8 0 209 KB
Nama
: Dzaky agrin perdana
NIM
1301419062
Dialog Konseling Teknik Rejection, Advice, dan Silence No.
Konselor/Konseli
Dialog
Nama Teknik
1.
Konseli
“Siang, p a k . Ada yang ingin saya ceritakan kepada bapak ”
2.
Konselor
“Siang juga, Mbak. Baik, kamu bisa langsung ceritakan apa saja yang terjadi ya”
3.
Konseli
Jadi gini pak saya ingin kuliah di luar semarang, tetapi orang tua saya ingin saya kuliah di semarang saja , karena saya menurut orang tua saya boros kalau kuliah di luar kota. Saya akan mengurungkan diri di kamar sampai orang
tua
saya
membolehkan
(ekspresi marah)
4.
Konselor
“Jangan sampai kamu melakukan rencana seperti itu, Mbak. Karena akibatnya akan membuat orang tuamu sedih dan kecewa sama kamu”
Rejection Langsung
5.
Konseli
“Hmm… Tapi menurut saya dengan cara itu akan berhasil, atau saya kabur dari rumah saja ya
6.
Konselor
“Saya juga tidak setuju dengan
Rejection Halus
rencana kabur dari rumah. Apakah tidak ada cara lain?” 7.
Konseli
“Saya sudah kesal dan bingung, Bu. Jika tidak keduanya, jadi rencana apa yang harus saya lakukan?”
8.
Konselor
"Coba pikirkan lagi rencana kamu, Mbak. Masih banyak cara lain untuk meyakinkan orang tuamu agar diizinkan kuliah di luar kota.”
9.
Konseli
“Baik, Bu. Akan saya pikirkan cara lain”
1.
Konseli
“Selamat pagi, pak. Maaf mengganggu waktunya, ada yang ingin saya ceritakan kepada pak ”
2.
Konselor
“Selamat pagi juga, Mbak. Tidak apaapa,
silahkan
bisa
langsung
diceritakan saja dari awal ya” 3.
Konseli
“Akhir-akhir ini saya sedang merasa sedih, pak . Ternyata mama saya mendadak mau mengulihkan saya di uny pak padahal saya sudah ketrima di unnes tahun ini . giamana ya pak .
Rejection Halus
Kenapa mama tiba tiba ingin meminda h saya ke uny ya pak ?
4.
Konselor
“Jika begitu, maka sebaiknya kamu
Advice Langsung
dapat langsung membicarakannya dan menanyakan apa saja yang membuat
mama
menguliahkan
kamu
kamu
di
ingin uny
sedangkan kamu sudah ketrima di unnes. Karena pasti ada alasan khusus yang membuat mama kamu 5.
Konseli
bertindak tiba-tiba seperti itu” “Baik, pak . Saya akan mencobanya, Saya tidak mau menentang orang tua tetapi saya juga tidak mau menyia nyiakan kesempatan ini . Semoga saja mama saya bisa membatalkan rencana itudan menghargai keputusan saya tersebut.
6.
Konselor
“Jadi berdasarkan alasan-alasan yang
kamu
kemukakan
tadi,
alangkah baiknya kamu dapat
Advice Persuasif
segera berbicara dan bertanya kepada mama kamu. Kemudian kamu juga bisa menyampaikan keinginan untuk bisa melanjutkan kuliah di unnes ”
7.
Konseli
“Iya benar sekali, pak . Saya ingin segera
untuk
membicarakannya.
Tetapi saya masih bingung, Bu. Bagaimana jika mama saya tetap mau melanjutkan rencana menguliahkan saya
di
uny tanpa
memikirkan
perasaan perjuangan masuk ke unnes pak ” 8.
Konselor
“Baik, Mbak. Mari kita diskusikan bersama apa saja kemungkinan yang akan terjadi dan bagaimana cara kamu mengatasinya. Agar nantinya tidak ada yang merasa dikecewakan.
9.
Konseli
“Baik, terima kasih banyak, Bu.
1.
Konseli
“Permisi, pak . Ada hal yang ingin saya
2.
Konselor
ceritakan kepada bapak ” “Silahkan duduk dulu ya, Mbak. Kamu bisa mulai menceritakan apa saja yang terjadi”
Advice Alternatif
3.
Konseli
“Jadi begini, pak . Saya sebenarnya bingung karena sudah 2 hari ini pacar saya
seperti
menghindar
dari
keberadaan saya, padahal saya merasa sedang tidak punya masalah dengan dia” 4.
Konselor
“Heem… Heem…”
5.
Konseli
(Diam, menundukkan kepala)
6.
Konseli
“Saya jadi bingung harus melakukan
Silence Konseli
apa” 7.
Konselor
“Apakah
kamu
sudah
mencoba
berbicara dengan pacarmu ?” 8.
Konseli
“Sudah pernah, pak. Tetapi setiap saya mau mendekatinya dia langsung pergi
atau
langsung
pulang
kerumahnya tanpa adanya omongan sama sekali . 9.
Konselor
(Diam, keheningan 3–5 detik sambil
Silence Konselor
menganggukkan kepala) 10.
Konseli
“akhir akhir ini saya sibuk kuliah , jadi saya merasa sibuk dan kesepian ketika
pacar
saya
tiba-tiba
menghindar dari saya” 11.
Konselor
“Artinya kamu ini keberatan jika pacar kamu tidak mau lagi menjadi orang
yang
biasanya
selalu
mengobrol dan
12.
Konseli
bercanda denganmu di setiap hari harimu ” (Diam, menghela nafas)
Silence Konseli