15 0 153 KB
DIGITAL TO ANALOG CONVERSION DAC berfungsi untuk merubah sinyal digital ke sinyal analog. Output DAC berupa tegangan atau arus listrik yang proposional dengan suatu tegangan/arus ref. Dan kata biner input DAC. Blok Diagram DAC : TEG/ARUS REF ANALOG
DAC
X ANALOG OUTPUT
Gbr .1
B₀ B₁
B₂
B₃
B₄
Jenis-jenis DAC : 1. Weighted
Resistive
Divider
DAC
menggunakan
variabel-resister Network. 2. R – 2 R Ladder Network merupakan susunan tangga dari dua jenis resistor. 1. Weighted Resistive Divider Digit-digit biner diberi bobot nilai yang proposional sesuai dengan posisinya dalam kode bilangan biner. * Contoh : - 3 Digit biner
2²
2¹
2°
- Bilangan biner
0
1
1
- Bobot nilai
0 + 2/7 + 1/7 = 3/7
= 110
Maka bilangan biner 011 berharga : 3/7 x Eref. Kalau Er = 7 V, maka 011₂ = 3/7 x 7 V = 3 V RANGKAIAN WEIGTED RESISTIVE DIVIDER Er = 7 V 0
R3
1 1/4 K
1
R2 1/2 K
Er = 7 V R2 1/2 K A
R1 1K
R1 1K e0
e0
A
R3 = 1/4 K
RL = 100 K G
G
(a)
(b) Er = 7 V
1/3 K
e0 = 3V 1/4 K
(c) Gbr. 3 -Karena RL jauh lebih besar dibanding dengan R₁, R₂, ataupun R₃, maka tak ada arus melewati RL sehingga Gbr (a) menjadi Gbr (b).
-Selanjutnya disederhanakan menjadi Gbr (c) dimana outputnya : e₀ =
R3 Rp+ R 3
. Er =
¼ ⅓+ ¼
. 7 = 3/7 x 7 = 3V
-Jadi digital 011 dikonversi ke tegangan Analog sebesar 3 V. Transformasi sinyal digital ke dalam arus analog : Secara umum rangkaiannya dapat digambarkan sbb : I1
R1
D B1 B2 B3
I2 I3
R2 R3
I4 R4 B4
Rn Eref
o
Bn
Gbr. 2
Io
Besarnya nilai tahanan diatur sbb : R4 = 2 . R₃, R₃ = 2 . R₂, dan R₂ = 2 . R₁ -Secara umum dinyatakan : Rn = 2 ⁿ⁻¹ . R₁ n
Arus output :
I₀ = ∑ 2 ⁿ
ai . R1
−1
i=1
. Eref
ai = harga input untuk bit ke – i *Contoh : Er = 10 V ; R1 = 1 KΩ ; n = 6 : 110011₂ = n = 1011012 n
1
ai
I₀ = Eref ∑ 2 ⁿ−1 . R 1 = 10 [ R ₁ + i=1
1 2R₁
+
0 4 R₁
+
= 10 [
32+ 16+0+0+ 2+ 1 32 R 1
= 10 .
51 32 X 10 ³
= 15,94 mA.
0 8R₁
+
1 16 R ₁
]
= 15,94 . 10⁻³ A
+
1 32 R ₁ ]
2.
R – 2 R LADDER NETWORK Contoh rangkaian untuk bilangan biner 4 digit dapat digambarkan sebagai berikut : 2R 2R
2R
2R
R
R
2R R e0
A
G
C
B
D
Gbr. 4
Jika bit pada 2° = 0, maka tahanan antara A dan G = 2R Jika bit pada 2¹ = 0, maka tahanan antara B dan G = 2R dan seterusnya, sehingga rangkaian dapat disederhanakan menjadi : 2R
2R R
2R
2R 2R
R
2R
e0 G
C
B
2R R e0
D
C
G
(a)
D
(b)
2R e0
D 2R G
(c)
-Terlihat bahwa pada akhirnya tegangan output e₀ sama dengan setengah dari tegangan pada bit yang bersangkutan.
-Untuk biner 4 bit besarnya e₀ = ½ E bit-4 jika bit-1, bit-2, dan bit-3 bernilai 0. *Contoh soal Gbr. 4 : Teg. Ref : Er = 10 V Maka e₀ Pada BIT 2³ = ½ X 10 V = 5 V Pada BIT 2² = ½ X ½ X 10 = 2,5 V Pada BIT 2¹ = ½ X ½ X ½ X 10 V = 1,25 V Pada BIT 2° = ½ X ½ X ½ X ½ X 10 V = 0,625 V Jadi bilangan 1011₂ dikonversi menjadi : 1101 e₀ = 1 X 5 + 0 X 2,5 + 1 X 1,25 + 1 X 0,625 = 6,875 V.
Transformasi sinyal digital kedalam bentuk arus analog : -Dalam hal ini juga bit-bit yang berharga 0 dihubungkan ke ground sedangkan bit-bit yang bernilai 1 dihubungkan ke tegangan referensi (Eref). - Secara umum rangkaiannya digambarkan sbb : Gbr.5. Eref A
2R
2R
B
2R
R
C
2R
R
D
2R
R 2R
I
Eref 2R
2R
R
2R
R
I
R
2R
2R
(a)
(b)
Eref
2R 2R I
A IA
2R
(c)
Rangkaian diatas adalah rangkaian DAC dengan input biner 1000 . Gambar (a) dapat disederhanakan menjadi gambar (b), selanjutnya menjadi gambar (c). *Contoh soal Gbr. 5 : -Tahanan total antara A – G = 2R + - Arus total IA =
Er 3R
maka
1 ½ R +½ R
= 3R
- Arus output Io = ½ . IA = ½ .
Er 3R
=
Er 6R
Contoh : Er = 8 V ; R= 2 KΩ ; input biner : 1000 : 0100 Maka RAG = 2R + IA =
Er RAG
=
1 ½ R +½ R 8 3 X 2X 1O³
=3R = 4/3 mA
Output arus Io = ½ IA = ½ X 4/3 = 2/3 mA.
-Bila saklar B dihubungkan ke Er, saklar A, C, D ke Ground -Bila dihitung, nilai tahanan dari titik. F ke atas = 2R dan yang ke Ground = 2R, sehingga tahanan total RBG = 2R + = 3R -Arus IB =
Er RBG
=
Er 3R
; I1 = I₂ = ½ IB =
Io = IA = ½ I1
Er 6R
;
1 ½ R +½ R
maka arus output I = ½ x
Er 6R
=
Er 12 R
-Dengan cara yang sama dapat dihitung arus output bila C dihubungkan ke Er, sedangkan saklar lainnya ke Ground, diperoleh arus output I =
Er 24 R
-Demikian pula bila saklar D dihubungkan ke Er, sedangkan saklar lainnya ke Ground, diperoleh arus output I =
Er 48 R ¿ ¿
-Terlihat bahwa bobot saklar A, B, C dan D berbanding lurus 1 : 2 : 4 : 8.
-Secara umum tegangan yang dihasilkan adalah : n
ai E₀ = Er ∑ 2 i i=1
Dimana : Er = Tegangan Referensi ai = Harga input untuk Bit ke – i n = jumlah Bit input
Contoh : R – 2R DAC : Er = 5,5 V ; Penguatan OP – Amp = 1x Tentukan e₀ untuk biner 101101
n = 6 = 110101
Pemecahan : 6
ai e₀ = Er ∑ 2 i ¿ i=1
= 5,5 (
1 2¹
¿
+
0 1 + 2² 2 ³
+
1 2⁴
+
0 2⁵
+
1 2⁶
)
= 5,5 . (0,7 ) = 3,85 V.
*Tegangan pada skala penuh -Tegangan output max ( skala penuh ) bergantung pada Tegangan Referensi dan panjang bit input, dinyatakan sbb : E₀ sр =
2ⁿ −1 2ⁿ
x Er
Contoh : R – 2R DAC : Er = 10 V ; panjang bit n = 10 = 12
Maka : E₀ sр =
2¹ °−1 2¹°
x 10 V =
1023 1024
X 10 V
= 9,99 V. *Penambahan tegangan output terkecil = Resolusi DAC Eres =
1 2ⁿ
x Er
Contoh Suatu R – 2R DAC : Er = 2,56 V ; n = 8 Bit = 10 Tentukan : E₀ sр dan Eres
Pemecahan : E₀sр = =
28−1 2⁸ 255 256
x 2,56 V
X 2,56 V
= 2,55 V Eres =
1 2⁸
X 2,56
=
1 256
X 2,56
= 0,01 V