Bab 8 KLPK 3 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

TUGAS PENGEMBANGAN ORGANISASI KELOMPOK III HAKEKAT INTERVENSI PENGEMBANGAN ORGANISASI



OLEH: I GEDE JAKA DIMMY PRATAMA NI PUTU YUNITA SUWINTARI NI LUH PUTU OKTAMIYANTI



PROGRAM STUDI MANAJEMEN EKSEKUTIF FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MAHASARASWATI 2016



1



DAFTAR ISI



COVER..........................................................................................................



1



DAFTAR ISI..................................................................................................



2



8.1 Pengertian Intervensi,..............................................................................



3



8.2 Sasaran intervensi....................................................................................



4



8.3 Jenis Intervensi Pengembangan Organisasi.............................................



4



8.4 Kriteria Suatu Intervensi Yang Efektif.....................................................



6



8.5 Pendekatan dasar intervensi.....................................................................



7



DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................



10



2



8.1 Pengertian Intervensi Kata intervensi biasanya di gunakan dalam dunia politik, salah satu pengertian intervensi adalah sebuah istilah dalam dunia politik dimana ada negara yang mencampuri urusan negara lainnya yang jelas bukan urusannya. Adapula definisi intervensi adalah campur tangan yang berlebihan dalam urusan politik,ekonomi,sosial dan budaya.Sehingga



negara



yang



melakukan



intervensi sering dibenci oleh negara-negara lainnya. Dalam pengembangan organisasi intervensi yang dimaksud adalah untuk menetapkan cara-cara apakah yang patut dipergunakan untuk merencanakan perbaikan berdasarkan masalah yang ditemukan dalam proses diagnosa dan pemberian umpan balik. Intervensi



berarti



keikutsertaan



klien



dan



konsultan



bersama-sama



merencanakan proses perbaikan berdasarkan atas masalah yang di jumpai dalam proses diagnosa. Tahap perencanaan intervensi harus diikuti dengan serangkaian konsep yang saling berhubungan satu sama lain. Yaitu antara lain terdiri dari teori, model dan kerangka konsep referensinya. Intervensi merupakan suatu kegiatan perbaikan yang terencana dalam proses pembinaan organisasi. Argyris merumuskan agak



lebih



terinci:



“intervensi merupakan kegiatan yang mencoba masuk kedalam suatu sistem tata hubungan yang sedang berjalan, hadir berada diantara orang-orang, kelompok ataupun suatu objek dengan tujuan untuk membantu mereka”. Ada suatu pemikiran yang implisit dari pengertian Argyris itu yang harus dibuat eksplisit. Pemikiran itu ialah bahwa sistem yang akan diintervensi itu tidak tergantung sama sekali pada pengintervensi. Chris Argyris merumuskan Intervensi sebagai berikut, “to enter an ongoing system of relationship, to come between or among groups or objects for the purpose of helping them”(memasuki ke dalam suatu sistem tata hubungan yang sedang



3



berjalan, datang di antara atau di tengah-tengah orang-orang, kelompok-kelompok atau tujuan dengan maksud menolong mereka) Intervensi merupakan suatu kegiatan yang di dalamnya terdapat suatu dugaan yang implisit bahwa antara yang melakukan intervensi dengan klien berada pada posisi saling tidak terikat (exist independenty of each other). Dengan demikian, di dala usaha intervensi ini klien lebih dibiarkan bebas membuat keputusannya sendiri dibandingkan daripada mengikuti keputusan-keputusan yang dibuat oleh change agent (pengintervensi). 8.2 Sasaran intervensi 1. Individu (perorangan) 2. Kelompok 3. Organisasi 8.3 Jenis Intervensi Pengembangan Organisasi Terdapat beragam jenis intervensi, dan kita dapat menggolongkannya dalam empat jenis utama, yakni : 1. 2. 3. 4.



Human Process Intervention Structural Intervention Human Resource Management Intervention Strategic Intervention



1. Human process intervention adalah jenis intervensi yang fokus pada peningkatan efektivitas hubungan antar manusia. Atau bagaiman agar relasi antar pegawai dapat dikembangkan secara produktif. Contoh intervensi dalam tipe ini adalah sbb: a. Process Consultation Intervensi yang berfokus pada hubungan antar-personal dan dinamika sosial yang terjadi dalam kelompok kerja.



4



b. Team Building Intervensi ini membantu kelompok kerja menjadi lebih efektif dalam memenuhi tugasnya. 2. Structural intervention adalah jenis intervensi yang fokus pada perubahan struktur dan desain organisasi. Jadi fokusnya lebih pada aspek infrastruktur organisasi. Jenis intervensi dalam tipe ini adalah sbb : a. Structural Design Proses perubahan ini menyangkut pembagian tugas dalam organisasi – berwujud dalam bentuk reorganisasi atau restrukturisasi b. Downsizing Intervensi ini bertujuan menurunkan biaya dan birokrasi dengan cara memangkas ukuran organisasi – baik dari sisi jumlah posisi ataupun jumlah pekerja. c. Reengineering Intervensi ini mendesain ulang secara radikal proses pekerjaan inti organisasi untuk menciptakan unjuk kerja yang lebih responsif. 3. HR Management Intervention adalah jenis intervensi yang berfokus pada perubahan dalam kebijakan dan sistem manajemen SDM. Contohnya adalah : a. Manajemen Kinerja Intervensi ini bertujuan untuk mengintegrasikan kinerja karyawan dengan sasaran strategis perusahaan, serta mekanisme reward atas prestasi kerja b. Perencanaan Karir



5



Intervensi ini membantu orang-orang untuk memilih jalur karir dan mencapai tujuan karir mereka. c. Sistem Penghargaan Intervensi ini bertujuan untuk merubah sistem penghargaan (reward) guna meningkatkan kepuasan dan kinerja karyawan. 4. Strategic Intervention adalah jenis intervensi yang berfokus pada tindakan strategis untuk merubahan bentuk dan kultur organisasi. Contoh dari jenis intervensi ini adalah sbb: a. Merger dan Akuisisi Intervensi ini merupakan proses yang sistematis untuk mengintegrasikan dua atau lebih organisasi. b. Perubahan Kultur Intervensi ini membantu organisasi mengembangkan kultur yang tepat untuk strategi dan lingkungan mereka c. Pembelajaran Organisasional Intervensi ini bertujuan meningkatkan kemampuan organisasi untuk memperoleh dan menyebarkan pengetahuan baru. 8.4 Kriteria Suatu Intervensi Yang Efektif Kriteria dari suatu intervensi yang efektif antara lain adanya informasi yang benar dan bermanfaat, kebebasan memilih, dan keterikatan di dalam.



6



1. Dengan informasi yang benar dan bermanfaat dimaksudkan segala bahan keterangan tentang masalah organisasi yang diperoleh ketika proses diagnosa. Bahan keterangan tersebut bukan karangan dari konsultan atau klien melainkan benar-benar terjadi dan berlaku secara nyata dalam kegiatan organisasi. Selain itu bahan keterangan tersebut berkaitan dengan persoalan yang sedang dipecahkan, sehingga bahan keterangan tersebut bermanfaat bagi perbaikan organisasi. Oleh karena itu tugas pertama bagi konsultan ialah mencari informasi yang benar dan bermanfaat tersebut. Kalau tugas ini tidak berhasil dilaksanakan, artinya konsultan tidak memperoleh data yang benar dan relevan kiranya sulit bisa dilakukan intervensi yang tepat. 2. Dengan kebebasan memilih dimaksudkan bahwa tempat pembuatan suatu keputusan itu terletak pada posisi klien. Klien sama sekali bebas memilih alternatif dalam pembuatan keputusan. Ia tidak tergantung kepada konsultan. Tidak ada suatu tindakan atau alternatif tindakan yang datang secara otomatis, tersusun rapi tinggal dipakai, atau dipaksa untuk dipakai. Dengan demikian kebebasan memilih ini ditekankan bahwa tidak ada paksaan pada klien untuk memilih dan membuat keputusan. 3. Dengan keterikatan kedalam dimaksudkan untuk memberikan penekanan bahwa klien mempunyai tanggung jawab untuk tetap terikat pada pelaksanaan dari rencana atau keputusan yang telah dibuat. Klien yang telah dengan bebas membuat keputusan untuk perbaikan organisasi dengan cara tertentu, maka dalam hal ini dia bertanggung jawab untuk mau melaksanakannya. Keterikatan ini sangat penting artinya, karena inti usaha pembinaan organisasi terletak pada keterikatan orang-orang yang terlibat sejak awal sampai usaha pembinaan organisasi itu selesai. Dengan tiga kriteria diatas kita dapat menangkap bahwa proses intervensi itu memang sangat tergantung pada proses diagnosa. Dengan kata lain proses



7



pengumpulan data akan banyak mewarnai kegiatan intervensi yang akan dijalankan. Proses intervensi bukanlah berdiri sendiri. Dengan demikian perencanaan intervensi yang tidak berdasarkan proses pengumpulan data atau diagnosa, maka intervensi seperti itu kurang logis. 8.5 Pendekatan dasar intervensi Didalam PO ada 3 pendekatan dalam intervensi, yaitu sebagai berikut; a. Intervensi structural (berfokus pada tingkat organisasinya), melalui: Restrukturisasi/reorganisasi; alasan ekonomi, proses, komunikasi lancar dan pengawasan. ·



Sistem Imbalan Baru; perilaku fungsi dari konsekuwensi, konvensional,



imbalan atas dasar jam kerja dirubah menjadi imbalan atas dasar kinerja. ·



Perubahan kultur Organisasi; tangguh, eksis, mampu menghadapi tantangan



jaman. b. ·



Intervensi Teknikal (berfokus pada tingkat pekerjaannya), melalui; Rancang Bangun Ulang Pekerjaan (RBUP); RBUP berfokus pada tingkat



pekerja: alih tugas (rutinitas tugas), alih wilayah (mengurangi kebosanan dengan perluasan pekerjaan), (horizontalàpeningkatn produktifitas); pekerjaan kekaryaan (vertikal : penggabungan tugas, penciptaan hubungan pekerjaan klien, pengembangan pekerjaan/cara yang paling tepat, membuka saluran umpan balik) ·



Tim Kerja Otonom; memutuskan, menentukan sendiri sasaran yang ingin



dicapai kelompok dan bebas membagi pekerjaan antar anggota kelompok. ·



Sistem Sosioteknikal; Rancang Bangun Ulang Pekerjaan (RBUP):



optimalisasi pemenuhan tuntutan sosial dan teknikal pada pekerjaan pertimbangan sosial (manusia yang bekerja dan interaksinya) dan teknikal (alat, teknik, prosedur,dll yang dipakai dalam pelaksanaan tugas pekerjaan.) ·



Peningkatan mutu hidup Karyawan 8



Proses organisasi bersikap tanggapa terhadap kebutuhan pegawai melalui pengembangan mekanisme tertentu yang memungkinkan mereka terlibat penuh dalam pengambilan keputusan mengenai hidup mereka ditempat kerja. Pengakuan dan penghargaan terhadap harkat dan martabat manusia. Timbulnya konsep pemberdayaan manusia di tempat kerja. Bekerja tidak lagi mutlak dipandang sebagai “cari nafkah” sehingga mandiri dan tidak tergantung pada orang lain dalam pemenuhan kebutuhan. c. ·



Intervensi berfokus pada manusia. Pelatihan Kepekaan



Mengubah perilaku melaui interaksi kelompok yang tidak tersetruktur (lingkungan penuh keterbukaan; diarahkan secara longgar oleh para perilaku organisasi agar tercipta suasana tetap hidup, tidak ada penonjolan peran kepemimpinan) ·



Umpan Balik melalui Survey



Digunakan untuk mengkaji hal-hal yang berkaitan dengan sikap anggota organisasi, menemukan kesenjangan/beda presepsi, serta menyelesaikan masalah. ·



Konsultan Proses



Organisasi masih tetap mungkin untuk disempurnakan dalam semua aspek/seginya. ·



Pembinaan Tim



Peningkatan interaksi antara anggota tim/antar tim dalam rangka peningkatan sikap saling percaya/keterbukaan. ·



Pembinaan kerja sama antar kelompok



Mengubah sikap, pendekatan stereotip dan presepsi yang dimiliki oleh suatu kelompok tentang kelompok lain dalam organisasi.



9



10



DAFTAR PUSTAKA



https://www.google.co.id/url? sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&cad=rja&uact=8&ved=0ahUKEwiK4u 7SyfDPAhUGtY8KHYIJAl8QFggaMAA&url=http%3A%2F%2Frajapresentasi.com %2F2012%2F02%2Fjenis-intervensi-pengembangan-organisasi %2F&usg=AFQjCNHOc6mn82zJ7F_zePNGMCBuVpdtw&sig2=jl0mjb2DfVPg74_RFVyzHA https://www.google.co.id/url? sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=2&cad=rja&uact=8&ved=0ahUKEwj1sipyvDPAhVFpo8KHcmxBm8QFggfMAE&url=http%3A%2F %2Fpuspitatata5.blogspot.com%2F2012%2F11%2Fpengantar-organisasiintervensi.html&usg=AFQjCNGFqtMXy5QYzPT7UcRcY5XCJhEYPg&sig2=h3aTy eRDT1xjy09wbh2jdw https://mily.wordpress.com/intervensi/



11