Balanced Scorecard PT HM Sampoerna & PT Gudang Garam [PDF]

  • Author / Uploaded
  • irsa
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PENILAIAN KINERJA BERBASIS BALANCED SCORECARD PADA PT HM SAMPOERNA TBK DAN PT GUDANG GARAM TBK Makalah



Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Akuntansi Manajemen Dosen Pengampu : Dra. Djusnimar Zultilisna, Akt., M.M.



oleh Zidny Robbie Raddhiya



(1402190000)



Tiara Wardani



(1402190198)



Irsa Pramesti Rahmadani



(1402191120)



Alya Azka Nadzifa



(1402194234)



Kelas AK-43-07



PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS TELKOM BANDUNG 2020



KATA PENGANTAR Puji serta syukur penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat-Nya makalah dengan judul “Penilaian Kinerja Berbasis Balanced Scorecard pada PT HM Sampoerna Tbk dan PT Gudang Garam Tbk” dapat selesai dengan baik dan sesuai dengan ketentuannya. Penulis juga ingin menyampaikan terimakasih kepada segala pihak yang telah ikut berkontribusi dalam penyelesaian makalah ini. Penulis menyadari banyaknya kekurangan dan keterbatasan materi dalam penulisan makalah ini. Untuk itu, kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan untuk memperbaiki makalah ini. Terlepas dari kekurangan tersebut, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumnya.



Bandung, Desember 2020



Penulis



i



DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ....................................................................................................... i BAB 1 PENDAHULUAN ................................................................................................1 1.1 Latar Belakang.......................................................................................................1 1.2 Rumusan Masalah .................................................................................................2 1.3 Tujuan ....................................................................................................................2 1.4 PT HM Sampoerna Tbk ........................................................................................2 1.4.1 Sejarah Perusahaan ........................................................................................2 1.4.2 Visi dan Misi Perusahaan ...............................................................................3 1.5 PT Gudang Garam Tbk .........................................................................................3 1.5.1 Sejarah Perusahaan ........................................................................................3 1.5.2 Visi dan Misi Perusahaan ...............................................................................4 BAB 2 PEMBAHASAN ...................................................................................................6 2.1 Balanced Scorecard PT HM Sampoerna Tbk .......................................................6 2.1.1 Perspektif Keuangan .......................................................................................6 2.1.2 Perspektif Pelanggan .......................................................................................7 2.1.3 Perspektif Internal ..........................................................................................8 2.1.4 Perspektif Pembelajaran.................................................................................9 2.2 Balanced Scorecard PT Gudang Garam Tbk .....................................................10 2.2.1 Perspektif Keuangan .....................................................................................10 2.2.2 Perspektif Pelanggan .....................................................................................12 2.2.3 Perspektif Internal ........................................................................................12 2.2.4 Perspektif Pembelajaran...............................................................................15 2.3 Perbedaan Balanced Scorecard PT HM Sampoerna Tbk dengan PT Gudang Garam Tbk .................................................................................................................16 BAB 3 PENUTUP ..........................................................................................................20 3.1 Kesimpulan ...........................................................................................................20 3.2 Saran .....................................................................................................................20



ii



BAB 1 PENDAHULUAN



1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia bisnis yang semakin kompetitif menyebabkan perubahan besar dalam persaingan produksi, pemasaran, pengelolaan SDM, serta pengelolaan antara perusahaan dengan pelanggan dan perusahaan dengan perusahaan lainnya. Perubahan-perubahan tersebut mendorong perusahaan untuk mempersiapkan dirinya agar bisa diterima dilingkungan yang lebih luas. Keadaan tersebut memaksa manajemen untuk berupaya menyiapkan, menyempurnakan ataupun mencari strategi-strategi baru yang menjadikan perusahaan mampu bertahan



dan



berkembang



dalam



persaingan.



Hal



tersebut



memacu



manajemen untuk lebih memperhatikan penilaian atau pengukuran kinerja dalam perusahaan. Setiap organisasi maupun perusahaan pasti mempunyai target pencapaian yang diinginkan dari setiap kinerjanya. untuk mencapai target yang diinginkan tersebut perlu adanya pengukuran-pengukuran dalam penilaian kinerjanya. Penilaian kinerja merupakan salah satu faktor penting dalam menilai keberhasilan perusahaan, sebagai dasar untuk menentukan sistem imbalan dalam perusahaan, misalnya untuk menentukan tingkat gaji karyawan maupun reward yang layak. Juga sebagai alat untuk mengevaluasi pada periode yang lalu.Begitu pula kinerja industri tembakau yang semakin dituntut untuk menghasilkan produk – produk berkualitas dan unggul guna memenuhi kebutuhan konsumen. Terdapat salah satu alat analisis yang bertujuan untuk menunjang proses manajemen yaitu Balanced Scorecard. Balanced Scorecard tidak hanya sekedar alat pengukur kinerja perusahaan tetapi merupakan suatu bentuk transformasi strategik secara total kepada seluruh tingkatan dalam organisasi. Balanced Scorecard mencerminkan kebutuhan untuk mengukur semua bidang kinerja yang penting bagi keberhasilan organisasi. maka para manajer perusahaan akan mampu mengukur bagaimana unit bisnis mereka melakukan penciptaan nilai saat ini dengan tetap mempertimbangkan kepentingan-kepentingan masa yang akan datamg.



1



1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang, maka rumusan masalah dari makalah ini adalah sebagai berikut. 1) Apakah yang dimaksud dengan Balanced Scorecard? 2) Bagaimana balanced scorecard pada PT HM Sampoerna Tbk? 3) Bagaimana balanced scorecard pada PT Gudang Garam Tbk? 4) Bagaimana perbedaan antara balanced scorecard PT HM Sampoerna Tbk dengan PT Gudang Garam Tbk?



1.3 Tujuan Adapun tujuan penulisan karya tulis ilmiah ini adalah untuk menjelaskan : 1) pengertian balanced scorecard 2) balanced scorecard pada PT HM Sampoerna Tbk 3) balanced scorecard pada PT Gudang Garam Tbk 4) perbedaan antara balanced scorecard PT HM Sampoerna Tbk dengan PT Gudang Garam Tbk.



1.4 PT HM Sampoerna Tbk 1.4.1 Sejarah Perusahaan PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. (“Sampoerna”) telah menjadi bagian penting dari industri tembakau Indonesia selama lebih dari seratus tahun sejak berdiri tahun 1913, dengan produk legendaris Dji Sam Soe atau dikenal dengan “Raja Kretek”. Sampoerna adalah pencetus kategori Sigaret Kretek Mesin Kadar Rendah (SKM LT) di Indonesia dengan memperkenalkan produk Sampoerna A pada tahun 1989. Produk Utama dalam Sampoerna A adalah merek terdepan di pasar rokok Indonesia. Sampoerna juga memproduksi sejumlah kelompok merek rokok kretek yang telah dikenal luas termasuk Marlboro Filter Black, Sampoerna U, Philip Morris Bold dan Sampoerna Kretek. Selama lebih dari 10 tahun, Sampoerna memimpin pasar rokok Indonesia dengan pangsa pasar sebesar 32,2% pada tahun 2019. Sampoerna 2



adalah anak perusahaan dari PT Philip Morris Indonesia (“PMID”) dan afiliasi dari Philip Morris International Inc. (“PMI”), perusahaan rokok internasional terkemuka dengan merek global Marlboro. Ruang lingkup kegiatan Sampoerna meliputi, antara lain manufaktur, perdagangan dan distribusi rokok termasuk juga mendistribusikan Marlboro merek rokok internasional terkemuka yang diproduksi oleh PMID. Tim manajemen Sampoerna yang berpengalaman senantiasa menerapkan praktek global terbaik dan sistem kelas dunia dalam mengelola lebih dari 23.000 karyawan tetap di Sampoerna dan anak perusahaan. Selain itu, Sampoerna juga bekerja sama dengan 38 Mitra Produksi Sigaret (“MPS”) yang pabriknya tersebar di pulau Jawa dan secara bersama-sama mempekerjakan sekitar 37.700 orang dalam memproduksi produk-produk Sigaret Kretek Tangan (“SKT”). Sampoerna menjual dan mendistribusikan rokok melalui 112 lokasi kantor cabang zona, kantor penjualan dan pusat distribusi di seluruh pelosok Indonesia.



1.4.2 Visi dan Misi Perusahaan VISI Menjadi perusahaan yang paling terkemuka di Indonesia.



MISI “Tangan-tangan”, yang mewakili pemangku kepentingan utama yang harus dirangkul Perusahaan untuk mencapai visi dan misinya yaitu perokok dewasa , karyawan dan mitra usaha , masyarakat luas.



1.5 PT Gudang Garam Tbk 1.5.1 Sejarah Perusahaan PT Gudang Garam Tbk adalah sebuah merek/perusahaan produsen rokok populer asal Indonesia yang berdiri pada 26 Juni 1958. Perusahaan rokok ini merupakan peringkat kelima tertua dan terbesar dalam produksi rokok kretek. Perusahaan ini memiliki kompleks tembakau sebesar 514 area di Kediri, Jawa Timur.



3



Surya Wonowidjoyo (Tjoa Ing Hwie) sebagai pendiri PT Gudang Garam Tbk yang dilahirkan di Fujian, China pada tahun 1923. Pada usia 3 tahun, keluarganya bermigrasi ke kota Sampang, Madura. Dari kemiskinan keluarganya, serta setelah ayahnya meninggal, ia merantau ke Kediri dan bekerja pada pamannya (Tjoa Kok Tjiang), sebagai pemilik pabrik Cap “93”, salah satu pabrik kretek besar di Jawa Timur. Di pabrik ini Tjoa Ing Hwie belajar tentang perkretekan dan juga membuat saus cengkeh yang baik. Tjoa Ing Hwie dikenal sebagai orang yang berjiwa pemimpin dan pekerja keras. Ia bekerja selama kurang lebih lima tahun di pabrik pamannya hingga menjadi direktur perusahaan pada waktu itu. Tahun 1956, ia keluar dari perusahaan pamannya karena tidak puas. Lalu menjadi penyalur tembakau dan cengkeh. Pengalamannya ini membuahkan kesuksesa di kemudian hari. Tahun 1958 adalah titik awal berdirinya perusahaan rokok Gudang Garam. Dengan 50 karyawan yang mengundurkan diri dari pabrik rokok Cap “93”, dimulailah perusahaan rokok milik Tjoa Ing Hwie. Ia memulai industri rumah tangga memproduksi rokok sendiri, diawali dengan rokok kretek dari kelobot dengan merek Inghwie. Produk kretek yang diproduksi pertama kali adalah Sigaret Kretek Klobot (SKL) dan Sigaret Kretek Tangan (SKT).



1.5.2 Visi dan Misi Perusahaan VISI Menjadi perusahaan terkemukan kebanggaan nasional yang bertanggung jawab dan memberikan nilai tambah bagi para pemegang saham, serta manfaat bagi segenap pemangku kepentingan acara berkesinambungan



MISI Catur Dharma yang merupakan misi Perseroan : 1)



Kehidupan yang bermakna dan berfaedah bagi masyarakat luas



merupakan suatu kebahagiaan.



4



2)



Kerja keras, ulet, jujur, sehat dan beriman adalah prasyarat kesuksesan



3)



Kesuksesan tidak dapat terlepas dari peranan dan kerja sama dengan



orang lain. 4)



Karyawan adalah mitra usaha yang utama



5



BAB 2 PEMBAHASAN



2.1 Balanced Scorecard PT HM Sampoerna Tbk 2.1.1 Perspektif Keuangan



Hasil Pengukuran Kinerja dan Perspektif Keuangan PT HM Sampoerna Tbk Periode 2017-2019 Ukuran



2017



2018



2019



Rata-Rata



CR



527%



430%



328%



428%



NPM



16,25%



15,81%



16,1%



16,05%



ROA



29%



29%



27%



28,3%



ROE



37,1%



38,3%



38,5%



38%



Analisis Kinerja dari Perspektif Keuangan : 1) Current Ratio Berdasarkan dari tabel diatas dapat kita ketahui bahwa dari tahun 2017-2019 PT HM Sampoerna Tbk mampu menutup kewajiban jangka pendek perusahaan. Hal ini dapat dilihat dari besarnya current ratio diatas 1. Perusahaan memperoleh nilai kinerja rata – rata 428% walaupun kemampuan aktiva lancar dalam membayar kewajiban lancarnya setiap tahun selalu turun. Meskipun nilai aktiva menurun, namun kinerja perusahaan pada tahun 2017 hingga 2019 sudah baik dilihat dari current ratio nya yang diatas 200% dimana 200% merupakan batas minimal current ratio yang baik bagi perusahaan. 2) Net Profit Margin Berdasarkan tabel diatas, dapat kita ketahui bahwa pada tahun 2017 PT HM Sampoerna Tbk berhasil memperoleh laba dari pelanggan sebesar 16,25% dari penjualannya, untuk tahun 2018 perusahaan memperoleh laba 15,81% dimana laba menurun sebesar 0,44% dari tahun 2017. Kemudian di tahun 2019 perusahaan berhasil meningkatkan kembali perolehan laba dari



6



pelanggan sebesar 16,1%. Dari tabel diatas diketahui bahwa rata-rata nilai net profit margin perusahaan dalam kurun waktu 3 tahun adalah 16,05 % Nilai dari NPM ini menunjukan kemampuan perusahaan dalam meningkatkan keuntungan baik dalam 3 tahun terakhir 3) Return of Assets Berdasarkan tabel diatas, dapat kita ketahui bahwa ROA dalam 3 tahun terakhir konstan pada tahun 2017 dan 2018 kemudian menurun pada tahun 2019. Penurunan ROA menunjukan bahwa perusahaan tersebut kurang efektif dalam mengelola asetnya dan kurang produktif dalam menghasilkan jumlah laba bersih yang lebih besar. Pada tahun 2019, kemampuan perusahaan untuk dapat mengubah uang yang digunakan untuk membeli aset menjadi laba bersih secara efisien sebesar 27%. 4) Return of Equity Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa tingkat Return of Equity perusahaan meningkat selama 3 tahun terakhir. Tahun 2017 sebesar 37,1 %, Tahun 2018 sebesar 38,3%, dan Tahun 2019 sebesar 38,5% . Kenaikan ROE menunjukkan bahwa perusahaan semakin baik dalam menghasilkan laba bersih atas modal atau ekuitas yang dimiliki dengan kata lain perusahaan mampu memuaskan kepentingan pemegang saham.



2.1.2 Perspektif Pelanggan



Data Pangsa Pasar dan Jumlah Penjualan (dalam satuan juta batang) PT HM Sampoerna Tbk Periode 2017 – 2019 Uraian



2017



2018



2019



Pangsa Pasar



33,4%



33,5%



32,2%



Penjualan



101.324



101.387



98.452



PT HM Sampoerna Tbk menguasai lebih dari 30% pangsa pasar atas produk rokok yang diproduksi. Hal ini tentu menjadi sebuah



7



keberhasilan bagi perusahaan karena memiliki pelanggan yang cukup banyak di Indonesia maupun manca negara. Dalam memperluas pangsa pasarnya, PT HM Sampoerna menjalin hubungan baik dengan pada konsumennya dengan pelayanan terbaik dari pra penjualan hingga pasca penjualan agar konsumen mendapatkan kepuasan. Dengan pertumbuhan pelanggan yang semakin meningkat, perusahaan dapat mendapatkan peningkatan penjualan hingga peningkatan laba operasional. Upaya lain yang dilakukan perusahaan dalam memperluas pasar adalah dengan menambah jumlah distributornya dan meningkatkan penjualan ekspor.



2.1.3 Perspektif Proses Bisnis Internal Dalam perspektif proses bisnis internal, perusahaan melakukan pengukuran terhadap semua aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan untuk menciptakan suatu produk yang dapat memberikan kepuasaan tertentu bagi konsumen dan juga para pemegang saham. Dalam hal ini perusahaan berfokus pada tiga proses bisnis yaitu : proses inovasi, proses operasi, dan proses pasca penjualan. a. Proses Inovasi PT HM Sampoerna Tbk terus melakukan pengembangan produk. Dimulai dari peluncuran produk pertamanya yaitu Dji Sam Soe pada tahun 1913, Sampoerna Kretek pada tahun 1968, Sampoerna A pada tahun 1989, Sampoerna U pada tahun 2005, Marlboro pada 2016, hingga produk terbarunya yaitu Philip Morris Blod pada Maret 2019. Tujuan perusahaan adalah untuk terus berupaya menyajikan produkproduk berkualitas demi memenuhi kebutuhan perokok dewasa. Sehingga masyarakat dapat mencoba produk produk terbaru dari Sampoerna. b. Proses Operasi Berdasarkan riset pasar Nielsen, pada akhir tahun 2019 PT Sampoerna Tbk mengalami penurunan pangsa pasar sebesar 1,3% dari tahun sebelumnya. Pangsa pasar perseroan yang menurun dari 33,5%



8



menjadi 32,2% berdasarkan data perusahaan riset pasar Nielsen Indonesia. Namun hal ini tidak berpengaruh signifikan terhadap kuantitas penjualan PT HM Sampoerna Tbk pada tahun 2019. Perusahaan mengembangkan strategi periklanan berdasarkan riset pasar terkait masukan dari perokok dewasa, di mana strategi utama kami adalah untuk mengembangkan dan meningkatkan ekuitas merek dari produk melalui berbagai saluran pemasaran, seperti iklan cetak, community engagement, dan sauran digital, sebagai bagian integral dari kampanye pemasaran dan periklanan kami di indonesia. c. Proses Pasca Penjualan Setelah penjualan tercapai, sebagian besar pelanggan merasa puas dengan produk yang terjual. Sehingga sedikit ditemukan ketidakpuasan dari konsumen mengenai produk yang telah terjual.



2.1.4 Perspektif Pembelajaran PT HM Sampoerna Tbk mempersiapkan karyawan agar tetap bersemangat di seluruh lebel organisasi untuk mencapai visi dan strategi perusahaan. Dengan jumlah karyawan lebih dari 23.000 di seluruh Indonesia, perusahaan memiliki cara kerja baru yaitu Organisasi Berbasis Proyek (PBO) untuk proses kerja kolaboratif dan inovatif. Sekitar 100 proyek diluncurkan pada tahun 2019 yang bertujuan mengatasi masalah bisnis dan menciptakan nilai bagi perusahaan. PT HM Sampoerna memberikan motivasi kepada para karyawannya melalui total rewards dan penghargaan. Hal ini bertujuan untuk menciptakan momen berkesan bagi karyawan melalui pengalaman karyawan untuk menarik dan mempertahankan karyawan yang berkompeten. Dengan lebih dari 23.000 karyawan yang dimiliki Sampoerna, program yang didukung adalah ‘Equal Salary Certification’ yang memastikan bahwa perusahaan memberikan remunerasi yang sama bagi karyawan pria dan wanita. PT Sampoerna juga mendengarkan umpan balik karyawan melalui Survei Opini Karyawan (EOS) karena karyawan harus selaras dengan bisi



9



dan strategi perusahaan serta mempertahankan Sampoerna sebagai tempat yang tepat bagi para karyawan.



2.2 Balanced Scorecard PT Gudang Garam Tbk 2.2.1 Perspektif Keuangan



Hasil Pengukuran Kinerja dan Perspektif Keuangan PT Gudang Garam Tbk Periode 2017-2019 Ukuran



2017



2018



2019



Rata-rata



CR



193,6 %



205,8 %



206,2 %



201,8 %



NPM



9,3 %



8,1 %



9,8 %



9,06 %



ROA



11,6 %



11,2 %



13,8 %



12,2 %



ROE



18,4 %



17,3 %



21,4 %



19,03 %



Sumber : https://www.gudanggaramtbk.com Analisis Kinerja dari Perspektif Keuangan: 1) Current Ratio Berdasarkan dari tabel diatas dapat kita ketahui bahwa dari tahun 2017-2019 PT Gudang Garam Tbk telah berhasil meningkatkan jumlah aktiva lancarnya setiap tahun. Perusahaan memperoleh nilai kinerja rata – rata 201,8 % dengan kemampuan aktiva lancar dalam membayar kewajiban lancarnya setiap tahun selalu naik, dengan nilai current ratio nya pada tahun 2017 sebesar 193,6 %, tahun 2018 naik sebesar 12,2 % dan tahun 2019 naik sebesar 0,4% . meskipun nilai aktiva selalu meningkat, namun kinerja perusahaan pada tahun 2017 kurang baik dilihat dari current ratio nya yang dibawah 200%. Namun pada tahun 2018 dan tahun 2019, kinerja perusahaan baik karena current ratio nya lebih dari 200% dimana 200% merupakan batas minimal current ratio yang baik bagi perusahaan.



10



2) Net Profit Margin Berdasarkan tabel diatas, dapat kita ketahui bahwa pada tahun 2017 PT Gudang Garam Tbk berhasil memperoleh laba dari pelanggan sebesar 9,3 % dari penjualannya, untuk tahun 2018 perusahaan memperoleh laba 8,1 % dimana laba menurun sebesar 1,2% dari tahun 2017. Kemudian di tahun 2019 perusahaan berhasil memperoleh laba dari pelanggan sebesar 9,8 %. Dari tabel diatas diketahui bahwa ratarata nilai net profit margin perusahaan dalam kurun waktu 3 tahun adalah 9,06%. Nilai dari NPM ini menunjukan kemampuan perusahaan dalam meningkatkan keuntungan baik dalam 3 tahun terakhir. 3) Return on Assets Berdasarkan tabel diatas, dapat kita ketahui bahwa ROA dalam 3 tahun terakhir mengalami penurunan di tahun 2018 dan kenaikan di tahun 2019. kenaikan ROA menunjukan bahwa perusahaan tersebut lebih efektif dalam mengelola asetnya dan lebih produktif dalam menghasilkan jumlah laba bersih yang lebih besar. Pada tahun 2019, kemampuan perusahaan untuk dapat mengubah uang yang digunakan untuk membeli aset menjadi laba bersih secara efisien sebesar 13,8%. 4) Return of Equity Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa tingkat Return of Equity perusahaan menurun dari tahun 2017 ke tahun 2018 kemudian meningkat pada tahun 2019. Tahun 2017 sebesar 18,4 %, Tahun 2018 sebesar 17,3%, dan Tahun 2019 sebesar 21,4% . Kenaikan kembali tingkat ROE menunjukkan bahwa perusahaan cukup baik atas recovery atau perbaikan dalam menghasilkan laba bersih atas modal atau ekuitas yang dimiliki dengan kata lain perusahaan mampu memuaskan kepentingan pemegang saham.



11



2.2.2 Perspektif Pelanggan



Data Pangsa Pasar dan Jumlah Penjualan (dalam satuan jutaan batang) PT Gudang Garam Tbk Periode 2017 - 2019 Uraian



2017



2018



2019



Pangsa Pasar



21,4 %



23,1 %



25,6%



Penjualan



157.304



170.354



191.884



Sumber : https://www.gudanggaramtbk.com Menjalin hubungan baik dengan pelanggan ditunjukan untuk meningkatkan ketergantungan pelanggan pada produk yang dikeluarkan oleh perusahaan. Pertumbuhan pelanggan memperlihatkan kemampuan perusahaan dalam memuaskan kebutuhannya, sehingga pelanggan akan kembali



menggunakan



produk



yang



telah



diterimanya



serta



merekomendasikan kepada calon pelanggan lainnya. Kesetiaan pelanggan mencerminkan kemampuan perusahaan memelihara hubungan dengan pelanggan yang telah ada. Untuk mengimplementasikan salah satu strategi dalam mengembangkan usaha serta untuk memperluas pangsa pasar, perusahaan telah membuka toko-toko baru pada lokasi-lokasi strategis di kota-kota besar lainnya di Indonesia dan juga memperbaharui kualitas fisik toko yang sudah ada.



2.2.3 Perspektif Proses Bisnis Internal Dalam perspektif ini, perusahaan melakukan pengukuran terhadap semua aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan baik manajer maupun karyawan untuk menciptakan suatu produk yang dapat memberikan kepuasaan tertentu bagi konsumen dan juga para pemegang saham. Dalam hal ini perusahaan berfokus pada tiga proses bisnis yaitu : proses inovasi, proses operasi, dan proses pasca penjualan.



12



a. Proses Inovasi Strategi bisnis Perseroan berfokus pada empat tujuan utama. Konsistensi dan keunggulan dari segi kualitas dan pilihan produk agar kebutuhan konsumen terpenuhi; pengembangan sumber daya manusia; memberikan nilai bagi para pemangku kepentingan dan bertanggung jawab mematuhi semua peraturan dan perundangundangan yang berlaku. Merek baru di kategori SKT, yakni Patra, diluncurkan pada paruh kedua tahun 2019. Tidak ada perkembangan baru yang berimbas pada peraturan mengenai iklan dan promosi produk. Permintaan untuk produk dengan harga lebih murah tetap tinggi di tengah persaingan yang kian ketat seiring dengan volume industri yang menurun. Sebagaimana dibahas sebelumnya, saat ini kami masih belum dapat memastikan sepenuhnya dampak dari perubahan iklim pasar sehubungan dengan pandemi COVID-19 terhadap penjualan produk Perseroan Kinerja dan Target Kinerja keuangan Perseroan tahun 2019 sesuai atau lebih baik dibanding perkiraan maupun target internal kami. Perseroan mencatat kenaikan pertumbuhan penjualan yang tinggi dan peningkatan pangsa pasar. Kegiatan produksi berjalan efisien dengan memperhatikan ketentuan yang berlaku, disiplin anggaran diterapkan secara efektif sehingga dapat mencapai marjin yang lebih tinggi. Tujuan yang ditetapkan untuk bidang pemasaran, penjualan dan distribusi tercapai sehingga produk-produk Gudang Garam tersedia dan dikenal di semua jalur penjualan ritel. Penjualan di semua segmen meningkat dengan kenaikan volume penjualan secara keseluruhan lebih dari 12% menjadi 95,9 miliar batang. Belanja modal dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan usaha Perseroan dan tim Sumber Daya Manusia terus melakukan manajemen talenta dan pengembangan kepemimpinan.



13



b. Proses Operasi Berdasarkan riset pasar Nielsen, pada akhir tahun 2019 Gudang Garam meningkatkan pangsa pasar rokok dalam negeri menjadi 25,6% dengan produk-produk yang sudah dikenal luas oleh masyarakat di seluruh Nusantara. Saya sampaikan bahwa di tahun 2019 Perseroan mencatat prestasi yang tinggi, melanjutkan rekam jejaknya yang solid, meliputi pertumbuhan penjualan yang terus berkelanjutan dalam beberapa tahun terakhir dan juga berhasil membukukan laba tertinggi dalam sepuluh tahun terakhir. Kami mampu mempertahankan tingkat pengembalian yang tinggi dalam bentuk pembagian dividen bagi para pemegang saham. Perseroan mencatat kinerja yang memuaskan sepanjang tahun 2019 di tengah persaingan yang kian ketat akibat terus menurunnya permintaan dan beralihnya konsumen ke produk berharga lebih murah. Pangsa pasar Perseroan meningkat dari 23,1% menjadi 25,6% berdasarkan data perusahaan riset pasar Nielsen Indonesia. c. Proses Pasca Penjualan Saya sampaikan bahwa di tahun 2019 Perseroan mencatat prestasi yang tinggi, melanjutkan rekam jejaknya yang solid, meliputi pertumbuhan penjualan yang terus berkelanjutan dalam beberapa tahun terakhir dan juga berhasil membukukan laba tertinggi dalam sepuluh tahun terakhir. Kami mampu mempertahankan tingkat pengembalian yang tinggi dalam bentuk pembagian dividen bagi para pemegang saham. Perseroan mencatat kinerja yang memuaskan sepanjang tahun 2019 di tengah persaingan yang kian ketat akibat terus menurunnya permintaan dan beralihnya konsumen ke produk berharga lebih murah. Pelanggan PT Gudang Garam Tbk merasa puasa dengan produk yang dikeluarkan.



14



2.2.4 Perspektif Pembelajaran Gudang Garam menyediakan lapangan kerja bagi 32.491 orang di akhir tahun 2019 yang terlibat dalam produksi, pemasaran dan distribusi rokok. Perusahaan juga memilliki 66 kantor area dengan 268 titik distribusi di seluruh Indonesia dan armada penjualan lebih dari 7.000 kendaraan termasuk sepeda motor untuk melayani pasar. Kesejahteraan karyawan menjadi perhatian utama, dari standar keselamatan kerja dan penyediaan fasilitas kesehatan hingga pelatihan kepemimpinan, manajemen, administrasi serta keterampilan teknik yang diselenggarakan di dalam maupun di luar Perusahaan. Gudang Garam secara tidak langsung juga mendukung penciptaan lapangan kerja bagi kurang lebih 4 juta orang yang terdiri dari petani tembakau dan cengkeh, pengecer dan pedagang asongan yang tersebar di seluruh Indonesia. Industri rokok sendiri, termasuk Perseroan, merupakan sumber utama pendapatan cukai bagi negara. Menanggapi wabah COVID-19 yang masih terus berlangsung, Perseroan telah mengambil sejumlah langkah untuk melindungi karyawan kami, termasuk pendidikan dan penyebaran informasi tentang cara meminimalkan risiko terkena infeksi, pembersihan dan desinfeksi area perusahaan termasuk prasarana poliklinik perusahaan, penyediaan peralatan pengukur suhu dan gel sanitasi.



Pengembangan Karir dan Kompetensi Karyawan Tim pelatihan kami yang terdiri dari lima belas karyawan tetap, berfokus pada pengembangan kompetensi dari internal Perusahaan, terutama untuk memastikan nilai-nilai perusahaan dan brand value kami dipertahankan dengan baik dan kedua, memastikan agar kami dapat mengadaptasi program pelatihan praktik terbaik dengan kebutuhan spesifik Perusahaan. Lebih dari 2.000 karyawan diberikan kesempatan untuk belajar dan menyelesaikan kuliah untuk mendapatkan gelar dari, antara lain Universitas Terbuka di Indonesia.



15



Kami berkomitmen untuk terus mengembangkan tenaga kerja kami melakukan retensi bagi mereka yang paling berdedikasi dan paling selaras dengan tujuan Perusahaan. Karyawan dirotasi dari waktu ke waktu agar mendapatkan pengalaman baru, mendorong pemikiran baru dan sebagai salah satu strategi untuk mengelola risiko secara bijaksana.



2.3 Perbedaan Balanced Scorecard PT HM Sampoerna Tbk dengan PT Gudang Garam Tbk



Perspektif



PT HM Sampoerna Tbk



PT Gudang Garam Tbk



Perspektif



1. Nilai kinerja dari perspektif 1. Perusahaan memiliki kemampuan



Financial



keuangan cukup baik meskipun nilai meningatkan jumlah aktiva lancarnya aktiva menurun setiap tahun, namun setiap kinerja



perusahaan



sudah



tahun.



baik meningkat,



dilihat dari current ratio nya.



Meskipun namun



aktiva kinerja



perusahaan kurang stabil di tahun 2017



2. Kemampuan perusahaan dalam 2. Kemampuan perusahaan dalam meningkatkan keuntungan dalam 3 meningkatkan keuntungan dalam 3 tahun



terakhir



terbilang



baik. tahun



terakhir



terbilang



baik



Meskipun sempat terjadi penurunan meskipun terjadi penurunan laba di laba di tahun 2018



tahun 2018



Perspektif



PT HM Sampoerna Tbk menjalin PT Gudang Garam Tbk menjalin



Pelanggan



hubungan



baik



konsumennya



dengan



dengan



para hubungan baik dengan pelanggan



pelayanan ditunjukan



untuk



meningkatkan



terbaik dari pra penjualan hingga ketergantungan



pelanggan



pada



pasca penjualan. Dari pertumbuhan produk



dikeluarkan



oeh



yang



pelanggan yang semakin meningkat, perusahaan. Perusahaan memperluas perusahaan peningkatan



mendapatkan pangsa pasar dengan membuka took penjualan



hingga toko baru pada lokasi lokasi strategis



16



peningkatan laba transaksi. Dalam di kota kota besar dan memperbarui memperluas



pasar,



perusahaan kualitas fisik toko yang sudah ada



menambah jumlah distributornya dan meningkatkan penjualan ekspor Perspektif



1. Proses Inovasi



1. Proses Inovasi



internal



Pada tahun 2019 mengeluarkan satu Pada tahun 2019 mengeluarkan satu



bisnis



produk baru yaitu :



produk



baru



yaitu



:



Patra,



Philip morris blod , diluncurkan diluncurkan pada paruh kedua tahun pada bulan maret 2019.



2019.



2. Proses Operasi



2. Proses Operasi



Berdasarkan riset pasar nielsen, pada Berdasarkan



riset



pangsa



pasar



akhir tahun 2019 PT HM Sampoerna perseroan meningkat dari 23,1% Tbk mengalami penurunan pangsa menjadi 25,6% berdasarkan data pasar sebesar 1,3% dari tahun perusahaan



riset



pasar



nielsen



sebelumnya. Pangsa pasar perseroan indonesia. yang menurun dari 33,5% menjadi 32,2%



3. Proses Pasca Penjualan



3. Proses Pasca Penjualan



Setelah penjualan tercapai, sebagian Pada tahun 2019 perseroan mencatat besar pelanggan merasa puas dengan prestasi yang tinggi, melanjutkan produk



yang



terjual.



sedikit



ditemukan



Sehingga rekam jejaknya yang solid, meliputi



ketidakpuasan pertumbuhan penjualan yang terus



dari konsumen mengenai produk berkelanjutan dalam beberapa tahun yang telah terjual



terakhir



dan



juga



berhasil



membukukan laba tertinggi dalam sepuluh tahun terakhir. Pelanggan



merasa



puas



dengan



produk PT Gudang Garam Tbk



17



Perspektif



1.



PT



HM



Sampoerna



Tbk 1. Kesejahteraan karyawan menjadi



Pembelajaran memberikan motivasi kepada para perhatian



utama,



dari



standar



karyawannya melalui total rewards keselamatan kerja dan penyediaan dan penghargaan



fasilitas kesehatan hingga pelatihan kepemimpinan,



manajemen,



administrasi



serta



teknik



diselenggarakan



yang



keterampilan di



dalam maupun di luar perusahaan



2. Proyek (PBO) untuk proses kerja 2. Pengembangan kompetensi dari kolaboratif dan inovatif. Sekitar 100 internal perusahaan, terutama untuk proyek diluncurkan pada tahun 2019 memastikan nilai-nilai perusahaan yang bertujuan mengatasi masalah dan brand value kami dipertahankan bisnis dan menciptakan nilai bagi dengan baik perusahaan



3.



PT



HM



menggunakan certification’ bahwa



Sampoerna ‘equal yang



perusahaan



remunerasi



yang



Tbk 3. Memastikan agar salary dapat



perusahaan



mengadaptasi



program



memastikan pelatihan praktik terbaik dengan memberikan kebutuhan sama



spesifik



perusahaan.



bagi Lebih dari 2.000 karyawan diberikan



karyawan pria dan wanita.



kesempatan



untuk



menyelesaikan



belajar



kuliah



dan untuk



mendapatkan gelar dari, antara lain universitas terbuka di Indonesia



4.



PT



Sampoerna



mendengarkan karyawan



juga 4. Karyawan dirotasi dari waktu ke



umpan



melalui



balik waktu



survei



opini pengalaman



agar baru,



mendapatkan mendorong



karyawan (eos) karena karyawan pemikiran baru dan sebagai salah harus selaras dengan bisi dan strategi satu strategi untuk mengelola risiko perusahaan serta mempertahankan secara bijaksana.



18



sampoerna sebagai tempat yang tepat bagi para karyawan



19



BAB 3 PENUTUP



3.1 Kesimpulan Balanced Scorecard sebagai alat pengukuran kinerja memiliki keunggulan dimana pengukuran dan evaluasi dilakukan melalui 4 perspektif yang saling berkaitan, berorientasi kepada aspek keuangan dan non keuangan. 4 perspektif yang digunakan dalam Balanced Scorecard adalah perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif internal bisnis proses dan perspektif pembelajaran dan pertumbuhan. Metode ini merupakan upaya untuk mendapatkan alat pengukuran kinerja yang komprehensif dan teratur. Pengukuran kinerja dengan pendekatan Balanced Scorecard menerjemahkan visi dan misi perusahaan ke dalam empat perspektif kemudian merubahnya menjadi tindakan yang lebih operasional sehingga unsur dalam perusahaan mengerti dan paham peran dan tanggung jawabnya dalam perusahaan. Setiap perspektif memiliki sasaran strategis dan ukuran-ukuran yaitu ukuran hasil dan pemicu kerja sehingga tercapainya sasaran strategis tersebut. Dengan menerapkan Balanced Scorecard sebagai pengukur kinerja yang baru, maka perusahaan dapat segera mengantisipasi segala kendala yang menyebabkan terjadinya penurunan kinerja perusahaan.



3.2 Saran Setelah melakukan Analisis dan mengambil kesimpulan, adapun saran yang diberikan penulis dantaranya: 1. Perusahaan harus mengembangkan Balanced Scorecard sesuai dengan kebutuhan mereka karena Balanced Scorecard merupakan sarana tepat yang dapat membantu PT Gudang Garam Tbk dan PT Sampoerna dalam mengukur kinerja yang dilihat dari empat perspektif Balanced Scorecard serta membantu perusahaan untuk mencapai tujuan jangka panjangnya. 2. Untuk selalu kompetitif, perusahaan harus secara periodik meninjau strategi agar relevansi ukuran – ukuran Balance Scorecard tetap terjaga. 3. Untuk implementasi dari sistem pengukuran kinerja berbasis Balanced Scorecard diperlukan sosialisasi kepada semua pihak yang berkepentingan di perusahaan agar seluruh pekerja mengerti sistem pengukuran kinerja yang di tetapkan oleh Perusahaan.



20