Diagnosis Banding Gizi Buruk [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Diagnosis Banding Gizi Buruk idak ada diagnosis banding untuk marasmus. Bagaimanapun bila ditemukan edema, dapat merefleksikan gizi buruk tipe kwashiorkor (KW) atau insufisiensi renal atau jantung. Pada hal ini, pemeriksaan laboratorium tambahan dan radigarafi dibutuhkan.



Tatalaksana Gizi Buruk



2.5. Penatalaksanaan Anak yang terdeteksi memiliki gizi buruk harus dilakukan pemeriksaan klinis secara keseluruhan terlebih dahulu untuk mengonfirmasi adanya kemungkinan komplikasi dan apakah anak memiliki nafsu makan atau tidak. Jika pasien memiliki nafsu makan yangbaik serta keadaan umum baik, maka pasien dapat dirawat jalan. Sedangkan jika telah terdapat komplikasi, edema berat atau nafsu makan yang buruk, maka pasien akan dirawat inap. Selain itu, anak harus dipisahkan dari pasien infeksi, ditempatkan diruangan yang hangat (25-30oC, bebas dari angin), dipantau secara rutin dan memandikan anak seminimal mungkin dan dikeringkan sesegera mungkin.1,2 Berikut ini adalah 10 langkah rencana pengobatan anak gizi buruk:3,4



Tabel 1. 10 langkah rencana pengobatan anak gizi buruk 1



Rencana pengobatan ini dibagi menjadi beberapa fase. Fase stabilisasi bertujuan untuk memperbaiki fungsi seluler, koreksi ketidakseimbangan cairan dan elektrolit, mengembalikan homeostatis serta mencegah kematian. Sedangkan fase rehabilitasi



bertujuan



untuk



mengembalikan



jaringan



(contohnya



mengejar



pertumbuhan). Fase ini dimasuki ketika edema sudah berkurang/minimal dan nafsu makan membaik. 2,4



Tabel 2. Tindakan pada anak gizi buruk 2



Anak gizi buruk memerlukan perawatan karena terdapat berbagai komplikasi yang membahayakan hidupnya. Tindakan yang dilakukan berdasarkan pada ada tidaknya tanda bahaya dan tanda penting, yang dikelompokkan menjadi 5, yaitu:3 Kondisi I Jika ditemukan: Renjatan (syok), letargis, muntah dan atau diare atau dehidrasi. Lakukan Rencana I, dengan tindakan segera, yaitu:3 1. Pasang O2 1-2L/menit 2. Pasang infus Ringer Laktat dan Dextrosa / Glukosa 10% dengan perbandingan 1:1 (RLG 5%) 3. Berikan glukosa 10% intravena (IV) bolus, dosis 5ml/kgBB bersamaan dengan 4. ReSoMal 5ml/kgBB melalui NGT Kondisi II Jika ditemukan: letargis, muntah dan atau diare atau dehidrasi. Lakukan Rencana II, dengan tindakan segera, yaitu:3 1. Berikan bolus glukosa 10 % intravena, 5ml/kgBB 2. Lanjutkan dengan glukosa atau larutan gula pasir 10% melalui NGT sebanyak 50ml 3. 2 jam pertama  berikan ReSoMal secara Oral/NGT setiap 30 menit, dosis : 5ml/kgBB setiap pemberian  catat nadi, frekuensi nafas dan pemberian ReSoMal setiap 30 menit Kondisi III Jika ditemukan: muntah dan atau diare atau dehidrasi. Lakukan Rencana III, dengan tindakan segera, yaitu:3 1. Berikan 50ml glukosa atau larutan gula pasir 10% (oral/NGT) 2. 2 Jam pertama  berikan ReSoMal secara oral / NGT setiap 30 menit, dosis 5ml/kgBB setiap pemberian  catat nadi, frekuensi nafas dan beri ReSoMal setiap 30 menit Kondisi IV Jika ditemukan: letargis. Lakukan Rencana IV, dengan tindakan segera, yaitu:3,4 3



1. Berikan bolus glukosa 10% intravena, 5ml/kgBB 2. Lanjutkan dengan glukosa atau larutan gula pasir 10% melalui NGT sebanyak 50ml 3. 2 jam pertama  berikan F 75 setiap 30 menit, . dari dosis untuk 2 jam sesuai dengan berat badan (NGT)  catat nadi, frekuensi nafas Kondisi V Jika tidak ditemukan: renjatan (syok), letargis, muntah dan atau diare atau dehidrasi. Lakukan Rencana V, dengan tindakan segera, yaitu:4 1. Berikan 50ml glukosa atau larutan gula pasir 10% oral 2. Catat nadi, pernafasan dan kesadaran A. Prinsip Dasar Pengobatan Rutin Marasmus Kwashiorkor (10 Langkah utama) Langkah Ke-1: Pengobatan/Pencegahan Hipoglikemia Hipoglikemia dan hipotermia biasanya terjadi bersama-sama, seringkali sebagai tanda adanya infeksi. ( suhu



ketiak



Periksa kadar gula darah bila ada hipotermia



25x/menit dalam pemantauan setiap 4 jam berturutan, kurangi volume pemberian formula.Setelah normal kembali, ulangi menaikkan volume seperti di atas. Setelah periode transisi dilampaui, anak diberi:  Makanan/formula dengan jumlah tidak terbatas dan sering.  Energi : 150-220 Kkal/kgBB/hari  Protein 4-6 gram/kgBB/hari  Bila anak masih mendapat ASI, teruskan, tetapi juga beri formula, karena energi dan protein ASI tidak akan mencukupi untuk tumbuh-kejar. Pemantauan setelah periode transisi : kemajuan dinilai berdasarkan kecepatan pertambahan berat badan : timbang anak setiap pagi sebelum diberi makan, evaluasi kenaikan BB setiap minggu. Bila kenaikan BB:  kurang ( 1 tahun : 200.000 SI, 6-12 bulan : 100.000 SI,



< 6 bulan : 50.000 SI, kecuali bila dapat dipastikan anak



sudah mendapat suplementasi vitamin A pada 1 bulan terakhir. Bila ada tanda / gejala defisiensi vitamin A, berikan vitamin dosis terapi.



Jangan memberi besi pada fase stabilisasi 1. Berikan vitamin A pada hari ke 1 (di bawah 6 mo 50.000 unit; 6-12 mo 100.000 unit; > 12 mo 200.000 unit) jika anak memiliki tanda mata vitamin A. Kekuran gan atau memiliki campak baru-baru ini. Ulangi dosis ini pada hari ke 2 dan 14 2. Asam folat 1 mg (5 mg pada hari pertama) 3. Seng (2 mg / kg / hari) dan tembaga (0,3 mg / kg / hari). Hal ini terjadi pada larutan elektrolit / mineral dan campuran Mineral Mineral Gabungan (CMV) dan bisa ditambahkan ke feed dan ReSoMal 4. Sirup multivitamin atau CMV



Langkah Ke-9: Berikan Stimulasi Sensorik Dan Dukungan Emosional Pada KEP berat terjadi keterlambatan perkembangan mental dan perilaku, karenanya berikan:3,4  Kasih sayang  Lingkungan yang ceria  Terapi bermain terstruktur selama 15 – 30 menit/hari  Aktifitas fisik segera setelah sembuh  Keterlibatan ibu (memberi makan, memandikan, bermain dsb).



Langkah Ke-10: Tindak Lanjut Di Rumah Bila gejala klinis sudah tidak ada dan BB anak sudah mencapai 80% BB/U, dapat dikatakan anak sembuh.Pola pemberian makan yang baik dan stimulasi harus tetap dilanjutkan dirumah setelah penderita dipulangkan.Peragakan kepada orangtua tentang pemberian makan yang sering dengan kandungan energi dan nutrien yang padat dan terapi bermain terstruktur.3,4 Nasehatkan kepada orang tua untuk :



10



 Melakukan kunjungan ulang setiap minggu, periksa secara teratur di Puskesmas  Pelayanan di PPG (lihat bagian pelayanan PPG) untuk memperoleh PMT-Pemulihan selama 90 hari. Ikuti nasehat pemberian makanan (lihat lampiran 5) dan berat badan anak selalu ditimbang setiap bulan secara teratur di posyandu / puskesmas.  pemberian makan yang sering dengan kandungan energi dan nutrien yang padat  penerapan terapi bermain dengan kelompok bermain atau Posyandu  Pemberian suntikan imunisasi sesuai jadwal Anjurkan pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi



(200.000 SI atau



100.000 SI ) sesuai umur anak setiap Bulan Februari dan Agustus.



11