Askep Asma [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

ASUHAN KEPERAWATAN Diajukan untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Metodologi



Disusun oleh : Izkyah



Tingkat : 1A Keperawatan



PRODI DIII KEPERAWATAN POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES TASIKMALAYA WILAYAH CIREBON Jl. Pemuda No.38, SunyaragiKec. Kesambi Kota Cirebon 45132



KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah yang maha kuasa atas segala rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas berjudul “Asuhan keperawatan pada Hipovolemia” dengan baik dan tepat pada waktunya. Adapun tujuan penyusunan tugas ini adalah untuk memenuhi tugas metodologi. Dengan segala kerendahan hati penulis selaku penyusun tugas ini menyadari bahwa tugas ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis senantiasa mengharapkan kriik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca demi kesempurnaan tugas yang serupa dimasa yang akan datang. Demikian, semoga segala yang tertulis di dalam tugas ini bermanfaat, selebihnya mohon maaf yang sebesar besarnya.



DAFTAR ISI KATA PENGANTAR…………………………………………………. DAFTAR ISI……………….…………………………………………... BAB I PENDAHULUAN ………………………………………….. A. Latar Belakang



…………………………………………..



B. Tujuan makalah



…………………………………………..



BAB II PEMBAHASAN……………………………………………... A. Pengertian Hipovolemia….………………………………….   



 



B. Etiologi…………………………………………….…………



C. Patofisiologi………………………………………………….. D. Manifestasi Klinis……………………………………………. E. Komplikasi……………………………………………………. F. Pemeriksaan Diagnostik………………………………………. G. Penatalaksanaan Fisik………………………………………… BAB III ASUHAN KEPERAWATAN………………………………… A.  Pengkajian……………………………………………………. B. Analisa Data…………………………………………………... C. Diagnosa Keperawatan...……………………………………… D. Rencana Intervensi……………………………………………. BAB IV. PENUTUP A. Kesimpulan……………………………………………………. DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………..



BAB I PENDAHULUAN



A. Latar belakang masalah Hipovolomia merupakan kondisi penurunan volume darah akibat kehilangan darah maupun cairan tubuh. Kondisi ini dapat terjadi akibat perdarahan pada saat cedera kecelakaan atau persalinan maupun operasi. Kondisi hopovomia menyebabkan penurunan tekanan darah hingga terjadi syok hipovolemik. Bila tidak segera mendapat penanganan, bisa mengakibatka kerusakan jringan dan kegagalan organ yang akhirnya brakibat fatal bagi penderitanya. Hipovolema dengan kehilangan sekitar seperlima atau lebih dari volume normal darah di dalam tubuh dapat menyebabkan syok hipovolemik. Kehilangan darah sering disebabkan oleh perdarahan, baik dari luka pada permukaan tubuh, seperti roekan pada kulit akibat cedera atau benturan keras, maupun perdarahan dalam tubuh, seperti dari saluran cerna yang menimbulkan gejala BAB berdarah, kotoran yang berwarna gelap, atau muntah darah. Selain akibat perdarahan, volume darah di pembuluh darah anda dapat turun saat anda kehilangan terlalu banyak cairan tubuh lainnya. Misalnya karena adanya luka bakar, diare, keringat/aktivitas yang berlebihan, muntah-muntah dan kekurangan asupan cairan atau dehidrasi.



B. Tujuan makalah Tujuan khusus: Mampu memahami konsep tentang hipovolemia Adapun tujuan umum dari pembuatan makalah hipovolemia antara lain :



1. 2. 3. 4.



Mampu menjelaskan konsep teori penyakit hipovolemia Mampu melakukan pengkajian pada klien yang mengalami penyakit hipovolemia Mampu merumuskan diagnosa keperawatan pada klien yang mengalami hpovolemia Mampu membuat rencana tindakan asuhan keperawatan pada lien yang mengalami hipovolemia 5. Mampu menerapkan rencana yang telah disusun pada klien yang mengalami penyakit hipovolemia 6. Mampu menganalisa kesenjangan yang terjadi antara konsep teori dengan aplikasi asuhan keperawatan pada klien yang mengalami hipovolemia 7. Mampu menyimpulkan hasil pelaksanaan asuhan keperawatnan pada klien yang mengalami hipovolemia.



BAB II PEMBAHASAN



a. Pengertian hipovolemia Hipovolomia atau bisa dikenal sebagai penurunan volume atau kontraksi volume, adalah keadaan penurunan volume intravaskuler ini mungkin karena kehilangan garam garam dan air penurunan volume darah. Hipovolemia mengacu pada hilangnya cairan ekstraseluler dan tidak boleh dikacaukan dengan dehidrasi. Dehirasi mengacu pada kehilangan air tubuh total berlebihan yang menyebabkan hipertonisitas seluler ( kehilangan cairan yang relatif subtansial dalam sel - sel individual). b. Etiologi Hipovolemia ini terjadi dapat disebabkan karena : Penurunan masukan, Kehilangan cairan yang abnormal melalui : kulit, gastro intestinal, ginjal abnormal, Perdarahan. c.



Patofisiologi



Kekurangan volume cairan terjadi ketika tubuh kehilangan cairan dan elektrolit ekstraseluler dalam jumlah yang proporsional (isotonik). Kondisi seperti ini disebut juga hipovolemia. Umumnya, gangguan ini diawali dengan kehilangan cairan intravaskuler, lalu diikuti dengan perpindahan cairan interseluler menuju intravaskuler sehingga menyebabkan penurunan cairan ekstraseluler. Untuk untuk mengkompensasi kondisi ini, tubuh melakukan pemindahan cairan intraseluler. Secara umum, kekurangan volume cairan disebabkan oleh beberapa hal, yaitu kehilangan cairan abnormal melalui kulit, penurunan asupan cairan, perdarahan dan pergerakan cairan ke lokasi ketiga (lokasi tempat cairan berpindah dan tidak mudah untuk mengembalikanya ke lokasi semula dalam kondisi cairan ekstraseluler istirahat). Cairan dapat berpindah dari lokasi intravaskuler menuju lokasi potensial seperti pleura, peritonium, perikardium, atau rongga sendi. Selain itu, kondisi tertentu, seperti terperangkapnya cairan dalam saluran pencernaan, dapat terjadi akibat obstruksi saluran pencernaan. d. Manifestasi Klinis Tanda dan gejala klinik yang mungkin didapatkan pada klien dengan hipovolemia antara lain : pusing, kelemahan, keletihan, sinkope, anoreksia, mual, muntah, haus, kekacauan mental, konstipasi, oliguria. Tergantung pada jenis kehilangan cairan hipovolemia dapat disertai dengan ketidak seimbangan asam basa, osmolar atau elektrolit. Penipisan cairan ekstraseluler berat dapat menimbulkan syok hipovolemik. Mekanisme kompensasi tubuh pada kondisi hipolemia adalah dapat berupa peningkatan rangsang sistem syaraf simpatis (peningkatan frekuensi jantung, inotropik (kontraksi jantung) dan tahanan vaskuler), rasa haus, pelepasan hormone antideuritik (ADH), dan pelepasan aldosteron. Kondisi hipovolemia yang lama dapat menimbulkan gagal ginjal akut.



e. Komplikasi



Akibat lanjut dari kekurangan volume cairan dapat mengakibatkan : Dehidrasi (ringan, sedang berat), renjatan hipovolemik, kejang pada dehidrasi hipertonik. f. Pemeriksaan Diagnostik 1. Pemeriksaan penunjang. Penurunan Tekanan Darah (TD), khususnya bila berdiri (hipotensi ortostatik), peningkatan frekuensi jantung, turgor kulit buruk, lidah kering dan kasar, mata cekung, peningkatan suhu dan penurunan berat badan akut. Bayi dan anak - anak: penurunan air mata, depresi fontanel anterior. Pada pasien syok akan tampak pucat dan diaforetik dengan nadi cepat dan halus, hipotensi terlentang dan oliguria. 2. Riwayat kesehatan 3. Evalusi status volume cairan 4. Kadar Nitrogen Urea dalam darah (BUN) > 25mg/ 100 ml 5. Peningkatan kadar Hematokrit > 50% 6. Berat jenis urine > 1,025 g. Penatalaksanaan Medis 1. Pemulihan volume cairan normal dan koreksi gangguan penyerta asam-basa dan elektrolit. 2. Perbaikan perfusi jaringan pada syok hipovolemik. 3. Rehidrasi oral pada diare pediatrik. Tindakan berupa hidrasi harus secara berhati-hati dengan cairan intravena sesuai pesanan / order dari medis. Catatan : Rehidrasi pada kecepatan yang berlebihan dapat menyebabkan GGJK (Gagal Ginjal Jantung Kongestif) 4. Tindakan terhadap penyebab dasar.



BAB III



ASUHAN KEPERAWATAN Kasus An.K indah berumur 5 tahun beralamat di desa lungbenda kec. Palimanan kab. Cirebon dirawat diruang melati Rumah sakit Arjawinangun dengan diagnosis medik Hipovolemia. Pasien mengeluh sakit kepala, kelelahan, mual, banyak berkeringat dan muka tampak pucat.



A. Pengkajian Hari / tanggal pengkaji 19 maret 2020 Waktu : 09.00 WIB Tempat : Rawat inap RSUD Arjawinangun Oleh : Izkyah



I. BIODATA Identitas pasien Nama Umur Jenis Kelamin Status perkawinan Agama Pendidikan Alamat Tanggal Masuk RS Ruangan / kamar Golongan Darah Tanggal Pengkajian Diagnosa medis



: An.K. Indah : 5 tahun : Perempuan : Belum menikah : Islam : Belum sekolah : Ds. Lungbenda kec. Palimanan kab. Cirebon : 19 maret 2020 : Ruang III /melati I :A : 19 maret 2020 : Hipovolemia



Identitas penanggung jawab Nama Umur Pendidikan Pekerjaan Alamat Status dengan pasien



II.



KELUHAN UTAMA



: Ny. Murni : 43 tahun : SMA : Wiraswasta : Ds. lungbenda kec. Palimanan keb. Cirebon : Ibu



BAB cair lebih dari 6 kali perhari. Mual muntah kurang lebih 10 kali perhari, klien terlihat lemas. III.



RIWAYAT KESEHATAN SEKARANG a. Provocative/ palliative 1. Apa penyebabnya Ibu klien mengatakan dua hari sebelum terkena diare, anaknya sering dibawa jajan ke warung-warung pinggir jalan bersama saudara laki-lakinya. 2. Hal-hal yang memperbaiki keadaan Sebelum dibawa ke rumah sakit setelah diketahuai klien terkena diare, ibu klien langsung membawanya ke klinik disekitar rumah. b. Quantity/ quality 1. Bagaimana dirasakan Klien tidak dapat mengungkapkan perasaan sakitnya, umur klien masih 3 tahun. Ibu klien mengatakan penyakit tersebut sangat mengganggu aktifitasnya. 2. Bagaimana dilihat Klien terlihat lemas, rewel, nafas terlihat cepat, demam (T: 37,50C), mukosa mulut kering, turgor kulit >3 detik.



IV.



c. Region



: Nyeri di bagian perut



d. Severity



: Nyeri dirasakan di seluruh area perut



e. Time



: 4-5 kali perhari



RIWAYAT KESEHATAN MASA LALU A. Penyakit yang pernah dialami Ibu klien mengatkan klien pernah mengalami penyakit diare sebelumnya ketika berumur 2 tahun, tetapi tidak dibawa ke rumah sakit. B. Pengobatan/ tindakan yang dilakukan Klien berobat di klinik tempat dia lahir yang berada didekat rumahnya C. Pernah dirawat/dioperasi dan lama dirawat Ibu klien belum pernah dilakukan tindakan operasi sebelumnya. D. Alergi Klien tidak memiliki riwayat alergi, baik alergi makanan atau pun obat-obatan. E. Imunisasi Ibu klien mengatakan klien mendapatkan imunisasi lengkap dari posyandu yang dekat dengan rumahnya



V.



RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA A. Orang tua Ibu Klien mengatakan sejauh ini tidak mengalami sakit yang serius dan tidak ada penyakit keturunan. B. Saudara kandung Klien memiliki dua saudara kandung berumur 13 tahun dan 8 tahun dan tidak memiliki riwayat penyakit keturunan B. Penyakit keturunan yang ada Ibu klien mengatakan selama ini yang ia ketahui tidak ada penyakit keturunan dari kedua orang tua.



VI.



RIWAYAT KEADAAN PSIKOSOSIAL A. Persepsi pasien tentang penyakitnya Ibu klien mengatakan tidak nyaman dengan keadaan anaknya sekarang B. Keadaan emosi Anak sering menangis dan terlihat gelisah jika tidak ada yang mendampinginya, terutama ibunya. C. Hubungan social Hubungan dengan keluarga Menurut ibunya, klien mengatakan hubungannya dengan semua keluarga selama ini baik-baik saja, dan ketika ia sakit saudara kandungnya sering menjenguknya Hubungan dengan orang lain Ketika dirumah sakit klien tidak mau berinteraksi dengan orang lain yang ada diruangan tersebut. D. Spiritual Nilai dan keyakinan keluarga dan klien beragama islam.



VII.



STATUS MENTAL



1. Tingkat kesadaran



: Composmentis



2. Penampilan



: tidak tampak personal hygine yang buruk



3. Pembicaraan



: Saat dilakukan wawancara, klien tidak menjawab pertanyaan klien hanya menganggukkan kepalanya jika mengatakan ya dan menggelengkan kepalanya jika mengatakan tidak. Pembicaraan dibantu oleh ibu klien.



4. Interaksi selama wawancara : Saat dilakukan wawancara klien tampak tidak bersedia menjawab pertanyaan yang dianjurkan perawat.



VIII.



PEMERIKSAAN FISIK a. Keadaan umum klien tampak lemas, dan tidak mau diajak bicara, pasien hanya berbaring ditempat tidur saja. b. Tanda – tanda vital - Suhu tubuh : 37,5◦C - Tekanan darah :- Nadi : 116x/menit - Pernafasan : 28x/menit - TB : 99 cm - BB : 11 kg c.



Pemeriksaan Head to toe Kepala dan rambut - Bentuk



: bulat



- Ubun-ubun



: Normal, fontanel berada di tengah, tidak terdapat lesi.



- Kulit kepala



: Bersih.



Rambut - Penyebaran dan keadaan rambut



: penyebaran merata, berwarna hitam.



- Bau



: normal bau rambut.



- Warna kulit



: putih.



Wajah - Warna kulit



: sawo matang.



- Struktur wajah



: simetris.



Mata - Kelengkapan dan kesimetrisan



: normal, simetris antara dextra dan sinistra,



- Palpebra



: normal, dapat menutup dan membuka



- Konjungtiva dan sklera



: konjungtiva tidak anemis



- Pupil



: sama kanan kiri (isokor)



- kornea dan iris



: tidak terdapat peradangan



Hidung - Tulang hidung dan posisi septum nasi : normal, berada di tengah - Lubang hidung



: normal, simetris antara dextra dan dextra dan sinistra tidak terpasang selang NGT, tidak terpasang nasal kanul



- Cuping hidung



: tidak ada pernapasan cuping hidung



Telinga - Bentuk telinga



: simetris antara dextra dan sinistra.



- Ukuran telinga



: normal.



- Lubang telinga



: normal, bersih, tidak ada otitis medis



- Ketajaman pendengaran



: normal tidak ada lateralisasi telinga kanan dan kiri



Mulut dan faring - Keadaan bibir



: Mukosa bibir kering.



- Keadaan gusi



: kurang bersih,



- Keadaan lidah



: warna permukaan lidah merah keputihan



- Orofaring



: normal, tidak ada tanda-tanda peradangan



Leher - Posisi trakea



: berada di tengah.



- Tiroid



: tidak ada pembesaran kelenjar tiroid



- Suara



: jelas namun lemah.



- Kelenjar limfa



: tidak ada pembengkakan



.- Vena jugularis



: teraba lemah



- Denyut dan nadi karotis : Teraba, dengan frekuensi 116x/menit Pemeriksaan integumen - Kebersihan



: kulit bersih.



- Kehangatan



: kulit teraba hangat



- Warna



: pucat



- Turgor



: kembali < 3 detik.



- Kelembaban



: kulit teraba kering.



- Kelainan kulit



: tidak ada kelainan pada kulit.



Pemeriksaan payudara dan ketiak Payudara simetris antara dextra sinistra, tidak dijumpai massa, tidak ada trauma, dan tidak ada pembengkakan pada aksila. Pemeriksaan torak/dada - Inspeksi torak



: normal, tidak terdapat lesi dan massa.



- Pernafasan



: pola nafas reguler 28x/menit.



- Tanda kesulitan bernafas



: tidak dijumpai tanda kesulitan bernafas.



Pemeriksaan paru Tidak dilakukan karena klien tidak bersedia Pemeriksaan jantung Tidak dilakukan karena klien tidak bersedia Pemeriksaan jantung Tidak dilakukan karena pasien tidak bersedia



Pemeriksaan abdomen - Inspeksi



: normal, tidak ada massa, tidak ada truma, datar



- Auskultasi



: peristaltik 36x/menit.



- Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, tidak dijumpai massa, tanda acites (-). - Perkusi : Timpani. Pemeriksaan musculoskeletal/ekstremitas - Kesimetrisan



: simetris antara dextra sinistra.



- Edema



: Tidak terdapat edema



Pemeriksaan neurologi - Nervus olfactorius



: normal



- Nervus optikus



: mampu melihat gambar dalam jarak 1 meter.



- Nervus okulamotorik, Troclehar, dan Abducen



: bola mata dapat melihat kearah.vertical, horizontal, dan rotatoar, pupil isokor, pupil mengecil ketika diberi rangsangan cahaya.



- Nervus trigeminus



: otot masetter dan temporalis sebagai otot mengunyah normal.



- Nervus facialis



: klien dapat menggelembungkan pipi, mengerutkan dahi



- Nervus cholearis



: klien dapat mendengarkan bunyi arloji



- Nervus glosofaringeus



: uvula berada di tengah, tidak ada tanda meradang.



- Nervus vagus



: klien mampu menelan.



- Nervus Accecoris



: tidak dilakukan pemeriksaan karena dikhawatirkan klien mengeluarkan energi lebih



- Nervus Hypoglosus



: klien dapat menjulurkan lidah, dan menggulung.



Fungsi motorik



: klien dapat mengangkat tangan, mengangkat kaki dan memiringkan badan.



Fungsi sensorik



: klien mampu membedakan benda yang tumpul dan tajam, dapat meraba benda yang bertekstur halus dan kasar,dapat membedakan panas dan dingin



Reflek IX.



: tidak dilakukan pemeriksaan



POLA KEBIASAAN SEHARI - HARI 1. Pola makan dan minum



- Frekuensi makan/hari:



3(tiga) kali



- Nafsu/ selera makan :



klien hanya menghabiskan 1/3 dari porsi nasi



- Nyeri ulu hati



:



klien mengatakan tidak merasakan adanya nyeri



- Alergi



:



ibu klien mengatakan tidak ada riwayat alergi



- Mual dan muntah



:



ibu klien mengatakan selalu mual muntah



- Pemberian makan : pagi (08.00), siang (13.00), malam (18.00) - Jumlah dan jenis : satu porsi bubur dan buah. - Waktu pemberian



: ketika klien merasa haus dan saat datang jadwal makan atau minum obat.



- Masalah makan dan minum (kesulitan menelan atau mengunyah): Ibu klien mengatakan tidak memiliki masalah kesulitan menelan atau mengunyah. 2. Perawatan Diri/ personal hygiene -



Tubuh Gigi dan mulut Kuku kaki dan tangan



: mandi 1kali sehari walaupun dalam kondisi sakit : klien selalu menyikat giginya setiap kali ia mandi : kuku kaki dan tangan klien terlihat bersih



3. Pola kegiatan / aktivitas -



Untuk kegiatan makan, mandi, ganti pakaian, eliminasi dibantu oleh ibu klien



4. Pola eliminasi -



B.



1. BAB Pola BAB Karakter feses BAB terakhir Diare



: BAB 4-5x/hari : cair dan agak kuning kecoklatan : konsistensinya masih cair : klien terkena diare sejak 2 hari yang lalu



2. BAK Pola BAK : 2-4x perhari Karakter urine : kuning dengan jumlah urine sedikit Nyeri / kesulitan : tidak ada kesulitan BAK



ANALISA DATA N



Data



Penyebab



Masalah



O 1.



DS: - Ibu klien mengatakan BAB encer lebih dari 6x



Masukan makanan/minuman yang terkontaminasi kuman







- Ibu klien mengatakan warna facesnya kcoklatan



Infeksi mukosa usus



- Klien mengatakan perutnya terasa nyeri







- Konsistensi faces air



Makanan tidak dapat diserap







DO



Tekanan osmotic pada rongga usus meninggi



- keadaan umum : lemah







- kesadaran : composmetis - Mukosa bibir kering



BAB cair (cairan & elektrolit banyak keluar)



- Mata cekung







- BAB encer 4-6x



Kekurangan volume cairan dan elektrolit



- Peristaltik usus 36x/menit -Vital sign : HR : 116x/menit RR : 28x/menit SB : 37⸰C -Terpasang IVFD RL 20 Tpm 2



DS: Ibu klien merasa cemas dengan penyakit yg didrita anaknya



Cemas



DO: ibu klien nampak cemas pada saat dirumah sakit.



Rumusan masalah



:



keperawatan Kekurangan volume cairan dan elektrolit kurang dari kebutuhan tubuh.



1. kekurangan volume cairan 2. kurang pengetahuan



C.



Diagnosa keperawatan kekurangan volume cairan dan elektrolit kurang dari berhubungan dengan output berlebihan.



kebutuhan tubuh



D.



Rencana Intervensi Hari/tanggal



No/Dx



Perencanaan keperawatan



Rasional



Tujuan dan kriteria hasil : Tujuan jangka panjang :  Kekurangan volume cairan akan teratasi dibuktikan oleh adanya keseimbangan Cairan keseimbangan elektrolit dan asam basa, hidrasi yang adekuat dan status nutrisi yang baik Tujuan jangka pendek :  jumlah makanan dan cairan yang masuk dalam tubuh terpenuhi selama periode 24jam Kriteria hasil : 1. tidak mengalami haus 2. Menampilkan hidrasi yang baik (membran mulksa yang lembab, mampu berkeringat, turgor kulit bagus, mata kembali normal/tidak cekung) 3. memiliki asupan cairan oral dan intervena yang adekuat.



1. tingkat asupan oral, misalnya sediakan sedotan, beri cairan/minum diantara waktu makan yaitu susu, air putih tetapi yang tidak memperburuk kondisia anak dan berikan cairan sesuai kebutuhan 2. Pantau status hidrasi yaitu kelmbaban kulit dan membran mukosa, keadekuatan nadi 3. Sesekali ubah posisi pasien 4. Pemantauan cairan (pantau warna, jumlah, dan frekuensi kehilangan cairan, identifikasi faktor pengaruh terhadap bertambah buruknya dehidrasi misalnya karna obat obatan atau stress. 5. Manajemen nutrisi (lakukan



1. meningkatkan keseimbangan cairan dan mencegah komplikasi akibat kadar cairan yang abnormal atau yang tidak diharapkan 2. mencegah dehidrasi 3. mencegah iritasi 4. Mengumpulkan dan menganalisis data pasien untuk mengatur keseimbangan cairan



5. membantu atau



hignine oral sesuai kebutuhan, tentukan jumlah cairan yang masuk dalam 24jam, hitung asupan yang diinginkan sepanjang sif pagi,sore dan malam) 6. Pantau hasil laboratorium yang relevan dengan keseimbangan cairan, misalnya kadar hematokrit, BUN, albumin, protein total, serta berat jenis urin (laporkan abnormalitas elektrolit ).



menyediakan asupan makanan dan cairan dalam diet seimbang



7. berikan terapi IV (intra vena) sesuai program serta berikan ketentuan penggantian NGT berdaarkan haluaran, sesuai dngan kebutuhan.



7. memberikan dan memantau cairan dan obat intravena, serta mengembangkan volume cairan intravaskuler pada pasien yang mengalami penurunan volume cairan.



8. anjurkan pasien atau keluarga untuk menginformasikan prawat bila pasien haus, serta ajarkan kluarga tentang cara memantau asupan dan haluaran (misalnya dalam pispot atau urinal )



6. mengatur dan mencegah komplikasi akibat perubahan kadar caairan dan elektrolit.



8. mengumpulkan dan menganalisis data pasien untuk mengatur keseimbangan cairan.



BAB IV PENUTUP A.



Kesimpulan Dari pembahasan diatas dapat menarik kesimpulan sebagai berikut : a. Pengkajian yang dilakukan kepada an.K didapatkan data subjektif yaitu: ibu klien mengatakan bahwa anaknya panas, rewel, merengek. Sedangkan data objektif adalah hasil dari TTV b. Diagnosa keperawatan yang muncul setelah dilakukan pengkajian yaitu : Kekurangan volume cairan dan elektrolit b/d output berlebih c. Intervensi keperawatan yaitu dapat memenuhi asupan oral secara adekuat sehingga pemenuhan kebutuhan nutrisi dan cairan dapat terpenuhi d. Implemntasi yang dilakukan yaitu : mengobservasi TTV, memantau input dan output, mengganti cairan infus e. Evaluasi yan dilakukan selama du hari masalah keperawatan belum teratasi karena klien belum mampu mencukupi asupan kebutuhan nutrisi cairan dan adekuat



DAFTAR PUSTAKA Cahyono, Dista Evi II, 2013 KONSEP+ASKEP+HIPOVOLEMIK http://id.scribd.com/doc/129282072/KONSEP-ASKEP-HIPOVOLEMIK diakses pada 18 maret, 2020. Pramudyawan Diaz, 2018 kumpulan contoh asuhan keperawatan http://www.academia.edu/35756326/kumpulan_contoh_asuhan_keperawatan diakses pada 19 maret, 2020. Tim pokja SDKI DPP PPNI, 2016 Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia. Jakarta selatan. DPP. PPNI.