Analisis Materi Ipa SD-1 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

ANALISIS MATERI IPA SD PENDIDIKAN IPA SD 1. Dra. Sri Hartati 2. Aldhina ,M.Pd DOSEN PENGAMPU :



DISUSUN OLEH : 1. Nurul Sholehah



1401418324



2. Aulia Salsabilla Putri Pratama



1401418326



3. Susanti



1401418334



PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2019/2020



KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah Pendidikan IPA SD. Penulis berharap makalah ini dapat memberikan manfaat yang besar bagi yang membaca maupun mengamalkannya. Pepatah mengatakan “ Tak ada gading yang tak retak, ” penulis menyadari bahwa makalah ini masih memiliki banyak kekurangan. Penulis meminta maaf atas kekurangan dari isi makalah ini. Harapan penulis semoga usaha dan terselesainya makalah ini memilki banyak manfaat. Dengan ini penulis ucapkan terima kasih dan semoga Allah SWT memberkahi makalah ini serta berharap hidayah dan taufik- Nya sehingga dapat bermanfaat bagi para pembacanya.



Semarang, 28 September 2019



kelompok 6



DAFTAR ISI



BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Rumusan Masalah 1.2.1



Bagaimana Pembelajaran di IPA SD ?



1.2.2



Bagaimana Analisis Materi IPA SD Kelas Rendah ?



1.2.3



Bagaimana Analisis Materi IPA SD Kelas Tinggi ?



1.3 Tujuan 1.3.1



Mengetahui pembelajaran IPA SD



1.3.2



Mengetahui analisis materi IPA SD kela SD



1.3.3



Mengetahui analisis materi IPA SD kela rendah



BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pembelajaran IPA SD IPA pada hakikatnya meliputi empat unsur utama yaitu: 1. sikap: rasa ingin tahu tentang benda, fenomena alam, makhluk hidup, serta hubungan sebab akibat yang menimbulkan masalah baru yang dapat dipecahkanmelalui prosedur yang benar; IPA bersifat open ended; 2. proses: prosedur pemecahan masalah melalui metode ilmiah; metode ilmiah meliputi penyusunan hipotesis, perancangan eksperimen atau percobaan, evaluasi, pengukuran, dan penarikan kesimpulan; 3. produk: berupa fakta, prinsip, teori, dan hukum; dan 4. aplikasi: penerapan metode ilmiah dan konsep IPA dalam kehidupan sehari-hari. Empat unsur utama IPA ini seharusnya muncul dalam pembelajaran IPA. Pembelajaran



IPA



pembelajaran



yang



sebaiknya



menggunakan



menekankan



pola



metode



dasar:



discovery,



melakukan



metode



pengamatan,



menginferensi, dan mengomunikasikan/menyajikan. Pola dasar ini dapat dirinci dengan melakukan pengamatan lanjutan (mengumpulkan data), menganalisis data, dan menarik kesimpulan. Di dalam pembelajaran IPA, peserta didik didorong untuk menemukan sendiri dan mentransformasikan informasi kompleks, mengecek informasi baru dengan aturan-aturan lama di dalam pikirannya, dan merevisinya apabila aturan-aturan itu tidak lagi sesuai. Pandangan dasar tentang pembelajaran adalah bahwa pengetahuan tidak dapat dipindahkan begitu saja dari guru ke peserta didik. Peserta didik harus didorong untuk mengonstruksi pengetahuan di dalam pikirannya. Agar benar-benar memahami dan dapat menerapkan



pengetahuan,



peserta



didik



perlu



didorong



untuk



bekerja



memecahkan masalah, menemukan segala sesuatu untuk dirinya, dan bersusah payah dengan ide-idenya.



Guru dapat memberikan kemudahan untuk proses ini, dengan memberi kesempatan peserta didik untuk menemukan atau menerapkan ide-ide mereka sendiri, dan mengajar peserta didik menjadi sadar dan secara sadar menggunakan strategi mereka sendiri untuk belajar. Guru dapat memberi peserta didik anak tangga yang membawa mereka ke pemahaman yang lebih tinggi, dengan catatan peserta didik sendiri yang harus memanjat anak tangga tersebut. Bagi peserta didik, pembelajaran harus bergeser dari “diberi tahu” menjadi “aktif mencari tahu”. Peserta didik harus didorong sebagai “penemu dan pemilik” ilmu, bukan sekedar pengguna atau penghafal pengetahuan. Di dalam pembelajaran IPA, peserta didik membangun pengetahuan bagi dirinya. Bagi peserta didik, pengetahuan yang ada di benaknya bersifat dinamis, berkembang dari sederhana menuju kompleks, dari ruang lingkupdirinya dan di sekitarnya menuju ruang lingkup yang lebih luas, dan dari yang bersifat konkrit menuju abstrak. Sebagai manusia yang sedang berkembang, peserta didik telah, sedang, dan akan mengalami empat tahap perkembangan intelektual, yakni sensori motor, praoperasional, operasional konkrit, dan operasional formal. Untuk peserta didik SMP, umumnya berada pada fase peralihan dari operasional konkrit menuju operasional formal. Ini berarti, peserta didik SMP telah dapat diajak berpikir secara



abstrak,



misalnya



melakukan



analisis,



inferensi,



menyimpulkan,



menggunakan penalaran deduktif dan induktif, dan lain-lain, namun seharusnya berangkat/dimulai dari situasi yang nyata dulu. Oleh karena itu, kegiatan pengamatan dan percobaan memegang peran penting dalam pembelajaran IPA, agar



pembelajaran



IPA



tidak



sekedar



pembelajaran



hafalan.



Fungsi mental yang lebih tinggi pada umumnya muncul dalam percakapan atau kerja sama antarindividu sebelum fungsi mental yang lebih tinggi itu terserap ke dalam individu tersebut. Jadi, pembelajaran terjadi apabila peserta didik bekerja atau belajar menangani tugas-tugas yang belum dipelajari namun tugastugas itu masih berada dalam jangkauan kemampuannya. Peran guru dalam pembelajaran adalah memberikan tugas menantang berupa permasalahan yang harus dipecahkan peserta didik. Pada saat tugas itu diberikan, peserta didik belum menguasai cara pemecahannya, namun dengan



berdiskusi dengan temannya dan bantuan guru, tugas tersebut dapat diselesaikan. Dengan menyelesaikan tugas tersebut, kemampuan-kemampuan dasar untuk menyelesaikan tugas itu akan dikuasai peserta didik. Guru IPA harus memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk berdiskusi dan berbagai bentuk kerja sama lainnya untuk menyelesaikan tugas itu. Selain itu, guru memberikan sejumlah besar bantuan kepada peserta didik selama tahap-tahap awal pembelajaran. Selanjutnya peserta didik mengambil alih tanggung-jawab yang semakin besar segera setelah ia dapat melakukannya. Bantuan yang diberikan guru tersebut dapat berupa petunjuk, peringatan, dorongan, menguraikan masalah ke dalam langkahlangkah pemecahan, memberikan contoh, atau apapun yang lain yang memungkinkan peserta didik tumbuh mandiri. Sekali lagi, bantuan tersebut tidak bersifat “memberitahu secara langsung” tetapi “mendorong peserta didik untuk mencari tahu”. Di dalam pembelajaran IPA, peserta didik didorong untuk belajar melalui keterlibatan aktif dengan keterampilan-keterampilan, konsep-konsep, dan prinsip-prinsip. Guru mendorong peserta didik untuk mendapatkan pengalaman dengan melakukan kegiatan yang memungkinkan mereka menemukan konsep dan prinsip-prinsip untuk diri mereka sendiri. Dengan kata lain, pembelajaran terjadi apabila peserta didik terlibat secara aktif dalam menggunakan proses mentalnya agar mereka memperoleh pengalaman, sehingga memungkinkan mereka untuk menemukan beberapa konsep atau prinsip tersebut. Proses-proses mental itu misalnya mengamati, menanya dan merumuskan masalah, merumuskan hipotesis, merancang



eksperimen,



melaksanakan



eksperimen,



mengumpulkan



dan



menganalisis data, menarik kesimpulan, serta menyajikan hasil kerjanya. Guru IPA harus mampu memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif atau kolaboratif sehingga peserta didik mampu bekerjasama untuk menyelesaikan suatu tugas atau memecahkan masalah tanpa takut salah. Media dan sumber belajar lainnya digunakan guru untuk memberi bantuan peserta didik melakukan eksplorasi dalam bentuk mengamati (observing), menghubung-hubungkan fenomena (associating), menanya atau merumuskan masalah



(questioning),



dan



melakukan



percobaan



(experimenting)



atau



pengamatan lanjutan. Guru IPA seharusnya mampu membantu peserta didik untuk



menyiapkan penyajian pengetahuan dengan bantuan TIK. Pembelajaran IPA untuk tiap materi pokok tertentu seharusnya diakhiri dengan tugas proyek. Guru IPA seharusnya mendorong, membesarkan hati, memberi bantuan secukupnya, dan memfasilitasi peserta didik untuk mampu melakukan tugas proyeknya, serta membuat laporan secara tertulis. Selanjutnya, guru memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil kerja individual maupun kelompok dalam bentuk presentasi lisan atau tertulis, pameran, turnamen, festival, atau ragam penyajian lainnya yang dapat menumbuhkan kebanggaan dan rasa percaya diri peserta didik. Perlu diketahui, bahwa KD IPA diorganisasikan ke dalam empat Kompetensi Inti (KI). Kompetensi Inti (KI) 1 berkaitan dengan sikap diri terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Kompetensi Inti (KI) 2 berkaitan dengan karakter diri dan sikap sosial. Kompetensi Inti (KI) 3 berisi KD tentang pengetahuan terhadap materi ajar, sedangkan Kompetensi Inti (KI) 4 berisi KD tentang penyajian pengetahuan. Kompetensi Inti (KI) 1, Kompetensi Inti (KI) 2, dan Kompetensi Inti (KI) 4 harus dikembangkan dan ditumbuhkan melalui proses pembelajaran setiap materi pokok yang tercantum dalam Kompetensi Inti (KI) 3. Kompetensi Inti (KI) 1 dan Kompetensi Inti (KI) 2 tidak diajarkan langsung (direct teaching), tetapi indirect teaching pada setiap kegiatan pembelajaran. Keterpaduan IPA SMP/MTs dalam pembelajaran diwujudkan dengan berbagai cara: 1. Kompetensi Dasar (KD) IPA telah mengarah pada pemaduan. Guru dapat



mengimplementasikan pemaduan lebih lanjut di kelas. 2. Di dalam Buku pegangan bagi peserta didik, pemaduan IPA dilakukan dengan



merumuskan tema-tema besar yang menjadi tempat pemaduan topik/subtopik IPA. Tema-tema tersebut adalah: materi, sistem, perubahan, dan interaksi. 3. Pemaduan antar konsep dalam tema besar dilakukan secara connected, yakni



suatu konsep atau prinsip yang dibahas selanjutnya “menggandeng” prinsip, konsep, atau contoh dalam bidang lain. Misalnya, saat mempelajari suhu, suhu tidak hanya berkaitan dengan benda-benda fisik, namun dikaitkan dengan perilaku hewan terkait suhu. Seorang guru IPA yang baik adalah:



1. Menguasai bahan, terutama konsep-konsep yang akan diajarkan. Dalam



hal ini guru harus dapat mengembangkan diri dan mengikuti perkembangan IPA yang terjadi. 2. Bersikap kreatif dan aktif. Guru diharapkan selalu mengembangkan



kreativitas secara aktif dalam pelaksanaan pembelajaran, sehingga situasi belajar tidak membosankan dan monoton. 3. Rajin belajar dan dapat membangkitkan semangat belajar peserta didik.



2.2 ANALISIS MATERI IPA KELAS RENDAH KELAS 1 A. Bagian-bagian tubuh dan kegunaannya serta cara perawatannya 1. Pengertian Tubuh manusia 2. Bagian-bagian tubuh manusia dan kegunannya 3. Cara merawat tubuh Hasil Analisis Berdasarkan materi ajar dalam kompetensi dasar tersebut memiliki kesulitan dalam menyampaikannya pada siswa kelas 1 SD. Guru sulit menunjukan cara merawat anggota tubuh manusia secara langsung, maka solusinya yaitu dengan menampilkan sebuah vidio tentang cara-cara merawat anggota tubuh manusia, sehingga siswa dapat melihat langsung cara merawat anggota tubuh dengan benar. Selain itu guru dapat mengadakan sosialisasi tentang pentingnya menjaga kebersihan dan kesehatan anggota tubuh, contohnya mengadakan sosialisasi cara merawat kebersihan dan kesehatan gigi dan mulut. Sedangkan dalam memperkenalkan nama-nama anggota tubuh, guru dapat menunjukan langsung kepada siswa anggota-anggota tubuh pada diri siswa sendiri dan dapat juga mengenalkan nama-nama anggota tubuh manusia dengan cara bernyanyi. B. Lingkungan Sehat dan Lingkungan Tidak Sehat 1. Lingkungan Sehat 2. Lingkungan tidak sehat 3. Merawat lingkungan



C. Kebutuhan tubuh agar tumbuh sehat dan kuat. Hasil Analisis Berdasarkan



materi



 tersebut



guru



mengalami



kesulitan



dalam



menunjukan makanan bersih, lingkungan bersih dan hal-hal yang mendukung kebutuhan tubuh manusia kepada siswa kelas 1 yang dimana masanya masih asik bermain sehingga sulit untuk mengajak siswa untuk berpikir menelaah atau mengidentifikasi makanan bersih, lingkungan bersih. Maka solusi dari masalah tersebut guru dapat menunjukan media visual atau audio visual untuk memperlihatkan gambaran mengenai makanan bersih, lingkungan bersih dan sebagainya. Selain itu guru sulit mengevaluasi dalam kompetensi membiasakan hidup sehat karena tidak semua kebisaan siswa dalam menjaga makanan dan lingkungan yang bersih dapat terlihat secara langsung oleh guru, maka solusinya yaitu guru memberikan angket atau kuisioner agar mengetahui kebiasaan siswa dalam menjaga pola hidup sehat. D. Benda dan Sifatnya 1. Mengenal ciri dan sifat benda 2. Benda benda di ruang tamu 3. Benda di ruang santai 4. Benda benda di kamar tidur 5. Benda benda di dapur 6. Benda benda di kelas 7. Kegunaan benda di rumah 8. Kegunaan benda di sekolah Hasil Analisis Untuk penyampaian materi tentang benda yang ada di luar sekolah, peserta didik harus diajak ke tempat yang sesuai dengan apa yang akan di jekaskan, contohnya benda yang ada di rumah. Semua benda yang ada di rumah harus dijelaskan di tempat yang aslinya, yaitu rumah, supaya pengalaman siswa menjadi lebih bermakna.  E. Energi dan Kegunannya 1. Sumber energi gerak



2. kegunaan energy F. Benda Langit 1. Benda langit yang tampak pada siang hari 2. Benda langit yang tampak pada malam hari G. Keadaan Cuaca 1. Perubahan cuaca 2. Cuaca cerah 3. Cuaca buruk H. Musim Kemarau dan Musim Penghujan 1. Keadaan Musim Kemarau 2. Keadaan Musim Penghujan 3. Pengaruh musim kemarau 4. Pengaruh musim penghujan Hasil Analisis.           Sangat sulit jika guru menagandalkan metode ceramah saja mengajarkan tentang benda langit. Guru harus menggunakan video untuk menampilkan gambar pagi, siang, malam, musim kemarau dan musim penghujan serta dampak yang timbulkannya. KELAS II A. Makhluk Hidup dan Kehidupan a. Materi: Hewan dan Tumbuhan di Sekitar Kita 1. Bagian Utama Tubuh Hewan dan Tumbuhan 2. Menggambar Hewan dan Memberi Nama pada Hewan 3. Meniru Suara Hewan 4. Bagian Bagian Utama Tumbuhan Masalah : Masalah yang dihadapi guru pada saat menerangkan materi ini pada anak kelas 2 SD yaitu kesulitan membimbing siswa untuk berfikir abstrak, karena siswa masih dalam berfikir konkrit. Solusi : Guru harus memberikan fasilitas berupa membawa hewan atau tumbuhan (jika itu memungkinkan) atau bisa juga dengan menggunakan



gambar agar siswa dapat melihat dengan jelas bagian-bagian dari hewan dan tumbuhan. b. Materi: Pertumbuhan Hewan dan Tanaman 1. Pertumbuhan pada Hewan 2. Pertumbuhan pada Tumbuhan  



Masalah        Siswa mengalami kesulitan dalam hal memahami pertumbuhan hewan dan tumbuhan jika tidak di fasilitasi sesuatu yang bersifat konkrit karena siswa masih menggunakan pemikiran yang bersifat abstrak. Solusi        Guru harus menayangkan sebuah video atau memperlihatkan gambar berantai bagaimana proses pertumbuhan pada hewan. Dan untuk tumbuhan, guru dapat mengajak siswa untuk menanam biji tanaman kemudian siswa mencatat bagaimana pertumbuhannya dari waktu ke waktu, sehingga siswa dapat mengkonstruk pengetahuannya sendiri mengenai pertumbuhan pada tumbuhan. c. Materi: Tempat Hidup Makhluk Hidup 1. Tempat Hidup Hewan 2. Tempat Hidup Tumbuhan d. Materi: Keterkaitan Hewan dan Tumbuhan dengan Kehidupan Manusia 1. Hewan yang Menguntungkan manusia Misalnya sapi, kambing, ayam. 2. Hewan yang merugikan manusia Misalnya ulat, tikus, belalang 3. Hewan yang membahayakan manusia Misalnya nyamuk, ular. 4. Tumbuhan yang menguntungkan manusia Misalnya padi, tanaman obat, tanaman mangga, jagung. B. Bentuk dan Wujud serta Kegunaan Benda a. Materi : Ciri Benda Padat dan Cair 1. Zatpadat



a) Bentuknya tetap dan tidak akan berubah b) Mempunyai volume yang sama atau tetap c) Letak molekulnya sangat berdekatan dan teratur d) Gerakan molekul terbatas 2. Zat cair a) Bentuk selalu berubah-ubah sesuai dengan tempatnya b) Volume zat cair tetap c) Letek molekulnya berdektan d) Gerak molekulnya agak bebas 3. Zat gas a)



Bentuk dan volumenya berubah sesuai dengan tempatnya



b)



Letak antara molekulnya sangat berjauhan



c)



Selalu memenuhi ruangan Karen gerak molekulnya sangat bebas



a. Materi : perubahan bentuk dan wujud benda Perubahan bentukbenda: 1) Kayu menjdi meja, kursi, lemari 2) menjadi gelas, piring, toples 3) Kain menjadi baju, sapu tangan, celana b. Materi : Membuat daftar benda-benda yang ada disekitar dan menceritakan kegunaan bend-benda disekitar. Kesulitan yang dialami dalam menyampaikan materi: Masalah yang dihadapi guru dalam menyampaikan materi dalam Standar Kompetensi



ini



adalah



bagaimana menimbulkan aktifitas dan keaktifn siswa



dalam proses pembelasaran yang sedang berlangsung. Solusi: Guru sebaiknya merubah kegiatan belajar yang monoton. C. Sumber Energi dan Kegunaannya a. Materi : Sumber Energi Kesulitan: Kesulitan guru dalam Standar Kompetensi ini adalah ketika harus menunjukkan sumber energi panas. Solusi:



Kurang memungkinkan apabila guru mempraktikan langsung dengan menyalakan api di dalam kelas, maka dari itu guru bisa menggantinya dengan menayangkan sebuah video untuk menjelaskan mengenai materi tersebut agar siswa lebih paham. b. Materi : Pemanfaatan Sumber Energi dan Cara Menghemat Energi Sumber energi memberi banyak manfaat bagi kita. Kita membutuhkannya setiap hari. Penggunaan energi harus kita hemat. Karena jumlah sumber energi amat terbatas. Kesulitan yang dialami dalam menyampaikan materi: Kesulitan yang dihadapi guru dalam menyampaikan materi dalam Standar Kompetensi ini adalah siswa sulit untuk diajak berpikir abstrak dan memahami apa yang disampaikan oleh guru jika hanya dilakukan secara verbal tanpa adanya sesuatu (benda konkret) yang bisa membantu mereka untuk menangkap materi pembelajaran. Solusi: Guru sebaiknya menayangkan sebuah video atau akan lebih baik lagi jika guru membawa media (benda konkritnya) langsung ke dalam kelas. Selain karena dapat membantu siswa memahami materi yang dipelajari, media pembelajaran yang digunakan guru juga bisa menarik perhatian dan antusiasme siswa, serta membuat siswa untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran. D. Peristiwa Alam dalam Kehidupan a. Materi 1) Kenampakan Matahari 2) Kadudukan matahari Kesulitan Kemungkinan kesulitan yang dihadapi siswa dalam memahami materi kenampakan matahai ini, siswa kesulitan mendeskripsikan bagaima keadaan matahari dalam berbagai kedudukan yaitu pagi hari, tengah hari, dan sore hari. Solusi: Untuk solusi yang dapat diterapkan guru dapat menggunakan media gambar untuk menjelaskan kedudukan dari matahari tersebut



b. Materi : Matahari dalam kehidupan sehari-hari Kegunaan panas dan cahaya matahari Kesuitan: Dalam mempelajari materi ini kemungkinan siswa mengalami kesulitan dalam menjelaskan kegunaan energi panas dan matahari. Solusi: Dalam pembelajarannya guru dapat melakukan kegiatan percobaan sederhana untuk membuktikan kegunaan energi panas dan matahari. Contoh : melakukan percobaan bahwa kain basah dapat dikeringkan dengan panas matahari. KELAS III Bab I Ciri-Ciri Dan Kebutuhan Makhluk Hidup 1. Ciri-Ciri Makhluk Hidup 2. Perbedaan Makhluk Hidup Dengan Benda Tak Hidup Berdasarkan CiriCirinya 3. Persamaan Dan Perbedaan Antar Makhluk Hidup 4. Penggolongan Makhluk Hidup Berdasarkan Ciri-Ciri Yang Dapat Diamati 5. Penggolongan Tumbuhan 6. Kebutuhan Makhluk Hidup 7. Akibat Yang Terjadi Bila Kebutuhan Makhluk Hidup Tidak Terpenuhi 8. Pemeliharaan Tumbuhan Bab II Perubahan Pada Makhluk Hidup 1.



Pertumbuhan Manusia



2.



Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Dan Perkembangan



3.



Pengaruh Bahan Makanan Tambahan Buatan Terhadap Kesehatan



4.



Hubungan Olah Raga, Rekreasi, Dan Istirahat Dengan Kesehatan



5.



Pertumbuhan Hewan



6.



Pertumbuhan Tanaman



Kesulitan Pada materi ini sedikit sulit untuk dipahami siswa kelas III SD. Solusi Solusi untuk materi yang sulit ini yaitu guru harus bisa menggunakan media pembelajaran yang dapat menunjang pembelajaran agar pembelajaran dapat mudah dipahami siswa. a. Materi: Lingkungan Sehat 1.



Kebersihan lingkungan



2.



Udara dan Air Bersih



3.



Penyebab Lingkungan Tidak Sehat



4.



Kondisi lingkungan yang Memengaruhi Kesehatan



5.



Pencemaran lingkungan



6.



Memelihara Kesehatan Lingkungan 



b. Materi: Sifat-sifat Benda  a) Benda Padat 1) Sifat Benda Gas 2) Perubahan Sifat Benda 3) Perubahan Sifat Benda karena Pembakaran b) Perubahan Sifat Benda karena Pemanasan Perubahan Sifat Benda karena Dibiarkan di Tempat Terbuka c) Kegunaan Benda Kesulitan Berdasarkan materi yang telah diuraikan diatas, materi yang sulit untuk dijelaskan yaitu pada sub materi sifat-sifat benda lebih tepatnya pada sifat benda gas. Hal ini dikarenakan gas merupakan benda yang tidak dapat dilihat, sehingga



guru sulit untuk menunjukkan benda gas tersebut. Selain itu, siswa kelas 3 sekolah dasar termasuk pada tahap operasional konkret, dimana siswa masih sulit untuk memahami objek yang bersifat abstrak.



Solusi Berdasarkan kesulitan yang telah diuraikan tersebut, maka diperlukan suatu media atau alat yang dapat menunjukkan wujud benda gas, sehingga siswa dapat mengidentifikasi sifat-sifat benda gas. Salah satu cara untuk mengatasi kesulitan tersebut, guru dapat menggunakan balon sebagai alat untuk menunjukkan sifat benda gas. Pertama-tama guru menjelaskan bahwa gas merupakan benda yang tidak dapat dilihat, yaitu misalnya udara. Udara ini dapat berasal dari mulut kita, untuk mengetahui adanya gas maka dengan cara meniup balon, sehingga dapat di identifikasi sifat-sifat benda gas. Bentuk benda gas dapat ditunjukkan dengan menggunakan balon dan kantong plastik, sehingga dapat dilihat bahwa benda gas memiliki bentuk yang berubah-ubah sesuai atau mengikuti wadahnya. Balon akan mengembang karena ruang balon terisi oleh udara, hal ini membuktikan bahwa benda gas menempati ruang dan memiliki volume. Karena benda gas memiliki volume maka benda gas juga memiliki massa (berat), untuk menunjukkan sifat ini guru bisa menggunakan alat timbangan untuk membandingkan balon yang kosong dengan balon yang terisi udara. Maka akan diperoleh hasil bahwa balon yang kosong berada di posisi atas sedangkan yang terisi udara ada diposisi bawah. Hal ini menunjukkan bahwa balon yang berisi udara memiliki masa, dan lebih berat daripada balon yang kosong. Kemudian untuk menunjukkan bahwa benda gas memiliki tekanan maka dapat ditunjukkan dengan membuka mulut balon secara sedikit-sedikit, sehingga dapat dirasakan adanya angin yang keluar dari balon.



 Semester II  Bab 8 Energi dan Pengaruhnya dalam Kehidupan Sehari-hari 1.



Pengertian Energi



2.



bentuk-bentuk energi



3.



Energi tidak dapat dilihat tetapi dapat dirasakan



Bab 9 sumber energi, kegunaan dan cara menghemat 1.



macam-macam sember energi



2.



tujuan penggunaan sumber energi



Kesulitan Untuk materi gerak benda dan energi dirasa sangat sulit untuk siswa kelas III Sekolah Dasar.



Solusi Solusi untuk kesulitan pada materi gerak benda, dapat membuktikan gerak benda dipengaruhi oleh bentuk dan ukuran bisa di contohkan dengan gerak bola yang ditendang dengan kelereng yang di sentil akan membuktikan bahwa bentuk dan ukuran mempengaruhi gerak benda. Solusi untuk kesulitan pada materi energi, guru bisa menggunakan media pembelajaran yang sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari yang sering dijumpai siswa di dalam kelas Contohnya perubahan energi gerak ke energi bunyi dengan menabuh gendang, bertepuk tangan, menggotong meja,dll. Energi listrik ke energi gerak contohnya penggunaan kipas angin. Untuk menunjukkan berbagai



macam bentuk energi Solusinya dengan menggunakan media misalnya media gambar. Materi 1.



Kincir air



2.



Kincir Angin



3.



Penghematan energi



Kesulitan Kesulitan pada materi ini yaitu membuat sebuah karya untuk siswa kelas III sekolah dasar. Solusi Untuk membuat sebuah karya diperlukan langkah-langkah pembuatan, alat dan bahan yang mudah dijumpai dan upayakan tidak memberatkan siswa. Semuanya tertuang di dalam LKS yang sudah dibuat oleh guru dan akan dibagikan kepada setiap kelompok yang telah dibagi oleh guru. Dan tugas guru membimbing jalannya diskusi. Untuk materi penghematan energi, guru mengajarkan untuk tidak membiasakan diri berperilaku boros sehingga menggunakan energy sesuai kebuuhan. Bab 10 Kenampakan Permukaan Bumi 1.



Bentuk Permukaan Bumi



2.



Bentuk Bumi



Bab 11 Cuaca dan Pengaruhnya bagi Manusia



1.



Kondisi Cuaca







Simbol Kondisi Cuaca







Pengaruh Keadaan Awan terhadap Kondisi Cuaca







Pengaruh Cuaca terhadap Kegiatan Manusia







Pengaruh Cuaca terhadap Jenis Pakaian dan Makanan



Kesulitan Pada materi kenampakkan permukaan bumi sedikit sulit untuk dipahami siswa kelas III SD. Solusi Solusi untuk materi yang sulit ini yaitu guru harus bisa menggunakan media pembelajaran yang dapat menunjang pembelajaran agar pembelajaran dapat mudah dipahami siswa.



2.3 Analisis Materi Ipa Kelas Tinggi Makhluk Hidup Dan Proses Kehidupan KELAS IV BAB 1 Rangka dan Alat Indera Manusia. Analisis : Pada materi ini peserta didik mempelajari mengenai : 1. Rangka Manusia yang meliputi : bagian rangka (rangka kepala, rangka badan, dan rangka anggota gerak), dan sendi (sendi engsel, sendi peluru, sendi pelana, sendi geser, dan sendi putar) serta fungsi rangka.



2. Memelihara Kesehatan Rangka yang meliputi : pengaruh sikap tubuh terhadap rangka, penyakit yang merusak rangka (polio, rakhitis, osteoporosis, rheumatik), serta makanan bergizi dan olahraga. 3. Alat Indra Manusia yang meliputi : mata, telinga, hidung, lidah, dan kulit (bagian mata dan fungsinya, cara kerja indra, kelainan indra, memelihara kesehatan indra). BAB 2 Struktur dan Fungsi Bagian Tumbuhan Analisis : Pada materi ini peserta didik mempelajari mengenai : 1. Stuktur Akar dan Fungsinya 2. Struktur Batang dan Fungsinya 3. Struktur Daun dan Fungsinya 4. Struktur Bunga dan Fungsinya



BAB 3 Penggolongan dan Daur Hidup Hewan Analisis : 1. Jenis-jenis Makanan Hewan, meliputi: makanan berupa tumbuhan dan makanan berupa hewan. 2. Penggolongan Hewan, meliputi: Herbivora, Karnivora dan Omnivora. 3. Daur Hidup Beberapa Hewan, meliputi: Daur hidup kecoa, nyamuk, kupukupu dan kucing. 4. Memelihara Hewan Peliharaan: meliputi ayam, kucing, kelinci dan ikan. BAB 4 Mahkluk Hidup dan Lingkungannya Analisis :



1. Hubungan Antar Mahkluk Hidup, meliputi: Simbiosis Mutualisme, Simbiosis Parasitisme, Simbiosis Komensialisme. 2. Rantai Makanan 3. Hubungan Mahkluk Hidup dengan Lingkungannya, meliputi: pencemaran dan kebakaran hutan.



KELAS V BAB 1 Fungsi Alat-alat Tubuh Analisis : 1. Alat Pernapasan Manusia, meliputi: hidung, tenggorokan dan paru-paru. 2. Alat Pernapasan Hewan, meliputi: Ikan, cacing tanah, katak dan burung. 3. Alat Pencernaan Manusia, Makanan dan Kesehatan, meliputi: alat pencernaan manusia (pencernaan secara mekanik dan pencernaan secara kimiawi), makanan  yang mudah dicerna dan tidak mudah dicerna, makanan yang baik untuk kesehatan (karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral dan air), makanan 4 sehat 5 sempurna, dan makanan yang berbahaya bagi kesehatan. 4. Alat Peredaran Darah Manusia, meliputi: darah, penggolongan darah, pembuluh darah dan jantung. 5. Gangguan Pada Alat Peredaran Darah Manusia, meliputi: anemia, hipotensi, hipertensi, leukemia, hemofilia dan thalasemia. BAB 2     Tumbuhan Analisis :



1. Cara Tumbuhan Hijau Membuat Makanan 2. Tempat Menyimpan Cadangan Makanan pada Tumbuhan 3. Tumbuhan Sebagai Penghasil Sumber Makanan BAB 3     Cara Mahkluk Hidup Menyesuaikan Diri dengan Lingkungannya Analisis : 1. Adaptasi Hewan dengan Lingkungannya, meliputi : adaptasi hewan dengan lingkungan dalam mencari makanan (serangga dan burung), adaptasi hewan untuk melindungi diri (cecak, kadal, ular, bunglon, kupukupu, dan cumi-cumi). 2. Adaptasi Tumbuhan dengan Lingkungannya, meliputi : cara tumbuhan melindungi diri, dan cara tumbuhan menyesuaikan diri dengan habitatnya. KELAS VI BAB 1     Ciri Khusus Mahkluk Hidup Analisis : 1. Ciri Khusus pada Hewan, meliputi : cecak, bebek, kelelawar, semut, kucing, landak dan cumi-cumi. 2. Ciri Khusus pada Tumbuhan, meliputi : mawar, kaktus, kantong semar, teratai, putrid malu dan raflesia BAB 2     Perkembangbiakan Mahkluk Hidup Analisis : 1. Pertumbuhan dan Perkembangan, meliputi : masa balita, masa remaja, masa dewasa, dan masa lanjut usia.



2. Perkembangbiakkan, meliputi : perkembangbiakkan hewan (generatif dan vegetatif), perkembangbiakkan tumbuhan (generatif dan vegetatif), perkembangbiakkan manusia. BAB 3 Keseimbangan Ekosistem Analisis : 1. Kegiatan Manusia yang Mengganggu Keseimabangan Ekosistem, meliputi : perpindahan penduduk, penebangan liar, dan pembakaran hutan, penggunaan bahan kimia secara berlebihan, penggunaan kendaraan bermotor, pengeboran minyak di laut, perburuan liar, dan kerusakan terumbu karang. 2. Pemanfaatan Bagian Tumbuhan Hewan dan Tumbuhan, meliputi : hewan yang diburu manusia (rusa, burung merak, duyung, hiu, dan harimau), tumbuhan yang dimanfaatkan manusia (ulin, kemiri, kemenyan, kayu manis, dan aren). 3. Hewan dan Tumbuhan Langka. 4. Pelestarian Makhluk Hidup.



BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan 3.2 Saran