Bukti Review Tahunan Manajemen Obat [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BUKTI REVIEW TAHUNAN MANAJEMEN OBAT



INSTALASI FARMASI RSIA NUN SURABAYA Jln. Manukan Tengah Blok 51 J No. 4-6 Surabaya (031) 7404391 / 7415313



BAB 1 KEGIATAN KERJA 1.1 Pemilihan Instalasi farmasi melakukan pemilihan perbekalan farmasi melalui rapat Panitia Farmasi dan Terapi yang dilakukan sebanyak 2 kali yaitu pada bulan Mei dan November 2016. Rapat ini membahas mengenai pengajuan obat dari dokter di RSIA NUN Surabaya dan evaluasi terhadap penggunaan obat terkait adanya revisi formularium serta penyusunan kebijakan kriteria penggantian dan pengadaan obat dan alkes baru. Daftar obat baru yang disetujui adalah sebagai berikut: No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14.



Nama Obat Granovell ampul Velutine nebule Isprinol tablet Fludexin syrup Folilac capsul Paracetamol infus Amoxiclav tablet Ondansetron 8 mg tablet Lansoprazole 30 mg caps Atorvastatin 10 mg tablet Bufect 200 mg tablet Pumpitor vial Lesiten tablet Osfit-DHA



Nama Pabrik Novell Novell Novell Dexa Medica Dexa Medica OGB Bernofarm Indofarma Yarindo Indofarma Hexpharm Sanbe Sanbe Puspa Kalbe



1.2 Perencanaan Instalasi farmasi melakukan perencanaan pengadaan perbekalan farmasi setiap tahun sesuai kebutuhan rumah sakit. Budgeting pengadaan tahunan diberikan ke bagian keuangan sebesar Rp 3,444,021,284.24 (rincian ada pada program perencanaan perbekalan farmasi tahun 2016). Realisasi perencanaan pengadaan tahun 2016 sebesar 60,97 %. 1.3 Pengadaan Instalasi Farmasi melakukan pengadaan perbekalan farmasi yaitu obat, alat kesehatan, reagen, dan bahan medis habis pakai. Total pembelian perbekalan farmasi tahun 2016 adalah sebagai berikut: Bulan 2016 Januari Februari



Jumlah Pembelian (Rp) 184,062,521 165,467,543



Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Total



204,365,241 226,185,455 185,071,758 195,755,495 153,705,365 168,271,175 157,621,832 126,211,349 154,834,330 178,391,882 2,099,943,946



Total pembelian tahun 2015 adalah Rp 1,516,528,661.60 sehingga bila dibandingkan dengan tahun 2015 maka terjadi kenaikan total pembelian perbekalan farmasi sebesar 38,47 %. Hal ini dikarenakan adanya pengadaan obat baru dan kenaikan harga perbekalan farmasi.



1.4



Penerimaan Instalasi Farmasi melakukan penerimaan perbekalan farmasi sesuai dengan surat



pesanan yang dibuat dan dicatat pada buku penerimaan perbekalan farmasi (bukti terlampir). Selama proses penerimaan perbekalan farmasi beberapa kali dilakukan retur pembelian karena tidak sesuai pesanan (bukti terlampir). 1.5



Penyimpanan Instalasi Farmasi melakukan penyimpanan perbekalan farmasi sesuai dengan stabilitas



produk tersebut. Setiap hari dilakukan pengecekan suhu ruangan dan suhu kulkas penyimpanan perbekalan farmasi serta dilakukan inspeksi secara berkala di semua tempat penyimpanan (bukti terlampir). 1.6



Pendistribusian



Instalasi Farmasi melakukan pendistribusian perbekalan farmasi sesuai dengan permintaan unit kerja dicatat pada buku distribusi perbekalan farmasi (bukti terlampir). 1.7



Peresepan Instalasi Farmasi melayani resep rawat inap dan rawat jalan. Peresepan obat yang



dilayani harus mengacu pada daftar obat rumah sakit (formularium), bila terjadi peresepan di luar daftar obat rumah sakit maka dilakukan pencatatan setiap bulan untuk kemudian dilakukan evaluasi perlu tidaknya obat tersebut diadakan (bukti terlampir) 1.8



Penarikan dan pemusnahan Instalasi Farmasi pernah melakukan penarikan obat dikarenakan obat tersebut ditarik oleh



BPOM (bukti penarikan oleh distributor terlampir) dan penarikan obat yang kadaluarsa di unit perawatan (bukti pencatatan obat kadaluarsa terlampir). 1.9



Pengendalian Instalasi Farmasi melakukan pengendalian dengan stok opname secara berkala setiap satu



bulan sekali (bukti stok opname terlampir) dan memo internal ke dokter dan perawat terkait pemberitahuan daftar obat dan alkes yang akan kadaluarsa di tahun 2016 (Bukti terlampir). 1.10 Pendokumentasian Instalasi Farmasi melakukan pendokumentasian kegiatan pengelolaan perbekalan farmasi seperti yang sudah terlampir, pelayanan farmasi klinis di rekam medis dan buku DFP serta pelaporan insiden keselamatan pasien di buku register insiden keselatan pasien.



BAB 2 INDIKATOR MUTU INSTALASI FARMASI 2.1 Kesalahan Penulisan Resep (Prescription Error)



Analisa : Bahwa angka kesalahan penulisan resep masih belum mencapai target, dalam 1 tahun perubahan tidak terlalu signifikan. Data yang sering mengalami prescription error antara lain: SIP dokter tidak ada, tanggal penulisan resep tidak ada. Rencana Tindak Lanjut : Sosialisasi dan edukasi SPO Penulisan Resep ke dokter di RSIA NUN Surabaya. 2.2 Ketepatan Waktu Penyerahan Obat Non Racikan ke Pasien Rawat Jalan (Respon Time)



Analisa : Data ketepatan waktu penyerahan obat non racikan rawat jalan sudah baik, dibawah standar 20 menit.



Rencana Tindak Lanjut : 1. Meningkatkan waktu dan ketepatan respon penyerah obat non racikan rawat jalan 2. Meningkatkan kompetensi petugas, agar respon semakin meningkat. 2.3



Ketepatan Waktu Penyerahan Obat Racikan ke Pasien Rawat Jalan (Respontime)



Analisa : Data respon time penyerahan obat racikan sudah sesuai dibawah standar 50 menit. RencanaTindakLanjut : 1. Meningkatkan waktu dan ketepatan respon penyerah obat racikan rawat jalan . 2. Meningkatkan kompetensi petugas, agar respon semakin meningkat 2.4



Angka Kesalahan Pemberian Obat Pasien Rawat Jalan dan Rawat Inap



Analisa : Data angka kesalahan pemberian obat dalam setahun masih terjadi, sehingga masih di bawah standar. RencanaTindakLanjut : 1. Meningkatkan ketelitian petugas farmasi dalam melaksanakan pelayanan 2. Melaksanakan telaah resep ulang pada saat penerimaan resep dan penyerahan resep 2.5



Ketidaksesuaian Penulisan Resep Pasien Rawat Jalan dengan Formularium RSIA NUN atau Daftar Obat



Analisa :



Data ketidaksesuaian penulisan resep diluar DORS selama satu tahun sudah sesuai standar. RencanaTindak Lanjut : 1. Meningkatkan komunikasi kembali terhadap penulis resep untuk menulis resep sesuai dengan formularium. 2. Melakukan review formularium atau DORS kepada penulis resep. 3. Kebijakan RSIA NUN dalam hal penggantian obat. 2.6



Kepatuhan Kunjungan Visite Apoteker pada Pasien Rawat Inap



Analisa: Data kepatuhan visite Apoteker belum sesuai standar ≤ 80% dikarenakan tidak tersedianya apoteker di rawat inap untuk melaksanakan pelayanan farmasi klinis. Rencana Tindak Lanjut: 1. Pengadaan tenaga apoteker yang melakukan pelayanan farmasi klinis. 2.7 Angka Kejadian Out of Stock



Analisa : Data kejadian out of stock sudah mencapai standar. RencanaTindakLanjut : 1. Meningkatkan ketepatan perencanaan dan pengadaan barang setiap minggu.



2. Mencatat pada buku defecta ketika ada persediaan yang memiliki stok dibawah dari kebutuhan per minggu 2.8



Kejadian Obat Rusak / Kadaluarsa



Analisa : Data kejadian obat rusak / kadaluarsa sudah sesuai standar RencanaTindakLanjut : 1. Membuat memo kepada penulis resep dan kepala ruangan rawat inap terhadap persediaan farmasi yang akan kadaluarsa untuk menggunakan obat yang jaraknya mendekati tanggal kadaluarsa terlebih dahulu. 2. Segera mensubtitusi persediaan farmasi di rawat inap yang akan kadalursa pada ruangan yang penggunaannya sering.



BAB 3 SASARAN KESELAMATAN PASIEN 3.1



Insiden Keselamatan Pasien Selama tahun 2016 ada 8 insiden keselamatan pasien terkait obat (medication error)



3.2 Keamanan Kerja Selama tahun 2016 tidak ada kejadian kecelakaan kerja. 3.3 Tindak Lanjut Berikut adalah rencana tindak lanjut apabila ada insiden keselamatan pasien atau kecelakaan kerja terkait: a. Pembuatan laporan insiden



Pembuatan laporan insiden dilakukan langsung setelah terjadinya insiden tersebut atau setelah menemukan adanya insiden yang menyangkut keselamatan pasien maupun petugas instalasi farmasi, deadline laporan tersebut adalah 2 x 24 jam setelah terjadinya insiden. b. Rapat internal Rapat internal instalasi dilakukan segera setelah terjadinya insiden yang membahas kenapa sampai ada atau timbul insiden tersebut dan memecahkan masalah yang ada sehingga tidak ada insiden yang sama terulang kembali. c. Evaluasi Evaluasi yang dilakukan setiap hari oleh kepala instalasi untuk mengantisipasi kejadian tersebut terulang kembali.