Bab Iii Analisis Situasi [PDF]

  • Author / Uploaded
  • Arik
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BAB 3 ANALISIS SITUASI A. Gambaran Umum Puskesmas Sumberjambe 1.



Struktur Organisasi Puskesmas Sumberjambe Puskesmas Sumberjambe terletak di wilayah Kecamatan Sumberjambe Jl.



Cendrawasih No. 02 Sumberjambe telp. (0331) 593712.Yang dikepalai oleh seorang Dokter Gigi. Berikut adalah data tenaga medis non medis yang berada di Puskesmas Sumberjambe: drg. Ade Kusmaningih



Gambar 3.1 Struktur Organisasi UPT Puskesmas Sumberjambe



18



19



Berikut adalah data tenaga medis dan non medis yang berada di UPT. Puskesmas Sumberjambe. Jabatan Jumlah Dokter Umum 1 Dokter Gigi 1 Bidan 24 Perawat 15 Analis laborat 1 Petugas Admin 7 Nutrisionis 2 Sopir &Penjaga malam 4 Tenaga Lain-lain 29 Tabel 3.1 Data Tenaga di Puskesmas Sumberjambe 2.



Keterangan PTT PNS/MAGANG PNS/PTT/MAGANG PNS/PTT/MAGANG PNS PNS PNS Magang Magang



Tugas Pokok dan Fungsi a. Kepala Puskesmas Kepala Puskesmas berada pada Penata Tk I/III D. b. Kepala Tata Usaha Kepala Tata Usaha berada pada Penata gol. III C c. Koordinator Tim Manajemen Mutu Adalah pendekatan manajemen yang merupakan suatu sistem yang terstruktur untuk menciptakan pertisipasi menyeluruh di seluruh jajaran Puskesmas dalam merencanakan dan melaksanakan fungsi Puskesmas agar sesuai dengan standar. d. Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) : 1) Koordinator UKM Essensial yang membawahi beberapa program antara lain: KIA-KB, Klinik KB perbaikan gizi, Promkes, Kesling, Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Perawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas). 2) Koordinator UKM Pengembangan diantaranya meliputi: Imunisasi surveilans penyakit dan KLB, Matra, Penyakit Tidak Melunar, Kesehatan Gigi dan Mulut Kesehatan Jiwa, Kesehatan Kerja, Kesehatan



Indera,



Pengobatan



Tradisional,



Kesehatan



Usila,



Kesehatan Olahraga, IMS/VCT, UKS, Program Pengembangan Lainnya.



20



e. Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) 1) Koordinator UKP perorangan Rawat Jalan terdiri dari: Pendaftaran, Poli umum, Poli KIA/KB, Poli gigi, Konsultasi gizi, UGD, Laboratorium, Kamar Obat, Gudang Obat, Puskesmas Keliling, Poli IVA, Poli Tb, DOTs, Poli P2, Konsultasi Sanitasi, Poli PKPR, poli imunisasi. 2) Koordinator UKP perorangan Rawat Inap terdiri dari: Rawat Inap dan Poned. f. Jaringan Pelayanan Puskesmas Meliputi 1) Unit Puskesmas pembantu, yang mengkoordinir beberapa bidan, perawat, Pondok Kesehatan desa (Ponkesdes) yang menjadi wilayah binaannya. 2) Ponkesdes (Pondok Kesehatan Desa) 3) Pos Kesehatan Desa (Ponkesdes) / Polindes (Pondok Bersalin Desa) 3. Visi dan Misi Puskesmas Sumberjambe Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata “visi” diartikan sebagai pandangan atau wawasan ke depan. Visi juga merupakan suatu pernyataan yang menjabarkan hal-hal yang yang hendak diwujudkan oleh sebuah institusi pada masa yang akan datang. Sedangkan “misi” merupakan penetapan target atau tujuan institusi dalam waktu singkat yang umumnya satu tahun hingga tiga tahun. Berikut adalah Visi dan Misi Puskesmas Sumberjambe. a. Visi Visi



Puskesmas



Sumberjambe



adalah



“Mewujudkan



Masyarakat



Sumberjambe yang sehat mandiri dan berkeadilan”. b. Misi Berikut ini adalah misi Puskesmas Sumberjambe, yaitu : 1) Menggerakkan Pembangunan Berwawasan Kesehatan. 2) Mendorong Terwujudnya Kemandirian Masyarakat untuk Hidup Sehat



21



3) Mewujudkan, Memelihara dan Meningkatkan Pelayanan Kesehatan yang Bermutu, Merata dan Terjangkau 4) Meningkatkan Upaya Pengendalian Penyakit dan Penaggulangan Masalah Kesehatan 5) Meningkatkan dan Mendayagunakan Sumberdaya Kesehatan 4. Tujuan dan Sasaran Puskesmas Sumberjambe a. Tujuan Tujuan Puskesmas Sumberjambe adalah Meningkatkan kesadaran, kemauan hidup sehat masyarakat, agar mampu mnejangkau pelayanan kesehatan yang bermutu dalam rangka mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. b. Sasaran Dalam



rangka



menjalankan



misinya,



Puskesmas



Sumberjambe



menetapkan sasaran sebagai berikut: 1) Untuk mewujudkan misi ”Meningkatkan menajemen mutu yang berkualitas dan berkesinambungan”, maka sasaran yang ditetapkan adalah meningkatkan ketepatan dan kelengkapan administrasi dan manajemen puskesmas dengan bertolok ukur pada kepuasan masyarakat terhadap pelayanan puskesmas. 2) Untuk mewujudkan misi ”Meningkatkan program promotif dan preventif serta pemberdayaan peran serta masyarakat dalam bidang kesehatan”, maka sasaran yang ditetapkan adalah meningkatkan pengetahuan dan kesadaran untuk berperilaku hidup bersih dan sehat serta pemberdayaan masyarakat ke arah kemandirian. 3) Untuk mewujudkan misi ”Memberikan pelayanan kesehatan tingkat pertama yang bermutu, aman dan terpercaya”, maka sasaran yang ditetapkan adalah meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan dasar di Puskesmas dan jaringannya serta meningkatkan jangkauan dan kualitas pelayanan kesehatan dengan kemampuan pelayanan kesehatan gawat darurat yang dapat diakses masyarakat. 4) Untuk mewujudkan misi ”Menjalin kemitraan yang efektif dan berkesinambungan dengan lintas sektor”, maka sasaran yang ditetapkan



22



adalah meningkatkan kerja sama dan koordinasi terkait masalah kesehatan dengan lintas sektor, tokoh agama dan tokoh masyarakat. 5) Untuk mewujudkan misi ”Meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas dan berkomitmen tinggi”, maka sasaran yang ditetapkan adalahmeningkatkan jumlah, jenis, mutu dan penyebaran tenaga kesehatan sesuai standar. 5. Kondisi Geografis dan Iklim Wilayah Puskesmas Sumberjambe 1) Keadaan Geografi 



Luas Wilayah



:



138,24km2







Wilayah dataran rendah



:



36 %







Wilayah dataran tinggi



:



102,24 %







Jumlah desa / kelurahan



:



9 desa







Yang dapat dijangkau kendaraan roda 4



:



9 desa







Yang dapat dijangkau kendaraan roda 2



:



9 desa







Yang tidak dapat dijangkau roda 4 dan 2



:



tidak ada



2) Batas wilayah Puskesmas Sumberjambe 



Sebelah Utara



:



Kabupaten Bondowoso







Sebelah Timur



:



Pegunungan Raung







Sebelah Selatan



:



Kecamatan Ledokombo







Sebelah Barat



:



Kecamatan Sukowono



Luas wilayah kerja Puskesmas Sumberjambe : 138,24km2, semua wilayah dapat dijangkau dengan kendaraan roda 2 maupun roda 4. Gambar 3.2 Peta Kecamatan Sumberjambe



23



Lokasi UPT. Puskesmas Sumberjambe berada di kawasan Pegunungan tepatnya berada di Jl. Cendrawasih No. 02 Sumberjambe, nemempati lokasi yang strategis yang mudah ditempuh dengan transportasi darat dan terjangkau dengan jarak yang dekat dengan waktu yang relative cepat menuju lokasi pelayanan kesehatan yang dibutuhkan oleh masyarakat dan sebagai tempat pembinaan bidang kesehatan secara umum Wilayah kerja UPT. Puskesmas Sumberjambe. Secara umum Wilayah kerja UPT.Puskesmas Sumberjambe meliputi 9 Desa yakni Desa Sumberjambe, Desa Rowosari, Desa Gunungmalang, Desa Cumedak, Desa Randuagung, Desa Sumberpakem, Desa Plerean, Desa Pringgondani, Desa Jambearum. Tidak Seluruh Desa dapat akses kendaraan baik roda 2 maupun roda 4. 3) Kondisi Iklim Iklim di Kabupaten Jember adalah iklim tropis.Angka temperatur berkisar antara 230C-310C, dengan musim kemarau terjadi pada bulan Mei sampai bulan Agustus dan musim hujan terjadi pada bulan September sampai bulan Januari.Sedangkan curah hujan cukup banyak, yakni berkisar antara 1.969 mm sampai 3.394 mm. 6. Kondisi Strategis Administratif Dari data kependudukan wilayah Sumberjambe tahun 2018 adalah keseluruhan Jumlah penduduk di kecamatan Sumberjambe adalah 63.056 jiwa yang terdiri dari 30.993 jiwa berjenis kelamin laki-laki dan 32.063 jiwa berjenis kelamin perempuan. Jarak wilayah Kecamatan Sumberjambe dengan pusat Pemerintah Kabupaten Jember kurang lebih 22 km, sehingga kondisi wilayahnya bisa dikatakan jauh dari pusat kota, oleh karena itu Kita membutuhkan adanya sumber daya Manusia yang mempunyai potensi cukup bagus dalam rangka mendukung percepatan pelaksanaan program-program pembangunan khususnya di wilayah Kecamatan Sumberjambe. Wilayah Kecamatan Sumberjambe Memiliki fasilitas pendidikan mulai dari PAUD, SD, SLTP, SLTA. Dengan adanya sekolah yang memadai di wilayah Kecamatan Sumberjambe ini maka akan berdampak terhadap



24



tingkat peradaban dan pola pikir masyarakat sehingga akan menjadi potensi yang cukup besar dalam rangka memacu kemajuan wilayah Kecamatan Sumberjambe. Dengan adanya fasilitas pendidikan ini juga akan berdampak terhadap perkembangan perekonomian masyarakat. Seperti masuknya siswasiswa dari luar wilayah Sumberjambe yang menempuh pendidikan di Sumberjambe, maka akan menimbulkan efek perekonomian yang pesat, misalnya munculnya toko-toko, warung-warung makan, tempat-tempat nongkrong, persewaan-persewaan, dan lain sebagainya, yang akhirnya memacu kepada geliat perekonomian, yang itu semua merupakan dampak adanya tempat-tempat pendidikan yang ada di wilayah Kecamatan Sumberjambe. 7. Kondisi Demografi a. Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk Jumlah Penduduk Seluruhnya



: 63.056



orang



Jenis kelamin laki-laki



: 30.993



orang



Jenis kelamin perempuan



: 32.063



orang



b. Agama Penduduk Kecamatan Sumberjambe mayoritas beragama Islam, disamping itu ada yang beragama Kristen Katolik, Protestan,. Adapun secara rinci penduduk Kecamatan Sumberjambe sesuai agama yang dianut. c. Pendidikan Dalam bidang pendidikan di wilayah Kecamatan Sumberjambe memiliki Pendidikan Formal tingkat SD sampai dengan SLTA semakin meningkat kualitasnya, hal ini di karenakan adanya dukungan penuh dari berbagai kalangan terhadap Bidang Pendidikan mulai dari Sarana Prasarana, Tenaga Kependidikan serta kesadaran masyarakat dalam menyekolahkan putra-putrinya. Adapun jumlah lembaga pendidikan yang ada di Kecamatan Sumberjambe adalah 18 TK, 39 SD, 17 SMP, 8 SMA/SMK.Adapun Pendidikan Non Formal di Kecamatan Sumberjambe yang meliputi, 20 POS PAUD, di hampir semua kecamatan yang



25



seluruhnya bertujuan untuk mewujudkan masyarakat agar semakin cerdas dan dapat meningkatkan kualitas hidupnya di masa depan. d. Pekerjaan Kecamatan Sumberjambe masih terdapat banyak lahan sawah teknis yang ini berarti bahwa sebagian masyarakat Kecamatan Sumberjambe bekerja sebagai masyarakat petani. 8. Situasi Perekonomian Masyarakat bermacam-macam,



Sumberjambe yaitu



memiliki



petani,



mata



pengrajin,



pencaharian



konstruksi,



yang



angkutan,



Perdagangan, PNS, TNI/POLRI dan lainnya. maka akan menimbulkan efek perekonomian yang pesat, misalnya munculnya toko-toko, warung-warung makan,



tempat-tempat



nongkrong,



persewaan-persewaan,



dan



lain



sebagainya, yang akhirnya memacu kepada geliat perekonomian. 9. Situasi Pertanian, Industri, Perdagangan, Transportasi dan Pariwisata Kabupaten Jember ditinjau dari kondisi topografi lahannya, sebagian besarmerupakan lahan yang tergolong subur sehingga sektor pertanian dan perkebunanberkembang dengan cukup baik.Pada tahun 2011, luas panen padi di KabupatenJember adalah 155.126 Ha dengan jumlah produksi padi 8.300.000 kwintal (53,50kw/Ha).Selain itu, Kabupaten Jember juga terkenal dengan hasil tembakaunya, jumlah produksi tembakau sebesar 176.239,65 kwintaldengan jenis tembakau terbanyak yang dihasilkan adalah tembakau jenis VoorOogst Kasturi. Sektor peternakan yang juga dikembangkan di Kabupaten Jember sampaidengan tahun 2013 memperlihatkan peningkatan produksi yang cukup signifikan.Sektor peternakan masih didominasi oleh ternak unggas, sapi potong dan domba.Selain itu, karena Kabupaten Jember merupakan wilayah yang dikelilingi lautan disepanjang batas selatan, maka Kabupaten Jember juga memiliki produksi ikanlaut yang cukup besar, pada tahun 2011 produksi ikan



laut



tercatat



Rp.132.005.350.000.



8.681,20



ton



dengan



nilai



produksi



sebesar



26



Sektor industri di Kabupaten Jember masih didominasi oleh industry makanan, minuman, dan tembakau yang mencapai 39,98%, dengan tenaga kerjamencapai 44,61% dari total tenaga kerja industri. Daya serap tenaga kerja padatahun 2011 ini mengalami penurunan sebesar 1% dari tahun sebelumnya. Sektor perdagangan adalah sektor yang selalu ada dan potensial untukdikembangkan menjadi sektor andalan suatu daerah.Pada tahun 2011, jumlahusaha perdagangan berdasarkan pengeluaran Surat Izin Usaha Perdagangan(SIUP) di Kabupaten Jember mengalami penurunan 1% dari tahun 2010. Jumlahusaha tercatat pada tahun 2011 sebanyak 1.250 usaha, dari jumlah tersebut,1.172 usaha merupakan usaha kecil, 77 usaha menengah dan sisanya 1 merupakanusaha besar . Sarana transportasi di Kabupaten Jember sampai dengan tahun 2011berjumlah 508.648 kendaraan dengan berbagai jenis kendaraan dan kurang lebih91,29% masih didominasi oleh sepeda motor. Dari segi pariwisata, pada tahun2011 di Kabupaten Jember tercatat sebanyak 45 objek wisata yang meliputi wisata pantai, pemandian, air terjun, goa, agrowisata dan lain-lain. Gambaran kegiatan sektor pariwisata dapat dipantau melalui data jumlah hotel dan tingkat okupansinya.Pada tahun 2011, jumlah hotel dan penginapan di Kabupaten Jember tercatat sebanyak 36 buah dengan jumlah kamar 1.390 unit.Jumlah tamu yang menginap di hotel berbintang maupun melati tahun 2011tercatat sebanyak 112.900 pengunjung. Dari jumlah tersebut, wisatawan yangmenginap di Kabupaten Jember masih didominasi oleh wisatawan domestik yaitusebesar 99,78% dan 0,22% sisanya adalah wisatawan asing. B. Derajat Kesehatan Wilayah Kerja Puskesmas Sumberjambe 1. Angka Kematian (Mortalitas) a. Angka Kematian Ibu Pada Tahun 2018 tidak terjadi kematian ibu di wilayah kerja Puskesmas Sumberjambe.



27



b. Angka Kematian Perinatal Pada Tahun 2018 masih terjadi kematian bayi sebanyak 3 bayi pada bulan Juli dan Oktober di wilayah kerja Puskesmas Sumberjambe. 2. Angka Kesakitan (Morbiditas) a. Pola 10 penyakit terbanyak di Puskesmas 1) Infeksi Akut lain pada saluran Pernafasan bagian atas 2) Hipertensi primer 3) Otitis Media 4) Diare dan gastroenteritis (Colitis) 5) Demam yang tdk diketahui sebabnya 6) Diabetes Mellitus (IDDM) 7) Penyakit Pulpa dan jaringan periapikal 8) TB paru BTA + 9) Gastritis 10) Arthritis lain Kunjungan Kesakitan 2017 Kasus Baru



:18.779



Kasus Lama



:13.448



Kunjungan Kasus Lama



: 4.815



Total



: 37.042



2. Penyakit Menular Langsung Upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit menular 1) Diare  Penemuan penderita diare yang diobati di Puskesmas berjumlah 2066 kasus dengan 1116 berjenis kelamin laki-laki dan 950 perempuan.  Cakupan pelayanan diare  Penggunaan Oralit  Penggunaan RL



28



 Proporsi Penderita diare Balita yang diberi tablet zinc  Case fatality KLB Diare 2) ISPA  Cakupan penemuan penderita ISPA Balita berjumlah 421 kasus baru dan 719 kasus lama dengan total kasus 3079 terjadi pada lakilaki dan 2553 terjadi pada perempuan. 3) TB Paru  Penemuan suspect/Penderita TB BTA+1192 orang 55 1aki-laki dan 641 perempuan  Penemuan tersangka TB Paru 128 orang, 46 orang laki-laki dan 82 orang perempuan  Angka keberhasilan pengobatan pasien baru BTA positif 103 kasus  Pengiriman slide TB untuk crosscheck (untuk laboratorium PPM dan PRM)  Error rate pemeriksaan BTA 3. Penyakit Menular Bersumber Bintang 1) Demam Berdarah Dengue (DBD)  Insiden kasus DBD berjumlah 3 kasus terdiri dari 1 laki-laki dan 2 perempuan  Prosentase penderita DBD ditangani 3 orang dengan sasaran 100% (3 orang) terdiri dari 1 laki-laki dan 2 perempuan  Case family rate kasus (CDR) target sasaran penyakit DBD 95%  Jumlah wilayah KLB DBD target sasaran terdiri dari 5 kelurahan (Sumberjambe, Wirolegi, Antirogo, Tegalboto, Karangrejo)  Cakupan penyelidikan Epidemiologi (PE) target sasaran 100% penderita di PE/22 kasus 2) Malaria  Penderita klinis malaria yang dilakukan pemeriksaan sediaan darah (SD), tidak ditemukan



29



 Penderita positif malaria yang diobati sesuai standar (ACT), tidak ditemukan kasus  Penderita positif malaria yang di follow up, tidak ditemukan kasus 4. Penyakit yang dapat di cegah dengan imunisasi (PD3I)  IDL (Imunisasi Dasar Lengkap) target sasaran ≥92% dengan jumlah 1269 bayi  UCI desa target sasaran ≥95% dengan jumlah5 Kelurahan  Imunisasi DT pada anak kelas 1 SD target sasaran ≥95% jumlah1469 anak  Imunisasi campak pada anak kelas 1 SD target sasaran ≥95% jumlah1469 anak  Imunisasi TT pada anak SD kelas 2 dan 3 target sasaran ≥95% jumlah1414 anak  Imunisasi TT 5 pada WUS (15-45 tahun) target sasaran ≥85% jumlah22935 WUS  Pemantauan suhu lemari es vaksin target sasaran 100% jumlah 730 Hari  Ketersediaan vaksin target sasaran 100% jumlah7 3. Status Gizi a. Bayi Dengan Berat Lahir Rendah (BBLR) Cakupan BBLR yang berhasil ditangani sasaran target adalah 100% dengan jumlah 1 bayi (perempuan) b. Pemantauan Status Gizi Balita  Kelurahan desa bebas rawan gizi (∑ KEP total PSG) target sasaran 85%  Balita naik berat badan (N/D) target sasaran 80% jumlah  Persentase balita yang ditimbang berat badannya target sasaran ≤10% jumlah total 4419 anak dengan2209laki-laki dan 2210 perempuan  Jumlah balita Gizi buruk tanda-tanda klinis  Balita KEP ringan (BGT/D) sasaran target ≤10% jumlah 263 anak dengan 126 laki-laki dan 137 perempuan



30



c.



Kecamatan / Desa Bebas Rawan Gizi Tidak terdapat kelurahan bebas rawan gizi (∑ KEP total PSG) dengan target sasaran 85%. Hampir pada setiap kelurahan terdapat balita yang mengalami status rawan gizi.



4.



Kesehatan Olahraga Kegiatan kesehatan olahraga di wilayah kerja Puskemas Sumberjambe meliputi banyak kegiatan dan dikuti berbagai macam kelompok usia. Kegiatan kesehatan olahraga adalah senam, penyuluhan, pemeriksaan kebugaran, konsultasi olahraga.



C. Program Pembangunan Kesehatan Puskesmas Sumberjambe 1. Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Essensial a. Upaya Promosi Kesehatan. Kegiatan yang dapat dilakukan meliputi :  Pengkajian PHBS (Pola Hidup Bersih dan Sehat) dan tatanan sehat pada kelompok Rumah Tangga, institusi pendidikan, institusi kesehatan, Tempat-Tempat Umum, Tempat Kerja, dan Pondok Pesantren.  Penyuluhan pada kelompok Rumah Tangga, institusi pendidikan, institusi kesehatan, Tempat-Tempat Umum, Tempat Kerja, dan Pondok Pesantren.  Pengembangan UKBM (Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat), seperti : pembinaan Posyandu, pengukuran Tingkat Perkembangan Posyandu, peningkatan status posyandu menjadi Purnama-Mandiri dan pengukuran Tingkat Perkembangan Ponkesdes.  Penyuluhan NAPZA (Narkotika Psikotropika dan Zat Adiktif).  Pengembangan Desa Siaga Aktif.  Promosi kesehatan pada Sekolah Pendidikan Dasar serta pada kegiatan dalam dan luar gedung Puskesmas dan jaringannya.  Peningkatan capaian kegiatan program pengembangan, seperti :Ponkesdes, Poskestren, Pos UKK dan Posbindu.



31



b. Upaya Kesehatan Lingkungan. Kegiatan yang dapat dilakukan meliputi :  Pengawasan Sarana Air Bersih (SAB), jamban, SPAL, dan sampah.  Peningkatan jumlah Sarana Air Bersih (SAB)yang memenuhi syarat kesehatan.  Peningkatan akses Rumah Tangga terhadap Sarana Air Bersih (SAB).  Pembinaan Tempat Pengelolaan makanan agar memenuhi syarat kesehatan.  Pembinaan sarana Tempat-Tempat Umum agar memenuhi syarat kesehatan.  Pengembangan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) melalui pemberdayaan. c. Upaya Pelayanan Gizi dan Kesehatan Ibu Anak-Keluarga Berencana. Kegiatan yang dapat dilakukan meliputi :  Pelayanan gizi masyarakat, seperti : pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi pada bayi dan balita, pemberian 90 tablet Besi pada ibu hamil dan pelayanan gizi pada ibu hamil KEK.  Penanggulangan gangguan gizi, seperti : pemberian tablet tambah darah pada remaja



putri,



Pemberian Makanan Tambahan



Pemulihan pada balita kurus dan ibu hamil KEK.  Pemantauan Status Gizi, seperti : peningkatan cakupan balita gizi buruh mendapat perawatan sesuai standar tatalaksana gizi buruk, peningkatan cakupan penimbangan balita, peningkatan cakupan balita naik berat badannya, penurunan capaian Balita Bawah Garis Merah dan peningkatan cakupan Rumah Tangga mengkonsumsi garam beryodium.  Pelayanan Kesehatan Ibu, seperti : pelayanan kesehatan untuk ibu hamil (K4), pelayanan persalinan oleh tenaga kesehatan (Pn), pelayanan persalinan oleh tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan, pelayanan nifas oleh tenaga kesehatan (KF) dan penanganan komplikasi kebidanan (PK).



32



 Pelayanan Kesehatan Bayi, seperti : pelayanan kesehatan neonatus pertama (KN1), pelayanan kesehatan neonatus 0-28 hari (KN lengkap),



penanganan



komplikasi



neonatus



dan



pelayanan



kesehatan bayi 29 hari – 11 bulan.  Pelayanan Kesehatan Anak Balita dan Anak Pra-sekolah, seperti : pelayanan kesehatan anak balita (12-59 bulan) dan pelayanan kesehatan anak pra-sekolah (60-72 bulan).  Pelayanan Kesehatan Anak Usia Sekolah dan Remaja, seperti : pelaksanaan pemeriksaan penjaringan kesehatan pada anak usia sekolah kelas 1 setingkat SD/ MI/ SDLB, pelaksanaan pemeriksaan penjaringan kesehatan pada anak usia sekolah kelas VII setingkat SMP/ MTs/ SMPLB, pelaksanaan pemeriksaan penjaringan kesehatan pada anak usia sekolah kelas X setingkat SMA/ MA/ SMK/ SMALB dan pelayanan kesehatan remaja.  Pelayanan Keluarga Berencana (KB), seperti : pendataan peserta KB baru dan aktif, pendataan akseptor KB Drop Out, pendataan peserta KB yang mengalami komplikasi dan yang mengalami efek samping, pendataan Pasangan Usia Subur dengan 4T ber-KB, pendataan pengguna KB pasca persalinan dan pendataan ibu hamil yang diperiksa HIV. d. Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular. Kegiatan yang dapat dilakukan meliputi:  Pelaksanaan kegiatan Posbindu Penyakit Tidak Menular di desa/ kelurahan.  Deteksi dini kanker serviks dan payudara pada wanita usia 30-50 tahun.  Pelaksanaan KTR di sekolah-sekolah yang menjadi wilayah binaan puskesmas.  Pemeriksaan tekanan darah pada penduduk usia15 tahun.  Pemeriksaan gula darah pada penduduk usia18 tahun.  Pemeriksaan Indeks Masa Tubuh pada penduduk usia15 tahun yang obesitas.



33



e. Surveilans dan Sentinel SKDR. Kegiatan yang dapat dilakukan meliputi :  Peningkatan ketepatan dan kelengkapan Laporan STP.  Peningkatan ketepatan dan kelengkapan Laporan C1.  Peningkatan ketepatan dan kelengkapan Laporan W2 (mingguan).  Pengamatan Penyakit Potensial Wabah melalui Grafik Trend Mingguan.  Penanggulangan dalam waktu kurang dari 24 (dua puluh empat) jam pada desa/ kelurahan yang mengalami KLB (Kejadian Luar Biasa).  Pelayanan Imunisasi, seperti : Imunisasi Dasar Lengkap, imunisasi DT dan campak pada anak kelas 1 SD, imunisasi TT pada anak SD kelas 2 dan 3, imunisasi TT5 pada WUS, imunisasi TT2 plus pada bumil.  Peningkatan capaian UCI (Universal Child Immunization) desa.  Pemantauan suhu lemari es vaksin.  Pemantauan ketersediaan catatan stok vaksin.  Pelaporan KIPI Zero Reporting/ KIPI Non-serius. f. Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular. Kegiatan yang dapat dilakukan meliputi :  Pelayanan diare pada balita.  Peningkatan penggunaan oralit dan tablet zinc pada penderita diare.  Penemuan penderita pneumonia balita.  Pencegahan dan pengendalian penyakit kusta.  Penemuan suspect penderita TB.  Pemeriksaan dan pengobatan penderita TB.  Pencegahan dan pemeriksaan HIV pada orang yang berisiko terkena HIV.  Pencegahan dan pengendalian penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD), malaria dan rabies.



34



2. Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Pengembangan a. Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas). Kegiatan yang dapat dilakukan seperti kunjungan rumah dalam rangka memberikan keperawatan kesehatan masyarakat. b. Upaya Kesehatan Jiwa. Kegiatan yang dapat dilakukan antara lain :  Pemberdayaan kelompok masyarakat terkait program kesehatan jiwa.  Penanganan kasus jiwa (gangguan perilaku, gangguan jiwa, gangguan psikosomatik, masalah napza, dll) yang datang berobat ke puskesmas.  Penangan kasus kesehatan jiwa melalui rujukan ke RS/ spesialis.  Kunjungan rumah pasien jiwa. c. Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut. Kegiatan yang dapat dilakukan antara lain :  Penjaringan murid kelas 1  Perawatan pada murid kelas 1 s.d. kelas 6.  Penjaringan pada anak pra sekolah di Posyandu dan PAUD.  Melaksanakan UKGM di Posyandu dan PAUD. d. Upaya Kesehatan Tradisional. Kegiatan yang dapat dilakukan antara lain :  Pendataan usaha pengobatan tradisional, baik yang memiliki STPT dan berijin maupun belum.  Pembinaan ke penyehat tradisional. e. Upaya Kesehatan Olahraga. Kegiatan yang dapat dilakukan antara lain :  Pembinaan pada kelompok olahraga.  Pengukuran kebugaran calon Jemaah haji.  Pengukuran kebugaran jasmani pada anak sekolah. f. Upaya Kesehatan Indera. Kegiatan yang dapat dilakukan antara lain :  Penemuan dan penangan kasus refraksi.



35



 Penemuan kasus penyakit mata di puskesmas.  Penemuan kasus buta katarak pada usia di atas 45 tahun.  Penyuluhan kesehatan mata.  Pelayanan rujukan mata  Penemuan kasus yang rujukan ke spesialis di puskesmas melalui pemeriksaan fungsi pendengaran.  Penemuan kasus penyakit telinga di puskesmas.  Penemuan kasus serumen prop. g. Upaya Kesehatan Lansia.Kegiatan yang dapat dilakukan seperti pelayanan kesehatan pada lansia (umur 60 tahun) di fasilitas kesehatan dan posyandu pada kurun waktu tertentu. h. Upaya Kesehatan Kesehatan Kerja. Kegiatan yang dapat dilakukan antara lain :  Pemberian konseling pada pekerja formal dan informal.  Pembinaan promotif dan preventif pada kelompok kesehatan kerja. i. Upaya Kesehatan Matra. Kegiatan yang dapat dilakukan antara lain :  Pemeriksaan kesehatan jamaah haji 3 bulan sebelum operasional terdata.  Pembentukan Tim TRC (Tim Reaksi Cepat). 3. Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP) a. Pelayanan Rawat Jalan. Kegiatan yang dapat dilakukan antara lain :  Rujukan rawat jalan non-spesialistik.  Penyediaan rekam medis rawat jalan kurang dari 10 menit.  Pengisian rekam medik secara lengkap.  Perawatan kesehatan gigi pada ibu hamil. b. Pelayanan Gawat Darurat. Kegiatan yang dapat dilakukan antara lain pengisian informed consent dalam 24 jam setelah selesai pelayanan. c. Pelayanan Kefarmasian. Kegiatan yang dapat dilakukan antara lain pendataan item obat agar sesuai dengan fornas, pendataan ketersediaan obat dengan pola penyakit. d. Pelayanan Laboratorium. Kegiatan yang dapat dilakukan antara lain :  Pelayanan laboratorium sesuai standar.



36



 Penyerahan hasil pelayanan laboratorium tepat waktu tunggu.  Pemeriksaan baku mutu internal yang sesuai. e. Pelayanan Rawat Inap. Kegiatan yang dapat dilakukan antara lain :  Visite pasien rawat inap yang dilakukan oleh dokter.  Pengisian rekam medik dalam 24 jam secara lengkap.  Pertolongan persalinan normal oleh tenaga kesehatan terlatih.  Pelayanan konseling gizi. D. Strategi Pencapaian Program Puskesmas Sumberjambe Untuk mencapai dan mewujudkan tujuan pembangunan kesehatan pada tahun 2018, maka ditempuh strategi sebagai berikut: a. Peningkatan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas. b. Peningkatan pengetahuan dan keterampilan SDM. c. Penanggulangan masalah kesehatan dan peningkatan sistem surveilans monitoring dan informasi kesehatan. d. Pemberdayaan masyarakat. e. Pengembangan sistem pembiayaan. f. Peningkatan manajemen kesehatan. g. Peningkatan koordinasi dan kemitraan terhadap pelaku pembangunan kesehatan. E. Sumberdaya Kesehatan Puskesmas Sumberjambe 1. Sarana Kesehatan a. Puskesmas Sumberjambe Puskesmas Sumberjambe didirikan pada tahun 1960 oleh pemerintah Kabupaten Jember, yang bertempat di Jl. Cendrawasih No. 02 Sumberjambe Kabupaten Jember. Sumberdaya tenaga kesehatan Puskesmas Sumberjambe terdiri dari 1 dokter umum, 1 dokter gigi, 15 perawat,



24 bidan,



1 Analist laborat,



2 Nutrisionis, 7 Tenaga



Administrasi, 4 Supir dan Penjaga Malam , 29 Tenaga Lain-lain dan memiliki beberapa unit pelayanan diantaranya loket pendaftaran, loket farmasi, poli umum, poli gigi, KIA, UGD 24 Jam, rawat inap, persalinan, KB, tata usaha.



37



b. Rumah Sakit Puskesmas Sumberjambe terletak pada posisi Terluar Kabupaten Jember, dimana jauh dengan RSD Soebandi (±21 km),sedangkan ke arah Barat terdapat RSD Kalisat (±13 km) dan jalur menuju Kabupaten Jember. c. Sarana Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) Sarana Kesehatan Bersumber daya Masyarakat (UKBM) terdiri dari Posyandu yang bertempat pada rumah warga dan hadir setiap satu bulan sekali, Ponkesdes yang bertempat pada balai desa setempat, Ponkestren Ponpes yang ada di wilayah puskesmas. d. Tenaga Kesehatan Tenaga kesehatan yang terdapat pada lingkungan kerja puskesmas Sumberjambe: dari 2 dokter umum, 1 dokter gigi, 15 perawat, 24 bidan, 1 Analist laborat, 2 Nutrisionis, 7 Tenaga Administrasi, 4 Supir dan Penjaga Malam ,29 Tenaga Lain-lain dan lagi dibantu oleh kader-kader posyandu. e. Pembiayaan Kesehatan Pembiayaan pembangunan kesehatan diarahkan agar dapat mendukung berbagai program antara lain penerapan paradigma sehat, pelaksanaan desentralisasi, mengatasi berbagai kedaruratan, peningkatan profesionalisme tenaga kesehatan dan pengembangan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Dalam mencapai tujuan pembangunan kesehatan masyarakat tersebut, pemerintah telah melakukan berbagai upaya melalui upaya pelayanan kesehatan dasar yang menitikberatkan pada upaya pencegahan dan penyuluhan kesehatan sehingga diperlukan pembiayaan, baik yang bersumber dari pemerintah maupun masyarakat termasuk swasta. Pembiayaan Kesehatan di Puskesmas Sumberjambe tahun 2018 diperoleh dari berbagai sumber diantaranya dana Bantuan Operasional Kesehatan, Jaminan Persalinan, Jaminan Kesehatan Nasional dan dana Operasional.



38



F. Target Upaya Mewujudkan Program 1. Pelayanan Kesehatan Dasar a. Pelayanan Kesehatan Ibu dan Bayi Terdiri dari beberapa program antara lain: a) Kesehatan Ibu  Pelayanan Kesehatan bagi Bumil sesuai standard, untuk kunjungan lengkap (K4) target sasaran 95%  Drop out K1-K4  Pelayanan persalinan oleh tenaga kesehatan yang berkompeten target sasaran 95%  Pelayanan Nifas Lengkap sesuai standar periode dari januari s/d Juni 2016 target sasaran 95%; Pelayanan maternal Risti/komplikasi yang ditangani target sasaran 80%  Jumlah kematian maternal yang diaudit tagert sasaran jumlah kematia Ibu b) Kesehatan Bayi  Pelayanan Neonatal Risti/Komplikasi yang ditangani target sasaran 80%  Pelayanan Neonatal sesuai standar (KN lengkap) targert sasaran 99%  Pelayanan Bayi Paripurna target sasaran 90%  Cakupan BBLR ditangani adalah jumlah BBLR yang ditangani target sasaran 100% c) Upaya Kesehatan Balita dan Anak Pra Sekolah  Pelayanan kesehatan anak Balita Paripurna target sasaran 87%  Pelayanan kesehatan Anak Pra Sekolah target sasaran 90% 1) Pelayanan KB  Cakupan KB Aktif (contraceptive prevalence rate/CPR) dari PUS target sasaran 70%  Cakupan peserta KB baru target sasaran 10% PUS 1) Pelayanan Imunisasi  IDL (imunisasi dasar lengkap) target sasaran ≥92%



39



 UCI Desa target sasaran ≥95%  Imunisasi DT pada anak kelas 1 SD target sasaran ≥95%  Imunisasi campak pada anak kelas 1 SD target sasaran ≥95%  Imunisasi TT pada anak SD kelas 2 dan 3 target sasaran ≥95%  Imunisasi TT 5 pada WUS (15-45 th) target sasaran ≥85%  Pemantauan suhu lemari es vaksin Pengisian grafik suhu lemari es 2 kali sehari, yaitu pada pagi dan sore hari  Ketersediaan vaksin: sesuai kebutuhan berdasarkan buku stock vaksin 100% 1) Pelayanan Kesehatan Anak Usia Sekolah  Jumlah Murid yang dilakukan penjaringan kesehatannya murid kelas 1 SD/MI target 100%, murid kelas VII SMP/MTs target sasaran 100%, murid kelas X SMA/MA target sasaran 100%  Frekuensi pembinaan kesehatan di sekolah murid kelas 1 SD/MI target 8 kali, murid kelas VII SMP/MTs target sasaran 8 kali, murid kelas X SMA/MA target sasaran 8 kali  Jumlah kader yang dilatih tentang kesehatan (minimal 10% dari jumlah murid)  Cakupan pelayanan kesehatan remaja 1) Pelayanan Kesehatan Pra Usila dan Usila  Jumlah Posyandu lansia dibina target sasaran 1 posyandu per desa per kelompok  Jumlah kelompok usila yang dibina target sasaran 1 posyandu per desa per kelompok  Jumlah pralansia dan lansia baru yang dilayani kesehatannya target sasaran 60%  Frekuensi Pembinaan Usila per bulan. 2. Pelayanan kesehatan Rujukan dan Penunjang a. Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit Pelayanan Kesehatan rujukan terdiri dari Rumah Sakit pemerintag daerah dan Rumah Sakit Swasta baik dalam Kabupaten Jember dan luar wilayah



40



Kabupaten dengan diantar oleh ambulance yang didampingi oleh perawat. b. Pelayanan Kesehatan bagi Masyarakat Miskin Bagi masyarakat



yang mempunyai kartu JAMKESMAS, BPJS



PBI/nonPBI, KIS, ASKES, dapat diberikan pelayanan di Puskesmas Sumberjambe. c. Pemberantasan Penyakit Menular 1) Pemberantasan Penyakit TB Paru  Penemuan suspect penderita TB  Proporsi Pasien TB Paru BTA Positif diantara suspek TB  Angka keberhasilan pengobatan pasien baru BTA positif  Pengiriman slide TB untuk cross check (untuk laboratorium PPM dan PRM);  Pemeriksaan BTA dengan metode LQAS (untuk PRM/PPM) 2) Pemberantasan Penyakit Kusta  Penemuan Penderita Kusta Baru (Case Detection Rate)  Proporsi kasus kusta anak  Proporsi kasus kusta Tk II  Proporsi kasus kusta baru MB  RFT Rate penderita PB  RFT Rate penderita MB 3) Pemberantasan penyakit HIV/AIDS  Jumlah anak sekolah (SMA Sederajat) yang sudah dijangkau penyuluhan HIV/AIDS Kelompok sasaran yang dijangkau  Kasus PMS yang diobati  Klien yang mendapat penanganan HIV/AIDS 4) Pemberantasan Penyakit Pneumonia  Penemuan suspect penderita Pneumonia  Proporsi Pasien Pneumonia  Angka keberhasilan pengobatan pasien Pneumonia  Pelaporan pasien Pneumonia



41



5) Pemberantasan Penyakit DBD  Insidens kasus DBD  Prosentase Penderita DBD ditangani  Case Fatality Rate Kasus (CFR) penyakit DBD  Angka Bebas Jentik (ABJ)  Jumlah wilayah KLB DBD  Penyelidikan Epidemiologi (PE) 6) Pemberantasan Penyakit Polio Pelaksanaan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio tahun 2016 di Indonesia bertujuan untuk mendukung tercapainya eradikasi polio di dunia pada akhir 2020. 7) Pemberantasan Penyakit Malaria  Penderita klinis malaria yang dilakukan pemeriksaan Sediaan Darah (SD)  Penderita positif malaria yang diobati sesuai standar (ACT)  Penderita positif malaria yang di follow up 8) Pemberantasan Penyakit Diare  Penemuan penderita Diare yang diobati di Puskesmas dan Kader  Cakupan pelayanan Diare  Angka penggunaan oralit  Angka penggunaan RL  Proporsi penderita diare balita yang diberi tablet Zinc  Case Fatality Rate KLB Diare 4. Perbaikan Gizi masyarakat 1) Pemberian Kapsul Vitamin A  Pemberian Vitamin A dosis tinggi Pada Balita 2 kali per tahun (A2) target sasaran 85%  Pemberian Vitamin A dosis tinggi pada Balita 1 kali per tahun (A1) target sasaran 90%  Pemberian Vitamin A dosis tinggi Pada Bayi target sasaran 90%  Pemberian Vitamin A dosis tinggi Pada Bufas 2 kali target sasaran 90%



42



2) Pemberian Tablet Besi  Pemberian tablet besi (90 tablet) pada Bumil (Fe3)  Pemberian tablet besi (60 tablet) pada Bumil (Fe2)  Pemberian tablet besi (30 tablet) pada Bumil (Fe1) 3) Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan  Balita Gizi buruk mendapat perawatan.  Pemberian MP-ASI pada bayi kurang gizi dari Gakin.  Pemberian PMT Pemulihan balita gizi buruk/ kurus.  Balita Bawah Garis Merah (BGM/D).  Cakupan Rumah Tangga yang mengkonsumsi garam beryodium 4) Pemantauan Pertumbuhan Balita  Desa bebas rawan gizi (∑ KEP total PSG).  Balita naik berat badannya (N/D)  Persentase Balita yang Ditimbang Berat Badannya.  Balita KEP Ringan (BGT/D) 5) Kecamatan bebas Rawan Gizi  Jumlah Kelompok Peduli ASI dengan 1 kelompok per desa  Balita KEP Ringan (BGT/D)  Cakupan Rumah Tangga yang mengonsumsi garam beryodium  Persentase Balita yang ditimbang Berat Badannya.  Desa bebas rawan gizi (∑ KEP total PSG) 5. Perilaku Masyarakat a.



ASI Ekslusif Pencapaian ASI Eksklusif pada Puskesmas Sumberjambe pada tahun



2018 adalah 80%, hasil pencapaian hasil total 661 bayi, 335 bayi berjenis kelamin laki-laki dan 326 bayi berjenis kelamin perempuan. Jumlah kelompok peduli asi ditargetkan 1 kelompok/kelurahan wilayah kerja Puskesmas Sumberjambe terdiri dari Kelurahan Sumberjambe, Wirolegi, Antirogo, Tegalgede dan Karangrejo. b.



Posyandu Aktif Pada tahun 2018 Puskesmas Sumberjambe sudah mencapai 100% (63



Posyandu Puri) yang tersebar di 9 Desa di wilayah kerja Puskesmas



43



Sumberjambe sedangkan target yang diberikan adalah 80% Posyandu Purnama Mandiri (PURI) Strata



Sumberjambe



Pratama



0



Madya



0



Purnama



25



Mandiri



10



Jumlah Posyandu



35



Tabel 3.2 Posyandu Aktif 6. Pelayanan Kesehatan Lingkungan dan Sanitasi a.



Rumah Sehat Terdapat 3 indikasi untuk dapat dikatakan sebagai rumah sehat diantaranya adalah: 1) Kriteria



Mula



:



Sarana



Kesehatan



Lingkungan;



terdapat



pembuangan kotoran, tersedianya air bersih, terdapat pembuangan sampah dan pembuangan limbah. 2) Kriteria Madya : Keadaan rumah, terdapat pembuangan kotoran, tersedianya



air



bersih,



terdapat



pembuangan



sampah



dan



pembuangan limbah, Jendela ruang Tidur, Lubang asap dapur, ruang tidur tidak lembab, tidak padat penghuni. 3) Kriteria Pra PAri Purna : Sarana Kesehatan Lingkungan; terdapat pembuangan kotoran, tersedianya air bersih, terdapat pembuangan sampah dan pembuangan limbah, keadaan rumah, Jendela ruang tidur, Lubang asap dapur, ruang tidur tidak lembab, tidak padat penghuni. Bebas dari binatang/serangga penular penyakit: Bebas Jentik AEDES AGYPTI, bebas tikus. 4) Kriteria Pari Purna : Sarana Kesehatan Lingkungan : terdapat pembuangan kotoran, tersedianya air bersih, terdapat pembungan sampah dan pembuangan limbah, keadaan rumah : jendela ruang tidur, Lubang asap dapur, ruang tidur tidak lembab, tidak padat penghuni. Bebas dari binatang/serangga penular penyakit: Bebas



44



Jentik AEDES AGYPTI, bebas tikus. Kondisi Pekarangan bersih dan dimanfaatkan. Kadang (bila ada) terpisah dari rumah. b. Sarana Air Bersih (SAB) Data sarana air bersih di wilayah kerja Puskesmas Sumberjambe Kelurahan



Sumberjambe



Sarana air bersih



16494



Jumlah Pengguna



16379



Tabel 3.3 Sarana air bersih di wilayah kerja Puskesmas Sumberjambe Dalam kehidupan sehari-hari masyarakat menggunakan air bersih dari air sumur, PDAM, sumber mata air untuk air minum dan keperluan lainnya.Sebagian kecil masyarakat masih menggunakan air sungai sebagai sarana mandi cuci dan kakus.dari data di atas dapat dikatakan bahwa pada wilayah kerja Puskesmas Sumberjambe pada hamper setiap rumah terdapat 1 sarana air bersih. c. Sarana Sanitasi Dasar Data Sarana Sanitasi Dasar Wilayah Kerja Puskesmas Sumberjambe



NO KELURAHAN



JML KK



1



Sumberjambe Jumlah



Rumah Sehat



6990



Pratama 818



Madya 911



Purnama 3336



Mandiri 1001



26622



1966



3439



6617



1951



Tabel 3.4 Data Sarana Sanitasi Dasar Wilayah Kerja Puskesmas Sumberjambe Dari data tabel 3.4 dapat disimpulkan bahwa kondisi sarana sanitasi dasar di wilayah kerja Puskesmas Sumberjambe adalah seluruhnya dengan criteria rumah sehat Mula. 7. Penyediaan Obat dan Perbekalan Kesehatan Kelengkapan administrasi di apotik terdiri dari penilaian administrasi resep, buku catatan harian pemakaian obat (buku lidi) buku catatan



45



penerimaan dan pemakaian sisa obat apotik, LPLPO apotik, buku catatan harian, buku rekap jenis resep gratis/bayar/askes. Pendistribusian obat tersebut adalah dari LPLPO coordinator gudang obat merekap dan mengajukan permintaan obat kepada GFK Jember yang dilakukan jangka waktu 2 bulan, setelah itu obat didistribusikan menurut kebutuhan yaitu apotik puskesmas (UGD, Rawat Inap, Poli Rawat Jalan), Pustu dan Pusling. 8. Perbaikan Fungsi Administrasi dan Manajemen Kesehatan Melalui Sistem Informasi Manajemen Kesehatan (SIMKES) a.



Pemenuhan Kebutuhan Sumberdaya pengelola SIK Pada pengelolaan SIK yang berjalan pada Puskesmas Sumberjambe sudah berbasis komputerisasi pada setiap program



b.



Pemenuhan Kebutuhan Perangkat Keras (Hardware) Pada Puskesmas Sumberjambe sudah memiliki perangkat keras (Hardware) dengan rincian: komputer 20 unit, Laptop 15 unit, Printer 17 unit ditambah dengan 4 proyektor LCD, 1 tablet



c.



Pengembangan Software Puskesmas Sumberjambe masih menggunakan system manual, dan masih belum melakukan pengembangan program software preprogram berbasis komputerisasi dan internet



d.



Pengembangan system Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUS) Sistem informasi pada Puskesmas Sumberjambe masih menggunakan system manual.



46



G. Pencapaian Program 1. Analisis Pencapaian Program a. Pelayanan Kesehatan Dasar No Jenis Kegiatan A 1



Kesehatan Ibu Pelayanan Kesehatan bagi Bumil sesuai standard, untuk kunjungan lengkap (K4)



Target / Sasaran



Pencapaian Kesenjangan



95%



73,75%



21,21%



9,26%



2



Pelayanan Nifas Lengkap sesuai standar



95%



85,74%



3



Pelayanan maternal Risti /komplikasi yang ditangani



80%



160,77%



B



Kesehatan bayi Pelayanan Neonatal Risti/ Komplikasi yang ditangani



80%



117,5%



99%,



99,2%



1



2



Pelayanan Neonatal sesuai standar (KN lengkap)



92,55%



Masalah



Hal ini belum mencapai target dikarenanakan kunjungan ibu hamil yang tidak lengkap dan ibu hamil yang kurang mematuhi pelayanan yang ada. Hal ini belum mencapai target dikarenakan ibu nifas yang sudah berpengalaman percaya diri setelah melahirkan untuk merawat dirinya sendiri sesuai kepercayaan masingmasing. Hal ini sudah mencapai target karena jumlah tenaga kerja kesehatan seperti bidan sudah memadai



Hal ini sudah memenuhi target karena jumlah tenaga kerja kesehatan seperti bidan sudah memadai. Hal ini sesuai target karena kegiatan posyandu tiap bulan rutin dilaksanakan di desa wilayah kerja Puskesmas Sumberjambe



47



3 4



C



1



2



D 1



2



E 1



2



Pelayanan Bayi Paripurna Cakupan BBLR ditangani adalah jumlah BBLR yang ditangani Upaya kesehatan balita dan anak pra sekolah Pelayanan kesehatan anak Balita Paripurna Pelayanan kesehatan Anak Pra Sekolah



90%



90,2%



100%



105%



87%



87,4%



90%



95%



Hal ini sudah sesuai target karena promosi kesehatan yang baik dan tenaga kesehatan yang memadai



70%,



80%



Hal ini sudah mencapai target



10%



30%.



Hal ini sudah melampaui target karena banyak pasangan usia subur yang berfokus pada pekerjaannya sehingga tidak mau mempunyai anak yang masih kecil



Pelayanan Imunisasi IDL (imunisasi dasar lengkap)



≥92%



75%



UCI Desa



≥95%



95%



Pelayanan keluarga berencana Cakupan KB Aktif (contraceptive prevalence rate/CPR) dari PUS Cakupan peserta KB baru



Hal ini sesuai target 93,96%



Hal ini sesuai target karena komunikasi antar tenaga kesehatan yang baik



Hal ini sudah sesuai target



17%



Hal ini belum mencapai target dikarenakan kurangnya kesadaran orang tua tentang pentingnya imunisasi Hal ini seuai target



48



3



Imunisasi DT pada anak kelas 1 SD



≥95%



90%



5%



4



Imunisasi campak pada anak kelas 1 SD



≥95%



92%



3%



5



Imunisasi TT pada anak SD kelas 2 dan 3 Imunisasi TT 5 pada WUS (1545 th) Pelayanan Kesehatan Anak Usia Sekolah Jumlah Murid yang dilakukan penjaringan kesehatannya murid kelas 1 SD/MI, kelas VII SMP/MTs, kelas X SMA/MA Frekuensi pembinaan kesehatan di sekolah murid kelas 1 SD/MI, murid kelas VII SMP/MTs, murid kelas X SMA/MA



≥95%



98%



≥85%



90%



Hal ini sudah mencapai target



100%



100%



Hal ini sudah sesuai target



8 kali 8 kali



4 kali 6 kali



4 kali 2 kali



8 kali



6 kali



2 kali



minimal 10% dari jumlah murid



5% dari jumlah murid



6



F



1



2



3



Jumlah kader yang dilatih tentang kesehatan



Hal ini belum mencapai target karena terdapat beberapa siswa yang tidak masuk sekolah saat imunisasi Hal ini belum mencapai target karena terdapat beberapa siswa yang tidak masuk sekolah saat imunisasi. Hal ini sudah mencapai target



Hal ini belum mencapai target dikarenakan kurangnya komunikasi yang baik antara pembina kesehatan disekolah dengan murid sehingga murid kurang antusias untuk mengikuti kegiatan Hal ini dikarenakan kurangnya kader yang mau dilatih tentang kesehatan secara intensif



49



G



1



Pelayanan Kesehatan Pra Usila dan Usila Jumlah Posyandu lansia dibina



2



Jumlah kelompok usila yang dibina



3



Jumlah pralansia dan lansia baru yang dilayani kesehatannya



1 posyandu per desa per kelompok



posyandu lansia dilakukan rutin satu bulan satu kali dalam satu desa 1 1 posyandu posyandu per desa per desa yang dibina per masih kelompok sebagian kelompok



60%



Sebagian kelompok masih belum dibina



40%



20%



Hal ini sesuai dengan target dikarenakan adanya komunikasi yang baik antara tenaga kesehatan dengan lansia setempat Hal ini belum mencapai target karena ada beberapa kelompok usila yang masih sibuk dengan pekerjaannya, sehingga kurang ada waktu Hal ini belum mencapai target karena kurangnya pengetahuan usila tentang pentingnya kesehatan



b. Pemberantasan Penyakit Menular 1) Laporan P2 Diare No 1



Hasil Kegiatan Penemuan penderita (semua umur) diare yg diobati di PKM dan kader



Target 10% X 270 / 1000 X Jmlh penddk Pusk.



Pencapaian 1505



2



Penemuan penderita (balit) diare yg diobati di PKM dan kader



766



3



Cakupan pelayanan diare Angka penggunaan oralit Proporsi pendeerita diare balita yg



20% X 843 / 1000 X Jmlh penddk Pusk 100%



1505



100 %



100%



1505



100 %



100% penderita



766



100 %



4 5



Cakupan 136,5%



Masalah Hal ini sudah mencapai target karena kerjasama yang baik antar tenaga kesehatan yang ada Hal ini belum mencapai target karena minimnya pengetahuan orang tua tentang diare Hal ini sesuai target Hal ini sesuai target Hal ini sesuai target



50



6



diberi tablet zinc Case fatality rate KLB diare



balita