BAB 4 Metodologi [PDF]

  • Author / Uploaded
  • Keong
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

4.1



PENDEKATAN TERHADAP MASALAH



4.1.1



Umum Bandar Udara adalah kawasan di daratan dan / atau perairan dengan batas-batas tertentu yang digunakan sebagai tempat pesawat udara mendarat dan lepas landas, naik turun penumpang, bongkar muat barang dan tempat perpindahan intra dan antar moda transportasi, yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan dan keamanan penerbangan serta fasilitas pokok dan fasilitas penunjang lainnya. Dalam upaya penyediaan prasarana Bandar Udara tersebut, penyelenggara Bandar Udara perlu memperhatikan persyaratan teknis yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Udara dan Peraturan lainnya yang relevan dalam perencanaan, perancangan/ rekayasa dan pembangunan / instalasi fasilitas sisi udara dan sisi darat Bandar Udara. Dalam merencanakan dan merancang fasilitas Sisi Udara dan Sisi Darat Bandar Udara, konsistensi antara pemahaman Kerangka Acuan Kerja (KAK), lingkup pekerjaan serta layanan, rencana kerja, tenaga ahli, organisasi dan fasilitas penunjang harus terakumulasi dengan baik, guna mendapatkan Rancangan Teknik Terinci (RTT) Sisi Udara dan Sisi Darat Bandar Udara Taufik Kemas yang



PT. Buanatama Dimensi Consultants 4 - 1



paripurna, sehingga pekerjaan pembangunan dapat dilaksanakan dengan efisien dan efektif. 4.1.2



Pekerjaan Persiapan Pekerjaan persiapan teknis dan administrasi harus dilakukan oleh Konsultan sebelum memulai pelaksanaan pekerjaan, meliputi langkah-langkah yang akan dilakukan berupa penyusunan rencana kerja yang mencakup : a. Penjelasan maksud dan tujuan pekerjaan secara rinci / detail ; b. Metodologi pelaksanaan pekerjaan ; c. Membuat program kerja yang berisi Uraian Kegiatan Pekerjaan, jadwal pelaksanaan pekerjaan (Time Schedule), susunan Tenaga Ahli yang akan dilibatkan dalam pelaksanaan pekerjaan, Struktur Organisasi Pelaksanaan Pekerjaan, perlengkapan / peralatan yang akan dipergunakan untuk pelaksanaan pekerjaan ; d. Pengumpulan data dan informasi sekunder ( Studi Kepustakaan /Literatur ); e. Menyiapkan cheklist data , kuisioner dan form-form penelitian yang diperlukan dalam pengumpulan data Dalam melaksanakan pekerjaan persiapan, konsultan melakukan koordinasi / konsultansi teknis dengan Satuan Kerja Unit Pelaksana Teknis terkait, bila diperlukan dapat meminta bimbingan teknis Direktorat Bandar Udara dan dapat melibatkan para pakar dibidang terkait ruang lingkup studi.



4.2



PEKERJAAN RANCANGAN TEKNIK TERINCI SISI UDARA DAN SISI DARAT BANDAR UDARA Pekerjaan penyusunan Rancangan Teknis Terinci (RTT) Sisi Udara dan Sisi Darat Bandar Udara Taufik Kemas yang dilakukan oleh penyedia jasa berpedoman kepada standard / spesifikasi teknis yang relevan dengan disertai analisa / perhitungan / asumsi yang dapat diterima. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan RTT ini mengacu pada :



a) Hasil studi Rencana Induk ( Master Plan ) yang telah ada, antara lain : ● Kebutuhan ( kapasitas, kualitas dan kuantitas ) dari masing-masing kelompok / komponen / jenis Sisi Darat dan penunjangnya PT. Buanatama Dimensi Consultants 4 - 2



● Perletakan, tata letak dari masing-masing kelompok/komponen/jenis sisi darat dan penunjangnya. ● Spesifikasi teknis dari masing-masing kelompok/komponen/jenis sisi darat dan penunjangnya. ● Perkiraan biaya pengadaan, pemasangan, pelaksanaan pembangunan dari



masing-masing



kelompok



/



komponen/jenis



sisi darat dan



penunjangnya. Rencana jadwal pengadaan, pemasangan, pelaksanaan dari masing-masing kelompok / komponen / jenis sisi darat dan penunjangnya.



b)



Inovasi desain, meliputi : ● Mengekspresikan Bandar Udra yang mampu bersaing di kawasan regional dalam upaya pemenuhan kepuasan pelanggan. ● Inovasi desain bernafaskan kebudayaan setempat yang berfokus ke masa depan dengan penerapan desain interior yang modern namun tetap menjunjung tinggi nilai budaya lokal atau dengan kata lain keberadaan bangunan asli sebagai konteks. ● Inovasi desain secara ekstetika dapat diterima oleh seluruh lapisan masyarakat dan menciptakan suasana nyaman dengan berbagai tampilan ruang dalam yang membangkitkan daya tarik visual atau “eye catching” dengan tetap mengedepankan aspek operasional. ● Inovasi desain memberikan dukungan efektifitas dan efisiensi ekonomi baik pada tahap konstruksi maupun pemeliharaan dengan tetap mengutamakan kualitas dan fleksibilitas fungsi yang disediakan. ● Inovasi desain memberikan suatu panduan (guidelines) terhadap kegiatan fitting out for tenant di setiap area komersil yang di sediakan oleh pengelola bandar udara inovasi desain tetap memenuhi kriteria andalan daya tahan terhadap waktu, cuaca maupun ancaman bahaya kebakaran serta ramah lingkungan. ● Innovasi desain eco-terminal meliputi strategi pemanfaatan cahaya alam dengan tetap mengantisipasi dampak terhadap kondisi micro – climate lingkungan serta terminal, efisiensi penggunaan air bersih, efisiensi PT. Buanatama Dimensi Consultants 4 - 3



penggunaan energi, penanganan polusi suara dsb. ● Inovasi desain tata cahaya dan tata suara ( akustik ) terminal.



4.2.1



Pekerjaan Persiapan A. Inventarisasi dan kompilasi data sekunder yang diperlukan untuk pelaksana pekerjaan ini meliputi : 1)



Data harga satuan daerah setempat a. Harga bahan bangunan b. Harga upah pekerja c. Harga peralatan



2)



Data Topografi, Fisiografi dan Meteorologi yang melanjutkan survey terdahulu yang telah dilakukan, berupa : a. Peta situasi lokasi bandar udara b. Peta topografi lokasi bandar udara c. Data peil banjir tertinggi d. Data kondisi tanah hasil penyelidikan tanah di lokasi bandara udara e. Data sumber material / quarry yang ada di lokasi



3)



Dokumen / hasil studi yang terkait dengang perencanaan konstruksi sipil



B. Data Primer yang diperlukan meliputi : 1. Pengukuran Topografi Pengukuran Topografi dimaksudkan untuk memetakan keadaan dan situasi Bandar Udara dengan ketelitian yang dapat dipertanggung jawabkan, sesuai dengan cakupan studi yang dilaksanakan, meliputi : a. Orientasi Lapangan PT. Buanatama Dimensi Consultants 4 - 4



Orientasi lapangan dimaksudkan untuk pengenalan lebih jauh tentang kondisi areal survei, mengumpulkan berbagai informasi tentang keadaan lapangan yang akan di survei beserta perubahan-perubahan yang di temui di lapangan sebagai masukan dalam penyempurnaan peta rencana kerja.



b. Pemasangan Patok Tetap ( Benchmark ) Jumlah Bench Mark (BM) yang akan dipasang minimum adalah 10 buah, dilengkapi dengan notasi dan dipasang pada lokasi yang sesuai dengan rencana perletakan BM yang telah ditentukan di atas peta dasar. Bench Mark berukuran ( 1,00 x 0,30 x 0,30 ) m3 dibuat dari campuran beton, diberi kerangka besi di tengah-tengahnya. Bench Mark ditanam 0,75 m sehingga bagian yang berada diatas permukaan tanah 0,25 m. BM ditanam di tempat yang aman dan mudah di cari dan dipasang sesuai dengan tempat yang telah direncanakan pada tahap persiapan. c. Pengukuran Koordinat ( Kerangka Dasar Horizontal ) Pengukuran koordinat titik Bench Mark (BM) dilakukan dengan menggunakan peralatan Global Possisting System ( GPS ) Geodetik yang ikatkan pada titik-titik kerangka dasar horizontal nasional terdekat atau Bench Mark (BM) eksisting yang telah ditetapkan oleh Bakorsurtanal,



BPN



atau



instansi



lain



yang



dapat



dipertanggungjawabkan akurasi datanya. d. Pengamatan Azimuth Pengamatan Azimuth dengan System



menggunakan Global Possistioning



( GPS ) Geodetik yang diikatkan pada titik-titik kerangka



dasar horizontal nasional terdekat atau Bench Mark ( BM ) eksisting yang telah ditetapkan oleh Bakosurtanal, BPN atau instansi lain yang



PT. Buanatama Dimensi Consultants 4 - 5



dapat dipertanggungjawabkan akurasi datanya melalui pengamatan sekurang- kurangnya 1 jam. e. Kerangka Dasar Vertikal / Sipat Datar, meliputi : 1) Pengukuran Sipat Dasar Utama Titik referensi tinggi ditentukan terhadap Titik Tinggi Nasional (TTG) atau titik-titik lain yang ketinggiannya dalam sistem nasional / MSL ( Mean Sea Level ). Jalur Pengukuran Sipat Data Primer akan mengikuti jalur pengukuran Poligon



Primer kecuali bila ditemui daerah yang terjal atau gunung sehingga tidak memungkinkan dilakukan pengukuran waterpass, maka akan menggunakan cara trigonometris. Adapun spesifikasi teknis pengukurannya, yaitu : ● Alat sipat datar yang digunakan adalah Automatic Level Arde 2 sperti : Wild NAK – 2, Zeiss – Ni. ● Jalur Pengukuran mengikuti jalur poligon. ● Pembacaan dilakukan terhadap 3 (tiga) benang ( atas, tengah, bawah) ● Minimal 2 kali dalam setiap minggu alat harus di cek kesalahan garis bidik ( kolimasi ). ● Jumlah slog perseksi harus genap. ● Pada waktu pembidikan akan diusahakan agar jarak belakang ( DB ) sama dengan jarak muka (DM) apabila ∑ db ≠∑ dm hasil hitungan beda tinggi perlu dikorelasi terhadap faktor koreksi garis bidik. ● Jarak pembacaan dari alat waterpass ke rambu maksimum 50 meter ● Pengukuran perseksi dilakukan pergi dan pulang. ● Rambu harus diberi alas atau staatpot, kecuali pada patok kayu PT. Buanatama Dimensi Consultants 4 - 6



/ BM. ● Dalam pengukuran sipat datar, rambu-rambu harus digunakan secara selang-seling sehingga rambu yang diamati pada titik awal akan menjadi rambu titik akhir pada setiap seksi. ● Tinggi patok kayu BM dari permukaan tanah harus diukur. ● Kesalahan penutup maksimum 8 √ D mm dimana D adalah jarak dalam km.



2) Pengukuran Sipat Datar Cabang ( Sekunder ) Jalur pengukuran Sipat Datar Cabang akan mengikuti jalur pengukuran



poligon



cabang.



Adapaun



spesifikasi



teknis



pengukuran sebagai berikut : ● Jalur pengukuran mengikuti jalur poligon cabang ( sekunder ) dan menggunakan alat ukur Automatic Orde ( WILD NAK – 1, Sokkisa C – 3a ). ● Pengukuran perseksi dilakukan untuk arah pergi saja dan dilakukan dengan double stand dengan pembacaan rambu lengkap



(BT,BA,BB).



● Toleransi salah penutup beda tinggi ( T ) -



T = ( 15 √ D ) mm



-



D = jarak antar 2 titik kerangka dasar vertikal dalam satuan kilometer







Ketentuan lain sama seperti pada sipat datar utama



3) Pengukuran Situasi Area pengukuran situasi meliputi :



1. Area Bandar Udara eksisting 2. Area rencana pengembangan Bandar Udara PT. Buanatama Dimensi Consultants 4 - 7



3. Area diluar angka 1 dan 2 diatas, dimana data hasil pengukuran situasi tersebut diperlukan untuk perencanaan Bandar Udara



C. Penyelidikan Tanah Pekerjaaan penyelidikan tanah yang dilakukan meliputi pengambilan sample di lapangan dan pengujian di laboratorium untuk mendapatkan data kondisi / karakteristik tanah terutama pada areal rencana pembangunan fasilitas bandar udara, serta kesempatan / kajian tanah terhadap jenis perkerasan baik fleksibel maupun rigid.



1) Pekerjaan di lapangan, meliputi : ⮚ Sondir, dilakukan sampai kedalaman lebih dari 20 meter atau sampai ditemukan tanah keras yang dinyatakan dalam tegangan konus qc.150 kg/cm2. Jumlah sample minimal 10 titik. ● Bor mesin, dilakukan sampai kedalaman 20 meter atau sampai lapisan tanah keras yang didefinisikan dari hasil pembacaan SPT > 50. SPT dilakukan setiap 1,5 m jika SPT telah mencapai > 50, maka pengeboran akan dihentikan meskipun belum mencapai 20 m atau jika SPT tidak pernah mencapai > 50, pengeboran dihentikan pada kedalaman 20 m dari permukaan tanah. Pada saat booring, dilakukan pula pengambilan sample undisturbed (tidak terganggu) dengan menggunakan tabung sample pada setiap penggantian tanah sample boring. ⮚ Test Pit minimal 2 titik ( dilokasi ). ⮚ Pengambilan sample pad lokasi sumber material ( quarry ) minimal 2, jumlah sample minimal 6 2) Pekerjaan di Laboratorium Dengan diperolehnya sample tanah dari hasil boring maka test laboratorium yang dilakukan adalah :



⮚ Soil Description PT. Buanatama Dimensi Consultants 4 - 8



⮚ Kadar air



⮚ Spesifik Gravity ⮚ Atterberg Limit ⮚ Analisa Saringan / Hidrometer



⮚ Direct Shear ⮚ Consolidasi ⮚ Uncofined Dari hasil Test Pit test laboratorium yang dilakukan adalah : ⮚ Kadar air



⮚ Spesifik Gravity ⮚ Atterberg Limit ⮚ Analisa Saringan / Hidrometer



⮚ Modified Proctor ⮚ Soaked CBR Pemeriksaan untuk tanah timbunan dari quarry, maka test laboratorium yang dilakukan adalah : ⮚ Kadar air



⮚ Spesifik Gravity ⮚ Atterberg Limit ⮚ Analisa Saringan / Hidrometer



⮚ Modified Proctor ⮚ Soaked CBR



⮚ Sand Equivalent ⮚ Berat isi ⮚ Abrassi



⮚ Soundness



PT. Buanatama Dimensi Consultants 4 - 9



Material Campuran Aspal Beton : ⮚ Kadar air



⮚ Spesifik Gravity ⮚ Atterberg Limit ⮚ Analisa Saringan / Hidrometer



⮚ Modified Proctor ⮚ Soaked CBR



⮚ Sand Equivalent ⮚ Berat isi ⮚ Abrassi



⮚ Soundness ⮚ Marshal Test Pemeriksaan untuk material konstruksi dari quarry, maka test laboratorium yang dilakukan adalah : ⮚



Soaked CBR







Soundness Test







Abrasion Test







Grading Limit/Sieve Analyze







Clay Lump dll



3) Penyelidikan Hidrologi dan Klimatologi Penyelidikan Hidrologi dan dimaksudkan untuk mendapatkan data intensitas curah hujan, debit banjir 15 tahun dan sebagainya guna perencanaan drainase dan desain konstruksi landasan. Data hidrologi harus diambil yang terbaru dan aktual dalam kurun waktu yang memadai, termasuk



data



air



tanah



permukaan



apabila



dipandang



perlu.



Penyelidikan Klimatologi dimaksudkan untuk mendapatkan data-data cuaca/iklim, angin guna menentukan arah landasan yang sesuai.



PT. Buanatama Dimensi Consultants 4 - 10



4.2.2



Analisa Penyusunan Rancangan Teknik Terinci Fasilitas Bandar Udara Hal – hal yang perlu diperhatikan dalam analisis ini meliputi :



a.



Pekerjaan Awal, meliputi :



1)



Perbaikan Tanah Dasar (Apabila di perlukan)



2)



Data dan Konsep Perencanaan



3)







Data perencanaan







Standar dan peraturan yang digunakan



Analisa pekerjaan tanah ▪ Penyiapan dan pembersihan lahan ▪ Rencana ketinggian rencana ( leveling ) bangunan terminal ▪ Volume galian dan timbunan ▪ Sumber material timbunan



4)



Analisa Bahan Konstruksi dan Peralatan Perencanaan pembangunan dengan



memanfaatkan



agar memperhatikan kondisi bahan



konstruksi



yang



setempat



ada



serta



mengoptimalkan peralatan / alat-alat berat yang tersedia dilokasi.



b.



Rancangan Teknik Terinci Fasilitas Sisi Udara, meliputi :



1. Analisa dan perancangan runway ▪ Analisa panjang runway ▪ Perencanaan turning pad. ▪ Geometrik profil memanjang dan melintang runway



2.



Analisa dan perancangan taxiway ▪ Analisa panjang taxiway ▪ Perencanaan fillet ▪ Geometrik profil memanjang dan melintang taxiway PT. Buanatama Dimensi Consultants 4 - 11



3. Analisa dan perencanaan apron ▪ Analisa perluasan apron ▪ Geometrik profil apron



4. Analisa dan perancangan runway strip ▪ Analisa dan perencanaan shoulder, stopway, clearway ▪ Analisa dan perencanaan Runway End Safety Area (RESA)



5. Analisa perhitungan dan peningkatan daya dukung konstruksi perkerasan runway, taxiway dan apron. ▪ Analisa jenis konstruksi . ▪ Analisa kekuatan struktur landasan ▪ Material yang digunakan.



6. Analisa dan perancangan marka dan rambu ▪ Persyaratan teknis marka dan rambu. ▪ Marka di daerah pergerakan pesawat udara.



7. Analisa dan perancangan konstruksi jalan dan pagar di lingkungan Bandar Udara. ▪ Perencanaan struktur perkerasan jalan GSE. ▪ Perencanaan struktur perkerasan jalan Inspeksi ▪ Perencanaan struktur perkerasan jalan PKP-PK ▪ Jenis atau kriteria pagar pengaman



8. Analisa sistem drainase termasuk sub drainage, water table, regulating pond, gorong-gorong, box culvert dan tanggul perencanaan sistem drainase kebutuhan prasarana drainase : ▪ Tata letak jaringan drainase ▪ Konstruksi jaringan drainase



9. Analisa aeronautical lighting termasuk cable duct, man hole dan power PT. Buanatama Dimensi Consultants 4 - 12



house/sub station.



c.



Rancangan Teknik Terinci Fasilitas Navigasi dan Komunikasi Penerbangan 1. Radio Air Navigation System 2. Aeronautical Telecommunication Facilities 3. Airfield Lighting System 4. Electical System



d.



Rancangan



Teknik



Terinci Sistem Elektrikal,



meliputi : Peralatanan Elektrikal Arus Kuat 1. Lighting System 2. Instalasi Penangkal Petir 3. Peralatan System Pembumian 4. Power Supply System (Power Distribustion Apparature)



e.



Rancangan Teknik Terinci Fasilitas Sisi Darat, meliputi : 1) Analisa dan perancangan kebutuhan dan kapasitas bangunan, sesuai dengan masterplan 2) Analisa dan perancangan kebutuhan fasilitas parkir kendaran, jalur – jalur transportasi, landscape dan pedestrian serta drainase 3) Analisa dan perancangan struktur dan arsitektur bangunan



f.



Rancangan Teknik Terinci Sistem Mekanikal untuk Fasilitas Gedung / bangunan, analisa meliputi :



1)



Artificial Environment System a) Air Conditioner



2)



Fire Alarm System a) Detector ( smoke, thermal ) & Fire Alarm b) Hydrant Pilar c) Fire Extinguisher / Fighting d) Fire Fighting Vehicle PT. Buanatama Dimensi Consultants 4 - 13



3)



People Mover System ( Elevator )



4)



Solid Waste Disposal System ( incenerator ) / sistem persampahan



5)



Plumbing & Piping System a) Water Supply System ( Sistem distribusi air bersih ) b) Sewerage System ( Sistem pembuangan limbah cair )



g.



6)



Baggage Handling System



7)



Kursi tungggu



8)



Trolly



Rancangan Teknik Terinci Sistem Elektrikal untuk fasilitas gedung bangunan, analisa meliputi : Peralatan Elektrikal Arus Kuat



1) Lighting System 2) Instalasi Penangkal Petir 4) Peralatan Sistem pembumian 5) Power Supply System ( Power distribustion apparature ) 6) Dan fasilitas lainnya yang di pandang perlu



h.



4.2.3



Rancangan Teknis Terinci lainnya yang dipandang perlu



Dokumen Lelang dan Lainnya Setelah menganalisa semua data dan diperoleh hasil maka produk yang akan dihasilkan berupa dokumen tender dan juga produk-produk lainnya, seperti laporan perencanaan, rencana kerja dan syarat – syarat, dokumen prakualifikasi, spesifikasi teknis dan engineering estimate.



4.2.4



Prakiraan Kebutuhan Biaya Prakiraan biaya pembangunan agar dibuat secara rinci disesuaikan dengan pentahapan pembangunan fasilitas sisi udara Bandar Udara Pasir Pangaraian yang optimal berdasarkan kebutuhan operasional dan standar harga satuan PT. Buanatama Dimensi Consultants 4 - 14



upah, bahan dan peralatan terakhir yang ditetapkan oleh pemerintah daerah setempat dan/atau satuan harga pasar yang berlaku. Untuk itu dalam merencanakan Studi Rancangan Teknik Terinci ( RTT ) Sisi Udara dan Sisi Darat Bandar Udara Taufik Kemas diperlukan suatu pendekatan teknik atau metodologi yang berupa bagan alir berikut ini :



PT. Buanatama Dimensi Consultants 4 - 15



Berdasarkan bagan alir Studi Rancangan Teknik Terinci ( RTT ) Sisi Udara dan Sisi Darat Bandar Udara Taufik Kemas, konsultan mencoba memulai dengan pengumpulan data-data dan referensi yang berupa studi-studi lain yang terkait. Pengumpulan data terdiri dari : ●



Pengumpulan data primer yang terdiri dari : pengukuran topografi, penyelidikan tanah dan reconnaisance survey







Pengumpulan data sekunder yang terdiri dari : PT. Buanatama Dimensi Consultants 4 - 16







Hasil studi/pekerjaan pembuatan Rencana Induk Bandar Udara terakhir;







Peta situasi lokasi Bandar Udara.







Data topografi dan fisiografi (peta situasi Bandar Udara).







Data utilitas (kapasitas dan jaringan).







Data hasil penyelidikan tanah (soil investigation).







Data kondisi/kualitas air tanah dan air permukaan setempat.







Data temperatur dan kelembaban udara tiap bulan dalam satu tahun penuh dari BMG.







Harga satuan barang dan jasa setempat yang meliputi harga bahan, upah dan unit pekerjaa konstruksi.







Data Sumber material/Quarry, serta peralatan







Dan data-data lainnya yang diperlukan.



PT. Buanatama Dimensi Consultants 4 - 17



4.1



PENDEKATAN TERHADAP MASALAH



1



4.1.1 Umum



1



4.1.2 Pekerjaan Persiapan



2



4.2 PEKERJAAN RANCANGAN TEKNIK TERINCI SISI UDARA DAN SISI DARAT BANDAR UDARA 2 4.2.1 Pekerjaan Persiapan



4



B.



Data Primer yang diperlukan meliputi :



4



a.



Orientasi Lapangan



4



b.



Pemasangan Patok Tetap ( Benchmark )



5



c.



Pengukuran Koordinat ( Kerangka Dasar Horizontal )



5



d.



Pengamatan Azimuth



5



e.



Kerangka Dasar Vertikal / Sipat Datar, meliputi :



5



2)



Pengukuran Sipat Datar Cabang ( Sekunder )



6



3)



Pengukuran Situasi



7



C. Penyelidikan Tanah



7



1)



Pekerjaan di lapangan, meliputi :



7



2)



Pekerjaan di Laboratorium



8



Dari hasil Test Pit test laboratorium yang dilakukan adalah :



8



Pemeriksaan untuk tanah timbunan dari quarry, maka test laboratorium yang dilakukan adalah : 9 Material Campuran Aspal Beton :



9



Pemeriksaan untuk material konstruksi dari quarry, maka test laboratorium yang dilakukan adalah : 10 3)



Penyelidikan Hidrologi dan Klimatologi



10



4.2.2 Analisa Penyusunan Rancangan Teknik Terinci Fasilitas Bandar Udara



10



4.2.3 Dokumen Lelang dan Lainnya



14



4.2.4 Prakiraan Kebutuhan Biaya



14



Gambar 4.1 Alur Proses Pekerjaan Rancangan Teknik Terinci



15



PT. Buanatama Dimensi Consultants 4 - 18



PT. Buanatama Dimensi Consultants 4 - 19