk memenuhi tugas pada mata kuliah E-Commerce dan Bisnis Informasi.



oleh Yayang Ridha Nanda Suryo



(1401164632)



MB-40-08



MANAJEMEN BISNIS TELEKOMUNIKASI DAN INFORMATIKA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS TELKOM BANDUNG 2019



KATA PENGANTAR



Alhamdulillah, segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas limpahan Rahmat dan Hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Analisis E-Commerce JD.ID”. Tujuan penulisan makalah ini yaitu untuk memenuhi salah satu syarat tugas akhir mata kuliah E-Commerce dan Bisnis Informasi pada Program Studi Manajemen Bisnis Telekomunikasi dan Informatika (MBTI), Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Telkom Bandung. Dalam penelitian ini, penulis banyak mendapatkan bimbingan, kritik, saran, dan motivasi yang sangat besar dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada Oki Wiranto sebagai dosen mata kuliah ECommerce dan Bisnis Informasi yang selalu memberikan waktu, saran, dukungan, serta bantuan sehingga tugas ini dapat terlaksana dengan baik. Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, segala kekurangan yang ada pada makalah ini dapat dijadikan pembelajaran untuk penelitian yang lebih baik untuk selanjutnya.



BAB I PENDAHULUAN



1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1. Profil JD.ID JD.id mengemban misi ‘make the joy happen’ yang berarti menghadirkan kebahagiaan kepada seluruh pelanggan di Indonesia dengan memberikan layanan andal, cepat, dan aman untuk memilih serangkaian produk-produk berkualitas asli dengan harga yang kompetitif. Dengan memanfaatkan armada logistik miliknya sendiri serta didukung oleh jaringan mitra di seluruh Indonesia, JD.ID dapat menyediakan layanan antar yang cepat dan dapat diandalkan di seluruh wilayah Indonesia. Dengan nilai-nilai kompetitifnya, JD.ID bertujuan untuk menjadi perusahaan e-commerce yang paling populer dan terpercaya dengan terus-menerus berupaya menghadirkan layanan dan beraneka ragam produk kepada seluruh penguna dan pelanggannya di Indonesia. JD.ID pertama kali beroperasi di Indonesia pada November 2015 dan saat ini memiliki 12 kategori pilihan produk untuk dijual yang akan terus bertambah seiring dengan perkembangan usahanya di Indonesia. Ragam kategori produknya bervariasi mulai dari Ibu dan anak, smartphones, perangkat elektronik, hingga luxury. Bisnis JD.ID berkembang sangat pesat. Jumlah produk yang ditawarkan bertumbuh cepat dari kurang dari 10.000 SKU pada tahun 2015 menjadi sekitar 100.000 SKU pada akhir tahun 2016. JD.ID juga menyediakan jasa pengiriman yang menjangkau 365 kota di seluruh Indonesia dengan ribuan armada yang siap mengantarkan langsung kepada para pelanggan JD.ID.



1.1.2. Visi dan Misi JD.ID berkomitmen untuk memberikan pengalaman berbelanja yang lebih leluasa dengan menyediakan produk-produk yang terkurasi, asli, premium yang memiliki harga kompetitif, layanan yang dapat diandalkan dan dipercaya, serta pengiriman yang cepat dan aman.



1.2. Latar Belakang Perkembangan e-commerce di Indonesia semakin berkembang pesat setiap tahunnya. Sesuai dengan besarnya populasi di Indonesia menjadi peluang bagi pengusaha untuk mendapatkan keuntungan yang besar. Peluang menjadi kunci untuk menemukan inovasi dalam membuka bisnis secara online. Bisnis online menjadi suatu kemudahan bagi konsumen dalam bertransaksi.



Gambar 1.1 Data Digital Indonesia Tahun 2019 Sumber: Hootsuite (We are Social)



Berdasarkan jumlah pengguna internet di Indonesia seperti pada gambar 1.1 bahwa sebanyak 56% dari total populasi Indonesia berarti sudah mengetahui dunia digital. Saat ini, sudah berkembang pesat yang serba teknologi sehingga menjadi dorongan bagi masyarakat untuk menggunakan hal-hal yang serba praktis. Terlebih dengan tingkat transaksi online yang terbilang juga tinggi.



1 Gambar 1.2 Data Pengguna E-Commerce di Asia Tenggara Tahun 2019 Sumber: Hootsuite (We are Social)



Dalam data pengguna e-commerce di Asia Tenggara pada gambar 1.2 bahwa Indonesia berada di posisi tertinggi sebesar 90%. Indonesia berarti memiliki tingkat persaingan yang tinggi antar e-commerce, user pun tentunya sudah banyak yang tertarik dengan website maupun aplikasi e-commerce di Indonesia. Hal tersebut menjadikan masing-masing e-commerce harus memiliki keunikan tersendiri dari fasilitas maupun fitur yang dikembangkan dan diberikan untuk user. Keunikan tersebut menjadi sasaran bagi menarik user terutama dari segi promo yang biasanya lebih menarik bagi user Indonesia. E-commerce di Indonesia sudah banyak dari berbagai model bisnis, namun lebih dominan e-commerce yang model bisnisnya B2C (business to consumer), seperti pada e-commerce JD.ID. JD.ID yang termasuk dalam sector e-commerce B2C (business to consumer). Transaksi e-commerce B2C seperti bisnis ritel tradisional, di mana bisnis menjual jasa/produk kepada individu, tetapi bisnis yang dijalankan dengan platform online sekaligus toko fisik.



Tabel 1.1 Penilaian Reputasi E-Commerce B2C



Sumber: Daily Social



Berdasarkan tabel 1.1 mengenai laporan dari Daily Social terdapat penilaian terhadap reputasi yang pada umumnya dengan kepercayaan konsumen dari faktor jaminan produk, kualitas layanan, hingga efektivitas sistem yang disajikan. Blibli dan Tokopedia mendapat angka tertinggi, sedangkan Shopee memiliki peringkat teratas dalam urusan produk murah dan biaya pengiriman gratis. JD.ID pun menjadi peringkat teratas dalam menguatkan brand dengan jaminan produk jualannya asli.



1.3. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, bahwa e-commerce di Indonesia sudah banyak maka menjadikan persaingan dalam sebuah bisnis online. Sesuai dengan perkembangan teknologi, semakin banyak e-commerce yang ada, berarti menjadi sebuah ancaman bagi e-commerce yang kurang dalam berinovasi. Oleh karena itu, diperlukan sebuah penelitian mengenai e-commerce dari segi kekurangan maupun kelebihan. Penilaian tersebut diperlukan dari user sendiri, karena tentunya website atau aplikasi e-commerce ini ditujukan untuk user agar tetap nyaman dalam bertransaksi. Inovasi sesuai perkembangan teknologi menjadi



kunci utama agar e-commerce tersebut tetap dapat berkembang dan berdiri di antara pesaing yang lain.



1.4. Pertanyaan Penelitian 1.



Apa sajakah delapan fitur unik dari e-commerce JD.ID?



2.



Bagaimana implementasi fitur dari e-commerce JD.ID?



3.



Bagaimana peluang yang ditawarkan melalui internet?



4.



Bagaimanakah produk yang akan ditawakan untuk proyek tersebut?



1.5. Tujuan Penelitian Berdasarkan penjelasan dari rumusan masalah di atas maka terdapat beberapa tujuan penelitian ini, yaitu: 1. Mengetahui delapan fitur unik dari e-commerce JD.ID. 2. Mengetahui fitur yang telah diimplementasikan dengan baik dan kurang baik. 3. Mengetahui peluang yang ditawarkan melalui internet. 4. Mengetahui calon produk yang akan ditawakan untuk proyek tersebut.



1.6. Manfaat Penelitian 1.



Manfaat Akademis Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaaat bagi para akademis sebagai perkembangan ilmu. Sehingga dapat menjadi rujukan bagi peneliti selanjutnya tentang e-commerce yang lebih detail dengan menggunakan perspektif yang berbeda.



2.



Manfaat Praktis Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan dan wawasan bagi para peminat e-commerce untuk memperluas wacana tentang ecommerce.



BAB II TINJAUAN PUSTAKA



2.1. E-Commerce Menurut Laudon & Traver (2017:8), e-commerce dapat didefinisikan sebagai transaksi komersial digital yang diaktifkan di antara organisasi dan individu. Transaksi yang diaktifkan secara digital mencakup semua transaksi yang dimediasi oleh teknologi digital. Transaksi komersial melibatkan pertukaran nilai (misalnya, uang) lintas batas organisasi atau individu dengan imbalan produk dan layanan. Pertukaran nilai penting untuk memahami batas-batas e-commerce. Tanpa pertukaran nilai, tidak akan ada perdagangan yang terjadi. E-commerce melibatkan penggunaan Internet, World Wide Web (Web), dan aplikasi dan browser seluler yang berjalan di perangkat seluler untuk bertransaksi bisnis. 2.1.1.Model E-Commerce Menurut Rerung (2018:20), dalam teori e-commerce terdapat tujuh model ecommerce yaitu Business to Business (B2B), Business to Consumer (B2C), Consumer to Consumer (C2C), Consumer to Business (C2B), Business to Administration (B2A), Consumer to Administration (C2A), dan Online to Offline (O2O). a. Business to Business (B2B) B2B adalah jenis perdagangan yang meliputi semua transaksi elektronik barang atau jasa yang dilakukan antar perusahaan. Biasanya yang menggunakan jenis ini adalah produsen dan pedagang tradisional. b. Business to Consumer (B2C) B2C adalah jenis bisnis yang dilakukan antara pelaku bisnis dengan konsumen seperti halnya antara perusahaan yang menjual dan menawarkan produknya ke konsumen secara tradisional. Pihak produsen melakukan bisnis dengan menjual dan memasarkan produknya ke konsumen tanpa adanya feedback dari konsumen untuk melakukan bisnis kembali kepada pihak produsen (tidak berlangganan). Artinya perusahaan hanya menjual produk atau jasa dan konsumen hanya sebagai pemakai atau pembeli.



c. Consumer to Consumer (C2C) C2C merupakan jenis e-commerce yang meliputi semua transaksi elektronik barang atau jasa anatar konsumen. Transaksi ini dilakukan melalui pihak ketiga yang menyediakan platform online atau marketplace untuk melakukan transaksi tersebut. d. Consumer to Business (C2B) C2B merupakan suatu model bisnis dimana perorangan dapat menawarkan berbagai produk atau jasa kepada perusahaan tertentu dimana perusahaan membeli atau membayar barang atau jasa tersebut. Konsep ini merupakan kebalikan dari business to consumer (B2C). e. Business to Administration (B2A) B2A adalah jenis e-commerce yang mencakup semua transaksi yang dilakukan secara daring antara perusahaan dan administrasi publik. f. Consumer to Administration (C2A) Jenis C2A meliputi semua transaksi elektronik yang dilakukan antara individu dan administrasi publik. g. Online to Offline (O2O) O2O adalah jenis e-commerce yang menarik pelanggan dari saluran online untuk toko fisik. Inti dari proses O2O adalah mengkombinasikan atau mengintegrasikan anatar e-commerce dan belanja ritel fisik.



2.1.2.Keunikan Layanan Teknologi E-Commerce Menurut Ludon, et al (2012), terdapat delapan keunikan layanan teknologi ecommerce sebagai berikut. a.



Ubiquity E-commerce memungkinkan dapat berbelanja dimana saja dan kapan saja,



karena marketspace bukan lagi berarti tempat bertemunya penjual dan pembeli, tetapi melintas batas tradisional, bahkan batas geografis. Biaya untuk berbelanja akan lebih hemat.



b. Global Reach Memungkinkan transaksi komersial melintasi batas-batas budaya dan negara dengan kenyamanan yang lebih tinggi dan biaya yang lebih efektif daripada dalam suatu sistem perdagangan yang tradisional. Akibatnya, ukuran pasar potensial untuk pedagang e-commerce secara kasar sama dengan ukuran populasi online dunia. c.



Universal Standards Standar teknik untuk melakukan e-commerce merupakan standar universal,



karena menggunakan internet. d. Social Technology Model bisnis dimana dapat menghubungkan antar bisnis dengan akun media social. e.



Personalization Customization Personalisasi adalah pedagang dapat memberikan pesan pemasaran kepada



pelanggan sesuai kualifikasi yang diinginkan. Penyesuaian adalah memudahkan dalam mengubah barang atau jasa yang dijual sesuai dengan preferensi pengguna atau perilaku yang ditujukan sebelumnya. f.



Information Density Biaya untuk mengakses informasi, menyimpan, dan berkomunikasi akan dapat



ditekan, tetapi tetap menjaga keakuratan. g.



Interactivity Memungkinkan terjadinya komunikasi dua arah (interaksi yang interaktif)



antara penjual dan konsumen. h. Richness Isi dari suatu pesan yang digunakan dalam marketing disajikan secara beragam, melalui video, audio, dan pesan lainnya.



BAB III ANALISIS



3.1.



Fitur Unik E-Commerce JD.ID



3.1.1. Ubiquity Fitur e-commerce JD.ID dapan digunakan dimana saja dan kapan saja, baik melalui website maupun mobile app. 3.1.2. Global Reach Fitur e-commerce JD.ID dapat digunakan oleh seluruh masyarakat di dunia, dapat memilih bahasa yang diinginkan. 3.1.3. Universal Standards Pembeli dapat melakukan tanya jawab melalui fitur chat di e-commerce JD.ID apabila terdapat kendala. 3.1.4. Social Technology Pada e-commerce JD.ID untuk registrasi maupun login bisa menghubungkan melalui social media yang telah dimiliki user. 3.1.5. Personalization Customization E-commerce JD.ID selalu memberikan informasi mengenai promo yang sedang ataupun akan berlangsung melalui e-mail, website, dan aplikasi tersebut. 3.1.6. Information Density Informasi atau deskripsi yang terdapat pada setiap produk kurang jelas sehingga terkadang membingungkan bagi user saat bertransaksi. 3.1.7. Interactivity E-commerce JD.ID memiliki fitur ulasan yang berguna bagi pembeli yang ingin memberikan rating setelah bertransaksi. Hal tersebut terjadi interaksi antara pembeli dan penjual, sehingga menjadi referensi bagi calon pembeli terhadap pelayanan dan produk yang diterima. 3.1.8. Richness Pada fitur e-commerce JD.ID terdapat media dan konten sebgai sarana penyampaian informasi atau pemasaran, seperti gambar produk.



3.2. Implementasi Fitur E-Commerce JD.ID 3.2.1.Kelebihan a.



Customer Service JD.ID memiliki layanan Customer Service yang tergolong sangat baik, hal ini



dikarenakan CS JD.ID yang sangat responsif ketika ada pertanyaan-pertanyaan yang diberikan konsumen. Selain itu JD.ID yang dapat menjaga konsumen mereka agar tidak berpaling. b. Program affiliate Program affiliate adalah program partnership pembagian pendapatan dari pihak Affiliate dan JD.id dimana pengguna bisa mendapatkan komisi dengan membawa pembeli ke situs JD.ID. Ketika pengguna berhasil membawa pengunjung ke situs JD.ID dan kemudian si pengunjung melakukan pembelian, maka pengguna akan mendapatkan komisi untuk setiap produk yang mereka beli dari link yang pengguna buat. c. Memiliki program Sharebuy Program Sharebuy adalah program yang sangat menguntungkan bagi konsumenn dimana program ini memunngkinkan konsumen untuk membeli produk mahal dengan harga yang sangat miring dan juga tanpa ongkos kirim. Hal ini dilakukan dengan cara membeli sebuah produk bersama dengan pelanggan lain (bisa siapa saja) atau dengan mengajak teman untuk membeli barang yang sama dengan akun yang berbeda. d. Pembayaran sangat mudah Kelebihan yang lainnya dimiliki JD.ID adalah memberikan kemudahan dalam cara pembayaran melalui situs JD.ID, pembayaran dapat melalui banyak cara seperti dengan transfer antar bank, kartu kredit, cicilan 0%, debit online, maupun COD (bayar uang tunai langsung di tempat saat barang sampai di tujuan). e.



Memiliki banyak diskon belanja Kelebihan ketiga yang dimiliki oleh situs perusahaan JD.ID adalah memiliki



banyak diskon, diskon yang diberikan oleh JD.ID banyak ragamnya dan murah yaitu diskon voucher hingga Rp 500 ribu, diskon produk hingga Rp 3,2 juta,



mendapat cashback hingga mencapai Rp 1,2 juta serta bonus langsung yang tergantung pembelian produk tertentu. f.



Garansi Ini merupakan salah satu kelebihan yang tidak banyak perusahaan start-up



lain punya. JD.ID memberikan jaminan berupa garansi bagi konsumennya. Ini tentunya memberikan kita kenyamanan dan keyakinan lebih dalam berbelanja suatu produk. Ini tentunya sangat meyakinkan para pengguna bahwa orisinilnya produk yang ditawarkan oleh JD.ID. g.



Keaslian Produk yang sudah diakui Karena pada faktanya banyak konsumen yang sudah belanja di JD.ID



menyatakan bahwa produk yang ditawarkan oleh JD.ID adalah produk yang benarbenar orisinil, tanpa ada sedikit pun unsur ‘KW’. Seperti yang kita tahu bahwa tagline perusahaan JD.ID sendiri ialah #dijaminori sehingga karena kelebihan ini menjadi melambungkan nama JD.ID. h. Harga ongkir yang tetap dan gratis JD.ID menawarkan harga ongkir yang tetap dan tidak pernah berubah dimana pun konsumen berada. Sebagai contoh, misalnya harga suatu produk sudah tertera Rp 50.000, dan harga ini sudah termasuk ongkir dan tidak akan dinaikkan. Bahkan dengan ketentuan tertentu, transaksi pun gratis ongkir.



3.2.2.Kekurangan a.



Produk di JD.ID kurang lengkap Kekurangan kedua dari situ belanja online di JD.ID yaitu, barang yang



tersedia atau barang yang dijual belum begitu lengkap. Jika dibandingkan dengan e-commerce yang telah populer seperti Lazada, produk yang dijual di JD.ID belum begitu lengkap. Hal ini dikatakan berdasarkan review pelanggan yang menggunakan atau berbelanja di JD.ID. b. Pelayanan kurang dipercaya Kekurangan lainnya yang dimiliki JD.ID adalah sistem pelayanan yang terdapat di situs JD.ID kurang dapat dipercaya. Hal ini dikarenakan ada beberapa orang yang mereview mengenai keluhan pelanggan mengenai pelayanan JD.ID.



Pelayanan oleh pihak JD.ID dianggap kurang memuaskan konsumen, baik dari segi pengiriman maupun dari segi harga barang yang dijual.



3.3. Peluang JD.ID Melalui Internet Permintaan terhadap produk domestik yang memiliki kualitas yang baik dari luar negeri terus mengalami pertumbuhan. Peluang ini yang ditangkap oleh JD.ID untuk bisa memasarkan produk-produk tersebut ke pasar global. Salah satunya mulai tahun 2018, JD.ID telah menjual produk Indonesia ke pasar di Tiongkok dan negara lainnya. Saat ini lebih dari 30 produk Indonesia dijual ke Tiongkok mulai dari kopi, batik, kesenian, buah-buahan dan lainnya. Kemudian juga terdapat peluang untuk dapat memasarkan ke Amerika, Thailand, dan lainnya. Selain itu, perusahaan juga terus mengampanyekan penjualan produk berkualitas untuk segmen lainnya. Oleh karena itu, garansi dijamin ori merupakan komitmen perusahaan untuk memberikan produk dan layanan terbaik kepada pelanggan.



3.4. Produk yang Ditawarkan JD.ID JD.ID mulai beroperasi di Indonesia sejak Oktober 2015. Pada awalnya, JD.ID fokus terhadap menyediakan pelanggan dengan produk elektronik dan gadget yang sulit ditemukan, seperti iPad Pro dari Apple dan A2010 dari Lenovo yang baru launching pada akhir tahun 2015. Sejak itu JD.ID telah memperluaskan penawaran produk dan memasukkan kategori seperti sepatu, pakaian olah raga, juga produk kecantikan, dan kesehatan.



BAB IV PENUTUP



4.1.



Kesimpulan Bisnis online JD.ID ini merupakan bisnis yang paling aman serta



mempunyai banyak kemudahan dalam pelayanan serta fiturnya yang bermacam manfaat dan mudah dapat diakses dan dalam setiap bisnis pasti memiliki pesaing, begitu juga dengan bisnis online. Adanya pesaing merupakan pacuan agar suatu bisnis bisa berkompetisi untuk menunjukan kelebihannya, baik dari segi jasa atau produk yang ditawarkan, harga, pelayanan, ketersediaan website dan fitur-fitur yang bisa diakses, serta keamanan yang menjamin saat berbelanja dan berinteraksi. Adanya aksi untuk bisa meminimalisasi kelemahan serta menghindari ancaman dalam berbisnis merupakan hal yang sangat penting dalam menembus pasar. Penataan klasifikasi produk di JD.ID sudah tertata dengan baik. Karena JD.ID sudah memiliki klasifikasi dari masing-masing produk, seperti kategori fashion, elektronik, ibu dan anak, serta masih banyak lagi. Akan tetapi, terdapat beberapa kategori yang masih kurang rapi, misalnya produk baju bersandingan dengan sepatu, jam, dan sebagainya. Pencarian produk dengan search engine yang dimiliki oleh JD.ID masih sulit, karena terkadang produk yang dicari tidak bisa langsung ditemukan oleh user, sehingga user harus menggunakan kata kunci yang spesifik agar produk yang diinginkan dapat ditemukan. Tidak seperti beberapa e-commerce yang lain, bisa menggunakan kata kunci yang bersifat umum dan langsung ditemukan. Navigasi proses pembelanjaan JD.ID dari mulai sig-in sampai dengan proses pembayaran masih sulit karena alurnya kurang jelas dan panjang. Informasi yang tersedia di JD.ID juga kurang jelas karena informasi kurang detail. Desain website dan aplikasi JD.ID kurang menarik yaitu pada penempatan informasi serta konten yang tidak rapi dan terlihat penuh dalam satu layar. Kombinasi warna website dan aplikasi kurang menarik bagi user karena terlalu monoton, hanya menggunakan warna putih dan merah sebagai warna



dominan. Bisa juga dikatakan eye-catching bagi user yang menganggap nyaman dengan penggunaan warna merah.



4.2.



Saran Adapun saran yang dapat diberikan yang diharapkan berguna untuk



perkembangan e-commerce JD.ID sebagai berikut. 1. Agar selalu di percaya oleh pelanggan ataupun calon pembeli maka hendaknya JD.ID selalu cepat dan tepat dalam memberikan informasi dan layanan yang diberikan. 2. Selain itu, sebaiknya produk yang di dapat oleh pelanggan sama dengan apa yang dilihat di website dan aplikasi JD.ID. 3. Selalu memperbanyak event dan promo sehingga pelanggan tertarik untuk membeli. 4. Konten yang ditampilkan dibuat lebih menarik dan tidak monoton. 5. Variasi produk lebih diperbanyak dengan bekerja sama sebagai official store dari setiap kategori. 6. Menyediakan informasi yang lengkap dan jelas secara spesifik. 7. Menyederhanakan navigasi proses pembelanjaan sehingga membuat user mudah dalam bertransaksi. 8. Memperbanyak kata kunci sehingga memudahkan dalam pencarian.



DAFTAR PUSTAKA



JD.ID Online Shopping. (2019). Profil Perusahaan. [online]. Tersedia: https://www.jd.id/help/question-22.html JD.ID



Online



Shopping.



(2019).



Visi



dan



Misi.



[online].



Tersedia:



https://www.jd.id/help/question-24.html?addOrigin=epi_camp_1442-54795 Data



Reportal.



(2019).



Digital



2019:



Indonesia.



[online].



https://datareportal.com/reports/digital-2019indonesia?rq=e%20commerce%20indonesia Data Reportal. (2019). Digital 2019 Southeast Asia E-Commerce Spotlight. [online]. Tersedia: https://www.slideshare.net/DataReportal/digital-2019southeast-asia-ecommerce-spotlight-september-2019-v01?qid=681a7935fec4-4476-99b6-65ad3b1822a4&v=&b=&from_search=1 Software Seni. (2019). 5 Model Bisnis eCommerce (B2B, B2C, C2C, C2B, B2G) Untuk Dicoba di 2019. [online]. https://medium.com/softwareseni/5-modelbisnis-ecommerce-b2b-b2c-c2c-c2b-b2g-untuk-dicoba-di-201942b4df61e86d Garuda Cyber. (2019). Perbedaan Shopee dan JD.ID. [online]. Tersedia: https://garudacyber.co.id/artikel/1548-perbedaan-shopee-dan-jd-id Lancang Kuning. (2019). Kelebihan dan Kekurangan Belanja di JD.ID. [online]. Tersedia: https://lancangkuning.com/post/7196/kelebihan-dan-kekuranganbelanja-di-jd-id.html Kontan. (2018). JD.ID Pasarkan 30 Produk Indonesia ke Luar Negeri. [online]. Tersedia:



https://industri.kontan.co.id/news/jdid-pasarkan-30-produk-



indonesia-ke-luar-negeri Medium. (2019). JD.ID e-Commerce yang Memperhatikan Kebutuhan Customer. [online]. Tersedia: https://medium.com/@mips0110/jd-id-startup-criticalanalysis-6df782d4173 Laudon, K. C., & Traver, C. G. (2017). E-Commerce Business, Technology, Society (Thirteenth Edition ed.). United States of America: Pearson Education.



Rerung, Rintho Rante. (2018). E-Commerce, Menciptakan Daya Saing Melalui Teknologi Informasi. Yogyakarta: Deepublish. Laudon, Kenneth C., & Jane P. Laudon. (2012). Management Information Systems: Managing The Digital Firm. Boston: Prentice Hall.