Ceramah, Pidato, Khotbah, Dan Sambutan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

i



A. Ceramah a. Pengertian Ceramah Ceramah adalah pidato yang bertujuan untuk menerangkan atau menyiarkan nasehat dan petunjuk-petunjuk berkaitan dengan ajaran-ajaran agama. b. Tujuan Ceramah Adapun tujuan dari ceramah adalah seperti berikut ini: 1. Informatif/instruktif: artinya untuk memberikan informasi kepada pendengar mengenai suatu hal sehingga pendengar dapat memahami atau mengerti isi informasi dengan jelas dan benar. 2. Persuasif: artinya mengajak pendengar supaya mengikuti apa yang telah pembicara sampaikan agar keyakinan pendengar semakin bertambah untuk melakukan sesuatu kearah yang lebih baik lagi. 3. Argumentatif: artinya untuk meyakinkan pendengar mengenai suatu hal. 4. Deskriptif: artinya untuk menggambarkan atau melukiskan tentang suatu keadaan. 5. Rekreatif: artinya untuk menghibur atau menggembirakan pendengar agar merasa puas. 6. Naratif: artinya untuk menceritakan sesuatu hal kepada pendengar. c. Ciri – ciri Ceramah Berikut ini adalah ciri-ciri teks ceramah:  Memiliki struktur yang lengkap, terdiri atas pendahuluan, isi, penutup.  Isi ceramah sesuai dengan kegiatan yang ada.  Isi ceramah harus objektif, jelas, dan benar.  Isi ceramah tidak akan menimbulkan pertentangan di masyarakat.  Bahasa yang digunakan penceramah mudah dipahami pendengar.  Bahasa yang digunakan penceramah harus santun dan rendahati. d. Jenis – jenis Ceramah Adapun jenis-jenis dari ceramah terdiri atas dua jenis yaitu ceramah umum dan ceramah khusus. Penjabaran singkatnya seperti dibawah ini: 1) Ceramah Umum Ceramah umum adalah pesan yang bertujuan untuk memberikan sebuah nasehat dan petunjuk-petunjuk yang ditujukan kepada khalayak ramai, atau masyarakat luas. Di dalam ceramah umum keseluruhannya bersifat menyeluruh, maksudnya tidak ada batasan-batasan apapun baik dari audiens yang sudah tua ataupun yang masih muda, materinya juga tidak ditentukan, sesuai dengan acara.



1



2) Ceramah Khusus Ceramah khusus adalah ceramah yang bertujuan untuk memberikan nasehat dan petunjuk-petunjuk kepada mad'u atau khalayak tertentu dan bersifat khusus baik itu materinya maupun yang lainnya. Pada ceramah khusus ini, banyak batasan-batasan yang dibuat misalkan materi yang menyesuaikan dengan keadaan. Contoh Peringatan Isra' dan Mi'raj Nabi Muhammad SAW.



e. Unsur – unsur Ceramah 1) Penceramah Unsur dari ceramah yang pertama adalah penceramah itu sendiri yaitu orang yang melakukan kegiatan ceramah. Untuk menjadi seorang penceramah, wajib memiliki ilmu yang mumpuni terhadap materi yang diberikan kepada pendengar. 2) Pendengar Unsur ceramah yang kedua adalah pendengar. Pendengar merupakan orang yang menerima nasehat dan petunjuk dari penceramah. 3) Materi Materi yang diberikan dalam ceramah berasal dari ajaran-ajaran suatu agama. Namun, ceramah yang baik adalah ceramah yang mampu dan sanggup membuat pendengar terdorong dan tergugah untuk melakukan nasehat-nasehat yang telah diberikan oleh penceramah. Selain itu, materi ceramah harus disusun secara sistematis agar materi disampaikan dapat diterima dengan baik oleh pendengar. 4) Metode Penceramah Metode ceramah adalah cara-cara yang dipergunakan oleh seorang penceramah untuk menjelaskan materi. Metode ceramah terbagi menjadi:    



Impromptu: metode ceramah tanpa adanya persiapan. Menghafal: metode ceramah sudah melakukan persiapan, lalu menghafalnya. Membaca naskah: metode ceramah dengan membaca naskah lengkap. Ekstemporan: metode ceramah yang menuliskan pokok-pokok pikiran sebagai catatan pengingat. 5) Media Ceramah Media ceramah adalah alat yang digunakan untuk menyampaikan atau menjelaskan materi kepada pendengar. f. Struktur Teks Ceramah 1) Pendahuluan  Pembuka: bagian yang berisi salam pembuka, ucapan syukur, dan ucapan penghormatan.  PengantarPengantar: bagian yang berisi paragraf pengantar yang mengarah pada topik. 2) Isi Ceramah



2



 Inti: bagian ini berisi paparan dari penceramah, pandangan umum penceramah, ilustrasi dari materi yang disampaikan oleh penceramah.  Gagasan: bagian ini berisi tentang ide besar yang ingin disampaikan penceramah kepada pendengar. Ceramah yang baik dan bagus berisi satu gagasan besar yang kemudian dapat dikembangkan dalam subtopik. 3) Penutup  Simpulan  Ucapan permintaan maaf  Salam penutup g. Kaidah atau Ciri Kebahasaan Teks Ceramah 1) 2) 3) 4)



Menggunakan kalimat simpleks/tunggal dan kompleks/majemuk. Menggunakan kata kerja mental, misalnya memprihatinkan. Kalimatnya bersifat deklaratif dan imperatif (persuasif/ajakan). Menggunakan kata-kata yang menunjukkan hubungan argumentasi (sebab-akibat) satu dengan yang lainnya. 5) Menggunakan kata-kata teknis/peristilahan yang berkenaan dengan topik yang dibahas penceramah. 6) Menggunakan kata sapaan orang kedua atau ketiga yang sesuai dengan bahasa adat setempat, santun serta sesuai dengan kondisi/situasi. A. Pidato a. Pengertian Pidato Pidato adalah sebuah kegiatan berbicara di depan umum dengan menggunakan susunan kata yang baik, bertujuan untuk menyampaikan perasaan/ isi hati/ pendapat/ gagasan/ pengalaman/ pengetahuan/ materi/ suatu perihal kepada orang banyak serta dilakukan berdasarkan kaidah kebahasaan yang baik dan benar. b. Tujuan Pidato Tujuan pidato antara lain : 1) Mempengaruhi orang lain supaya mau mengikuti apa kemauan kita dengan suka rela. 2) Memberikan suatu pemahaman atau sebuah informasi kepada orang lain. 3) Membuat orang lain merasa senang dengan pidato yang disampaikan dan menghibur sehingga orang lain senang dengan apa yang disampaikan. c. Metode Pidato Metode pidato antara lain : 1) Impromptu yaitu suatu metode dalam berpidato yang serta merta tanpa persiapan terlebih dahulu. 2) Memoriter yaitu metode berpidato yang dengan menghapalkan naskah teks pidato terlebih dahulu. 3



3) Naskah yaitu suatu metode dalam berpidato dengan membacakan teks pada saat berpidato. 4) Ekstemporan yaitu metode berpidato yang terlebih dahulu menyiapkan secara garis besar konsep pidato yang akan disampaikan pada saat berpidato. d. Ciri – ciri Pidato yang Baik 1) 2) 3) 4) 5) 6)



Memiliki tujuan yang jelas Isinya mengandung kebenaran Cara penyampaiannya sesuai dengan para pendengar Menciptakan suasana efektif dengan pendengar Penyampaiannya jelas dan juga menarik Menggunakan intonasi, artikulasi, dan volume yang jelas  Artikulasi merupakan bagaimana cara melafalkan bunyi bahasa  Intonasi merupakan naik turunnya lagu kalimat  Volume yaitu kuat lemahnya dalam mengucapkan suatu kata-kata atau kalimat



e. Fungsi Pidato 1) Mempermudah komunikasi antara atasan dengan bawahan. 2) Mempermudah komunikasi antara sesama anggota dalam suatu organisasi. 3) Menciptakan keadaan yang kondusif dimana cukup 1 orang saja yang melakukan orasi tersebut. 4) Mempermudah komunikasi. f. Sistematika Berpidato 1) Pendahuluan atau pembukaan 2) Salam pembuka 3) Sapaan kepada para pendengar yang disampaikan secara runtut 4) Ucapan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa 5) Pengantar ke topik 6) Isi 7) Penutup 8) Ucapan terimakasih 9) Salam g. Persiapan Pidato Sebelum memberikan pidato di depan khalayak umum, alangkah baiknya untuk melakukan berbagai persiapan. Berikut persiapan sebelum berpidato. 1. Wawasan pendengar pidato secara umum 2. Mengetahui durasi lama waktu pada saat berpidato 3. Menyusun kata-kata sehingga dapat dengan mudah dipahami oleh para pembaca 4. Mengetahui jenis pidato serta tema acara.



4



5. Menyiapkan berbagai bahan dan perlengkapan pidato



h. Sifat-Sifat Pidato Berdasarkan pada sifat, pidato dapat dibedakan menjadi : 1. Pidato pembukaan merupakan suatu pidato singkat yang dibawakan oleh pembawa acara atau dapat disebut dengan mc. 2. Pidato pengarahan merupakan pidato guna mengarahkan pada suatu acara pertemuan. 3. Pidato sambutan merupakan pidato yang disampaikan pada acara kegiatan yang dapat dilakukan beberapa orang dan dengan waktu yang terbatas secara bergantian. 4. Pidato peresmian merupakan pidato yang dilakukan oleh orang yang berpengaruh dalam meresmikan sesuatu. 5. Pidato laporan merupakan pidato yang isinya tentang melaporkan suatu kegiatan. 6. Pidato pertanggungjawaban merupakan pidato yang berisi mengenai laporan pertanggungjawaban. B. Khotbah a. Pengertian Khotbah Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) istilah yang benar adalah KHOTBAH, bukan KHUTBAH. Secara etimologis (harfiyah), khuthbah artinya : pidato, nasihat, pesan (taushiyah). Sedangkan menurut terminologi Islam (istilah syara’); khotbah (Jum’at) ialah pidato yang disampaikan oleh seorang khatib di depan jama’ah sebelum shalat Jum’at dilaksanakan dengan syarat-syarat dan rukun tertentu, baik berupa tadzkiroh (peringatan, penyadaran), mau’idzoh (pembelajaran) maupun taushiyah (nasehat). Berdasarkan pengertian di atas, maka khotbah adalah pidato normatif, karena selain merupakan bagian dari shalat Jum’at juga memerlukan persiapan yang lebih matang, penguasaan bahan dan metodologi yang mampu memikat perhatian. Selain khotbah Jum’at, ada pula khotbah yang dilaksanakan sesudah sholat, yaitu: khotbah ‘Idul Fitri, ‘Idul Adha, khotbah sholat Gerhana (Kusuf dan Khusuf). Sedangkan khotbah nikah dilaksanakan sebelum akad nikah. b. Syarat-syarat khotbah adalah sebagai berikut: 1. 2. 3. 4. 5.



Khatib (orang yang berkhotbah) harus suci dari hadas baik besar maupun kecil. Khatib harus suci dari najis baik badan, pakaian maupun tempat. Khatib harus menutup aurat (dalam khotbah jumat). Khatib harus berdiri bila mampu. Khatib harus menyampaikan khotbahnya dengan suara keras hingga terdengar oleh para jamaah. 6. Khatib harus duduk di antara dua khotbah dengan tuma’ninah (dalam khotbah Kumat).



5



7. Rukun-rukun khotbah harus disampaikan dengan bahasa Arab, selebihnya bisa menggunakan bahasa yang dapat dipahami dan sesuai dengan jama’ahnya (dalam khotbah Jumat). c. Rukun-rukun khotbah adalah:



1. Wajib dimulai dengan hamdalah, yaitu lafaz yang memuji Allah SWT. Misalnya lafaz alhamdulillah, atau innalhamda lillah, atau ahmadullah. Pendeknya, minimal ada kata alhamd dan lafaz Allah, baik di khotbah pertama atau khotbah kedua. 2. Shalawat kepada Nabi SAWShalawat kepada nabi Muhammad SAW harus dilafadzkan dengan jelas, paling tidak ada kata shalawat. Misalnya ushalli ‘ala Muhammad, atau as-shalatu ‘ala Muhammad, atau ana mushallai ala Muhammad.Namun nama Muhammad SAW boleh saja diucapkan dengan lafadz Ahmad, karena Ahmad adalah nama beliau juga sebagaimana tertera dalam AlQuran. 3. Washiyat untuk Taqwa Yang dimaksud dengan washiyat ini adalah perintah atau ajakan atau anjuran untuk bertakwa atau takut kepada Allah SWT. Dan menurut AzZayadi, washiyat ini adalah perintah untuk mengerjakan perintah Allah dan menjauhi larangan-larangan-Nya. Sedangkan menurut Ibnu Hajar, cuukup dengan ajakan untuk mengerjakan perintah Allah. Sedangkan menurut Ar-Ramli, washiyat itu harus berbentuk seruan kepada ketaatan kepada Allah.Lafadznya sendiri bisa lebih bebas. Misalnya dalam bentuk kalimat: takutlah kalian kepada Allah. Atau kalimat: marilah kita bertaqwa dan menjadi hamba yang taat. 4. Membaca ayat Al-Quran pada salah satunya. Minimal satu kalimat dari ayat AlQuran yang mengandung makna lengkap. Bukan sekedar potongan yang belum lengkap pengertiannya. Maka tidak dikatakan sebagai pembacaan Al-Qur’an bila sekedar mengucapkan lafaz: tsumma nazhar. Tentang tema ayatnya bebas saja, tidak ada ketentuan harus ayat tentang perintah atau larangan atau hukum. Boleh juga ayat Quran tentang kisah umat terdahulu dan lainnya. 5. Doa untuk umat Islam di khotbah kedua. Pada bagian akhir, khatib harus mengucapkan lafaz yang doa yang intinya meminta kepada Allah kebaikan untuk umat Islam. Misalnya kalimat: Allahummaghfir lil muslimin wal muslimat atau kalimat Allahumma ajirna minannar.



d. Hal-hal yang disunahkan dalam khotbah jumat antara lain: 1. Berdiri di tempat yang tinggi (mimbar) 2. Memberi salam, berdasarkan hadits Nabi SAW. Dari Jabir ra.: “Sesungguhnya Nabi SAW. apabila telah naik mimbar, (beliau) memberi salam”. (HR. Ibnu Majah). 3. Menghadap Jama’ah, berdasarkan hadits Nabi SAW. Dari Adi bin Tsabit dari ayahnya dari kakeknya: “Adalah Nabi SAW. apabila telah berdiri di atas mimbar, shahabat-shahabatnya menghadapkan wajah mereka ke arahnya”. (HR. Ibnu Majah).



6



4. Suara jelas penuh semangat, berdasarkan hadits Nabi SAW. Dari Jabir r.a: “Adalah Rasulullah SAW. apabila berkhotbah kedua matanya menjadi merah, suaranya lantang/tinggi, berapi-api bagaikan seorang panglima (yang memberi komando kepada tentaranya) dengan kata-kata “Siap siagalah di waktu pagi dan petang”. (HR. Muslim dan Ibnu Majah). 5. Singkat, padat, akurat dan memikat, Rasulullah SAW. bersabda: “Adalah Rasulullah SAW. biasa memanjangkan shalat dan memendekkan khotbahnya”. (HR. Nasai dari Abdullah bin Abi Auf). 6. Gerakan tangan tidak terlalu bebas, berdasarkan hadits Nabi SAW. Dari Abdurrahman bin’ Sa’ad bin ‘Ammar bin Sa’ad ia berkata: “Adalah Nabi SAW. apabila berkhotbah dalam suatu peperangan beliau berkhotbah atas anak panah, dan bila berkhotbah di hari Jum’at belaiu berpegangan pada tongkat”. (HR. Ibnu Majah dan Baihaqi). 7. Seusai khotbah kedua segera turun dari mimbar, berdasarkan hadits Nabi SAW. “Adalah shahabat Bilal itu menyerukan adzan apabila Nabi SAW. telah duduk di atas mimbar, dan ia iqomah apabila Nabi SAW. telah turun”. (HR. Imam Ahmad dan Nasai). 8. Tertib dalam membacakan rukun-rukun khotbah, yaitu: Hamdalah, Syahadat, Shalawat, wasiyat, Ayat Al-Qur’an dan Do’a. e. Unsur-unsur yang terdapat di dalam materi khotbah yaitu: 1. Konsep, yang terdapat dalam pengertian khotbah yang mana khotbah diartikan sebagai memberi nasehat. Selain itu juga dalam materi di atas terdapat syarat-syarat dan rukun-rukun dari khotbah yang mana itu juga termasuk dari bagian konsep. 2. Prinsip, yang terdapat dalam materi sunnah-sunnah, syarat-syarat khotbah, dan rukunrukun khotbah. 3. Proses, yang terdaapat dalam materi pelaksanaan khotbah dan kedudukan khotbah.



f. Hal-hal yang perlu diperhatikan khotib dalam melaksanakan khotbah adalah sebagai berikut: 1. Melakukan persiapan, mental, fisik dan naskah khotbah 2. Memilih materi yang tepat dan up to date 3. Melakukan latihan seperlunya 4. Menguasai materi khotbah 5. Menjiwai isi khotbah 6. Bahasa yang mudah difahami 7. Suara jelas, tegas dan lugas 8. Pakaian sopan, memadai 9. Waktu maksimal 15 menit (dalam khotbah Jumat) 10. Bersedia menjadi Imam shalat Jum’at (dalam khotbah Jumat) g. Contoh materi-materi khotbah antara lain: 7



1. 2. 3. 4. 5. 6.



Tegakkan akidah, murnikan ibadah, perluas ukhuwwah Evaluasi amaliah (ummat) mingguan Kaji masalah secara cermat dan singkat Berikan solusi yang tepat Tema-tema lokal peristiwa keseharian lebih diutamakan Hindari materi yang menjenuhkan atau persoalan tanpa pemecahan



C. Sambutan a. Pengertian Sambutan Sambutan adalah suatu ucapan dengan susunan yang baik untuk disampaikan kepada orang banyak. Contoh sambutan yaitu seperti sambutan pidato kenegaraan, sambutan pidato menyambut hari besar, sambutan pidato pernikahan, sambutan pidato sambutan acara atau event, dan lain sebagainya. Sambutan yang baik dapat memberikan suatu kesan positif untuk suatu acara bagi orang-orang yang mendengar tersebut. b. Sambutan umumnya melakukan satu atau beberapa hal berikut ini : 1. Memberi pengaruh positif kepada orang lain tentang acara yang disuguhkan. 2. Memberi suatu pemahaman atau informasi pada orang lain. 3. Membuat orang lain senang dengan sambutan yang menghibur sehingga orang lain senang dan puas dengan ucapan yang kita sampaikan. c. Berdasarkan pada sifat dari isi sambutan, sambutan dapat dibedakan menjadi : 1. Sambutan pidato pembukaan, adalah pidato singkat yang dibawakan oleh pembaca acara atau mc. 2. Sambutan pidato pengarahan adalah pdato untuk mengarahkan pada suatu pertemuan. 3. Pidato sambutan, yaitu merupakan pidato yang disampaikan pada suatu acara kegiatan atau peristiwa tertentu yang dapat dilakukan oleh beberapa orang dengan waktu yang terbatas secara bergantian. 4. Sambutan pidato peresmian, adalah pidato yang dilakukan oleh orang yang berpengaruh untuk meresmikan sesuatu. d. Teknik atau metode dalam membawakan suatu sambutan di depan umum : 1. Metode menghapal, yaitu membuat suatu rencana pidato sambutan lalu menghapalkannya kata per kata. 2. Metode serta merta, yakni membawakan pidato sambutan tanpa persiapan dan hanya mengandalkan pengalaman dan wawasan. Biasanya dalam keadaan darurat tak terduga banyak menggunakan tehnik serta merta.



8



3. Metode naskah, yaitu berpidato dengan menggunakan naskah yang telah dibuat sebelumnya dan umumnya dipakai pada pidato sambutan resmi. e. Sebelum memberikan sambutan, ada baiknya untuk melakukan persiapan berikut ini : 1. 2. 3. 4. 5.



Wawasan pendengar pidato sambutan secara umum. Mengetahui lama waktu atau durasi pidato sambutan yang akan dibawakan. Menyusun kata-kata yang mudah dipahami dan dimengerti. Mengetahui jenis sambutan dan tema acara. Menyiapkan bahan-bahan dan perlengkapan pidato sambutan, dsb.



f. Skema susunan suatu sambutan yang baik adalah : 1. 2. 3. 4.



Pembukaan dengan salam pembuka Pendahuluan yang sedikit menggambarkan isi Isi atau materi sambutan secara sistematis Penutup



9



Informasi dari internet https://www.materibindo.com/2018/05/teks-ceramah.html http://woocara.blogspot.com/2015/10/pengertian-pidato-tujuan-pidato-metode-pidato.html http://basando.blogspot.com/2012/07/khotbah-pengertian-metode-teknik-jenis.html http://basando.blogspot.com/2012/07/sambutan-pengertian-metode-teknik-jenis.html http://nisairmyntz12345.blogspot.com/2016/03/materi-bahasa-indonesia-tentang-pidato.html



10