Booklet [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

1. Pandan suji (pleomele angustifolia) Pada pengamatan penampang pleomele angustifolia zat ergastik terletak pada batang, dimana terdapat raphida atau kristal- kristal berbentuk jarum yang amat panjang tersusun dalam sel-sel besar yakni lendir sel. Zat ergastik merupakan material bukan sitoplasma di dalam sel yang merupakan hasil metabolisme dari sel tersebut. Raphida merupakan kelompok kristal yang tersusun atas kalsium oksalat. Sama seperti druse, kristal ini berfungsi melindungi tanaman dari hewan herbivora. Raphida berbentuk kristal panjang dan ramping yang kedua ujungnya runcing. Raphida biasanya saling bertumpuk membentuk semacam berkas. Berkas raphida biasanya tidak mempengaruhi bentuk dari sel yang menyimpannya tetapi ada pula beberapa sel berbentuk idioblas, yaitu sel yang berbeda dari sel di sekitarnya.



2. Karet (ficus elastica) Pada penampang daun ficus elastica terlihat letak zat ergastik yang berisi kristal sistolit. Kristal sistolit pada daun ficus elastica berbentuk hitam dan bulat seperti sekelompok buah anggur. Sistolit merupakan kelompok kristal yang tersusun atas kalsium karbonat. Fungsi kristal ini untuk melindungi tanaman dari logam berat, contohnya kadmium. Di Dalam sel, kristal ini di temukan secara menyendiri atau berpasangan dalam kelompok kristal kecil.



http://arnipurwaningtyas.blogspot.com/2014/06/anatomi-tumbuhan.html



: https://www.researchgate.net/publication/343125138



2. Umbi dahlia Pada pengamatan penampang melintang akar umbi dahlia yang telah beberapa lama disimpan di dalam alkohol terdapat beberapa kristal inulin yang merupakan polimerisasi dari fruktosa. Kristal inulin tidak larut di dalam air. Kristal inulin in berfungsi sebagai prebiotik. Inulin merupakan serbuk berwarna putih, tidak berasa, tidak berbau, dan tahan panas. Inulin tidak dapat dicerna oleh tubuh, maka inulin termasuk dalam kelompok serat pangan inulin di definisikan sebagai komponen pangan yang tidak dapat dicerna dan dapat merasangsang secara selektif pertumbuhan dan perkembangan bakteri yang menguntungkan di dalam pencernaan. 3. Ketela pohon Pada pengamatan penampang melintang empulur ketela pohon dalam air, terdapat sel- sel parenkim berdinding tipis dan berisi sisa- sisa protoplasma yang telah mati. jaringan parenkim berfungsi untuk menyimpan caangan makanan berupa pati, gula atau tepung. Batang (Manihot esculenta) memiliki jaringan dasar bewarna putih yang disebut dengan empulur. Pada umumnya empulur bewarna putih dan mudah ditemukan pada batang yang masih muda. Secara umum empulur tidak memiliki inti lagi, sehingga terlihat seperti sel kosong Pada struktur sel empulur Manihot esculenta terdapat sel-sel mati. Sel hanya berupa ruangan kosong saja. Sel mati sendiri asalnya dari sel hidup. Sel menjadi mati disebabkan beberapa faktor, misalnya faktor genetik maupun lingkungan, sel akan mati apabila mencapai umur yang memang telah ditentukan secara genetik



Secara taksonomi batang dibangun oleh jaringan epidermis, jaringan dasar dan jaringan pengangkut. Jaringan epidermis pada perkembangan selanjutnya akan rusak dan digantikan dengan kulit kayu. Jaringan dasar dibangun oleh empulur (pith) sedangkan jaringan pengangkut terdiri dari xilem dan floem. Empulur mudah ditemukan pada batang yang disusun oleh jaringan parenkim yang memiliki bentuk isodiametris



Pada manihot esculenta Kortek akar merupakan lapisan kedua dari jaringan penyusun akar. Kortek akar biasanya disusun oleh jaringan dasar berupa parenkim, kolenkim dan sklerenkim. Pada berbagai akar tumbuhan Dikotil dan Gymnospermae yang sudah tua kortek akar dapat mengalami pengelupasan karena pertambahan diameter akar disebabkan adanya pertumbuhan sekunder. Berbagai jenis tumbuhan menggunakan jaringan korteks akar sebagai penyimpan cadangan makanan



: https://www.researchgate.net/publication/343125138



http://mybiologismart.blogspot.com/2015/12/empelur-ketela-pohon.html



4. Pisang Akar



Akar musa paradisiaca memiliki ukuran epidermis yang lebih tebal, dengan bentuk sel yang tidak beraturan, memiliki korteks yang lebih tipis, dengan bentuk sel tidak beraturan. Memiliki Endodermis yang berukuran lebih tipis yang berbentuk padat yang mengelilingi stele. Pada akar pisang ambon memiliki xilem dan floem yang berukuran lebih tebal, dengan susunan xilem yang lain rapat



Kulit buah pisang



Berdasarkan hasil pengamatan pada bagian dalam kulit buah pisang (Musa paradisiaca), terlihat bentuk bentuk parenkim butir-butir pati atau  paenkim penimbun yang agak berbentuk bulat dan di dalamnya terdapat semacam kristal-kristal kecil yang disebut dengan butir tepung (amilum) yang menjadi cadangan makanan.   Pada buah Pisang (Musa paradisiaca), parenkimnya berbentuk bulat dan merupakan tempat penimbunan zat makanan cadangan padat yaitu zat penimbun atau butir-butir tepung yang terdapat pada endosperm. https://cahyanirusdiana08.wordpress.com/2018/07/10/laporan-praktikum-vii-anatomitumbuhan/



Pada pisang, hasil yang didapat dari pengamatan dengan mikroskop perbesaran 4x0.10 bahwa pada pisang struktur selnya berukuran kecil. Butir pati merupakan sarana bagi tanaman dan campuran amilase dan alfa amilopektin. Pati pisang memiliki bentuk sel yang unik karena hampir menyerupai gelembung air yang sedang terbang dan terdapat inti sel setiap gelembung dan membran sel.



Parenkim pada preparat kulit buah pisang (Musa sp.) yang kami amati di bawah mikroskop dengan pembesaran 10×10 mempunyai bentuk lumen sel yang besar dan dikelilingi oleh sel parenkim yang berbentuk tidak beraturan seperti karang dan berwarna coklat. Parenkim ini termasuk jenis parenkim bunga karang. Parenkim bunga karang termasuk parenkim asimilasi, Terdapat pada bagian tubuh tumbuhan yang berwarna hijau. Pada umumnya bentuk parenkim asimilasi ada 2 macam, yaitu bentuk tiang yang disebut jaringan tiang dan bentuk bunga karang yang disebut jaringan bunga karang. Pada kulit daun pisang, jenis parenkimnya merupakan jenis parenkim yang kedua https://mufidmuarib17.wordpress.com/2012/05/16/103/



5. Cabai rawit Akar



Akar pada cabe rawit ( Capsicum frustescens ) termasuk akar serabut . Lapisan epidermis tipis  dan sel-sel tanpa ruang antar sel . Pada lapisan terluar berbatasan dengan sel parenkim. Terdapat jaringan xylem dan floem , dan ada cambium di sekitar xylem . Secara umum struktur anatomi akar tersusun atas jaringan pembuluh, parenkim (dasar) dan epidermis, yang merupakan pelindung pertama (primer) untuk bagian luar tubuh tumbuhan, dan periderm, yang menggantikan epidermis pada tumbuhan yang mengalami pertumbuhan sekunder. Sistem jaringan dasar berupa korteks, endodermis, dan empulur; serta sistem berkas pembuluh. Pada akar sistem berkas pembuluh terdiri atas xilem dan floem yang tersusun berselang-seling. Berkas pembuluh terdiri dari xilem atau suatu alat transportasi yang digunakan untuk mengangkut sari makanan dan unsur hara dari tanah keseluruh tubuh. tumbuhan dan floem yaitu berkas yang berfungsi sebagai pengangkut hasil fotosintesis dari daun ke seluruh tubuh tumbuhan



1. Batang



Pada batang  Capsicum frutesens L termasuk kolenkim sudut (angular kolenkim). Penebalan dinding sel kolenkim ini terdapat pada sudut sel.  Pada penampang melintangnya penebalan ini terjadi pada tempat bertemunya 3 sel atau lebih. Bentuknya seperti segitiga. Dari pengamatan yang dilakukan ,ditemukan adanya trikoma rambut bersel satu    Pada praktikum sel epidermis,trikoma bersel satu,. Pada organ batang cabe keriting (Capsicum annum L). Pada praktikum ini dilkukan sayatan secara membujur pada organ batang dengan perbesaran mikroskopis pada batang perbesaran mikroskop 10x10 Pada organ batang bentuk sel penyusun epidermis yaitu trikoma, Trikoma berambut sel satu. Pada organ batang bentuk sel penyusun epidermis yaitu trikoma, stomata dan lenti sel. Trikoma berkelenjar dengan jenis trikoma dengan berambut sel satu . Stomata yaitu sel penutup dengan lubangnya sel penutup stomata ada yang melengkung ke dalam dan ada yang menonjol lebih tinggi dari epidermis. Stoma pada organ batang berjenis anomositik. Stoma sendiri berfungsi sebagai tempat pertukaran gas. Lentisel juga terdapat didalam stoma, jika stoma tidak berfungsi akan digantikan dengan lenti sel. Pada sel epidermis, selnya berbentuk memanjang. Terjadinya lenti sel apabila pada permukaan batang dijumpai adanya stoma, jika stoma tidak berfungsi maka stoma berubah fungsi menjadi lenti sel (pori gabus). Karena lubang stoma diisi oleh sel koripeloid yaitu sel-sel yang dindingnya mengandung zat gabus batang juga tersusun atas berbagai jaringan, yaitu jaringan epidermis, jaringan dasar, dan jaringan pembuluh. Jaringan dasar tersusun oleh korteks, sedangkan jaringan pembuluh terdapat berkas vaskuler yaitu xilem dan floem. Jaringan epidermis pada batang memiliki ciri yang sama seperti jaringan epidermis pada akar. Misalnya, sel yang tipis dan tersusun rapat serta berkutikula pada akar dan batang Jaringan pembuluh terdapat berkas vaskuler yaitu xilem dan floem. Jaringan floem (pembuluh tapis) berfungsi mengangkut bahan-bahan ke bawah yaitu dari daun ke bagian tubuh lain seperti batang dan akar atau umbi, atau sebaliknya yaitu mengangkut bahan dari bagian bawah/ batang ke seluruh bagian tumbuhan lainnya. Jaringan xilem (pembuluh kayu),



berfungsi mengangkut bahan mineral dan air. Pada batang cabe dapat dibedakan dengan jelas bagian xilem dan floem karena cabai termasuk dalam tumbuhan dikotil.



2. daun



Pada pengamatan daun cabai Epidermis terdiri dari beberapa lapis sel , di mana jumlah sel di epidermis atas lebih banyak dari sel epidermis bawah . Memiliki tipe stomata anisositik dan ruang substomata yang besar antara sel penutup dengan jaringan mesofil . Stomata yang berfungsi sebagai jalan pertukaran gas pada tumbuhan dan sebagai pengatur besarnya transpirasi .Jumlah lapisan sel palisadenya terdiri dari beberapa lapis .  Perkembangan stomata dari protoderm. Protoderm tersebut membelah menjadi sel besar dan sel kecil. Sel kecil menjadi dua dan berdiferensiasi menjadi sel penutup. Mula-mula selnya kecil dan tidak berbentuk khusus, tetapi berkembang, membesar menjadi bentuk yang khusus. Selama perkembangannya. C.annuum L. jaringan palisadenya tersusun longgar, mesofilnya tebal dan jaringan palisadenya tersusun rapat, mesofilnya lebih tipis. Jaringan daun tanaman tersusun atas jaringan epidermis atas dan bawah, jaringan mesofil (daging daun) yang tersusun atas palisade dan bunga karang. Epidermis menutupi permukaan atas dan bawah daun dilanjutkan ke epidermis batang, sedangkan lapisan mesofil merupakan daerah utama tempat terjadinya pengaruh terhadap produk fotosintesis C.annuum L. memiliki stomata lebih besar stomata pada tanaman sehat lebih banyak dikarenakan pertumbuhan tanaman normal.



1. buah Perikarpium buah cabe rawit terdiri dari lapisan eksokarpium, mesokarpium, dan endokarpium. Lapisan eksokarpium berupa jaringan epidermis yang tersusun rapat. Lapisan mesokarpium disusun oleh jaringan parenkimatis. Di dalam jaringan parenkimatis tersebar berkas pengangkut. Sel-sel raksasa (Giant Cell) ditemukan di bagian paling dalam dari mesokarpium. Endokarpium terdiri dari sel epidermis dalam yang berbatasan langsung dengan sel raksasa dan ruang ovarium. Buah cabe rawit memiliki dua ruangan yang dibentuk dari sekat sempurna pada ruang buah. 2. biji Jaringan kulit biji cabe rawit tersusun dari lapisan sel makrosklereida atau osteosklereida , hilum , endosperma yang berisi amilum atau minyak , aleuron dan embrio . terdapat sel,tannin , sklerenkim dan sel gabus . Merupakan biji exendosperm seed karena cadangan makanannya terdapat dalam kotilnya (pada bagian embrio)



http://arnipurwaningtyas.blogspot.com/2014/06/anatomi-tumbuhan.html Pengaruh Pemberian Pupuk Hayati dan Media Tanam Yang Berbeda Pada Pertumbuhan Tanaman Cabai Rawit (Capsicum frutescens L.) di Polybag



dan



(Biofertilizer) Produktivitas



DLN Perpustakaan Universitas Airlangga http://biologinondikb.blogspot.com/2014/10/deskripsi-anatomi-pada-tumbuhan-cabe.html http://dyahruhmana.blogspot.com/2014/ Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Biologi 2015, yang diselenggarakan oleh Prodi



Pendidikan



Biologi



FKIP



Universitas



Muhammadiyah Malang, tema: “Peran Biologi dan Pendidikan Biologi dalam Menyiapkan



Generasi



Global”,



Malang,



PENINGKATKAN KEGIATAN



Unggul



KUALITAS PRAKTIKUM



dan



Berdaya



21



Maret



PREPARAT



HISTOLOGI



DI



LABORATORIUM



Saing 2015. BERBASIS BIOLOGI



Improving The Quality Of Activity Based Practicum Histological Preparations In



Laboratory



Roimil Jurusan



Latifa Biologi



FKIP,



Jl. Raya Tlogomas 246, Malang 65144



Universitas



Muhammadiyah



Malang