Bimbingan Sosial [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BAB 1 PENDAHULUAN



A. Latar Belakang Pada awal sejarah, bimbingan dimulai permulaan abad



ke-20



di



Amerika



dengan



didirikannya



suatu



“Vocational Burea” tahun 1980 oleh Frank parsons, yang lalu



lebih



terkenal



dengan



sebutan



“The



Father



of



Guidance”. Yang menekankan pentingnya setiap individu diberikan pertolongan agar mereka dapat mengenal atau memahami berbagai kekuatan dan kelemahan yang ada pada dirinya dengan tujuan agar dapat dipergunakan secara inteligensi dalam memilih pekerjaan yang tepat bagi dirinya. Adapun



awal



kegiatan



“bimbingan”



di



Negara



Indonesia pada hakikatnya telah berakar dalam seluruh kehidupan



dan



perjuangan



bangsa



Indonesia.



Dan



sebenarnya di Indonesia yang memulai kegiatan bimbingan secara resmi adalah Pemerintah yang mengeluarkan SK agar di lingkungan sekolah ataupun Lembaga-lembaga Pemerintah diberikan Bimbingan Konseling, dalam upaya membantu peserta didik ataupun para pegawai mencapai dan memanfaatkan kualitas dalam dirinya dengan sebaikbaiknya. Konseling merupakan adaptasi dari aliran psikologi yang memfokuskan perhatiannya pada tingkah laku yang tampak. Pada hakikatnya konseling merupakan sebuah upaya pemberian bantuan dari seorang konselor kepada klien, bantuan di sini dalam pengertian sebagai upaya membantu orang lain agar ia mampu tumbuh ke arah yang



1



dipilihnya sendiri. Dalam pandangan kaum behaviorist (termasuk konselor behavioral) manusia dianggap sebagai sesuatu yang dapat dirubah dan dibentuk, manusia bersifat mekanistik dan pasif. Bimbingan konseling sosial adalah proses bantuan untuk memfasilitasi siswa agar mampu mengembangkan pemahaman dan keterampilan berinteraksi sosial, serta memecahkan masalah-masalah sosial yang dihadapinya. Bimbingan dan konseling sosial diberikan dengan cara menciptakan lingkungan sosial sekolah yang kondusif, dan membangun



interaksi



pendidikan



atau



proses



pembelajaran yang bermakna (memberikan nilai manfaat bagi perkembangan protensi siswa secara optimal). Oleh karena itu, dalam makalah ini kami akan membahas



pengertian



bimbingan



sosial,



Bimbingan



makna



Sosial,



bimbingan



aspek-aspek



sosial,



tujuan



bimbingan sosial, dan bentuk-bentuk layanan bimbingan sosial. B. Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah sebagai berikut: 1. Apa pengertian Bimbingan Sosial? 2. Apa aspek-aspek dari Bimbingan Sosial? 3. Bagaimana makna Bimbingan Sosial? 4. Apa tujuan dari Bimbingan Sosial? 5. Bagaimana bentuk-bentuk Layanan Bimbingan Sosial? C. Tujuan Pembahasan Adapun tujuan pembahasan dari makalah ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui 2. Untuk mengetahui 3. Untuk mengetahui 4. Untuk mengetahui



pengertian Bimbingan Sosial. aspek-aspek Bimbingan Sosial. makna Bimbingan Sosial tujuan dari Bimbingan Sosial



2



5. Untuk mengetahui bentuk-bentuk Layanan Bimbingan Sosial



3



BAB II PEMBAHASAN



A. Pengertian Bimbingan Sosial Bimbingan sosial adalah pelayanan yang membantu peserta dalam memahami dan menilai serta mengembangkan kemampuan hubungan sosial yang sehat dan efektif dengan teman sebaya, anggota keluarga dan warga lingkungan sosial yang lebih luas. Bimbingan sosial merupakan upaya untuk membantu individu dalam mengenal dan berhubungan dengan lingkungan sosial yang di landasi budi pekerti luhur dan tanggung jawab kemasysrakatan dan kenegeraan.1 Dalam bidang bimbingan sosial, pelayanan bimbingan dan konseling di SMP, SMA/SMK membantu siswa mengenal dan berhubungan dengan lingkungan sosialnya yang dilandasi budi pekerti luhur, tanggung jawab kemasyaraktan dan kenegaraan. Bidang ini dapat dirinci menjadi pokok-pokok berikut: 1. Pemantapan kemampuan berkomunikasi, baik melalui ragam lisan maupun tulisan secara efektif. 2. Pemantapan kemampuan menerima dan menyampaikan pendapat serta beragumentasi secara dinamis, kreatif dan produktif. 3. Pemantapan kemampuan bertingkah laku dan berhubungan sosial, baik di rumah, di sekolah, maupun di masyarakat luas dan menjunjung tinggi tata krama, sopan santun, serta nilai-nilai agama, adat, hukum, ilmu dan kebiasaan yang berlaku. 4. Pemantapan hubungan yang dinamis, harmonis, dan produktif dengan teman sebaya, baik di sekolah yang lain, di luar sekolah, maupun di masyarakat pada umumnya. 5. Pemantapan pemahaman kondisi dan peraturan sekolah serta upaya pelaksanaannya secara dinamis dan bertanggung jawab. 6. Orientasi tentang hidup berkeluarga.2



1http://kartiniumar.blogspot.com/2013/01/bidang-bimbingansosial_9450.html 2Dewa Ketut Sukardi, Proses Bimbingan dan Konseling di Sekolah, (Jakarta:PT. Rineka Cipta, 2008), h.12-13



4



B. Aspek-aspek Bimbingan Sosial Selain problem yang menyangkut dirinya sendiri, individu juga dihadapkan pada problem yang terkait dengan orang lain. Dengan perkataan lain, masalah individu ada yang bersifat pribadi dan ada yang bersifatsosial. Kadang-kadang individumengalami kesulitan atau masalah dalam hubungannya dengan individu lain atau lingkungan sosialnya. Masalah ini dapat timbul karena individu kurang mampu atau gagalberhubungan dengan lingkungan sosialnya yang kurang sesuai dengan keadaan dirinya. Problem individu yang berhubungan dengan lingkungan sosisalnya, misalnya: 1) Kesulitan dalam persahabatan 2) Kesulitan mencari teman 3) Merasa terasing dalam aktivitas kelompok 4) Kesulitan memperoleh penyesuaian dalam kegiatan kelompok 5) Kesulitan mewujudkan hubungan yang harmonis dalam keluarga 6) Kesulitan dalam menhadapi situasi sosial yang baru. Selain problem di atas, aspek-aspek sosial yang memerlukan layanan bimbingan sosial adalah: 1) Kemampuan individu melakukan sosialisasi dengan lingkungannya 2) Kemampuan individu melakukan adaptasi 3) Kemampuan individu melakukan hubungan sosial (interaksi sosial) dengan lingkungannya baik lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat. C. Makna Bimbingan Sosial Bimbingan sosial bermakna suatu bimbngan atau bantuan dalam menghadapi dan memecahkan masalah-masalah sosial seperti pergaulan, penyelesaian masalah, konfli, penyesuaian diri dan sebagainya. Bimbingan sosisal juga bermakna suatu bimbingan atau bantuan dari pembimbing kepada individu agar dapat mewujudkan pribadi yang mampu bersosialisasi dan menyesuaikan diri dengan lingkungannya dengan secara baik.3 3Tohirin, Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah (Berbasis Integrasi), (Jakarta: Rajawali Pers Cipta Niaga Buku Perguruan Tinggi, 2010), h. 126-127



5



Menurut Djumhur dan Surya, bimbingan sosial (sosial guidance) merupakan bimbingan yang bertujuan untuk membantu individu dalam memecahkan dan mengatasi kesultan-kesulitan dalam masalah sosial, sehingga individu mampu menyesuaikan diri secara baik dan wajar dalam lingkungan sosialnya. Relevan dengan pendapat di atas, menurut Andi Mapiare (1994) suatu bimbingan dikatakan bimbingan sosial apabila penekanan bimbingan lebih diarahkan pada usaha-usaha mengurangi masalah sosial. D. Tujuan Bimbingan Sosial Berdasarkan pengertian diatas, tujuan utama pelayana bimbingan sosial adalah agara individu yang dibimbing mampu melakukan interaksi sosial secara baik dengan lingkungannya. Bimbingan sosial juga bertujuan untuk membantu individu dalam memecahkan dan mengatasi kesulitankesuliatan dalam masalah, sehingga individu dapat menyesuaikan diri secara baik dan wajar dalam lingkungan sosialnya. Dalam konteks manusia sebgaia makhluk soisal dan sebagai makhluk ciptaan Allah Subhanahu wata’ala, Dahlan (1989) menyatakan bahwa tujuan bimbingan sosial adalah agar individu mampu mengembangkan diri secara optimal sebagai makhluk sosial dan makhluk ciptaan Allah Subhanahu wata’ala. E. Bentuk-bentuk Layanan Bimbingan Sosial Ada beberapa macam bentuk layanan bimbingan sosial yang bisa diberikan kepada para siswa di sekolah atau madrasah. Bentuk-bentuk layanan tersebut: 1. Layanan informasi Informasi tentang cara-cara berkomunikasi penting diberikan kepada setiap individu. Sebagai makhluk sosial, individu perlu berhubungan dengan orang. Dengan perkataan lain, individu memerlukan orang lain dalam kehidupannya. Untuk dapat berhubungan dengan orang lain secara baik, individu dituntut untuk mampu beradaptasi (menyesuaikan diri) dengan lingkungannya.4



Layanan informasi mencakup: 4Tohirin, op. cit., h. 127-129



6



a. Informasi tentang ciri-ciri masyarakat dewasa ini yang mencakup tentang informasi tentang ciri-ciri masyarakat maju atau modern, makna ilmu pengetahuan, pentingnya IPTEK bagi kehidupan manusia, dan lain-lain. b. Informasi tentang cara-cara bergaul. 2. Layanan orientasi Layananan orientasi untuk bidang pengembangan hubungan sosial adalah: suasana, lembaga dan objek-objek pengembangan sosialseperti berbagai suasana hubungan sosial antarindividu dalam keluarga. Organisasi atau lembaga tertentu, dalam acara sosial tertentu.5



BAB III PENUTUP



5Tohirin, op. cit., h. 128-129



7



A. Kesimpulan Kesimpulan yang dapat ditarik dari pembahasan makalah kami adalah: 1. Bimbingan sosial adalah pelayanan yang membantu peserta dalam memahami dan menilai serta mengembangkan kemampuan hubungan sosial yang sehat dan efektif dengan teman sebaya, anggota keluarga dan warga lingkungan sosial yang lebih luas. 2. Aspek-aspek sosial yang memerlukan layanan bimbingan sosial adalah kemampuan individu melakukan sosialisasi dengan lingkungannya, kemampuan individu melakukan adaptasi, dan kemampuan individu melakukan hubungan sosial (interaksi sosial) dengan lingkungannya baik lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat. 3. Bimbingan sosial bermakna suatu bimbingan atau bantuan dalam menghadapi



dan



memecahkan



masalah-masalah



sosial



seperti



pergaulan, penyelesaian masalah, konflik, penyesuaian diri dan sebagainya. Bimbingan sosial juga bermakna suatu bimbingan atau bantuan dari pembimbing kepada individu agar dapat mewujudkan pribadi yang mampu bersosialisasi dan menyesuaikan diri dengan lingkungannya dengan secara baik. 4. Tujuan utama pelayanan bimbingan sosial adalah agara individu yang dibimbing mampu melakukan interaksi sosial secara baik dengan lingkungannya dan membantu individu dalam memecahkan dan mengatasi kesulitan-kesuliatan dalam masalah, sehingga individu dapat menyesuaikan diri secara baik dan wajar dalam lingkungan sosialnya. 5. Bentuk layanan bimbingan sosial ada 2, yaitu layanan informasi dan layanan orientasi.



B. Kritik dan Saran Demikian yang dapat kami sajikan dalam makalah ini.



Mungkin



masih



banyak



kekurangan



yang



perlu



dibenahi. Kami membuka lebar pintu kritik dan saran bagi



8



yang berkenan, untuk pembenahan makalah ini. Sehingga kesalahan



yang



ada



dapat



dibenahi,



serta



menjadi



pelajaran untuk pembuatan makalah yang lebih sempurna lagi. Semoga makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi



penulis,



umumnya



bagi



semua



menelaah tulisan kami ini.



DAFTAR PUSTAKA



9



yang



berkenan



http://kartiniumar.blogspot.com/2013/01/bidang-bimbingansosial_9450.html. Ketut Sukardi, Dewa. 2008. Proses Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Jakarta: PT. Rineka



Cipta.



Tohirin. 2010. Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah (Berbasis Integrasi). Jakarta: Rajawali Pers Cipta Niaga Buku Perguruan Tinggi.



10