Bentuk Bentuk Hadits [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

HASIL DISKUSI (MKS-C) KELOMPOK 1 Nama Anggota: 1. Itsnan M Tsani 2. M. Irsyad Alaudin 3. Lusiana Vianita Mansyur 4. Kevin Tresna 5. Iskandar Nasirudin 6. Indah Uswatun Hasanah BENTUK-BENTUK HADITS 1. Hadits Qauli



Yang dimaksud dengan hadist Qauli, ialah segala bentuk perkataan atau ucapan yang disandarkan kepada Nabi SAW. dengan kata lain hadist tersebut berupa perkataan Nabi SAW yang berisi berbagai tuntutan dan petunjuk syara’, peristiwa-peristiwa dan kisahkisah, baik yang berkaitan dengan aspek akidah, syari’ah maupun akhlaq.Diantara contoh Hadist Qauli adalah hadist tentang do’s Rasulullah SAW yang ditujukan kepada orang yang mendengar, menghafal, dan menyampaikan ilmu. Hadist tersebut berbunyi: ‫ضقر ن‬ ُ‫س بافققافيههقوهر ب‬ ُ‫اه افمراثء قسامقع امبُناَقحادفيثثاَ فققحفاظقةه قحبُتىَ يهبقللقغهه قغفيقرهه فقاَ اننهه هر ب‬ ُ‫نق ب‬ ‫ب قحاَامهل فافقققهه اا لقققىَ قمققفن ههقققو اقففققققهه‬ ‫ب قحاَامهل فافقهه لقفي ق‬ ‫امفنهه ثقلق ث‬ ‫صقحةه هولقاة ا ف‬ ‫لمار قولهققهزفوهم افلقجقماَعققاة فقققاَ ابُن قدفعقققوتقههفم‬ ‫ب همفسلاهم اقبقثدا اافخلق ه‬ ‫صاَهل لقيقاغلِل قعلقفياهبُن ققفل ه‬ ‫ص افلقعقمال انلا قوهمقناَ ق‬ ‫ث اخ ق‬ (‫تهاحفيطه امفن قورائااهفم )رواه احمد‬. Artinya: Semoga Allah memberi kebaikan kepada orang yang mendengarkan perkataan dariku kemudian menghafal dan menyampaikan kepada orang lain, karena banyak orang berbicara mengenai fiqih padahal ia bukan ahlinya. Ada tiga sifat yang karenanya tidak akan timbul rasa dengki dihati seorang muslim,yaitu ikhlas beramal semata-mata kepada Allah SWT, menasihati,taat, patuh kepada pihak penguasa dan seti terhadap jama’ah. Karena sesungguhnya doa mereka akan memberikan motivasi dan menjaganya) dari belakang.(HR Ahmad). Menurut rangkinya Hadist qauli menmempati urutan pertama dari bentuk-bentuk hadist lainnya. Urutan ini menunjukkan kualitas hadist qauli menempati kualitas pertama diats kualitas hadist fi’li dan hadist taqriri



2. Hadits Fi’liyah



Yang dimaksud dengan hadist fi’liyah yaitu segala yang disandarkan kepada Nabi SAW berupa perbuatannya yang sampai kepada kita. Seperti hadist tentang shalat diatas kendaraan: ‫قكاَ قن الننبالِي ص م قعقلىَ قرا احلقتااه قحي ه‬ ‫ث قتوبُجهق ف‬ (‫ت بااه )متفق اليه‬ Artinya: Nabi SAW diatas tunggangannya, kemana saja tunggangnnya itu menghadap. (H.R Mutafaq ‘alaih, juga at-Turmudzi dan Ahmad Amir bin Rabi’ah). Kualitas hadist fi’li menduduki rangking kedua setelah hadist qauli. Untuk mengetahui hadist yang termasukkatagori ini, diantaranya terdapat kata-kata ka/yakunu, atau raitu/raina. 3. Hadits taqririyah



Yang dimaksud dengan hadist taqririyah yaitu hadist yang berupa ketetapan Nabi SAW terhadap apa yang datang atau yang dilakukan oleh para sahabat Nabi SAW membiarkan atau mendiamkan suatu perbuatan yang dilakukan oleh para sahabatnya, tanpa memberikan penegasan, apakah beliau membenarkan atau mempersalahkannya. Sikap Nabi yang demikian itu dijadikan dasar oleh para sahabat sebagai dalil taqriri yang dapat dijadikan hujjahatau mempunyai kekuatan hukum untuk menetapkan suatu kepastian syara’. Diantara contoh hadist taqriri,ialah sikap rasulullah membiarkan para sahabat dalam memberikan penafsiran sabdanya tentang salat pada suatu peperangan, yang berbunyi: ‫صلليبُبُن اقحثد افلقع ف‬ (‫ضهق )روهاَلبخرى‬ ‫صقر االن افي بقاني قهقري ق‬ ‫لق ي ه ق‬ Artinya: Janganlah seorangpun shalat ashar kecuali nanti di bani Quraidhah.(H.R Bukhari) Sebagian sahabat memahami larangan itu berdasarkan pada hakikat perintah tersebut, sehingga mereka terlambat dalam melaksanakan shalat ashar. Sedangkan segolongan sahabat lainnya memahami perintah tersebut dengan perlunya segera menuju bani Quraidhah dan serius dalam peperangan dan perjalananya, sehingga bisa shalat ashar tepat pada waktunya. Sikap para sahabat ini dibiarkan oleh Nabi SAW tanpa ada yang disalahkan atau diingkarinya.



Contoh lainnya dapat pula dilihat , misalnya pada sebuah hadist tentang sikap Rasul SAW terhadap jawaban mu’adz bin jalal atas pertanyaan yang disampaikan kepadanya ketika akan diutus unutuk menyelesaikan perkara dengan Alqur’an, Hadist dan Ijtihadnya. Pada hadist lain disebutkan juga Rasul membiarkan para sahabat memakan daging biawak, akan tetapi Nabi sendiri tidak memakan daging tersebut dan tidak mengharamkannya.(H.R Muttafaqun ‘alaih dari ibnu umar). 4. Hadits Hammi Hadits hammi adalah hadits yang menyebutkan keinginan Nabi saw yang belum sempat beliau realisasikan, seperti halnya keinganan untuk berpuasa pada tanggal 9 Asyura sebagai diriwayatkan dari ‘Abd Allah ibn ‘Abbas: ‫اه ُإإننهده ُيي لوُمم ُتديع ظ‬ ‫ظدمهده ُاللييدههوُدد‬ ‫سلنيم ُييلوُيم ُيعاَ د‬ ‫ص يياَإمإه ُيقهاَدلوُا ُييهاَ ُير د‬ ‫صاَيم ُير د‬ ‫ا ُيعليليإه ُيو ي‬ ‫ا ُ ي‬ ‫إحيين ُ ي‬ ‫سهوُيل ُ ن إ‬ ‫شوُيرايء ُيوأييمهير ُبإ إ‬ ‫سوُدل ُ ن إ‬ ‫صنلىَّ ُ ن د‬ ‫ت ُالليعاَدم‬ ‫سلنيم ُفيإ إيذا ُيكاَين ُالليعاَدم ُاللدملقبإدل ُإإلن ُ ي‬ ‫ا ُ د‬ ‫صاَيرىَ ُفييقاَيل ُير د‬ ‫ا ُيعليليإه ُيو ي‬ ‫ا ُ ي‬ ‫يوالنن ي‬ ‫سيع ُيقاَيل ُفيليلم ُييأل إ‬ ‫صلميناَ ُاللييلوُيم ُالنتاَ إ‬ ‫سوُدل ُ ن إ‬ ‫شاَيء ُ ن د‬ ‫صنلىَّ ُ ن د‬ ‫سلنيم‬ ‫اللدملقبإدل ُيحنتىَّ ُتددوُفظيي ُير د‬ ‫ا ُيعليليإه ُيو ي‬ ‫ا ُ ي‬ ‫سوُدل ُ ن إ‬ ‫صنلىَّ ُ ن د‬ Artinya: “Sewaktu Rasulullah saw berpuasa pada har ‘Asyura dan memerintahkan para sahabat untuk berpuasa, mereka berkata: “Ya Rasulullah, sesungguhnya ia adalah hari yang diagungkan oleh orang Yahudi dan Nasrani”. Rasulullah saw menjawab, ”Tahun yang akan datang, insya Allah kita akan berpuasa pada hari kesembilan(nya)”. ‘Abd Allah ibn ‘Abbas mengatakan, “Belum tiba tahun mendatang itu, Rasulullah saw pun wafat”. (Shahih Muslim, V: 479, hadits 1916) 5. Hadits Ahwali Hadits ahwali adalah hadits yang menyebutkan hal ihwal Nabi saw yang menyangkut keadaan fisik, sifat-sifat, dan kepribadiannya. Contohnya, pernyataan al-Barra` ibn ‘Azib berikut ini: ُ‫صبُلىَ ب‬ ُ‫قكاَقن قرهسوهل ب‬ ‫صي‬ ‫س قوفجثهاَ قوأقفحقسنقهه قخفلثقاَ لقفي ق‬ ‫اا ق‬ ‫س اباَلطبُاويال افلقباَئاان قوقل اباَفلقق ا‬ ‫اه قعلقفياه قوقسلبُقم أقفحقسقن البُناَ ا‬ Artinya: “Rasulullah saw adalah manusia memiliki sebaik-baik rupa dan tubuh. Kondisi fisiknya, tidak tinggi dan tidak pendek ”. (Shahih al-Bukhari, XI: 384, hadits 3285)