Business Model Canvas HM Sampoerna & Gudang Garam [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

4.4 Komparasi Model Bisnis antara HM Sampoerna dan Gudang Garam 1. Customer Segments HMS 1. Konsumen daerah tertentu dengan produk khusus untuk suatu daerah yang spesifik, seperti Vegas Mild (Bali dan Nusa Tenggara), Sampoerna PAS (Jawa dan Lampung). 2. Konsumen Muda (line Sampoerna A dan U Mild.) 3. Mempertahankan konsumen dewasa untuk rokok Dji Sam Soe 4. hampir setiap tahun HM Sampoerna meluncurkan produk LTLN baru. Baik untuk segmen premium maupun menengah kebawah dan bahkan meluncurkan segmen khusus Bali dan Nusa Tenggara. Ini dikarenakan HM Sampoerna menyesuaikan dengan trend dan daya beli masyarakat dan berusaha menjangkau segmen masyarakat penggemar rokok LTLN yang semakin bertambah. Segmen utama rokok LTLN Sampoerna ini tetaplah pria, namun tak menutup kemungkinan jika Sampoerna juga berusaha menggaet segmen perokok wanita dewasa yang biasanya lebih memilih rokok LTLN.



GG 1. Penduduk pedesaan namun kurang spesifik untuk daerahnya. Dilihat dari diversifikasi produk-produk yang diluncurkan setiap Tahun. Peluncuran yang agak terlihat bedanya adalah peluncuran produk ‘Nusa’ dimana targetnya dikhususkan untuk penduduk desa menengah kebawah namun tidak se spesifik Vegas Mild oleh Sampoerna yang dikhususkan untuk masyarakat Nusa Tenggara dan Bali atau Sampoerna PAS yang khusus Jawa dan Lampung. 2. Konsumen identik dengan konsumen yang terkesan “dewasa dan tua” 3. Kurang bisa meraup pasar muda. Ditandai dengan eluncuran GG Mild yang terkesan terlambat bila dibandingkan kompetitor sejenis.



2. Value Proposition HMS 1. Cepat tanggap dalam menanggapi selera atau segmen baru. 2. Selalu meluncurkan produk baru setiap tahun dalam rangka memenuhi kebutuhan segmentasi dan selera yang berubahubah. 3. Memberikan nilai superior pada pelanggan. 4. Customer value juga diimplementasikan dengan cara meluncurkan produk limited edition pada beberapa produk sampoerna, seperti A-mild. Dengan adanya A mild limited edition, Sampoerna memberikan nilai tambah dengan memberikan tampilan yang berbeda dari bungkus rokok biasa dan tercantum joke pada bungkus rokok limited edition tersebut seperti ‘Kalo cinta itu buta, buat apa ada bikini’, joke tersebut sangat memberikan nilai tambah kepada para customer muda. Edisi terbatas (limited edition) dimaksudkan untuk menarik konsumen muda dan juga limited edition A-mild diperuntukkan untuk meningkatkan penjualan A-mild kemasan 12 batang yang cukup rendah dibandingkan A mild kemasan 16 batang.



GG 1. Menanamkan loyalitas kepada pelanggan dari positioning statement “Pria Punya Selera”. ”. Tujuan utama dalam menanamkan posisi ini adalah untuk mempertahankan image produk Gudang Garam dan loyalitas konsumen pada produk Gudang Garam, sehingga walaupun dalam jangka panjang terdapat kemungkinan terjadi peningkatan harga dan masuknya merek-merek baru konsumen akan cenderung loyal pada rokok dengan rasa yang pas dan menggambarkan image tertentu. 2. Produk berkesan monoton.



3. Channels HMS 1. Program SRC (Sampoerna Retail Community) yang membuat pengecer dan perusahaan menjadi semakin kooperatif. SRC merupakan pembinaan terhadap outlet retail potensial yang terpilih sebagai partner bagi Sampoerna yang digabungkan dalam suatu komunitas yang bertujuan untuk melakukan aktivitas promosi, dan distribusi produk secara lebih agresif dan eksklusif. Dalam pelaksanaannya kemudian, program SRC dikembangkan menjadi program CSR berkelanjutan. Jadi bukan lagi sekadar program jangka pendek seperti A Mild Community yang hanya berdurasi beberapa bulan 2. HM Sampoerna mendistribusikan produk melalui ditributor resmi yang ditunjuk yaitu PT. Panamas. Dalam personal selling HM Sampoerna membagi 3 (tiga) Divisi yaitu divisi dropping, divisi SRO (special retail outlet) dan divisi RRO (register retail outlet).



GG 1. Tak ada bagian dari distribusi yang menonjol. Penetapanan saluran distribusi oleh Gudang Garam menggunakan saluran ditribusi pendek yaitu tenaga sales dari perusahaan yang terbagi dari 2 sales yaitu dropping dan kanvas yang bertugas menyalurkan produk perusahaan baik kepada pengecer maupun pedagang besar.



4. Customer Relationship HMS 1. HM Sampoerna menyediakan layanan konsumen untuk menampung keluhan, kritik atau saran dari konsumen yang kecewa atau kurang puas dengan produkproduknya. Pelanggan yang ingin melayangkan keluhan, kritik atau saran dapat mengirimkannya langsung ke [email protected] atau telepon 021-5151234. 2. CSR yang terstruktur dengan baik. Karena pada dasarnya perusahaan mempunyai prinsip sendiri yang tertuang dalam 4 pilar tanggung jawab sosial Sampoerna. 3. Acara tahunan seperti Java Jazz, Jak jazz, IBL, Proliga, COPA, Soundrenaline dan A mild live wanted.



GG 1. Dalam menjalani hubungan dengan pelanggan, Gudang Garam menyediakan sarana untuk mengirim pesan di alamat www.gudanggaramtbk.com/kontak pelanggan bisa mengirimkan pesan, kritik maupun saran secara langsung melalui kontak tersebut. 2. Program CSR yang berdasarkan prinsip catur dharma perusahaan. Gudang Garam percaya bahwa tidak ada perusahaan yang dapat berdiri sendiri dan berkelanjutan tanpa menjadi bagian dari masyarakat yang lebih luas dalam melakukan aktivitas usahanya. 3. Acara tahunan.



5. Revenue Streams HMS 1. Penjualan rokok Meskipun selama periode 2010-2014 terdapat penurunan penjualan rokok SKT yang cukup signifikan, pertumbuhan penjualan SKM mampu menutupinya dibuktikan dnegan total penjualan yang meningkat setiap tahunnya)



GG 1. Penjualan rokok, Sama dengan Sampoerna sumber pendapatan utama Gudang Garam adalah melalui manufaktur dan penjualan rokok. 2. Investasi berbagai sektor.



2. Investasi di berbagai sektor, salah satunya perdagangan (Alfamart). 6. Key Resources HMS 1. 38 Mitra Produksi Sigaret (MPS), 2 Pabrik Utama. 2. Berbagai penghargaan yang mengukuhkan namanya sebagai perusahaan rokok bergengsi. Sumber daya intelektual seperti merek, pengetahuan yang dilindungi, paten dan hak cipta, kemitraan, dan database pelanggan merupakan komponen-komponen yang semakin penting



GG 1. 2 Pabrik utama, partner produksi lainnya tidak ada data yang pasti. 2. Tagline “Pria Punya Selera” yang sudah lekat dengen merek Gudang Garam. 3. Karyawan yang diberi pelatihan dan kursus. Seperti dalam



dalam model bisnis yang kuat 3. Karyawan dengan tingkat kepuasan tinggi. Pada Tahun 2011, Sampoerna menggelar Survei Pendapat Karyawan PMI. Hasil survei tersebut menunjukkan nilai yang sangat tinggi pada kebanggaan karyawan dalam bekerja di Perseroan, serta peningkatan nilai “Keterlibatan Karyawan” dan “Keefektifan Manajer” di Sampoerna.



poin ke empat “Catur Dharma” yang dianut oleh Gudang Garam yang berbunyi “ Karyawan adalah mitra kerja yang utama”, Gudang Garam sangat menghargai kinerja para karyawan dalam membantu perusahaan berkinerja.



7. Key Activities HMS 1. Produksi dan distribusi rokok. Aktivitas kunci HM Sampoerna sebagai perusahaan manufaktur rokok adalah tentunya memproduksi dan menjual rokok. Dalam melakukan proses manufaktur, HM Sampoerna selalu menerapkan standar yang sama persis untuk memastikan kualitas prima yang diharapkan para perokok merek HM Sampoerna. 2. Penerapan ERP yang terintegrasi. Rekruitmen pegawai sudah tekomputerisasi. Pada 2010, Sampoerna melakukan terobosan dalam sistem operasionalnya. Sampoerna melakukan suatu investasi untuk memaksimalkan proses operasional dan sistem pendukung. Sampoerna berhasil mengimplementasikan Program One untuk mengkonsolidasikan berbagai sistem transaksi administrasi



GG 1. Produksi dan distribusi rokok dengan kontrol kualitas yang ketat ini pula dilakukan penolakan pada setiap rokok yang tidak memenuhi standar kualitas. Kualitas dari produkproduk SKM dan SKT sangat dijaga ketat, hal ini perlu untuk menjaga rasa dari rokok yang tetap terjaga sampai pada konsumen.



kantor ke dalam satu platform yang didukung oleh sistem Enterprise Resource Planning (“ERP”) terintegrasi, yaitu SAP; Office One untuk merampingkan struktur fungsi pendukung Sampoerna; Sampoerna 9, yaitu sistem yang terkonsolidasi bagi unit penjualan, transportasi dan usaha percetakan; dan studi pengoptimalan jaringan rantai pasokan atau Supply Chain Network Optimization Study (“SCNOS”) untuk meningkatkan efisiensi rantai pasokan Sampoerna. 8. Key Partnership HMS 1. Mitra Produksi Sigaret (MPS). Mitra Produksi Sigaret (MPS) Sampoerna yang berjumlah 38 unit yang tersebar di seluruh pulau Jawa meliputi 20 MPS di Jawa Timur, 4 MPS di Daerah Istimewa Yogyakarta, 12 MPS di Jawa Tengah dan 2 MPS di Jawa Barat. Setiap MPS rata-rata mempekerjakan 1.500 orang yang umumnya kalangan perempuan. 2. Petani. Sampoerna percaya bahwa keberlanjutan produksi tembakau dapat dihasilkan apabila petani secara konsisten menerapkan Good Agricultural Practices (Praktik Pertanian yang Baik atau GAP). GAP pertama kali



GG 1. Petani. Gudang Garam bermitra dengan para petani cengkeh dan tembakau di berbagai daerah di Pulau Jawa. Kerjasama yang terjalin antara PT Gudang Garam dengan petani dituangkan dalam sebuah perjanjian kerjasama yang selalu diperbaharui setiap Tahun atau musim tanam yang disesuaikan dengan perubahan atau perkembangan situasi. 2. Mitra produksi lain 3. Pemerintah, Gudang Garam mendukung langkah pemerintah untuk menjelaskan kepada konsumen dewasa berbagai aspek kesehatan dan rokok, dan tidak melakukan



diperkenalkan pada Tahun 2006 kepada pemasok tembakau Sampoerna untuk diteruskan kepada petaninya. Pada Tahun 2011, prinsip dan standarnya diperbaharui dan ditingkatkan berdasarkan masukan dari petani dan pemasok daun tembakau agar memenuhi harapan dan sejalan dengan perkembangan teknologi. 3. Pemerintah. Tahun 2014 menandai diterapkannya peraturan mengenai pembatasan iklan, sponsor dan promosi tembakau, serta kewajiban memasang label peringatan kesehatan bergambar pada kemasan rokok sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 109 atau 2012 tentang Pengamanan Bahan yang Mengandung Zat Adiktif berupa Produk Tembakau bagi Kesehatan. Sampoerna juga berkomitmen untuk berkontribusi secara sukarela dalam upaya mencegah anak di bawah umur dari kegiatan merokok, sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintahan No. 109 atau 2012. Komitmen ini telah diwujudkan melalui program pencegahan akses pengecer yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran mitra dagang perusahaan akan pelarangan penjualan dan pembelian rokok oleh anak yang berusia di bawah umur.



penjualan rokok kepada anak-anak. Gudang Garam memenuhi peraturan pemerintah terkait pemasangan gambar peringatan kesehatan pada kemasan rokok dan iklan, efektif Juni 2014. Gudang Garam terus melakukan persiapan untuk mengikuti peraturan pemerintah terkait industri rokok yang terlihat akan menjadi lebih ketat di masa mendatang.



9. Cost Structure HMS 1. Cukai. Sebagai sebuah perusahaan rokok, kegiatan pembelian pita cukai merupakan salah satu pembelanjaan perusahaan yang paling signifikan. Menuruti Peraturan Direktur Jenderal Bea Dan Cukai Nomor Per 23 atau Bc atau 201, Sampoerna juga melakukan pembelian pita cukai. Bahkan Sampoerna adalah salah satu penyumbang cukai terbesar Indonesia. 2. Biaya produksi rokok.



GG 1. Cukai, Dapat dilihat di tabel bahwa pendapatan cuka negara yang disumbangkan oleh Gudang Garam ini sangat signifikan maka pembelanjaan cukai adalah hal yang harus sangat diperhatikan karena dalam rangka menaati peraturan demi kesuksesan jalannya bisnis ini 2. Biaya produksi rokok.