BAB II Epsk Rev [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A.



Kajian Pustaka 1. Definisi Pengukuran waktu sintesa Pengukuran waktu sintesa adalah Metode keseimbangan antara kegiatan manusia yang dikontribusikan dengan unit output yang dihasilkan, untuk menyatukan gagasan yang berbeda - beda kedalam suatu elemen keseluruhan. Sedangkan Usulan tata letak adalah proses perancangan fasilitas, perencanaan, desain dan susunan fasilitas, peralatan phisik dan manusia yang ditujukan untuk meningkatkan efisiensi produksi dan sistem pelayanan. Dan juga pengukuran waktu adalah metode penetapan keseimbangan antara jalur manusia yang dikonstribusikan dengan unit output yang dihasilkan. Pengukuran waktu akan selalu berhubungan dengan usaha-usaha untuk menetapkan waktu baku yang dibutuhkan guna menyelesaikan suatu pekerjaan, bisa disebut juga pekerjaan mengamati dan mencatat waktu-waktu kerja baik setiap elemen ataupun siklus dengan menggunakan alat-alat yang telah disiapkan diatas. Pengukuran waktu kerja pada dasarnya merupakan suatu usaha untuk menentukan lamanya waktu kerja yang dibutuhkan oleh seorang operator (yang sudah terlatih) (yang sudah terlatih) untuk menyelesaikan suatu pekerjaan suatu pekerjaan yang spesifik, pada tingkat kecepatan kerja yang normal,serta dalam lingkungan kerja yang terbaik pada saat itu. Dengan demikian pengukuran 5



6



pengukuran waktu ini merupakan merupakan suatu proses kuatitatif, kuatitatif, yang diarahkan untuk mendapatkan suatukriteria yang obyektif. Studi mengenai pengukuran waktu kerja dilakukan untuk dapat melakukan perancangan perancangan atau perbaikan perbaikan dari suatu sistem kerja. Untuk keperluan keperluan tersebut, dilakukan penentuan waktu baku, yaitu waktu yang diperlukan dalam bekerja dalam bekerja dengan telah mempertimbangkan faktor-fakto rfaktor diluar elemen pekerjaan yang dilakukan. METHODS TIME MEASUREMENT (MTM) Metode pengukuran waktu yang dalam istilah asingnya lebih dikenal sebagai Methods Time Measurement (MTM) adalah suatu sistem penetepan awal waktu baku (predetermined time standard) yang dikembangkan berdasarkan studi gambar gerakan-gerakan kerja dari suatu operasi kerja industri yang direkam dalam film. Sistem ini didefinisikan sebagai suatu prosedur untuk menganalisa setiap operasi atau metode kerja ke dalam gerakan-gerakan dasar yang diperlukan untuk melaksanakan kerja tersebut, dan kemudian menetapkan standard waktu dari masing-masing gerakan tersebut berdasarkan macam gerakan dan kondisi-kondisi kerja masing-masing yang ada. Pengukuran waktu metode membagi gerakan-gerakan kerja atas elemenelemen gerakan menjangkau (reach), mengangkut (move), memutar (turn), memegang (grasp), mengarahkan (position), melepas (release), lepas rakit (disassemble), gerakan mata (eye movement), dan beberapa gerakan anggota badan lainnya.



7



Waktu untuk setiap elemen gerak ini ditentukan menurut beberapa kondisi yang disebut kelas-kelas. Kelas-kelas ini dapat menyangkut keadaan-keadaan perhentian, keadaan objek yang ditempuh atau dibawa, sulit mudahnya menangani objek atau kondisi-kondisi lainnya. Diawali sekitar tahun 1963 untuk pertama kalinya diperkenalkan anggota dari sistem Pengukuran Waktu Metode (methods time measurement) yang disebut dengan General Purpose Data (MTMGPD)dan pada saat yang bersamaan MTM- 1 dipakai untuk merencanakan sistem dasar dari MTM. Belakangan ini perkembangan sistem/metode MTM-GPD, MTM-2, MTM-3, MTM-V, MTM-M, MTM-C, dan 4M DATA (Wignjosoebroto, 2000). TMU merupakan satuan waktu yang digunakan dalam MTM (Methods Time Measurement) baik MTM 1,2 dan 3. Definisi TMU adalah unit pengukuran waktu, dimana : 1 TMU = 0,00001 jam 1 TMU = 0,036 detik Tahap dalam Pengukuran Waktu Kerja dengan Metode MTM-1 Pada dasarnya, terdapat tiga tahap dalam melakukan pengukuran waktu kerja dengan metoda MTM-1, yaitu: a) Pendahuluan b) Observasi c) Perhitungan dan pengecekan Pemilihan operator sebaiknya yang sudah mempunyai metoda kerja yang tetap dan dianggap baik. Yang dimaksud dengan pendekatan operator ialah



8



pemberitahuan kepada operator tentang pengukuran dan pencatatan yang akan dilakukan, dengan tujuan agar operator dapat bekerja secara wajar. Yang dimaksud dengan pengumpulan informasi adalah identifikasi kegiatan meliputi: lokasi kegiatan, identifikasi bahan dan bagian-bagiannya, peralatan yang dipakai, tata letak tempat kerja, kondisi pekerjaan, kualitas dan pengukuran jarak.



2. Kegunaan tujuan pengukuran waktu a) Perencanaan kebutuhan tenaga kerja (man power planning). b) Estimasi biaya-biaya untuk upah pekerja. c) Penjadwalan produksi. d) Perencanaan sistem pemberian bonus dan insentif bagi pekerja yang berprestasi. e) Indikasi output yang mampu dihasilkan oleh seorang operator. 3. Teknik teknik pengukuran waktu A. Secara langsung a. Pengukuran waktu dengan jam henti (Stop Watch Jam ) i.



Pengertian Stopwatch adalah alat yang digunakan untuk mengukur lamanya waktu yang diperlukan dalam kegiatan. Stopwatch secara khas dirancang untuk memulai dengan menekan tombol diatas dan berhenti sehingga suatu waktu detik ditampilkan sebagai waktu yang berlalu. Kemudian dengan menekan tombol diatas yang kedua kali kemudian memasang lagi stopwatch pada nol.



9



ii.



Macam macam stopwatch Stopwatch analog dan digital



b. Sampling pekerjaan ( Work Sampling ) i.



Pengertian Work Sampling adalah suatu teknik untuk mengadakan sejumlah besar pengamatan terhadap aktivitas kinerja dari mesin, proses atau pekerja/operator



ii.



Macam-macam fungsi work sampling Untuk mengetahui distribusi pemakain waktu sepanjang waktu kerja oleh pekerja atau kelompok kerja. Untuk mengetahui tingkat pemanfaatan mesin-mesin atau alat-alat di pabrik, Untuk menentukan waktu baku bagi pekerja-pekerja tidak langsung dan Untuk memperkirakan kelonggaran bagi suatu pekerjaan



iii.



Cara kerja work sampling Cara kerja work sampling yaitu Dari pengamatan yang dilakukan untuk mengetahui kinerja satu orang atau lebih, pengamatan dapat dilihat berbagai orang yang melakukan pekerjaan beserta seberapa sering (frekeuensi) pekerjaan yang dilakukan berbagai orang itu teramati. Semakin tinggi frekuensi, maka semakin sering kejadian tersebut dilakukan dan dapat pula diduga bahwa total waktu yang dibutuhkan semakin banyak.



10



Demikian adalah kurang lebih apa yang terjadi dengan sampling pekerjaan.



c. Perbedaan Stopwatch dengan work sampling cara melakukan pengukurannya, dengan metode stopwatch pengamat harus terus menerus berada di lokasi dimana pekerjaan berlangsung , sedangkan work sampling sebaliknya. Begitu juga objeknya, dengan metode stopwatch, objek yang dapat diamati hanya 1 operator tetapi dengan metode work sampling dapat mengamati beberapa operator2. Secara Tidak Langsung



B. Secara waktu baku a. Pengertian Waktu baku adalah waktu yang dibutuhkan untuk mengerjakan atau menyelesaikan suatu aktivitas atau pekerjaan oleh tenaga kerja yang wajar pada situasi dan kondisi yang normal sehingga didapatkan waktu baku atau waktu standar secara umum. b. Penentuan waktu baku i.



Waktu siklus : waktu hasil pengamatan secara langsung yang tertera dalam stop watch.



ii.



Waktu normal : waktu kerja telah mempertimbangkan factor penyesuaian



11



iii.



Waktu baku waktu kerja dengan mempertimbangkan factor penyesuaian dan faktor kelonggaran (allowance )



c. Manfaat Waktu Baku Penjadwalan



produksi



(Production



Schedulling



),



Perencanaan kebutuhan tenaga kerja Man Power Planning ), Perencanaan pekerja,



sistem



berproduksi,



kompensasi, dan



Menunjukkan



Mengetahui



kemampuan



besaran



-



besaran



performansi sistem kerja berdasar data produksi aktualB d. Pengertian Data waktu yang dibuat untuk suatu kelompok pekerjaan hanya berlaku untuk kelompok itu sendiri. Maka para ahli pun berusaha untuk mendapatkan data waktu baku pekerjaan yang dapat berlaku lebih umum. Berbagai cara pembagian suatu pekerjaan atas elemen-elemen gerakan telah melahirkan beberapa metoda penentuan waktu baku secara sintesa, yaitu : Analisis Waktu Gerakan (Motion Time Analysis), Waktu Gerakan Baku (Motion Time Standard), Waktu Gerakan Dimensi (Dimention



Motion



Time),



Faktor



Pengukuran



Waktu



Metoda



(Motion



Kerja Time



(Work



Measurement),



Pengukuran Waktu Gerakan Dasar (Basic Motion Time). e. Kegunaan data waktu gerakan



Factor)



12



Karena setiap elemen gerakan diketahui waktunya (dalam tabel-tabel), maka waktu penyelesaian operasi dapat ditentukan sebelum operasi tersebut dijalankan, Waktu baku untuk setiap operasi dapat ditentukan dalam waktu yang singkat karena dilakukan hanya dengan menyintesa waktuwaktu dari elemenelemen gerakannya, Karenanya pula biaya pemakaian untuk menentukan waktu baku dengan cara ini sangat mudah, Untuk mengembangkan ,etoda yang ada. Disini dievaluasi waktu dari metoda lama untuk dikembangkan metoda baru, Untuk membantu perancangan produk (produk design). Bila ternyata kondisi suatu produk (seperti berat, bentuk dan lain-lain) memberi pengaruh buruk terhadap waktu kerja maka dapat diusahakan perbaikannya.



13



B.



Kerangka Berpikir



Identifikasi Masalah 1. Belum diketahui gerakan-gerakan dalam perakitan kereta api mainan menggunakan metode Maynard Operation Squance Time (MOST) 2. Belum diketahui metode yang efektif dan efisien dalam menentukan waktu baku 3. Belum diketahi gerakan-gerakan perakitan pulpen menggunakan metode Method Time Measurement (MTM) Pengumpulan Data Data diambil dari modul peta-peta kerja Pengolahan data Membuat tabel perhitungan menggunakan metode MOST dan MTM pada setiap komponen yang Analisis Menganalisis data yang telah didapat dan diolah agar diketahui hasil dari penguraian dari peta kerja setempat dan peta kerja keseluruhan dengan metode Schumard, Perhitungan waktu baku, waktu normal dan waktu standart. Hal yang diharapkan Setelah dilakukannya analisis data, penulis mengharapkan dapat mengetahui hasil kompnnen yang dihitung menggunakan metode MOST dan MTM Gambar 2.1 Sumber : Hasil Peneltian



14



C. Penelitian Yang Relevan 1. Ch. Desi Kusmindari, Ari Muzakir, Renilaili 2018, Seminar Nasional Teknologi



Informasi



Dan



Komunikasi(SEMNASTIK)XPalembang-



Indonesia , “ APLIKASI PREDETMINED TIME STUDY SEBAGAI ALAT BANTU PERHITUNGAN MEASUREMENT TIME STUDY”. Evaluasi hasil dari pengembangan sistem perhitungan waktu baku yang telah diterapkan selama kurang lebih 1 semester (6 bulan) dilakukan dengan menggunakan instrument Webqual dimana terdapat 3 bagian pengujian yaitu usability quality, information quality dan interaction quality. Instrumen penilaian ini menekankan penilaian sistem informasi dilihat berdasarkan sudut pandang pada pengguna akhir. Adapun hasil dari uji validitas nilai Pearson Corellation dan dengan melihat nilai Corrected Item – Total Corellation yang berada diatas 0.6 atau sama dengan 0.6 dan hasil uji reliabilitas di dapat nilai chronbach’s alpha berada diatas 0.60. Dan hasil hipotesis untuk variable usability quality di dapat koefisien korelasi 0.700 yang berarti penilaian Usability Quality (X1) memiliki hubungan atau pengaruh yang erat terhadap Overall Impression(Y), hasil hipotesis variable Information Quality (X2) koefisien korelasi 0.715 yang berarti penilaian memiliki hubungan atau pengaruh yang erat terhadap Overall Impression (Y), dan hasil hipotesis variabel Interaction Quality (X3) koefisien korelasi 0.813 yang berarti penilaian memiliki hubungan atau pengaruh yang erat terhadap Overall Impression (Y).



15



2. Kristianto Aritonang, Zaenal Arifin, Dadang Redantan , Program Studi Teknik Industri Universitas Riau Kepulauan Batam, E-ISSN 2598-9987, “ PENERAPAN METODE MOST DALAM PEMBUATAN JIG UNTUK MENINGKATKAN OUTPUT (Studi Kasus di PT. LOUIS ALAIN)”. Penelitian ini dilakukan di bengkel elektronik “ABC”. PT. Louis Alain merupakan sebuah perusahaan pembuatan Lunchbox Table Stainless yang berdasarkan penamatan dan penelitian dan wawancara, bahwa operator tidak dapat bekerja mengikuti standar operasional kerja yang telah ditentukan dengan baik mengakibatkan proses Fit Up akan terganggu dan membutuhkan tambahan waktu untuk menyelesaikan satu siklus kerja dalam satu hari yang akan berdampak tidak terpenuhi hasil produksi dari target yang telah ditentukan. Hasil pengukuran kerja kondisi sekarang sebesar 29-30/hari, sedangkan hasil pengukuran kerja kondisi usulan sebesar 45-46/hari. Perbedaan hasil pengukuran tersebut disebabkan adanya beberapa gerakan yang tidak dapat dilakukan bersama antara tangan kiri dan tangan kanan pada stasiun kerja Fit Up yaitu, kegiatan mengambil dan meletakkan penggaris/siku dengan spidol untuk menandai sebuah ukuran. Pemilihan aplikasi ini dapat disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan.