Cara Membaca Name Plate [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

CARA MEMBACA NAME PLATE / PAPAN NAMA PADA MOTOR LISTRIK              Sebelum melakukan instalasi motor 3-phasa (Phase/fasa) maka seorang enginer perlu



mengetahui informasi yang tertera pada body motor atau lebih dikenal dengan nameplate motoran, secara keseluruhan informasi yang tertera pada motor tiga phasa meliputi 3 data penting yaitu  A. DATA PABRIKAN : Merk, Type, Nomor katalog, model motor, type.  B. DATA ELEKTRIK : frekuensi, conn (connection), voltage, current (arus), daya, cosQ, kecepatan putaran motor dan berbagai informasi tambahan lainnya seperti massa, ISOL, suhu, dll.   C. DATA MEKANIS : frame. berikut adalah penjelasan bagian-bagian pada name plate motor.



Gambar 1. nameplate motor standart 3 phasa – 1



gambar 2. nameplate motor 3 phasa – 2



gambar 3. name plate motor 3 phasa - 3



Keterangan: A. DATA PABRIKAN 1.



Merk : memberikan informasi pabrik pembuatnya, perhatikan gambar 2 memiliki merek elektrim sedangkan gambar 3 dengan merk nord. 2. Series Dan Type: menunjukkan standart yang di keluarkan oleh pabrikan pembuatnya sehingga series dan Type setiap pabrikan pasti berbeda-beda, Series dan Type terdiri dari huruf/angka maupun keduanya yang akan menunjukkan spesifikasi keseluruhan dari produk yang di buat oleh pabrikan pembuatnya sehingga tidak perlu menulis spesifikasi saat membeli cukup dengan series dan type nya. contoh gambar 2: series:H, Type: EM 100L-4 sedangkan gambar 3: hanya memiliki type yaitu: SK 90L/4. 3. Nomor Katalog: biasanya haya ditulis denga “No” kemudian diikuti oleh deretan angka misalnya gambar 3 = No 34713400 B. DATA ELEKTRIK 1. 2.



3.



4.



5.



Phase (3~Mot) : perhatikan gambar 3 terdapat tulisan 3~Mot yang menunjukkan jika motoran merupakan motor 3-Phase. Voltage (230/200) : angka ini menunjukkan tegangan motor saat beroperasi, perhatikan urutan gambar  /\ / Y ( segitiga (delta) / bintang), hal ini berhubungan dengan tegangan operasinya saat terhubung delta ( /\ ) tegangan operasinya sebesar 230 dan saat terhubung start/bintang (Y) tegangan operasinya 200 V. apabila tertulis dengan strip misalnya U 220-240D/380-415Y hal ini menunjukkan U/V (voltage),  220 sampai 240 adalah tegangan operasi normal saat terhubung delta dan 380 sampai 415 adalah tegangan saat operasi bintang. pada motor tiga phasa tegangan diukur dari line to line (VLL) bukan dari phasa ke netral (VLN), informasi tegangan ini sangat erat hubungannya dengan suplay tegangan saat terkoneksi jadi jangan memberikan suplay dibawah ataupun diatas tengangan yang diizinkan, informasi ini juga menjadi referensi penentuan kabel. (note: kebutuhan voltage harus menyesuaikan frekuensi yang di pakai, lihat gambar 3: ada perbedaan tegangan saat menggunakan frekuensi 50/60hz.) Connection (/\ / Y) : ini adalah simbol koneksi (connection), simbol ini harus sangat di perhatikan, tidak semua motor memiliki koneksi /\ / Y , beberapa motor terkadang hanya memiliki salah satu simbol saja star atau hanya delta saja.  jadi yang perlu anda perhatikan adalah apakah motor anda memiliki dua simbol ini, jika tidak motor anda berarti hanya bisa satu koneksi saja, misalnya koneksi motor anda adalah star (Y) , maka anda hanya bisa menggunakan untuk motor terhubung bintang (tidak bisa untuk starter star/delta) jika anda hubungkan dengan koneksi delta maka akan menyebabkan motor 3-phasa anda akan panas sekali (akan tercium bau panas motor) dan kemudian terbakar. Current (14.5/8.5 A) : huruf A pada bagian ini adalah ampere (arus), perhatikan urutan simbol /\ / Y  dan 14.5/8.5 artinya motoran ini saat beroperasi normal membutuhkan arus 14.5 A ( saat terkoneksi /\) dan 8.5 A ( saat terkoneksi Y), informasi ini juga merupakan acuan penting dalam penentuan type dan ukuran kabel. (note: perhatikan frekuensi yang di pakai 50/60hz, lihat gambar 3: arus bisa jadi berbeda pada frekuensi yang berbeda). Duty Rating (S1) : arti simbol s1 pada nameplate atau papan nama motor menunjukkan duty cycles motor yang didasar pada standart IEC (International Electrotechnical Commision) S1: continous duty, motor tahan di operasikan secara terus menerus dengan syarat motor di operasikan dengan beban tetap/waktu dan mencapai temperature equilibriumnya. simbol duty cycles IEC terdiri dari S1 sampai S8.



6.



7.



8.



9.



10.



11.



12.



13. 14.



15.



16.



17.



DAYA (4.0 kW). merupakan angka yang menunjukkan  kapasitas tenaga yang dikeluarkan oleh motor NEMA menyatakan dengan HP sedangkan IEC menyatakan dengan KW. 1 HP = 746 Watt = 0.746 kW. Power Factor (CosQ 0.82) , cos phi atau power faktor yang tertulis pada name plate merupakan power factor yang didapat dari test motor pada beban penuh/full load, jadi power factor ini akan berubah menjadi tinggi seiring dengan bertambahnya persentase beban motor. (note: power factor akan berbeda pada frekuensi referensi yang berbeda) Kecepatan Motor (1410 min-1), informasi ini menunjukkan kecepatan putaran motor dalam RPM, sekaligus menunjukkan jumlah kutub/pole motoran. pada frekuensi 50Hz kecepatan putaran motor 2 pole sekitar 2850 RPM, 4 pole: 1425 RPM, 6 pole:950 RPM, dan 8 pole: 750 RPM. atau secara rumus kecepatan putaran motor dapat diketahui dengan rumus: Ns = 120 x F / P, dimana F=frekuensi, dan P= jumlah pole. Frekuensi (50 Hz), menunjukkan frekuensi kerja motoran selain frekuensi 50 ada juga negara seperti amerika yang memakai frekuensi 60 hz, pengaruh frekuensi ini akan sangat berpengaruh pada kinerja motor terutama kecepatan motor. Insulation Class (iso.KI F), menunjukkan kelas isolasi yang memberikan informasi tentang ketahanan winding dapat tahan pada temperature secara kontinu tanpa penurunan rating, kebanyakan class motor industri yaitu B/F. berikut adalah kelas isolasi: class A: (105 oC/221 oF), cotton, silk paper. class B: (130 oC/266oF) mica, fiberglass, asbestos. class E: 120oC/248oF (hanya IEC, NEMA tidak ada kelas E), class F: (155oC/311oF) mica, fiberglass, asbestos dan class H:(180oC/356oF) Ingress Protection (IP 54), merupakan Ingres Protection (IEC standard) terdiri dari dua digit : a. Digit pertama 0: tidak di proteksi, 1: object ukuran >= 50 mm, 2: object >=12.5mm, 3: object ukuran >=2.5 mm, 4: object >= 1mm, 5: proteksi debu, 6: debu ketat.  b. Digit kedua: 0: tidak di proteksi, 1:  air menetes vertical 2: air menetes hingga kemiringan 15 derajat, 3: semprotan air hingga 60 derajat dari vertikal 4: percikan air dari segala arah 5: aliran air dari segala arah, 6: aliran air kuat dari segala arah, 7: terendam dalam air sementara, 8: terendam dalam air secara terus-menerus.  berdasarkan name plate diatas IP 54 artinya adalah motor terproteksi dari debu dan percikan air dari segala arah. Effisiensi (77,5%), menunjukkan nilai perbandingan antara daya output terhadap daya input yang dinyatakan dalam persen. nilai effisiensi menunjukkan rugi-rugi motor yang tidak bisa di ubah ke energi mekanik. lihat gambar 3 effisiensi pada frekuensi 50 Hz = 77.5% hal ini menunjukkan dari total energi input hanya 77.5% energi yang bisa di keluarkan oleh motor tersebut (note: effisiensi berbeda pada tiap frekuensi acuannya). Torque/Torsi : menunjukkan angka kekuatan putar dari motor memiliki satuan kgm atau Inch Pounds (tidak ada pada name plate diatas). Maximum Ambient Temperature (+40C atau 104F), menunjukkan suhu operasi bagi motor baik pada ruang terbuka maupun ruang tertutup, jika melebihi dari nilai tersebut maka beban motor harus diturunkan dari spesifikasinya (derating). Temperature Rise, menunjukkan nilai pemanasan yang dialami winding motor akibat arus listrik pada nameplate umumnya ditulis dengan “Temperature Rise” misalnya 70, berarti kenaikan terhadap suhu ruang + kenaikan suhu winding. Service Factor, merupakan nilai yang menunjukkan persen toleransi terhadap beban / ampere yang dapat di operasikan melebihi nilai yang tertera pada name plate misalnya berdasarkan standart NEMA : motor 10 HP dengan 1.25 SF maka motor dapat menanggung beban 12.5 HP (1.25 x 10). Altitude: merupakan ketinggian yang disarankan dalam mengoperasikan motor misalnya sesuai dengan aturan NEMA operasi normal motor dipasang pada ketinggian



maksimum 3300 feet atau 1000 m, lebih dari itu perlu di derating (penurunan kapasitas rating).



Tinggi Permukaan (altitude)



1,0 SF (100%)



1,15 SF (115%)



Ketinggian dalam meter



-



-



1000 - 2700



93%



100%



2700 - 3000



91%



98%



3000 - 4000



86%



92%



4000 - 5000



75%



85%



> 5000



silahkan Hubungi



pabrikan motor



misalnya motor dengan SF 1 jika dipasang pada ketinggian 1200 maka perlu menurunkan SF menjadi 0,93 atau 93%. C. DATA MEKANIS 1.



Massa : menunjukkan massa dari motoran tersebut biasa dituliskan dalam satuan Kg. perhatikan gambar 2 terdapat tulisan 180 Kg, informasi tersebut menunjukkan massa dari motoran tersebut sebesar 180 Kg. 2. Frame: fungsi kode frame yaitu menjelaskan ukuran fisik motor dengan melihat kode frame (misal Frame F145T) dari kode tersebut dapat diketahui tinggi shaft, jarak baut, diameter shaft, panjang shaft, tinggi dan panjang motor dll, berdasarkan standar yang diikutinya (NEMA, IEC, JIS, Dll) data tersebut dapat ddilihat  pada  tabel standartnya