Contoh SAP Promosi Kesehatan  [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Satuan Acara Penyuluhan Hipertensi dan Naskah Roleplay Dosen Pengampu: Zainab, S. Si. T, M.Kes Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Promosi Kesehatan



Oleh Kelompok 4: Barokhatul Nourjana



P07120116045



Dyna Aulia



P07120116050



Karina Tri Veriana



P07120116056



Maria Wahdah



P07120116062



Muhammad Faiz Haikal Abdi



P07120116065



Muhammad Kurnia Wijaya



P07120116069



Nur Rezeki



P07120116075



Shaufia Nur Dina



P07120116080



KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN BANJARMASIN PROGRAM STUDI DIPLOMA III JURUSAN KEPERAWATAN 2017



SATUAN ACARA PENYULUHAN HIPERTENSI



Topik



: Hipertensi



Sub Topik



: Pengertian, gejala, penyebab, pencegahan serta komplikasi hipertensi



Sasaran



:Keluarga Bapak Abdi



Tempat



: Rumah Bapak Abdi



Hari/tanggal



: Selasa, 28 November 2017



Waktu



: Pukul 16.00 WITA – 16.35 WITA



Penyuluh



: Perawat Dyna Aulia dan Perawat Karina Tri Veriana,



I.



Analisa data A. Kebutuhan peserta didik Tingginya angka pengunjung Puskesmas Sukamaju ditandai dengan data dalam dua bulan terakhir bahwa pengunjung Puskesmas Sukamaju yang paling banyak adalah penderita hipertensi, disertai dengan kurangnya pengetahuan warga tentang penyakit hipertensi khususnya keluarga Bapak Abdi



B. Karakteristik peserta didik Keluarga Bapak Abdi yang rata rata berpendidikan SMP-SMA



II.



Tujuan Instruksional Umum Setelah dilakukan penyuluhan, 90% keluarga Bapak Abdi mampu mengetahui dan mengingat Pengertian, gejala, penyebab, pencegahan serta komplikasi hipertensi dengan bantuan penyuluh.



III.



Tujuan Instruksional Khusus Setelah mengikuti penyuluhan tentang hipertensi, selama 1 x 35 menit, keluarga Bapak Abdi dapat atau mampu : a. Menjelaskan pengertian hipertensi secara singkat dengan benar b. Menyebutkan 3 gejala hipertensi dengan benar c. Menyebutkan 3 penyebab terjadinya hipertensi dengan tepat d. Menyebutkan cara cara pencegahan hipertensi dengan tepat e. Menyebutkan 2 komplikasi penyakit hipertensi dengan benar



IV.



Materi terlampir a. Pengertian hipertensi b. Gejala hipertensi c. Penyebab terjadinya penyakit hipertensi d. Pencegahan penyakit hipertensi e. Komplikasi penyakit hipertensi



V.



Metode Ceramah dan Diskusi



VI.



Media Power point dan Video



VII. Kegiatan penyuluhan No.



Waktu



Kegiatan penyuluhan



Kegiatan peserta



1.



Pembukaan 5



-



Memberikan salam



-



Menjawab salam



menit



-



Perkenalan



-



Mendengarkan



-



Menyebutkan materi



dan



yang akan diberikan



memperhatikan



2.



Inti 20 menit



Menjelaskan materi tentang :



-



Mendengarkan



a. Pengertian hipertensi



dan



b. Gejala hipertensi



memperhatikan



c. Penyebab terjadinya



-



hipertensi



Bertanya pada penyuluh bila



d. Pencegahan hipertensi



masih ada yang



e. Komplikasi penyakit



belum jelas.



hipertensi dan menampilkan video penyakit hipertensi 3.



Penutup 10 menit



-



Evaluasi



-



Menyimpulkan hasil



-



-



pertanyaan



penyuluhan



-



Memperhatikan



Mengucapkan salam



-



Menjawab salam



penutup.



VIII. Evaluasi Bentuk tes Tanya jawab lisan diakhir penyuluhan yaitu : 1. Jelaskan pengertian hipertensi secara singkat 2. Sebutkan 3 gejala hipertensi dengan benar 3. Sebutkan 3 penyebab terjadinya hipertensi dengan tepat 4. Sebutkan salah satu cara pencegahan hipertensi dengan tepat 5. Sebutkan 2 komplikasi penyakit hipertensi dengan benar



IX.



Referensi https://hellosehat.com/penyakit/hipertensi-darah-tinggi/ http://www.alodokter.com/hipertensi



Menjawab



1. Pengertian Hipertensi Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah kondisi kronis di mana tekanan darah pada dinding arteri (pembuluh darah bersih) meningkat. Kondisi ini dikenal sebagai “pembunuh diam-diam” karena jarang memiliki gejala yang jelas. Satu-satunya cara mengetahui apakah Anda memiliki hipertensi adalah dengan mengukur tekanan darah. Jika Anda belum memeriksa dan tidak tahu tekanan darah Anda, mintalah kepada dokter untuk memeriksanya. Semua orang dewasa sebaiknya memeriksa tekanan darah mereka setidaknya setiap lima tahun sekali. Tekanan darah normal berkisar di angka 120/80 mmHG. Saat angka sistolik dan diastolik berada di kisaran ini, maka Anda dapat disebut memiliki tekanan darah normal. Seseorang baru disebut memiliki darah tinggi atau mengidap hipertensi jika hasil pembacaan tekanan darah menunjukkan 140/90 mmHG. Tekanan darah yang terlalu tinggi akan mengganggu sirkulasi darah. Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) pada tahun 2013 menunjukkan bahwa penderita hipertensi yang berusia di atas 18 tahun mencapai 25,8 persen dari jumlah keseluruhan penduduk Indonesia. Dari angka tersebut, penderita hipretensi perempuan lebih banyak 6 persen dibanding laki-laki. Sedangkan yang terdiagnosis oleh tenaga kesehatan hanya mencapai sekitar 9,4 persen. Ini artinya masih banyak penderita hipertensi yang tidak terjangkau dan terdiagnosa oleh tenaga kesehatan dan tidak menjalani pengobatan sesuai anjuran tenaga kesehatan. Hal tersebut menyebabkan hipertensi sebagai salah satu penyebab kematian tertinggi di Indonesia.



2. Gejala Hipertensi Penderita hipertensi biasanya tidak menunjukkan ciri apapun atau hanya mengalami gejala ringan. Namun, darah tinggi yang parah mungkin menyebabkan: a. Sakit kepala parah b. Pusing c. Penglihatan buram d. Mual e. Telinga berdenging



f. Kebingungan g. Detak jantung tak teratur h. Kelelahan i. Nyeri dada j. Sulit bernapas k. Darah dalam urin l. Sensasi berdetak di dada, leher, atau telinga



3. Penyebab Hipertensi Penyebab hipertensi belum bisa dipastikan pada lebih dari 90 persen kasus yang ada. Dalam kasus di mana sama sekali tidak ada penyebab atau faktor jelas, hipertensi dikenal sebagai hipertensi primer. Ada beberapa faktor yang diduga bisa meningkatkan risiko Anda mengalami kondisi ini, yaitu: a. Usia. Risiko hipertensi meningkat seiring bertambahnya usia. b. Faktor keturunan. Orang dengan anggota keluarga yang mengidap hipertensi memiliki risiko tinggi untuk mengalami kondisi yang sama. c. Merokok. Rokok dapat meningkatkan tekanan darah sekaligus menyempitkan dinding arteri. d. Kelebihan berat badan atau obesitas. Kadar oksigen dan nutrisi yang dialirkan darah akan diukur oleh tubuh sesuai dengan berat badan. Berat badan yang berlebihan akan membutuhkan oksigen dan nutrisi yang lebih banyak, sehingga volume darah dibutuhkan lebih banyak. Volume darah yang meningkat akan meningkatkan tekanan darah. e. Kurang olahraga. Orang yang jarang berolahraga cenderung memiliki detak jantung yang lebih cepat, sehingga jantung akan bekerja lebih keras. Kerja jantung lebih keras akan meningkatkan tekanan darah. f. Kadar garam yang tinggi dalam makanan. Kadar garam yang tinggi bisa menyebabkan



penumpukan



cairan



dalam



tubuh,



yang kemudian



akan



meningkatkan tekanan darah. g. Stres. Tingkat stres yang tinggi berpotensi memicu peningkatan tekanan darah.



Sementara hipertensi yang disebabkan oleh kondisi dasar tertentu disebut hipertensi sekunder. Secara keseluruhan, 10 persen dari kasus hipertensi merupakan jenis sekunder. Beberapa penyebab di balik kondisi ini umumnya meliputi: a) Diabetes. b) Penyakit ginjal. c) Kondisi yang memengaruhi jaringan tubuh, misalnya lupus. d) Obat-obatan tertentu, misalnya pil kontrasepsi, analgesik atau obat pereda sakit, obat pilek, serta dekongestan. e) Penyempitan pembuluh darah (arteri) yang mengalirkan darah ke ginjal f) Gangguan hormon, khususnya tiroid.



4. Pencegahan Hipertensi Penerapan pola hidup sehat seperti konsumsi makanan bernutrisi, olahraga teratur, tidak merokok, dan menghindari minuman keras bisa mencegah hipertensi. Beberapa contoh penerapan yang bisa dilakukan meliputi: a) Makanan. Konsumsilah makanan yang rendah lemak dan kaya serat, seperti roti dari biji-bijian utuh, beras merah, serta buah dan sayuran. Kurangi konsumsi garam dalam makanan Anda, setidaknya tidak lebih dari 6 gram garam per hari (sekitar satu sendok teh). b) Berat Badan. Meski hanya beberapa kilo, menurunkan berat badan akan membuat perbedaan besar pada tekanan darah dan kesehatan secara keseluruhan. c) Olahraga. Untuk menurunkan tekanan darah dan menjaga jantung serta pembuluh darah dalam kondisi baik, olahraga dan rutin beraktivitas perlu dilakukan. Bagi orang dewasa, beraktivitas dengan intensitas menengah ( bersepeda atau jalan cepat) setidaknya harus dilakukan selama 2 hingga 3 jam setiap minggu. d) Terapi relaksasi, seperti yoga atau meditasi. Terapi-terapi tersebut dapat membantu Anda untuk mengendalikan stres. e) Merokok. Rokok tidak menyebabkan hipertensi secara langsung, tapi akan mempertinggi



risiko serangan



jantung dan stroke karena



dapat



memicu



penyempitan arteri. Kombinasi merokok dan hipertensi akan meningkatkan risiko penyakit jantungatau paru-paru secara drastis. f) Kafein. Kurangi konsumsi minuman yang mengandung banyak kafein seperti kopi, teh, cola serta minuman berenergi. Meminum lebih dari empat cangkir kopi sehari bisa meningkatkan risiko hipertensi.



5. Komplikasi Hipertensi Hipertensi akan lebih membebani jantung dan pembuluh darah Anda jika tidak ditangani dengan seksama. Jenis-jenis komplikasi yang berpotensi terjadi meliputi: a) Serangan jantung dan stroke. Hipertensi berpotensi menyebabkan penebalan dan pengerasan dinding arteri sehingga dapat memicu serangan jantung serta stroke. b) Pembuluh darah kecil pada ginjal yang rusak akibat hipertensi. Kondisi ini bisa menghalangi ginjal untuk berfungsi dengan baik. Beberapa gejalanya adalah pembengkakan kedua tungkai bawah, keinginan untuk buang air kecil di malam hari meningkat tapi volume urine sedikit, dan hipertensi yang semakin parah.