Definisi Teme, Topik, Judul Dan Outline [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Nama



: Muhammad Naufal Afham



NIM



: 2101418011



Rombel



: PBSID Rombel 1



A. Pengertian Tema Tema merupakan salah satu unsur yang sangat penting di dalam sebuah cerita. Tema berkaitan erat dengan fokus atau pun dasar yang dipakai oleh pengarang untuk mengembangkan sebuah cerita. Setiap cerita biasanya dibuat dengan berdasarkan tema tertentu dan seluruh aktivitas di dalam cerita juga didasari oleh tema tersebut.  Definisi dan Pengertian Tema Menurut Para Ahli 1. Keraf Menurut Keraf, tema merupakan suatu amanat utama yang disampaikan oleh penulis lewat karangan atau pun karya sastranya. 2. Aminuddin Menurut Aminuddin, pengertian tema adalah ide yang melandasi suatu cerita diperankan, serta sebagai pangkal tolak pengarang dalam aktivitas pemaparan karya fiksi yang dibuatnya. 3. Mido Menurut Mido, tema adalah persoalan yang berhasil menempati tempat utama dalam cerita rekaan dan bukan di dalam pikiran pengarangnya saja. 4. Stanton dan Jenny C Menurut Stanton dan Jenny C, tema merupakan makna yang terkandung di dalam sebuah cerita yang ada dalam karya sastra. 5. Kamus Istilah Pengetahuan Populer Menurut Kamus Istilah Pengetahuan Populer, tema merupakan persoalan atau pun pokok pikiran yang dijabarkan di dalam suatu karangan, isi dari sebuah ciptaan.



6. Ensiklopedi Sastra Indonesia Menurut Ensiklopedi Sastra Indonesia, pengertian tema adalah setiap gagasan, ide pokok, atau pun pokok persoalan yang digunakan sebagai dasar / landasan pembuatan cerita.







Jenis – jenis Tema



Menurut Shipley, tema dapat dibedakan menjadi lima jenis tema, yaitu : 1. Tema Jasmaniah Tema jasmaniah merupakan tema yang berhubungan atau pun terfokus pada permasalahan kondisi fisik manusia. Model tema ini biasanya menyangkut beberapa hal yang ada di dalam tubuh manusia seperti molekul, jasad, perasaan, tubuh, dan zat. Beberapa contoh tema yang jasmaniah adalah mengenai perasaan cinta. 2. Tema Sosial Tema sosial merupakan tema yang berkaitan erat dengan berbagai macam hal yang berbau urusan sosial. Dalam tema ini, pengarang cerita biasanya menjelaskan berbagai macam hal yang berkaitan dengan urusan kehidupan masyarakat, interaksi manusia dengan lingkungan sekitarnya, permasalahan sosial, dan berbagai macam tema lainnya. 3. Tema Ketuhanan Tema Ketuhanan merupakan tema yang berkaitan erat dengan kekuasaan Tuhan yang tampak dalam setiap aktivitas manusia. Model tema ini biasanya dijabarkan oleh pengarang cerita dengan menunjukkan berbagai macam hal – hal magis yang berada di luar akal manusia seperti kejadian kiamat, keajaiban penyembuhan penyakit, dan berbagai macam tema lainnya. 4. Tema Organik Tema organik merupakan tema yang mencakup berbagai macam hal yang berhubungan erat dengan moral dasar manusia seperti hubungan antar pria dan wanita, nasihat, dan berbagai macam tema lainnya. 5. Tema Egoik Tema egoik merupakan tema yang berkaitan erat dengan sifat ego manusia. dalam tema ini, pengarang cerita biasanya menonjolkan tema dengan berbagai macam bentuk cerita seperti keserakahan atau pun ketamakan manusia.



Ibrahim,Adzikra.”Pengertian Tema dan Jenis-jenis Tema” https://pengertiandefinisi.com/pengertian- tema-dan-jenis-jenis-tema/



B. Pengertian Topik dan judul Topik merupakan suatu pokok dari sebuah pembicaraan atau sesuatu yang akan menjadi landasan dalam penulisan sebuah artikel. a. Syarat sebuah topik : 1. Topik yang dipilih harus menarik perhatian, 2. Dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca, 3. Topik yang dipilih harus mempunyai sumber acuan yang jelas atau real, dll b. Batasan masalah sebuah topik Topik harus terbatas.  Mengapa topik itu harus terbatas? karena apabila suatu topik itu terlalu luas maka topik itu akan menjadi dangkal dan tidak menarik untuk dibahas. Adapun yang mencakup dalam pembatasan tersebut meliputi : konsep, variabel, data, lokasi pengumpulan data dan waktu pengumpulan data. Elemen – elemen tersebut saling berhubungan satu sama lain, apabila salah satu elemen tersebut ada yang hilang maka sebuah topik itu tidak akan menarik dan akan terasa membosankan. Contoh apabila dalam memilih sebuah topik kita tidak menghiraukan konsep dari topik itu sendiri maka topik yang kita pilih itu tidak akan menarik si pembaca untuk membaca artikel yang telah kita buat. Jadi, pada intinya semua elemen tersebut saling mendukung agar sebuah topik itu dapat menarik perhatian si pembaca untuk membaca artikel yang kita buat. c. Perbedaan Topik dengan Judul Topik berasal dari bahasa Yunani yaitu “Topoi” yang berati tempat dalam tulis menulis,pembicaraan atau sesuatu yang menjadi landasan penulisan.maka dari itu topik merupakan Topic merupakan salah satu unsure yang penting dalam wacana percakapan. Menurut Howe opik itu merupakan syarat terbentuknya wacana percakapan. Judul adalah sebuah nama yang dipakai untuk buku, bab dalam buku,atau kepala berita.Dalam artikel judul sering disebut juga kepala tulisan. Ada yang mendefinisikan Judul adalah lukisan singkat suatu artikel atau disebut juga miniatur isi bahasan. Judul hendaknya dibuat dengan ringkas, padat dan menarik. Judul artikel diusahakan tidak lebih dari lima kata, tetapi cukup menggambarkan isi bahasan.



d. Syarat Judul  1. Asli Jangan menggunakan judul yang sudah pernah ada, bila terpaksa dapat dicarikan sinonimnya.



2. Relevan Setelah menulis,baca ulang karangan anda, lalu carilah judul yang relevan dengan karangan anda ( harus mempunyai pertalian dengan temanya, atau ada pertalian dengan beberapa bagian penting dari tema tersebut).



3. Provokatif Judul tidak boleh terlalu sederhana, sehingga(calon) pembaca sudah dapat menduga isi karangan anda, kalau(calon) pembaca sudah dapat menebak isinya tentu karangan anda sudah tidak menarik lagi.



4. Singkat Judul tidak boleh bertele-tele, harus singkat dan langsung pada inti yang ingin dibicarakan sehingga maksud yang ingin disampaikan dapat tercermin lewat judul. 5. Harus bebentuk frasa 6. Awal kata harus huruf kapital kecuali preposisi dan konjungsi, 7. Tanpa tanda baca di akhir judul karangan, 8. Menarik perhatian, 9. Logis, 10. Sesuai dengan isi. http://gustiayumade.wordpress.com/2010/10/16/syarat-topik-judul-dan-tema/, http://gladysdizz.blogspot.com/2010/04/perbedaan-topiktema-dan-judul.html,



C. KERANGKA KARANGAN (OUTLINE) 1. Pengertian Outline adalah kerangka, regangan atau garis besar. Jadi outline merupakan rencana penulisan yang memuat garis besar dari suatu karangan yang akan digarap dan merupakan rangkaian ide-ide yang disusun secara sistematis. Karangan adalah karya tulis dari kegiatan seseorang mengungkap kan gagasan melalui bahasa tulisan. Jadi, kerangka karangan adalah suatu rencana kerja yang memuat garis besar dari suatu karangan atau tulisan secara sistematis dari pikiran –pikiran utama dan penjelas yang menjadi pokok bahasan. 2. Manfaat outline (kerangka karangan) a) Untuk menjamin tulisan terarah dan konseptual b) Untuk menyusun kerangka karangan secara teraturMembantu penulis melihat gagasan dalam kilas pandang sehingga tulisan memiliki hubungan timbal balik yang disajikan dengan baik. c) Memudahkan penulis menciptakan klimak yang berbeda-beda. d) Menghindari penggarapan topik lebih daru dua kali atau lebih e) Memudahkan penulis mencari materi pembantu. 3.



Pola susunan outline Secara garis besar dibagi menjadi dua yaitu : a) Pola alamiah Pola Alamiah merupakan suatu urutan unit kerangka karangan sesuai dengan keadaan yang nyata. Pola alamiah memakai pendekatan beradasrkan faktor alamiah yang esensial dan mengikutin keadaan alam yang berdimensi ruang dan waktu. Pola alamiah terbagai menjadi 3 yaitu: o Kronologis (waktu) merupakan urutan yang didasarkan runtutan peristiwa. Contoh yaitu riwayat hidup seseorang. o Spasial (ruang) merupakan ladasan yang paling penting bila topik yang diuraikan mempunyai pertalian yang sangat erat denga ruang atau tempat. Urutan ini biasa digunaka dalam tulisan yang bersifat deskriptif. Contoh yaitu dalam topik hutan yang sering mengalami kebakaran.



o Topik yang ada merupakan suatu peralihan yang dapat dimasukkan dalam pola alamiah adalah urutan beradasarkan topik yang ada. Suatu peristiwa sudah dikenal dengan bagianbagian tertentu. Untuk menggambarlan hal tersebut, mau tidak mau bagian-bagian itu harus dijelaskan berurut dalam karanga tanpa mempersoalkan bagian mana yang lebih penting. b) Pola logis Pola logis merupakan tanggapan yang sesuai dengan jalan pikiran untuk menetukaan landasan bagi setiap persoalan, mampu dituang dalam suatu susunan yang logis. Urutan logis sama sekali tidak ada hubungan dengan suatu ciri yang intern dalam materinya tetapi erat denga tanggapan penulis. Pola logis menggunakan pendekatan jalan pikir manusia yang selalu mengamati sesuatu berdasarkan logika. Pola logis dibagi menjadi 6 yaitu: 



Klimaks dan antiklimaks. Urutan ini timbul sebagai tanggapan penulis yang berpendirian bahwa posisi tertentu dari suatu rangkaian merupakan posisi yang paling tinggi kedudukannya atau yang paling menonjol. Contoh nya dalam topik turunnya Suharto seperti keresahan masyarakat, praktek KKN dan  kerusahan sosial







Kausal. Mencakup dua pola yaitu urutan sebgai sebab  ke akibat dan urutan akibat ke sebab. Pada pola pertama suatu masalah dianggak sebagai sebab yang kemudian di lanjutkan dengan perincian yang menelusuri akibat yang  mungkin terjadi. Urutan ini sangat efektif dalam penulisan sejarah atau persoalan yang umumnya dihadapi manusia. Contohnya dalam topik krisis moneter melanda tanah air seperti tingginya harga bahan pangan, penyebab krisis moneter dan dampaknya.







Pemecahan masalah. Dimulai dari suatu masalah tertentu, kemudian bergerak menuju kesimpulan umum atas permasalahan tersebut. Uraian yang mempergunakan landasan ini teridiri dari tiga bagain utama yaitu deskripsi mengenai peristiwa, dan akhirnya alternatif untuk jalan keluar dari masalah yang dihadapi. Contohnya dalam topik virus flu babi seperti apa itu viru h5n1, bahaya virus tersebut dan cara menganggulanginya.







Umum khusus. Dimulai dari pembahasan topik secara menyeluruh lalu diikuti dengan pembahasan secara terperinci. Contohnya dalam topik pengaruh internet seperti pengguna internet yaitu anak, remaja, dan dewasa, manfaat interner yaitu media informasi,bisnis dan jaringan sosial, dan lain-lain.







Familiaritas. Dimulai dengan mengemukankan sesuatun yang sudah dikenal kemudian berangsur-angsur pindah kepada hal yang kurang dikenal atau belum dikenal. Dalam keadaaan tertentu cara ini diterapkan dengan menggunakan analogi.







Akseptabilitas. Urutan ini mirip dengan familiaritas dimana akseptabilitas mempersoalkan apakah suatu gagasan di terima atau tidak oleh pembaca, apakah suatu pendapat disetujui atau tidak oleh pembaca.



4. Macam-macam outline A. Berdasarkan sifat rinciannya 1. Kerangka karanga sementara / non formal terdiri dari 2 tingkat yaitu topiknya tidak komplek dan akan segera digarap. 2. Kerangka karangan formal terdiri dari 3 tinggak yaitu topiknya sangat komplek, topiknya sederhana tetapi tidak segera digarap. Cara kerjanya yaitu rumuskan tema berupa tesis, kemudian pecah menjadi sub yang dikembangkan untuk menjelaskan gagasan utama. B. Berdasarkan perumusan teksnya a. Kerangka kalimat b. Kerangka topik c. Gabungan antara keduanya 5. Syarat outline yang baik 



Pengungkapkan maksud harus jelas. Pililah topik yang merupakan hal yang khas kemudian tentukan tujuan yang jelas.







Tiap unit hanya mengandung satu gagasan. Bila unit terdapat lebih dari satu gagasan, maka unit tersebut harus dirinci.







Pokok-pokok dalam kerangka harus disusun secara logis, sehingga rangkaian gagasan tergambar jelas.







Harus menggunakan simbol yang konsisten. Pada dasarnya untuk menyususn karangan dibutuhkan langkah awal untuk membentuj kebiasan teratur dan sistematis yang memudahkan kita dalam mengembangkan karangan.



6. Langkah-langkah menyusun karangan



a. menentukan tema dan judul. Tema adalah pokok persoalan yang mendasari karangan. Judul adalah kepala karangan. b. mengumpulkan bahan. Bahan dapat dikumpulkan dengan banyak cara sesuai dengan cara dari masing-masing penulis.



c. menyeleksi bahan. Agar tidak terlalu bias dan abstrak perlu memilih bahan yang sesuai dengan tema pembahasan melalui klarifikasi tingkat urgensi bahan yang telah dikumpulkan dengan teliti dan sistematis. Berikut ini petunjuknya: a. Catat hal penting b. Jadikan membaca sebagai kebutuhan c. Banyak diskusi dan mengikuti kegiatan ilmiah d. Membuat kerangka yang berfungsi sebagai berikut: 1. Memudahkan pengelolaan susunan karangan agar teratur dan sistematis. 2. Memudahkan penulis dalam menguraikan permasalahan. 3. Membantu menyeleksi materi yang penting atau yang tidak. 7. Tahapan dalam menyusun Outline 1. Mencatat gagasan. Alat yang mudah digunakan adalah pohon pikiran (diagram yang menjelakan gagasan yang timbul) 2. Mengatur urutan gagasan 3. Memeriksa kembali yang telah diatur dalam bab dan sub bab. 4. Membuat kerangka yang terperinci dan lengkap. Kerangka yang baik adalah yang urut dan logis karena bila ada gagasan yang bersilang akan mempersulit proses pengembangan . 5. Mengembangkan  kerangkan karangan. Proses ini bergantung pada penguasaan terhadap materi yang ditulis.



DAFTAR PUSTAKA Ibrahim,Adzikra.”Pengertian Tema dan Jenis-jenis Tema” https://pengertiandefinisi.com/pengertian- tema-dan-jenis-jenis-tema/ http://gustiayumade.wordpress.com/2010/10/16/syarat-topik-judul-dan-tema/, http://gladysdizz.blogspot.com/2010/04/perbedaan-topiktema-dan-judul.html, http://jawerez.wordpress.com/2010/01/13/outline-kerangka-karangan/ http://nina-gusnedy.blogspot.com/2010/05/outline-kerangka-karangan.html



http://gladysdizz.blogspot.com/2010/06/outlinekerangka-karangan.html http://webcache.googleusercontent.com/search? q=cache:http://nopanuryanto.blogspot.com/2010/11/kerangka-karangan-outline.html http://yuniartiutaminingrum.blogspot.com/2013/11/kerangka-karangan-outline.html