BST Teknik Relaksasi Nafas Dalam [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN BEDSIDE TEACHING TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM PADA PASIEN POST OPERASI TONSILEKTOMI DI BANGSAL BEDAH ALAMANDA 2 RSUD SLEMAN



DISUSUN OLEH: Andereas Yulius Kondo PN.200881 Wuwuk Setiarini PN.200907



PROGRAM PROFESI NERS STIKES WIRA HUSADA YOGYAKARTA 2021



LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN BEDSIDE TEACHING TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM PADA PASIEN POST OPERASI TONSILEKTOMI DI BANGSAL BEDAH ALAMANDA 2 RSUD SLEMAN



Laporan ini telah dibaca, diperiksa pada Hari/tanggal:…………………….



Mahasiswa: Andereas Yulius Kondo PN.200881 Wuwuk Setiarini PN.200907



Mengetahui



Mengetahui



Pembimbing Klinik



Pembimbing Akademik



(Mutmainatun, S.Kep, Ners)



(Fransiska T.D.L, S.Kep, Ners, M.Kes)



SATUAN ACARA PELATIHAN BEDSIDE TEACHING PADA PASIEN PASIEN POST OPERASI TONSILEKTOMI A. POKOK BAHASAN Bedside teaching Teknik relaksasi nafas dalam B. SUB POKOK BAHASAN 1.



Konsep Teknik Relaksasi Nafas Dalam



2.



Implementasi Teknik Relaksasi Nafas



C. SASARAN 1 2 3 4



Target Tempat Hari/Tanggal Waktu



: : : :



Pasien post operasi tonsilektomi yang mengalami nyeri Ruang Alamanda 2 Jumat, 19 November 2021 15.00- 15.30 WIB



D. TUJUAN INSRUKSIONAL UMUM Setelah dilakukan pembelajaran selama 30 menit diharapkan pasien mampu melakukan melakukan teknik relaksasi nafas E. TUJUAN INSRUKSIONAL KHUSUS Setelah dilakukan pelatihan selama 30 menit diharapkan mampu: 1.



Menjelaskan konsep pembelajaran klinik model bedside teaching tentang



Teknik relaksasi nafas dalam 2.



Mengajarkan kepada pasien tentang Teknik relaksasi nafas dalam



F. MATERI Terlampir



MATERI TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM



1. Pengertian Teknik relaksasi merupakan suatu bentuk asuhan keperawatan, yang dalam hal ini perawat mengajarkan kepada klien bagaimana cara melakukan napas dalam, napas lambat (menahan inspirasi secara maksimal) dan bagaimana menghembuskan napas secara perlahan. Selain dapat menurunkan intensitas nyeri, teknik relaksasi napas dalam juga dapat meningkatkan ventilasi paru dan meningkatkan oksigenasi darah. Latihan napas dalam adalah cara bernapas yang efektif melalui menarik dan menghembuskan napas untuk memperoleh napas yang lambat, dalam dan rileks. Teknik napas dalam adalah teknik yang digunakan untuk menghilangkan nyeri dengan cara menarik napas melalui hidung, dan menghembuskan napas secara perlahan melalui mulut (Smeltzer dan Bare, 2009). 2. Tujuan dan Manfaat Menurut Smeltzer dan Bare (2009) menyatakan bahwa tujuan dari teknik relaksasi napas dalam adalah untuk meningkatkan ventilasi alveoli, memelihara pertukaran gas, mencegah atelektasi paru, meningkatkan efisiensi batuk mengurangi stres baik stres fisik maupun emosional yaitu menurunkan intensitas nyeri dan menurunkan kecemasan. Sedangkan manfaat yang dapat dirasakan oleh klien setelah melakukan teknik relaksasi nafas dalam adalah dapat menghilangkan nyeri, meningkatkan ketentraman hati, dan berkurangnya rasa cemas. 3. Faktor yang Mempengaruhi Relaksasi dan Persiapan Melakukan Teknik Napas Dalam



Relaksasi ini menimbulkan respon emosi dan efek menenangkan, sehingga fisiologi dominan simpatis berubah menjadi dominan sistem parasimpatis. Sensasi tenang, ringan dan hangat yang menyebar keseluruh tubuh merupakan efek yang bisa dirasakan dari relaksasi autogenik. Sensai ringan yang muncul adalah merupakan efek dari ketegangan otot tubuh yang menurun. Perasaan hangat diekstermitas dapat dijelaskan secara fisiologis sebagai vasodilatasi pembuluh darah karena aktivasi sistem parasimpatis (Ismarina,dkk, 2015). Persiapan untuk melakukan Teknik napas dalam dengan memastikan anda dalam keadaan tenang dan santai (rileks), pilih waktu yang sesuai dan tempat yang sesuai, boleh melakukan teknik relaksasi ini sambil membaca doa, berzhikir atau berdoa. 4. Langkah-langkah Tekhnik Relaksasi Napas Dalam a. Ciptakan lingkungan yang tenang dan nyaman b. Usahakan tetap rileks dan tenang c. Posisi duduk, setengah duduk atau berbaring. d. Letakkan kedua telapak tangan berhadapan satu sama lain, dibawah dan sepanjang batas bawah tulang rusuk depan. Letakkan ujung jari tengah kedua telapak tangan saling bersentuhan. e. Ambil napas dalam secara lambat, menghirup melalui hidung. Rasakan bahwa kedua jari tengah tangan terpisah selama menarik nafas (inspirasi). Tahan napas sampai hitungan ketiga (1, 2, 3). f. Perlahan-lahan menghembuskan napas melalui mulut (seperti meniup). Kedua ujung jari tengah akan bersentuhan kembali. g. Membiarkan telapak tangan dan kaki rileks h. Usahakan agar tetap konsentrasi/ mata sambil terpejam i. Pada saat konsentrasi pusatkan pada daerah nyeri j. Anjurkan untuk mengulangi prosedur hingga nyeri terasa berkurang k. Ulangi sampai 15 kali, dengan diselingi istirahat singkat setiap 5 kali. l. Bila nyeri menjadi hebat, seseorang dapat bernafas secara dangkal dan cepat. 5. Evaluasi a. Evaluasi Proses 1) Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan waktu yang telah direncanakan 2) Peran dan tugas mahasiswa sesuai dengan perencanaan



b. Evaluasi hasil Pada evaluasi hasil diharapkan 75% audien mengerti dan memahami materi penyuluhan ( tujuan, manfaat dan langkah- langkah relaksasi napas dalam).



DAFTAR PUSTAKA Ghassani, Z & Firmawati, E. (2016). Pengaruh Pemberian Aromaterapi Lavender Dan Teknik Relaksasi Nafas Dalam Terhadap Skala Nyeri Pada Pasien Post Operasi Ekstremitas Di RS PKU Muhammadiyah Gamping.Naskah Publikasi Agustus 2016. Ismarina, D., Herliawati., dan Putri, W. M. 2015. Perbandingan Perubahan Tekanan Darah Lansia Penderita Hipertensi Setelah Dilakukan Terapi Musik Klasik dan Relaksasi Autogenik di Wilayah Kerja Puskesmas Pembina Palembang. Jurnal Keperawatan Sriwijaya, Vol. 2, No. 2, Hlm. 124-129 Smeltzer & Bare. 2009. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta: EGC.



LAPORAN RESUME BEDSIDE TEACHING (BST) A. Pengertian Bedside teaching merupakan pembelajaran kontekstual dan interaktif yang mendekatkan pembelajaran pada real clinic setting. Bedside teaching merupakan metode pembelajaran dimana pembelajaran mengaplikasikan kemampuan kognitif, psikomotor dan efektif secara terintegrasi. Sementara dosen bertindak sebagai fasilotator dan mitra pembelajaran yang siap untuk memberikan bimbingan dan umpan balik kepada pembelajar. Didalam proses bedside teaching diperlikan kearifan fasilotator tentang kemungkinan timbulnya hal-hal yang tidak diinginkan sebagai akibat dari interaksi antara pembelajar dan pasien. B. Manfaat 1.



Bagi pasien a.



Memberikan perawatan secara profesional dan efektif kepada pasien



b. 2.



Memenuhi kebutuhan pasien Bagi perawat



a. Menjalin kerjasama perawat dan pasien b. Lebih mempererat lagi hubungan antara perawat dan pasien 3.



Bagi pihak rumah sakit Menciptakan mutu pelayanan di RSUD Sleman khusus nya di Alamanda 2.



C. Pelaksanaan Kegiatan : Teknik Relaksasi Nafas Dalam Tempat



: Ruang Almanda 2 RSUD Sleman



Waktu



: Jumat, 19 November 2021, Pukul



Dx



: Post Tonsilektomi



RM



: 417131



1. Data yang dikaji a. Data subjektif yaitu mengkaji keluhan utama pasien b. Data objektif yaitu mengkaji tekanan darah, denyut nadi, suhu dan pernafasan. 2. Diagnosa keperawatan a. Nyeri akut



3. Kegiatan Bedside Teaching Waktu Tahap 1 hari Pra



Kegiatan Pra bedside teaching



sebelum bedside



1. Menentukan pasien dan topik



bedside



2. Menentukan tempat bedside



teaching



teachin



Keg pasien Mendengarkan



Masalah



Mendengarkan



Mendengarkan



teaching



g 5 menit



Pelaksanaan Mahasiswa



3. Mempersiapkan pasien Bedside



4. Diskusi pelaksanaan Pembukaan



Teachin



1. Salam pembukaan



g



2. Memperkenalkan nama 3. Menyampaikan identitas dan masalah pasien 4. Menjelaskan tujuan bedside teaching Penyajian masalah



5 menit



1. Memberikan



salam



dan



memperkenalkan pasien 2. Menjelaskan masalah keperawatan pasien 3. Menjelaskan rencana tindakan 5 menit



Pasca



Evalusi dan rekomendasi



pembimbin



bedside



Intervensi keperawatan



g



teaching



Penutup



D. Evaluasi 1. Proses a. Peserta kooperatif b. Perawat berperan aktif 2. Hasil a. Pasien merasa puas dengan hasil pelayanan b. Masalah pasien dapat teratasi