Bab 2 Siklus Hidup Organisme Parasit [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BAB II PEMBAHASAN



2.5 Siklus Hidup Organisme Parasit Siklus hidup (daur hidup) parasit adalah serangkaian fase (stadium) dari parasit untuk kelangsungan hidupnya. Mengenai siklus hidup parasit sangatlah penting, karena pengendalian penyakit parasit tanpa dilandasi dengan pengetahuan siklus hidup parasit adalah sia-sia. Siklus hidup parasit secara umum dapat dibedakan menjadi : 1. Siklus hidup secara langsung Untuk melangsungan hidup parasit memerlukan hanya satu hospes (hospes definitif) dan parasit ini biasanya memiliki fase bebas. Contoh cacing Ascaris suum yang menginfeksi babi, cacing dewasa bertelur dan keluar bersama tinja dan mencemari lingkungan, telur mengalami perkembangan dimana di dalam telur terbentuk larva stadium 1 dan 2 yang bersifat infektif dan akhirnya tertelan lagi oleh babi dan berkembang menjadi dewasa. Disini hanya memerlukan satu hospes babi dan perkembangan telur terjadi diluar tubuh babi (fase bebas). 2. Siklus hidup secara tidak langsung Untuk kelangsungan hidup parasit membutuhkan satu hospes definitive dan satu atau lebih hospes intermedier. Contoh cacing hati Fasciola gigantica yang menginfeksi sapi, cacing dewasa yang berpredileksi didalam kantung empedu bertelur dan keluar bersama tinja dan mencemari lingkungan, dari dalam telur akan keluar mirasidium yang harus membutuhkan hospes intermedier siput Lymnaca sp untuk berkembang menjadi sporokista, redia dan serkaria, serkaria akan keluar dari tubuh siput dan menempel pada rumput menjadi Metaserkaria infektif dan akhirnya harus tertelan oleh sapi.



2.6 Cara Berkembang Biak Organisme Parasit Tubuh terdapat suatu mekanisme yaitu mekanisme tanggap kebal yang akan mengenali dan segera memusnahkan setiap sel yang berbeda atau asing dari sel normal tubuhnya sendiri. Seperti pada kekebalan terhadap bakteri, cendawan, dan virus. Kekebalan terdiri dari kekebalan bawaan yang mungkin disebabkan spesifitas inang, karakteristik fisik inang, sifat biokimia yang khas dan kebiasaan inang serta kekebalan didapat. Kekebalan didapat dibedakan menjadi : 1. Kekebalan secara pasif Contohnya kekebalan anak yang didapat dari kolostrum ibunya.



2. Kekebalan secara aktif Reaksi kekebalan secara aktif timbul setelah adanya rangsangan oleh antigen. Tergantung dari sifat antigen sehingga terjadi pembelahan limfosit-limfosit menjadi sel T atau sel B. Sel T mempunyai reseptor khusus terhadap antigen tertentu, sedangkan sel B akan mengeluarkan antibodi yang dikenal sebagai imunoglobulin yang akan berikatan secara khas pula dengan antigen. Parasit-parasit berkembang biak dan bertelur di atas atau di dalam kilit manusia. Di beberapa daerah di belahan dunia, hama ini telah diberantas dan dapat diatasi. Tapi di daerah lain, mereka merupakan ancaman yang sangat nyata terhadap kesehatan manusia dan kelangsungan hidup. 2.7 Cara Penularan Organisme Parasit Modus penularan ialah cara atau metode penularan penyakit yang biasanya terjadi. Secara umum parasit dapat ditularkan dengan dua cara, yaitu secara Vertikal dan Horizontal. 1. Penularan secara vertikal Penularan yang terjadi melalui induk kepada anak yang baru dilahirkannya. Penularan dengan cara ini dapat terjadi melalui telur, air susu atau plasenta. 2. Penularan secara horizontal Cara penularan yang umumnya terjadi antara individu yang satu dengan individu yang lainnya, atau termasuk juga yang melalui bahan-bahan tercemar. Berkaitan dengan hal ini, cara penularan tersebut dapar terjadi melalui : a. Kontak langsung adalah penularan yang terjadi karena adanya kontak fisik antara dua individu atau lebih. Contoh : penularan kutu, tungau, mulut (food-borne parasitosis), kulit, plasenta, alat kelamin dan melalui air susu. b. Kontak tidak langsung adalah penularan yang terjadi bukan karena terjadinya kontak fisik antara individu, melainkan karena sarana lain seperti (bahan yang tercemar oleh parasit atau parasit sendiri yang aktif mencari hospes). Parasit juga bisa masuk kedalam tubuh manusia melalui : 1. Inhalasi, misalnya tekur cacing enterobiusbermikularis. 2. Hubungan sex misalnya trycomonas vaginalis. 3. Plasenta misalnya toxoplasma gondi.