9 0 479 KB
KTI
ARTIKEL ILMIAH POPULER
ARTIKEL ILMIAH POPULER Dr. NUR ENDAH WAHYUNINGSIH, DRA, MS MAGISTER KESEHATAN LINGKUNGAN PPS & FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNDIP
DEFINISI • ARTIKEL ILMIAH POPULER, dilihat dari dimensi “pembaca”nya, bukan dimensi waktu dan isi. • artikel dikatakan ilmiah populer karena pembacanya tidak spesifik, tetapi terdiri dari bermacam orang dengan berbagai ilmu yang dimiliki • Penulis artikel ilmiah populer juga perlu hati hati dalam memilih kalimat dan terminologi, tidak bisa terlalu teknis akademis • Tulisan yang terlalu teknis akademis, akan menyebabkan pembaca diluar disiplin ilmu tersebut kehilangan arah dan maksud dari tulisan, kecuali dengan tambahan penjelasan
KARYA ILMIAH BUKU & ILMIAH POPULER • BUKU: Terikat pada struktur ilmu tertentu, dengan deskripsi teori dasar dan sistematika alur berfikir yang jelas • ARTIKEL ILMIAH POPULER: kajian atau bahasan tentang berbagai masalah yang hangat dan sedang menjadi pusat perhatian masyarakat sehingga penulis Artikel Ilmiah Populer dapat dengan mudah menyita perhatian pembacanya
CIRI BUKAN KARYA ILMIAH • Ringkasan buku atau artikel • Gabungan ide orang lain tanpa elaborasi bersifat sintesis analisis • Penulisan pandangan seseorang tanpa analisis penulisnya sendiri • Hasil copy karya orang lain atau diri sendiri yang pernah diterbitkan
LANGKAH PEMBUATAN KARYA ILMIAH POPULER • • • • • • •
PERUMUSAN MASALAH PENGEMBANGAN HIPOTESIS PENGUMPULAN DAN ANALISIS DATA PENGUJIAN HIPOTESIS Catatan: Empat langkah tidak boleh eksplisit digunakan heading-subheading yang fungsional
PERUMUSAN MASALAH • Berangkatdari kehendak menyelesaikan / memecahkan masalah (dapat dalam tataran konseptual) • Permasalahan didapat dari pengalaman profesi, atau bantuan teori • Membiasakan merenung untuk refleksi kejadian terkait profesi • Masalah topik yang lebih spesifik tulisan • Ciri topik yang baik: a. menarik minat banyak orang b. memiliki scope yang jelas
PENGEMBANGAN HIPOTESIS • Hipotesis dikembangkan untuk mendapatkan jawaban dari pertanyaan pada permasalahan yang dibahas • Dapat dikemas dalam alternatif konseptual jawaban • Fungsi utama hipotesis: mengarahkan imajinasi teoritik mengenai apa yang akan terjadi jika kita berupaya memecahkan masalah yang telah kita rumuskan melalui pendekatan tertentu (dalam hipotesis) • Tidak dalam bentuk rumusan formal
PENGUMPULAN DAN ANALISIS DATA • Merupakan dukungan bagi hipotesis yang dibuat (data) • Data tidak harus kuantitatif • Data bisa kualitatif: pendapat ahli, hukumperaturan, teori • Berdasarkan data dan analisis yang ditampilkan, hipotesis yang kita ajukan dapat ditolak atau didukung • data dan analisis dapat tidak ditampilkan untuk memancing polemik/ tanggapan pembaca
PENGUJIAN HIPOTESIS • Bertujuan untuk mencari posisi penulis berkaitan dengan permasalahan yang dibahas • Tahap ini merupakan klimaks pembahasan, merupakan kesimpulan penulis untuk menolak atau menerima hipotesis yang diajukan (penulis dimana menentukan posisi ilmiahnya) • Karena sudah menentukan posisi ilmiah, penulis perlu menyimpulkan, memberi saran, menghimbau, dll.
CATATAN LANGKAH MENULIS • Segera menulis ketika menemukan masalah • Menginventarisir berbagai masalah yang menjadi minat kita • Dari inventarisir pilih satu atau dua yang paling menarik minat dan punya daya tarik paling kuat
CATATAN LANGKAH MENULIS • Tentukan tema • Buat topik yang lebih spesifik • Membangun outline (kisi-kisi) pembahasa n untuk masing-masing topik • Kisi kisi akan terbangun detil arah pembahasan dengan mengikuti pendekatan ilmiah • kisi kisi dibangun dengan mengikuti alur pikir dan logika yang runut dan sistmatis, jangan melompat dan terbalik balik
TUNTUTAN MEDIA • Semua media menetapkan standard dan persyaratan tertentu, agar tulisan dapat dimuat:5 1. RETORIKA 2. PARAGRAF YG EFEKTIF 3. AKTUALITAS 4. ORISINALITAS 5. AKSEPTABILITAS 6. DAMPAK EKONOMI DARI TULISAN
RETORIKA • Retorika merupakan seni bagaimana orang dapat mengemukakan pendapatnya secara efektif dan mendapatkan reaksi pembaca seperti yang dikehendaki • Misal untuk dapat menyampaikan persoalan penderitaan orang lain, penulis harus mampu menyentuh relung hati pembaca / khalayak agar mau membantu , kan menimbulkan kejijikan sehingga enggan membantu • Kalau ingin membangkitkan patriotisme uraian kata harus menyentuk perasaan patriotis pembaca, bukan anarkhisme
RETORIKA • Dengan bahasa yang baik, kita bisa membangkitkan emosi dan perasaan pembaca, juga membujuk, meyakinkan, menggiring ke arah pemahaman tertentu • Mampu menciptakan paragraf efektif yang mencerminkan aspek permasalahan- hipotesis - data – uji hipotesis – kesimpulan • Kemampuan lain yang perlu dimiliki penulis: mampu memformulasikan topik tulisan yang memiliki daya tarik bagi pembaca. • Topik dengan rumusan yang menggigit dan menggugah minat (eye catching) pembaca
Topik Efektif ilmiah
menggigit
Keracunan tempe bongkrek di jawa tengah
Keracunan tempe bongkrek, refleksi kemiskinan di pedesaan jawa tengah
Pariwisata menguntungkan negara
Pariwisata, sumber devisa alternatif tanpa batas bagi negara
• Topik efektif perlu dirumuskan dengan kata benda, 8 kata • Hindari kata kerja
PARAGRAF YG EFEKTIF • • • •
Paragraf merupakan format untuk mengemukakan gagasan Syarat Paragraf yg efektif : UNITY, KOHERENSI, ADEKUASI UNITY Hanya satu ide sebagai “pengendali paragraf” dalam satu paragraf , dalam kalimat pendek, lugas, jelas, padat • Pengendali (topic sentence) biasanya terletak di awal atau akhir paragraf • Gagasan Pendukung (supporting ideas) paragraf berupa teori, fakta, hasil pengamatan, penelitian, pendapat seseorang, • Gaya penulisan gagasan pendukung: naratif, deskriptif, komparatif, induktif, deduktif
PARAGRAF YG EFEKTIF • KOHERENSI • Penulis bisa merangkai kalimat penghubung antara gagasan pengendali dan gagasan pendukung sehingga menjadi satu kalimat yang koheren • Semua gagasan pendukung yang ditampilkan harus menunjukkan ada hubungan yang saling terkait dalam mendukung kalimat pengendali gagasan dalam paragraf. • Dengan cara ini penulis dapat membimbing dan mengajak pembaca menelusuri alur gagasan secara logik
AKTUALITAS • Topik yang dikembangkan perlu memiliki sifat aktual • Contoh: faktual : kerusakan lingkungan hidup, bertambahnya beban utang negara,
ORISINALITAS • Artikel yang ditulis hendaknya bukan jiplakan, harus Orisinil. • Merupakan kode etik yang secara umum diterima dan ditegakkan oleh komunitas ilmiah
AKSEPTABILITAS • Ak septabilitas, penerimaan publik, lebih berorientasi pada persoalan etika sosial dan budaya • Jika pemuatan artikel menyebabkan keguncangan nilai nilai etik sosial dan budaya maka ada kecenderungan artikel tersebut tidak akan dimuat
DAMPAK EKONOMI DARI TULISAN • Artikel yang memiliki nilai ekonomik bagi media massa penerbit memiliki peluang besar untuk diterima dan diterbitkan • Artikel cukup menarik, dan media penerbit mendapat keuntungan ekonomi dari peningkatan good will dari pemuatan artikel yang bersangkutan • Misalnya penerbit akan dibeli oleh lebih banyak orang karena memuat tulisan seseorang yang sudah populer
pustaka 1. Amrullah, MA, 2014. Panduan menyusun proposal skripsi, thesis & disertasi, Smart Pustaka, Yogyakarta, 2014: 185 p 2. Hamid, SR, 2009. Cara praktis menulis & menerbitkan buku, Cahaya Salam, Bogor, 2009: 112 3. Herman, 2014. Menjadi penulis yang produktif di media massa, Suaka Media, Yogyakarta, 2014: 136 4. Komandoko, G, 2013. Jangan menjadi penulis professional jika ingin rugi, Media Pressindo, Yogyakarta, 2013: 224 5. Suhendi, 2014. Cara dahsyat menulis artikel, Gramata Publishing, Bekasi, 2014: viii + 76 6. Suyanto, Jihad, A, 2014. Cara cepat belajar menulis karya ilmiah, Multi Pressindo, Yogyakarta, 2014: xii +129