Contoh Profil PDBK [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

CONTOH PROFIL SISWA SD CAHAYA HATI Nama Siswa



: AB



Tempat Tanggal Lahir



: 14 Mei 2007



Jenis Kelamin



: Laki-laki



Kewarganegaraan



: Indonesia



Agama



: Islam



Alamat



: Cendikia



Nama Ayah



: AA



Pekerjaan Ayah



: Swasta



Nama Ibu



: BB



Pekerjaan Ibu



: Swasta



Anak Ke



: 2 dari 3 Bersaudara



Kekhususan



: Utama / primer



: Slow Learner



Penempatan :Dalam kelas reguler dengan program DMSO Standar kurikulum:KTSP 2006 DESKRIPSI UMUM Penampilan AB sama dengan siswa pada umumnya. Ia memiliki postur yang wajar untuk anak seusianya. Saat ini kondisi kesehatannya kurang baik, ia beberapa kali tidak masuk karena sakit kepala/ pusing. Dari hasil pemeriksaan psikologis diketahui bahwa kecerdasan Ananda tergolong kurang. Taraf kecerdasannya 87 sehingga dapat dikatakan mengalami slowlearner. Hal ini sesuai degan hasil identifikasi dan asesmen yang dilakukan oleh guru/ tim inklus. Dalam aspek kecerdasannya diketahui bahwa ananda kurang dapat memperhatikan lingkungan sekitar, kurang percaya diri dan kurang memiliki rasa ingin tahu. Kemampuan motorik halus dan penguasaan konsep dasar pengukurannya juga tergolong kurang. Demikian pula kemampuan mengamati secara kritis dan kemampuannya dalam memusatkan perhatian tergolong kurang. Kemampuannya yang agak menonjol adalah agak dapat berhati-hati dalam mencermati sehingga agak mampu mengingat/menyimpan informasi. Hasil pemeriksaan psikologis juga menunjukkan bahwa anada cukup dapat mandiri, tidak bergantung pada orang lain dan dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan. Namun motivasinya untuk melakukan kegiatan dengan hasil yang baik perlu ditingkatkan.



Gaya belajarnya tergolong visual-auditory yag kuncinya adalah memperhatikan, mendengar dan membuktikan. Ia cenderung mudah bersosialisasi dan berimajinasi dalam belajar. Untuk mengendalikan perilaku anak dengan menyediakan contoh atau vigur yang ada. Dalam hasil penelusuran Multiple Intelligence diketahui kecerdasan Ananda yang dominan cenderung Interprersonal dan Matematis-logis. Ananda belum menguasai gerakan sholat demikian juga Ia belum menguasai bacaan sholat dengan baik. Ia mengikuti kegiatan sholat di rumah, namun belum dapat sholat dengan kesadaran. Untuk kegiatan mengaji ia telah mengenal sebagian huruf hijaiyah, namun belum dapat membaca dengan lancar.Ia mampu menghafal beberapa surat pendek diantaran surat Al fatihah.Ia cenderung ketinggalan dengan teman-temannya. Saat ini kondisi kesehatan Ananda AB masih belum optimal. Ia masih sering tidak masuk sekolah karena sakit, namun tidak sesering semester sebelumnya. Hal ini disebabkan karena ketahan tubuhnya yang yang kurang, sehingga ia mudah tertular penyakit. Kemampuan komukasi Ananda tergolong kurang. Iakesulitan dalam menyampaikan pendapatnya (berbicara) sehingga perlu dengan pendekatan dan ucapan yang halus. Kemampuannya untuk memahami maksud lawan bicara juga kurang, sehinga perlu pengulangan dalam berbicara dengan ananda. Ananda masih belum mampu berkomunikasi dengan orang yang baru dikenalnya. Dalam hubungan sosial, ananda sangat dekat dengan orang tuanya dan saudara kandungnya. Bahkan ananda sangat peduli terhadap adik kandungnya. Ia juga dekat dengan teman-temannya.Namun, saja ketika temannya jahil, ananda masih belum bisa mengontrol emosi, sehingga seketika langsung marah-marah dan mengeluarkan kata-kata yang tidak selayaknya diucapkan. Ananda kurang mampu beradaptasi dengan teman baru, sehingga butuh waktu dan harus diajak bermain dulu, baru ia mau bermain dan ikut gabung dengan teman-temannya. Kadang ananda suka membentak-bentak apabila keinginan yang ia inginkan tidak dipenuhi. Perkembangan emosi Ananda tergolong kurang. Ia belum dapat mengendalikan emosinya ketika berinteraksi dengan teman-temannya ataupun ketika medapatkan tugas yang agak kompleks. Kemarahan Ananda nampak ketika diejek oleh temannya dan kalah dalam bermain. Ia juga nampak was-was ketika merasakan kesulitan dalam menyelesaikan tugas dari guru, hal ini yang menyebabkan Ananda menjadi kurang percaya diri, yang salah satu manifestasinya adalah dia menghindari teman-temannya sehingga terkesan cuek. ASPEK PERKEMBANGAN ● Riwayat kehamilan Pada saat ibu ananda hamil, Ia baru mengetahui ketika usia kehamilan menginjak 4 bulan. Lama kehamilan anada sekitar 9 bulan 7 hari seperti ibu hamil pada umumnya. Saat usia kehamilan menginjak 4 bulan tersebut, bayi sudah mulai menendang-nendang. Perkembangan saat kehamilan ibu ananda cenderung sehat



seperti ibu hamil lainnya, hanya saja ada kendala yaitu ibu ananda sulit makan nasi, jadi dokter menyarankan untuk mengkonsumsi buah dan sayur serta suplemen untuk perkembangan calon bayi tersebut.



● Riwayat Kelahiran Saat kelahiran, persalinannya normal dan tidak membutuhkan injeksi atau perangsang. Ibu ananda tidak memiliki riwayat penyakit serta tidak memiliki gangguan saat proses kelahiran berlangsung. Saat kelahiran, Ananda memiliki berat sekitar 2.75 Kg dan Panjang sekitar 49 cm. Pada proses kelahiran ananda, masih belum terlihat adanya penyakit ataupun hal lain yang membuat ananda sekarang mengidap penyakit Hidrosiphalus. ● Perkembangan Masa Balita Pada masa balita, Ibu anada tidak memberikan asi, karena ananda tidak mau , sehingga diberikan susu formula dari awal kelahiran hingga berumur 3 tahun. Ibunda juga rutin melakukan imunisasi ke posyandu, sehingga ibu ananda mengetahui perkembangan berat, panjang dan kesehatan secara maximal. Ananda mulai tengkurap saat berumur 6 bulan, Namun ananda mulai berjalan saat berumur 2 tahun, padahal pada umumnya rata-rata anak bisa berjalan berumur 1 tahun . Ananda juga mulai mampu berceloteh mama papa saat usia menginjak 3 tahun, padahal pada umumnya usia anak mampu berbicara pada usia 1 tahun setengah. ∙ Perkembangan Umum Dalam riwayat kesehatan AB sering mengalami panas dan kejang. Dari pemeriksaan dokter, pada usia 9 tahun diketahui mengalami hydrocepalus. Setelah disrankan untuk dilakukan operasi dan operasi kemudian dilakukan, orang tua AB tidak lagi rutin memeriksakan kesehatan AB sehingga samapi degan saat in dia sering mengeluh sakit kepala/ pusing. Ananda AB dekat dengan kedua orang tuanya. Kedekatannya dengan ibu lebih dibandingkan dengan ayahnya. Demikian pula dengan kakak dan adiknya. Ia menunjukkan perhatian dan kasih sayang terhadap adiknya, dia dapat mengasuh adiknya ketika orang tuanya membutuhkan bantuannya. Ia juga dekat dengan neneknya yang tinggal berdekatan dengan mereka. ASPEK AKADEMIK Ananda mulai kenal dunia pendidikan saat masuk sekolah play grup yakni usia 4 tahun, ketika di play grup ananda belum mengalami kesulitan dalam belajar, sebab lebih banyak bermain daripada menerima pembelajaran secara teori, sehingga tidak memiliki kesulitan. Saat mulai memasuki usia TK yakni usia 5 tahun, ananda mulai merasa kesulitan dalam



menulis, mengenal huruf dan angka, sehingga ada pelayanan khusus dari guru TK dengan cara adanya pendampingan dan pengelompokan pada anak yang kurang dalam proses belajar. Kemampuan membacanya tergolong kurang. Ia mengenal sebagian huruf, namun sebagian yang huruf tidak kuasai sehingga masih terlambat dalam membaca. Ia mampu menuliskan huruf kecil, namun masih kurang rapi dan perlu adanya garis putus-putus untuk merapikannya. Dalam kemampuan berhitung, sudah menguasai konsep angkan dan operasi bilangan (berhitung) 1 – 10 lewat ucapan dan agak lama,tetapi jika disuruh menuliskan angkanya ananda masih belum bisa. Namun kemampuan berhitungnya lebih baik dari kemampuan membacanya. ASPEK NON AKADEMIK Ananda mengalami gangguan fisiologis pada kepalanya (hidrocephalus)sehingga membuat Ananda sering pusing/ sakit kepala menghambat aktivitas dan perkembangan motoriknya. Ananda menghindari kegiatan lompat dan berlari. Aktivitas yang disukainya adalah bermain pasif, atau yang tidak membutuhkan banyak energi, seperti bermain game dirumah dan bermain kartu. Ananda kurang suka bermain diluar rumah, bahkan merasa tidak nyaman jika bermain dengan banyak orang, sehingga ia lebih suka dengan permainan yang dikerjakan sendirian. Ananda belum menguasai konsep warna. Hal ini berkaitan denganketidaksukaannya pada kegiatan menggambar sehingga ia cenderung menghindarinya. ASPEK SUMBERDAYA PENDUKUNG AB mendapatkan kasih sayang dan perhatian dari orang tuanya. Ia sangat dekat dengan ibunya dan dua orang kakak dan adiknya. Ibu AB memberikan perhatian penuh pada perkembangan ABtermasuk dalam pembiayaan operasi yang cukup mahal. Ia yang selalu mengantarkan AB ke sekolah. Ibunya cukup terbuka pada guru dan sekolah tentang perkembangan anaknya. Dalam wawancara asesmen lanjutan, orang tua sangat kooperatif, bersedia datang dan komunikatf dalam memberikan informasi perkembangan AB. Keterbukaan orang tua tentang perkembangan Ananda pada guru dan sekolah juga dirasakan sangat membantu bagi orang tua AB dalam mendampingi Ananda bertumbuh dan berkembang. Perhatian dan keterbukaan guru dalam menyesuaikan dengan perkembangan AB seperti pengulangan, pendekatan dan penempatan posisi duduk juga sangat membantu dalam peningkatan motivasi dan kepercayaan diri AB untuk bersekolah. Terdapat beberapa saran pengembangan dari guru dan psikolog yang dapat menunjang perkembangan AB diantaranya: Beberapa saran dari hasil pemerikasaan psikologis yang dapat menunjang perkembangan Ananda adalah :



1. Memberikan waktu belajar yang lebih lama disertai pengulangan 2. Memberikan penguatan untuk setiap capaian yang ditunjukkan untuk meningkatkan motivasinya 3. Orang tua dan guru memberikan cntoh langsung untuk perilaku yang diingankan seperti kedisplinan, kesabaran dll 4. Memberikan quiz bertema keluarga, permainan dan film tentang pentingnya berhubungan baik dengan orang lain. 5. Menggunakan Alat Permanan Edukatif Angka untuk menguatkan konsep angka dan operasi bilangan. 6. Memelihara hewan ntuk meningkatkan keperdulian sosial dan tanggung jawab sosial 7. Menyediakan kegiatan belajar di alam terbuka, dengan binatang atau tanaman sebagai praktek belajar, gejala alam sebagai acuan belajar. Catatan : Ananda membutuhkan konseling dan pendampingan untuk meningkatkan kesantunan dalam berkomunikasi, dan pengendalian emosi dalam berinteraksi,serta terapi akademik meliputi membaca, menulis dan berhitung. Mengetahui



Surabaya, 15 April 2016



Kepala Madrasah



Guru Kelas