Biografi Ibnu Al Baithar [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BIOGRAFI IBNU AL- BAITHAR



Nama lengkapnya Abu Muhammad Abdallah Ibn Ahmad Ibn al-Baitar Dhiya al-Din al-Malaqi. Namun salah satu ilmuwan Muslim terbaik yang pernah ada ini lebih dikenal sebagai Ibnu AlBaitar. Dia dikenal sebagai ahli botani (tetumbuhan) dan farmasi (obat-obatan) pada abad pertengahan. Dilahirkan pada tahun 1193 M di kota Malaga, Spanyol dan di sana Ibnu Al-Baitar menghabiskan masa kecilnya. Ibnu Al-Baitar tertarik pada tumbuh-tumbuhan sejak kecil dan kemudian beliau belajar banyak mengenai ilmu botani pada Abu Al-Abbas Al-Nabati, ahli botani terkemuka pada saat itu. Pada tahun 1219 M, Ibnu Al-Baitar memulai ekspedisi untuk mencari berbagai macam tumbuhan, menyusuri sepanjang pantai utara Afrika dan Asia Timur. Beberapa lokasi yang disinggahi antara lain Bugia, Qastantunia (sekarang Konstantinopel), Tunisia, Tripoli, Barqa dan Adalia. Setelah tahun 1224 Ibnu Al-Baitar bekerja untuk Al-Kamil, gubernur Mesir, dan dipercaya menjadi kepala ahli tanaman obat. Tahun 1227 ketika Al-Kamil meluaskan kekuasaannya hingga Damaskus, Ibnu Al-Baitar selalu menyertainya di setiap perjalanan. Hal ini sekaligus dimanfaatkannya untuk banyak mengumpulkan tumbuhan. Ketika tinggal di Suriah, Al-Baitar berkesempatan mengadakan penelitian tumbuhan di area yang sangat luas, termasuk Saudi Arabia dan Palestina. Karyanya Sebagian besar buku karya Ibnu al-Baitar berasal dari hasil penelitiannya selama beberapa tahun terhadap berbagai jenis tumbuhan. Tak hanya berisi hasil penelitian, buku tersebut juga di lengkapi penjelasan & komentar panjang. Di kemudian hari, karya-Karya Ibnu al-Baitar menjadi buku rujukan ilmu botani yang sangat penting. Kontribusi Ibnu al-Baitar tersebut sangat mempengaruhi perkembangan ilmu botani & kedokteran selanjutnya, baik di Eropa maupun Asia. Ibnu Al-Baithar meninggalkan banyak karya penting, terutama dalam dunia botani seperti: 



Al-Jāmi’ li Mufrādāt al-Adwiyyah wa al-Aghziyyah (Kompendium Obat-Obatan dan Makanan Bergizi), buku ditulis untuk Malik ash-Shalih Ayyub dari Dinasti Ayyubiyyah. Di dalamnya ada 2300 lebih jenis tumbuhan, dengan 150 catatan ahli botani, mulai dari







   



Dioskorides, Galenus, Al-Ghafiqi, Abul-Qasim az-Zahrawi, hingga Ibnu Sina. Ada 200 tanaman yang tidak dikenal kegunaannya, namun diperkenalkan di buku ini. Di sini, beliau menerangkan segala sesuatunya, dari akar, dahan, daun, bunga, hingga buahnya, lengkap dengan metode pemberiannya kepada si sakit, dan dosis-dosisnya. Nama-nama tumbuhan tersebut tertulis dalam bahasa Latin, Persia, Arab di Andalusia, hingga bahasa Berber di luar bahasa Arab dan Yunani. Nama-nama lain yang dia kutip adalah berasal dari Syarh Asma’ al-‘Uqqar karangan Maimonides. Al-Mughnī fi al-Adwiyyah al-Mufradah (Kompendium Obat-Obatan yang Berguna). Buku ini juga ditulis untuk Malik ash-Shalih Ayyub. Buku ini berisi tentang penyembuhan penyakit yang beraneka macam. Ibnu Al-Baitar juga mengajarkan materia medica di situ. Buku ini disusun berdasarkan kegunaan, bukan berdasar pada abjad. Terdiri atas 20 bab, mengenai ramuan sakit kepala, telinga, mata, untuk kosmetik, ramuan demam, penangkal racun, hingga obat sederhana. Tafsir Kitāb Diyasqūrīdis(Tafsir Kitab Dioskorides), ialah kitab mengenai catatan terhadap temuan-temuan Dioskorides. Konon, manuskrip kitab ini telah diketemukan. Mīzān ath-Thabīb Maqālah fi al-Laymūn(Catatan tentang Lemon). Kitab ini diterjemahkan dan dipakai keterangannya oleh Andrea Alpago untuk menyusun karangannya tentang jeruk Penemu Ramuan Herbal Kanker (Hindiba). Seorang ilmuwan Muslim abad ke-12 M yang berhasil menemukan ramuan herbal untuk meng obati kanker bernama Hindiba. Ramuan Hindiba yang ditemukan al-Baitar itu mengandung zat antikanker yang juga bisa menyembuhkan tumor dan ganguan-gangguan neoplastic. Kepala Departemen Sejarah dan Etika, Universitas Istanbul, Turki, Prof Nil Sari dalam karyanya Hindiba: A Drug for Cancer Treatment in Muslim Heritage, telah membuktikan khasiat dan kebenaran ramuan herbal Hindiba yang ditemukan al-Baitar itu. Ia dan sejumlah dokter lainnya telah melakukan pengujian secara ilmiah dan bahkan telah mempatenkan Hindiba yang ditemukan al-Baitar. Setelah melakukan pengujian secara ilmiah, Prof Nil Sari menyimpulkan bahwa, Hindiba memiliki kekuatan untuk mengobati berbagai penyakit. Hindiba dapat membersihkan hambatan yang terdapat pada saluran-saluran kecil di dalam tubuh, khususnya dalam sistem pencernaan. Tapi domain yang paling spektakuler adalah kekuatannya yang dapat menyembuhkan tumor