CTH Telaah Jurnal [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Telaah Jurnal farmaset



FORMULASI DAN UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL EKSTRAK BUNGA PACAR AIR (Impatiens balsamina L.) SEBAGAI ANTISEPTIK TANGAN Brenda F. Lengkoan1), Paulina V.Y. Yamlean1), Adithya Yudistira1) 1)Program Studi Farmasi FMIPA UNSRAT Manado, 95115



1. Struktur/Sistematika Artikel Jurnal Secara keseluruhan, jurnal ini sudah memiliki struktur/sistematika artikel yang lengkap dan berurutan, hanya saja pada jurnal ini tidak dituliskan saran dari peneliti. pada jurnal ini hanya terdapat Judul, abstrak, pendahuluan, metode kerja, hasil dan pembahasan, kesimpulan, dan daftar pustaka.



2. Judul Dari jurnal yang berjudul FORMULASI DAN UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL EKSTRAK BUNGA PACAR AIR (Impatiens balsamina L.) SEBAGAI ANTISEPTIK TANGAN dapat dilihat bahwa judul dari jurnal penelitian ini sudah cukup jelas, tidak ambigu, serta dapat menggambarkan tentang isi dari jurnal dan penelitian yang telah dilakukan. Judul dari jurnal ini sudah mengikuti kaidah penulisan jurnal, mulai dari judul yang ditulis dengan menggunakan huruf kapital dan di cetak tebal, ditulis ditengah atas halaman, berbentuk piramida terbalik, terdapat variabel bebas dan variabel terikat serta terdiri dari 16 kata dimana dalam ketentuannya judul jurnal harus terdiri dari mininal 12 kata dan maksimal 20 kata. Untuk penulisan nama ilmiah juga sudah benar, dituliskan dengan cetak miring, huruf pertama (Nama Genus) ditulis menggunakan huruf besar, dan huruf pertama



(Nama Spesies) ditulis



menggunakan huruf kecil.



3. Abstrak Menurut Day (1979), abstrak tulisan ilmiah harus terdiri dari : a.



Menyatakan tujuan utama dan skop penelitian (Introduction).



b.



Menerangkan bahan dan metode yang dipakai (Methods).



c.



Meringkas hasil (Result), dan



d.



Menyatakan kesipulan utama (Discussion).



Abstrak pada jurnal ini telah mengikuti kaidah tersebut dan isinya juga berkesinambungan dengan apa yang telah dilakukan pada penelitian. Menurut cara penulisannya,abstrak pada jurnal ini juga sudah benar karena: a. Abstrak ditulis dalam 2 versi bahasa, yaitu Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. b. Terdapat kata kunci yang terdiri dari 4 kata (persyaratan 3-5 kata). c. Abstrak ditulis tidak lebih dari 250 kata. Pada jurnal ini abstrak ditulis dalam satu alenia. Namun akan lebih baik bila ditulis dalam beberapa alenia atau di pisah2kan antara introduction, methods, result, dan discussion. Maka pembaca akan lebih mudah membaca abstrak secara terstruktur.



4. Pendahuluan Pendahuluan terdiri dari dua bagia yakni alasan mengapa penelitian dilakukan atau pertanyaan penelitian yang akan dijawab beserta alasan yang dipakai. Dalam menelaah sebuah jurnal pada bagian pendahuluan ini diperlukan point-point sebagai berikut : Pertama , latar belakang pada jurnal ini sudah di tuliskan dengan jelas sehingga pembaca dapat mengetahui alasan peneliti mengapa memilih topik tersebut untuk di teliti. Kedua, teori yang mendasari jurnal ini menurut penelitian terdahulu tentang bunga pacar air sudah cukup untuk memberikan informasi berkaitan dengan kemampuan ekstrak etanol bunga pacar air dalam menghambat aktivitas pertumbuhan bakteri. Hanya aja kandungan dari Ekstrak bunga pacar air nya tidak di sebutkan pada bab pendahuluan.



Ketiga, tujuan yang mendasari penelitian sudah dituliskan dalam jurnal ini. Sehingga pembaca dapat mengetahui tujuan dari pembuatan sediaan gel antiseptik tangan dari ekstrak bunga pacar air.



5. Kesimpulan



Kesimpulan pada jurnal ini sudah memenuhi persyaratan jurnal yaitu dengan menjawab tujuan dari penelitian yang telah dilakukan.Dalam jurnal ini kesimpulan dibuat dalam beberapa point sebagai berikut : a.



Pertama, kesimpulan dari penelitian ini sudah menjawab tujuan dari penelitian yaitu formula terbaik berdasarkan efektivitas antiseptik dalam sediaan gel antiseptik tangan dari ekstrak bunga pacar air terdapat pada konsentrasi 15%. Sedangkan untuk konsentrasi 10% menunjukkan jumlah penurunan koloni bakteri yang lebih baik dbandingkan dengan konsentrasi 5%.



b.



Kedua, kesimpulan dari penelitian ini sudah menjawab tujuan dari penelitian yaitu fraksi terbaik dalam menghambat aktivitas bakteri Staphylococus aureus terdapat pada fraksi etil asetat.



c.



Ketiga, kesimpulan dari penelitian ini sudah menjawab tujuan dari penelitian yaitu semua konsentrasi yang di formulasikan dalam sediaan yang dibuat dapat dijadikan sediaan gel antiseptik tangan dari ekstrak bunga pacar air, mulai dari konsentrasi 5%,10% hingga 15%. Hal ini karena, semua konsentrasi sudah memenuhi parameter uji yang digunakan.



Kesimpulan sudah memuat informasi yang cukup sehingga pembaca mengetahui bahwa telah ada pembuktian terhadap sediaan yang telah dibuat.



6. Membaca Metode Penelitian Dalam metode penelitian diuraikan sekitar metode penelitian yang digunakan untuk menjawab permasalahan yang timbul. Metode penelitian pada jurnal ini dibahas dalam beberapa point yang mencakup komponen sebuah metode penelitian sebagai berikut : a.



Jenis penelitian Pada jurnal ini jenis penelitian yang digunakan adalah eskperimental dengan membuat beberapa formulasi gel antiseptik tangan dari ekstrak bunga pacar air yang dibedakan dalam tiga konsentrasi (5%, 10%, dan 15%) dan uji efektivitasnya terhadap bakteri staphylococus aureus.



b.



Waktu dan tempat penelitian Pada jurnal ini tidak di sebutkan lokasi atau tempat penelitian beserta waktu melakukan penelitian.



c. Objek penelitian



Pada jurnal ini sampel yang digunakan ialah bunga pacar air verietas merah yang diperoleh dari Desa Rumengkor, Kabupaten Minahasa yang diambil sebanyak 20kg sampel basah. d. Cara pengumpulan data Karena jenis penelitian pada jurnal ini adalah eksperimen maka untuk pengumpulan data di gunakan istilah prosedur kerja yang telah dijelaskan dalam penelitian ini yaitu : 1) Pembuatan Ekstrak kental Bunga pacar air: ekstraksi dengan cara maserasi, kemudian diuapkan menggunakan oven dengan suhu 40o C. 2) Fraksinasi Ekstrak kental hasil maserasi Bunga pacar air dengan masing-masing pelarut n-heksan, etil-asetat, dan aquadest. Kemudian pekatkan masing-masing hasil fraksinasi pelarut di dalam oven pada suhu 40o C. 3) Pembuatan gel antiseptik dan Formulasi : Pada jurnal ini penelitian pembuatan sediaan gel di buat dengan tiga variasi konsetrasi yaitu, 5%, 10%, dan 15%. 4) Pembuatan Uji bakteri. 5) Pembuatan Larutan kontrol positif. 6) Pembuatan Larutan uji. 7) Pembuatan Media pengujian. 8) Uji aktvitas antibakteri secara in vitro. Prosedur kerja di jelaskan satu per satu secara jelas sehingga pembaca dapat menegtahui informasi dari prosedur kerja tersebut. e. Alat dan bahan Pada jurnal ini telah di sebutkan alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian. f. Pengelolaan dan analisis data pada jurnal ini data hasil pengujian antiseptik dilakukan dengan pengujian statistik One Way Anova.



7. Hasil Penelitian Menurut pedoman KTI Poltekkes Palembang, hasil penelitian harus menjawab tujuan dari penelitian. Hasil harus benar-benar memuat hasil penelitian saja, sedangkan interprestasi dan diskusi diletakkan pada pembahasan. Hasil harus bersisi fakta-fakta



saja, terdiri dari tabel, keteragan tabel, gambar, grafk, dan ringkasan hasil. Pada jurnal ini untuk hasil telah menjawab dari tujuan penelitian yang dilakukan, telah didapatkan hasil dari masing-masing perlakuan mulai dari pengujian bakteri hingga pengujian antiseptik sediaan gel antiseptik tangan bunga pacar air.Tetapi pada jurnal ini hasil dan pembahasan langsung dijelaskan secara bersamaan dalam satu alenia untuk masingmasing pengujian yang dilakukan. Pada jurnal ini juga dijelaskan lagi bagaimana sampel di maserasi dan di ekstraksi, yang seharusnya hanya ditulis dibagian cara pengumpulan data saja.



8. Pembahasan Menurut pedoman KTI Poltekkes Palembang, pembahasan yang baik harus kaya akan perbandingan baik persamaan atau perbedaan antara penelitian yang bersangkutan dengan penelitian-penelitian lain. Pembahasan yang baik terbuka terhadap kekuranankekurangan teori yang bertentangan dan membahas faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya perbedaan. Pembahasan dilakukan secara berurutan dari setiap tabel hasil penelitian yang dipaparkan dalam bab hasil penelitian. Pada jurnal ini untuk bab pembahasan sudah mengikuti kaidah penulisan yang telah ditentukan yaitu pembahasan dari hasil penelitian harus dibandingkan dengan penelitian-penelitian sebelumnya yang terkait dengan topik yang dibahas. Namun pada pembahasan hasil pengujian bakteri pada masing-masing konsentrasi tidak dibandingkan dengan penelitian-penelitian sebelumnya, sehingga belum bisa di pastikan sesuai atau tidak sesuai data yang didapatkan.



9. Menelaah Referensi Daftar pustaka yang baik adalah daftar pustaka yang relevan dengan penelitian, diusahakan referensi harus 5 tahun terkahir dan tidak boleh bersumber dari tulisan populer seperti blogspot. Pada jurnal ini, daftar pustaka yang di buat sudah cukup banyak dan seluruh daftar pustaka yang dituliskan sudah relevan dengan pokok pembahasan yang dibicarakan dalam jurnal. Namun akan lebih baik lagi bila ditambahkan tentang penelitian sebelumnya atau buku-buku yang membahas tentang jumlah koloni bakteri yang dikatakan baik atau tidak baik dalam penelitian antibakteri yang relevan dengan penelitian yang di ujikan, sehingga dapat memperkuat hasil dan pembahasan yang didituliskan dalam penelitian.



10. Merangkum Hasil Membaca Artikel Judul



: FORMULASI DAN UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL EKSTRAK BUNGA PACAR AIR (Impantiens balsamina L.) SEBAGAI ANTISEPTIK TANGAN.



Penulis



: Brenda F. Lengkoan1), Paulina V.Y. Yamlean1), Adithya Yudistira1) 1)Program Studi Farmasi FMIPA UNSRAT Manado, 95115



Pendahuluan Diare merupakan salah satu penyakit yang disebabkan oleh kurangnya kesadaran untuk membersihkan tangan. Menjaga kebersihan tangan dapat dilakukan dengan mencuci tangan. Mencuci tangan dapat mengurangi resiko terjadinya diare yang disebabkan oleh akumulasi mikroba yang ada ditangan. Salah satu cara praktis untuk menjaga kebersihan tangan adalah dengan menggunakan gel antiseptik tangan sebagai pengganti sabun pencuci tangan. Antiseptik merupakan zat yang digunakan untuk menghambat pertumbuhan atau membunuh mikroorganisme yang hidup dipermukaan tubuh (Retno, 2005). Menurut Adfa (2007), Bunga pacar air mengandung senyawa antosianin dan kamperol. Senyawa antosianin dan kamperol selain baik sebagai antiksidan juga dapat berperan sebagai antiviral dan antimikroba. Kamperol sendiri secara spesifik mampu menghambat enzim DNA gyase bakteri yang dibutuhkan dalam sintesis DNA bakteri sehingga terjadi gangguan dalam sintesis DNA bakteri (Cushnie dan Lamb, 2005). Maka dari itu, penulis telah melakukan penelitian untuk membuat formulasi sediaan gel antiseptik tangan dari ekstrak bunga pacar air (Impatiens balsamina L.). Tujuan Untuk memformulasikan ekstrak bunga pacar air (Impatiens balsamina L.) sebagai sedian gel antiseptik tangan dengan menguji efektivitasnya terhadap bakteri staphylococus aureus. Metode Peneltian Jenis penelitian yang di gunakan adalah eksperimen dengan objek penelitian bunga pacar air verietas merah yang diperoleh dari Desa Rumengkor, Kabupaten



Minahasa yang diambil sebanyak 20kg sampel basah. Kemudian melakukan proses ekstrasksi bunga pacar air menggunakan metode maserasi dan fraksinasi serta memformulasikan sediaan dalam tiga formula dengan variasi konsentrasi 5%, 10%, dan 15%. Hasil penelitian Proses ekstraksi 300 gram bunga pacar air cara maserasi dan di kentalkan menggunakan vakum menghasilkan ekstrak kental 10 gram. Sebanyak10 gram esktrak kental hasil maserasi dilarutkan dengan 100 ml aquadest, kemudian dilakukan proses fraksinasi. Dilanjutkan dengan pengujian antibakteri, dan pengujian sediaan antiseptik dari masing-masing kosentrasi, serta pegujian antiseptik sediaan metode pengulangan. a. Pengujian antibakteri



: Didapatkan hasil pengukuran diameter daya hambat



menggunakan skala mm ialah, pada ekstrak etanol diameter daya hambat sebesar 10,75mm, pada fraksi aquadest 5mm, fraksi n-heksan 9mm, dan fraksi etil asetat 18,25mm. Dari ekstrak etanol dan ketiga fraksi maka dapat disimpulkan bahwa fraksi etil asetat paling optimal dalam menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococus aureus.



b. Pengujian organoleptik



: Terdiri dari pengujian terhadap bentuk, warna, dan bau



sediaan. Didapatkan hasil yang menunjukkan bahwa semua formulasi gel yang dihasilkan berbetuk semi padat, tidak berwarna (jernih), dan memiliki bau khas bunga pacar air pada semua konsetrasi 5%, 10%, dan 15%.



c. Pengukuran PH



: Didapatkan hasil yang sama pada masing-masing



konsentrasi yaitu PH 5. Sedangkan untuk basis gel pada sediaan didapatkan PH 6.



d. Uji Homogenitas



:



Didapatkan



hasil



bahwa



ketiga



konsentrasi



menunjukkan hasil yang sama yaitu homogen (tidak ada butiran kasar). Daya sebar gel yang dihasilkan, pada formulasi 5% yaitu 6,5 cm, konsentrasi 10% 6,5 cm, dan pada konsentrasi 15% yaitu 7 cm. e. Pengujian antiseptik sediaan metode pengulangan



: Didapatkan hasil sediaan



gel dengan konsentrasi 5% memiliki rata-rata koloni sebanyak 52 koloni, 10%



sebanyak 21 koloni, dan pada konsentrasi 15% sebanyak 20 koloni. Sedangkan untuk kontrol positif ( Handsanitizer corex® ) yaitu rata-rata sebanyak 15 koloni dan kontrol negatif (basis gel) dengan rata-rata sebanyak 85 koloni. Pembahasan a. Pengujian Antibakteri



: Berdasarkan hasil yang didapatkan, fraksi etil asetat



merupakan fraksi yang paling optimal dalam menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococus aureus. Dalam penelitian terdahulu dikatakan bahwa ekstrak dari etil asetat memiliki daya hambat bakteri lebih besar pada bakteri Staphylococus aureus (gram positif) dibandingkan dengan bakteri E.coli (gram negatif). Hal ini dikarenakan adanya perbedaan komposisi dan struktur dinding sel antara masingmasing bakteri. Struktur sel S.aureus (gram positif) lebih sederhana dimana hanya terdiri dari satu lapisan dinding sel sehigga memudahkan antibakteri untuk masuk kedalam sel dibandingkan dengan bakteri gram negatif yang memiliki lapisan dinding yang lebih kompleks yaikni terdiri dari tiga lapisan.Dari hasil pengukuran diameter daya hambat, maka kemungkinan senyawa yang bertanggung jawab sebagai antibakteri dalam ekstrak bunga pacar air ini ialah komponen senyawa yang larut dalam pelarut semipolar.



b. Pengujian Organoleptik



: Berdasarkan hasil yang didapatkan, ketiga konsentrasi



memiliki hasil yang sama yaitu, berbentuk semipadat, tidak berwarna (jernih) dan memiliki bau khas bunga pacar air. air. c. Pengujian PH



: Berdasarkan hasil yang didapatkan, untuk semua ph



pada masing-masing konsentrasi sudah memenuhi persyaratan dalam interval ph kulit yaitu 4,5-6,5 (Tranggono dan Latifah, 2007). d. Pengujian Homogenitas



:Berdasarkan hasil yang didapatkan, untuk homogenitas



sediaan gel pada penelitian ini sudah memenuhi persyaratan homogenitas dalam sediaan gel yang menunjukkan susunan yang homogen dan tidak terlihat adanya butiran kasar (Kumesan et al., 2013). Menurut Garg et al., 2002, daya sebar 5-7 cm menunjukkan konsistensi semi solid yang sangat nyaman dalam penggunaan. Hasil pengujian juga menunjukkan jika tidak terlihat adanya butiran kasar, hal ini berarti



sediaan gel yang dihasilkan tetap stabil dan tidak tepengaruh gaya gravitasi untuk penyimpanan selama setahun (Djajadisastra et al., 2009). e. Pengujian antiseptik sediaan metode pengulangan



: Berdasarkan hasil yang



didapatkan, pada konsentrasi 10% menghasilkan rata-rata jumlah koloni yang mengalami penurunan secara signifikan dibandingkan dengan konsentrasi 5%. Hal ini dikarenakan semakin tinggi konsetrasi maka semakin banyak ekstrak yang digunakan dalam formulasi sehingga kandungan senyawa dalam sediaan akan semakin tinggi pula.



Kesimpulan Kesimpulan yang dapat di ambil dari jurnal ini adalah, Ekstrak bunga pacar air dapat dijadikan sediaan gel antiseptik tangan yang sudah memenuhi persyaratan dalam sediaan gel, dan untuk uji efektivitasnya juga sudah memenuhi persyaratan untuk dijadikan sediaan topikal. 11. Kesimpulan Telaah Artikel : Setelah di telaah jurnal ini telah memenuhi kaidah penulisan jurnal walapun masih terdapat sedikit kekurangan pada bab pendahuluan dan bab hasil maupun pembahasan yang tidak menyebutkan kandungan apa yang terdapat pada pacar air tersebut dan untuk bab hasil maupun pembahasn ditulis dalam satu judul. Pada jurnal ini juga dapat ditarik kesimpulan bahwa objek yang diteliti dapat dijadikan sediaan gel antiseptik tangan yang memenuhi persyaratan sediaan gel.



LAPORAN TUGAS AKHIR



TELAAH JURNAL FARMASETIKA



Disusun Oleh : Selvi Agustini (PO.71.39.017.035) Kelas : Reguler III A



Dosen Pembimbing :



Sadakata Sinulingga, Apt, M.kes



KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN PALEMBANG JURUSAN FARMASI



2019/2020