16 0 234 KB
Cara menghitung sampel Penelitian analitik kategorik tidak berpasangan Misalnya penelitian untuk mencari hubungan golongan darah A dengan timbulnya penyakit maag.
Za = deviat baku alfa Zb = deviat baku beta P2 = proporsi pada kelompok yang sudah diketahui nilainya, P1 = proporsi pada kelompok yang ditentukan oleh peneliti berdasar patokan nilai P2 Q2 = 1- P2 Q1 = 1- P1 P = (P1 + P2)/2 Q = 1- P
Penelitian analitik kategorik berpasangan Misalnya penelitian untuk mencari hubungan pemberian ekstrak daun jambu biji dengan sembuhnya diare
Za = deviat baku alfa Zb = deviat baku beta P2 = proporsi pada kelompok yang sudah diketahui nilainya, P1 = proporsi pada kelompok yang ditentukan oleh peneliti berdasar patokan nilai P2 𝜋 = diskordan dari b+c/N
Penelitian analitik numerik tidak berpasangan Misalnya penelitian perbedaan tinggi badan antara anak laki-laki dan anak perempuan
Za = deviat baku alfa Zb = deviat baku beta
X1 – X2 = selisih minimal rata-rata yang dianggap berbeda oleh peneliti, misal selisih ratarata tinggi badan S = standar deviasi gabungan
S1 = standar deviasi kelompok 1 pada peneliti lain, standar deviasi tinggi badan anak lakilaki S2 = standar deviasi kelompok 1 pada peneliti lain, standar deviasi tinggi badan anak perempuan n1 = besar sampel kelompok 1 pada peneliti lain n2 = besar sampel kelompok 1 pada peneliti lain Penelitian analitik numerik tidak berpasangan
Misalnya penelitian perbedaan kadar hemoglobin antara setelah pemberian tablet tambah darah
Za = deviat baku alfa Zb = deviat baku beta
X1 – X2 = selisih minimal rata-rata yang dianggap berbeda oleh peneliti, misal selisih ratarata tinggi badan S = standar deviasi gabungan Penelitian analitik korelatif Misalnya penelitian korelatif antara berat badan dan tinggi badan
Za = deviat baku alfa Zb = deviat baku beta
r = korelasi dari penelitian sebelumnya