Bank Dunia [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

The World Bank Latar Belakang



Bank Dunia didirikan pada tanggal 1 Juli 1944 dalam sebuah Konferensi yang dihadiri oleh 44 negara di kota Bretton Woods, New Hampshire, Amerika Serikat. Pada awalnya, fokus utama bantuan Bank Dunia diperuntukkan untuk rekonstruksi pasca Perang Dunia II, bencana alam, bahaya kemanusiaan, dan kebutuhan rehabilitasi ekonomi pasca konflik yang mempengaruhi pembangunan ekonomi negara anggota. Namun saat ini, Bank Dunia menfokuskan pada upaya penurunan angka kemiskinan sebagai tujuan utamanya. Pada dasarnya, Bank Dunia merupakan sumber dana pembangunan terbesar saat ini yakni mencapai US$ 17,3 milyar dalam bentuk pinjaman yang diberikan kepada negara-negara anggota hingga tahun fiskal 2001. Jumlah negara-negara anggota yang tergabung dalam Bank Dunia mencapai 184 negara dengan lebih dari 100 buah kantor perwakilan. Kantor pusat Bank Dunia berada di Washington DC. Dalam pelaksanaan tugas sehari-harinya, 184 negara-negara anggota tersebut diwakilkan oleh Board of Governors dan Board of Directors. Mengingat perkembangan bidang tugas Bank Dunia, dalam perkembangannya, struktur organisasi Bank Dunia diperluas dengan membentuk suatu group yakni World Bank Group yang terdiri atas 5 (lima) lembaga khusus yang masing-masing menangani lima aspek pembangunan, yakni: a. International Bank for Reconstruction and Development (IBRD) International Development Association (IDA) c. International Finance Corporations (IFC)



b.



d. Multilateral Investment Guarantee Agency (MIGA) e. International Center for the Settlement of Investment Disputes (ICSID) a. International Bank for Reconstruction and Development (IBRD) IBRD didikan pada tahun 1945, dengan lebih dari 184 negara anggota. IBRD, atau pada awal berdirinya lebih dikenal dengan World Bank memiliki tugas membantu Eropa dalam rangka memulihkan kondisi ekonomi dan pembangunannya pasca Perang Dunia II. Namun, dalam perkembangannya, khususnya setelah Eropa pulih perekonomiannya, IBRD mengalihkan focus perhatiannya kepada pembangunan di negara-negara berkembang. Sesuai dengan maksud dan tujuan pendiriannya, IBRD ditujukan untuk mengurangi angka kemiskinan di negara-negara berkembang dan miskin melalui kegiatan promosi pembangunan, dalam bentuk pemberian bantuan pinjaman, jaminan, dan jasa konsultasi (analisa dan rekomendasi). IBRD bukan merupakan lembaga profit, namun memperoleh pendapatan per tahunnya dari pinjaman yang telah diberikan dan keuntungan yang diperoleh tersebut digunakan untuk membiayai berbagai macam aktivitas pembangunan dan meningkatkan ketahanan financial di negara-negara peminjam. Sebelum menjadi anggota IBRD, suatu negara harus terlebih dahulu menjadi anggota IMF. Keanggotaan IBRD juga menjadi prasyarat sebelum suatu negara menjadi lembaga anggota Bank Dunia Group seperti IDA, IFC, MIGA dan ICSID.



b. International Development Association (IDA) Pada dasarnya, bidang tugas IBRD dan IDA tidak berbeda jauh. IDA merupakan bagian dari World Bank yang ditujukan untuk memberikan bantuan pembangunan dalam bentuk pinjaman jangka panjang dengan tingkat bunga 0% kepada negara-negara miskin. Bantuan tersebut antara lain diperuntukkan bagi upaya pengembangan permodalan, sumber daya manusia, konsultasi dan rekomendasi, dan pembangunan infrastruktur fisik yang dibutuhkan sangat segera oleh negaranegara tersebut, khususnya di bidang pendidikan dasar, kesehatan dasar, water supply dan sanitasi. Untuk menjadi anggota IDA, sebuah negara harus terlebih dahulu menjadi anggota IBRD. Pinjaman IDA diberikan kepada suatu negara dengan rata-rata pendapatan perkapitanya pada tahun 2000 kurang dari US$ 885 dan mengalami kesulitan dalam kemampuan keuangan untuk meminjam dari IBRD. Peran IDA bagi Indonesia: •



Sejak krisis ekonomi, Indonesia telah kembali mendapat pinjaman lunak dari IDA (dengan bungan 0 %, masa tenggang 10 tahun dan masa pengembalian 35 – 40 tahun).







Di masa mendatang, pemberian IDA akan dikaitkan dengan upaya pengentasan kemiskinan (yang dituangkan dalam PRSP), dimana seluruh lapisan masyarakat harus berpartisipasi. Oleh karena itu, Indonesia perlu secara seksama menyusun program nasional PRSP.



c. International Finance Corporations (IFC)



IFC yang didirikan pada tahun 1956 merupakan salah satu lembaga dari World Bank Group dengan kantor pusat di Washington DC. Tujuan pendiriannya antara lain untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat di negara-negara berkembang serta mengentaskan masalah kemiskinan melalui pembangunan sektor swasta. Adapun kegiatan IFC antara lain meliputi: •



Pendanaan sektor-sektor swasta di negara-negara berkembang,







Membantu perusahaan-perusahaan swasta di negara-negara berkembang agar mampu bersaing di pasar dunia,







Menyediakan konsultasi dan bantuan tehnik bagi swasta dan pemerintah.



d. Multilateral Investment Guarantee Agency (MIGA) MIGA didirikan pada tahun 1988 dan merupakan sebagai salah satu lembaga dari World Bank Group yang ditujukan untuk membantu dan menfasilitasi pengembangan investasi asing secara langsung dalam rangka pemulihan ekonomi di negara-negara berkembang dan miskin. Upaya MIGA dalam rangka mendorong investasi asing di negara-negara tersebut antara lain melalui penyediaan jaminan bagi investor asing terhadap kemungkinan kerugian yang disebabkan resiko non-komersial seperti expropriation, currency inconvertibility, dan transfer restrictions and war and civil disturbances. Di samping itu, MIGA menyediakan bantuan teknis kepada negara-negara anggota mengenai perkembangan informasi peluang investasi serta menyediakan sarana mediasi dalam rangka menyelesaikan perselisihan di bidang investasi atas permintaan negara-negara anggota.



Indonesia telah menandatangani keanggotaan MIGA sejak tanggal 26 Juni 1986 di Washington DC yang selanjutnya diratifikasi pada tanggal 18 Juli 1986. Sampai saat ini anggota MIGA sebanyak 156 negara (22 negara maju dan 134 negara berkembang). e. International Center for the Settlement of Investment Disputes (ICSID) ICSID didirikan pada tahun 1966 berdasarkan kepada the Convention on the Settlement of Investment Disputes between States and Nationals of Other States yang ditandatangani pada tanggal 18 Maret 1965 yang mulai berlaku pada tanggal 14 Oktober 1966. Tujuan pendirian ICSID adalah untuk membantu pengembangan investasi asing melalui penyediaan fasilitas internasional bagi upaya konsiliasi dan arbitrase dalam rangka penyelesaian perselisihan di bidang investasi. ICSID juga mengadakan penilitian dan publikasi mengenai kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan undang-undang arbitrase dan undang-undang mengenai investasi asing. Indonesia telah menandatangani keanggotaan ICSID sejak tanggal 16 Februari 1968 di Washington DC yang selanjutnya diratifikasi pada tanggal 28 Oktober 1968. Tujuan Bank Dunia Dalam rangka melaksanakan tujuan utamanya, Bank Dunia menekankan pada upaya-upaya antara lain: •



Memenuhi kebutuhan dasar masyarakat, khususnya di bidang kesehatan dan pendidikan.







Menfokuskan pada pembangunan sosial, termasuk governance sebagai elemen utama penurunan angka kemiskinan.







Memperkuat kemampuan pemerintah dalam memberikan pelayanan yang efisien dan transparan.







Melindungi kondisi lingkungan hidup.







Mendukung dan mendorong pengembangan kegiatan usaha swasta.







Mempromosikan perubahan untuk menciptakan lingkungan makro ekonomi yang stabil dan kondusif untuk investasi.



Dalam pemberian pinjaman kepada negara anggota, terdapat dua lembaga Bank Dunia yang berperan yakni IBRD dan IDA. Pinjaman ini lebih difokuskan pada peningkatan investasi dalam rangka penurunan angka kemiskinan dan pembangunan sektor-sektor sosial termasuk kegiatan penanggulanagn krisis HIV/AIDS dan situasi pasca konflik. Pinjaman terbesar IDA lebih banyak ditujukan kepada negara-negara Afrika. Sedangkan pinjaman IBRD lebih difokuskan pada upaya sektor finansial, investasi, perbaikan sektor publik, dan transportasi. Pinjaman IBRD lebih banyak diperuntukan kepada negara-negara Eropa, Asia, dan Amerika Latin. Pembagian dana tahun fiskal Bank Dunia diperuntukkan bagi pembangunan sumber daya manusia (25%), infrastruktur (21%), pembangunan sektor keuangan dan swasta (16%), pertanian dan lingkungan (13%), dan sektor publik (12%).



Peranan dan Kepentingan Indonesia Bank Dunia memiliki peran penting dalam membantu pembangunan di Indonesia melalui pinjaman yang diberikan dalam kerangka Consultative Group on Indonesia (CGI) untuk pendanaan proyek-proyek pembangunan. Bank Dunia selama pertemuan CGI memiliki porsi yang sangat besar yakni berkisar 25-30% dari total pledge. Bantuan terbesar Bank Dunia diberikan pada tahun 1998, yang mencapai USD 2,7 milyar. Dalam perkembangannya, bantuan pledge tersebut cenderung menurun seiring dengan perbaikan perekonomian nasional, dimana pada Sidang CGI ke-14, pledge yang diberikan sekitar USD 730 juta. Masalah pokok yang menjadi concern Bank Dunia antara lain adalah masalah good governance (korupsi), peraturan mengenai pengadaan kebutuhan (procurement), pengentasan kemiskinan dan pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat (kesehatan dan pendidikan). Perkembangan Dalam Pertemuan Annual Meeting IMF/Bank Dunia di Washington DC, tanggal 2 Oktober 2004, Bank Dunia menyampaikan selama tahun 2004, banyak negara mencapai pertumbuhan yang tinggi, namun masih dibayangi ancaman terorisme. Dalam mengatasi ancaman tersebut, setiap negara perlu memfokuskan keamanan jangka panjang, terutama mencakup penanganan masalah kemiskinan, frustasi dan kehilangan harapan. Terdapat tiga prioritas penanganan masalah global yaitu penanganan masalah lingkungan yang lebih baik, mempercepat upaya pengentasan kemiskinan, serta mendidik dan memberikan harapan kepada generasi muda dalam tantangan



abad. Dalam kesempatan tersebut, Indonesia mendukung kebijakan Bank Dunia mengenai penekanan development policy lending. Dalam rangka mendukung pencapaian Millennium Development Goals, Indonesia juga mendukung berbagai inovasi pendanaan global (seperti International Financing Facility) mengingat permasalahan saat ini adalah terbatasnya pendanaan global. Kunjungi website Bank Dunia: http://www.worldbank.org/