7 0 111 KB
BAB III TINJAUAN KASUS
A. Skenario Kasus III Ny. M usia 25 di bawa ke rumah sakit oleh keluarganya karena demam tinggi. Pasien mengeluh rasa nyeri terbakar saat berkemih, sering berkemih, dan merasa harus berkemih dengan segera. Dan pada saat ditanya riwayat penggunaan kateter Ny.M mengatakan bahwa 3 hari yang lalu Ny. M baru pulang dari rumah sakit, pada saat di rawat Ny.M dipasang kateter lebih dari 2 minggu. Pada saat di tes urin didapatkan hasil sebagai berikut. Warna urin keruh, berbau busuk (foul), WBCs + (7/hpf), bakteri +, RBCs + (6/hpf), nitrit +, leukocyte esterase +. Dokter memberikan terapi sulfamethoxaloze dan trimethoprin. B. Pengkajian 1. Pengkajian Identitas Klien Nama Usia Jenis Kelamin Diagnosa Medis
: : : :
Ny.M 25 Tahun Perempuan Cystitis
2. Keluhan Utama Ny. M datang ke rumah sakit dibawa oleh keluarganya karena demam tinggi. 3. Riwayat Penyakit Riwayat Penyakit Sekarang Ny. M usia 25 tahun datang ke Rumah Sakit di bawaa oleh keluarganya karena demam tinggi. Klien mengatakan bahwa rasa nyeri terbakar pada saat berkemih, sering berkemih, dan merasa harus berkemih dengan segera. Dan pada saat ditanya riwayat penggunaan kateter Ny.M mengatakan bahwa 3 hari yang lalu Ny.M baru pulang dari rumah sakit, pada saat dirawat Ny. M dipasang kateter lebih dari 2
minggu. Riwayat Penyakit Dahulu -
Riwayat Penyakit Keluarga -
4. Pengkajian 11 fungsi Gordon Pola Persepsi Kesehatan Klien masuk rumah sakit karena demam tinggi. Pasien mengeluh rasa
nyeri terbakar saat berkemih. Pola Nutrisi dan Metabolik Tidak dijelaskan di kasus Pola Eliminasi Pasien mengeluh rasa nyeri terbakar saat berkemih, sering berkemih, dan merasa harus berkemih dengan segera. Pola aktivitas/olahraga Tidak dijelaskan di kasus Pola Tidur/istirahat Tidak dijelaskan di kasus Pola Kognitif dan perceptual Tidak dijelaskan di kasus Pola peran dan hubungan Tidak dijelaskan di kasus Pola koping/ toleransi Tidak dijelaskan di kasus Pola nilai/ keyakinan Tidak dijelaskan di kasus Pola seksual/reproduksi Tidak dijelaskan di kasus Pola Persepsi/konsep diri Tidak dijelaskan di kasus
5. Pemeriksaan Fisik Inspeksi Palpasi Perkusi Auskultasi TTV
: : : : :
-
6. Pemeriksaan Penunjang Urinalisis No . 1
Pemeriksaan Warna Urin
Hasil
Nilai Rujukan
Keterangan
Keruh
Kuning muda,
Tidak normal
2
Pembauan Urin
jernih Dipengaruhi as.
Berbau Busuk
Tidak Normal
Organik dan makanan, tidak 3
WBCs
+ (7/hpf)
berbau busuk Tidak terdapat
Tidak Normal
4
Bakteri
+
dalam urin Tidak terdapat
Tidak Normal
+ (6/hpf)
dalam urin Tidak terdapat
Tidak Normal Tidak Normal Tidak Normal
5
Rbcs
6
Nitrit
+
dalam urin Tidak terdapat
7
Leucoyte Esterase
+
dalam urin Tidak terdapat dalam urin
Pemberian Terapi Farmakologi Terapi sulfamethoxaloze dan trimethoprin.
C. Analisa Data No 1
Data Fokus
Etiologi
Keperaawtan Peradangan pada Nyeri Akut
Ds : -
Klien mengeluh rasa nyeri saluran terbakar saat berkemih.
2
pemasangan WBCs + (7/hpf) Bakteri + Nitrit +, Leukocyte esterase +
kateter
Infeksi Pasien mengeluh rasa nyeri terbakar sering
saat
berkemih,
berkemih,
jangka
panjang.
Ds: -
kemih
akibat
Do : -
Masalah
dan
kemih
saluran Eliminasi Urin, gangguan
merasa
harus
berkemih
dengan segera. Do: -
Warna urin keruh, berbau
-
busuk (foul) RBCs + (6/hpf) Sering berkemih
D. Masalah Keperawatan 1. Nyeri akut berhubungan dengan peradangan pada saluran kemih akibat pemakaian kateter jangka panjang. 2. Gangguan eliminasi urin berhubungan dengan infeksi saluran kemih. E. Rencana Asuhan Keperawatan 1. Nyeri akut berhubungan dengan peradangan pada saluran kemih akibat pemakaian kateter jangka panjang Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam diharapkan klien mengungkapkan nyeri yang berkurang/ hilang ditandai dengan : Kriteria Hasil : - Pasien mengatakan / tidak ada keluhan nyeri pada saat berkemih. - Kandung kemih tidak tegang - Pasien nampak tenang - Ekspresi wajah tenang - TTV dalam keadaan normal Intervensi 1. Kaji dan catat TTV 2. Kaji intensitas, lokasi, dan factor yang memperberat atau meringankan nyeri 3. Berikan waktu istirahat yang cukup dan tingkat aktivitas yang dapat di toleran. 4. Bantu klien untuk mendapatkan posisi yang
nyaman
untuk
meringankan
nyeri 5. Pantau tanda dan gejala dehidrasi :. Suhu meningkat Kulit & membran mukosa kering. Haus. Jumlah urine sedikit.
Rasional 1. Tanda vital merupakan acuan untuk mengetahui keadaan umum pasien. 2. Rasa sakit yang hebat menandakan infeksi 3. Klien
dapat
adanya istirahat
dengan tenang dan dapat merilekskan otot-otot 4. Posisi yang nyaman bagi klien dapat meringankan rasa nyeri yang di derita. 5. Volume sirkulasi yang
6. Anjurkan minum banyak 2-3 liter jika
rendah
menyebabkan
tidak ada kontra indikasi. 7. Berikan kompres hangat 8. Berikan obat analgetik sesuai dengan
mukosa kering dan rasa haus serta suhu tubuh meningkat. 6. Untuk membantu
program terapi
dalam
klien
berkemih
mengurangi
dan resiko
dehidrasi 7. Dengan vasodilatasi dapat meningkatkan penguapan yang
mempercepat
penurunan suhu tubuh. 8. Analgetik memblok lintasan nyeri 2. Gangguan eliminasi urin berhubungan dengan infeksi saluran kemih Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam klien dapat mempertahankan pola eliminasi secara adekuat. Dengan : Kriteria Hasil
: -
Klien dapat berkemih setiap 3 jam Klien tidak kesulitan pada saat berkemih Klien dapat bak dengan baik
Intervensi 1. Ukur dan catat urine setiap
Rasional 1. Untuk mengetahui adanya perubahan
kali berkemih. 2. Kaji kemampuan
warna dan untuk mengetahui input/out
mengidentifikasi keinginan untuk berkemih 3. Kaji haluan urine terhadap perubahan warna, bau, dan pola berkemih, masukan dan haluan setiap 8 jam serta hasil urinalisis ulang 4. Anjurkan untuk berkemih setiap 2 – 3 jam. 5. Palpasi kandung kemih
put. 2. Untuk
mengidentifikasi
indikasi,
kemajuan atau penyimpanan dari hasil yang diharapkan 3. Mengetahui frekuensi keinginan klien untuk berkemih. 4. Untuk mencegah penumpukan
urine
terjadinya dalam
vesika
urinaria. 5. Untuk mengetahui adanya distensi kandung kemih.
tiap 4 jam 6. Bantu klien ke kamar kecil,
memakai
pispot/urinal 7. Bersihkan
daerah
perineum dari depan ke belakang 8. Hindari sesuatu
yang
membuat iritasi, contoh : CD dari nylon 9. Membuat suasana
air
kemih menjadi basa yaitu dengan meminum baking soda yang di larutkan dalam air 10. Bantu klien mendapatkan posisi
berkemih
nyaman 11. Kolaborasi
dengan
yang tim
medis dalam pemberian farmakoterapi.
6. Untuk memudahkan klien di dalam berkemih. 7. Untuk tetap menjaga daerah perineum agar tidak terjadi infeksi 8. Memberikan rasa nyaman pada klien 9. Membuat suasana urin dalam keadaan basa 10. Memudahkan mobilisasi klien agar lebih mudah untuk berkemih. 11. Tindak lanjut untuk menghilangkan bakteri.