Bore Gauge & Dial Indikator [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Sekolah : SMK Negeri Depok Mata Pelajaran : Dasar Kejuruan Standar Kompetensi : Penggunaan dan Pemeliharaan alat ukur Kelas / Semester : X/01 Waktu :



I.



DIAL INDICATOR & BORE GAUGE



3



DASAR TEORI Dial indikator atau dial gage digunakan untuk mengukur kebengkokan, run out, kekocakan, end play, back lash, kerataan, dan sebagainya. Tingkat ketelitian dan kemampuan pengukuran dial indikator ditunjukkan pada panel depan.misal 0,01-40 berarti tingkat ketelitiannya 0,01 dan kemampuan ukur maksimalnya 40 mm. Bagianbagian dari dial indikator yaitu :



.



Dial gauge



Stand dial gauge



Cylinder bore gauge adalah alat untuk mengukur diameter silinder. Pada bagian atas terdapat dial gauge dan bagian bawah terdapat measuring point yang bergerak bebas. Pada sisi lainnya terdapat replacement rod yang panjangnya bervariasi tergantung keperluan. Bagian-bagian bore gauge dapat dilihat pada gambar di samping ini :



II.



TUJUAN Setelah selesai praktek diharapkan siswa dapat : 1. Menggunakan Dial indikator untuk memeriksa dan mengukur berbagai komponen dengan tepat dan benar. 2. Menggunakan Bore gauge untuk memeriksa kondisi silinder dengan benar 3. Melakukan pembacaan skala dengan teliti dan benar. 4. Melakukan perawatan Dial indikator dan bore gauge.



III. ALAT DAN BAHAN 1. Dial indikator 2. Bore Gauge 3. Jangka Sorong 4. Micrometer 50-75 5. Block silinder VW 6. Poros nok



7. V Block 8. Roda 9. Stand differential 10. Majun 11. Buku manual chasis kijang 5 K 12. Buku New Step Toyota I



IV. KESELAMATAN KERJA 1. Bersihkan alat ukur dan komponen yang diukur dengan majun sebelum anda melakukan pengukuran. 2. Ikutilah instruksi dari guru atau pun prosedur kerja yang tertera pada lembar kerja. 3. Hati-hati saat membawa alat ukur jangan sampai jatuh atau terbentur benda keras. V.



LANGKAH KERJA PENGUKURAN DENGAN DIAL INDIKATOR 1. Persiapkan alat dan bahan praktik secara cermat, efektif dan seefisien mungkin! 2. Bersihkan peralatan dan bahan yang akan diukur menggunakan majun. 3. Lakukan pengukuran run out dan kebengkoan poros Nok a. Tepatkan poros Nok pada V block seperti pada gambar. b. Pasang dial indikator di tengahtengah poros Nok, Usahakan spindle bersinggungan dengan



poros Nok, kemudian set nol jarum penunjuk dial indikator. c. Putar poros Nok satu kali



putaran sambil melihat penyimpangan jarum penunjuk ke kanan dan ke kiri.



d. Besarnya penyimpangan jarum pada posisi paling kiri sampai posisi paling kanan adalah merupakan run out. Kebengkokan poros Nokl adalah 1/2 dari run out.



4. Lakukan pengukuran endplay poros engkol seperti gambar berikut : a. Tempatkan dial indikator pada ujung poros engkol. b. Posisikan spindel sejajar dengan poros engkol dan pastikan spindel tertekan. c. Ungkitlah poros engkol dengan obeng (-) ke arah dial maju mundur d. Baca simpangan pada dial indikator.



5. Lakukan pengukuran run out peleg roda. a. Tempatkan dial seperti pada gambar. b. Putarlah roda 360o sambil melihat simpangan pada dial indikator c. Lakukan pengukuran radial run out dan lateral run out



6. Lakukan pengukuran backlash ring gear dan pinioan gear diferential seperti gambar di bawah ini ;



a. Tempatkan ujung spindle pada ring gear sehingga saling bersentuhan. b. Gerakkan ring gear differential ke kanan dan ke kiri sambil melihat besarnya penyimpangan jarum penunjuk. Besarnya penyimpangan jarum posisi paling kiri sampai paling kanan adalah back lash antara ring gear dengan pinion gear differential.



PENGUKURAN DENGAN BORE GAUGE 1. Lakukan pengukuran diameter silinder dengan prosedur sebagai berikut : a) Cara Pemilihan Replacement dan Washer  Ukur diameter kasar silinder dengan vernier caliper.  Lakukan pembulatan angka untuk menentukan rod dan washer. Misal hasil pengukuran 52,30 mm, maka ambil rod 50 dan washer 3 mm. b) Metoda Pengukuran (1) Set jarum bore gauge pada skala 0 (2) Ukurlah panjang replacement rod dengan micrometer luar 50-75, usahakan jarum dial gage tidak bergerak. (3) Misalkan hasil pengukuran micrometer 52, 80



(4) Masukkan cylinder gauge pada posisi diagonal ke dalam silinder, gerakkan cyilinder gauge naik turun sampai diperoleh hasil simpangan terbesar. (5) Posisi tegak lurus ditandai dengan penyimpangan jarum dial gage maksimal. (6) Bila hasil pembacaan 0,20 berarti diameter silinder adalah 52,80-0,20 = 52,60 mm.



2. Lakukan pemeriksaan silinder seperti gambar berikut :



Keovalan



Ketirusan



3. Keovalan silinder diperoleh dari selisih hasil pengukuran 1 dan 2, sedangkan ketirusan adalah selisih hasil pengukuran A, B, dan C. 4. Diskusikan hasil pengukuran dengan kelompok. 5. Lakukan pengukuran pada silinder yang berbeda, bandingkan dengan hasil pengukuran yang sebelumnya. 6. Buatlah catatan hasil pengukuran dan catatan-catatan penting kegiatan praktik secara ringkas! 7. Setelah selesai, bereskan kembali peralatan dan bahan yang telah digunakan seperti keadaan semula 8. Laporkan kepada guru pembimbing VI. TUGAS 1. Buatlah laporan praktek yang berisi hasil pengukuran 2. gambarlah proses pengukuran untuk memperjelas prosedur pengukurannya.