7 0 93 KB
ASUHAN KEBIDANAN INTRANATAL CARE PATOLOGI PADA NY “A” DENGAN LETAK SUNGSANG DI RS TK.II PELAMONIA MAKASSAR TANGGAL 03 JULI 2020
No. Register
:: 03 Juli 2020, pukul 17.00
Tanggal Masuk Wita. : 03 Juli 2020, pukul 17.15 Tanggal Pengkajian Wita. : 03 Juli 2020, pukul 19.00 Tanggal Partus Wita. Nama Pengkaji
: Is Nurul Arda
LANGKAH I IDENTIFIKASI DATA DASAR A. Identitas Istri/Suami Nama
: Ny “A”
/ Tn “A”
Umur
: 22 tahun
/ 30 tahun
Nikah
: 1 kali
/ 1 tahun
Suku
: Makassar
/ Makassar
Agama
: Islam
/ Islam
Pendidikan
: SMA
/ S1
Pekerjaan
: PNS
/ PNS
Alamat
: Jl. Perintis Kemerdekaan
B. Keluhan utama a. Ibu merasakan sakit perut tembus ke belakang, disertai pelepasan lender dan darah sejak 1 hari yang lalu. b. Ibu merasakan pusing dan pandangannya kabur c. Sifat HIS yang di rasakan mulai teratur d. Lokasi keluhan yaitu perut menyebar kebelakang e. Usaha pasien untuk mengatasi keluhan dengan mengurut-urut pinggulnya C. Riwayat kesehatan / penyakit yang lalu a. Ibu mengatakan tidak ada penyakit menular dalam keluarga b. Ibu mengatakan tidak penyakit keturanan dalam keluarga. c. Ibu mengatakan tidak mengidap penyakit hipertensi, DM, malaria, PMS, penyakit ginjal, asma dan jantung d. Ibu mengatakan tidak pernah mengomsumsi obat – obatan, jamu – jamuan, alcohol/minuman keras, NAPZA, serta merokok. D. Riwayat haid a.
Menarche
: 13 tahun
b.
Siklus haid
: 28 hari
c.
Lama haid
: 5 -7 hari
d.
Dismenorhea
: tidak ada
E. Riwayat Kehamilan Sekarang 1) G1P0A0 2) Hari pertama haid terakhir (HPHT) 26 September 2019 3) Tafsiran persalinan (TP) 03 juli 2020 4) Ibu mengatakan mendapatkan imunisasi Tetanus Texoid (TT) sebanyak 2 kali, TT1 dan 2 lengkap di Rumah Sakit TK II Pelamonia. F. Riwayat persalinan sekarang 1. G. Keluarga berencana Ibu mengatakan tidak pernah ber KB H. Riwayat pemenuhan kebutuhan dasar Tabel 1. Kebutuhan Nutrisi Selama Hamil
Selama Inpartu
Pola makan
Nasi, Sayur, Lauk
Tidak pernah
Frekuensi Makan
dan Buah-Buahan 3-4 kali/hari
Tidak pernah
Frekuensi Minum
6-8 gelas/hari
3-4 gelas/hari
(Sumber: Data Primer) Table 2. Eliminasi Eliminasi
Selama hamil
Selama Inpartu
BAB : Frekuensi Konsistensi BAK : Frekuensi Warna
2 kali/hari
Tidak pernah
Lunak
-
4-5 kali/hari
Tidak pernah
Kuning muda
-
(Sumber : Data primer)
Tabel 3.Istirahat Kebutuhan Isthirahat
Selama Hamil
Selama Inpartu
Tidur Siang
1-2 jam/hari
Tidak pernah
Tidur Malam
6-7 jam/hari
Tidak pernah
(Sumber : Data primer)
Table 4. Eliminasi Eliminasi
Selama hamil
BAB : Frekuensi Konsistensi BAK : Frekuensi Warna
Selama Inpartu
2 kali/hari
Tidak pernah
Lunak
-
4-5 kali/hari
Tidak pernah
Kuning muda
-
(Sumber : Data primer)
Tabel 5. Personal Hygiene Selama hamil
Selama Inpartu
Mandi
2 kali/hari
Tidak pernah
Keramas
1 kali/hari
Tidak pernah
Sikat gigi
2 kali/hari
Tidak pernah
Ganti pakaian dalam
Setiap kali basah
Tidak pernah
(Sumber : Data primer)
I.
Riwayat psikososial, ekonomi, dan spiritual a. Suami dan keluarga menyambut baik kehamilan ibu. b. Penghasilan suami cukup untuk membiayai kehidupan ibu dan anak. c. Pengambilan keputusan dalam keluarga adalah suami. d. Ibu dan keluarga selalu berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa agar persalinannya lancar dan bayinya di beri kesehatan.
J.
Pemeriksaan fisik a. Keadaan umum ibu baik b. Kesadaran composmentis c. Tanda – tanda vital a. Tekanan darah
: 110/90 :
b. Nadi
80x/meni t
c. Suhu
: 37 C
d. Pernafasan
:
24x/meni t d. Ekspresi wajah tampak cemas e. Pemeriksaan fisik a. inspeksi 1)
Kepala
: Rambut dan kulit kepala bersih. Tidak
2)
Wajah
ada cloasma gravidarum : Konjungtiva merah muda, sclera tidak
3) Mata
ikterus :Konjungtiva sedikit pucat, sclera tidak ikterik 1)
4) Hidung
:Simetris
kiri
dan
kanan, tidak ada secret 5) Mulut
:Mulut tampak bersih, gigi
teratur,
tidak
ada
caries. 6) Telinga
:Simetris kiri dan kanan, tidak ada serumen.
7) Leher
Tidak kelenjar
8) Dada
ada
pembesaran
tyroid,
kelenjar
limfe dan vena jugularis : Simestris kiri dan kanan, tidak teraba
massa atau benjolan di payudara, puting 9) Abdomen
susu
menonjol,
pengeluaran
kolostrum belum ada : Tidak ada bekas luka operasi di perut, tampak
linea nigra dan striae livide
b. Palpasi 1) Kepala
: Tidak teraba benjolan dan tidak ada nyeri tekan
2) Wajah
: Tidak ada oedema dan nyeri tekan
3) Hidung
: Tidak ada nyeri tekan
4) Telinga
: Tidak ada nyeri tekan
5) Leher
:Tidak teraba adanya pembesaran vena
jugularis, kelenjar limfe dan kelenjar tyroid. 6) Payudara
:Colostrum tidak ada saat di pencet, tidak ada
benjolan atau massa dan nyeri tekan 7) Abdomen
: Tinggi fundus uteri 1 jari atas pusat, kontrakasi
uterus lemah 8) tidak terdapat nyeri tekan pada abdomen 9) Genitalia 10)Ekremiitas
: Tidak dilakukan :Ekstremitas atas tidak ada oedema dan tidak
ada nyeri tekan, Ekstremitas bawah tidak ada nyeri c. Perkusi Ekstremitas
:Reflex patella (+)
K. Pemeriksaan laboratorium 1)
Hb
: 12 gr%
2)
Urin Albumin
: Negatif / (-)
3)
Urin Reduksi
: Negatif / (-)
LANGKAH II IDENTIFIKASI DIAGNOSA/ MASALAH AKTUAL Diagnose
: Ny “A” kala II Persalinan dengan presentasi letak sungsang
LANGKAH III IDENTIFIKASI DIAGNOSA/ MASALAH POTENSIAL Antisipast potensial terjadinya Langkah IV
: Tindakan Emergency / Kolaborasi
Kolaborasi dengan dokter untuk melakukan USG
Langkah V
: Rencana Tindakan/ Intervensi
Tanggal 03 Juli 2020, Pukul 17.15 Wita
1. Melihat dan mengamati adanya tanda-tanda gejala persalinan kala II a. Ibu mempunyai dorongan kuat untuk meneran b. Ibu merasa adanya tekanan pada anus
c. Perineum menonjol d. Vulva dan anus membuka 2. Memastikan kelengkapan peralatan, bahan, dan obat-obatan essensial untuk menolong persalinan dan penatalaksanaan komplikasi ibu dan bayi baru lahir. a. Alat Perlindungan Diri (APD) : penutup kepala, kacamata, celemek, sepatu tertutup (sepatu boot) b. Partus Set : Handscoon steril, 2 klem kocher, 1/2 kocher, 1 buah gunting tali pusat, 1 buah penjepit tali pusat, kassa steril, kateter, 1 buah gunting episiotomy, penghisap lender c. Hecting Set : naldfuder,benang catgut, jarum, 1 pinset sirurgik dan anatomi, 1 buahgunting benang, handscoon steril. d. Obat-obatan esensial : lidocain 1 ampul, oksitosin 10 IU 1 ampul beserta spoit e. Peralatan lain : perlengkapan ibu dan bayi, larutan klorin 0,5 %, air DTT, kantong plastik, tempat sampah kering dan basah, safety box, was lap, dan tempat plasenta 3. Memakai APD Hasil
: tindakan telah dilakukan
4. Mencuci tangan dengan sabun dibawah air mengalir menggunakan 6 langkah Hasil: tindakan telah dilakukan
5. Memakai sarung tangan DTT pada tangan yang digunakan untuk melakukan pemeriksaan dalam Hasil
:tindakan telah dilakukan
6. Mengambil alat suntik sekali pakai isi dengan oksotosin dan letakkan kembali kedalam wadah partus set 7. Hasil
: tindakan telah dilakukan
8. Melakukan vulva hygiene Hasil
: tindakan telah dilakukan
9. Melakukan pemeriksaan dalam untuk memastikan pembukaan lengkap a. Keadaan vulva dan vagina
: Membuka
b. Keadaan porsio
: Melesap
c. Pembukaan
: 10 cm
d. Ketuban
: Jernih
e. Presentasi
: Bokong
f.
Penurunan
: Hodge IV
g. Penumbungan
: Tidak ada
h. Molase
:-
i.
Kesan panggul
: Baik
j.
Pelepasan
: Lendir, darah dan air
10. Dekontaminasi handscoon dengan cara mencelupkan handscoon setelah melepaskannya kedalam larutan Clorin 0,5% selama 10 menit secara terbalik
Hasil
: Tindakan telah dilakukan
11. Mendengarkan DJJ Hasil : 141 x/ menit 12. Memberitahukan ibu bahwa pembukaan sudah lengkap dan keadaan ibu dan janin baik dengan posisi bayi letak sungsang/ bokong Hasil
:tindakan telah dilakukan
13. Meminta bantuan kepada keluarga untuk menyiapkan posisi meneran ibu Hasil
:tindakan telah dilakukan
14. Melakukan pimpinan meneran saat ibu mempunyai dorongan kuat untuk meneran Hasil :tindakan telah dilakukan 15. Menganjurkan ibu untuk mengambil posisi yang nyaman jika belum ada dorongan untuk meneran Hasil
:tindakan telah dilakukan
16. Meletakkan handuk bersih diatas perut ibu Hasil
:tindakan telah dilakukan
17. Meletakkan kain bersih yang dilipat 1/3 bagian dibawah bokong ibu Hasil
:tindakan telah dilakukan
18. Membuka tutup partus set untuk memastikan kelengkapan peralatan Hasil
:tindakan telah dilakukan
19. Memakai handscoon steril dikedua tangan Hasil
:tindakan telah dilakukan
20. Lakukan Kateterisasi pada kandung kemih Hasil
:Kandung kemih kosong
21. Lakukan episiotomy sesuai dengan kebutuhan saat bokong membuka vulva dan perineum sudah menipis Hasil
: tindakan telah di lakukan
22. Memimpin persalinan dengan : a. Teknik bracht untuk melahirkan bokong dan kaki : a. Pimpin ibu meneran bersamaan dengan adanya his b. Biarkan bokong lahir sampai scapula lahir dan kelihatan di vagina c. Pegang bokong dengan hati-hati, kedua ibu jari berada sejajar dengan sumbu panjang paha janin, jari lain memegang panggul. jangan lakukan penarikan dan ikuti proses keluarnya janin d. Bila terdapat hambatan pada tahap lahir segitiga scapula, bahu atau kepala, longgarkan tali pusat setelah lahirnya perut dan sebagian dada serta raba denyutan e. Lakukan hiperlordosis janin pada saat angulus di bawah simfisis, punggung janin didekatkan ke arah perut ibu tanpa tarikan dan lahirkan seluruh badan bayi Hasil : Bayi lahir spontan, segera menangis pada tanggal 03 Juli 2020 pukul 19.10 WITA dengan jenis kelamin Laki-laki , BBL : 3400 gram, PB : 48 cm, Apgar Score : 8/10
b. Apabila Terjadi Hambatan Pengeluaran Saat Tubuh Janin Mencapai Daerah Scapula Inferior, Segera Lakukan Pertolongan Dengan Cara Manual AID/Klasik 23. Segera setelah bokong lahir, pegang bokong dan lahirkan kaki 24. Tali pusat dilonggarkan dan diraba denyutannya 25. Pegang kedua kaki pada pergelangannya, dengan menggunakan satu tangan dan tarik seluruh badan bayi ke arah atas 26. Masukkan dua jari ke dalam vagina menyusuri lengan posterior sampai meraba siku, tekan ke arah dada, keluarkan lengan bayi seolah-olah mengusap dada bayi 27. Tarik ke arah bawah dengan tetap memegang ke dua kaki pada pergelangannya untuk melahirkan bahu anterior c. Apabila dengan metode KLASIK bahu tidak bisa lahir, maka melanjutkan dengan metode MULLER 1) Segera setelah bokong lahir 2) Tali pusat dilonggarkan dan diraba denyutannya 3) Pegang badan bayi dengan meletakkan kedua ibu jari pada bokong bayi dan jari lain pada pangkal paha 4) Tarik badan bayi ke bawah untuk melahirkan bahu depan dan trik ke atas untuk melahirkan bahu belakang d. LOVSET (apabila dengan MULLER bahu dan tangan tidak bisa lahir karena terjungkit)
1. Setelah bokong dan kaki bayi lahir, pegang pinggul bayi dengan kedua tangan 2. Putar bayi 180O ke
arah abdomen bayi sambil tarik ke bawah
sehingga lenganposterior berada di bawah simfisis 3. Bantu melahirkan lengan dengan memasukkan 2 jari pada lengan atas serta menarik secara perlahan tangan ke bawah melalui dada (seolah-olah tangan bayi mengusap dadanya sehingga siku dalam keadaan fleksi dan lengan depan lahir) 4. Putar kembali 180O ke arah yang berlawanan ke kiri/kanan sambil di tarik secara perlahan sehingga lengan belakang menjadi lengan depan 5. Masukkan 2 jari pada lengan atas serta menarik secara perlahan tangan ke bawah melalui dada. e. MAURICAEU (melahirkan kepala) 1. Masukkan tangan kiri penolong ke dalam vagina 2. Letakkan badan bayi di atas tangan kiri penolong sehingga badan bayi seolah-olah menunggang kuda 3. Letakkan jari telunjuk dan jari manis kiri pada maxilla bayi dan jari tengah di dalam mulut bayi 4. Tangan kanan memegang/mencengkram tengkuk bahu bayi dan jari tengah mendorong oksipital sehingga kepala menjadi fleksi
5. Dengan koordinasi tangan kiri dan kanan secara hati-hati tariklah kepala sesuai dengan jalan lahir 6. Minta asistentmenekan atas tulang pubis ibu sewaktu melahirkan kepala 7. Angkat badan bayi (posisi menunggang kuda ) ke atas untuk melahirkan mulut hidung dan seluruh kepala 23. Meletakkan bayi diatas perut ibu lalu lakukan penilaian sepintas dan melakukan penilaian Apgar Score di menit pertama dan ke 5. 24. Mengeringkan dan segera membungkus kepala dan badan bayi dengan handuk bersih 25. Hasil
:tindakan telah dilakukan
26. Memeriksa fundus uteri Hasil
: tindakan telah dilakukan
27. Menjepit tali pusat 2-3 cm dari perut bayi dan 1-2 cm dari klem pertama, Hasil
:tindakan telah dilakukan
28. Memotong tali pusat diantara kedua klem dengan posisi tangan berada dibawah tali pusat untuk melindungi badan bayi Hasil
: tindakan telah dilakukan
29. Meletakkan bayi dengan cara tengkurap kebadan ibu Hasil
: tindakan telah dilakukan.
30. Meletakkan kain bersih diatas badan bayi yang tengkurap untuk mencegah bayi kehilangan panas tubuhnya
Hasil
: tindakan telah dilakukan
31. Mengupayakan tubuh ibu bersentuhan langsung dengan tubuh bayi Hasil
: tindakan telah dilakukan
Langkah VI : Implementasi
32. Melihat dan mengamati adanya tanda-tanda gejala persalinan kala II e. Ibu mempunyai dorongan kuat untuk meneran f.
Ibu merasa adanya tekanan pada anus
g. Perineum menonjol h. Vulva dan anus membuka 33. Memastikan kelengkapan peralatan, bahan, dan obat-obatan essensial untuk menolong persalinan dan penatalaksanaan komplikasi ibu dan bayi baru lahir. f. Alat Perlindungan Diri (APD) : penutup kepala, kacamata, celemek, sepatu tertutup (sepatu boot) g. Partus Set : Handscoon steril, 2 klem kocher, 1/2 kocher, 1 buah gunting tali pusat, 1 buah penjepit tali pusat, kassa steril, kateter, 1 buah gunting episiotomy, penghisap lender h. Hecting Set : naldfuder,benang catgut, jarum, 1 pinset sirurgik dan anatomi, 1 buahgunting benang, handscoon steril.
i. Obat-obatan esensial : lidocain 1 ampul, oksitosin 10 IU 1 ampul beserta spoit j. Peralatan lain : perlengkapan ibu dan bayi, larutan klorin 0,5 %, air DTT, kantong plastik, tempat sampah kering dan basah, safety box, was lap, dan tempat plasenta 34. Memakai APD Hasil
: tindakan telah dilakukan
35. Mencuci tangan dengan sabun dibawah air mengalir menggunakan 6 langkah Hasil: tindakan telah dilakukan 36. Memakai sarung tangan DTT pada tangan yang digunakan untuk melakukan pemeriksaan dalam Hasil
:tindakan telah dilakukan
37. Mengambil alat suntik sekali pakai isi dengan oksotosin dan letakkan kembali kedalam wadah partus set 38. Hasil
: tindakan telah dilakukan
39. Melakukan vulva hygiene Hasil
: tindakan telah dilakukan
40. Melakukan pemeriksaan dalam untuk memastikan pembukaan lengkap k. Keadaan vulva dan vagina
: Membuka
l.
: Melesap
Keadaan porsio
m. Pembukaan
: 10 cm
n. Ketuban
: Jernih
o. Presentasi
: Bokong
p. Penurunan
: Hodge IV
q. Penumbungan
: Tidak ada
r.
:-
Molase
s. Kesan panggul
: Baik
t.
: Lendir, darah dan air
Pelepasan
41. Dekontaminasi handscoon dengan cara mencelupkan handscoon setelah melepaskannya kedalam larutan Clorin 0,5% selama 10 menit secara terbalik Hasil
: Tindakan telah dilakukan
42. Mendengarkan DJJ Hasil : 141 x/ menit 43. Memberitahukan ibu bahwa pembukaan sudah lengkap dan keadaan ibu dan janin baik dengan posisi bayi letak sungsang/ bokong Hasil
:tindakan telah dilakukan
44. Meminta bantuan kepada keluarga untuk menyiapkan posisi meneran ibu Hasil
:tindakan telah dilakukan
45. Melakukan pimpinan meneran saat ibu mempunyai dorongan kuat untuk meneran Hasil :tindakan telah dilakukan
46. Menganjurkan ibu untuk mengambil posisi yang nyaman jika belum ada dorongan untuk meneran Hasil
:tindakan telah dilakukan
47. Meletakkan handuk bersih diatas perut ibu Hasil
:tindakan telah dilakukan
48. Meletakkan kain bersih yang dilipat 1/3 bagian dibawah bokong ibu Hasil
:tindakan telah dilakukan
49. Membuka tutup partus set untuk memastikan kelengkapan peralatan Hasil
:tindakan telah dilakukan
50. Memakai handscoon steril dikedua tangan Hasil
:tindakan telah dilakukan
51. Lakukan Kateterisasi pada kandung kemih Hasil
:Kandung kemih kosong
52. Lakukan episiotomy sesuai dengan kebutuhan saat bokong membuka vulva dan perineum sudah menipis Hasil
: tindakan telah di lakukan
53. Memimpin persalinan dengan : f. Teknik bracht untuk melahirkan bokong dan kaki : a. Pimpin ibu meneran bersamaan dengan adanya his b. Biarkan bokong lahir sampai scapula lahir dan kelihatan di vagina
c. Pegang bokong dengan hati-hati, kedua ibu jari berada sejajar dengan sumbu panjang paha janin, jari lain memegang panggul. jangan lakukan penarikan dan ikuti proses keluarnya janin d. Bila terdapat hambatan pada tahap lahir segitiga scapula, bahu atau kepala, longgarkan tali pusat setelah lahirnya perut dan sebagian dada serta raba denyutan e. Lakukan hiperlordosis janin pada saat angulus di bawah simfisis, punggung janin didekatkan ke arah perut ibu tanpa tarikan dan lahirkan seluruh badan bayi Hasil : Bayi lahir spontan, segera menangis pada tanggal 03 Juli 2020 pukul 19.10 WITA dengan jenis kelamin Laki-laki , BBL : 3400 gram, PB : 48 cm, Apgar Score : 8/10 g. Apabila Terjadi Hambatan Pengeluaran Saat Tubuh Janin Mencapai Daerah Scapula Inferior, Segera Lakukan Pertolongan Dengan Cara Manual AID/Klasik 23. Segera setelah bokong lahir, pegang bokong dan lahirkan kaki 24. Tali pusat dilonggarkan dan diraba denyutannya 25. Pegang kedua kaki pada pergelangannya, dengan menggunakan satu tangan dan tarik seluruh badan bayi ke arah atas 26. Masukkan dua jari ke dalam vagina menyusuri lengan posterior sampai meraba siku, tekan ke arah dada, keluarkan lengan bayi seolah-olah mengusap dada bayi
27. Tarik ke arah bawah dengan tetap memegang ke dua kaki pada pergelangannya untuk melahirkan bahu anterior h. Apabila dengan metode KLASIK bahu tidak bisa lahir, maka melanjutkan dengan metode MULLER 5) Segera setelah bokong lahir 6) Tali pusat dilonggarkan dan diraba denyutannya 7) Pegang badan bayi dengan meletakkan kedua ibu jari pada bokong bayi dan jari lain pada pangkal paha 8) Tarik badan bayi ke bawah untuk melahirkan bahu depan dan trik ke atas untuk melahirkan bahu belakang i. LOVSET (apabila dengan MULLER bahu dan tangan tidak bisa lahir karena terjungkit) 6. Setelah bokong dan kaki bayi lahir, pegang pinggul bayi dengan kedua tangan 7. Putar bayi 180O ke
arah abdomen bayi sambil tarik ke bawah
sehingga lenganposterior berada di bawah simfisis 8. Bantu melahirkan lengan dengan memasukkan 2 jari pada lengan atas serta menarik secara perlahan tangan ke bawah melalui dada (seolah-olah tangan bayi mengusap dadanya sehingga siku dalam keadaan fleksi dan lengan depan lahir)
9. Putar kembali 180O ke arah yang berlawanan ke kiri/kanan sambil di tarik secara perlahan sehingga lengan belakang menjadi lengan depan 10. Masukkan 2 jari pada lengan atas serta menarik secara perlahan tangan ke bawah melalui dada. j. MAURICAEU (melahirkan kepala) 8. Masukkan tangan kiri penolong ke dalam vagina 9. Letakkan badan bayi di atas tangan kiri penolong sehingga badan bayi seolah-olah menunggang kuda 10. Letakkan jari telunjuk dan jari manis kiri pada maxilla bayi dan jari tengah di dalam mulut bayi 11. Tangan kanan memegang/mencengkram tengkuk bahu bayi dan jari tengah mendorong oksipital sehingga kepala menjadi fleksi 12. Dengan koordinasi tangan kiri dan kanan secara hati-hati tariklah kepala sesuai dengan jalan lahir 13. Minta asistentmenekan atas tulang pubis ibu sewaktu melahirkan kepala 14. Angkat badan bayi (posisi menunggang kuda ) ke atas untuk melahirkan mulut hidung dan seluruh kepala 54. Meletakkan bayi diatas perut ibu lalu lakukan penilaian sepintas dan melakukan penilaian Apgar Score di menit pertama dan ke 5.
55. Mengeringkan dan segera membungkus kepala dan badan bayi dengan handuk bersih 56. Hasil
:tindakan telah dilakukan
57. Memeriksa fundus uteri Hasil
: tindakan telah dilakukan
58. Menjepit tali pusat 2-3 cm dari perut bayi dan 1-2 cm dari klem pertama, Hasil
:tindakan telah dilakukan
59. Memotong tali pusat diantara kedua klem dengan posisi tangan berada dibawah tali pusat untuk melindungi badan bayi Hasil
: tindakan telah dilakukan
60. Meletakkan bayi dengan cara tengkurap kebadan ibu Hasil
: tindakan telah dilakukan.
61. Meletakkan kain bersih diatas badan bayi yang tengkurap untuk mencegah bayi kehilangan panas tubuhnya Hasil
: tindakan telah dilakukan
62. Mengupayakan tubuh ibu bersentuhan langsung dengan tubuh bayi Hasil
: tindakan telah dilakuka