Belajar Facebook Marketing [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Belajar Facebook Marketing: 10 Langkah untuk Mulai Mempromosikan Bisnis Anda di Facebook



Facebook berubah dengan pesat dari tahun ke tahun. Kalau anda rutin menggunakan Facebook pasti sadar. Tutorial-tutorial Facebook marketing yang efektif 2-3 tahun lalu kemungkinan besar saat ini sudah tidak berlaku lagi. Atau lebih parahnya, malah merugikan. Masalahnya pergerakan informasi online di Indonesia saat ini masih lebih lambat daripada di luar, jadi panduan yang kadaluarsa masih sering ditemukan. Ada lagi… …sekarang ini kalau bicara Facebook marketing, kita selalu berpikir ‘iklan-iklan-iklan’. Padahal sebelum iklan masih ada yang HARUS anda persiapkan dulu. Untuk itulah panduan ini dibuat.



Anda akan mempelajari langkah apa saja yang harus anda lakukan di dunia pemasaran dan Facebook modern, supaya strategi anda jadi sempurna.



1. Temukan 5 page milik brand saingan anda di Facebook Begini masalahnya: Orang yang baru terjun ke Facebook biasanya langsung “main kasar”. Maksudnya, mereka tidak tahu apapun tentang Facebook. Apa yang harus dilakukan, apa yang disukai oleh orang lain, apa yang efektif untuk bisnis mereka. Tapi belum apa-apa sudah buat banyak post… …belum apa-apa sudah pasang iklan. Padahal kalau anda sendiri tidak tahu apa-apa, bahkan menggunakan layanan agensi periklanan di Facebook pun bakal jadi tidak efektif. Anda sendiri yang harus tahu (atau minimal salah satu orang dalam). Maka dari itu, cara terbaik untuk belajar adalah dengan melihat dan meniru apa yang efektif di dalam bidang industri anda sendiri. Ini cara mencarinya: Masukkan “Pages about [industri] that are liked by my friends” di kolom pencarian Facebook. Hasilnya seperti gambar berikut.



Facebook akan memperlihatkan page dalam topik yang anda masukkan, dan yang populer di kalangan teman-teman anda sendiri. Klik pada ‘See more’, inilah saingan anda. Cari sebanyak mungkin yang menurut anda paling mirip dengan bisnis anda. Abaikan yang followernya sedikit atau yang followernya banyak tapi tidak ada like & komentar. Kemudian, pelajari ini: 



Seperti apa post yang mendapat banyak like







Seberapa sering mereka menerbitkan post baru







Jam berapa post yang mendapat banyak like







Foto, cover, dan kelengkapan profil lainnya



Dan lain-lain…masih banyak yang bisa kita pelajari. Yang paling penting, ketika nanti akan membuat iklan maka anda bisa menargetkan orangorang yang me-like page saingan-saingan anda ini. Dengan demikian, iklannya jadi tepat sasaran dan lebih murah.



2. Buat page yang menarik, ikuti tips berikut Di Facebook, page itu seperti toko anda. Kalau tokonya jelek, tidak akan ada yang datang. Pertama, masuk ke link ini untuk membuat Facebook Page. Kemudian pilih kategori yang tepat. Serius. Beda kategori bisa beda fitur yang diberikan. Selain itu bakal aneh dilihat orang kalau tidak sesuai. Kalau masih belum yakin coba lihat kategori page dari saingan anda tadi. Kedua, masukkan nama brand anda. Ini tips menamai page yang biasanya membuat orang salah: 



Gunakan nama brand anda, titik







Jangan gunakan jenis produk/layanan sebagai nama (misalnya: “kontraktor rumah”)







Singkat, 2-3 kata paling optimal. Pisahkan dengan spasi



Ketiga, lengkapi profil anda mulai dari URL, deskripsi, foto, cover, dan keterangan lainnya. Ikuti tips ini: 



Profil picture: gunakan logo dengan resolusi tinggi, jangan gunakan gambar yang buram







Cover: gunakan gambar yang menarik dengan resolusi tinggi, jangan gunakan sembarang gambar dari internet







About: jelaskan bisnis anda dengan singkat & menarik, hilangkan kata yang berteletele







Lengkapi semua informasi di tab Info, selengkap-lengkapnya



Ketika baru membuat page, anda akan diminta langsung memasang iklan. Jangan. Belum saatnya. Meskipun begitu, anda bisa memasukkan data audiens anda sekarang.



3. Ketahui dan tentukan target calon audiens anda



Dalam dunia pemasaran, kita sudah paham bahwa menargetkan 1 kelompok audiens jauh lebih efektif daripada yang terlalu umum. Sulit membuat strategi yang bisa ampuh untuk semua kalangan. Ini akan berguna pada saat anda membuat konten. Kesalahan yang paling fatal di sini biasanya menggunakan bahasa yang tidak pantas buat target audiens mereka sendiri. Contoh: Sebuah bisnis, target pasarnya adalah orang berusia 35+. Tapi lantas di Facebook mereka membuat post yang ditujukan untuk anak muda. Misalnya menggunakan bahasa gaul, atau membuat gambar lucu. Tidak pantas kan? Itu bentuk yang paling sederhana. Intinya, kita harus menyediakan apa yang pantas dan menarik bagi target audiens kita sendiri. Untungnya, dengan Facebook kita bisa dengan mudah mengenali siapa audiens yang kita incar. Caranya lagi-lagi dengan memanfaatkan brand saingan. Kata kuncinya: “Interests liked by people who like [nama page]”



Hmm…jadi orang-orang yang kita targetkan adalah orang yang religius, sayang ibu, suka sepakbola, belajar psikologi, dan suka menggambar. Ketika membuat konten, kalau anda membahas hal-hal tersebut maka jumlah like-nya akan lebih banyak. Kata kunci ‘interests’ juga bisa anda ganti, misalnya: 



Movies







Books







Restaurants







Places







Public figures







Organizations







dll. Apapun bisa



Kalau page anda sudah punya banyak like, bisa juga gunakan page anda sendiri supaya lebih akurat.



4. Optimasi website untuk Facebook Kalau anda sudah bicara tentang Facebook marketing, mestinya anda saat ini sudah punya website sendiri. Kalau belum, segera buat. Melakukan pemasaran online tanpa website itu seperti bunuh diri secara perlahan. Ok, cukup basa-basinya. Anda pasti pernah lihat website yang ketika di-share di Facebook jadinya seperti ini:



Gambarnya buram, tidak berhubungan, atau yang muncul bukan gambar utamanya. Lalu judulnya beda dengan aslinya, deskripsinya juga tidak jelas. Itu salah satu akibat dari website yang tidak dioptimasi. Kita ingin supaya ketika website kita di-share, semuanya pas. Gambarnya tepat, resolusinya bagus, serta punya judul dan deskripsi yang menarik. Ini supaya yang mengunjungi website kita semakin banyak. Untuk itu, ada beberapa “meta tag” yang harus anda pasang di website. Tepatnya di bagian .



Seperti yang ditunjukkan oleh OGP.me:



Bingung? Nggak ngerti ini maksudnya apa? Jangan khawatir. Kalau anda pengguna WordPress, install plugin bernama Yoast SEO. Dari plugin ini kita bisa mengatur meta tag yang disebutkan tadi dengan lebih mudah. Kalau anda bukan pengguna WordPress dan tidak mengerti bahasa HTML sama sekali, cara termudah yaitu kirimkan artikel ini ke developer website anda. Setelah itu, tes di Open Graph Debugger ini.



5. Pahami tips untuk membuat post yang baik di Facebook Di Facebook, kita tidak bisa membuat post terlalu banyak dalam sehari. Alasannya ada 2:



 



Post lebih dari 2x sehari akan mendapatkan lebih sedikit like Setiap post harus berkualitas, sulit untuk membuat banyak post berkualitas dalam sehari



Lebih lengkapnya sudah kita bahas di panduan meningkatkan like di Facebook ini. Maka dari itu, setiap post harus anda pikirkan matang-matang. Inilah beberapa tipsnya.



Tips untuk masing-masing jenis post (teks, gambar, video, link) Pertama, post berjenis teks sebaiknya tidak berdiri sendiri melainkan dibarengi gambar, video, atau link. Orang cenderung melewatkan post berupa teks karena tidak menarik. Selain itu, sulit menyampaikan pesan dengan teks karena Facebook akan memotong teks yang terlalu panjang. Jadi sebisa mungkin hindari teks tanpa media. Sedangkan kalau anda menggunakan video, pastikan video tersebut anda upload di Facebook. Hindari menaruh link video dari YouTube. Mengapa? Lihat gambar berikut:



Facebook memang dikenal agak sedikit ‘licik’ dalam urusan ini. Mereka dengan sengaja menurunkan jangkauan dari video YouTube apabila dipost ke Facebook. Sebaliknya, video yang diupload langsung ke Facebook mendapatkan lebih banyak jangkauan, komentar, like, dan share. Yang ketiga, post berupa gambar. Supaya optimal, ukuran gambar yang anda gunakan sebaiknya mendekati persegi, atau berupa persegi. Ukuran gambar minimum adalah 472×394 px. Lebih dari itu tidak masalah, tapi jangan sampai kurang. Ini contohnya:



Gambar yang ukurannya lebih besar akan secara otomatis diperkecil tanpa memotong bagiannya. Yang terakhir, untuk post berupa link Link yang mendapatkan engagement terbaik di Facebook biasanya yang punya gambar berukuran landscape (memanjang ke samping).



Jadi, kalau anda membuat konten di website pastikan gambarnya punya ukuran minimum berukuran 470×246 px. Lebih dari itu tidak masalah, asalkan rasionya tetap mendekati.



Lalu, jenis post mana yang terbaik? Sebetulnya tergantung. Tergantung dari bobot isinya. Post di social media, termasuk Facebook, pada umumnya tidak bisa terlalu berbobot. Gambar hanya mengandung sedikit informasi, demikian pula dengan teks. Bahkan video di Facebook rata-rata hanya dilihat kurang dari 30 detik:



Jadi, apabila konten anda hanya berupa informasi singkat, hiburan, pemberitahuan, dan sejenisnya, maka gunakan foto atau video. Tapi kalau bobotnya tinggi, jangan. Untuk konten berbobot tinggi dan panjang, terbitkan di website anda sendiri kemudian post link-nya ke Facebook.



Kapan waktu terbaik untuk posting di Facebook? Lagi-lagi, tergantung. Tergantung siapa audiens anda. Apakah mereka orang yang aktif di Facebook sepanjang hari atau hanya malam hari? Apakah mereka aktif saat hari kerja atau akhir minggu? Kalau di-logika-kan sekilas, jam aktifnya mungkin seperti ini: 



Pelajar/mahasiswa: hari kerja, malam







Pekerja: akhir minggu, malam







Ibu rumah tangga: hari kerja, siang



Sekali lagi, itu cuma mungkin. Untuk mengetahui pastinya, lanjutkan membaca sampai langkah ke-7 di bawah.



6. Cari dan berpartisipasi di grup yang populer dalam industri anda Setelah 3-5 hari secara rutin menerbitkan post di Facebook Page, anda akan sadar bahwa tidak ada orang yang membaca. Tidak ada yang memberi like, tidak ada yang men-share. Kosong melompong. Dalam tahap ini, ada 2 yang biasanya dilakukan oleh praktisi social media marketing pemula: 



Menyerah







Ngotot menerbitkan konten tiap hari, menunggu keajaiban



Oh ada 1 lagi. Menggunakan iklan. Tapi itu kita bahas nanti. Intinya, kalau dalam tahap ini anda hanya menerbitkan konten tanpa melakukan strategi lain maka tidak akan ada kemajuan sama sekali. Meskipun konten anda bagus. Itu kesalahan dalam social media marketing yang paling umum. Langkah keenam inilah solusinya. Untuk bisa membuat orang lain mengenal kita, maka kita yang harus masuk ke tempat yang banyak orangnya. Yaitu grup. Untuk mencari grup yang sesuai dengan bisnis anda, gunakan salah satu kata kunci berikut: 



“groups named [nama industri]”







“groups about [nama industri]”







“groups joined by people who like [industri/page/kata kunci lain]”



Cari beberapa yang punya banyak anggota… …tapi jangan yang isinya spam. Ciri-ciri grup yang bagus: 



Sering ada tanya jawab







Setiap post banyak like/komentarnya







Membernya sering berbagi informasi berupa teks/gambar/link







Tidak ada post yang tidak berhubungan.



Karena beberapa grup sifatnya ‘closed’, maka mau tidak mau anda harus gabung dulu ke banyak grup. Lalu kalau ternyata jelek, langsung keluar. Kemudian setelah gabung ngapain? Langsung promosi? Jangan. Jangan pernah.



Begini… Grup Facebook jaman sekarang itu isinya sebagian besar spam. Terutama grup-grup yang sudah tidak dipelihara oleh pemiliknya. Sedangkan grup yang bagus itu pasti pemiliknya ketat. Kalau ada yang promosi, langsung ditendang keluar. Sekali kena tendang, maka anda tidak akan bisa gabung lagi ke grup itu. Maka dari itu, jangan (langsung) promosi. Yang harus anda lakukan adalah berbagi informasi, panduan, dan bacaan lain yang bermanfaat bagi anggota grup. Selama 1-5 hari pertama tanpa link satupun. Setelah beberapa hari, setelah dikenal, barulah ajak mereka like page anda. Salah satu cara tercepat untuk mendapatkan respon positif dari anggota grup adalah dengan berbagi panduan untuk permasalahan tertentu yang dikemas dalam ebook (PDF).



7. Analisa performa page anda sendiri Sekarang, setelah lebih dari seminggu rutin membuat post di page DAN berpartisipasi di grup, anda akan mulai mendapatkan interaksi. Anda akan sadar bahwa ada post yang mendapatkan banyak like/komentar/share, ada juga yang sedikit. Itu bukan karena kebetulan. Memang ada beberapa jenis dan isi post yang lebih menarik bagi orang lain. Ada juga yang kurang menarik. Inilah yang harus anda pelajari. Untuk bisa mendapatkan banyak like, share, komentar, pengunjung, pembeli, maka anda harus selalu membuat post yang menarik bagi mereka. Maka dari itu, kita harus melakukan analisa. Lokasinya di menu ‘Insights’ ini:



Disinilah letaknya semua informasi yang perlu anda ketahui. Ada beberapa hal yang perlu anda analisa: 1.



Hari apa yang paling banyak follower online



2.



Jam berapa mereka online



3.



Post mana yang mendapatkan paling banyak reach dan engagement



4.



Post mana dari saingan anda yang mendapatkan paling banyak engagement



Untuk mendapatkan data dari saingan, anda bisa masuk ke menu ini:



Setelah mengetahui apa yang populer dan kapan waktu terbaik, sekarang yang bisa anda lakukan adalah menyusun rencana konten untuk ke depannya.



8. Optimasi page untuk search engine Sebelum kita masuk ke yang satu ini, kalau anda belum tahu sama sekali tentang SEO silahkan baca panduan ini. Kalau sudah silahkan lanjut. Ehem.. Sebetulnya saya mestinya menempatkan poin ini di awal. Setelah pembuatan page. Tapi masalahnya, banyak orang yang justru salah fokus. Mereka terlalu mengutamakan SEO untuk page-nya, sehingga profilnya jadi berantakan. Jadi ingat prinsipnya… …jangan lakukan SEO berlebihan di Facebook Page. Kenyamanan dan kemudahan pengguna dalam menggali informasi tetap merupakan yang utama. Berdasarkan prinsip tersebut, inilah tips SEO untuk Facebook Page:



Nama page Nama page harus persis sama dengan nama brand anda. Tapi kalau memang namanya bisa ditambahkan keyword, tambahkan.



Misalnya saya punya jasa fotografi dengan nama ‘Darmawan’. Maka nama page-nya bisa saya buat jadi ‘Darmawan Photography”. Dengan demikian, page tersebut akan mendapatkan peringkat lebih tinggi ketika ada yang mencari jasa fotografi melalui Google maupun search-nya Facebook sendiri. Contoh yang tidak baik: Misalnya saya punya jasa pembuatan website bernama ‘Darmawan’. Karena ingin memasukkan keyword, namanya saya paksakan jadi ‘Pembuatan Website – Darmawan’. Aneh kan? Intinya, pastikan nama page anda tidak terkesan dipaksakan. Jangan pula gunakan embel-embel seperti: jasa, jual, beli, dll. (contoh: Jasa Fotografi Darmawan) Meskipun betul secara SEO lebih bagus, tapi nama page seperti ini justru akan membuat bisnis anda kesannya jadi kurang profesional.



URL Sama seperti nama page, pilihan pertama untuk URL adalah nama brand. Kalau ternyata URL nama brand tidak tersedia, biasanya kita akan menambahkan 1 kata di depan atau belakangnya. Disinilah kita gunakan keyword. Seperti contoh tadi, URL ‘Darmawan’ tentunya sudah tidak tersedia sehingga saya bisa menggunakan ‘DarmawanPhotography”. Atau anda bisa menggunakan kata kunci lokal. Misalnya di Google Keyword Planner ada hasil pencarian yang lumayan besar untuk kata kunci “jasa pembuatan website jogja”. Berdasarkan ini, URL saya bisa jadi “DarmawanJogja”. Kata kunci lokal itu kata kunci yang mengandung nama daerah.



About Untuk Facebook Page, about = meta description.



Jadi sama seperti aturan meta description di panduan on-page SEO: 



Mengandung 1 keyword







Menarik, mampu mengundang klik



Alamat & nomor telepon Ini wajib, tapi sering dilupakan. Dalam SEO lokal, alamat dan nomor telepon merupakan faktor rangking yang sangat besar. Jadi ketika ada yang mencari bisnis anda dengan keyword lokal (mengandung nama daerah), maka Facebook Page anda akan mendapatkan peringkat tinggi. Selain untuk SEO, kolom about anda juga akan jadi seperti ini:



Backlink Mari kita berpikir realistis. Ada beberapa pertimbangan mengapa kita sebaiknya tidak usah pusing dengan urusan backlink pada Facebook Page. 1. 2.



Ini bukan website anda, lebih baik anda menyediakan waktu dan tenaga untuk mengoptimasi website sendiri Facebook Page normalnya sulit mendapatkan peringkat tinggi



Saya pribadi pernah beberapa kali mengupayakan supaya Facebook Page mendapatkan peringkat tinggi di Google.



Memang bisa… …tapi tidak lama kemudian akan turun lagi. Ini karena algoritma Google terhadap Facebook Page tidak stabil. Jadi satu-satunya backlink yang anda pasang adalah dari website anda sendiri menuju Facebook Page. Tidak perlu terlalu repot.



Facebook Notes Ini dia. Kalau anda serius ingin memanfaatkan Facebook Page untuk mendatangkan pengunjung dari Google, maka Facebook Notes adalah jawabannya. Begini… Facebook Page itu hanya berupa 1 halaman. Maka normalnya anda hanya bisa mendapatkan rangking tinggi untuk 1 keyword utama (dan beberapa keyword turunan). Nah, dengan membuat artikel di Notes kita bisa mengincar kata-kata kunci lain. Artinya dengan membuat beberapa Notes maka anda bisa mendapatkan rangking tinggi untuk banyak keyword. Tapi perhatikan 3 hal ini:   



Jangan terlalu fokus membuat konten di Facebook, sekali lagi ini bukan website anda Jangan mengincar kata kunci dengan persaingan tinggi, cara yang persaingannya SANGAT rendah Selalu pasang link dari notes ke website anda dan Facebook Page



Itulah beberapa hal terkait SEO untuk Facebook Page. Untuk mulai membuat Notes di Facebook Page, masuk ke menu Settings > Apps > klik tombol Add App pada Notes. Setelah itu, lokasi notes anda ada di sini:



Terakhir, ingat 2 hal: jangan optimasi berlebihan, jangan terlalu bergantung dengan traffic dari mesin pencari.



9. Gunakan Facebook Ads, ini beberapa tips singkat Sebetulnya panduan tentang Facebook Ads akan dibahas dalam artikel lain, tapi karena saya yakin anda pasti ingin beriklan maka saya bahas secara singkat. Karena saya terbiasa menggunakan tampilan Facebook dalam Bahasa Inggris, maka anda yang menggunakan tampilan Bahasa Indonesia harap menyesuaikan istilah-istilahnya. 1.



Jangan ‘boost’ post yang sudah diterbitkan. Buat ‘dark post’ melalui power editor



2.



Gunakan gambar yang relevan dengan pesan anda, bukan sekedar yang menarik



3.



Gunakan audiens dari page lain sebagai target interest



4.



Targetkan audiens yang sangat spesifik semakin spesifik semakin baik untuk iklan pertama anda



5.



Pasang remarketing pixel dan conversion tracking pixel di website anda



6.



Pelajari copywriting, wajib



7.



Selalu beritahu apa yang mereka harus lakukan (klik, beli, download, dll.) dan mengapa mereka harus melakukan hal tersebut



8.



Kalau budget anda kecil, utamakan news feed ads



9.



Selalu buat lebih dari 1 variasi untuk copy, gambar, dan targeting, lakukan split testing



10. Sebaiknya hindari langsung berjualan, berikan mereka manfaat (alasannya dibahas dalam langkah 10) Itulah 10 tips singkat buat anda. Kalau ini pertama kali anda mendengar istilah-istilah tadi, wajar. Silahkan pelajari lebih lanjut mengenai Facebook Ads sampai anda siap.



10. Lakukan soft sell, bukan hard sell. Ini caranya Ini salah satu dari kesalahan dalam social media marketing paling fatal. Apapun strategi yang anda gunakan, meskipun dengan iklan, kalau anda melakukan hard selling maka hampir pasti akan gagal (kecuali remarketing, biasanya). Ini karena orang yang aktif di Facebook pada umumnya bukan untuk membeli sesuatu. Bayangkan, Orang yang sedang di Facebook untuk melihat-lihat foto keluarga dan teman mereka. Kemudian melihat iklan yang menawarkan produk. Dengan iklan singkat seperti itu, apakah mereka yang sama sekali tidak punya niat membeli akan terbujuk? Tidak sama sekali. Itulah sebabnya Facebook Ads dikenal tidak bisa menghasilkan penjualan. Berbeda dengan Google AdWords dimana orang yang melakukan pencarian dengan keyword tertentu memang ingin membeli sesuatu. Maka dari itu di Facebook jauh lebih baik kalau anda melakukan soft selling. Caranya, dengan memberikan sesuatu. Misalnya: 1.



Ebook



2.



Konten panduan



3.



Video/webinar



4.



Kupon diskon



Tapi kita tidak akan memberikan kepada mereka secara cuma-cuma. Melainkan ditukar dengan kontak mereka. Email atau nomor HP. Inilah tujuan kita, mendapatkan kontak dari mereka yang punya rasa tertarik dengan produk/layanan anda. Meskipun sekarang belum siap membeli. Dengan demikian, di lain hari kita bisa melakukan kembali “mengingatkan” mereka. Sehingga ketika mereka siap maka mereka akan membeli.



Beberapa poin terakhir yang harus anda ingat Kita sudah membahas 10 langkah untuk mulai promosi di Facebook. Anda sekarang bisa langsung mulai dari tahap pertama, yaitu mencari 5 saingan. Sebelum kita akhiri, ada beberapa hal yang perlu saya ingatkan kembali. 1.



Website anda jauh lebih berharga daripada Facebook Page



2.



Ini social media, anda harus ber-sosial-isasi



3.



Jangan pernah melakukan hard sell di Facebook



4.



Pelajari konsep copywriting sebelum anda mulai beriklan.



Social Media Marketing: Belajar Strategi Pemasaran di Media Sosial untuk Membangun Brand Bisnis Anda 10 NOVEMBER 2015 oleh DARMAWAN Follow Like



Saya akan katakan secara terang-terangan: Social media itu sarana pemasaran yang terlalu dibesar-besarkan. Coba lihat statistiknya, sepertinya luar biasa… …tahun 2015 ada 38 juta pengguna internet di Indonesia, 79% di antaranya aktif menggunakan social media minimal sekali sebulan. Banyak kan? Tapi dalam prakteknya tidak demikian. Sebagian besar orang yang melakukan social media marketing menyerah dalam hitungan bulan. Karena tidak ada hasil positif yang mereka dapatkan ke bisnisnya.



Gagal. Tunggu dulu…saya luruskan sebelum pada protes. Social media marketing itu tidak jelek. Banyak orang yang gagal karena memang sangat mudah untuk terjebak di jalur yang salah ketika memanfaatkan social media. Hanya ini yang biasanya dilakukan (dan diajarkan): 



Buat akun, hiasi dengan foto & lengkapi profilnya







Buat post yang menarik untuk mendapatkan like/retweet



Itu saja tidak cukup. Sangat tidak cukup. Agar upaya yang anda lakukan tidak sia-sia silahkan lanjutkan membaca. Dalam panduan ini anda akan mempelajari seperti apa strategi pemasaran social media yang sesungguhnya.



1. Tentukan SATU social media utama Satu, tidak lebih. Mengapa cuma satu? Bukannya lebih banyak lebih bagus? Memang betul. Idealnya semakin banyak kita muncul di hadapan orang lain, akan semakin cepat kita dikenal. Tapi ada beberapa pertimbangan yang harus dipikirkan: 1. Waktu 2. Biaya 3. Tenaga manusia 4. Ilmu Kalau anda tidak punya masalah dengan keempatnya, silahkan pilih lebih dari 1.



Social media marketing itu tidak sederhana. Bukan cuma sekedar posting tweet yang lucu atau upload gambar meme. Dan yang terpenting, tidak diotomatiskan dari social media A ke B. Anda akan sadar alasannya dalam bab 2. Intinya, anda sebagai pemain baru tidak akan bisa langsung aktif di banyak social media sekaligus. Ini justru akan berdampak buruk. Karena itu, pilih social media berdasarkan: 



Ukuran: lebih besar lebih baik, tapi belum tentu







Audiens: dimana mayoritas orang-orang yang anda targetkan







Konten: tempat yang efektif untuk video, gambar/foto, teks tidak sama



Mari kita bahas satu per satu. Ini grafik penggunaan social media di Indonesia dari We Are Social:



Facebook menempati posisi tertinggi sebagai social media dengan jumlah pengguna terbanyak, disusul oleh Twitter. Lebih lanjut, grafik berikut adalah grafik penggunaan social media di Indonesia berdasarkan rentang umur (2013):



Dari 2 grafik ini, terlihat bahwa Facebook merupakan social media yang paling superior dibandingkan beberapa saingan yang lain. Apakah ini artinya Facebook paling bagus? Bisa jadi…tapi belum tentu. Ukuran dan umur memang 2 faktor utama dalam menentukan social media untuk keperluan pemasaran. Dalam hal ini, Facebook dan Twitter lebih unggul. Tapi ini masih dipengaruhi lagi oleh audiens dan industri anda. Untuk semakin memastikan pilihan anda, mari kita lihat karakteristik dari masing-masing social media:



Gunakan Facebook kalau: Anda tidak ingin ambil pusing.



Hampir semua orang ada di Facebook dalam berbagai minat dan usia. Kemungkinan besar target pasar anda juga ada di Facebook. Tetapi karena volume yang sangat besar, Facebook punya filter yang ketat. Secara organik, hanya kurang dari 1% dari orang yang mengikuti Page anda akan berinteraksi. Maka dari itu, anda mungkin akan sangat mengandalkan iklan. Selain itu, jenis konten di Facebook lebih beragam. Ada banyak pilihan mulai dari sekedar teks, gambar, video, dan link. Kalau anda memanfaatkan Facebook, ada baiknya anda tidak fokus hanya di salah satu jenis. Terakhir. Frekuensi konten di Facebook rendah, tapi kualitasnya harus tinggi.



Gunakan Twitter kalau: Target pasar anda berusia muda. Seperti grafik di atas, Twitter lebih populer di golongan usia 18-35 tahun. Lebih dari itu, sangat jarang yang menggunakan Twitter. (Tetapi golongan usia semakin lama akan semakin merata) Di satu sisi, pengguna Twitter Indonesia lebih tertarik dengan kontenkonten singkat dan bersifat santai. Di sisi lain, banyak pula pengguna Twitter yang lebih suka dengan link ke website. Jadi, lihat kembali apa yang anda pasarkan dan seperti apa konten anda. Kalau apa yang anda promosikan bisa dikonsumsi dalam 140 huruf atau bisa menarik orang lain untuk mengunjungi website anda, gunakan Twitter. Karena tidak ada filter, menjangkau follower di Twitter lebih mudah dibandingkan Facebook. Maka dari itu, frekuensi konten di Twitter sebaiknya lebih tinggi daripada Facebook.



Gunakan Instagram kalau: Apa yang anda pasarkan bisa disajikan dalam foto yang indah.



Kalau anda tidak bisa menyediakan foto yang indah atau kalau sesuatu yang anda pasarkan tidak mampu dijadikan foto, jangan gunakan Instagram. Golongan usia di Instagram juga saat ini lebih rendah. Berdasarkan grafik di atas, pengguna Instagram di Indonesia yang berusia lebih dari 45 tahun hampir tidak ada. Instagram mudah untuk dikelola bersama Facebook atau Twitter. Ini karena konten di Instagram sebagian besar hanya berupa gambar. Gambar yang anda upload di Instagram bisa digunakan kembali untuk konten di Facebook atau Twitter. Selain itu, tingkat interaksi oleh follower di Instagram jauh lebih tinggi.



Gunakan Google+ kalau: Anda punya konten di website dan ingin mendapatkan peringkat tinggi di Google. Yang unik dari Google+, ketika follower anda menggunakan Google Search maka hasil pencarian dari orang-orang yang mereka follow akan mendapatkan peringkat lebih tinggi. Jadi meskipun Google+ tidak ramai, tapi masih layak untuk dipakai. Dalam beberapa industri, ada komunitas di Google+ yang jauh lebih aktif daripada Facebook. Sebaiknya anda coba mencari komunitas ini, kalau ada.



Gunakan LinkedIn kalau: Anda adalah B2B, bisnis ke bisnis. Bukan B2C, bisnis ke konsumen. Dengan kata lain, gunakan LinkedIn kalau target pasar anda adalah bisnis, bukan perorangan. Ini karena LinkedIn dipenuhi oleh para profesional dan pemilik bisnis.



2. Tetapkan kepribadian yang anda gunakan Kalau anda mengikuti beberapa akun brand di social media, akan pasti sadar bahwa kepribadian dari akun-akun tersebut berbeda. Ada yang santai:



Ada yang serius:



Tidak ada yang salah, keduanya bagus. Tapi ada 2 hal yang harus diperhatikan: 



Mana yang mencerminkan bisnis anda







Mana yang tepat untuk audiens anda



Terutama karena di Indonesia kita punya bahasa baku dan bahasa pergaulan. Pastikan anda memilih yang tepat, dan gunakan secara konsisten. Kalau target pasar anda berusia dewasa, akan aneh kalau menggunakan bahasa yang terlalu santai. Oh ya, ‘serius’ bukan berarti ‘kaku’. Kata-kata yang anda gunakan di social media akan mencerminkan bisnis anda. Tidak ada yang suka berteman dengan orang yang bicaranya kaku seperti robot. Ini beberapa kepribadian yang harus anda tentukan di awal:



Untuk memilih kepribadian mana yang sebaiknya anda gunakan, jawab pertanyaan-pertanyaan berikut: 1. Kalau brand anda adalah manusia, seperti apa kepribadiannya? 2. Seperti apa karakter dan gaya bicara dari audiens anda? 3. Seperti apa hubungan yang ingin anda bangun dengan mereka? 4. Apa tujuan konten anda? Kepribadian apa yang tepat untuk konten tersebut? 5. Kesan apa yang ingin anda peroleh dari orang lain?



3. Strategi konten untuk social media Inilah bagian terpenting dalam social media marketing. Tanpa memiliki konten yang menarik, semua hal yang anda lakukan di social media akan percuma. Ada banyak hal yang bisa dibahas mengenai konten. Lebih spesifik untuk masing-masing social media akan dibahas dalam bab selanjutnya. Untuk sekarang, kita akan bahas konsep dasarnya. Kesuksesan dalam social media marketing ditentukan oleh 3 hal: 1. Kualitas konten 2. Pemilihan waktu posting 3. Frekuensi posting Meskipun kualitasnya tinggi, tapi kalau anda salah dalam memilih waktu maka hasilnya akan kurang maksimal. Demikian pula untuk frekuensi/jumlah. Tidak hanya itu… …kita sudah mengenal beberapa jenis konten: teks, link, gambar, dan video. Ternyata tidak semua jenis konten tersebut akan mendapatkan jumlah interaksi yang sama. Konten jenis tertentu akan mendapatkan lebih banyak like/share/retweet. Mari kita bahas satu per satu.



Jenis post di social media Berdasarkan data resmi yang dikeluarkan oleh Twitter, inilah jenis tweet yang mendapatkan retweet terbanyak:



Persentase di atas merupakan angka penambahan dibandingkan dengan tweet yang biasa. Jadi tweet dengan hashtag mendapatkan +16% daripada tweet biasa, foto mendapatkan 35%, video 28% dan seterusnya. Di Facebook sedikit berbeda… …inilah jenis post yang mendapatkan hasil terbaik di Facebook:



Data di atas merupakan hasil analisa dari Locowise.



Link mendapatkan jumlah jangkauan terbesar, hingga 18% untuk Page yang memiliki like di atas 10 ribu. Disusul teks dan foto dengan jangkauan antara 7-11% Oleh karena itu, kalau anda ingin menjangkau banyak orang di Facebook usahakan menggunakan link.



Tema konten Dari grafik-grafik di atas, kita sudah tahu bahwa link adalah jenis konten terbaik untuk social media marketing. Disusul oleh foto dan teks. Tapi apa isi dari link, foto, dan teks tersebut? Berdasarkan artikel dari HubSpot ini, berikut adalah tipe konten yang paling banyak mendapatkan share ke social media: 1. List-post: artikel berupa daftar [22.14%] 2. Why-post: artikel penjelasan ‘mengapa’ [22.32%] 3. Videos: [18.94%] 4. How-to: artikel panduan [18.42%] 5. What-post: artikel penjelasan ‘apa’ [17.88%] Jadi kesimpulannya, post yang mendapatkan jangkauan terbesar di social media adalah yang berupa link. Link yang terpopuler adalah yang berisi artikel berupa daftar (contoh). Masih ada lagi… …berdasarkan analisa yang dilakukan oleh OKDork dan BuzzSumo terhadap 100 juta artikel, ternyata yang mendapatkan share terbanyak adalah yang mampu membangkitkan perasaan. Inilah perasaan yang paling banyak mendapatkan share:



Perasaan yang paling tinggi yaitu: 1. Awe (kagum) 2. Laughter (lucu, tertawa) 3. Amusement (hiburan) 4. Joy (bahagia) 5. Anger (marah) 6. Empathy (empati) Jenis post terbaik adalah link menuju artikel daftar (list post) yang disertakan foto dan mampu membangkitkan perasaan kagum. Idealnya seperti itu, Tapi pada prakteknya, harus anda kombinasikan sendiri. Karena tidak semua industri, target pasar, dan demografi memiliki ketertarikan yang sama.



Frekuensi dan waktu posting Seperti yang sudah dijelaskan tadi, frekuensi optimal untuk Facebook, Twitter, dan social media lainnya berbeda-beda. Ada yang lebih bagus kalau banyak, ada juga yang sebaiknya tidak terlalu banyak. Inilah frekuensi optimal untuk masing-masing social media: 



Facebook: maksimal 2x sehari dan 5-10x seminggu







Twitter: 5x sehari atau lebih







LinkedIn: 1x per hari dan 20x per bulan







Google+: maksimal 3x sehari







Pinterest: 5x sehari atau lebih







Instagram: 1-2x sehari atau lebih



Itu untuk frekuensi, sekarang waktunya… …jam sibuk atau jam kosong, mana yang lebih optimal? Tidak semudah itu. Kalau kita menulis pada jam sibuk, maka konten kita akan dengan cepat tertutup oleh orang lain. Akhirnya tidak terlihat. Sedangkan pada jam kosong hanya sedikit orang yang aktif. Jawabannya berbeda-beda, tergantung dari siapa target anda. Ini waktu yang terbaik untuk membuat tweet agar mendapatkan jumlah klik terbanyak, berdasarkan Buffer:



Belum ada penelitian spesifik untuk Indonesia, tapi minimal ini bisa kita gunakan sebagai acuan. Untuk Facebook, anda bisa lihat langsung dari Page yang anda miliki.



Seperti contoh ini untuk Page PanduanIM di Facebook:



Dari gambar di atas, ternyata follower PanduanIM paling banyak online di jam 9 malam. Karena itu waktu terbaik untuk membuat post sekitar 0-2 jam sebelumnya. Sekali lagi, angka ini berbeda-beda tergantung demografinya. Karena itu, sebaiknya periksa sendiri waktu optimal posting anda.



3. Buat jadwal rutin untuk social media Social media marketing bukan pekerjaan sekali jalan, tapi berkelanjutan. Tak peduli seberapa pun bagusnya konten anda, kalau hanya dilakukan sekali-sekali tidak akan pernah berhasil. Para follower akan lupa dengan anda. Satu lagi… …social media marketing bukan hanya membuat konten. Ada pekerjaan lain yang HARUS dilakukan, ini beberapa di antaranya:







Berinteraksi dengan follower dan influencer







Perencanaan konten







Analisa statistik dan goal







Perencanaan dan eksperimen



Untuk mempermudah prosesnya, silahkan ikuti tugas harian, mingguan, dan bulanan ini:



Tugas harian: 1. Membalas mention, pesan, dan komentar yang masuk 2. Melakukan monitor kata kunci 3. Menerbitkan/menjadwalkan konten baru 4. Mencari bahan untuk konten baru 5. Mencari orang yang punya banyak follower (influencer) 6. Berinteraksi dengan influencer 7. Berinteraksi dengan follower 8. Membuat gambar untuk konten 9. Membuat konten untuk komunitas



Tugas mingguan: 1. Analisa konten dalam seminggu terakhir 2. Analisa peningkatan dan penurunan yang terjadi 3. Analisa terhadap goal dan sasaran yang sudah ditentukan 4. Analisa hashtag 5. Mengadakan event (webinar, Twitter chat, dll.) 6. Mencari komunitas baru 7. Optimasi website untuk social media



Tugas bulanan: 1. Memeriksa goal yang sudah dibuat 2. Membuat goal baru 3. Merencanakan eksperimen baru untuk sebulan depan 4. Update foto profil, deskripsi, bio 5. Melakukan penyesuaian terhadap frekuensi dan jadwal posting



66+ Strategi yang Bisa Anda Lakukan untuk Mendapatkan Followers dan Like di Instagram, Twitter, dan Facebook 16 MARET 2016 oleh DARMAWAN Follow Like



Anda pasti pernah melihat orang/perusahaan yang aktif di Instagram, Twitter, atau Facebook dan punya banyak follower. Setiap kali membuat post baru, puluhan ribu like. Gila. Lalu anda merasa kagum dengan mereka, sehingga anda juga ingin mendapatkan banyak follower. Sekarang memang jamannya seperti itu. Semakin banyak jumlah followernya, semakin bangga pula rasanya. Tapi bukan hanya kebanggaan… …meskipun untuk hepi-hepi atau tujuan bisnis, memiliki banyak follower di social media bisa memberikan 3 manfaat besar:



1. Otoritas – kita dipercaya sebagai orang yang ahli 2. Pengaruh – ide yang kita tanamkan menyebar luas 3. Penjualan – jelas, banyak orang = banyak pembeli Pertanyaannya, caranya gimana biar banyak follower? Padahal sudah buat banyak post yang bagus, lucu, menarik, tapi tiap hari cuma bertambah 1-2 followers. Dalam artikel ini, anda akan mempelajari 50 hal yang harus dilakukan dan tidak boleh dilakukan untuk mendapatkan follower di Instagram, Twitter, dan like di Facebook. Dan semuanya sudah terbukti. Di artikel ini ada lebih dari 60 tips untuk 3 social media: Twitter, Facebook, dan Instagram. Silahkan gunakan filter di bawah untuk memunculkan tips dalam kategori yang anda inginkan saja, supaya tidak terlalu banyak.



Perlihatkan hanya tips yang berlaku di: Twitter Facebook Instagram



Perlihatkan hanya tips dalam kategori: Konten Strategi Relasi Etika Visibilitas



No items were found matching the selected filters



Buat konten yang bermanfaat Apapun teknik yang anda terapkan, kalau kontennya tidak bermanfaat maka tidak akan bisa berhasil. Setiap kali ngepost di social media, tanyakan pada diri anda: “Apakah orang selain keluarga dan teman-teman dekat saya akan merasa ini bermanfaat?” Kesalahan utama, bahkan yang dilakukan oleh para selebriti, yaitu mereka membuat post yang terlalu fokus dengan diri sendiri. Curhatan-curhatan, misalnya. Kalau anda orang terkenal, tidak masalah… …tapi kalau anda baru mulai, pastikan bermanfaat bagi semua orang. Entah itu bermanfaat dalam arti berguna, menghibur, lucu, informatif, dan lain-lain. Intinya, orang lain harus mendapatkan ‘nilai’ dari post anda.



Buat konten yang bisa dibawa pulang Atau dengan kata lain, file. Ebook, presentasi, dokumen, audio, video. Apapun, file yang bisa didownload oleh orang lain secara gratis dan bermanfaat bagi mereka. File punya nilai lebih tinggi dibandingkan teks biasa, sehingga akan mengundang banyak orang untuk datang kepada anda.



Berikan opini terhadap berita/tren yang sedang hangat Salah satu alasan utama seseorang menggunakan social media adalah karena mereka ingin mendapatkan kabar-kabar terbaru dengan lebih cepat. Tapi anda pasti akan kalah oleh jurnalis dalam urusan mendapatkan berita. Solusinya, berikan opini.



Jangan hanya menulis informasi, tuangkan pendapat anda. Lebih bagus lagi apabila pendapat ini bisa membantu orang lain dalam berpikir atau bertindak.



Retweet konten yang menarik dan relevan Ada 2 manfaat dari retweet: 



Memberikan konten yang bagus kepada follower







Mendapatkan reaksi positif dari pemilik tweet



Keduanya akan bermanfaat bagi anda. Ketika menemukan tweet yang menarik dari orang lain, jangan ragu untuk me-retweet. Tidak ada ruginya sama sekali, justru kedua pihak akan berterima kasih. Asalkan jangan retweet yang bidangnya berbeda jauh dari anda sendiri.



Gunakan lebih dari sekedar tulisan Dilihat dari datanya, post di social media yang berupa teks mendapatkan jumlah interaksi paling kecil dibandingkan jenis lain. Foto, video, link, hashtag, semuanya lebih bagus. Lihat data resmi dari Twitter ini:



Tweet yang mengandung URL (foto dan video) mendapatkan jumlah retweet hingga 35% lebih banyak dibandingkan teks biasa. Bahkan sekedar hashtag pun lebih populer. Sementara ini hasil penelitian untuk Facebook:



Link merajai. Jadi, daripada sekedar menulis teks, carilah link. Bisa berupa bacaan, video, foto, apapun. Yang penting lebih dari sekedar teks.



Jadwalkan post pada jam-jam optimal Beda jam, beda hasilnya. Jam optimal itu maksudnya waktu ketika jumlah follower yang aktif tinggi dan jumlah post dari orang lain sedikit. Sehingga post dari kita lah yang paling banyak dilihat. Jam berapa? Jawabannya berbeda-beda, tapi ini beberapa gambar untuk patokan. Twitter:



Tidak ada waktu Indonesia, tapi mungkin di bagian Asia & Australia lainnya bisa jadi pedoman. Facebook:



Di Facebook sebetulnya tidak ada 1 waktu yang benar-benar optimal. Beda kategorinya, beda waktunya. Misalnya orang yang biasa menggunakan Facebook untuk hiburan mungkin akan aktif akhir minggu. Tapi orang yang menggunakan Facebook untuk urusan bisnis akan aktif hari kerja.



Maka dari itu, cara terbaik adalah mencoba sendiri. Kemudian lihat datanya di Facebook Page anda. Instagram:



Sore dan tengah malam ternyata waktu paling optimal untuk membuat post di Instagram.



Follow orang yang bakal tertarik dengan post anda Mem-follow orang lain merupakan cara tercepat untuk mendapatkan follower. Alasannya, karena setiap kali di-follow kita akan mendapatkan notifikasi seperi ini:



Bahkan, dikutip dari Quicksprout, persentase follow-back di Twitter mencapai 20%:



Karena sifatnya mirip, hal yang sama juga berlaku di Instagram. Gunakan fitur search di Twitter dan Instagram untuk menemukan orangorang yang kira-kira bakal tertarik dengan konten anda, lalu follow mereka.



Pahami jenis-jenis post di social media Ada 2 jenis orang yang aktif di social media:  



Informers: orang yang senang berbagi informasi Meformers: orang yang senang berbagi informasi, tentang dirinya sendiri



Tipe pertama lebih banyak mendapatkan follower daripada tipe kedua.



Padahal secara keseluruhan hanya ada 20% informer dan 80% meformer. Artinya sebagian besar orang lebih suka curhat. Ini jenis-jenis post di social media beserta contohnya: 



Sharing informasi: “Ini bacaan bagus tentang kasus korupsi pemerintah [link]”







Promosi: “Ini artikel yang saya buat tentang HP Android [link]”







Opini/komplain: “Lagunya si [artis] yang baru ini bagus ya”







Pernyataan: “Lebih enak tinggal di Bali daripada Jakarta”







Lagi apa: “Huff, capeknya abis pulang kerja”







Pertanyaan ke follower: “Nanti sore enaknya share apa ya tweeps?”







Muncul: “Akhirnya balik lagi ke Jakarta”, “Morning Tweeps!”







Kisah sendiri: “Lupa bawa payung, kehujanan deh”







Kisah orang lain: “Gila, ada orang berkelahi di depan SD 4. Yang satu meninggal”



Kategorikan konten yang anda buat ke social media, pastikan apakah murni tentang diri sendiri atau orang lain juga bakal merasa bermanfaat.



Lengkapi profil, buat profil yang asik Ada 2 hal yang ingin saya sampaikan terkait profil. Pertama, kalau anda ingin mendapatkan banyak follower, lengkapi semua profil. Tidak ada orang yang akan mem-follow akun dengan foto profil kosongan. Kedua, jangan jadi pribadi yang membosankan. Kita mem-follow orang lain di social media dengan tujuan mendapatkan sesuatu yang menarik dan tidak membosankan. Makanya profil, sebagai hal pertama yang dilihat harus menarik.



Buat deskripsi/bio yang menarik. Kalau memang bisa dibuat lucu, buatlah jadi lucu.



Gunakan kata kunci yang relevan di profil Jaman sekarang, banyak orang yang mencari orang lain lewat social media. Jadi, sertakan kata kunci yang relevan di profil anda. Siapa tahu, misalnya anda seorang penulis lalu ada yang ingin mencari penulis. Maka dengan menyertakan kata “penulis” di profil, mereka akan menemukan anda. Seperti ini:



Jangan cuma dipenuhi dengan hal-hal konyol. Profil ini bisa jadi tempat paling strategis di akun anda.



Minta retweet/like/share Sepertinya konyol, tapi ini efeknya luar biasa. Dengan meminta para follower untuk melakukan retweet/like/share, maka akan lebih banyak yang melakukan dibandingkan kalau tidak sama sekali. Perbedaannya sekitar 4x lipat!



Tips sederhana tapi hasilnya luar biasa.



Taruh link ke akun social media di semua tempat yang terlihat orang lain Ini hal paling mendasar yang selalu dilupakan. Kalau anda ingin mendapatkan follower di Twitter, Instagram, Facebook, atau yang lainnya, taruhlah link menuju akun anda di semua tempat yang terlihat oleh orang lain. Di email misalnya. Atau kalau anda aktif di forum komunitas online, taruh di signature atau tulis setiap kali membuat post baru di sana. Ini sepele tapi logis.



Mustahil follower bisa bertambah kalau bukan anda yang aktif mempromosikan.



Minta teman-teman sendiri untuk share/like/retweet Anggaplah anda punya 100 teman/follower. Dari 100 itu, 20 di antaranya kenal baik dan bisa dimintai pertolongan. Masing-masing dari 20 orang itu punya 20 teman lain. Artinya setiap kali post anda di-share oleh 20 orang teman ini, di belakangnya ada 400 orang lain yang melihat. Bayangkan, dari 20 jadi 400. Kalau konten anda memang menarik, maka ada kemungkinan dari 400 itu sebagian kecil akan mem-follow. Anggaplah 5%, atau 20 orang. Kemudian 5% ini share lagi ke 20 orang yang lain. Dari sekedar sebuah permintaan kecil ke teman-teman terdekat, hasilnya akan jadi besar.



Sebisa mungkin hindari logo sebagai foto profil Kecuali kalau akun ini memang akun perusahaan. Kita sering tertipu melihat akun-akun dengan logo perusahaan yang punya ratusan ribu follower. Padahal mereka punya banyak follower justru karena mereka sudah terkenal. Lalu kita ikut-ikutan memakai logo… …akhirnya tidak ada yang mem-follow. Ini alasannya:



Di social media, kita lebih suka mem-follow manusia dengan kepribadian daripada bisnis yang kerjaannya promosi. Maka rata-rata akun dengan foto manusia punya lebih banyak follower.



Mention orang yang punya banyak follower Saya paham, me-mention orang terkenal itu menyeramkan. Mereka punya ribuan follower…kita, cuma 100. Tapi percaya tidak percaya, ini salah satu cara terbaik untuk mendapatkan follower secara instan. Sekali kena retweet, favorite, reply, follower bakal langsung bertambah. Apa yang kita mention? Ini dia: 1. Link bacaan yang kira-kira menarik bagi mereka 2. Bertanya tentang pendapat mereka 3. Kisah tentang mereka yang baru anda ketahui 4. Pendapat anda tentang post mereka (bukan cuma respon) 5. Konten dari website mereka + pendapat anda



Bicara 2 arah dengan para follower Apa yang membuat orang lain melakukan retweet/like/share terhadap post anda? Karena bagus, sudah jelas. Tapi ada 1 alasan lagi. Karena mereka merasa punya hubungan dengan anda. Coba dibayangkan. Ada mem-follow 2 orang, keduanya menulis tentang suatu hal yang hampir sama. Intinya sama.



Tapi anda lebih dekat dengan orang kedua. Nah, kalau anda ingin me-retweet/like/share salah satunya. Pilih mana? Ya. Itulah pentingnya berbicara 2 arah dengan follower. Jangan hanya ngepost 1 arah. Meskipun bermanfaat. Dengan menjalin hubungan dengan follower sendiri, mereka akan lebih interaktif dengan anda.



Buat blog anda sendiri Rata-rata blogger punya lebih banyak follower. Alasannya: 1. Mereka punya konten yang lebih bagus untuk dishare dari blognya 2. Blog lebih mudah untuk mendapatkan pengunjung daripada akun social media 3. Social media dan blog bisa saling membantu Maka dari itu, buatlah blog anda sendiri. Tidak sulit, tidak butuh biaya. Bahkan orang-orang yang tadinya ingin jadi populer di social media banyak yang akhirnya bakal lebih suka blogging. Silahkan baca panduan ini untuk membuat blog.



Post kata-kata mutiara dan motivasi Tipe konten seperti ini yang biasanya paling mendapatkan banyak share. Tapi hati-hati… …kata mutiara yang saya maksud bukan sekedar copy paste dari orang terkenal. Justru hindari yang sudah terlalu umum dan sering digunakan. Sering-seringlah membaca artikel/buku.



Kemudian ketika ada kalimat yang keren, post ke social media. Lebih bagus lagi, gunakan kalimat anda sendiri supaya jadinya jauh lebih mudah dipahami oleh para follower. Kata mutiara yang bagus biasanya yang bisa memotivasi orang lain, atau yang isinya relevan dengan permasalahan hidup mereka.



Monitor percakapan yang sesuai keyword Misalnya anda punya akun Twitter yang berisi tips diet. Suatu hari Di suatu penjuru Twitter, ada 2 orang yang sedang berbincang tentang cara menurunkan berat badan. Kemudian anda merekomendasikan akun anda sendiri. Karena anda datang di saat yang tepat sesuai kebutuhan mereka, maka kemungkinan besar mereka akan datang menjadi follower. Inilah yang kita lakukan, memonitor keyword. Pertama-tama, daftar akun di tool gratis bernama Warble. Setelah itu masukkan keyword yang anda ingin dapatkan pemberitahuannya. Misalnya kalau akun tentang tips diet tadi, keywordnya seperti ini: 1. berat badan 2. cara diet 3. banyak lemak 4. kegemukan Dan lain-lain. Setelah itu, anda akan dikirimkan email sekali sehari setiap kali ada yang menyebutkan keyword tersebut di Twitter.



Sesi kultwit, tapi hati-hati



Saya sering melihat akun-akun besar yang melakukan kultwit. Kepanjangannya ‘kuliah twit’, maksudnya dalam suatu sesi itu si pemilik akun akan membahas suatu topik dalam beberapa tweet yang isinya berhubungan. Misalnya kultwit tips blogging, maka isinya seputar topik itu. Cara ini bisa jadi efektif. Tapi bisa justru membuat follower anda kabur. Yang harus anda perhatikan, apakah follower anda memang butuh informasi tentang kultwit tersebut? Apakah mereka akan tertarik? Kedua, pastikan isinya tidak terlalu panjang. Biasanya 10 tweet. Kalau jauh melebihi itu, anda justru akan dianggap pengganggu. Ketiga, ajak follower berpartisipasi. Bisa dengan mengajak mereka berpendapat tentang tweet anda, atau dengan mengajak mereka memberikan tips/ilmu/cerita sesuai topiknya.



Jangan terlalu banyak promosi, dalam bentuk apapun Sebagian besar orang menggunakan social media untuk mengetahui kabar dari keluarga dan teman-teman mereka. Atau mengikuti tren yang hangat. Bukan untuk melihat anda promosi. Meskipun ada juga orang yang mem-follow akun-akun perusahaan, tapi tujuan mereka tetap untuk mengikuti kabar terbaru dari perusahaan tersebut. Inilah alasan mereka mem-follow akun brand:



Mereka ingin mendapatkan sesuatu. Maka kalau anda ingin promosi, berikanlah sesuatu kepada mereka.



Berikan solusi atas permasalahan orang lain Sudah kita bahas bahwa post terbaik adalah yang memberikan manfaat. Inilah jenis manfaat yang terbaik. Kalau kita berhasil memberikan solusi atas permasalahan orang lain, dalam seketika mereka akan jadi loyal kepada kita. Dibandingkan post yang berisi motivasi atau hiburan, mungkin jumlah share-nya lebih sedikit. Tapi manfaatnya di balik layar jauh lebih besar. Ini cara mencari konten solusi: 1. Tentukan satu permasalahan utama dari follower anda 2. Cari di Google, solusi yang populer 3. Buat versi sederhana yang bisa langsung dilakukan sekarang juga oleh mereka 4. Post Perhatikan tahap ketiga.



Solusi yang anda berikan harus dalam bentuk paling sederhana dan bisa diterapkan langsung oleh orang lain. Mengapa? Karena orang-orang di social media itu tidak dalam kondisi aktif. Mereka adalah orang-orang yang sedang berdiam diri, sedang bosan. Mereka membuka Twitter atau FB bukan untuk memecahkan masalah. Maka dari itu, kalau anda memberikan solusi yang rumit maka justru akan diabaikan.



Share konten milik orang lain Mendapatkan ide untuk post di social media itu sulit. Padahal kita harus membuat banyak…tambah sulit. Maka dari itu, solusi terbaiknya adalah dengan membagikan konten milik orang lain. Saat anda browsing di internet dan menemukan konten yang bagus, bookmark atau simpan link-nya. Saat kekurangan ide, post link tersebut ke akun anda. Dengan demikian follower anda akan tetap bisa mendapatkan bacaan yang bagus. Ada manfaat lain, Dengan membagikan konten milik orang lain yang anda temukan, maka anda secara tidak langsung menjalin hubungan dengan mereka. Kedepannya, ada kemungkinan mereka akan balik membagikan konten anda.



Pancing kontroversi, buat pendapat yang bertentangan



Kontroversi dan pendapat yang bertentangan dengan umum cenderung lebih banyak mendapatkan share/retweet. Tapi bukan yang sembarangan. Kontroversi yang dibuat harus masuk akal dan memang bisa diterima oleh sebagian kalangan, besar atau kecil. Kalau kontroversi yang anda buat jelas-jelas salah besar, reputasi yang jadi taruhannya.



Tweet lebih dari 9x sehari 9 kali sehari adalah jumlah minimum kalau anda ingin mendapatkan banyak follower. Makin banyak makin baik. Lihat saja grafik ini:



Semakin banyak tweet per harinya, semakin tinggi followernya. Yang perlu anda perhatikan, jangan tweet terlalu banyak dalam rentang waktu yang singkat. Sebarkan secara merata, beri porsi lebih saat jam optimal.



Post 1-2x sehari di Facebook, atau 10x seminggu Berbeda dengan Twitter dan Instagram, di Facebook kita tidak boleh terlalu banyak membuat post baru. Facebook punya filter algoritma. Tidak semua post yang anda buat akan masuk ke News Feed para follower. Hanya 1-2 per hari yang akan masuk. Maka dari itu, lebih baik fokus di 1 post ini. Maksimalkan kualitas 1 post daripada membuat banyak post yang tidak berkualitas. Lihat frekuensi akun milik brand besar di FB:



Rata-rata 1-2 per hari. Bahkan ada yang hanya 2 hari sekali.



Post 1-2x sehari atau lebih di Instagram Sebenarnya anda bisa saja membuat banyak post di Instagram… …asalkan kontennya bagus. Masalahnya, konten di Instagram itu kualitasnya harus tinggi. Kalau tidak, maka follower anda akan segera pergi. Berdasarkan Buffer, akun milik brand-brand besar menerbitkan 1-2 post per hari di Instagram. Lebih dari itu, tidak ada efek negatif.



Buat tweet sepanjang 71-100 huruf Panjang optimal sebuah tweet adalah 71-100 huruf, tidak termasuk link.



Buat post di Facebook sepanjang 40 huruf Panjang optimal sebuah post di Facebook adalah 40 huruf, tidak termasuk link.



Data di atas berdasarkan Buffer. Meskipun begitu secara logika sebetulnya tidak ada panjang post optimal di Facebook, karena tergantung dari apa isinya. Kalau isinya memang panjang, maka buatlah panjang. Tapi kalau isinya pendek, jangan dibuat panjang.



Buat sesi tanya jawab dengan follower Twitter punya fitur rekomendasi akun seperti gambar berikut:



Cara kerjanya begini… …apabila follower anda sering berinteraksi dengan sebuah akun di Twitter, maka anda akan mendapatkan rekomendasi untuk mem-follow akun tersebut. Jadi: Kalau follower anda banyak berinteraksi dengan anda, maka teman-teman mereka akan mendapatkan rekomendasi untuk mem-follow akun anda. Maka dari itu, buatlah sesi tanya jawab. Dengan demikian para follower akan me-mention anda.



Jangan gunakan tool otomatisasi, terutama bagi akun baru Ada tool-tool yang secara otomatis akan menerbitkan post di social media setiap kali ada artikel baru di sebuah website. Jangan lakukan ini.



Sekilas sepertinya menarik. Follower kita jadi punya bahan bacaan. Tapi akibatnya akun anda akan jadi seperti spam. Terlalu sering membuat post berupa link, dari website yang itu-itu saja. Kalau anda memang ingin membagikan artikel yang menarik, lakukan secara manual. Ubah kata-kata yang digunakan sebagai judul artikel tersebut menjadi buatan anda sendiri. Tidak ada orang yang suka mem-follow akun spam.



Jadi sumber bacaan bagi para follower Kita sudah tahu bahwa di Twitter dan Facebook yang mendapatkan engagement tertinggi adalah post berupa link. Orang-orang di social media suka membaca artikel yang menarik. Lihat saja akun seperti @terselubung, punya banyak follower:



Begitu pula dengan akun lain dari situs berita seperti Detik misalnya. Artinya, salah satu alasan terbesar untuk mem-follow adalah karena orangorang ingin mendapatkan bacaan yang menarik. Maka dari itu, sediakanlah bacaan yang menarik.



Lakukan ini: 1. Cari 5 blog terpopuler dalam bidang yang anda sukai 2.



Daftar ke Feedly.com



3. Masukkan kelima blog tersebut di sana 4. Periksa tiap hari untuk mendapatkan konten terbaru 5. Post yang paling menarik ke FB atau Twitter Lebih bagus lagi kalau anda juga punya website sendiri.



Buat kontes berhadiah Siapa sih yang tidak suka gratisan? Kalau anda punya sesuatu yang menarik untuk diberikan secara gratis kepada orang lain, inilah cara tercepat untuk mendapatkan banyak follower sekaligus. Ikuti langkah-langkah ini: 1. Tentukan hadiah untuk diumumkan 2. Tentukan apa yang harus mereka lakukan. Misalnya: mengirim foto dalam tema tertentu, menulis komentar 3. Minta mereka untuk memfollow anda dan share atau retweet salah satu post. Buat gambar desain untuk hasil yang lebih bagus 4. Pilih pemenangnya 5. Berikan hadiahnya Hati-hati, jangan melakukan penipuan.



Tiru strategi dari mereka yang sudah populer Apa yang sudah anda baca dari atas sampai poin ini adalah strategistrategi yang sudah dilakukan oleh para praktisinya sendiri. Dengan mengamati apa yang mereka lakukan, kemudian meniru strategi mana yang efektif.



Seperti itulah mestinya cara belajar yang baik. Selain itu, dalam social media marketing (dan strategi marketing lainnya) masing-masing bidang industri tidak sama. Dalam bidang A misalnya, strategi X lebih efektif. Tapi dalam bidang B, strategi X justru payah. Karena itu, lakukan ini: 1. Cari 5-10 orang yang punya banyak follower di bidang yang sama dengan anda 2. Follow mereka semua 3. Lihat seperti apa post yang mendapatkan paling banyak interaksi 4. Tiru dan tingkatkan



Jangan terlalu banyak ngobrol Tidak ada yang perlu tahu percakapan antara anda dengan follower anda. Apabila dilakukan terlalu sering, maka justru konten-konten anda yang bagus akan terdorong ke bawah. Twitter punya fitur Direct Message, gunakan ini untuk berbicara langsung dengan seseorang.



Bayar iklan dari akun yang banyak followernya Punya modal ekstra? Keluarkan beberapa untuk mendapatkan follower. Temukan akun-akun dalam bidang industri yang sama dengan anda, kemudian tanyakan apakah mereka menerima iklan.



Buat artikel daftar akun social media terpopuler dalam bidang tertentu Sekitar tahun 2010 dulu saya punya sebuah blog dalam Bahasa Indonesia yang tidak terlalu saya perhatikan. Hanya ada beberapa artikel.



Dari beberapa artikel itu, ada sekitar 5 artikel berisi kumpulan akun Twitter terpopuler. Ada yang dalam bidang teknologi, bisnis, dll. Meskipun blog tersebut tidak pernah saya perhatikan lagi, tapi artikel-artikel tersebut masih mendapatkan lumayan banyak pengunjung tiap harinya. Kalau anda punya blog, buatlah artikel seperti ini. Bisa akun Twitter, akun Instagram, atau Facebook Page. Buat jadi beberapa artikel dan pisahkan tiap bidang. Kemudian masukkan akun anda sendiri di dalamnya. Satu tips lagi, beritahukan mereka yang anda masukkan ke dalam artikel tersebut. Kemungkinan besar artikelnya akan mereka share.



Optimasi call to action Mengapa anda ingin mendapatkan banyak follower? Untuk meningkatkan penjualan? Meningkatkan pengunjung website? Kalau iya, maka anda harus mempelajari konsep call to action ini. Intinya, untuk setiap post yang mengajak follower untuk bertindak harus jelas apa tindakan yang anda inginkan… …dan apa manfaat yang mereka dapatkan. Misalnya anda ingin mereka membeli produk anda, maka ajak mereka untuk membeli dan beritahu mengapa mereka harus membeli. Lalu kalau anda ingin mereka share/retweet/like post anda, ajak mereka dan jelaskan mengapa mereka harus melakukan tindakan itu.



Sebagai marketer yang baik, kita harus berasumsi bahwa mereka (target pasar kita) sama sekali tidak paham apapun. Jelaskan apa yang mereka dapatkan, jelaskan mengapa mereka harus melakukan itu.



Post yang berisi anjuran/larangan Beberapa bulan yang lalu, di Facebook sempat ada semacam spam yang menyebar luas. Banyak orang yang akunnya secara otomatis mem-posting link dengan foto-foto porno. Kalau link ini di-klik, maka orang tersebut juga akan kena. Dari situ kemudian saya membuat tips anjuran/larangan supaya yang baca tidak ikut-ikutan kena. Ternyata post tersebut banyak di-share. Karena memang kenyataannya banyak yang butuh informasi tersebut. Inilah post anjuran/larangan. Ketika ada kabar/berita/isu hangat di kalangan anda, buatlah post seperti ini. Jumlah share-nya akan jadi lebih banyak daripada biasanya.



Pelajari dan manfaatkan fitur analytics Facebook Page dan Twitter punya fitur ini. Sayangnya karena banyak angka dan grafik, banyak orang yang memilih mengabaikan data mereka. Padahal kalau dimanfaatkan dengan benar bisa memperbanyak follower. Ini di Facebook, namanya Insights… Kita bisa melihat jam berapa dan hari apa yang optimal untuk menerbitkan post baru:



Kita juga bisa mengetahui post mana yang mendapatkan paling banyak Reach dan Engagement:



Dengan mengetahui keduanya, kita bisa merencanakan post-post yang jauh lebih efektif kedepannya nanti. Di Twitter pun demikian, kita bisa melihat tweet mana yang paling populer:



Pahami tujuan setiap jenis post, optimasi untuk tujuan tersebut Ada beberapa tujuan post di social media: 



Menghibur







Mendidik







Menginformasikan







Menyelesaikan masalah







Menjawab







Menjual







Mendapatkan klik



1 hal yang perlu anda ingat: SATU post maksimal punya SATU tujuan. Jangan campur antara post yang menghibur dan post yang bertujuan untuk mendapatkan penjualan. Akan kacau. Jadi ketika anda akan menulis sesuatu, pastikan dulu tujuannya apa. Gunakan bahasa, gambar/video, dan waktu yang tepat untuk tujuan tersebut.



Tanyakan pada diri sendiri, “Apakah saya sudah layak?” Bayangkan kalau akun yang anda kelola bukan milik anda. Apakah akan anda follow? Beberapa waktu yang lalu ada seorang pembaca yang bertanya ke saya, kenapa Facebook Page nya masih sepi – jumlah like-nya sedikit. Lalu saya intip halamannya. Ternyata isinya…tidak menarik. Hampir semua hanya berisi tentang produk yang dia jual. Foto produk, harga produk, diskon, belinya dimana, nomor telepon untuk beli, dan lain-lain. Coba anda bertemu dengan page ini… …apakah anda akan tertarik untuk mem-follow page yang isinya seperti itu? Mustahil. Kita berkunjung ke Facebook, Twitter, atau Instagram bukan untuk mendapatkan informasi produk.



RT/Like/Share post dari follower yang sering berinteraksi dengan anda Ketika anda sudah punya 200+ follower, akan ada beberapa orang yang secara rutin selalu berkomentar, membagikan, atau memberikan like untuk post anda. Jangan abaikan orang-orang ini. Merekalah kunci keberhasilan anda. Maka dari itu, berikan mereka apresiasi minimal berupa retweet, like, atau share dari anda. Dengan demikian mereka akan merasa sedikit lebih senang dan akhirnya lebih aktif merekomendasikan post anda.



Jangan menjual apapun sampai target tertentu Kebanyakan jualan itu hal terlarang untuk akun yang ingin jadi populer. Serius. Coba anda lihat akun bisnis yang followernya di bawah 1000, kemudian sebagian besar post mereka isinya terkait produk/jasa yang dijualnya. Tidak menarik. Tentukan target jumlah follower yang lumayan tinggi dulu, misalnya 3000 (tergantung bidang industrinya). Sampai di titik ini, jangan mempromosikan apapun selain hal yang bermanfaat. Setelah lewat, baru boleh jualan. Itupun tetap harus dibatasi. Minimal perbandingannya 10:1. Setiap 10 kali membuat post baru, hanya 1 di antaranya yang boleh mengandung penjualan.



Gunakan click-to-tweet untuk meningkatkan share Coba klik salah satu link ini:







Lagi baca artikel tentang cara meningkatkan follower di social media







Ada yang mau tau cara meningkatkan follower? Coba baca di sini







Ini nih artikel buat yang pengen jadi seleb Twitter



Menarik kan? Yang seperti ini sering saya lakukan di blog PanduanIM, sebagian besar share ke Twitter berasal dari link seperti itu. Meskipun ada tombol share juga di blog ini, tapi click to tweet mendapatkan lebih banyak share. Cara membuatnya: 1. Kunjungi ClicktoTweet 2. Tulis pesan yang ingin anda munculkan 3. Sertakan URL atau/dan username anda 4. Copy link yang diberikan 5. Paste ke artikel atau tweet anda



Jangan follow terlalu banyak akun sekaligus Rata-rata setiap kita mem-follow 5 orang, 1 orang akan mem-follow balik. Kemungkinan berhasilnya 20% untuk mendatangkan follower. Sangat tinggi. Tapi ini berbahaya kalau dilakukan terlalu sering. Apalagi menggunakan tool otomatisasi. Tidak jarang ada akun baru di Twitter dan Instagram yang langsung ditutup karena mereka terlalu sering melakukan follow-unfollow. Lakukan secara manual, dalam batas wajar… …atau jangan lakukan sama sekali.



Buat list di Twitter, isinya akun-akun populer yang relevan Pengguna Twitter biasanya tidak sadar, tapi ada fitur yang namanya ‘list’.



Di dalam list ini kita bisa memasukkan akun-akun orang lain, kemudian semua tweet-nya akan muncul di halaman ini. Semacam pengelompokkan tersendiri buat orang-orang tertentu. Tapi bukan itu yang penting. Ketika dimasukkan ke list, orang-orang akan mendapatkan notifikasi dari anda. Maka dari itu, kemungkinan besar mereka akan menyadari keberadaan anda. Cara ini lumayan berguna kalau anda ingin mendapatkan perhatian orang yang punya lebih banyak follower.



Pastikan meta tag untuk social media sudah terpasang di website anda Ini untuk anda yang punya website. Pastikan di website anda sudah terpasang semua meta tag yang tepat untuk masing-masing social media.



Ini yang saya gunakan di PanduanIM:



Fungsinya adalah supaya ketika website anda di-share ke social media, data yang muncul seperti judul, gambar, dan deskripsinya benar. Selain itu, supaya nama akun anda muncul ketika di-share. Seperti ini:



Yang diberi tanda panah adalah link menuju Facebook Page. Dengan begitu, setiap kali konten anda di-share maka mereka bisa tahu page anda sehingga anda akan mendapatkan follower.



Buat gambar dengan mudah menggunakan tool ini Gambar adalah jenis post yang paling banyak mendapatkan engagement dari follower. Dengan menggunakan gambar, maka jumlah share/like/retweet akan semakin besar dan semakin banyak follower yang akan anda dapatkan. Masalahnya, tidak semua orang jago desain gambar. Maka dari itu kita gunakan 2 tool gratis ini untuk bisa membuat gambar dalam hitungan detik. Pertama, Pablo. Tool ini fungsinya sederhana, hanya untuk membuat tulisan di atas gambar. Tapi penggunaannya sangat mudah. Ini contoh gambar yang dibuat dengan Pablo:



Satu lagi, yang lebih lengkap, Canva. Dibandingkan dengan Pablo, tool ini lebih lengkap fungsinya karena anda bisa menggunakan icon, mengatur dimensi gambarnya, dan fitur lain.



Jadi Canva lebih pas untuk membuat gambar yang lebih kompleks. Ini contoh hasilnya:



Keren kan? Karena sudah ada template yang siap digunakan, tanpa mengerti desain grafis pun dalam 1 menit bisa membuat seperti ini. Oh ya, kalau anda ingin gratis, jangan pilih gambar berbayar di Canva.



Analisa hashtag populer di Twitter, dan Facebook dengan tool ini



Kalau kita main-main di Twitter, kadang orang pikir hashtag itu buat hiasan atau lucu-lucuan. Padahal tidak. Hashtag adalah fitur yang bisa membuat post anda menjangkau jauh lebih banyak orang daripada yang tanpa hashtag. Salah satu tool favorit saya untuk tujuan ini adalah RiteTag. Setelah meng-install extension-nya (untuk Chrome dan Firefox) anda bisa mengetahui seberapa populer hashtag yang akan anda gunakan dalam post di Facebook atau Tweet di Twitter. Ada juga fungsi lainnya: 1. Menambahkan emoji 2. Menambahkan gambar GIF 3. Mencari gambar yang cocok 4. Mencari akun populer yang relevan



Jadilah manusia, jangan terlalu kaku Ini yang sering membuat saya merasa aneh dengan online marketer Indonesia. Coba deh dipikir: Enak mana, bicara dengan orang yang gayanya seperti manusia (punya kepribadian) atau orang yang bicaranya kaku seperti robot? Pasti yang pertama. Tapi yang selalu dilakukan justru yang nomor 2. Meskipun mungkin bisnis anda itu butuh formalitas tinggi, atau supaya terkesan profesional, tapi sebetulnya cara bicaranya tidak perlu terlalu kaku.



Satu lagi penyebabnya mungkin karena waktu jaman sekolah kita diajari menggunakan Bahasa Indonesia yang terlalu kaku. Kalau tidak, nilainya nol. Okelah itu kan pelajaran yang dinilai oleh guru, sedangkan ini dunia nyata. Kita berbicara di dunia nyata bukan dengan bahasa yang kaku. (Kaku dan baku itu beda, baku belum tentu kaku)



Jangan pernah gunakan tool yang bisa menambah followers/like secara otomatis Kalau sekarang, detik ini anda search di Google dengan kata kunci “cara menambah followers twitter” maka akan ada beberapa tool yang mengaku bisa menambah ratusan hingga ribuan follower. Jangan digunakan. Begini… Tujuan kita melakukan social media marketing bukan untuk sekedar mengejar jumlah follower. Kita mencari follower berupa manusia yang benar-benar tertarik. Percuma kalau kita punya banyak follower tapi semuanya tidak aktif atau tidak ada yang tertarik dengan konten yang kita buat. Selain itu, berbahaya. Tool seperti itu pada akhirnya akan membuat akun social media anda mem-follow secara otomatis orang-orang yang tidak dikenal. Atau membuat post secara otomatis tanpa sepengetahuan anda. Maka dari itu, jangan sentuh tool seperti itu. Lakukanlah dengan cara yang benar seperti yang dijelaskan dalam panduan ini.



Gunakan plugin Social Locker Begini cara kerjanya. Misalkan anda punya konten di website, konten ini anda kunci supaya tidak bisa dilihat. Kemudian, untuk membuka kunci tersebut pengunjung harus melakukan like/share.



Kalau konten anda memang menarik, maka jumlah share, like, dan follower di Facebook dan Twitter akan meningkat drastis dibandingkan sebelumnya.



Ini plugin yang bisa anda gunakan: 



WordPress: One Press Social Locker (Gratis)







Lainnya: Social Locker for jQuery ($18)



Buat post yang menanyakan pendapat mereka Post yang mengajak para follower untuk berkomentar akan mendapatkan 100% lebih banyak komentar.



Banyak komentar = banyak yang melihat, …sehingga follower akan bertambah.



Gunakan tag lokasi untuk post di Instagram Ketika kita mengupload foto di Instagram, maka kita bisa menambahkan lokasi tempat diuploadnya foto tersebut. Kalau anda menggunakan tag lokasi ini, maka foto anda akan muncul di daftar foto-foto yang diupload dari lokasi tersebut. Dengan begitu, post anda akan lebih mudah ditemukan oleh orang lain.



Dapatkan endorsement dari seleb Instagram Ini cukup populer di Indonesia. Terutama bagi mereka yang jualan produk. Cara kerjanya begini: 1. Cari satu (atau lebih) pengguna Instagram yang followernya banyak (bisa artis betulan, bisa juga tidak) 2. Lihat apakah mereka menerima endorsement, biasanya ada emailnya 3. Hubungi email tersebut 4. Kirimkan produk anda, kalau diterima



5. Dalam beberapa hari mereka akan mengupload foto produk anda beserta komentar Ini salah satu contoh sederhana yang saya temukan:



Setelah itu, maka anda akan mendapatkan follower atau bahkan pembeli langsung. Kalau anda ingin belajar lebih lanjut mengenai endorsement, silahkan ikuti thread ini di Kaskus.



Gunakan foto yang terang, bukan gelap di Instagram Foto yang terang mendapatkan lebih banyak like dan komentar dibandingkan foto yang gelap:



Gunakan foto dengan 1 warna dominan di Instagram Foto yang menggunakan 1 warna dominan mendapatkan 17% like lebih banyak daripada foto yang berwarna-warni:



Masih tentang warna, ternyata warna biru lebih unggul daripada warna kemerahan, jumlah like-nya 24% lebih banyak:



Ini tidak selalu berlaku untuk semua jenis foto, karena tergantung apa yang ada di foto tersebut. Tapi cukup menarik juga untuk bahan pertimbangan.



Pilih foto dengan warna yang tidak mencolok di Instagram



Ternyata foto-foto yang menggunakan warna terlalu mencolok mendapatkan like dan komentar lebih sedikit daripada foto yang warnanya lembut.



Hindari filter bawaan Instagram, jangan pula terlalu banyak mengedit foto



Bukan berarti foto anda tidak boleh di-edit, tapi lebih baik gunakan aplikasi yang terpisah dari filter bawaan Instagram.



Gunakan foto yang kesannya ‘ramai’ di Instagram



Foto yang kesannya ramai itu maksud saya bukan ramai karena banyak orang. Contohnya seperti ini. Yang kiri kesannya ramai, sedangkan yang kanan sepi:



Gunakan foto yang menampilkan wajah manusia di Instagram Foto dengan wajah manusia rata-rata mendapatkan 35% lebih banyak like dan komentar:



Gunakan aplikasi-aplikasi ini untuk memperindah foto dari smartphone Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, filter bawaan Instagram tidak terlalu efektif untuk meningkatkan jumlah like. Karena itu, gunakan aplikasi-aplikasi ini: 



VSCO: app terbaik untuk mengedit foto (iOS/Android)







Over: Menambahkan teks ke gambar (iOS/Android)







Layout: menggabungkan lebih dari 1 gambar (iOS/Android)



Masih ada banyak aplikasi yang berhubungan dengan editing foto, tapi kalau anda tidak ingin pusing silahkan gunakan 3 di atas.



Gunakan hashtag di Instagram, tapi hati-hati Hashtag di Instagram terbukti akan meningkatkan jumlah like dan komentar. Bahkan, semakin banyak hashtag semakin tinggi jumlah like dan komentarnya:



Tapi anda harus berhati-hati, jangan pernah gunakan hashtag yang tidak ada hubungannya. Apalagi yang seperti #like4like dan sejenisnya.



Justru akan merusak reputasi anda sendiri.



Perkenalkan hashtag buatan anda sendiri Coba lihat studi kasus yang satu ini. Birchbox, sebuah perusahaan yang menjual produk-produk kecantikan dalam satu paket yang dikirimkan secara bersamaan pada tanggal tertentu tiap bulannya. Nah, jadi tiap bulannya setiap kali produk dari Birchbox diterima oleh konsumen, mereka akan mengupload foto di social media dengan hashtag #birchbox. Lihat grafiknya:



Setiap tanggal tertentu ada lonjakan mention untuk hashtag tersebut. Inilah mengapa anda sebaiknya memperkenalkan hashtag buatan anda sendiri kepada para follower.



Post ulang foto-foto yang di-post oleh follower anda Ini berlaku di semua social media, termasuk Facebook, Twitter, dan Instagram. 65% dari orang yang aktif di social media menyatakan bahwa mereka merasa bangga apabila brand yang mereka follow me-mention nama mereka. Karena itu, buatlah mereka bangga.



Setiap kali ada yang menerbitkan post berisi foto tentang anda atau bisnis anda, post ulang di akun anda sendiri dan sertakan tag/mention ke akun mereka. Dengan demikian, akan muncul orang-orang lain yang juga akan ikut mengupload foto-foto yang berisi produk anda.



7 Kesalahan Paling Umum yang Menyebabkan Gagalnya Strategi Pemasaran Social Media 21 OKTOBER 2015 oleh DARMAWAN Follow Like



Social media itu gila. Kalau kita lihat brand-brand besar yang punya akun di social media, mereka punya banyak like dan retweet setiap kali menerbitkan post baru. Selain itu, banyak orang yang mengaku berhasil memanfaatkan Facebook, Twitter, BBM, dll. untuk berjualan. Dari situ kita tertarik… …tapi ketika kita yang coba, hasilnya mengecewakan. Sudah buat akun/page, profilnya sudah lengkap, sudah punya banyak konten yang menarik, tapi follower masih juga di angka ratusan. Atau sudah punya follower tapi pembeli tidak bertambah.



Supaya tidak kecewa dengan strategi social media marketing anda, mari kita lihat kesalahan-kesalahan apa saja yang sering dilakukan di social media.



#1 – Berharap penjualan langsung dari social media Terakhir kali membuka aplikasi Facebook, Twitter, atau Instagram di smartphone, apa tujuan anda? Ingin membeli sesuatu… …atau sekedar melihat-lihat foto dari teman dan keluarga? Biasanya sih yang kedua. Coba lihat gambar ini:



94% menggunakan social media untuk tujuan keluarga dan teman. Entah itu melihat foto, chatting, atau membaca status.



Bahkan 62% merasa social media tidak mempengaruhi keputusan mereka untuk membeli. Seperti itu faktanya. Jadi kalau anda aktif di social media sebagai brand, jangan berharap akunakun anda yang di-update 10x sehari bisa langsung meningkatkan penjualan. Tunggu dulu… Kalau memang seperti itu, lalu kenapa ada banyak akun brand si social media yang berhasil mendapatkan banyak follower? Ini alasannya:



Solusi kesalahan #1: Kita sudah tahu bahwa sebagian besar orang menggunakan social media bukan untuk langsung membeli. Meskipun ada juga sebagian kecil yang seketika langsung membeli, istilahnya ‘impulse buyer’. Tapi hanya sebagian kecil, sangat kecil. Oleh karena itu, tujuan kita aktif di social media bukan untuk menjual. Melainkan untuk membangun brand.



Social media bukan untuk menghasilkan penjualan langsung, melainkan reputasi dan brand CLICK TO TWEET



Memang Facebook dan kawan-kawan tidak aktif dalam menghasilkan penjualan, tapi social media bisa membuat mereka mengenal dan merasa erat dengan kita. Inilah yang dalam jangka panjang akan berdampak positif. Sekarang, coba lihat lagi akun-akun brand yang sukses menggunakan social media. Apa yang mereka lakukan disana?



#2 – Selalu berbicara tentang diri sendiri Sebetulnya kesalahan kedua ini bukan hanya sering terjadi di social media marketing, di seluruh strategi marketing juga seperti ini. Tapi kita fokus dulu ke social media. Pertama-tama, tadi sudah kita bahas mengenai apa sih yang orang-orang lakukan di social media. Sebagian besar (hampir semua) untuk teman dan keluarga. Lebih detailnya, inilah yang kita lakukan di social media:



Ini terjemahan dari infografis yang dibuat oleh GlobalWebIndex.



Lihat daftar tersebut. Dari 10 penggunaan terpopuler, apakah ada yang “mencari produk terbaru yang dijual oleh perusahaan X”? Tidak ada. Mereka tidak peduli dengan kita. Mereka mampir ke social media untuk mencari kabar tentang teman atau keluarga, atau mencari konten yang menarik. Makanya, kalau anda setiap hari hanya membuat post tentang produk terbaru, daftar harga produk, dan sejenisnya, tidak akan ada yang tertarik dengan anda.



Solusi kesalahan #2: Jangan melawan arus. Kita sudah tahu apa yang dicari oleh orang-orang di social media. Sediakanlah apa yang mereka cari. Salah satunya, konten yang menarik. Karena tidak ada orang yang ingin tahu tentang bisnis anda, anda harus membuat konten yang menarik bagi mereka. Dengan begitu, barulah akun anda layak untuk di-follow. Ini salah satu contoh penggunaan social media yang luar biasa, oleh Zenius: Konten yang mereka buat selalu menarik minat banyak orang, tapi topiknya tetap relevan dengan produk yang dijual. Lihat saja jumlah like-nya. Semua post yang diterbitkan selalu mendapatkan lebih dari 10 ribu like.



#3 – Menganggap konten adalah raja “Konten adalah raja”, ungkapan ini sering kita temui di bidang-bidang marketing lain. Karena memang benar, tanpa konten yang berkualitas mustahil bisa mendapatkan hasil yang bagus. Di social media berbeda. Kualitas konten masih penting, sangat penting. Tapi ada yang lebih penting… …konteks dari konten tersebut. Konteks adalah sesuatu yang melatarbelakangi sebuah kejadian, ide, pernyataan, atau gagasan sehingga semuanya terhubung dan bisa dipahami dengan jelas. Di kesalahan nomor 2 tadi sudah disebutkan bahwa salah satu penggunaan social media adalah untuk mendapatkan konten yang menarik. Tapi bukan sekedar menarik. Kalau cuma menarik sih, kita ambil gambar lucu dari situs seperti 9GAG atau video iklan Thailand yang membuat terharu juga sudah beres. Banyak yang bakal memberikan share, like, retweet…karena menarik. Tapi apakah ini berdampak positif terhadap pemasaran? Tidak. Justru sebaliknya. Apabila apa yang kita share melalui social media tidak sesuai konteks, maka orang-orang yang tertarik bukanlah orang yang tepat sasaran. Yang datang justru mereka yang tidak tertarik untuk membeli produk atau menggunakan jasa anda.



Meskipun banyak like/follower, tapi percuma.



Solusi kesalahan #3: Buat buyer persona. Buyer persona adalah profil atau gambaran dari orang-orang yang akan tertarik dan mampu untuk membeli dari anda. Misalnya kalau anda memasarkan produk suplemen fitnes, maka personanya adalah orang-orang yang rutin ke gym untuk melatih otot. Bukan orang lain. Setelah itu cari tahu konten apa yang membuat mereka tertarik. Jangan membuat konten yang terlalu umum, apalagi konten yang tidak menarik bagi buyer persona anda.



#4 – Menggunakan social media dengan cara yang salah Coba diresapi sejenak: Social media…media sosial… …media dimana orang-orang bersosialisasi. Artinya, dalam social media marketing anda juga harus bersosialisasi dengan orang lain. Bukan cuma posting sendiri ke akun sendiri. Inilah kesalahan yang paling sering dilakukan oleh orang yang baru terjun ke social media marketing…cuma membuat post, tanpa bersosialisasi. Bayangkan… Kalau anda belum punya traffic dari luar, belum punya follower, dan yang anda lakukan setiap hari hanya membuat konten baru tanpa bersosialisasi keluar. Seperti berteriak-teriak di ruangan kosong.



Tidak akan didengar oleh orang lain, seberapa menariknya pun konten anda.



Solusi kesalahan #4: Sebagian besar orang melakukan social media marketing dengan tujuan ingin mendapatkan traffic, yang ujungnya menjadi pembeli. Kalau anda sudah punya sumber traffic lain, misalnya blog/website, iklan, dll. kemudian menjadikan social media tempat berkomunikasi dengan mereka, ini tidak masalah. Tapi kalau tujuannya mendapatkan traffic, anda harus bersosialisasi… …ke luar dan ke dalam. Bersosialisasi ke luar artinya kita mencari tempat yang banyak orangnya di social media, seperti Facebook Groups misalnya. Ini yang kita lakukan di sana: 



Membuat post yang menarik







Menjawab pertanyaan-pertanyaan orang lain







Berdiskusi yang bermanfaat







Mengundang mereka ke tempat anda



Dengan demikian, anda akan mulai mendapatkan traffic dan follower. Sedangkan bersosialisasi ke dalam artinya kita berkomunikasi dengan orang-orang yang menulis komentar dan mention untuk akun anda. Tunjukkan bahwa anda adalah manusia, bukan robot.



#5 – Menggunakan cara licik untuk mendapatkan follower dan like Ada orang-orang yang menjual follower di Twitter dan like di Facebook dengan harga yang sangat murah. Seperti ini:



Sebenarnya ini bukan penipuan, mereka betul-betul akan memberikan ratusan, bahkan ribuan follower dan like di Twitter dan Facebook dengan harga Rp 50ribu. Enak kan? …sama sekali tidak.



Ini alasannya: Facebook punya algoritma yang menganalisa tingkat interaksi antara sebuah page dengan orang-orang yang me-like halaman itu. Kalau anda membeli follower, orang-orang yang anda beli itu sama sekali tidak tertarik dengan anda. Mereka tidak akan berinteraksi sama sekali. Nah, ketika interaksinya rendah maka algoritma tadi secara otomatis akan menganggap bahwa page anda adalah spam. Setelah itu, seluruh post anda tidak akan pernah masuk ke News Feed mereka. Semuanya ter-filter secara otomatis. Dengan kata lain, kalau anda membeli like di Facebook berarti anda membunuh page anda sendiri.



Solusi kesalahan #5: Jangan membeli like dan follower. Carilah follower dengan cara yang sah, yaitu dengan membuat konten yang menarik. Jangan cari follower yang tidak akan tertarik dengan konten anda.



#6 – Menggunakan prinsip 4P, bukan 4E Apaan tuh, 4P 4E? 4P, atau istilah lainnya marketing mix atau bauran pemasaran, ini: 



Product







Price







Promotion







Place



Marketing mix adalah sebuah metode yang kita gunakan untuk melakukan identifikasi, dimana sih “posisi” bisnis kita apabila ditinjau dari keempat hal tersebut. Dengan mengetahui posisinya, maka kita bisa merencanakan strategi pemasaran yang tepat. Setiap kali ada kelas tentang marketing, pasti 4P ini diajarkan. Sayangnya, banyak orang yang salah tangkap… …mereka menganggap bahwa ketika melakukan pemasaran di social media (dan media lain) mereka harus berbicara tentang 4P: 



Product: berbicara tentang keunggulan produknya







Price: memberitahu harga produk, memberikan diskon







Place: memberitahu lokasi toko







Promotion: mengajak mereka untuk membeli



Ini 100% salah. Kalau anda melakukan hal ini di social media, tidak akan ada yang peduli. Semua follower akan pergi.



Solusi kesalahan #6: 4P itu hanya dilakukan di belakang layar, bukan untuk dikomunikasikan secara langsung kepada orang lain. Sebaliknya, lakukan 4E: 



Engage: ajak mereka berinteraksi







Educate: buat konten yang informatif, mendidik, bermanfaat







Excite: buat konten yang membuat mereka antusias agar mereka kembali lagi kepada anda







Evangelize: buat mereka supaya merekomendasikan produk anda kepada orang lain



Ketika anda berhasil melakukan keempat hal ini, maka strategi pemasaran social media anda sukses.



#7 – Social sebagai satu-satunya media pemasaran Misalkan anda sudah punya 100 ribu follower di Twitter. Keren… …tapi apa yang terjadi ketika ada sesuatu yang terjadi dengan akun anda. Bagaimana kalau akun anda ditutup oleh Twitter? Atau bagaimana kalau Twitter (dan Facebook) suatu saat jadi tempat yang tidak efektif lagi untuk memasarkan bisnis? Angka 100 ribu itu jadi percuma. Parahnya lagi, anda tidak punya kontak langsung terhadap 100 ribu orang tersebut. Kalau anda tidak lagi menggunakan Twitter, anda tidak bisa memindahkan mereka ke tempat lain. Social media tidak mengijinkan anda untuk mendapatkan kontak mereka. Bayangkan kalau anda terbiasa mendapatkan pembeli dari social media, sumber penghasilan utama anda dari social media. Kemudian seketika dalam 1 hari hilang semua. Anda akan mengulang lagi dari nol. Itulah kelemahan terbesar dari social media.



Solusi kesalahan #7: Dalam pemasaran online, kita mengenal 4 jenis media: 



Owned media: milik kita sepenuhnya. Misalnya website, email list, blog







Paid media: iklan berbayar







Earned media: kustomer loyal yang merekomendasikan bisnis anda







Rented media: social media (Facebook, Twitter, dll.)



Kita hanya menumpang di social media, menyewa tempat (rent). Orangorang yang mengikuti anda di sana bukan milik anda, mereka miliknya Mark Zuckerberg, pendiri Facebook. Anda harus sadar bahwa paid dan rented media itu hanya sarana untuk mengembangkan owned dan earned media, media yang 100% milik anda. Social media hanya kita manfaatkan untuk membangun brand. Jangan sampai anda dan kustomer anda menganggap bahwa social media lah ‘rumah’ anda. Buat website anda sendiri (owned media), dan bawa mereka ke sana. Jangan lakukan ini: 



Mencari ‘pembeli langsung’ di social media







Menggunakan FB Ads untuk langsung mendapatkan pembeli







Membuat konten hanya di social media







Membuka “toko” di social media



Lakukan ini: 



Bangun brand di social media







Gunakan FB Ads untuk mendapatkan kontak mereka



 



Buat konten di website sendiri, gunakan social media sebagai tempat distribusinya Bawa orang yang ingin membeli ke website anda



Intinya, kembangkan sendiri owned media anda. Jangan 100% mengandalkan tempat yang bukan milik anda. Dan pada akhirnya owned media harus lebih besar daripada rented media.



Sekarang saatnya melakukan yang benar



Anda sudah menyadari 7 kesalahan paling umum dalam social media marketing, sekarang saatnya kita mempelajari lebih lanjut mengenai strategi yang benar. Dalam bab 3, kita akan membahas 60 strategi untuk meningkatkan follower untuk 3 social media besar di Indonesia: Facebook, Twitter, dan Instagram. Alternatifnya, kalau anda hanya ingin fokus ke Facebook silahkan langsung ke bab 4.