ARSIRAN [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up

ARSIRAN [PDF]

JENIS-JENIS ARSIRAN

1. PENGERTIAN ARSIRAN Arsiran (Hatching) (hachure dalam Bahasa Perancis) dan juga cross-hatching ad

6 0 728 KB

Report DMCA / Copyright

DOWNLOAD FILE


File loading please wait...
Citation preview

JENIS-JENIS ARSIRAN



1. PENGERTIAN ARSIRAN Arsiran (Hatching) (hachure dalam Bahasa Perancis) dan juga cross-hatching adalah teknik dalam lukisan dan karya grafis yang digunakan untuk memberikan efek warna maupun bayangan dengan membuat garis-garis paralel. Jika garis-garis paralel ini ditimpa dengan garisgaris paralel lain yang saling berpotongan, maka teknik ini menjadi cross hatching. Perupa menggunakan teknik ini dengan memvariasikan jarak, sudut, panjang, dan jenisjenis garis sehingga dihasilkan gradasi bayangan tertentu. Teknik ini sangat populer pada masa Renaisans Awal. Dalam mengarsir, penguasaan komposisi merupakan hal penting. Penguasaan komposisi akan membimbing dan mengarahkan susunan objek dalam menggambar. Komposisi dalam menggambar dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu simetris dan asimetris. Komposisi simetris menunjukkan bahwa objek di bagian kanan sama atau mirip dengan objek di bagian kiri bidang gambar. Sedangkan, komposisi asimetris menunjukkan bahwa objek di bagian kanan tidak sama atau mirip dengan objek di bagian kiri gambar, akan tetapi, terkesan menunjukkan keseimbangan. Arsiran memiliki fungsi jika kita menerapkannya pada gambar, diantaranya yaitu Memberikan karakter kepada obyek gambar, Memberikan kesan bentuk dan volume benda, Memberikan kesan karak kedalam gambar, dan Mengisi bidang kosong.



2. TEKNIK DASAR Konsep utama dari hatching adalah bahwa kepadatan, jumlah, dan ketebalan garis akan sangat memengaruhi efek bayangan yang dihasilkan. Dengan meningkatkan kepadatan, jumlah, dan jarak antar garis, maka bayangan yang dihasilkan semakin gelap, begitu pula sebaliknya. Kontras bayangan bisa pula dicapai dengan mendekatkan dua jenis hatching yang berbeda sudut garisnya. Sebagai hasilnya, variasi garis ini akan memberikan ilusi warna, yang bila digunakan secara konsisten akan mengasilkan imaji yang realistis. Menguasai teknik arsir dan gradasi adalah salah satu teknik dasar menggambar dengan pensil. Arsir gradasi akan membantu ketajaman mata agar mengenal tingkat intensitas cahaya sehingga dapat melihat daerah terang dan gelap suatu obyek. Latihan arsir gradasi juga sangat membantu ketika Anda membuat bayangan dari suatu obyek.



Beberapa langkah yangharus dilakukan saat belajar Arsir  Berlatih teknik arsir gradasi dapat mulai dengan membuat satu baris kotak.  Jumlahnya bebas terserah seperti gambar di bawah ini. Kemudian arsirlah setiap kotaknya dengan satu jenis ukuran pensil.



 Contoh kotak pertama diarsir dengan pensil 2H, kemudian kotak kedua diarsir dengan pensil H, dan seterusnya.  Ketika mengarsir semua dilakukan dengan tekanan yang sama.  Lihat perbedaan intensitas gelap terang yang dihasilkan setiap pensil.  Kemudian arsir gradasi dapat dihasilkan dengan cara lain yaitu buatlah beberapa baris kotak seperti gambar di bawah ini.  Lalu menggunakan beberapa jenis pensil, misalnya pensil B, 4B, dan 9B.  Arsirlah baris kotak bagian atas dengan pensil B, kemudian arsirlah setiap kotaknya dengan tingkat tekanan pensil yang berbeda.  Lihat intensitas gelap terang yang dihasilkan dengan pensil B. Kemudian arsirlah baris kotak bagian tengah dengan pensil 4B, dan berikan tekanan yang berbeda pada setiap kotaknya.  Begitu pun dengan baris kotak bagian bawah diarsir dengan pensil 9B dengan tekanan yang berbeda. Arsir gelap dengan tekanan paling kuat yang dihasilkan pensil B bisa hampir menyamai kualitas arsir pensil 4B, begitu pun dengan pensil 4B dengan tekanan yang kuat bisa menyamai intensitas arsir gelap 9B.  Dengan sedikit memberi tekanan, intensitas arsir yang dihasilkan pensil 4B bisa menyamai dengan intensitas arsir pensil B. Lakukan dengan berbagai macam jenis pensil lainnya sehingga tingkat kepekaan Anda pada intensitas cahaya dan gelap terang pada suatu obyek meningkat.  Latihan selanjutnya mencoba membuat komposisi bentuk dasar, kemudian pada setiap bentuk dasar memberikan arsir dengan tingkat intensitas yang berbeda. Buatlah kotak dengan berbagai ukuran dan bentuk yang sudah mengalami distorsi. Kemudian komposisikan kotakkotak tersebut.  Disamping iyu juga dapat membuat komposisi bentuk dengan menggunakan bentuk dasar lainnya seperti lingkaran, segitiga, dan sebagainya. Selain itu dapat mengkomposisikan bentuk-bentuk dasar tersebut dengan cara yang berbeda.  Cobalah membuat berbagai macam sketsa lainnya, carilah berbagai ide komposisi bentuk lainnya, dan pilihlah sketsa yang disukai. 



Setelah membuat sketsa komposisi bentuk kotak, persiapkanlah berbagai jenis ukuran pensil, saya lebih suka menggunakan pensil ukuran keras seperti H terlebih dahulu untuk memberikan arsir terang pada kotak yang diinginkan, kemudian pada beberapa bagian masih dengan pensil yang sama saya memberikan tekanan yang lebih kuat sehingga memberikan arsir gelap.







Setelah yakin pada kotak mana yang ingin saya arsir untuk daerah terang dan gelap maka gunakan pensil ukuran lunak seperti 2B.



 Selanjutnya dapat melihat pada gambar dibawah dengan memberikan arsir gelap dan terang maka pada komposisi kotak terlihat ada suatu volume atau kedalaman. Pada saat menggambar suatu obyek Anda akan mengerti bahwa hanya dengan memberikan arsir



gradasi gelap terang, maka obyek tersebut terlihat mempunyai volume dan intensitas cahaya yang berbeda.



Setelah membuat satu baris kotak arsirlah setiap kotaknya dengan berbagai jenis ukuran pensil misalnya 2H, H, B, 2B, dengan tekanan yang sama dapat melihat perbedaan intensitas gelap terang yang dihasilkan setiap pensil. Lakukan mengarsil dengan caraaa perlahan dannn sesudahhh itu kencangkan tekan nannya



Buatlah beberapa baris kotak, kemudian setiap barisnya diarsir dengan pensil yang sama misalnya pensil B, tetapi arsirlah dengan tekanan yang berbeda pada setiap kotaknya. Sehingga akan menemukan pensil B bisa hampir menyamai kualitas arsir pensil 4B.



Latihan membuat komposisi bentuk dasar membantu melihat perbedaan intensitas gelap terang dari pensil. Carilah berbagai ide komposisi bentuk dasar lainnya. Arsir gradasi juga dapat membedakan volume suatu obyek.



Selain pensil alat yang dibutuhkan pada saat mengarsir yaitu alat blendingnya (alat untuk meratakan/ mencampurkan arsiran) seperti torrtilon, blending stump, atau yang mudah di dapat seperti tissue, kapas, dan cotton bud. Alat alat nya bisa kalian lihat disni >>



Sebelum di blending



Sesudah di blending



Hal pertama yang harus diperhatikan adalah pensilnya harus selalu runcing agar hasil arsirannya lembut dan merata. Karena kertas memiliki texture yang bergigi, jika mengarsir dengan pensil yang tumpul ujung pensil tidak akan menyentuh bagian terdalam dari kertas, hanya bisa menyentuh permukaan luarnya saja.



Nah, agar gambar terlihat realistis. Arah arsiran harus sesuai bentuk objek. Agar gambar yang dihasilkan tidak terlihat begitu flat. Seperti gambar dibawah ini.



Lalu ada beberapa teknik mengarsir yang biasa digunakan artis professional.



Dari gambar di atas kita bisa melihat ada tiga macam cara mengarsir. Yang pertama itu arsiran biasa (hatching), lalu yang kedua yaitu arsiran dengan membentuk bulatan2 kecil (scribbling), biasanya cara mengarsir seperti scribling dilakukan untuk menghasilkan texture kulit, dan yang ketiga yaitu teknik crosshatching.



Scribling



Gambar di atas merupakan contoh lebih jelas teknik mengarsir dengan cara membuat bulatan bulatan kecil yang tidak beratusan.



crosshatching Gambar di atas merupakan contoh jelas bagaimana membuat arsiran crosshatching.



Stippling



Masih ada satu lagi cara mengarsir yaitu Stippling, Ini adalah cara mengarsir dengan memberikan titik titik, dan untuk memberikan value warna yang berbeda yaitu bisa dengan merapatkan atau merenggangkan (jarang) pengisian titik nya. Teknik ini memang jarang digunakan tapi familiar dikalangan seniman profesional. Karena teknik ini cukup susah dan membutuhkan waktu yang lama, dan ketelitian yang tinggi agar menghasilkan lukisan/gambar yang indah dengan menggunakan teknik ini.



Contoh Menggambar Arsir Lampu Kadang dapat menemukan satu jenis benda yang terbuat dari berbagai macam bahan material. Misalnya gelas ada yang terbuat dari bahan plastik, kayu, keramik. Atau kursi yang terbuat dari besi, alumunium, kayu, plastik, dan rotan. 



Pada latihan menggambar arsir tekstur lampu, akan mencoba menggambar sebuah obyek dengan menggunakan berbagai macam arsir, sehingga dapat membayangkan kira-kira terbuat dari bahan material apa saja obyek tersebut.







Sebelum memulainya pilihlah salah satu objek yang menarik di sekitar Anda, kemudian gambarlah obyek tersebut dan arsirlah. Setelah itu gambar kembali obyek yang sama, kemudian gunakanlah berbagai macam arsir lainnya.







Seperti pada gambar lampu yand digunakan satu obyek lampu dan menggunakan berbagai macam arsir. Sehingga setiap gambar lampu menampilkan karakter bahan material yang berbeda.







Gambarlah berbagai macam obyek lainnya dengan menggunakan berbagai macam arsir dan tentukanlah bahan material benda tersebut.



Menggambar lampu dengan menggunakan arsir garis-garis pendek sehingga seperti menampilkan karakter lampu yang terbuat dari bahan rotan.



Satu obyek lampu dengan berbagai macam arsir sehingga menampilkan karakter bahan lampu yang berbeda. Apakah kira-kira pada 4 gambar lampu di sebelah terbuat dari bahan material apa saja? Misalnya gambar lampu dengan arsir garis melingkar kecil-kecil lebih sesuai menampilkan karakter bahan apa? Apakah sesuai dengan kayu, besi, kain, karet, dan lain sebagainya? Bermain-mainlah dengan imajinasi.



3. MACAM-MACAM ARSIRAN  Garis gambar Menyatakan garis yang terlihat/tampak pada suatu benda.



 Garis putus-putus (kira-kira ½ tebal garis gambar). Menyatakan garis yang terlihat di belakang potongan ataupun tidak terlihat karena terhalang



 Garis putus-titik (kira-kira 1/3 tebal garis gambar) 



Sebagai garis sumbu







Menyatakan tempat potongan (ditambah dengan huruf pada ujung dan pangkal garis ini)







Batas lukisan, apabila sebagian benda yang dilukis dibuang



 Garis tipis (kira-kira ¼ tebal garis gambar) 



Garis ukuran dan garis bantu







Melukiskan ukuran bagian yang ukurannya diberikan pada gambar lain



 Garis titik-titik (kira-kira ¼ tebal garis gambar) Menyatakan bangunan yang akan dibongkar, atau perluasan di kemudian hari



 Perbandingan tebal garis



 Menggambar Simbol Bahan Bangunan Arsiran atau rendering sesuai dengan macam bahan.



a. Arsiran Gambar Teknik Arsiran yang kita berikan pada area gambar pastilah mempunyai maksud dan tujuan tertentu, bagian arsiran biasanya menjelaskan tentang objek apa yang kita gambar. Terdapat berbagai macam jenis standar jenis yang sering digunakan dalam menggambar teknik. Gambar dan penjelasan berikut ini akan memberikan pengetahuan tentang standar arsiran yang ada :



Keterangan : 1. Besi tuang 2. Aluminium dan panduannya 3. Baja dan baja istimewa 4. Besi tuang yang dapat ditempa 5. Baja cair 6. Logam putih 7. Paduan tembaga tuang 8. Seng, raksa



Keterangan 1. Besi Tuang Atau Untuk Semua Jenis Bahan 2. Baja 3. Perunggu, Kuningan, Tembaga, Dan Paduannya 4. Logam Putih, Seng, Timah Hitam, Babut, Dan Campurannya 5. Magnesium, Aluminium, Dan Paduan Aluminium Lainnya 6. Gabus, Anyaman, Tenunan, Kulit Dan Fiber 7. Penyekat Suara 8. Penyekat Panas 9. Titanium Dan Bahn Sangat Keras 10. Serat Elektrik, Electromagnet, Resistan, Dan Sebagainya 11. Beton 12. Marmer, Batu, Kaca, Porselin, Dan Sebagainnya



13. Tanah 14. Karang 15. Pasir 16. Air Dan Berbagai Cairan 17. Kayu



b. Arsiran Pensil  Hatching Teknik Arsiran biasa garis lurus searah



 Cross Hatching Seperti Teknik Hatching pada dasarnya tetapi memakai arah silang



 Scribbling Lebih Dikebal dengan istilah Kwuwel , lebih banyak di pakai untuk membuat tekstur kulit



 Strippling Teknik mengarsir dalam bentuk titil – titik. Aliran seninya namanya poitilism