Butir SKU [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Nama Penegak : ………………………………………… Kelas : ………………………………………… Butir-butir Materi SKU Penegak Bantara JENIS PENGEMBANGAN



Spritual



Emosional



NO 1.a



Agama Islam



1.b



a. Dapat menjelaskan makna Rukun Iman dan Rukun Islam. b. Mampu menjelaskan makna Sholat berjamaah dan dapat mendirikan Sholat sunah secara individu. c. Mampu menjelaskan makna berpuasa serta macam-macam Puasa d. Tahu tata cara merawat dan mengurus jenazah (Tazhizul Jenazah) e. Dapat membaca doa Ijab Qobul Zakat f. Dapat menghafal minimal sebuah hadist dan menjelaskan hadist tersebut Agama Katolik



1.c



a. Tahu dan paham makna dan arti Gereja Katolik. b. Dapat memimpin doa dan membangun serta membuat gerakan cinta kasih pada keberagaman agama di luar gereja katolik Agama Kristen Protestan Mendalami Hukum Kasih dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.



1.d



Agama Hindu



1.e



a. Dapat menjelaskan sejarah perkembangan agama Hindu di tujuan kelahiran menjadi manusia menurut agama Hindu b. Dapat menjelaskan makna dan hekekat ajaran Tri Hita Karana dengan pelestarian alam lingkungan c. Dapat mempraktekkan bentuk gerakan Asanas dari Hatta Yoga d. Dapat melafalkan dan mengkidungkan salah satu bentuk Dharma Gita e. Dapat mendeskripsikan struktur , fungsi dan sejarah pura dalam cakupan Sad Kahyangan Agama Budha



3



a. Saddha: Mengungkapkan Buddha Dharma sebagai salah satu agama b. Saddha: Mengungkapkan Buddha Dharma sebagai salah satu agama c. Menjelaskan sejarah Buddha Gotama d. Menjelaskan Tiratana sebagai pelindung e. Menjelaskan kisah-kisah sejarah penulisan kitap suci Tripitaka Berani menyampaikan kritik dan saran yang membangun dengan sopan dan santun kepada sesama teman Dapat mengikuti jalannya diskusi dengan baik



4



Dapat hidup bersama antara umat beragama dan toleransi dalam bakti



5



Mengikuti pertemuan Ambalan sekurang-kurangnya 2 kali setiap bulan



2



7



Setia membayar iuran kepada Gugusdepan, dengan uang yang seluruh atau sebagian diperolehnya dari usaha sendiri Dapat berbahasa Indonesia dengan baik dan benar dalam pergaulan sehari-hari



8



Telah membantu mengelola kegiatan di Ambalan



9



Telah ikut aktif kerja bakti di masyarakat minimal 2 kali



10



Dapat menampilkan kesenian daerah di depan umum minimal satu kali



11



Mengenal, Mengerti dan Memahami isi AD & ART Gerakan Pramuka



12



Dapat menjelaskan sejarah Kepramukaan Indonesia dan Dunia



6 Sosial



14



Dapat menggunakan jam, kompas, tanda jejak dan tanda-tanda alam lainnya dalam pengembaraan Dapat menjelaskan bentuk pengamalan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari



15



Dapat menjelaskkan tentang organisasi ASEAN dan PBB



16



Dapat menjelaskan tentang kewirausahaan.



17



Dapat mendaur ulang barang tidak terpakai menjadi barang yang bermanfaat



13 Intelektual



18 19 20 Fisik



BUTIR SKU



21 22 23



Dapat menerapkan pengetahuannya tentang tali temali dan pionering dalam kehidupan sehari-hari Selalu berolahraga, mampu melakukan olahraga renang gaya bebas dan menguasai 1(satu) cabang olahraga tim Dapat menjelaskan perkembangan fisik laki-laki dan perempuan Dapat memimpin baris berbaris sangganya, dapat menjelaskan tentang gerakan baris berbaris kepada anggota sangganya yang terdiri atas gerakan di tempat Dapat menyebutkan beberapa penyakit infeksi, degeneratif dan penyakit yang disebabkan perilaku tidak sehat Ikut serta dalam perkemahan selama 3 hari berturut – turut



Tgl Ujian



Paraf Penguji



Mengenal Pramuka Penegak Pramuka Penegak merupakan golongan sekaligus sebutan bagi anggota Gerakan Pramuka yang berusia antara 16 sampai dengan 20 tahun. Tingkatan golongan pramuka penegak ini merupakan penggolongan pramuka berdasarkan usia didik setelah pramuka siaga (usia 7 – 10 tahun) dan pramuka penggalang (usia 11 –15 tahun). Penggunaan istilah ‘penegak’, sebagaimana istilah lainnya dalam kepramukaan, diambilkan dari romentisme sejarah perjuangan bangsa Indonesia. Kata ‘penegak’ (kata dasar ‘tegak’) merujuk pada tahap keberhasilan bangsa Indonesia dalam menegakkan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Tahap tegaknya (berdirinya) negara Indonesia ditandai dengan proklamasi kemerdekaan yang dibacakan pada tanggal 17 Agustus 1945. Tahap ini didahului oleh tahap-tahap sebelumnya seperti penyiagaan bangsa dan penggalangan persatuan dan kesatuan yang mana kedua tahapan itu kemudian dijadikan nama golongan anggota Gerakan Pramuka siaga dan penggalang. Seseorang dapat menjadi pramuka penegak setelah menginjak usia 16 tahun. Sebelum dilantik menjadi pramuka penegak seorang calon pramuka penegak melewati masa yang dinamakan ‘tamu ambalan’ selama sedikitnya satu bulan. Selama menjadi tamu ambalan, calon penegak dapat mengikuti acara-acara tertentu dalam ambalan hingga kemudian dilantik dalam sebuah upacara penerimaan tamu ambalan. Kode Kehormatan Pramuka Penegak Sebagaimana golongan anggota Gerakan Pramuka lainnya, pramuka penegak memiliki kode kehormatan yang terdiri atas Satya Pramuka dan Darma Pramuka. Satya Pramuka (janji) penegak disebut sebagai ‘Trisatya’ yang terdiri atas tiga butir janji. Sedangkan Darma Pramuka (ketentuan moral) penegak disebut sebagai ‘Dasadarma’ yang terdiri atas sepuluh butir sikap dan norma tindakan yang harus dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari baik di lingkungan kepramukaan maupun di luarnya. Pramuka penegak dikumpulkan dalam kelompok-kelompok. Kelompok atau satuan terkecil disebut ‘sangga’ yang terdiri atas 4 – 8 pramuka penegak. Sangga dinamai dengan nama-nama Perintis, Pencoba, Pendobrak, Penegas, dan Pelaksana, atau nama-nama lain sesuai aspirasi anggota angga. Sangga dipimpin secara bergantian oleh Pemimpin Sangga (disingkat Pinsa) yang dipilih dari dan oleh anggota sangga yang bersangkutan. Tiga atau empat sangga dengan total anggota antara 12 sampai 32 dihimpun dalam satuan yang lebih besar yang disebut sebagai ‘ambalan’. Ambalan dipimpin oleh seorang Pemimpin Sangga Utama yang disebut ‘Pradana’ yang dipilih dari dan oleh para Pemimpin Sangga dalam pasukan tersebut. Pradana yang terpilih tetap menjadi Pemimpin Sangga bagi sangganya. dalam kegiatannya, ambalan penegak dibimbing oleh seorang Pembina Penegak dan seorang Pembantu Pembina Penegak yang dipanggil dengan sebutan ‘kakak’ baik untuk putra maupun putri. Nama ambalan diambilkan dari nama-nama pahlawan atau tokoh sejarah, pewayangan ataupun legenda. Dalam ambalan dibentuk juga ‘Dewan Ambalan Penegak’ atau ‘Dewan Penegak’ yang diketuai oleh Pradana dengan dibantu oleh perangkatnya seperti Pemangku Adat, Kerani (Sekretaris), Bendahara, dan beberapa anggota dengan masa bakti selama satu tahun. Tugas Dewan Penegak antara lain: a. Merancang dan melaksanakan program kegiatan b. Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan c. Merekrut anggota baru d. Membantu sangga dalam mengintegrasikan anggota baru dalam sangga e. Menyiapkan materi yang akan dibahas dalam Majelis Penegak Selain itu untuk membina kepemimpinan dan rasa tanggung jawab dibentuk pula ‘Dewan Kehormatan Penegak’ yang bertugas menentukan pelantikan, penghargaan atas prestasi dan atau jasanya dan tindakan atas pelanggaran terhadap kode kehormatan serta merehabilitasi anggota ambalan. Sistem Tanda Kecakapan Pramuka Penegak Kecakapan pramuka penegak terdiri atas kecakapan umum, kecakapan khusus, dan pramuka garuda. Kecakapan Umum ditempuh dengan menyelesaikan Syarat Kecakapan Umum (SKU) yang terdiri atas dua tingkat yaitu Penegak Bantara dan Penegak Laksana. Kecakapan khusus dicapai dengan menyelesaikan Syarat Kecakapan Khusus yang memiliki tiga tingkatan yaitu purwa, madya, dan utama. Pramuka penegak yang telah menyelesaikan kecakapan umum Pramuka Laksana dapat menempuh Pramuka Garuda. Lain-lain Tentang Pramuka Penegak Di samping hal-hal di atas beberapa hal yang perlu diketahui terkait dengan pramuka penegak antara lain: a. Pramuka penegak biasa disingkat dengan huruf ‘T’ yang diambil dari huruf pertama kata dasar ‘tegak’. b. Pramuka penegak menggunakan kode warna berwarna ‘kuning’ c. Upacara dalam ambalan penegak menggunakan formasi barisan ‘perlombaan’ atau ‘berbanjar’ yaitu menghadap satu arah dengan Pinsa berada di depan dan anggota sangga lainnya di belakang Pinsa. Bentuk barisan ini mengandung filosofi terbukanya pandangan dan pola pikir para pandega dalam menerima pengaruh yang baik dari lingkungan sekitarnya. Sangga mempunyai arti ‘gubug’ atau rumah kecil tempat penggarap sawah Nama-nama sangga mulai dari ‘Sangga Perintis’ mengandung arti perintisan (menjadi pembuka/pelopor) dalam kebajikan; ‘Sangga Penegas’ mengandung arti kemampuan mengambil keputusan yang arif dan bijaksana; ‘Sangga Pencoba’ mengandung pengertian keberanian mencoba segala sesuatu yang positif; ‘Sangga Pendobrak’ mengandung pengertian keberanian mengemukakan kebenaran dan melawan kemungkaran; dan ‘Sangga Pelaksana’ mengandung pengertian keberanian melaksanakan sesuatu tugas dengan penuh tanggung jawab. Kata Ambalan berasal dari bahasa Jawa ‘ambal-ambalan’, yakni kegiatan yang dilakukan terus menerus. Ambalan juga disebut sekumpulan orang yang sedang melakukan suatu pekerjaan. Nama tingkatan SKU Penegak mulai dari ‘Bantara’ yang mempunyai pengertian kader, ajudan, pengawas pembangunan yang kuat, baik dan terampil serta bermoral Pancasila sekaligus bermakna sebagai calon pemimpin bangsa dan negara yang masih belajar dan mengembangkan kemampuannya dalam memimpin; ‘Laksana’ mengandung arti pemimpin muda yang sudah sanggup mengemban dan melaksanakan tugas pembangunan bangsa dan negara serta mempunyai tanggung jawab yang lebih besar. Pramuka penegak dapat pula mengikuti atau bergabung dengan Satuan Karya Pramuka (Saka), semisal Saka Bhayangkara, Saka Dirgantara, Saka Tarunabumi, Saka Bahari, dll.